Strategi Memanfaatkan “Popularitas” untuk Meningkatkan Brand Awareness bagi UMKM

Memanfaatkan konten yang sedang populer sebagai strategi untuk meningkatkan brand awareness bukanlah suatu metode yang baru. Strategi ini kerap dimanfaatkan oleh banyak brand, terutama brand baru, untuk membuat produknya dikenal publik.

Namun, memanfaatkan konten populer tidak menjamin brand awareness publik akan suatu brand meningkat. Dibutuhkan strategi yang tepat agar pemanfaatan konten populer berhasil menarik perhatian publik dan memberikan hasil yang optimal.

Penggunaan Media Sosial bagi UMKM dan Pembentukan Popularitas Konten di Media Sosial

Kehadiran media sosial telah menjadikannya sebagai peluang tersendiri bagi para pelaku bisnis.  Hal itu didukung oleh data hasil survei yang dilakukan We Are Social dan Hootsuite pada tahun 2021 lalu tentang jumlah pengguna media sosial. Hasil survei menunjukkan jumlah pengguna media sosial di Indonesia mencapai angka lebih dari 132 juta pengguna aktif (MSME Empowerment Report, 2022). Tingginya angka tersebut membuat media sosial menjadi peluang menggiurkan bagi para pelaku bisnis, khususnya UMKM, untuk menjangkau lebih banyak calon pelanggan potensial dan meningkatkan brand awareness. Kini, media sosial tidak hanya digunakan untuk berjejaring saja, melainkan juga untuk aktivitas transaksi jual beli yang saling menguntungkan.

Pelaku UMKM bebas memilih media sosial apa yang akan digunakan untuk berjualan. Berdasarkan hasil survei Populix tahun 2022, media sosial yang paling banyak diminati pelanggan untuk berbelanja adalah TikTok Shop (46%), diikuti oleh WhatsApp, Facebook Shop, dan Instagram Shop. Survei tersebut juga memprediksi Instagram Shop dan TikTok Shop akan menjadi dua platform digital yang paling banyak diminati untuk berbelanja di masa depan.

Dibanding platform lain, TikTok adalah platform digital yang cukup baru di Indonesia. Namun, bentuk konten video pendek interaktifnya berhasil menarik perhatian publik, terutama generasi milenial dan generasi Z. Hal tersebut membuat TikTok tumbuh dengan pesat. Hasil survei yang dilakukan oleh DS/Innovate menunjukkan Sebanyak 63,2% responden menggunakan TikTok dengan 22,4% diantaranya memanfaatkan TikTok Shop sebagai sarana penjualan.

MSME Empowerment Report 2022, hal 52

Dalam MSME Empowerment Report 2022, pemanfaatan media sosial oleh bisnis UMKM di dominasi dengan tujuan marketing, sales, dan interaksi dengan pelanggan. Media sosial membantu pelaku UMKM untuk menjangkau lebih banyak pelanggan potensial, meningkatkan brand awareness, memasarkan produk, meningkatkan penjualan, dan memantau kinerja strategi pemasaran online dengan biaya yang hemat. Misalnya dengan konten video promosi di TikTok, pengguna bisa membuat konten promosi dengan mengadaptasi konten atau sound populer untuk mendapat perhatian penonton, sekaligus menyematkan link produk atau akun TikTok Shop dalam video yang akan mengarahkan pelanggan untuk langsung bertransaksi tanpa harus berpindah aplikasi. 

MSME Empowerment Report 2022, hal 48

Konten populer adalah konten yang tersebar dengan cepat dan berhasil menarik banyak perhatian publik. Konten populer tercipta karena media sosial memiliki karakteristik khusus yaitu user generated content, di mana semua penggunanya saling terkoneksi melalui konten yang mereka bagikan. Hal itu didukung dengan fitur re-share dan re-post dimana pengguna bisa membagikan ulang konten yang dibuat oleh pengguna lain sehingga akan mendorong penyebaran konten yang cepat dan menjadi populer. Karenanya, banyak pengguna media sosial berlomba memproduksi konten untuk meningkatkan popularitas.

Studi berjudul Viralitas Konten di Media Sosial menyebutkan bahwa viralitas konten di media sosial juga dipengaruhi oleh influencer atau buzzer. Jumlah pengikut yang banyak menjadikannya sebagai opinion leader yang bisa mempengaruhi para pengikutnya. Cukup dengan membagikan ulang konten di akun yang memiliki banyak pengikut akan turut serta meningkatkan popularitas suatu konten.

Karenanya, konten populer yang sedang menarik banyak perhatian publik tersebut bisa menjadi peluang bagi UMKM untuk meningkatkan brand awareness dan meraih lebih banyak perhatian pelanggan. Tentunya tidak semua konten populer dapat dimanfaatkan oleh UMKM karena tidak semua konten populer memiliki konotasi positif.

Tren Konten dan Perilaku Konsumen 2023

Tren konten dan perilaku konsumen selalu berubah seiring waktu, karenanya pelaku UMKM harus mengikuti perkembangan konten setiap saat. Snapcart menunjukkan tren perilaku berbelanja konsumen melalui survei berjudul Tren Perilaku Belanja Online Sambut Ramadhan 2023. Hasil survei menunjukkan 98% responden memilih untuk berbelanja online untuk memenuhi kebutuhan Ramadhan mereka. Dalam hasil survei yang sama, berdasarkan indikator Brand Use Most Often (BUMO), TikTok Shop (9%) menjadi salah satu platform belanja online yang paling banyak dipilih oleh responden dengan gratis ongkir menjadi pertimbangan utama responden dalam memilih platform belanja online

Selain itu, ragam fitur yang disajikan oleh tiap platform kian menarik pelanggan untuk berbelanja online. Riset Snapcart menunjukkan Shopee Live (37%) sebagai fitur yang paling diminati oleh responden, diikuti oleh TikTok LIVE (30%), Shopee Video (23%) dan Tokopedia Play (7%).

Adanya fitur LIVE Shopping seperti yang dihadirkan TikTok turut berpengaruh dalam perilaku belanja konsumen. Melalui LIVE Shopping TikTok, penjual bisa memberikan penjelasan secara detail terkait produk yang ditawarkan sekaligus berinteraksi secara proaktif dengan konsumen. Dengan begitu, kepercayaan konsumen atas suatu produk akan terbentuk.

Penggunaan media sosial sebagai platform berjualan tentunya tidak terlepas dari suatu konten. Beberapa contoh konten populer adalah konten mukbang dan serial Squid Game. UMKM yang bergerak dalam bidang FnB bisa membuat konten mukbang dan bekerja sama dengan influencer atau food vlogger

Contoh lainnya adalah Eatsambel yang berusaha mendorong penjualan dari produk baru mereka. Eatsambel memanfaatkan fitur kombinasi Video Shopping Ads (VSA) dan LIVE Shopping Ads (LSA) di TikTok. Performa konten video yang baik sekaligus dimanfaatkannya sebagai materi iklan untuk Video Shopping Ads dan konsep sesi LIVE mereka. Gaya konten yang berusaha memikat audiens untuk ikut “merasakan” sensasi pedas dan nikmatnya produk mereka berhasil mendorong lebih banyak audiens ke TikTok Shop mereka, menjelajahi beragam rangkaian produk, dan mulai checkout (konversi). Selain itu, pertumbuhan komunitas Eatsambel di TikTok juga bisa menjadi basis pelanggan yang kuat untuk mendorong kesuksesan bisnis di masa mendatang. 

Cara Menganalisa Tren

Keuntungan menggunakan media sosial sebagai platform bisnis adalah adanya kemudahan melalui fitur analytics yang ditawarkan. Fitur analytics memungkinkan UMKM untuk melakukan analisa dengan melihat jumlah like, share, views, komentar, impression, reach, insight, dan indikator lainnya. Analisa tren dilakukan untuk mengetahui kondisi, pergerakan, dan tren suatu konten di media sosial. Dengan begitu UMKM bisa mengetahui konten apa yang populer dan banyak disukai audiens.

Salah satu media sosial, atau tepatnya platform digital, yang menyajikan fitur analytics adalah TikTok. Dengan basis pengguna yang cukup besar dan rentang usia yang beragam, fitur analytics ini memudahkan UMKM untuk menganalisa tren dan menentukan strategi yang tepat sesuai karakteristik target audiensnya. 

