Q4 2019, League of Legends Punya Dampak Terbesar ke Ekosistem Esports

League of Legends menjadi game esports di PC yang memiliki dampak paling besar pada ekosistem esports pada Q4 2019, menurut The Esports Observer. Satu-satunya game esports yang bisa menyaingi League of Legends adalah Counter-Strike: Global Offensive. Ada beberapa hal yang diperhatikan untuk menentukan besar dampak game esports pada ekosistem, seperti jumlah pemain aktif bulanan, total hadiah kemenangan, total jam video ditonton, dan jumlah turnamen yang diselenggarakan. Anda bisa melihat persentase hal-hal yang dihitung pada gambar di bawah.

Indikator untuk indeks dampak game esports pada ekosistem. | Sumber: The Esports Observer
Indikator untuk indeks dampak game esports pada ekosistem. | Sumber: The Esports Observer

Salah satu alasan mengapa League of Legends menjadi game dengan dampak paling besar adalah karena game buatan Riot Games itu masih memiliki jumlah pemain aktif paling besar jika dibandingkan dengan game lain. Tak hanya itu, pada Q4 2019, game ini juga menjadi game yang paling banyak ditonton di Twitch dengan total jam ditonton sebesar 271 juta jam.

Mengingat Riot Games mengadakan 2019 World Championship pada akhir tahun, itu tidak aneh. Di hadapan lebih dari 20 ribu penonton live, tim Tiongkok, FunPlus Phoenix berhasil meraih gelar juara. Sebagai juara, mereka mendapatkan 37,5 persen dari total hadiah US$2,3 juta, yaitu US$834 ribu. Pada babak final, concurrent viewers di channel Twitch Riot Games mencapai 674 ribu orang. Selain itu, ada juga penonton yang memilih untuk menonton di channel lain, seperti YouTube. Dilaporkan, Average Minute Audience (AMA) dari pertandingan final LWC mencapai 21,8 juta, dengan concurrent viewers mencapai 44 juta.

CS:GO duduk di posisi kedua dalam daftar game yang memberikan dampak paling besar. Salah satu hal yang membuat CS:GO bisa menyaingi League of Legends adalah karena banyaknya turnamen yang diadakan sepanjang Q4 2019 lalu. Ada 181 turnamen CS:GO yang diadakan, sekitar 22,7 persen dari total turnamen esports yang ada. Selain itu, pada Q4, ada tiga turnamen CS:GO dengan format panjang yang berakhir, yaitu StarSeries & i-League CS:GO Season 8, 2019 BLAST Pro Series: Global Final 2019, dan ESL Pro League Season 10 – Finals.

Total jam video ditonton dari ESL Pro League Finals mencapai 4,47 juta jam dengan 197 ribu concurrent viewers. Sementara AMA turnamen tersebut mencapai 52 ribu orang, naik 38,94 persen dari Season 9. Selain itu, juga ada beberapa turnamen CS:GO lain yang digelar, seperti DreamHack Masters Malmö. Dua channel di Twitch yang menyiarkan kompetisi itu mendapatkan total jam video ditonton sebesar 3,88 juta jam dan 1,17 juta jam.

Posisi ketiga diisi oleh Dota 2. Memang, turnamen Dota 2 paling bergengsi, The International, telah diadakan pada Q3 2019. Namun, ada sejumlah turnamen major yang membuat Dota 2 tetap memiliki impact pada ekosistem. Salah satunya adalah DOTA Summit 11 yang diadakan di Los Angeles, Amerika Serikat. Selain itu, pada tiga bulan terakhir dari 2019, juga digelar MDL CHengdu Major, yang dimenangkan oleh tim asal Filipina, TNC Predator. Channel yang menyiarkan MDL CHengdu Major dalam bahasa Inggris mendapatkan total jam ditonton sebanyak 3,04 juta jam sementara channel dalam bahasa Rusia mendapatkan 2,34 juta jam.

Sumber: The Esports Observer
Sumber: The Esports Observer

Player Unknown’s Battleground menjadi game battle royale yang memiliki dampak paling besar. Sepanjang Q4 2019, total hadiah dari semua turnamen PUBG yang mencapai US$7,1 juta. Turnamen dengan total hadiah paling besar adalah PUBG Global CHampionship 2019 dengan total hadiah US$4 juta, yang dimenangkan oleh Gen.G. Sementara itu, pengaruh Fortnite pada ekosistem esports mulai memudar. Tidak heran, selama Q4, Epic hanya menyelenggarakan satu turnamen major.

Rocket League ada di posisi kelima dalam daftar game dengan dampak paling besar pada ekosistem esports. Disusul oleh Hearthstone, Rainbow Six Siege, dan World of Warcraft. Dalam BlizzCon 2019, untuk pertama kalinya, Hearthstone GrandMasters 2019 Global Finals dimenangkan oleh gamer perempuan, Xiaomeg “VKLiooon” Li. Sementara turnamen terbesar dari Rainbox Six Siegediadakan di Tokoname, Jepang. Turnamen Pro League Season 10 – Finals diselenggarakan oleh ESL dengan total hadiah US$290 ribu. Turnamen itu dimenangkan oleh tim asal Ukrania, Natus Vincere. Posisi ke sembilan diduduki oleh World of Warcraft. Alasan game tersebut bisa naik tiga peringkat adalah karena game itu memiliki jumlah penonton setia yang cukup banyak. Arena World Championship 2019, yang merupakan turnamen World of Warcraft, memiliki total hadiah US$330 ribu juga diadakan di BlizzCon 2019.

Peringkat 10 sampai 15 diisi oleh Overwatch, StarCraft II, FIFA 20, Call of Duty: Modern Warfare, Magic: The Gathering Arena, and Tekken 7. Pada Q4, liga Overwatch memang sudah berakhir. Karena itu, tidak heran jika posisi game Activision Blizzard itu turun hingga lima peringkat. Sementara turnamen StarCraft II, 2019 WCS Global Finals diadakan pada BlizzCon 2019. Turnamen itu dimenangkan oleh Park “Dark” Dyung Woo yang membawa pulang US$700 ribu.

Daftar game dengan dampak terbesar. | Sumber: The Esports Observer
Daftar game dengan dampak terbesar. | Sumber: The Esports Observer

FIFA 20, yang duduk di peringkat 12, memiliki jumlah penonton yang cukup banyak di Twitch. Karena itulah, posisi game ini cukup tinggi meski ia baru dirilis pada September 2019. Selain itu, FIFA 20 juga diuntungkan karena turnamen game sepak bola ini sering dipadankan dengan liga sepak bola, seperti eSuperliga Season 3 di Denmark yang diselenggarakan oleh DreamHack. Sepanjang Q4 2019, tidak ada turnamen major untuk Call of Duty: Modern Warfare, yang baru dirilis pada Oktober 2019. Namun, viewership game tersebut sangat tinggi. Dalam dua minggu sejak game itu dirilis, total jam video Modern Warfare ditonton mencapai 12 juta jam.

Secara keseluruhan, turnamen esports dari Magic: The Gathering Arena memiliki total hadiah sebesar US$2 juta sepanjang Q4 2019. Kompetisi terakhirnya, Mythic Championship, adalah salah satu turnamen Magic: The Gathering Arena dengan jumlah penonton paling banyak. Total video ditonton dari turnamen itu mencapai 1,37 juta jam. dengan concurrent viewers mencapai 100 ribu orang. Tekken 7 ada di posisi 15 dan menjadi game fighting pertama yang masuk dalam peringkat 15 besar. Salah satu alasan Tekken 7 bisa naik dua peringkat adalah karena total hadiah Tekken World Tour Finals 2019 yang mencapai US$250 ribu.

Sumber header: Dexerto

Hybrid Cup Series Play on PC Fighting Game Tournament Cetak Rekor Jumlah Peserta!

Gelaran Hybrid Cup Series – Play on PC Fighting Game Tournament telah selesai di gelar. Kompetisi ini mungkin bisa dibilang menjadi gelaran Hybrid Cup yang memecahkan rekor, dengan jumlah peserta mencapai sekitar 170 peserta. Pertandingan berlangsung dengan meriah, terutama dari sisi Tekken 7 Rookie yang diikuti oleh sekitar 122 peserta.

