Dua Tahun Lebih Vakum, Team Secret Kini Kembali ke Dunia Esports CS:GO

Team Secret banyak dikenal oleh penggemar esports sebagai organisasi yang bergerak di dunia Dota 2, tapi mereka juga memiliki tim di sejumlah cabang kompetisi lainnya. Salah satunya adalah Counter-Strike: Global Offensive alias CS:GO. Divisi CS:GO diluncurkan oleh Team Secret di tahun 2016, dan uniknya terdiri dari roster yang seluruhnya adalah perempuan. Sayangnya divisi tersebut hanya bertahan selama setahun, dan Team Secret pun vakum dari dunia CS:GO.

Kini, dua setengah tahun sejak divisi tersebut dibubarkan, Team Secret akhirnya kembali ke dunia CS:GO. Mereka menggaet lima orang pemain yang sebelumnya merupakan roster tim M1X. Nama M1X memang belum begitu terkenal karena anggota-anggotanya terdiri atas pemain muda, akan tetapi mereka sudah memiliki sejumlah prestasi di kompetisi CS:GO skala kecil. Belum lama ini M1X meraih peringkat 10 di kompetisi online FACEIT Esports Championship Series Season 8 – Europe. Di kompetisi tersebut, M1X sudah merasakan berhadapan dengan tim-tim CS:GO senior seperti Astralis, Fnatic, FaZe Clan, dan Ninjas in Pyjamas.

Berikut daftar roster tim baru Team Secret CS:GO:

  • juanflatroo (Flatron Halimi) dari Kosovo
  • tudsoN (Filip Tudev) dari Polandia
  • rigoN (Rigon Gashi) dari Swiss
  • sinnopsyy (Dionis Budeci) dari Kosovo
  • anarkez (Guy Trachtman) dari Israel

Walaupun roster ini masih tergolong baru, Team Secret percaya pada sinergi dan chemistry yang dimiliki oleh para pemainnya, dan mereka yakin bisa mendidik tim ini menjadi salah satu kekuatan yang patut diperhitungkan di kancah esports CS:GO.

CEO Team Secret, John Yao, berkata dalam situs resminya, “CS:GO adalah judul yang telah kami eksplorasi selama 6 bulan terakhir, dan kami gembira bisa mengumumkan roster muda yang luar biasa menjanjikan untuk mengakhiri tahun ini dan memulai 2020.

Meski baru menjalan waktu yang singkat bersama-sama, skuad ini telah menunjukkan potensi untuk menjadi salah satu yang terbaik di scene (CS:GO), dan kami berharap bisa memberikan seluruh sumber daya organisasi kami kepada mereka dalam pengembangannya. Saya pribadi tak sabar untuk melihat kami melejit!”

https://twitter.com/Secret_SamE/status/1198983225273651201

Para pemain Team Secret CS:GO juga menyambut akuisisi ini dengan antusias. Bagi sebagian dari mereka, bergabung dengan Team Secret adalah impian yang jadi kenyataan, dan mereka berharap bisa membuktikan kemampuan di masa depan.

“Mendapat kesempatan dari organisasi yang begitu hebat membuat saya bisa mengembangkan diri lebih jauh secara individu sebagai seorang pemain dan sebagai anggota tim di bawah sorotan para pakar, yang saya yakin dapat membantu saya mencapai tujuan personal dan tim di masa depan,” ujar tudsoN.

Sumber: Team Secret

Ditinggal MidOne, Ini Roster Baru Team Secret Menuju The International 2020

Selepas kejuaraan akbar The International 2019 (TI9), Valve langsung meluncurkan sirkuit kompetisi Dota 2 musim berikutnya, yaitu Dota Pro Circuit 2019 – 2020. Sirkuit ini dimulai pada musim gugur 2019, dan sejauh ini sudah ada empat turnamen yang diumumkan, terdiri dari 2 turnamen Minor dan 2 turnamen Major. Turnamen itu terdiri dari:

  • DOTA Summit 11 (Minor), 7 – 10 November 2019
  • MDL Chengdu Major (Major), 16 – 24 November 2019
  • WePlay! Bukovel Minor 2020 (Minor), 9 – 12 Januari 2019
  • DreamLeague Season 13 (Major), 18 – 16 Januari 2019

Bisa dilihat bahwa jadwal pertandingannya cukup padat, apalagi mengingat The International 2019 sendiri baru saja selesai di akhir bulan Agustus lalu. Tim-tim profesional Dota 2 hampir tidak punya waktu istirahat dan harus langsung menyiapkan diri menghadapi kualifikasi turnamen-turnamen di atas.