Melalui fitur analitik TikTok, UMKM bisa melihat performa dari setiap konten yang diunggah, keterlibatan audiens pada setiap konten (likes, shares, komentar), pertumbuhan akun dan konten, termasuk analisis followers dalam periode waktu tertentu. Bahkan, pengguna bisa dengan mudah mengunduh laporan TikTok analitik.

Untuk melakukan analisis menggunakan fitur analitik TikTok, DailySocial merangkumnya dalam eBook berjudul Panduan Lengkap Menggunakan TikTok Shop yang bisa diunduh dengan mudah.

Tips Memanfaatkan Tren untuk Menumbuhkan Brand Awareness bagi UMKM

Bagi UMKM, menumbuhkan brand awareness di benak publik menjadi tantangan tersendiri di tengah keterbatasan yang ada. Tingkat brand awareness yang baik akan membantu produk UMKM semakin menonjol dan menempel di benak para pelanggan potensialnya. Keterbatasan dan tantangan yang dihadapi UMKM membuatnya harus menerapkan strategi kreatif agar UMKM tetap mampu bersaing. Karenanya, tidak jarang UMKM yang memanfaatkan tren sebagai strategi untuk membangun brand awareness. Simak tips berikut untuk mengoptimalkan pemanfaatan tren untuk meningkatkan brand awareness.

Kolaborasi

Kolaborasi bisa dilakukan dengan cara memanfaatkan jasa seorang influencer atau biasa disebut kreator untuk bekerja sama membuat konten. Seperti yang diketahui, setiap influencer atau kreator memiliki karakteristik unik tersendiri dalam penyampaian kontennya dan memiliki jumlah pengikut yang banyak, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menyebarkan suatu konten dan menjangkau serta memengaruhi para pengikutnya.

Selipkan Call to Action dan hashtag

Selain bentuk konten yang kreatif, penggunaan hashtag juga bisa mendorong penyebaran konten dengan cepat. Dengan begitu, awareness publik akan makin meningkat. Dalam mengunggah konten, UMKM bisa memanfaatkan hashtag yang populer, menarik, unik, atau gunakan tagline sebagai hashtag. Hal itu akan memudahkan audiens untuk melacak konten atau kampanye yang UMKM bagikan di media sosial. TikTok adalah platform digital yang sering menggunakan hashtag untuk menaikkan konten/kampanye/challenge yang dibuat. UMKM bisa ikut menggunakan hashtag tersebut supaya konten bisa turut muncul di pencarian hashtag yang sedang populer.

Selain itu, upayakan untuk memberikan call to action di akhir konten supaya audiens tahu apa yang harus dilakukan setelah melihat konten Anda. Call to Action tidak harus berupa ajakan untuk membeli suatu produk, namun bisa juga berupa pertanyaan yang memancing audiens untuk berkomentar sehingga akan tercipta interaksi antara brand dan konsumen.

Buat Challenge

TikTok memiliki fitur Duet yang dapat dimanfaatkan oleh semua penggunanya. UMKM bisa memanfaatkan fitur tersebut untuk membuat challenge mengikuti konten yang sedang tren dan mengajak pengguna lain berkolaborasi untuk melakukan challenge dengan fitur Duet. Fitur Duet juga dapat dimanfaatkan oleh brand dengan kreator. Dengan begitu nama brand akan semakin banyak dikenal publik.

Gunakan sound jika konten dalam bentuk video

Sound adalah salah satu unsur yang penting jika konten dalam bentuk video. TikTok adalah aplikasi yang banyak menghasilkan sound populer. Pelaku UMKM bisa memanfaatkan sound/musik yang ada pada perpustakaan musik TikTok untuk menarik perhatian audiens agar menonton konten yang Anda buat.

DS/Innovate melalui DailySocial bekerja sama dengan TikTok melakukan survei terkait bagaimana teknologi digital dapat membantu UMKM dalam pengembangan bisnisnya. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan dan tantangan digitalisasi UMKM, simak lebih lengkap dalam laporan berjudul MSME Empowerment Report 2022!

Pentingnya Memahami Strategi Konten Digital untuk Menarik Perhatian Konsumen

Seperti yang kita ketahui, perkembangan teknologi mengubah banyak hal, termasuk cara bisnis memasarkan produknya. Ada banyak cara bagi bisnis untuk mempromosikan produk mereka, salah satunya dengan menggunakan bantuan platform digital untuk menciptakan konten digital yang berkualitas.

Menurut laporan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai lebih dari 210 juta pada tahun 2022 (MSME Empowerment Report, 2022: 52). Berkat perkembangan teknologi, bisnis maupun UMKM kini dapat menjangkau khalayak yang lebih luas melalui platform digital seperti e-commerce, mesin pencari, dan media sosial.

Dengan menggunakan media sosial, ada berbagai macam manfaat yang bisa di dapatkan bisnis. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh DSInnovate ke 1.500 UMKM, terdapat 10 manfaat utama yang dirasakan oleh pelaku UMKM dari optimalisasi platform digital, termasuk media sosial (MSME Empowerment Report, 2022: 51).

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 51)

Pertama, 19,4% UMKM mengalami peningkatan omzet saat menggunakan media sosial. 17,6% UMKM menyebutkan bahwa media sosial telah membuat jangkauan atau pemasaran bisnis mereka lebih luas. Tak hanya itu, 13,1% UMKM mendapatkan banyak pelanggan hingga pelanggan baru dan akhirnya mengarah pada meningkatnya jumlah pesanan baru sebanyak 9,5%.

Manfaat lain dari penggunaan media sosial untuk bisnis maupun UMKM adalah kemampuan untuk mengakses alat analitik. Contohnya, fitur Insight di TikTok dapat menunjukkan data tentang tampilan postingan, jangkauan, dan keterlibatan yang dapat membantu bisnis mengoptimalkan konten dan memperbaiki strategi pemasaran mereka.

Hasil survei DSInnovate juga menunjukkan tiga media sosial terbanyak yang digunakan oleh UMKM adalah Instagram, Facebook, dan TikTok (MSME Empowerment Report, 2022: 49-50).

4 Kendala Digitalisasi di Indonesia

Menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, pada tahun 2022 terdapat 65,4 juta UMKM di Indonesia (MSME Empowerment Report, 2022: 5). Meski begitu, Indonesia secara historis masih tertinggal dari negara lain dalam hal adopsi digital atau digitalisasi.

Hal ini juga terlihat dari survei yang dilakukan oleh DSInnovate. Faktanya baru 78,2% UMKM yang menggunakan media sosial dalam menjalankan bisnisnya, sedangkan 21,8% tidak menggunakannya (MSME Empowerment Report, 2022: 48).

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 48)

Masih dalam survei yang sama, 30,9% UMKM mengalami kendala dalam adopsi digital (MSME Empowerment Report, 2022: 20). Adapun kendala yang dialami pada UMKM Indonesia ialah kurangnya sumber daya keuangan, dan kurangnya pengetahuan serta keahlian.

Hambatan pertama adalah akses keuangan. Banyak UMKM masih berjuang untuk mendapatkan dana yang diperlukan untuk berinvestasi dalam teknologi digital dan infrastruktur.

Menurut laporan dari International Finance Corporation, kurangnya pembiayaan merupakan hambatan terbesar bagi digitalisasi UMKM di negara berkembang. Sebanyak 60% UMKM di negara berkembang masih kekurangan kredit formal, sehingga sulit bagi mereka untuk berinvestasi dalam teknologi digital (MSME Empowerment Report, 2022: 24).

Kedua, kurangnya sumber daya manusia dengan keahlian digital. Banyak UMKM dikelola oleh mereka yang mungkin tidak memiliki pengetahuan atau keterampilan yang diperlukan untuk menggunakan teknologi digital. Hal ini menyebabkan UMKM sulit meningkatkan bisnis mereka dan bersaing di pasar.

Hambatan berikutnya adalah keamanan data dan ancaman siber. Menurut studi dari Small Business Association, 44 % serangan dunia maya terjadi pada usaha kecil (MSME Empowerment Report, 2022: 25). Hal ini menunjukkan masih banyak UMKM tidak memiliki keahlian atau anggaran untuk menerapkan protokol keamanan yang dapat melindungi aset digital mereka. 