Tak hanya diikuti oleh banyak peserta, Hybrid Cup kali ini bahkan kedatangan peserta dari luar daerah, seperti Semarang, Bandung, bahkan juga ada yang dari Batam. Dengan jumlah peserta sebanyak itu, pertandingan pada cabang Tekken 7 Rookie dibagi menjadi 4 pool bracket untuk fase awal.

Setelah persaingan ketat dari 122 peserta, babak top 8 menyisakan Sansan_san, DRivals X | Grizz, DRivals X | Zwei, OFNIR, DRivals X | RipeDog, MYTH | Z-BLAY, UwU | dipicu.ikan, dan DRivals | Downfall. Pada akhinrya, babak Grand Final mempertemukan OFNIR dengan MYTH | Z-BLAY.

Sumber: Hybrid - Akbar Priono
Sumber: Hybrid – Akbar Priono

Babak final bikin penonton jadi geregetan, karena OFNIR yang menggunakan Marduk harus melawan karakter musuh bersama pemain Tekken, yaitu Leroy yang digunakan oleh MYTH | Z-BLAY. Setelah poin kemenangan jadi 2-1, pertarungan jadi makin sengit. Memaksa pertandingan ke-4 mencapai ronde 5, untungnya Marduk dari OFNIR masih cukup tajam dan berhasil mengalahkan MYTH | Z-BLAY.

Cabang Soulcalibur V juga tak kalah seru. Pertandingan antara Wahon dengan Sinarkimigasuki jadi sangat ketat. Kedunya saling mencuri poin sampai keadaan menjadi 2-1. Ketika itu Wahon dengan Siegfried sudah memaksa pertarungan mencapai ronde 5 di pertandingan ke-4. Sayangnya permainan Mitsurugi dari Sinarkimigasuki masih terlalu solid, membuat ia jadi pemenang dari cabang Soulcalibur V.

Terakhir dari cabang Street Fighter V: Arcade Edition. Babak final mempertemukan arONEMANroe yang menggunakan Zeku dengan Shamwow yang menggunakan Chun-Li. Hampir seperti dua cabang lainnya, pertarungan berjalan begitu sengit di cabang ini. Sama-sama menggunakan seri best-of-5, Shamwow dan arONEMANroe bahkan bertanding mencapai pertandingan ke-5.

Shamwow sudah tinggal satu langkah lagi menuju bracket reset, namun arONEMANroe menunjukkan ketenangan di dalam permainannya. Pada babak penentuan, keduanya bermain dengan sangat hati-hati, Shamwow berhasil menjaga jarak yang membuat arONEMANroe ragu untuk mendekat. Momentumn muncul ketika Zeku menemukan celah untuk mendekat ke arah Chun-Li. arONEMANroe pun tidak ragu memanfaatkan momen tersebut, segera membanting dan melakukan satu low-kick untuk menutup pertandingan. Dengan ini, berikut daftar pemenang Hybrid Cup Series – Play on PC Fighting Game Tournament.

Tekken 7 Rookie

Sumber: Hybrid - Akbar Priono
Sumber: Hybrid – Akbar Priono
  • 1st Place – OFNIR
  • 2nd Place – MYTH | Z-BLAY
  • 3rd Place – DRivals X | Grizz

Soul Calibur VI

Sumber: Hybrid - Akbar Priono
Para pemenang bersama komunitas Soul Calibur VI. Sumber: Hybrid – Akbar Priono
  • 1st Place – Sinarkimigasuki
  • 2nd Place – Wahon
  • 3rd Place – Illusion

Street Fighter V: Arcade Edition

Sumber: Hybrid - Akbar Priono
Sumber: Hybrid – Akbar Priono
  • 1st Place – arONEMANroe
  • 2nd Place – Shamwow
  • 3rd Place – KapitanWibu

“Ini adalah salah satu Hybrid Cup terseru yang pernah diadakan oleh Hybrid.” Ucap Wiku Baskoro Co-Founder Hybrid.co.id. “Antusias peminat FH memang tidak lagi diragukan untuk ranah lokal. Semoga Hybrid Cup bisa menjadi salah satu ‘rumah’ bagi komunitas FG untuk mengasah kemampuan dan tempat berkumpul komunitas. Terima kasih Advanced Guard sebagai rekan acara, para sponsor, dan terutama semua peserta yang telah berpartisipasi.”

Terkait dengan gelaran ini, Bram Arman Co-Founder Advanced Guard selaku rekan Hybrid dalam menyelenggarakan Hybrid Cup Fighting Game Tournament juga memberikan komentarnya. “Saya senang sekali melihat gelaran ini. Ada sedikit kendala cuaca yang menghambat peserta, tapi pada akhirnya acara berjalan dengan meriah dan sangat ramai. Bahkan pemain non-rookie juga mampir demi mendukung teman dan rekan satu timnya. Saya akui masih banyak yang bisa diperbaiki dari acara ini, namun kebanyakan peserta memberikan feedback positif. Kebanyakan mereka merasa enjoy, happy, dan sangat mengapresiasi acara ini. Berkat itu juga, keletihan saya jadi terlupakan sejenak, pokoknya, FGC is the best!”

Setelah gelaran Hybrid Cup Series Play on PC Fighting Game Tournament, pertanyaan berikutnya mungkin adalah soal rencana Hybrid berikutnya dalam usahanya untuk terus membantu mengembangkan FGC di Indonesia. “Ada beberapa rencana yang sedang disusun Hybrid dan rekan. Setelah percobaan Tekken Rookie kemarin berhasil, semoga nanti konsep Hybrid Cup Tekken Series yang lebih seru bisa terwujud di Hybrid Dojo.” ucap Wiku.

Hybrid Cup Series – Play on PC disponsori oleh AMD dan Corsair, dengan dukungan dari AerocoolThunderX3TecwareRapooVPROViewSonic, dan ASRock.

Terima kasih atas partisipasi para peserta di dalam gelaran Hybrid Cup Series – Play on PC Fighting Game Tournament! Jangan lupa untuk memantau situs Hybrid.co.id dan follow akun media sosial Hybrid di TwitterFacebook, dan YouTube.

EVO 2020 Umumkan Lineup Game yang Dipertandingkan

Lama ditunggu-tunggu, penyelenggara Evolution Championship Series (biasa disebut EVO) akhirnya umumkan jajaran game yang akan dipertandingkan di dalamnya. Sebagai salah satu festival fighting game terbesar, tak heran jika EVO mempertandingkan banyak game di dalamnya. Tahun ini pada EVO 2020, ada 9 game yang akan dipertandingkan.

Ada beberapa kejutan yang dari pengumuman lineup EVO 2020 ini. Salah satunya adalah kehadiran kembali Marvel vs Capcom ke dalam jajaran. Menariknya alih-alih mempertandingkan Marvel vs Capcom: Infinite (2017), EVO 2020 malah menggunakan Marvel vs Capcom 2 (2000).

Memang, game tersebut punya sejarahnya sendiri di dalam festival fighting game yang sudah terselenggara selama kurang lebih 20 tahun belakangan ini. Salah satunya seperti sejarah pemain legendaris, Justin Wong, yang sudah memenangkan 7 gelar EVO pada cabang Marvel vs Capcom 2. Terlebih, komunitas juga menganggap Marvel vs Capcom: Infinite terlalu banyak kekurangan, seperti kurangnya lineup karakter yang disajkan, ketidakhadiran karakter X-Men, sampai art style yang terlihat biasa saja. Dengan ini, maka berikut lineup EVO 2020:

  • Super Smash Bros. Ultimate
  • Tekken 7
  • Street Fighter V
  • Dragon Ball FighterZ
  • Granblue Fantasy: Versus
  • Samurai Shodown
  • SoulCalibur VI
  • Under Night In-Birth Exe:Late[cl-r]
  • Marvel vs. Capcom 2 (invitational)

Marvel vs Capcom 2 akan hadir dengan format invitational, sebagai cara memperingati 20 tahun kehadiran game tersebut menemani FGC internasional. Dalam turnamen bertajuk 20urnament of Champions, delapan pemain, termasuk empat juara EVO MvC 2 terdahulu akan bertanding memperebutkan gelar best-of-the-best.

Selain dari itu, fakta menarik lainnya soal lineup EVO 2020 ini adalah ketidakhadiran Mortal Kombat, BlazBlue, dan kemunculan Granblue Fantasy. Terkait Mortal Kombat ini adalah untuk pertama kalinya Mortal Kombat atau Injustice tidak hadir sebagai lineup utama di EVO sejak 2011 lalu.