Bagi beberapa tim, jadwal yang terlalu padat ini dirasa bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental para pemainnya, sehingga mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak sebelum masuk kembali ke Dota Pro Circuit dengan kondisi yang lebih segar. Sistem Dota Pro Circuit memang tidak mewajibkan tim untuk mengikuti semua kompetisi. Asal mereka bisa mengumpulkan cukup DPC Point dalam satu musim, mereka sudah bisa tampil di The International dan berkesempatan jadi juara dunia.

Apa yang dilakukan Team Secret selama beristirahat dan absen dari MDL Chengdu Major? Dalam blog resminya, mereka menjelaskan bahwa pergantian musim kompetisi ini digunakan Team Secret untuk melakukan perombakan roster. Sekadar mengingatkan, roster Team Secret saat menghadapi TI9 kemarin terdiri dari:

  • Nisha
  • MidOne
  • zai
  • YapzOr
  • Puppey
  • SunBhie (Coach)

Pemain pertama yang meninggalkan Team Secret adalah MidOne. Anda mungkin tahu bahwa MidOne alias Yeik Nai Zheng ini merupakan pemain asal Malaysia, padahal Team Secret merupakan tim berbasis di Eropa. Artinya MidOne harus pergi meninggalkan kampung halamannya untuk waktu yang lama. Selain tinggal di Eropa untuk boot camp, ia juga harus berkeliling dunia untuk mengikuti berbagai turnamen.

Sejak bergabung di tahun 2017, MidOne telah mengantarkan Team Secret menjadi juara Major tiga kali, dan meraih Top 4 di The International 2019. Ini belum ditambah turnamen-turnamen besar lainnya, seperti ESL One Hamburg 2018 dan DreamLeague Season 9. Setelah pergi dari Team Secret, MidOne akan beristirahat dari dunia esports untuk beberapa saat.

Team Secret - Puppey
Puppey akan jadi pilar strategi Team Secret bersama Heen | Sumber: Team Secret

Pelatih Team Secret yaitu SunBhie (alias Lee Jeong-jae) juga akan pergi meninggalkan mereka. Sama seperti MidOne, SunBhie juga sudah bersama tim ini sejak tahun 2017, dan telah melewati sejumlah suka duka bersama. Keahlian SunBhie merancang strategi, melakukan drafting, serta menjadi penasihat telah berperan besar dalam mendukung prestasi Team Secret selama beberapa tahun terakhir. Team Secret tidak menjelaskan apa rencana SunBhie setelah kepergiannya.

Lalu siapakah yang menjadi pengganti mereka berdua? Ternyata, MidOne akan digantikan oleh pemain yang tak kalah disegani, yaitu MATUMBAMAN alias Lasse Aukusti Urpalainen. Pria Finlandia ini sebelumnya adalah pemain Mid/Carry di Team Liquid, dan sudah tak asing lagi di dunia esports Dota 2. Ia sudah pernah menyandang gelar juara dunia saat memenangkan The International 2017, juga kerap kali memenangkan turnamen Major.

MATUMBAMAN
MATUMBAMAN, penyandang gelar juara dunia | Sumber: Yle

Bertindak sebagai pelatih baru Team Secret, adalah Heen alias Lee Seung Gon. Dulunya merupakan salah satu pemain di tim MVP Phoenix, Heen menjadi pelatih Team Liquid sejak 2016 sebelum akhirnya pindah ke TNC Predator di pertengahan 2019 lalu. Roster Dota 2 Team Liquid sendiri sudah bubar sejak bulan September kemarin, sehingga wajar bila mantan pemainnya kini tersebar di tim-tim lain.