Terakhir, kurangnya infrastruktur digital yang andal. Umumnya, UMKM di pedesaan masih tidak memiliki akses ke internet dan juga perangkat teknologi yang memadai. Bahkan, laporan dari International Telecommunication Union menyebutkan terdapat 51% penduduk di negara berkembang tidak memiliki akses ke internet (MSME Empowerment Report, 2022: 25).

3 Alasan Mengapa UMKM Perlu Memahami Strategi Konten Digital untuk Menarik Audiens

Namun pemilik bisnis maupun UMKM perlahan mulai memanfaatkan media sosial sebagai tempat mempromosikan bisnis hingga berjualan. Tapi, sebelum melakukan aktivitas penjualan, pelaku usaha harus memahami cara untuk menarik perhatian audiens kepada brand mereka, termasuk membuat konten digital yang baik dan menarik.

Melansir dari HubSpot, strategi konten digital adalah strategi di mana Anda menggunakan konten, baik teks, gambar, audio, maupun video, untuk mencapai tujuan bisnis Anda. Jika Anda berhasil, maka konten tersebut dapat melibatkan audiens di tiap funnel dan mendorong mereka untuk melakukan pembelian.

Dalam laporan yang dirilis oleh HubSpot juga dikatakan bahwa pemasaran konten adalah alat yang terbukti berhasil untuk memperoleh prospek sebesar 60%, meningkatkan pendapatan sebesar 51%, dan mendorong pertumbuhan pelanggan baru sebesar 47%.

Maka, tak heran bila konten digital akan mengarah pada pertumbuhan bisnis. Dari hal di atas, berikut adalah tiga alasan mengapa strategi konten digital itu perlu menjadi perhatian para pelaku bisnis, termasuk UMKM.

Membantu Meningkatkan Lalu Lintas Organik ke Situs Web

Selain dapat menarik dan melibatkan audiens Anda, konten yang ditampilkan di media sosial memiliki peluang tinggi untuk untuk mendatangkan lalu lintas ke situs web Anda daripada iklan berbayar.

Membangun Kehadiran Merek

Postingan media sosial harus berisi konten yang menarik untuk membangun dan mempertahankan kehadiran merek yang sudah ada. Konten tersebut harus melibatkan audiens bisnis Anda jika ingin mempertahankan mereka dan mengubahnya menjadi pelanggan atau mengonversi leads.

Membuat Pengikut Tetap Terlibat dan Loyal 

Langkah yang tepat untuk membuat pengikut tetap terlibat dan setia pada merek Anda adalah membuat konten yang tepat. Buatlah konten yang dapat menghasilkan jumlah likes, followers, share, dan comments. Metrik tersebut menunjukkan bahwa konten tersebut dilihat oleh audiens dan pada akhirnya dapat membangun hubungan yang baik antara bisnis dan pelanggan Anda atau pelanggan yang akan datang.

10 Tips Membuat Konten yang Menarik untuk Platform Digital

Pelaku bisnis termasuk UMKM diharapkan dapat menguasai pasar domestik. Salah satu cara agar bisa bersaing dengan bisnis lainnya adalah dengan mempromosikan produk dan layanan melalui platform digital.

Pemasaran dalam bentuk konten haruslah menarik agar dapat mengubah audiens menjadi pelanggan. Selain itu, pelaku UMKM pun harus membuat konten yang original, autentik, dan fun.

Dengan membuat konten yang original dan autentik, pelaku UMKM dapat membangun merek yang berbeda dengan kompetitor. Sehingga merek yang unik bakal lebih mudah diingat oleh audiens.

Lalu, membuat konten yang fun dapat menghibur audiens dan juga menyegarkan tampilan akun media sosial usaha Anda agar audiens tidak mudah bosan. Konten yang fun pun dapat meningkatkan engagement dan brand awareness.

Untuk itu, kami ingin menguraikan beberapa tips penting dalam membuat konten digital yang menarik bagi bisnis Anda.

Ketahui Audiens dan Tujuan Bisnis Anda

Sebelum pebisnis atau UMKM membuat konten yang menarik, mereka harus memiliki gambaran yang jelas tentang target audiens. Anda bisa mendapatkan jawaban dengan melakukan survei kepada pelanggan melalui email dan media sosial dengan meminta umpan balik dari mereka. 

Selain itu, ketika pelaku bisnis atau UMKM mengetahui apa yang ingin mereka capai dengan konten mereka, akan lebih mudah untuk membuat format dan topik konten yang mendukung tujuan mereka. 

Mulai dengan Visual atau “Hook” yang Menarik

Strategi konten digital harus mencakup konten visual, terutama pada TikTok dan Instagram. Menurut sebuah penelitian, pemahaman informasi akan meningkat dari 70% menjadi 95% saat terdapat gambar atau visual.

Jadi, gunakan foto, video, kartun, meme, atau grafik untuk meningkatkan pemahaman dan membuat konten lebih mudah diingat. Sedangkan, hook adalah kalimat di awal yang dapat “mengait” atau memikat perhatian audiens. 

Contohnya, Dear Me Beauty sebuah beauty brand asal Indonesia, membuat konten video di TikTok mengenai perbandingan kualitas produk Dear Me Beauty dengan kompetitor menggunakan buah jeruk sebagai visualnya. Hook yang digunakan pun menarik perhatian audiens karena menggunakan kalimat pertanyaan.

Sumber: TikTok

Buatlah Valuable Content 

Valuable content adalah konten yang berharga ataupun berkualitas karena berguna untuk target audiens, informatif, menghibur, menarik, bahkan menginspirasi. Jika pelaku bisnis atau UMKM berhasil membuatnya, kemungkinan besar akan menghasilkan lalu lintas (traffic), menarik prospek (leads), dan mendorong penjualan.

Sertakan Ajakan Bertindak atau CTA

Jika Anda sudah mengetahui tujuan pemasaran Anda, maka lebih mudah untuk membuat call-to-action atau CTA yang menarik. Apapun format kontennya, sertakan setidaknya satu CTA untuk mendorong audiens mengambil tindakan yang mendukung tujuan Anda.

Contohnya, ajak audiens untuk mencari tahu lebih lanjut tentang produk dengan mengeklik tautan yang Anda cantumkan.

Buatlah Konten Challenge dan Gunakan Tren

Buatlah konten digital dengan memanfaatkan lagu dan efek yang sedang tren atau membuat konten challenge, lalu sesuaikan dengan pesan yang ingin disampaikan kepada audiens. Anda bisa membuat konten seperti ini di platform media sosial seperti TikTok dan Instagram.

Garudafood pernah membuat konten seperti ini. Merek ini memanfaatkan Branded Hashtag Challenge kepada audiens TikTok untuk mempromosikan produk Chocolatos Drink, dengan hashtag-nya yaitu #ChocolatosBikinRelax.

Selain hashtag, Garudafood juga menggunakan TikTok Branded Effect. Peserta dapat memilih untuk menunjukkan dukungan mereka dari salah satu rasa minuman Chocolatos dengan gestur dan sambil menari.

Sumber: TikTok

Mulailah Blogging

Bisnis yang memiliki blog mendapatkan prospek atau leads sebanyak 67%, dibandingkan yang tidak memilikinya. Dengan menerbitkan postingan blog, bisnis dan UMKM dapat menarik prospek, meningkatkan kredibilitas merek, dan membangun loyalitas pelanggan.

Gunakan Tone of Voice yang Tepat

Apakah kepribadian merek bisnis Anda tercermin dalam konten? Jika tidak, maka mulai sekarang tentukan suara merek bisnis Anda: Apakah serius dan lugas, atau menyenangkan dan ramah?

Sebab, menentukan suara merek bisnis Anda merupakan langkah penting dalam mengembangkan identitas merek dan membedakan dari kompetitor Anda.

Optimalkan Konten Digital untuk Mesin Pencari

Tips berikutnya adalah buat konten digital yang ramah mesin pencari. Umumnya, membuat konten yang unik, mudah dibaca, dan bermanfaat. Libatkan optimasi kata kunci dan on-page optimization pada konten bisnis Anda.

Promosi

Selain membuat konten, pastikan konten tersebut menjangkau target audiens bisnis Anda. Anda bisa mengirimkan konten tersebut ke email daftar pelanggan atau unggah tautan konten Anda ke media sosial lainnya.