Soal BlazBlue dan Granblue Fantasy juga jadi hal menarik. Ini mengingat tahun lalu dan pada EVO Japan 2020, BlazBlue: Cross Tag Battle muncul di panggung utama EVO. Alasan ketidakhadiran BlazBlue di sini mungkin karena sang pengembang, Arc System Works, sedang ingin memperkenalkan Granblue Fantasy: Versus yang akan rilis 6 Februari 2020 mendatang.

EVO 2020 akan digelar di Mandalay Bay, Las Vegas, Amerika Serikat, mulai dari 31 Juli sampai 2 Agustus 2020 mendatang. Akankah kita melihat kejutan menarik lainnya dalam salah satu turnamen tertinggi di skena kompetitif fighting game ini?

Sumber header: EVO Official

M45T4Z Jadi Juara Hybrid Cup x Drop The Cap Tekken 7

Hybrid Cup x Drop the Cap telah selesai dilaksanakan. Bertanding pada tanggal 2 Februari 2020 kemarin, Hybrid Cup pertama di Surabaya ini hadir dengan rivalitas yang keras. Seperti sebelumnya disebutkan, tahun 2020 memang jadi momentum Hybrid melebarkan sayap. Gelaran ini pun dilaksanakan sebagai uji coba Hybrid untuk menjangkau FGC di luar Jabodetabek.

Hybrid Cup x Drop the Cap sendiri mempertandingkan dua cabang game, yaitu Tekken 7 dan Samurai Showdown. Rivalitas dalam pertandingan ini sangat terasa, karena kehadiran pemain-pemain ternama di dalamnya seperti SbyRazor, M45T5Z, dan Suntouch.

Sumber: Drop the Cap
Sumber: Drop the Cap

Babak Grand Final dari Tekken 7 berlangsung dengan sangat tidak terduga. Pertama-tama SbyRazor datang dari upper bracket menghadapi M45T4Z sang penantang dari lower bracket. Pada sesi reset bracket, SbyRazor berhasil merebut satu poin, namun demikian M45T4Z tampil lebih konsisten. Akhirnya M45T4Z menang 3-1 dan melaju ke fase Grand Final Reset.

Pada Grand Final Reset, jika ingin menang, SbyRazor harus tampil lebih konsisten lagi. Namun demikian M45T4Z ternyata masih tetap tajam, walau harus melalui pertarungan yang panjang. Akhirnya SbyRazor ditekuk 3-1 dalam seri best-of-5 oleh M45T4Z.

Sementara itu pertandingan dari cabang Samurai Showdown juga tidak kalah seru. Pertandingan mempertemukan USH dari upper bracket melawan penantangnya dari lower bracket yaitu CupuiCG. Pada pertandingan babak final, CupuiCG sepertinya kalah kelas dengan USH. Akhirnya USH melenggang mulus menuju kemenangan dengan skor 3-0.

Dengan ini, maka berikut daftar pemenang gelaran Hybrid Cup x Drop the Cap:

Sumber: Drop the Cap
Sumber: Drop the Cap

Tekken 7

  • 1st Place – Darmawan Sie (M45T4Z)
  • 2nd Place – Sean Wijaya (SbyRazor)
  • 3rd Place – Dimas Elang (Suntouch)

Samurai Showdown

  • 1st Place – Unggul Seno Handaru (USH)
  • 2nd Place – Eko Gunawan Wahyono (Cupui)
  • 3rd Place – Alvin Franklin (borgar)

Menindaklanjuti Hybrid Cup x Drop the Cup, akankah ada Hybrid Cup berikutnya yang diadakan di luar Jabodetabek. Terkait ini, Wiku Baskoro Co-Founder Hybrid.co.id memberikan komentarnya. “Hybrid memang ada rencana untuk membuat turnamen di luar kota. Kalau soal kota mana, masih dalam rencana. Yang pasti jika sesuai rencana, kami akan tetap akan mengajak komunitas di kota masing-masing.”

M45T4Z lagi-lagi berhasil menunjukkan diri sebagai salah satu jago Tekken 7 di daerah Jawa Timur. Apalagi setelah penampilannya berhasil memenangkan pertandingan lewat reset-bracket, membuat pemain yang satu ini jadi semakin disegani. Selamat bagi para pemenang! Sampai berjumpa lagi di dalam gelaran Hybrid Cup lainnya!

Hasil EVO Japan 2020, Dominasi Jepang dan Kemunculan Juara Asia Tenggara Pertama

EVO Japan 2020 telah usai digelar. Petarung dari berbagai belahan dunia datang ke Jepang dalam ajang unjuk kemampuan fighting game yang berlangsung mulai 24 Januari sampai 26 Januari 2020 kemarin. Pada gelaran puncaknya, jagoan-jagoan fighting game dinobatkan menjadi raja atas masing-masing game yang dipertandingkan.

EVO Japan 2020 mempertandingkan enam game, yaitu Street Fighter V: Arcade Edition, Tekken 7, Super Smash Bros. Ultimate, Samurai Showdown, Soulcalibur VI, dan BlazBlue: Cross Tag Battle. Masing-masing game punya cerita petarungnya sendiri-sendiri dalam mencapai kejayaan tersebut. Berikut Hasil EVO Japan 2020.

Tekken 7

Sumber: EVO
Sumber: EVO

Satu narasi besar di kejuaraan Tekken 7 EVO 2020 adalah berkeliarannya karakter Leroy dalam turnamen ini. Pada babak-babak awal, karakter ini masih tidak terlalu sering muncul di pertarungan. Puncaknya adalah ketika kompetisi sudah mencapai babak 8 besar. Ketika itu 6 dari 8 petarung di babak perdelapan final bahkan menggunakan Leroy sebagai karakter utama.

Babak perdelapan final berlangsung begitu menegangkan. Berbagai pertarungan menarik terjadi, salah satunya adalah rematch TWT Finals antara Ulsan melawan Chikurin. Sayang, keduanya berakhir gagal mencapai babak final. Pada akhirnya babak Grand Final mempertemukan Nopparut Hempamorn (Book) dengan Ryoto Ikeda (Mikio).

Foto yang menggambarkan kekecewaan Ulsan setelah gagal lolos ke babak final EVO Japan 2020. Sumber: EVO
Foto yang menggambarkan kekecewaan Ulsan setelah gagal lolos ke babak final EVO Japan 2020. Sumber: EVO

Pada babak Grand Final, Book sang petarung asal Thailand, ternyata menjadi salah satu pemain yang turut menggunakan Leroy. Lawannya adalah Mikio petarung asal Jepang, pemain Julia, yang berangkat dari loser bracket. Ronde awal, Book berhasil memenangkan pertarungan dengan cukup mulus. Setelahnya, Mikio mulai menemukan celah di permainan Leroy dari Book.

https://twitter.com/EVO/status/1221258916023005184

Petarung asal Jepang berhasil mendesak Mikio sampai poin kemenangan menjadi 2-1. Seakan baru tersadar, Book mulai bangkit setelah memasuki ronde ke empat. Berkali-kali ia berhasil membaca gerakan Mikio, menangkis, lalu membalasnya. Setelah skor menjadi 2 sama, pertarungan jadi semakin menegangkan. Book langsung menang 2 poin, tapi Mikio sempat membalasnya satu kali. Walau Mikio hampir berhasil melakukan reset bracket, Book akhirnya berhasil menjadi juara. Kemenangan ini memberikan gelar bagi Book sebagai pemain Asia Tenggara pertama yang memenangkan EVO. Berikut hasil EVO Japan 2020 Tekken 7 peringkat 3 besar:

1. Talon | Book (Leroy)
2. ITO | Mikio (Julia)
3. COOASGAMES | Noroma (Leroy, Steve)

Street Fighter V

Sumber: EVO NEws
Sumber: EVO News

Pertarungan Street Fighter V menjadi derby antar petarung Jepang. Dari bracket atas ada Ryo Sato (Nauman) bermain menggunakan Sakura. Penantangnya adalah Kenryo Hayashi (Mago), datang dari lower bracket, bertarung menggunakan Karin. Nauman berhasil mendapatkan satu ronde dengan cukup mulus, namun demikian Mago tidak menyerah begitu saja.