Masuknya MATUMBAMAN dan Heen ke dalam skuad Team Secret adalah tambahan kekuatan besar yang pastinya menarik bagi para penggemar tim ini. Namun itu juga bisa berarti Team Secret akan mengalami perubahan playstyle, serta harus beradaptasi lagi dengan cara bermain ataupun strategi dari pelatih barunya. Team Secret akan mulai berkompetisi lagi di kualifikasi DreamLeague Season 13 alias Leipzig Major. Kita lihat saja, apakah mereka bisa lebih sukses lagi dari musim sebelumnya.

Sumber: Team Secret

Pertama di Dunia, Team Secret Luncurkan Minuman Bir dengan Brand Esports

Sebuah tim esports melakukan diversifikasi usaha ke bidang lain bukan hal yang mengejutkan. Tim Dota 2 Alliance misalnya, beberapa waktu lalu dikabaran melebarkan sayap dengan meluncurkan kompetisi sendiri bernama Alliance League. Di Indonesia, ada EVOS Esports yang ingin menjadi brand lifestyle dan telah meluncurkan produk fashion. Masih banyak lagi contoh lainnya di luar sana.

Organisasi Dota 2 (dan berbagai cabang esports populer lain) Team Secret pun tak lepas dari langkah tersebut. Baru-baru ini mereka mengumumkan peluncuran produk minuman beralkohol tipe craft beer, yang digadang-gadang sebagai “minuman beralkohol dengan brand esports pertama di dunia”. Team Secret bekerja sama dengan produsen bir asal Pennsylvania, Levante Brewing Company, dalam peracikannya.

https://twitter.com/teamsecret/status/1171762827603972096

Uniknya, Team Secret memberi nama minuman ini AFK, diambil dari jargon populer dunia gaming yang merupakan singkatan “Away From Keyboard”. Mereka mempopulerkan tagline dan tagar di media sosial dengan bunyi #ImAFK, menggambarkan seorang pemain game online yang sedang meninggalkan komputernya untuk meminum bir ini.

AFK pertama kali disingkap di tengah-tengah ajang The International 2019 Shanghai kemarin, dalam sebuah acara pesta (press party) yang digelar oleh Team Secret untuk media. Di sana, para insan media, influencer, serta tokoh-tokoh penting industri esports diundang untuk mencicipi sampel minuman AFK. Tadinya Team Secret hanya akan memasarkan AFK di pasar Tiongkok, tapi karena respons para tamu sangat positif, Team Secret jadi berani untuk memasarkannya di pasar international juga dalam waktu dekat.

AFK Press Party - Photo 1
AFK Press Party | Sumber: Team Secret

Beberapa lokasi yang akan menjadi jalur penjualan AFK antara lain bar, restoran, lounge, dan esports venue. Menurut Team Secret, minuman ini diracik sedemikian rupa agar mencerminkan kultur gaming—menyenangkan untuk penggemar kasual, tapi juga memiliki kedalaman rasa bagi penggemar yang lebih serius. Rasa yang ditawarkan cenderung menyegarkan dengan kadar pahit yang rendah, dengan basis dari hop (tanaman) Mosaic dan Idaho 7.

Keterlibatan brand minuman dalam dunia esports adalah hal yang sudah lazim terjadi, tapi umumnya kolaborasi ini diasosiasikan dengan brand minuman energi, seperti Red Bull atau Monster. Memang ada beberapa brand minuman alkohol sudah mulai menunjukkan minatnya di industri ini, misalnya Bud Light yang menjadi official beer partner NBA 2K League dan Harbin yang telah mensponsori tim serta berbagai kegiatan esports sejak 2016.

AFK Press Party - Photo 2
Ki-ka: Michael DeThomas (owner Levante Brewing Company), John Yao (CEO Team Secret) | Sumber: Team Secret

Popularitas Team Secret jelas akan membuat AFK dikenal oleh banyak orang, tapi apakah AFK sendiri akan menjadi produk yang laku di pasaran tentu itu hal yang belum bisa kita jawab sekarang. Tapi masuknya mereka menjadi brand minuman membuka sebuah peluang baru, yaitu kemungkinan Team Secret atau AFK menjadi sponsor untuk organisasi dan kompetisi esports. Kita tunggu saja bagaimana strategi bisnis Team Secret ke depannya.