TikTok sendiri memiliki fitur promosi yang dapat membantu penggunanya untuk mengubah konten organik mereka menjadi sebuah iklan. Tentunya, fitur ini membantu UMKM untuk: 

  • Mendorong lebih banyak kunjungan ke halaman TikTok usaha Anda.
  • Mendapatkan lebih banyak pesan dari calon pelanggan.
  • Mempromosikan konten milik kreator lain untuk membantu UMKM mendapatkan lebih banyak audiens yang ingin mereka targetkan.
  • Menargetkan audiens Anda berdasarkan lokasi sehingga dapat melaksanakan kampanye dengan efektif.

Berdasarkan studi dari Neurons, menonton konten video organik di TikTok sebelum iklan berbayar dapat meningkatkan brand recall sebesar 27%. Ini menunjukkan bahwa mempromosikan konten organik dapat membantu kinerja iklan berbayar Anda. 

Analisis Konten

Setelah mengunggah konten pada platform digital pilihan bisnis Anda, jangan lupa untuk melakukan analisis, ya. Dengan semua data yang Anda dapatkan setelah menganalisis, Anda bisa memahami performa konten sebelumnya dan dapat mengoptimalkan konten di masa yang akan datang.

Terdapat berbagai alat analisis untuk platform digital, dan media sosial pun memiliki fitur analisis sendiri. TikTok dapat memberitahukan pelaku bisnis atau UMKM mengenai konten mereka secara detail seperti jumlah views, likes, shares, dan sebagainya.

Jadi, sekarang Anda sudah tahu mengapa konten digital sangatlah penting untuk bisnis. Ingatlah bahwa konten mewakili bisnis. Buatlah konten digital dengan memikirkan masalah, kebutuhan, dan keinginan audiens Anda. Sebab, audiens adalah calon pelanggan yang nantinya dapat mengembangkan bisnis Anda.

TikTok dan DSInnovate bekerja sama merilis report tentang pemberdayaan UMKM Indonesia menghadapi era digitalisasi. Anda bisa mengunduh MSME Empowerment Report 2022 di sini. Jangan lupa untuk membacanya!

Cara Mengubah Nama Toko di TikTok Shop

Perubahan nama toko oleh pemilik akun adakalanya terjadi dan hal ini disebabkan oleh beberapa alasan. Perubahan nama dapat terjadi karena toko ingin melakukan rebranding, pemilik toko menemukan bahwa nama tokonya memiliki nama yang sama dengan sebuah merek yang memiliki hak paten, pemilik bisa jadi ingin membuat nama yang lebih unik agar mudah diingat, atau pemilik bisa jadi bosan dengan nama tokonya.

Faktor tersebut muncul, sehingga pemilik ingin merubah nama tokonya. Anda dapat merubah informasi nama toko khususnya jika Anda memiliki toko di aplikasi TikTok Shop.

Anda harus memperhatikan dan memenuhi aturan dari TikTok Shop, yaitu tidak menggunakan kata ‘Flagship’ atau ‘Official’. Lalu, jangan membuat nama toko hanya berupa angka, karakter spesial, dan karakter asing dengan jumlah karakter maksimal 120.

Berikut akan kita bahas cara mengubah nama toko di TikTok Shop.

Cara Mengubah Nama Toko di TikTok Shop Melalui Desktop

  • Kunjungi laman TikTok Seller Center melalui desktop. Lalu masuk ke akun TikTok Shop Anda. 
  • Pilih opsi Akun Saya, lalu pilih Profil Penjual.

  • Pilih Informasi Penjual, Lalu pada nama toko klik Ubah.

  • Masukkan nama toko yang Anda inginkan. Perlu diperhatikan bahwa Anda hanya dapat mengubah nama maksimal sebulan satu kali. Lalu, klik Simpan.

  • Nantinya, nama toko yang diubah akan ditinjau oleh pihak TikTok Shop.

Cara Mengubah Nama Toko di TikTok Shop Melalui Aplikasi TikTok Shop Seller Center di HP

  • Unduh aplikasi TikTok Shop Seller Center.

  • Masuk ke akun TikTok Seller Center melalui aplikasi pada handphone.
  • Pilih opsi Pengaturan pada laman TikTok Seller Center

  • Pilih Informasi Toko.

  • Klik Nama Toko.

  • Masukkan nama toko yang ingin Anda ubah, lalu klik Simpan.

  • Nantinya, nama toko yang diubah akan ditinjau oleh pihak TikTok Shop.

Untuk Anda yang ingin mengubah nama toko, pastikan nama toko Anda unik, sehingga mudah diingat oleh pembeli. Nama toko yang mengandung identitas produk biasanya lebih mudah diingat oleh pembeli.

Cek kompetitor Anda, hal ini untuk menghindari kesamaan nama dan juga cek kata kunci yang biasa mereka pakai untuk menjadi bahan evaluasi dari toko Anda.

Nama toko juga dapat mencerminkan nilai dan harapan mengenai toko Anda ke depannya. Filosofi nama yang bagus juga bisa Anda masukkan ke dalam bentuk brand story kepada pelanggan. Pastikan nama toko Anda juga mudah dibaca.

Jadi, apakah Anda sudah menyiapkan nama toko?

Cara Mengaktifkan Verifikasi Dua Langkah di TikTok Shop

Verifikasi dua langkah atau autentikasi dua langkah merupakan fitur untuk memberikan lapisan keamanan ekstra ke akun Anda, serta melindungi akun dari akses yang tidak sah.

Di era digital saat ini, akun layanan online yang kita gunakan merupakan aset penting yang harus dijaga kerahasiaannya. Isi data dari akun tersebut merupakan incaran utama cyber crime.

TikTok Shop memberikan fitur verifikasi dua langkah untuk memberi keamanan ekstra bagi para penggunanya. Anda tidak perlu khawatir Akun dibajak, karena dengan adanya fitur ini akun Anda akan dilindungi dengan dua autentikasi.

Verifikasi dua langkah ini adalah opsional, sehingga Anda harus mengaktifkan terlebih dahulu. Mengaktifkannya pun mudah. TikTok Shop menyediakan dua cara untuk mengaktifkannya. Anda dapat melakukannya melalui desktop dan aplikasi di handphone Anda.

Pelajari juga panduan lengkap menggunakan TikTok Shop di sini.

Cara Verifikasi Dua Langkah di TikTok Shop Melalui Desktop

  • Kunjungi laman TikTok Shop Seller Center melalui browser atau desktop.
  • Masuk ke akun TikTok Shop Seller Center yang terdaftar.

  • Pilih Akun Saya.

  • Klik opsi Profil Penjual.

  • Pilih Informasi Akun dan gulir ke bawah hingga menemukan Verifikasi Dua Langkah.

  • Anda dapat mengaktifkan verifikasi dua langkah dengan beberapa opsi, yaitu nomor ponsel, email, dan aplikasi authenticator.

Mengaktifkan verifikasi dua langkah dengan Nomor Ponsel, Anda dapat mengaktifkannya, lalu klik Kirim Kode. Masukkan kode yang didapat lalu klik Konfirmasi.

Anda dapat mengaktifkan verifikasi dua langkah dengan Email, Anda dapat mengaktifkannya, lalu klik Kirim Kode. Masukkan kode yang didapat lalu klik Konfirmasi.

Atau Anda dapat memilih verifikasi dua langkah dengan Google Authenticator, Anda dapat mengaktifkannya dengan pindai kode QR atau masukkan kode pengaturan ke aplikasi Google Authenticator. Lalu, klik Berikutnya.

Cara Verifikasi Dua Langkah di TikTok Shop Melalui Aplikasi TikTok Shop Seller Center

  • Masuk ke akun TikTok Seller Center melalui aplikasi pada handphone.
  • Pilih opsi Pengaturan pada laman TikTok Seller Center

  • Pilih Informasi Akun.

  • Pilih Verifikasi Dua Langkah.

  • Sama seperti via desktop atau browser, Anda dapat mengaktifkan verifikasi dua langkah dengan beberapa opsi, yaitu nomor ponsel, email, dan aplikasi authenticator.

Mengaktifkan verifikasi dua langkah dengan Nomor Ponsel, Anda dapat mengaktifkannya, lalu klik Kirim Kode. Masukkan kode yang didapat lalu klik Konfirmasi.

Anda dapat mengaktifkan verifikasi dua langkah dengan Email, Anda dapat mengaktifkannya, lalu klik Kirim Kode. Masukkan kode yang didapat lalu klik Konfirmasi.