Ia berkali-kali memberikan perlawanan berarti kepada Nauman. Setelah 4 ronde, Mago bahkan berhasil melakukan reset bracket, mengulang poin kemenangan Nauman dari nol lagi. Kisah perjuangan Nauman jadi terasa mirip seperti Book di Tekken 7, ia seperti baru bangkit setelah masuk fase reset bracket.

https://twitter.com/EVO/status/1221378724899090433

Nauman memenangkan 2 ronde dengan cukup mulus. Mago yang sudah kelimpungan masih sempat melawan walau didesak habis-habisan oleh Sakura dari Nauman. Pada ronde penentuan Mago seperti kehilangan fokusnya, dua kali terkena serangan kombinasi yang mematikan. Terdesak habis, Mago kembali melawan, tapi berhasli ditangkis dan segera dibalas oleh Nauman. Dengan ini, berikut hasil EVO Japan 2020 Street Fighter V peringkat 3 besar:

1. DNG | Nauman (Sakura)
2. Mago (Cammy, Karin)
3. FAV | Sako (Menat, Kage)

Super Smash Bros. Ultimate

Sumber: EVO
Sumber: EVO

Seperti SF V, cabang Super Smash Bros. Ultimate di EVO Japan 2020 mempertemukan all-japanese final. Pertarungan mepertemukan Shuto Moriya (Shuton) yang menggunakan Olimar. Penantangnya datang dari lower bracket adalah Seisuke Komeda (Kome) yang menggunakan Shulk.

Olimar dari Shuton memang terbukti membuat Kome jengkel. Namun demikian lawannya bukan pemain sembarangan, sang shoutcaster Vikkikitty bahkan menyebut Kome sebagai salah satu pemain Shulk terbaik, setidaknya dalam gelaran EVO Japan 2020 kemarin.

Pertarungan berjalan dengan seimbang antar kedua pemain ini, sampai akhirnya Shuton berhasil mendapatkan ronde pertama. Pada ronde kedua, Kome mencoba memberi perlawanan terkuatnya. Namun satu momen penting terjadi di ronde dua, Kome melakukan blunder sangat besar. Niatnya adalah untuk membuang Shuton lebih jauh lagi agar bisa menyamakan kedudukan ronde tersebut. Tetapi Kome seperti terlalu cepat menekan tombol. Serangannya luput, Kome terjatuh, Shuton menang mudah di ronde kedua.

https://twitter.com/EVO/status/1221323615037034497

Ronde penentuan, Kome berhasil membuat kedudukan jadi satu sama. Namun serangan Shuton berkali-kali tepat sasaran, membuat persentase damage Kome meningkat dari 0 menjadi 85% dengan sangat cepat. Momen penentuannya adalah ketika Kome terlempar yang membuatnya berada di ujung tanduk. Kome sudah terjebak, Shuton memanfaatkan keadaan dengan melakukan eksekusi serangan Smash yang membuang Shulk keluar dari layar. Shuton keluar sebagai juara EVO Japan 2020 cabang Smash Ultimate. Berikut hasil EVO Japan 2020 Smash Ultimate peringkat 3 besar:

1. SST | Shuton (Olimar)
2. Kome (Shulk)
3. Tea (Pac-Man)

Dari cabang lain, Jepang ternyata masih mendominasi jalannya pertandingan di EVO Japan 2020. Dari BlazBlue ada Kubo yang muncul sebagai juara. Samurai Showdown ada Gamera yang menjadi juara. Hanya satu cabang lain yang tidak dimenangkan oleh pemain asal Jepang, yaitu Soul Calibur VI. Pada pertandingan tersebut ada BlueGod, petarung asal Amerika Serikat, berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Yuttoto. Dengan ini, berikut hasil EVO Japan 2020 peringkat 3 besar dari cabang-cabang lainnya:

BlazBlue: Cross Tag Battle
1. YG | Kubo (Yumi, Seth)
2. GRPT | DoraBang (Naoto S., Merkava | ν -No.13-, Naoto K. | Others)
3. nk_P (Chie, Vatista)

Samurai Shodown
1. Gamera (Shiki)
2. Emujima (Shizumaru)
3. AMTRS | Score (Haohmaru)

Soul Calibur 6
1. BDG | BlueGod (Azwel)
2. Yuttoto (Voldo, Zasalamel, Raphael, Azwel)
3. Illusion | Linkorz (Geralt, Siegfried)

Selamat bagi para pemenang! Dengan ini maka tersisa gelaran EVO utama yang diselenggarakan di Amerika Serikat. Akankah muncul kejutan lain di gelaran EVO selanjutnya? Ikuti media sosial Hybrid untuk informasi seputar komunitas fighting games baik lokal ataupun internasional.

Jadwal EVO Japan 2020, Panggung Petarung Fighting Game Kelas Dunia

Sebagai salah satu panggung pertandingan fighting game paling bergengsi, aneh rasanya jika kita para pecinta game fighting melewatkan gelaran EVO Japan 2020. Walau sempat mengalami sedikit kontroversi, namun keseruan EVO tetap menjadi sesuatu yang tidak boleh dilewatkan oleh para pecinta fighting game.

Namun demikian, satu yang mungkin akan membuat Anda cukup kebingungan adalah jadwal pertandingannya. Apalagi EVO terkenal mempertandingkan banyak cabang game fighting sekaligus.

Sumber: EVO
Sumber: EVO

Tahun ini, EVO Japan 2020 mempertandingkan enam game, yaitu Street Fighter V: Arcade Edition, Tekken 7, Super Smash Bros. Ultimate, Samurai Showdown, Soulcalibur VI, dan Blazblue Cross Tag Battle. Jadwal pada laman resmi EVO Japan menggunakan zona waktu Japan Standart Time (JST), berikut jadwal EVO Japan 2020 yang sudah dikonversi ke waktu WIB.

Jadwal EVO Japan 2020 Hari Pertama – 24/01/2020 (Waktu dalam WIB)

Sumber: IndoTekken
Sumber: IndoTekken

07:30 – 20:30 ❘ Super Smash Bros. Ultimate – Qualification
08:00 – 14:00 ❘ Samurai Shodown – Qualification
08:00 – 17:00 ❘ Soulcalibur VI – Qualification
09:00 – 20:30 ❘ Blazblue Cross Tag Battle – Qualification
10:00 – 19:00 ❘ Street Fighter V – Qualification
10:00 – 17:00 ❘ Tekken 7 – Qualification
14:30 – 17:30 ❘ Samurai Shodown – Semi-Final
17:30 – 20:30 ❘ Soulcalibur VI – Semi-Final

Jadwal EVO Japan 2020 Hari Kedua – 25/01/2020 (Waktu dalam WIB)

Sumber: IndoTekken
Sumber: IndoTekken

07:00 – 17:20 ❘ Super Smash Bros. Ultimate – Qualification
07:00 – 11:00 ❘ Tekken 7 – Qualification
07:00 – 09:30 ❘ Blazblue Cross Tag Battle – Semi-Final
09:40 – 12:30 ❘ Soulcalibur VI – Final
11:00 – 13:30 ❘ Tekken 7 – Semi-Final
11:30 – 16:30 ❘ Street Fighter V – Qualification
13:20 – 15:30 ❘ Samurai Shodown – Final
15:20 – 18:20 ❘ Super Smash Bros. Ultimate – Semi-Final
16:20 – 19:00 ❘ Blazblue Cross Tag Battle – Final
16:30 – 19:00 ❘ Street Fighter V – Semi-Final

Jadwal EVO Japan 2020 Hari Ketiga – 26/01/2020 (Waktu dalam WIB)

Sumber: IndoTekken
Sumber: IndoTekken

07:00 – 10:00 ❘ Tekken 7 – Final
10:30 – 14:00 ❘ Super Smash Bros. Ultimate – Final
14:30 – 18:00 ❘ Street Fighter V – Final

Semua pertandingan EVO Japan 2020 akan ditayangkan via livestream di kanal resmi EVO di Twitch. Berikut beberapa tautan penting terkait EVO Japan 2020:

Tahun lalu pada EVO Japan 2019, berbagai kejutan hadir di dalam pertandingan. Salah satu yang paling besar datang dari cabang Tekken 7. Di sana Arslan Ash, petarung asal Pakistan pertama yang berhasil memenangkan Tekken 7 EVO lewat gelaran EVO Japan 2019. Kemenangan tersebut berhasil mengubah peta kekuatan skena kompetitif Tekken, membuat Pakistan jadi satu regional yang sangat dipandang. Kemenangan tersebut berhasil memberikan Arslan Ash gelar Esports Player of the Year versi ESPN.