Sumber: Team Secret

Tampil Sempurna, Team Secret Juara ESL One Katowice 2019

Selain dari MDL Macau 2019, ESL One Katowice juga menjadi esports Dota lain yang berjalan beriringan akhir pekan kemarin. Setelah lima hari kompetisi berjalan, Team Secret keluar sebagai juara setelah berhasil sapu bersih Gambit Esports 3-0 dari seri pertandingan best of 5.

Belakangan, Team Secret memang sedang on-fire sepanjang awal musim kompetisi Dota 2 tahun 2018-2019. Kemenangan ini menjadi kemenangan berentet kedua, setelah sebelumnya mereka juga berhasil memenangkan Chongqing Major 2019.

Sumber:
Sumber: Twitter @ESLDota2

Sepanjang musim ini, Team Secret tercatat sudah memenangkan 4 kompetisi LAN yang mereka ikuti, yaitu PVP Esports Championship 2018, ESL One Hamburg 2018, Chongqing Major 2019, dan ESL One Katowice 2019. Mereka hanya gagal di Kuala Lumpur Major 2019, itupun mereka mendapat posisi runner-up setelah kalah oleh Virtus Pro.

Salah satu faktor kemenangan ini bisa dibilang adalah berkat midlaner muda dan berbakat dari Team Secret, Michat “Nisha” Jankowski. Nisha merupakan wonderkid asal Polandia yang sebelumnya sempat bermain untuk Team Kinguin. Bermain Dota sejak dari tahun 2017, potensi besar pemain berusia 18 tahun muncul setelah bergabung dengan Team Secret pada September 2018 lalu.

juara esl one katowice 2019 2
Nisha, pemain muda berbakat asal Polandia yang belakangan jadi buah bibir setelah rentetan kemenangan Team Secret belakangan. Sumber: Twitter @ESLDota2

Karena usia dan juga kemampuan bermainnya, Nisha bahkan disebut sebagai salah satu dari tujuh pemain yang bakal jadi the next Topson oleh joinDOTA. Selain tim OG yang mengejutkan jagat kompetitif Dota tahun 2018 lalu, Topias “Topson” Taavitsainen adalah fenomena lain yang terjadi saat Dota 2 The International 2018.

Topson segera menjadi buah bibir berkat permainan yang sangat brilian serta kesuksesannya memenangkan The International di usia yang sangat muda. Apalagi ditambah juga dengan fakta menarik bahwa The International adalah kompetisi besar pertama yang Topson ikuti.

Walau bukan bagian dari DPC, kemenangan Team Secret di ESL One Katowice menjadi momen yang indah bagi Nisha. Alasan hal ini adalah karena kemenangan ini ia dapatkan pada sebuah kompetisi yang diadakan di tanah kelahirannya, Polandia.

Sumber:
Yazied “Yapzor” Jaradat. Sumber: Twitter @ESLDota2

Dalam sebuah wawancara dengan VPEsports, Yazied “Yapzor” Jaradat mengatakan “Kami ingin dia (Nisha) menikmati karirnya di Dota semaksimal mungkin. Saya sendiri bakal sangat senang misal bisa memenangkan kompetisi di tanah kelahiran sendiri. Saya tahu perasaannya pasti akan sangat menyenangkan meski saya sendiri belum pernah merasakan hal tersebut. Jadi karena hal tersebut kami pun memutuskan datang ke Katowice demi Nisha” jawab Yapzor kepada VPEsports saat event Chongqing Major.

ESL One Katowice 2019 menjadi perjalanan kompetisi yang sangat solid bagi Team Secret. Dari 21 pertandingan yang seharusnya ia jalani, tercatat Team Secret hanya kalah satu kali saja, yaitu saat melawan tim OG pada fase grup.

Sepanjang fase bracket, semua musuhnya mereka sapu bersih 2-0, termasuk tim PPD dan kawan-kawan, Ninja in Pyjamas, serta Gambit Esports saat fase upper bracket finals. Sayang Gambit Esports yang dapat kesempatan balas dendam, masuk grand finals dari lower bracket, hanya menjadi seperti kerikil kecil yang dilibas dengan mudahnya oleh Team Secret.