Atau Anda dapat memilih verifikasi dua langkah dengan Google Authenticator, Anda dapat mengaktifkannya dengan pindai kode QR atau masukkan kode pengaturan ke aplikasi Google Authenticator. Lalu, klik Berikutnya.

Demikian cara mengaktifkan verifikasi dua langkah di TikTok Shop. Sangat mudah bukan? Selamat mencoba!

Cara Mengubah Alamat Email Akun TikTok Shop

Electronic mail atau disingkat email sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi sebuah perangkat, seperti kebutuhan berkirim surel, mendaftar media sosial, mendaftar berbagai situs penting, dan masih banyak lagi.

Ada banyak alasan orang ingin menghapus dan mengganti nama email. Bisa saja karena mengganti ponselnya dengan ponsel baru, ingin mengganti nama email menjadi lebih profesional dan sejumlah alasan lainnya.

Bagi para pengguna TikTok Shop dan ingin mengubah alamat email, saat ini pengubahan alamat email hanya dapat dilakukan melalui TikTok Shop Seller Center via desktop atau browser. Pada aplikasi TikTok Shop Seller Center di handphone masih belum tersedia.

Pelajari juga panduan lengkap menggunakan TikTok Shop di sini.

Cara Mengubah Alamat Email di TikTok Shop

  • Kunjungi laman TikTok Shop Seller Center melalui browser atau desktop.
  • Masuk ke akun TikTok Shop Seller Center yang terdaftar.

  • Pilih Akun Saya.

  • Klik opsi Profil Penjual.

  • Pilih Informasi Akun, pada bagian email klik Ubah.

  • Terdapat dua opsi, Anda dapat memilih verifikasi kode melalui nomor telepon atau melalui kode yang dikirim ke email lama.

  • Masukkan kode yang didapat via email atau nomor telepon. Lalu klik Berikutnya.
  • Masukkan email baru untuk akun TikTok Shop Anda. Klik Kirim Kode untuk mendapatkan kode verifikasi melalui email baru Anda. Lalu, klik Berikutnya.

  • Selesai, Email Anda sudah diubah dengan yang baru.

Itulah langkah-langkah cara merubah alamat email akun TikTok Shop di TikTok Shop Seller Center via desktop atau browser. Selamat mencoba!

Tips Mengakselerasi Bisnis UMKM di Era Digitalisasi

Dalam upaya mengakselerasi bisnis UMKM di Indonesia, penting untuk mengetahui kondisi terkini dari UMKM guna menentukan strategi akselerasi yang tepat. UMKM menjadi tonggak penting bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Karenanya, akselerasi di era digital menjadi salah satu hal yang dapat diupayakan guna mendukung pertumbuhan UMKM.

Gambaran dan Peran UMKM di Indonesia

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau yang lebih dikenal dengan istilah UMKM merupakan sektor yang memainkan peran penting dan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia. UMKM memiliki ragam kategori, mulai dari mikro hingga medium dengan nominal modal maksimal 10 Milyar dan pendapatan maksimal 50 Milyar.

Berbeda dengan korporat, kategori UMKM ditentukan oleh ukuran bisnis dan aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Namun, kendati aset yang dimiliki tidak sebesar korporat, jumlah dan keberadaannya yang mendominasi di Indonesia mampu menjadikannya sebagai penyokong perekonomian negara.

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 4)

Jumlah UMKM di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Melalui laporan bertajuk MSME Empowerment Report 2022, data yang disajikan oleh BPS menunjukkan jumlah UMKM di Indonesia mencapai 65.460.000 pada tahun 2020 dan angka tersebut naik sekitar 8.000.000 dibanding 5 tahun sebelumnya.

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 5)

Tidak hanya meningkatkan PDB negara, UMKM juga menjadi sumber lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Menurut Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, dengan jumlah UMKM yang disebutkan oleh data BPS diatas, UMKM tersebut telah mempekerjakan 114,7 juta orang atau sekitar 56% dari tenaga kerja dan memberikan kontribusi lebih dari 60% terhadap PDB negara (MSME Empowerment Report, 2022:5).

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 6-7)

Bisnis UMKM bisa dibentuk dan dijalankan oleh berbagai lapisan masyarakat di manapun mereka berada. Berdasarkan portal Satu Data dari Kementerian Koperasi dan UMKM, sebaran UMKM di Indonesia masih didominasi oleh pulau Jawa (61,48%) dengan Jawa Barat sebagai provinsi yang memiliki jumlah UMKM terbanyak di pulau Jawa. Sedangkan untuk jenis usaha, kategori retail menempati posisi teratas (54,33%) disusul dengan akomodasi dan penyedia makanan dan minuman (20,21%). Sementara itu dari kategori usia, generasi X mendominasi demografi UMKM (43,51%) diikuti dengan generasi milenial (37,71%) (MSME Empowerment Report, 2022:6-7).

Namun, sebagai bisnis mikro, UMKM kerap mengalami kendala terutama dalam hal keuangan dan sumber daya. Kendala tersebut kian bertambah dengan pesatnya digitalisasi dan adanya bencana pandemi Covid-19.

Pesatnya era digital memiliki dua dampak sisi bagi UMKM. Di satu sisi, kemunculan online marketplace di era digital akan menjadi peluang yang baik bagi UMKM untuk memperluas pasar, mendapat pelanggan baru, meningkatkan pendapatan serta nilai ekspor. Hal ini dikarenakan total nilai ekspor UMKM Indonesia masih cenderung rendah jika dibandingkan beberapa negara tetangga, seperti Singapura (41%) dan Thailand (29%). Data Kementerian Koperasi dan UMKM pada tahun 2019 menunjukkan total nilai ekspor UMKM Indonesia berada di angka 15,65% atau setara Rp 2.167 triliun (MSME Empowerment Report, 2022:6).

Namun, di sisi lain, UMKM yang tidak mampu beradaptasi dan mengimbangi pesatnya digitalisasi berpotensi tumbang dan gulung tikar. Terlebih, bencana pandemi juga menyebabkan turunnya jumlah permintaan yang akan berpengaruh pada rantai pasok dan pendapatan UMKM.  

Pandemi telah menimbulkan dampak signifikan terhadap UMKM. Namun, dampak yang dirasakan UMKM tidak merata di semua sektor dan wilayah. Misalnya, UMKM di wilayah perkotaan cenderung lebih tangguh daripada UMKM di wilayah pedesaan. Hal tersebut dikarenakan UMKM di wilayah perkotaan memiliki tingkat digitalisasi yang lebih tinggi sehingga lebih mampu untuk bertahan di tengah turbulensi bisnis selama pandemi. Dalam MSME Report 2022, survei yang dilakukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada tahun 2020 menunjukkan 94,69% UMKM di Indonesia mengalami dampak penjualan yang negatif akibat pandemi (MSME Empowerment Report, 2022:13). Pertumbuhan UMKM yang sebelumnya stabil menjadi goyah dan menurun akibat pandemi.

Digitalisasi UMKM di Indonesia

Pesatnya digitalisasi membuat pelaku bisnis UMKM harus mampu beradaptasi terhadap perubahan. Namun, tidak semua pelaku bisnis memiliki kemampuan dan kecakapan dalam akselerasi digital.

Akselerasi digital dalam dunia bisnis, khususnya UMKM di Indonesia, masih terhitung cukup jauh dari target yang sudah ditetapkan. Dalam Forum Ekonomi Digital KOMINFO IV, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki menyebutkan bahwa per 4 April 2022 sebanyak 17,59 juta UMKM sudah memasuki platform digital. Angka tersebut merupakan 27% dari total UMKM di Indonesia dan 58% dari 30 juta UMKM yang ditargetkan memasuki ekosistem digital pada tahun 2023. Hal itu menunjukkan setidaknya masih ada 12 juta UMKM yang ditargetkan untuk memasuki ekosistem digital tahun ini.

Proses digitalisasi UMKM dihadapkan dengan berbagai kendala, salah satunya adalah akses internet dan layanan infrastruktur yang belum merata di setiap daerah di Indonesia. Beberapa daerah terpencil di Indonesia bahkan belum terjamah akses internet. Karenanya, peran pemerintah/lembaga/para pemangku kepentingan lainnya dibutuhkan untuk mendukung pemerataan akselerasi digital UMKM.