Akankah pemain Pakistan kembali memberi kejutan di Tekken 7 EVO Japan 2020? Akankah muncul kejutan di cabang game lain pada EVO 2020 ini?

Hybrid Cup x Drop the Cap Coba Jangkau FGC Luar Jabodetabek

Tahun baru 2020 menjadi momentum bagi Hybrid untuk melebarkan sayap. Dari awal Januari, kami sudah mulai terus mencoba melebarkan sayap lewat gelaran Hybrid Cup. Beberapa di antaranya adalah bekerja sama dengan Batavia Gamers untuk menyelenggarakan turnamen Smash pertama di Hybrid Dojo yang bertajuk Batavia Brawl: Pre Season. Lalu ada Hybrid Cup Rainbow Six Siege sebagai bentuk persembahan kami terhadap komunitas R6 IDN. Dan yang terbaru, ada Hybrid Cup Series – Play on PC: Fighting Game Tournament yang mempertandingkan Tekken 7 Rookie, Street Fighter V, dan Soul Calibur VI.

Tak hanya menghadirkan cabang game baru, Hybrid Cup juga kini mencoba untuk menjangkau komunitas fighting game di luar Jabodetabek lewat gelaran Hybrid Cup x Drop the Cap yang akan diadakan di Surabaya! Tak hanya itu, Hybrid Cup x Drop the Cap juga menghadirkan satu cabang yang belum pernah ada di Hybrid Cup sebelumnya, yaitu Samurai Showdown.

Drop the Cap sendiri merupakan komunitas fighting game yang berdiri sejak 2017 di Surabaya. Nama komunitas ini terinspirasi dari game Fatal Fury, yang mengacu kepada pose kemenangan Terry Bogard saat ia melempar topinya setelah memenangkan pertarungan.

Sumber: Drop the Cap Official Page
Sumber: Drop the Cap Official Page

“Komunitas ini bermula sebagai grup pecinta card game Force of Will yang cuma berisikan 5 orang saja. Setelah melihat EVO 2015-2016, saya akhirnya mulai mencoba fighting game dan membawanya ke dalam grup tersebut. Karena kami punya ketertarikan yang sama, akhirnya kami memulai komunitas ini di tahun 2017, dan mulai aktif mengadakan berbagai acara di tahun 2018-2019.” cerita Dwiky Armand Sucahyo, founder pertama Drop the Cap.

Walau diadakan di luar kota, antusiasme komunitas terhadap Hybrid Cup x DTC ini ternyata cukup tinggi. “Sejauh ini sudah ada 23 pemain terdaftar untuk Tekken 7, sementara untuk Samurai Showdown sudah ada 14 pemain.” Ucap Anthony Febrianto Yusran selaku ketua penyelenggara Hybrid Cup x Drop the Cap.

“Kehadiran event ini disambut dengan sangat baik oleh komunitas di Surabaya. Pemain besar seperti MishimaBoy serta M45T4Z ikut turun di dalam turnamen. Selain itu, kompetisi ini banyak didatangi oleh pemain baru, bahkan pemain dari Jember juga turut mengikutinya. Ada satu peserta lagi, namanya mas Unggul (USH), dia bahkan datang jauh-jauh dari Bandung untuk mengikuti turnamen ini.” Anthony menceritakan antusiasime komunitas di Surabaya.

Pendaftaran Hybrid Cup x DTC masih dibuka sampai 27 Januari 2020 mendatang. Bagi Anda yang berdomisili di Surabaya dan sekitarnya, Anda dapat turut meramaikan dan mengikuti turnamen ini dengan mendaftar pada tautan berikut: smash.gg/tournament/hybrid-idn-x-dropthecap-major-tournament. Acara ini akan diadakan pada 2 Februari 2020 mendatang di BOBER Cafe, Jl. Raya Jemursari, Kota Surabaya.

Sumber: CityMagz
BOBER Cafe, tempat yang menjadi venu gelaran Hybrid Cup x Drop the Cap. Sumber: CityMagz

“Kerja sama dengan DTC adalah salah satu bentuk dukungan Hybrid ke komunitas FG. Ini sesuai dengan rencana Hybrid yang ingin ikut serta dalam perkembangan Tekken dan game fighthing yang kini sedang naik daun. Harapannya, hal ini bisa menjadi katalis untuk komunitas FG di berbagai kota lain agar menjadi aktif juga. Semoga saja nanti kalau ada kejuaraan yang berskala nasional, peserta luar jabodetabek bisa semakin banyak turut hadir.” Wiku Baskoro Co-Founder Hybrid.co.id memberikan komentarnya.

“Harapan kerja sama ini bisa mempererat hubungan kami (DTC) dengan Hybrid. Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan Hybrid karena merangkul pemain Tekken di Surabaya. Komunitas sendiri merespon positif dengan kehadiran Hybrid Cup ini. Harapan jangka panjang untuk DTC ataupun Hybrid, semoga di masa depan kita bisa menayangkan berbagai fighting game lain dan mendorong perkembangan FGC di Indonesia.” tutup Anthony dari Drop the Cap.

Bagi Anda petarung yang ada di Surabaya, jangan lupa daftar dan unjukkan kemampuan terbaik Anda di Hybrid Cup x Drop the Cup Surabaya!

Bersiap Untuk Hybrid Cup Series – Play on PC: Fighting Game Tournament!

Mengawali tahun 2020, Hybrid mencoba hadir dengan berbagai variasi baru lewat gelaran yang diadakan. Contohnya kemarin, Hybrid sempat bekerja sama dengan komunitas Smash lewat Batavia Gamers untuk mengadakan Batavia Brawl: Pre-Season. Selain itu, ada juga Road to Hybrid Cup, yang menjadi gelaran turnamen sebagai bentuk persembahan Hybrid bagi komunitas Rainbow Six Siege Indonesia, R6 IDN.

Rentetan gelaran ini tentu tidak berhenti sampai di situ saja, karena untuk selanjutnya akan ada Hybrid Cup Series – Play on PC bertemakan Fighting Game Tournament. Untuk kali ini, Hybrid bekerja sama dengan salah satu dedengkot di dunia esports fighting game Indonesia, Advanced Guard.

Hybrid Cup Series – Play on PC: Fighting Game Tournament menghadirkan 3 cabang game, yaitu Tekken 7, Street Fighter: V, dan Soul Calibur VI sebagai pendatang baru. Selain itu, dalam hal Tekken 7, Hybrid Cup Series kali ini hadir sedikit beda karena mempertandingkan para petarung tingkat rookie.

Untuk itu, Hybrid Cup kali ini akan menggunakan daftar Advanced Player Tekken 7 milik Advanced Guard untuk menentukan kelas pemain. Pemain yang masuk dalam daftar tersebut adalah pemain-pemain yang aktif mengikuti berbagai turnamen yang diselenggarakan oleh Advance Guard selama tahun 2019 di regional Jabodetabek, dan tidak boleh mengikuti Hybrid Cup Series – Play on PC Fighting Game Tournament. Pemain yang masuk daftar tersebut adalah pemain yang berhasil mendapatkan peringkat 16 besar pada turnamen dengan partisipasi 64 orang, atau pernah masuk 32 besar di turnamen dengan partisipasi 128 orang.

Sumber: Advanced Guard
Sumber: Advanced Guard

Wiku Baskoro selaku Co-Founder Hybrid.co.id memberikan pandangannya terkait hal ini. “Tekken untuk rookie diadakan pada Hybrid Cup kali ini karena kerja sama dengan Advanced Guard yang punya rank list untuk Tekken. Rencananya Tekken rookie ini akan jadi babak awal untuk turnamen Tekken yang berkelanjutan. Ke depan, semoga akan ada turnamen Tekken lainnya dengan kategori yang berbeda-beda.”.

