Smartfren Jalin Kemitraan Strategis dengan Twitter

Smartfren baru-baru ini mengumumkan kemitraan strategis dengan Twitter. Kesepakatan keduanya disebutkan akan mampu memberikan kemudahan bagi pengguna Smartfren dalam memperoleh berbagai macam informasi tentang apa yang sedang banyak dibicarakan di Twitter, baik itu dalam bentuk news collection melalui SMS blast, situs resmi, atau perangkat Android Smartfren. Dengan kerja sama ini menjadikan Smartfren menjadi perusahaan telekomunikasi pertama di Indonesia yang akan melakukan sindikasi beragam konten Twitter melalui platform yang mereka miliki.

Di Indonesia media sosial dalam beberapa tahun terakhir memang sudah menjadi gaya hidup sebagian masyarakat. Dengan dukungan perkembangan infrastruktur telekomunikasi yang semakin hari terus membaik konsumsi media sosial juga semakin dimudahkan. Smartfren adalah satu dari beberapa operator telekomunikasi yang giat mempromosikan jaringan 4G mereka.

“Kami melihat Twitter dapat menjadi salah satu cara kami untuk semakin memberikan pemahaman mengenai pemanfaatan teknologi 4G LTE Advanced yang kami sediakan. Menggabungkan luasnya network yang kami miliki dengan beragam konten menarik yang ada di Twitter akan membantu pengguna kami di 188 kota di Indonesia senantiasa mendapatkan informasi terkini dengan lebih mudah dan cepat,” ujar SVP Digital Services Smartfren Revie Sylviana.

Komitmen Smartfren dalam menyampaikan berbagai pesan mengenai pemanfaatan teknologi 4G ini ternyata mendapat apresiasi dari pihak Twitter. Senior Director of Business Development Asia Pasific Twitter Arvinder Gujral menyampaikan, sebagai platform media sosial yang ramai digunakan masyarakat Indonesia pihaknya terus mencari mitra dengan visi yang sama.

“Sebagai platform yang fokus pada informasi real-time, kami selalu mencari mitra dengan visi yang sama. Kemitraan strategis ini menjadikan Smartfren sebagai perusahaan telekomunikasi pertama di Indonesia yang menggunakan konten Twitter untuk membantu pengguna tetap terhubung dengan apa yang terjadi di Indonesia dan di seluruh dunia,” ujar Arvinder menjelaskan.

Tahun 2015 Transaksi TCASH Mengalami Kenaikan 150 Persen

Penggunaan TCASH, salah satu produk layanan mobile money dari Telkomsel, selama tahun 2015 mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Dari data internal Telkomsel disebutkan bahwa selama tahun 2015 transaksi penggunaan TCASH meningkat hingga 150 persen, puncaknya saat perayaan liburan Natal dan tahun baru kemarin.

Executive Vice President Telkomsel Area Jabotabek dan Jabar Venusiana Papasi saat menanggapi hal tersebut menyampaikan:

“Sambutan positif dari masyarakat dalam penggunaan layanan mobile money yang di tawarkan Telkomsel mendorong kenaikan trafik transaksi TCASH secara nasional yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.”

Lebih lanjut Venusiana menjelaskan bahwa transaksi TCASH sejauh ini paling banyak digunakan untuk pembayaran di handphone dan layanan bayar cepat menggunakan TAP, sebuah teknologi Near Field Communication (NFC) yang digunakan TCASH. Layanan ini didesain untuk memberikan kemudahan dan pengalaman tersendiri bagi pelanggan dalam melakukan transaksi. Uniknya layanan ini bisa digunakan di semua jenis handphone baik itu feature phone maupun smartphone.

Ke depannya Telkomsel berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem TCASH untuk transaksi pembayaran lain seperti transaksi pembayaran taksi, parkir, dan layanan finansial lainnya, serta berkomitmen untuk terus menambah jumlah merchant. Hal tersebut diharapkan mampu turut mendorong percepatan implementasi smart city di setiap kota di Indonesia.

Seperti diketahui bersama saat ini TCASH sudah bekerja sama dengan beberapa merchant seperti Coffee Bean, Baskin Robbins, Wendy’s, McDonald’s, Bakmi GM, 7Eleven, Indomaret, Cinema XXI dan lainnya. Saat ini TCASH TAP dapat diunakan di lebih dari 2000 merchant yang tersebar di wilayah Jabodetabek.

Pelanggan hanya butuh menempelkan sticker NFC ke ponselnya untuk selanjutnya mengaktifkan layanan, dan pelanggan dapat melakukan tap di mesin NFC yang tersedia di merchant. Untuk keamanan, TCASH dibekali sistem keamanan berbasis pin 6 digit.

“Kami berharap dengan variasi inovasi produk dan nilai yang ditawarkan TCASH dapat memberikan berbagai manfaat kepada pelanggan untuk bisa bertransaksi dengan mudah, cepat dan aman. Di setiap event Telkomsel di Area Jabotabek dan Jabar saat ini, kami selalu menyediakan layanan TCASH TAP sebagai alat transaksi di sejumlah merchant yang bergabung di event tersebut, seperti food truck, dengan harapan dapat lebih mendekatkan dan mengenalkan layanan tersebut dalam keseharian gaya hidup pelanggan”, pungkas Venusiana.

Ovum: A Non-Voice Operator Telecommunication’s Revenue Progress in Asia-Pacific Region, including Indonesia

A trend to use data seems to be happening not only in Indonesia, but also in the Asia Pacific region as a whole. The result of a research conducted by Ovum and picked up by TelecomLead mentioned that in 2012 the growth of non-voice revenue which is dominated by data usage is predicted to increase by 9.3%.

In 2011 alone, total revenue for non-voice service reached USD 107 billion. The biggest contributor to non-voice revenue is Japan, followed by China. Revenues from these two countries alone contributed for more than 70% of total non-voice revenue in this region.

Indonesia didn’t want to miss out. Based on research conducted by Ovum, in 2011 total non-voice revenue in Indonesia was approximately USD 3.8 billion and it’s predicted to increase by 9.4% in 2012 to USD 4.1 billion. In the list, Indonesia occupies fifth position after Japan, China, Australia, and South Korea. This means that Indonesia has the highest position among Southeast Asian countries.

Continue reading Ovum: A Non-Voice Operator Telecommunication’s Revenue Progress in Asia-Pacific Region, including Indonesia

Indosat CEO: Indonesian Telecommunication Market Saturation

Indosat CEO, Harry Sasongko, elaborated a realistic statement that the telecommunication business in Indonesia starts saturating. On the interview with WSJ, Sasongko (who has been working as Indosat’s CEO since 2009) stated that the growth of revenue on telecommunication industry that previously reached 15%, now decreased to 10%.

With the number of users reached for almost 200 million (while Indonesian citizen number is 240 million people), the revenue growth peaks several months ago with 20%. This trend becomes a common thing since it happens to almost all Asian market except India and Vietnam. By now, the growing market that still has chance for mobile penetration is Africa.

Continue reading Indosat CEO: Indonesian Telecommunication Market Saturation