Pemerintah mengambil peran untuk mendorong digitalisasi UMKM melalui berbagai program, mulai dari memperluas jaringan internet ke wilayah terpencil, program pelatihan digitalisasi UMKM, program pembiayaan UMKM yang merupakan hasil kerjasama dengan perbankan, perbaikan infrastruktur, hingga penyederhanaan regulasi dan proses perizinan usaha bagi UMKM.

Tentunya, terlepas dari upaya yang dilakukan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi seperti kebutuhan literasi digital bagi UMKM dan sulitnya sumber akses pembiayaan UMKM. Namun, dengan adanya upaya tersebut diharapkan mampu merangkul lebih banyak UMKM untuk mengadopsi teknologi digital dalam upaya pengembangan bisnisnya.

Adopsi teknologi juga menjadi salah satu cara UMKM mampu bertahan melewati kondisi pandemi yang tidak kondusif. Hal tersebut menjadi bukti bahwa digitalisasi UMKM adalah salah satu opsi yang dapat dipilih untuk membantu memperkuat bisnis UMKM. Pembatasan mobilitas selama pandemi yang menurunkan penjualan konvensional membuat UMKM memanfaatkan teknologi untuk beralih ke penjualan online sehingga UMKM bisa bertahan.

Digitalisasi UMKM telah berlangsung sejak lama bahkan sebelum pandemi Covid-19, namun tidak bisa dipungkiri bahwa tekanan kondisi pandemi Covid-19 juga turut memperluas digitalisasi di kalangan UMKM.

Digitalisasi menjadi opsi bagi UMKM untuk memperluas pasar. Dengan memanfaatkan platform digital, pelaku bisnis UMKM bisa memasarkan produknya tidak terbatas di daerah tertentu saja. Penguatan bisnis UMKM bisa terus ditingkatkan melalui digitalisasi agar UMKM mampu menguasai pasar nasional.

Digitalisasi penting untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas UMKM. Melalui pemanfaatan digital, bisnis UMKM dapat menyederhanakan proses, sumber daya, dan waktu untuk mengerjakan tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan secara konvensional. Hal itu juga turut memengaruhi pengeluaran anggaran agar dapat dialokasikan untuk hal lain yang lebih efektif demi kemajuan bisnis. Mereka juga bisa memperluas jangkauan pasar dan mendapat pelanggan baru.

  MSME Empowerment Report 2022 (halaman 20-21)

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 20-21)

DailySocial melakukan survei terkait tren digitalisasi terhadap 1.500 pemilik bisnis UMKM dari berbagai daerah di Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa kendala terbesar yang dihadapi UMKM adalah pemasaran produk (70,2%) diikuti dengan kendala modal (51,2%). Kendala lain muncul akibat pandemi dimana 38,4% pelaku UMKM merasakan turunnya nilai transaksi hingga 25%. Hanya 10,5% bisnis yang tetap stabil atau tidak terpengaruh (MSME Empowerment Report, 2022:20-21).

Tantangan lainnya dalam digitalisasi UMKM ditunjukkan oleh laporan dari International Finance Corporation. Laporan menyebutkan bahwa kendala utama dalam digitalisasi UMKM di negara berkembang adalah keuangan. Akses kredit yang sangat minim membuat UMKM kesulitan mengalokasikan dana untuk investasi teknologi digital dalam bisnisnya.

Tantangan lainnya adalah minimnya keterampilan digital dari para pelaku bisnis UMKM, terlebih bisnis UMKM biasanya hanya dijalankan dengan sumber daya terbatas yang mana tiap individu harus mengerjakan berbagai tugas sekaligus. Persebaran infrastruktur digital yang tidak merata dan keterbatasan anggaran untuk menjaga keamanan aset digital juga menjadi kendala dalam upaya digitalisasi UMKM.

Beberapa Tips Mengakselerasi Bisnis UMKM di Era Digitalisasi

Tren perkembangan teknologi yang pesat disertai adanya perubahan pola perilaku belanja konsumen akibat pandemi mendorong UMKM untuk mengadopsi teknologi menjadi bagian dalam pengembangan bisnisnya.

Pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan lainnya pun terus berupaya untuk menggalakkan transformasi digital bagi pelaku UMKM yang belum merambah atau masih minim kemampuan digitalnya.

Pelaku UMKM yang sama sekali belum tersentuh digitalisasi tentu akan bingung harus memulai pemanfaatan teknologi digital dari mana. Karenanya, simak tips akselerasi bisnis UMKM di era digital berikut ini.

  • Literasi digital

Literasi pemasaran digital menjadi salah satu hal penting dalam upaya meningkatkan UMKM ke ekosistem digital. Pemerintah mengikutsertakan bidang pendidikan dalam upaya digitalisasi UMKM melalui program Bangga Buatan Indonesia. Melalui program ini, pemerintah bekerja sama dengan LinkAja untuk memberikan pendampingan dalam literasi pembayaran digital kepada pelaku usaha.

  • Manfaatkan e-Commerce 

Dalam program digitalisasi UMKM oleh bank Indonesia, akselerasi pengembangan UMKM digital di era digitalisasi dilakukan dengan cara memanfaatkan e-Commerce sebagai platform untuk memperkuat pemasaran produk ke pasar global dan e-Financing untuk memudahkan transaksi digital bagi UMKM.

Pandemi telah membawa perubahan pola perilaku belanja konsumen. Kini, kian banyak konsumen yang lebih memilih belanja melalui platform digital. Berdasarkan hasil survei yang disajikan dalam laporan bertajuk MSME Empowerment Report 2022, beberapa platform penjualan digital yang banyak diminati UMKM diantaranya Shopee (87,1%), Tokopedia (58,2%), TikTok Shop (44,8%), Bukalapak (37,8%), dan Blibli (22,6%). Meskipun TikTok terhitung sebagai pemain baru di Indonesia, namun platform tersebut memiliki pertumbuhan yang cepat. Terbukti dengan hasil survei tersebut yang menunjukkan TikTok sebagai salah satu platform yang paling banyak diminati UMKM. Survei tersebut juga menunjukkan 63,2% responden mengaku pernah menggunakan TikTok, dengan 22,4% lainnya memanfaatkan TikTok Shop sebagai sarana penjualan online.

  • Social Commerce

Selain e-Commerce, social commerce juga menjadi platform yang banyak digunakan masyarakat untuk berbelanja. Social Commerce merupakan kegiatan jual beli online yang dilakukan melalui media sosial. 

Menurut laporan dari We Are Social dan Hootsuite, jumlah pengguna media sosial per Oktober 2022 mencapai 4,74 miliar di seluruh dunia. Jumlah tersebut setara dengan 59,3% dari total keseluruhan populasi di dunia. Karenanya, media sosial bisa menjadi peluang pasar yang cukup besar bagi pelaku bisnis UMKM.

Selain adanya peningkatan jumlah pengguna media sosial, pemahaman akan penggunaan social commerce juga menjadi penting karena social commerce akan memudahkan pelaku bisnis untuk mengukur dan mengevaluasi perkembangan bisnis mereka. Social Commerce memiliki indikator pengukuran yang jelas melalui hasil laporan analitik seperti impressions, engagement, reach, dan laporan transaksi yang bisa diakses dengan mudah.

Survei yang dilakukan oleh Populix pada September 2022 menunjukkan TikTok Shop (46%) menjadi social commerce paling banyak diminati, disusul oleh WhatsApp (21%), Facebook Shop (10%), dan Instagram Shop (10%). Selain itu, survei menunjukkan TikTok Shop dan Instagram Shop akan menjadi dua platform yang paling banyak digunakan di masa mendatang.

  • Content Creator

Penggunaan content creator di berbagai media sosial banyak dilakukan oleh UMKM untuk berbagai tujuan, mulai dari membangun brand image, menyebarkan campaign, hingga menjangkau lebih banyak pelanggan dan meningkatkan penjualan. Setiap creator memiliki cara unik tersendiri dalam membungkus dan menyampaikan pesan kepada audiensnya, karenanya penting untuk memilih creator yang tepat sesuai tujuan dan kebutuhan bisnis. 