Bram Arman selaku Co-Founder Advanced Guard juga menambahkan. “Berhubung Hybrid Cup kali ini adalah hasil kerja sama antara Advanced Guard dengan Hybrid, jadi saya usulkan untuk bikin multiple turnamen. Bicara soal pilihan game, kalau Tekken sudah jelas, pemain-pemaninya banyak yang haus kompetisi. Tapi, berhubung Tekken sudah banyak kompetisi, makanya saya dan mas Wiku setuju untuk membuat Tekken rookie di kompetisi ini dan berharap nantinya bisa berjalan secara berkelanjutan dengan kategori yang lain.”.

“Kalau Street Fighter dan Soul Calibur dipilih karena saya sendiri kepingin perkembangan FGC bisa lebih merata di Indonesia. Soul Calibur mungkin terbilang baru muncul di Hybrid Cup. Namun demikian, saya dan mas Wiku sepakat memilih game ini karena sejak awal rilis, saya lihat pergerakan komunitas cukup solid. Maka dari itu saya juga dengan senang hati membantu komunitas Soul Calibur.” Bram melanjutkan.

Sumber: Hybrid - Ajie Zata
Sumber: Hybrid – Ajie Zata

“Untuk Hybrid, saya sendiri berharap semoga Hybrid Dojo semakin dikenal banyak pihak. Supaya nantinya kompetisi seperti Hybrid Cup Series ini bisa jadi lebhi heboh lagi, lebih besar lagi.” Bram menutup komentarnya sambil mengatakan harapannya terhadap Hybrid Dojo.

Pendaftaran Hybrid Cup Play on PC dibuka sejak tanggal 15 Januari 2020 kemarin sampai 31 Januari 2020 mendatang. Untuk mendaftar, Anda dapat langsung pergi ke tautan bit.ly/hybridfight. Informasi lebih lanjut seputar Hybrid Cup Series – Play on PC: Fighting Game Tournament, Anda dapat mengunjungi tautan yang satu ini.

Pertandingan Hybrid Cup Series – Play on PC: Fighting Game Tournament akan diadakan pada 8 Februari 2020 mendatang di Hybrid Dojo, Kemang, Jakarta Selatan. Persiapkan diri, dan tunjukkan kemampuan Anda di Hybrid Dojo!

Akankah Gamer Pakistan Dominasi Turnamen Tekken 7 Tahun Ini?

Pada 2019, Pakistan mulai dikenal di dunia esports. Sebelum itu, atlet esports asal Pakistan yang dikenal hanyalah Syed “SumaiL” Hassan, pemain Dota 2 termuda yang pernah memenangkan The International. Pada 2015, dia menjuarai turnamen Dota 2 paling bergengsi tersebut bersama dengan Evil Geniuses. Ketika itu, dia berumur 16 tahun. Selama karirnya, dia telah memenangkan lebih dari US$3 juta, menjadikannya sebagai salah satu pemain esports dengan hadiah kemenangan terbesar, menurut Esports Earnings.

Namun, di Pakistan, game esports terpopuler adalah game fighting. Mengingat layanan internet belum merata di Pakistan, kebanyakan gamer di Pakistan harus berkumpul untuk bertanding dengan satu sama lain. Alhasil, muncul komunitas Tekken di sejumlah kota seperti Lahore, Karachi, dan Islamabad. Ini mengasah kemampuan para gamer Pakistan sehingga muncul para gamer kelas dunia. Salah satunya adalah Arslan “Arslan Ash” Siddique.

James Chen, komentator komunitas fighting game mengatakan, memang, sebelum ini, memang ada negara yang menelurkan sejumlah gamer profesional yang hebat. Namun, gamer-gamer Pakistan ada pada level yang lebih tinggi. “Menurut saya, kemenangan Arslan Ash di Evo Japan dan Evo berturut-turut adalah sesuatu yang tidak pernah terjadi dalam scene esports, tak hanya dalam fighting game, tapi game yang lain juga,” kata Chen, seperti dikutip dari ESPN.

EVO 2019 - Tekken 7 Champion
Arslan Ash. Sumber: Stephanie Lindgren/EVO

Arslan Ash bukanlah satu-satunya pemain Pakistan yang bisa unjuk gigi dalam kompetisi Tekken tingkat dunia. Ada beberapa pemain asal Pakistan lain yang juga sukses memenangkan kompetisi Tekken internasional, seperti Awais “Awais Honey” Iftikhar yang memenangkan FV Cup di Malaysia dan Atif Butt yang memenangkan Tokyo Tekken Masters 2019 setelah mengalahkan Awais Honey di babak final. Dalam turnamen ini, baik Awais maupun Atif mengalahkan Yuta “Chikurin” Take, pemenang 2019 Tekken World Tour Final. Sementara pada RoxNRoll Dubai 2019, dua pemain yang masuk babak final juga berasal dari Pakistan, yaitu Awais melawan Heera Malik. Awais keluar sebagai juara. Namun, Heera Malik telah mengalahkan pemenang Evo 2018 Yoon “LowHigh” Sun-woong.

Komentator Hassan “SpaghettiRip” Farooq mengobrol dengan beberapa pemain Tekken profesional untuk mengetahui apa kehebatan dari para gamer Pakistan. Menurut Bae “Knee” Jae-min, clean play dan kemampuan untuk memberikan tekanan pada lawan merupakan ciri khas pemain Pakistan yang dia hadapi. Para gamer Pakistan juga biasanya memiliki kemampuan mekanik dan game sense yang baik, dilengkapi dengan gaya bermain yang mengejutkan. Selain itu, mereka juga memiliki pemahaaman mendalam tentang animasi pada game.

“Mereka bisa menggunakan data berdasarkan frame animasi dengan sangat baik,” kata Vincent “Super Akouma” Homan, yang melawan Arslan di RoxNRoll Dubai 2019 yang diadakan pada 2019. “Mereka tidak overextend, dan mereka tidak akan membiarkan lawan melakukan itu.” Banyaknya pemain Tekken kelas dunia yang berasal dari Pakistan membuat para top player dari negara lain penasaran dan memutuskan untuk mengunjungi negara tersebut. Chikurin dan Knee merupakan dua pemain yang memutuskan untuk datang ke Pakistan demi berlatih. Keduanya disambut dengan baik.

Awais Honey - FV Cup
Awais Honey.

Meskipun begitu, sepanjang 2019, gamer Pakistan tak melulu menuai kemenangan. Pada Tekken World Tour Finals yang diadakan di Thailand pada Desember 2019, tiga gamer asal Pakistan, Bilal Ilyas, Awais Honey, dan Arslan Ash bahkan tidak lolos dari group stage. Di turnamen ini, Knee menargetkan Arslan Ash dan berhasil mengalahkan pemain Pakistan itu. Ketika itu, Arslan berkata, “Kita tak bisa terus menang.”

Rick “TheHadou” Thiher, Esports Program Manager di Twitch dan Event Director di Combo Breaker percaya, salah satu alasan mengapa trio gamer Pakistan tak bisa lolos dari group stage adalah karena karakter yang telah di-nerf. Selain itu, mereka juga membuat beberapa kesalahan. Meskipun begitu, Thiher percaya, para gamer Pakistan masih memberikan performa yang sangat baik. “Arslan Ash, Awais Honey, dan Bilal, masing-masing di mereka hanya membuat sedikit kesalahan yang membuat mereka gagal untuk menang. Mengingat ini adalah kali pertama mereka untuk maju ke Finals, saya berharap, kekalahan mereka kali ini justru mendorong mereka untuk fokus untuk menang pada 2020.”

Sayangnya, ada sejumlah masalah yang harus dihadapi oleh para pemain Pakistan jika mereka ingin ikut serta dalam pertandingan internasional. Misalnya, Arslan sempat menemui masalah ketika dia hendak berangkat ke Jepang untuk ikut serta dalam Evo, seperti masalah visa dan penerbangan. Untungnya, dia kini disponsori oleh Red Bull. Dia menjadi pemain Pakistan pertama yang mendapatkan sponsorship dari merek ternama.

Sumber: Red Bull Esports
Sumber: Red Bull Esports

“Tahun 2020 akan menjadi tahun pertama bagi para gamer Pakistan untuk ikut serta dalam world tour sepanjang satu tahun penuh,” kata SpaghettiRip. “Saya tak sabar untuk melihat apa yang bisa mereka lakukan, mengingat mereka telah mendapatkan banyak pencapaian ketika mereka hanya ikut serta dalam setengah tahun.”