Sumber:
Sumber: Twitter @ESLDota2

Kemenangan ini memberikan Team Secret hadiah sebesar US$ 125.000 atau sekitar Rp1.7 Miliar. Ludwig “Zai” Wahlberg terpilih sebagai MVP, berhak mendapatkan satu unit mobil Mercedes-Benz

Pada rangkaian sirkuit DPC, Team Secret saat ini sudah memiliki 7950 poin. Dengan poin yang mereka miliki tersebut, mereka bisa dibilang hampir dipastikan lolos ke The International 2019. Kini tersisa 3 Major dan 3 Minor untuk musim DPC 2018-2019, dengan 46.500 total poin tersisa untuk diperebutkan.

Major berikutnya adalah Dream League Season 11 yang akan diadakan pada Maret 2019 di Stockholm, Swedia. Dengan performa yang seperti ini, akankah Team Secret kembali keluar sebagai juara pada Major berikutnya?

Team Secret Rebut Trofi Juara Turnamen Dota 2 Chongqing Major

Bertanding di kandang bukan berarti hasil yang kita dapat pasti memuaskan. Setidaknya itulah yang dibuktikan oleh performa Team Secret di Chongqing Major. Dikelilingi oleh tim-tim raksasa Tiongkok yang bermain di rumah sendiri tak membuat tim yang dipimpin oleh Puppey (Clement Ivanov) itu gentar. Mereka bermain begitu gemilang dan menjadi juara setelah mengalahkan Virtus.pro dengan skor telak 3-1.

Bukannya jadi tempat unjuk gigi tuan rumah, Chongqing Major justru jadi ajang “pembantaian” tim-tim asal Tiongkok. Di Upper Bracket, Virtus.pro mendominasi dengan mengalahkan PSG.LGD, Evil Geniuses, serta Team Secret. Evil Geniuses kemudian tampil meyakinkan di Lower Bracket. Mereka berhasil mengeliminasi tiga raksasa Tiongkok, yatu Vici Gaming, EHOME, dan PSG.LGD. Namun langkah mereka terhenti oleh Team Secret dan Evil Geniuses harus puas dengan peringkat tiga.

Team Secret - Chongqing Major Champion
Team Secret membawa pulang uang senilai US$350.000 | Sumber: StarLadder

Grand Final Chongqing Major digelar tanpa ada satu pun tim Tiongkok di dalamnya. Justru di sini perwakilan CIS (Virtus.pro) berhadapan dengan perwakilan Eropa (Team Secret). Salah satu kunci kemenangan Team Secret adalah strategi drafting rahasia yang menempatkan hero Luna dan Sven sebagai support. Padahal kedua hero ini biasanya adalah hero core, bahkan umum digunakan sebagai hard carry.

Kemunculan Luna dan Sven support ini terjadi pada ronde dua pertandingan Team Secret melawan Virtus.pro. Sekilas terlihat ngawur, Team Secret ternyata memanfaatkan dua hero tersebut untuk memberi keuntungan berupa aura yang bertumpuk-tumpuk. Hasilnya, Team Secret selalu unggul dalam clash sejak early game, sehingga mereka dapat membuat lawan menyerah dalam waktu 17 menit saja!

Virtus.pro menunjukkan perlawanan yang sangat keras di ronde tiga. Mereka bahkan berhasil mencuri poin dari Team Secret berkat permainan Phantom Lancer milik RAMZES666 (Roman Kushnarev). Namun ronde empat kembali jatuh ke tangan Team Secret. Jumlah kill yang sangat terpaut jauh, 30-11, menunjukkan bahwa mereka memang layak menduduki takhta juara.

Team Secret membawa pulang hadiah berupa uang senilai US$350.000 serta 4.950 DPC Point. Kini mereka seri dengan Virtus.pro di puncak klasemen Dota Pro Circuit musim 2018 – 2019. Para penggemar Dota tentu tak sabar melihat kedua tim dahsyat ini bertemu lagi dalam Stockholm Major yang akan berlangsung pada bulan Maret nanti. Akankah Virtus.pro bisa membalas kekalahan Chongqing Major? Atau malah akan muncul juara baru yang tak terduga? Kita tunggu saja tanggal mainnya.