Selain itu, pelaku bisnis juga semakin merasakan adanya kemudahan untuk terhubung dengan creator salah satunya melalui TikTok Affiliate. TikTok Affiliate merupakan program yang dibuat TikTok untuk memudahkan para creator dan seller untuk saling terhubung melalui komisi dan kreativitas. Penjual bisa berkolaborasi dengan para kreator terbaik dengan basis komisi atas setiap penjualan yang dihasilkan kreator. Kreator juga memiliki kebebasan untuk memilih, mempromosikan, dan merekomendasikan produk pilihan yang relevan dengan karakteristik pengikut mereka. Selain itu, kreator akan mendapat komisi berbayar dari penjual dari total penjualan yang dihasilkan. 

  • Gunakan Aplikasi

Selain media sosial, era digital juga telah melahirkan berbagai aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk membantu pengelolaan operasional bisnis UMKM. Contohnya aplikasi pembuatan invoice, akuntansi, pembukuan, pengelolaan karyawan, hingga sistem pemberian gaji secara digital. Penggunaan aplikasi tersebut bisa meningkatkan visibilitas dan efisiensi dalam suatu bisnis.

  • Strategi Digital Marketing

Penggunaan media sosial dan e-Commerce saja tidak menjamin adanya peningkatan penjualan. Penggunaan tersebut harus diimbangi dengan strategi digital marketing seperti menggunakan fitur ads di media sosial, menggunakan email marketing, Search Engine Optimization (SEO), penggunaan influencer, penjualan dengan cara live streaming, dan berbagai strategi lainnya.

Data analisa kondisi UMKM menjadi dasar untuk menentukan strategi akselerasi UMKM yang tepat di Indonesia. Dengan begitu, UMKM bukan hanya mampu bertahan tetapi juga mampu berkembang. DailySocial merangkumnya dalam laporan bertajuk MSME Empowerment Report yang bisa memberikan gambaran kondisi UMKM di Indonesia saat ini dan analisis dari hasil survei terkait peluang dan tantangan yang harus dihadapi UMKM dalam upaya digitalisasi. Baca laporan lengkapnya di MSME Empowerment Report 2022.

Tutorial Live Streaming TikTok dengan HP dan Laptop

Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan aplikasi TikTok. Dilansir dari dataindonesia.id Indonesia menempati peringkat ke-2 di dunia dengan jumlah pengguna TikTok mencapai 109,90 juta orang.

Banyaknya video viral berasal dari TikTok menjadikan aplikasi ini semakin populer di kalangan masyarakat. Selain berbagi dan mengunggah video, pengguna juga dapat menikmati fitur TikTok lainnya, salah satunya yaitu live streaming atau dikenal dengan TikTok Live.

Anda harus berusia minimal 18 tahun ke atas untuk dapat melakukan TikTok Live, serta mengirim dan menerima hadiah selama video live. Pengguna harus memiliki minimal 1.000 followers untuk dapat memanfaatkan fitur TikTok Live.

Pelajari juga panduan lengkap menggunakan TikTok Shop di sini.

Ada beberapa cara melakukan live streaming TikTok.

1. Live Streaming TikTok melalui Aplikasi

1. Buka Aplikasi TikTok, klik tanda +, lalu geser ke kanan pada bagian bawah tombol merah hingga menemukan opsi Live dan klik Go Live.

Jika Anda tidak menemukan opsi Live, kemungkinan karena Anda belum memenuhi ketentuan TikTok untuk bisa Live atau bisa saja dikarenakan pada waktu tersebut terlalu banyak pengguna yang melakukan TikTok Live.

Credit: LightMV

2. Sebelum menekan tombol Go Live, pastikan Anda telah mengisi bagian topik, judul dan cover untuk menarik minat penonton. Anda dapat mengatur smooth dan filter jika memang dibutuhkan.

Pastikan judul Anda semenarik mungkin agar dapat menarik lebih banyak penonton dengan penulisan judul maksimal 32 karakter. Anda dapat menambahkan tagar untuk jangkauan pada pengguna yang tepat.

2. Live Streaming TikTok menggunakan PC / Laptop

Ingin melakukan video game live streaming di TikTok? Ini dia solusinya. Saat ini, TikTok menyediakan TikTok Live Studio, dimana pengguna TikTok dapat melakukan livestream secara lebih kreatif.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan TikTok Live Studio karena tidak semua akun dapat mengaksesnya.

  • Pastikan Anda bukan pengguna baru TikTok. Setidaknya umur akun TikTok Anda berusia 30 hari.
  • Pastikan Anda memiliki 2.000 followers.
  • Tidak pernah melakukan pelanggaran dalam menggunakan TikTok.
  • Anda akan diberi akses menggunakan TikTok Live Studio selama 7 hari, lalu dapat diperpanjang 180 hari. Untuk dapat diperpanjang, syaratnya yaitu Anda tidak boleh melakukan pelanggaran.

Berikut cara melakukan livestreaming melalui TikTok Live Studio:

  • 1. Unduh TikTok Live Studio melalui Desktop.

  • 3. Jika telah terunduh, tampilannya akan seperti ini. Lalu klik Log in to begin.

  • 4. Log in ke akun TikTok. Anda dapat log in menggunakan beberapa cara.

  • 5. Pilih Set Up Now, Anda dapat skip tutorial set up jika memang Anda sudah berpengalaman.
Credit: TikTok
  • 6. Langkah untuk set up, yaitu terdapat pengaturan microphone, camera, streaming, dan scene.

Hal ini untuk memastikan pengaturan untuk livestream  melalui TikTok Live Studio sudah sepenuhnya siap digunakan dan dihubungkan dengan akun TikTok Anda.

Credit: TikTok
  • 7. Berikut tampilan TikTok Live Studio yang siap digunakan untuk livestream.
Credit: TikTok

Pada tampilan Scene (1), Anda dapat custom lebih dari 10 tampilan pada waktu yang sama saat livestream. Anda juga dapat mengatur tampilan berupa portrait atau landscape.

Credit: TikTok

Pada tampilan Live Information (2), pengguna dapat menambahkan judul Live, foto, dan juga tagar untuk menambah jumlah penonton. Anda juga dapat mengatur apakah penonton dapat menambahkan komentar dan juga hadiah.

Credit: TikTok

Pada tampilan Live Settings (3), Anda dapat mengatur kualitas suara, kamera, video, dan pengaturan standar lainnya.

Credit: TikTok

Pada tampilan Live Data (4), Anda dapat melihat infomasi berupa jumlah hadiah berupa berlian, jumlah pengirim hadiah, total penonton, jumlah pengikut baru.

Credit: TikTok

Pada Live chat (5), Anda dapat melihat komentar penonton secara real-time termasuk hadiah, emoji, dan lainnya, Anda juga mengatur kata kunci yang tidak ingin ditampilkan pada kolom komentar seperti ujaran kebencian atau Anda juga dapat non-aktifkan kolom komentar.

Credit: TikTok
  • Setelah mengunduh dan mengatur Live TikTok Studio, Anda juga dapat melakukan livestream dengan menghubungkannya ke aplikasi TikTok pada handphone. Buka aplikasi TikTok, klik tanda + pada bagian bawah, lalu geser ke kanan hingga menemukan opsi Live, Lalu Live Studio.

  • Pilih Pemeran.

  • Pilih Live Studio dan klik Mulai Sekarang.

Itulah tutorial live streaming pada aplikasi TikTok dan TikTok Live Studio yang dapat Anda coba.  Semoga artikel ini bermanfaat.

Tren Digitalisasi UMKM di Indonesia 2023: Tantangan dan Peluang

Bukan menjadi rahasia lagi jika sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peranan penting dalam memajukan perekonomian negara. UMKM telah menjadi tulang punggung perekonomian negara karena telah memberikan kontribusi PDB atau Produk Domestik Bruto dan juga menambah lapangan kerja untuk masyarakat.

Hal ini terlihat dari data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Saat ini terdapat 65,4 juta UMKM di Indonesia yang mana telah mempekerjakan 114,7 juta orang atau sekitar 56% dari tenaga kerja di Indonesia. Selain itu, UMKM juga memberikan kontribusi lebih dari 60% terhadap PDB negara. (MSME Empowerment Report, 2022:5).

Data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah juga menunjukkan bahwa kontribusi UMKM ke PDB terus meningkat sebelum pandemi. Tetapi, kontribusi tersebut menurun menjadi 37,3% saat pandemi. (MSME Empowerment Report, 2022:13). 