Bilal Ilyas, yang duduk di posisis ke-13 dalam Tekken World Tour, mengatakan bahwa Pakistan siap untuk bertanding di kancah internasional. “Belajar dari pengalaman buruk adalah kelebihan orang Pakistan,” ujarnya. “Gamer Pakistan akan terus belajar dan tak pernah berhenti sampai kami menjadi yang terbaik. Saya bukan mau sombong, tapi saya tahu kami bertalenta karena semakin banyak pemain yang mendapatkan sponsor dan pengakuan, bahkan sebelum mereka bertanding di turnamen internasional. Saya harap, Pakistan akan belajar dan memenangkan banyak kejuaraan di 2020.”

Sumber header: Twitter

Sepak Terjang DRivals dan Team Scrypt Selama 2019

Tanpa terasa penghujung tahun 2019 sudah di depan mata. Banyak hal terjadi pada dunia esports. Tahun 2019 juga jadi tahun yang dinamik bagi Hybrid.co.id. Sejak lepas dari status ‘beta’ pada Februari 2019 lalu, Wiku Baskoro co-founder Hybrid.co.id sudah mengemukakan alasan atas hadirnya Hyrid di ekosistem esports.

Sejak awal, Hybrid tak hanya sekadar ingin menjadi media yang mewartakan perkembangan esports dan gaming, tetapi Hybrid juga ingin agar kehadirannya bisa memberi dampak berarti kepada ekosistem esports dan gaming lokal. Mendukung dan membantu tim, yang merupakan bagian ekosistem esports, ke arah lebih baik menjadi salah satu dari banyak cara Hybrid untuk mewujudkan visi tersebut.

Pada tahun ini, Hybrid mendukung dua tim esports di dua cabang game berbeda. Pertama ada DRivals, yang punya jajaran petarung Tekken 7 papan atas di skena Jakarta dan sekitarnya. Kedua ada Team Scrypt, tim berisikan sekelompok anak muda penuh ambisi mengejar prestasi di skena internasonal Rainbow Six: Siege.

Dalam artikel ini, kami akan sedikit melakukan kilas balik atas perjalan, prestasi dan pencapaian kedua tim tersebut sepanjang tahun 2019 ini.

Renjana berbuah prestasi

Passion, satu kata yang bisa dibilang sebagai bibit perkembangan dunia esports sampai jadi sebesar ini. Walau pada nyatanya passion saja tidak cukup membuat Anda bertahan di esports, namun perasaan mencintai hal yang dilakukan tetap menjadi bahan bakar yang membuat orang tetap punya alasan untuk terus melakukan apa yang ia lakukan.

Begitu juga dengan DRivals dan Team Scrypt. Saya bisa bilang bahwa kedua tim tersebut adalah tim yang sangat ambisius dan punya passion kuat dalam mengarungi kerasnya dunia esports. Banyak pemain mungkin sudah menyerah bertarung dalam dunia kompetisi game seperti Tekken 7 atau Rainbow Six: Siege. Selain kompetisinya yang keras, keuntungan material pada skena dua game tersebut juga bisa dibilang tidak sebesar skena mobile game yang memang belakangan sedang booming di Indonesia.

“Gue cukup yakin bahwa tim Indonesia itu pantas untuk menghadapi dan bisa menang lawan tim-tim hebat tingkat internasional. Karena hal itu gue jadi terus semangat untuk mengejar cita-cita gue, yaitu menjadi tim dan juga pemain Rainbow Six: Siege terbaik di dunia.” ujar Ilham Surya (Sunan), kapten tim Scrypt kepada saya dalam sesi Hybrid Talk yang kami lakukan November 2019 lalu.

Sumber: Facebook pribadi Jovian Cobus
Sumber: Facebook pribadi Jovian Cobus

Jovian (Cobus) kapten tim DRivals juga menceritakan bagaimana passion menjadi bahan bakar utamanya dalam mencapai mimpi jadi juara di skena Tekken. Dalam postingan pribadinya, ia mengatakan, “Sejak awal gue main Tekken pada zaman sekolah, kalah berkali-kali, gue gak pernah menyerah. Sampai akhirnya di tahun ini, gue yakin usaha keras memang tidak akan mengkhianati hasil. Karena pada akhirnya gue berhasil mendapatkan prestasi yang memuaskan setelah perjuangan keras tersebut.”

Tak heran jika ada banyak hal terjadi pada tahun 2019 ini. Mulai dari prestasi, sampai tantangan yang memberi pelajaran positif bagi kedua tim. DRivals mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Berawal dari hanya memenangkan kompetisi tingkat grassroot saja, mereka mendapatkan puncak prestasinya saat Anthony (TJ), menjadi runner-up di gelaran IENC Road to SEA Games 2019. Jovian juga mengatakan bahwa kompetisi itu masih jadi salah satu pertandingan Tekken 7 terberat yang mereka jalani. Kompetisi tersebut juga menjadi turning point bagi DRivals yang membuat mereka jadi lebih terorganisir seperti sekarang.

Tahun 2019 dari kacamata kedua tim

Menjadi tahun kebangkitan bagi skena Tekken 7 di Indonesia, 2019 juga berarti banyak bagi DRivals. Pada awalnya tim ini hanyalah satu geng pertemanan di dalam komunitas Tekken. Dimulai dari dua bersaudara Aldo (JackBoostin) dan Aldi (NoDrop), DRivals ternyata menemukan teman-teman sepemikiran di sepanjang perjalanannya, yang membuatnya kini jadi berisikan 21 orang.

Momen IENC Road to SEA Games 2019 menjadi momen yang mendorong mereka untuk lebih serius mengembangkan tim. Ketika itu DRivals mendapat momentum dengan menempatkan dua anggotanya di top 3 kompetisi tingkat nasional. Selain TJ di posisi 2, adik Jovian yaitu Javier (Ayase), juga berhasil mendapatkan peringkat ketiga.

Dari momen tersebut, mereka mulai berusaha mengembangkan sayapnya, memperkenalkan DRivals kepada khalayak lebih banyak. Sejak Agustus, mereka mulai membuat konten streaming dengan berbagai program seperti DRivals Gopay Challenge, DRivals Cup, dan DRivals Team War.

Selain itu, mereka juga giat membuat konten video seputar Tekken. Hybrid turut membantu hal ini dengan menyediakan fasilitas berupa studio bagi DRivals dalam membuat konten talkshow, tutorial, bedah match, dan lain sebagainya.

Jovian bercerita, buah dari usahanya mengenalkan DRivals dan Tekken ke khalayak ramai ternyata berhasil menarik perhatian yang cukup positif. Saat ini, channel Youtube DRivals on Air sudah punya 600 subscribers. Bukan angka yang besar kalau dibanding JessNoLimit, tapi itu adalah jumlah yang cukup besar bagi channel Youtube dengan konten Tekken 7 berbahasa Indonesia.

Dokumentasi Hybrid - Ajie Zata
Dokumentasi Hybrid – Ajie Zata

Usaha mereka memperkenalkan DRivals ke komunitas juga terbukti berhasil menarik perhatian. Jumlah anggota mereka bertambah dengan cukup signifikan. Apalagi kehadiran Hybrid Dojo sebagai ajang temu komunitas Tekken 7, juga mempermudah DRivals untuk bertemu kawan baru dan petarung potensial untuk direkrut ke dalam tim.

Berkat itu, DRivals yang awalnya hanya beranggotakan 9 orang saja, kini berkembang jadi punya 2 sub-divisi. Kini mereka punya sub-divisi bernama DRivals X, berisikan 9 orang pemain berusia muda yang punya penuh potensi. Sub-divisi kedua mereka adalah wadah bagi pecinta Tekken perempuan untuk berkomunitas dan berlatih tanding yang bernama DRivals Girls. Saat ini, sub-divisi perempuan DRivals baru memiliki 3 orang anggota saja.

Setelah cukup menguasai skena kompetisi di sekitar Jabodetabek, tahun 2019 juga jadi momentum DRivals menjajal kemampuannya pada pertandingan yang ada di luar Indonesia. Sampai saat ini, ada dua pemain DRivals yang sudah berangkat ke luar negeri, yaitu TJ yang bertanding pada REV Major 2019, dan Retardo yang mengikuti Last Chance Qualifier TWT 2019.

Bukan hanya bagi DRivals, tahun 2019 juga jadi tahun yang penting untuk Team Scrypt. Ajie Zata (WildLotus) manajer Team Scrypt mengatakan bahwa tahun 2019 adalah tahun kompetitif kedua bagi mereka. Walau mungkin tidak diwarnai prestasi-prestasi gemilang, namun mereka menghadapi momen naik turun yang memberi banyak pelajaran bagi proses perkembangan tim. Tantangan pertama yang harus mereka terima adalah menghadapi 2019 dengan tanpa dukungan organisasi esports. Momen ini terjadi tepatnya pada akhir 2018 lalu, ketika Aerowolf akhirnya melepas Sunan dan kawan-kawan, dan memaksa mereka berjalan sendiri dengan nama Team Scrypt.

Belum lagi di awal 2019 mereka juga harus menghadapi bongkar pasang roster, seperti Lads dan Kenody yang keluar karena beberapa urusan dan Array yang memutuskan untuk tetap bermain bersama Aerowolf. Akhirnya untuk Pro League 9, mereka bertnding dengan roster berisikan Sunan, Kicked, Evou, Quervo, dan SpeakEasy.

Badai pergantian roster tidak berhenti sampai situ saja. Setelah first-half Pro league 9, SpeakEasy juga keluar, memutuskan untuk gabung dengan Aerowolf. Rixx datang sebagai pengganti. Namun demikian, semangat Team Scrypt untuk menembus skena Internasional tetap tak terhentikan.

Sumber: dokumentasi - Team Scrypt
Sumber: dokumentasi – Team Scrypt

Mereka berusaha mengikuti qualifier kompetisi besar seperti Raleigh Major, ataupun menembus tingkat yang lebih tinggi lewat Pro League. Berkali-kali hampir lolos, namun usaha mereka sepertinya masih belum bisa membuahkan hasil yang manis. Namun demikian, disela itu mereka juga mendapat buah prestasi di kancah lokal lewat gelaran ESL Indonesia Community Cup.

Namun demikian, mereka kembali harus menghadapi tantangan. Ini mungkin adalah tantangan terbesar yang harus dihadapi oleh Team Scrypt pada tahun 2019. Pada R6 Pro League Season 10, mereka harus menerima satu kejadian yang cukup membuat terpukul. Kejadian tersebut adalah ketika mereka harus berjibaku dengan masalah internal, yang membuat Team Scrypt terdepak dari Pro League dan dipaksa mendaki dari awal lewat Challenger League Season 10.

Sumber: dokumentasi - Team Scrypt
Sumber: dokumentasi – Team Scrypt

Namun, tantangan datang dengan berkah, Array setuju untuk kembali bergabung dengan Team Scrypt. Tolji, pemain muda andalan Team Scrypt akhirnya cukup umur untuk mengikuti kompetisi Pro League. Kedatangan pemain tersebut, Ajie akhirnya memutuskan turun dari dunia kompetitif dan fokus menjadi manajer tim.

Setelah jatuh bangun di Challenger League Season 10, kembali menghadapi bongkar pasang roster, mereka akhirnya berhasil memenangkan kompetisi tersebut yang memberi Team Scrypt hak atas slot ProLeague Season 11 yang dimulai pada Januari 2020 nanti. Selain dari itu, jelang akhir tahun ini Team Scrypt juga mendapat buah prestasi lokal berupa juara pertama di gelaran R6S Road to Hybrid Cup #1.

Tantangan untuk menjadi lebih baik

Terlepas dari semua tantangan yang dihadapi DRivals dan Team Scrypt, tahun 2019 tetap menjadi tahun yang penting dengan berbagai prestasi yang mereka kumpulkan sepanjang tahun ini. Berikut pencapaian DRivals dan Team Scrypt sepanjang tahun 2019.

Deretan Pencapaian Drivals tahun 2019

  • Januari 2019 – MyRepublic FightFest
    • DRivals | TJ – 2nd place
  • Februari 2019 – ExtraXpo CIMB Niaga
    • DRivals | TJ – 2nd place
  • Maret 2019 – ESL Indonesia
    • DRivals | Ayase – 2nd place
  • Mei 2019 – MSI Invitation Gaming Competition
    • DRivals | TJ – 1st place
  • Juli 2019 – IENC Road to SEA Games 2019
    • DRivals | TJ  – 2nd place
    • DRivals | Ayase  – 3rd place
  • Agustus 2019 – Gelar Jepang UI Tekken Competition
    • DRivals | Cobus – 2nd place
  • September 2019 – Hybrid Cup Tekken 7
    • DRivals | TJ – 2nd place
    • DRivals | Pricefield – 3rd place
  • Oktober 2019 – Indonesia Comic Con 2019 Tekken 7 Competition
    • DRivals | Cobus – 2nd place
  • Oktober 2019 – Creator SuperFest 2019 Tekken 7 Competition
    • DRivals | RTM
Sumber: Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Hybrid Cup Series Play on PC Tekken 7 Team Fight. Sumber: Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono
  • November 2019 – Hybrid Cup Series Play on PC Tekken 7 Team Fight
    • (DRivals On Air) TJ, Cobus, Ayase – 1st place
    • (DRivals NightCook) RTM, PriceField, Zwei – 2nd place
    • (DRivals | Retard Brothers) Jackbosstin, NoDrop, Retardo – 3rd Place
  • Desember 2019 – Asus ROG Tekken 7 Competition
    • DRivals | Cobus – 1st place
    • DRivals | RTM – 3rd place
  • Desember 2019 – Lenovo Legion Tekken 7 competition
    • DRivals | Cobus – 1st place
    • DRivals | TJ – 3rd place
  • Desember 2019 – ExgCon Tekken 7 Tournament by Advanced Guard
    • DRivals | Cobus – 1st place
  • Desember 2019 – Lenovo Legion Legacy Tekken 7 Competition
    • DRivals | Cobus – 2nd place
    • DRivals | NoDrop – 3rd place

Deretan Pencapaian Team Scrypt tahun 2019

  • April 2019 – ESL Pro League Season 9 SEA – 3rd place
  • Agustus 2019 – Raleigh Major Qualifier – 3rd place
  • Agustus 2019 – ESL Indonesia Community Cup – 1st place
  • November 2019 – ESL Challengger League Season 10 SEA – 2nd Place (Qualified to ESL Pro League Season 11)
  • November 2019 – Six Invitational Open Qualifier SEA – 1st place
  • November 2019 – Six Invitational Closed Qualifier SEA – 2nd place

Team Scrypt dan juga DRivals, keduanya siap menyongsong tahun baru 2020 dengan semangat dan pencapaian-pencapaian baru yang ingin dicapai. Ajie bercerita, untuk Team Scrypt, mimpi besar mencapai panggung Six Invitational masih jadi yang utama. Lalu untuk mencapai itu, Ajie melengkapinya dengan mimpi-mimpi yang lebih kecil seperti lolos ke dalam gelaran Major, dan juga mencapai APAC Finals di Pro League season 11.

Sambil mencapai hal tersebut, Team Scrypt juga terus berusaha mempublikasikan R6S ke komunitas dan juga khalayak umum. Selain dengan bantuan Hybrid sebagai rekan media, mereka juga memiliki beberapa channel pribadi milik beberapa pemain. Seperti Kicked dengan channel Youtube miliknya, serta Quervo dan Array dengan channel Twitch miliknya masing-masing.

Sementara bagi DRivals, tujuan mereka di tahun 2020 adalah semakin mengembangkan sayap mereka di skena lokal dan internasional. “Kami ingin bisa menjaring lebih banyak bakat baru di Tekken Indonesia. Selain itu, kami juga ingin bisa lebih memberi pengaruh kepada ekosistem, agar masyarakat bisa lebih mengenal Tekken.” ucap Jovian kepada Hybrid.

Setelah cerita panjang naik turun kedua tim di tahun 2019, mari kita bersiap dan berdoa, agar 2020 nanti juga menjadi tahun yang baik bagi kedua tim dan juga Hybrid. Kami dengan visi untuk memberi dampak kepada ekosistem esports Indonesia, akan tetap mendukung kedua tim tersebut agar mereka bisa menggapai mimpi-mimpinya di tahun 2020 nanti.

Header Image by Hybrid – Ajie Zata