 

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 13)

Agar bertahan di tengah persaingan yang ketat, terutama semenjak pandemi, berdasarkan data MSME Empowerment Report (2022:38), terdapat 83,8% pelaku UMKM yang melakukan digitalisasi atau memanfaatkan teknologi untuk mendukung operasional bisnis mereka. Menurut jurnal dariPlakoyiannaki et al. dalam Indriastuti dan Kartika, digitalisasi menjadi peluang bagi UMKM untuk beralih dari perdagangan tradisional ke tren baru yang menerapkan teknologi.

Digitalisasi menyebabkan banyak UMKM mulai mempromosikan produk dan layanan mereka melalui platform digital, baik dalam bentuk gambar dan video. Lalu, mereka juga membuat toko online di marketplace untuk memudahkan pelanggan menemukan produk mereka.

Kepala Bidang Kemudahan Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Berry Fauzi, mengatakan, UMKM banyak memanfaatkan jaringan marketplace untuk memasarkan produknya di masa pandemi (MSME Empowerment Report, 2022, halaman 12).

“Sebanyak 40% UMKM menggunakan social media, 38% menggunakan instant messaging, menggunakan e-commerce 13%, dan ride hailing 5%,” ucap Berry.

Hal ini menunjukkan bahwa hanya sebagian UMKM yang sudah beradaptasi dengan digitalisasi. Sebab, pemilik UMKM masih menemui beberapa kendala dalam mengembangkan usahanya menuju ke era digital.

Tantangan Yang Dialami oleh UMKM Indonesia

Ketika bertransformasi ke digitalisasi, tentunya UMKM akan menghadapi beberapa tantangan. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh DSInnovate ke 1.500 pemilik UMKM, ditemukan beberapa kendala yang dialami oleh UMKM. 

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 20)

Umumnya, 70,2% pemilik UMKM bermasalah saat melakukan pemasaran produk. Permasalahan berikutnya ialah berkaitan dengan akses permodalan (51,2%), pemenuhan atau persediaan bahan baku (46,3%), dan adopsi digital (30,9%).

Tantangan pertama berkaitan dengan pemasaran produk. UMKM harus membangun brand image yang kuat agar dapat bersaing dengan yang lain, dan sumber daya keuangan mereka pun terbatas sehingga sulit bagi mereka untuk mengalokasikan dana untuk kegiatan pemasaran.

Kedua ialah tantangan keuangan. Menurut survei Bank Indonesia terbaru pada MSME Empowerment Report 2022, halaman 23), 69,5% UMKM belum menerima pinjaman. Tantangan ini bersumber dari rendahnya literasi keuangan peminjam atau UMKM. Pada saat yang sama, peminjam (bank dan multifinance) juga menghadapi beberapa tantangan untuk memenuhi kebutuhan UMKM.

Selain itu, transaksi manual seringkali tidak memiliki pencatatan yang intensif, membuat laporan keuangan tidak lengkap. Padahal laporan pembukuan yang tertata membantu pengusaha untuk mendapatkan layanan keuangan yang lebih komprehensif lagi, misalnya untuk mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Tantangan berikutnya berkaitan dengan adopsi digital. Terdapat empat tantangan bagi UMKM dalam adopsi digital.

Pertama, kurangnya infrastruktur digital yang andal. Melansir dariDataboks Katadata, Indonesia mendominasi jumlah penduduk di Asia Tenggara sebesar 40,9%. Meskipun memiliki kepadatan penduduk yang tinggi, banyak wilayah terpencil atau pedesaan di Indonesia belum memiliki akses konektivitas internet.

Hal ini akan mempersulit UMKM di area ini untuk memanfaatkan teknologi digital, seperti e-commerce dan pemasaran online. Selain sulit mendapatkan koneksi internet, mereka juga tidak memiliki perangkat keras yang andal untuk menggunakan teknologi digital, seperti HP dan laptop.

Tantangan lainnya adalah kurangnya keterampilan dan pengetahuan digital di kalangan pemilik UMKM dan karyawan, terutama di daerah pedesaan. Hal ini mempersulit mereka dalam memanfaatkan teknologi dengan efisien.

Tantangan berikutnya ialah akses sumber keuangan dengan meminjam dana usaha pada bank agar pemilik UMKM dapat berinvestasi dalam teknologi dan infrastruktur digital. International Finance Corporation melaporkan bahwa kurangnya akses ke keuangan merupakan hambatan utama bagi digitalisasi UMKM di negara berkembang. Data tersebut menunjukkan sekitar 60% UMKM di negara berkembang kekurangan kredit formal, sehingga sulit bagi mereka untuk berinvestasi dalam teknologi digital.(MSME Empowerment Report 2022, halaman 24)

Tantangan adopsi digital terakhir adalah keamanan. Setiap UMKM perlu memiliki keahlian atau anggaran untuk mengimplementasikan protokol keamanan yang dapat melindungi aset digital mereka. Sebab, ditemukan bahwa 44 % serangan dunia maya terjadi pada usaha kecil (MSME Empowerment Report 2022, halaman 25).

Mengapa Digitalisasi Penting untuk UMKM

Hadirnya digitalisasi pada UMKM membawa banyak peluang bagi UMKM agar mereka dapat mendominasi pasar domestik. Pertama, karena digitalisasi mampu menolong UMKM untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas mereka. Dengan menerapkan teknologi digital seperti marketplace, dompet digital (Ovo, Gopay, dll), maupun aplikasi digital lainnya pelaku UMKM dapat mempermudah prosesnya serta menghemat waktu dan sumber daya atau biaya yang dibutuhkan untuk tugas-tugas manual.

Kedua, digitalisasi dapat membantu UMKM membuka pasar dan pelanggan baru. Menurut laporan dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai lebih dari 210 juta pada tahun 2022 (MSME Empowerment Report 2022, halaman 52). Dengan pengguna internet yang banyak, UMKM dapat menjangkau audiens lebih luas lagi dan menjual produk atau layanan mereka di luar wilayah mereka.

Selanjutnya, digitalisasi dapat membuat UMKM bisa bersaing lebih baik dengan perusahaan besar. Dari sini, UMKM dapat menawarkan layanan dan produk yang setara dengan kompetitor mereka yang lebih besar karena terbantu dengan alat dan teknologi digital yang digunakan mereka.

Terakhir, digitalisasi dapat membantu UMKM untuk meningkatkan financial stability dan sustainability mereka. UMKM dapat menggunakan alat digital untuk mengelola keuangan sehingga dapat membantu pemilik UMKM mengelola arus kas mereka dengan lebih baik dan mengurangi risiko ketidakstabilan ekonomi.

Manfaat Digitalisasi Bagi UMKM

Digitalisasi membawa banyak manfaat bagi UMKM di Indonesia. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh DSInnovate, terdapat empat manfaat yang paling dirasakan oleh pemilik UMKM.

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 54)

Manfaat pertama adalah meningkatnya penjualan. Semakin luasnya jangkauan pemasaran, semakin banyak orang yang bisa membeli produk tersebut.

Digitalisasi juga memudahkan UMKM berkomunikasi dengan pelanggan maupun sebaliknya. Hal ini juga dapat merubah mereka menjadi pelanggan loyal yang melakukan pembelian berulang-ulang.

Kedua, peningkatan efektivitas operasional. Digitalisasi dapat menggunakan banyak tools dan software untuk mempermudah pekerjaan yang tidak memakan banyak waktu dan tenaga. Misalnya tools CRM yang sangat berguna untuk memudahkan proses penjualan dan customer relationship management

Selanjutnya, perluasan pasar. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, digitalisasi membuat UMKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas. 

Jika sebelumnya hanya bisa menarik konsumen lokal, sekarang UMKM dapat menarik konsumen di berbagai daerah hingga luar negeri.

Manfaat terakhir adalah menurunnya biaya operasional. Menerapkan strategi pemasaran kampanye yang tepat dapat mengurangi biaya operasional. Ketika UMKM menerapkan strategi promosi secara online, itu jauh lebih hemat daripada promosi tradisional.

Peran Platform Digital untuk UMKM Indonesia 

Penggunaan platform digital menghadirkan beberapa manfaat untuk UMKM. Selain manfaat yang sudah disebutkan sebelumnya, UMKM dapat mengakses berbagai data tentang pelanggan dan analitik yang dapat membantu mereka dalam pengambilan keputusan.

Platform e-commerce, misalnya, dapat memberikan informasi tentang produk yang laris manis dan tidak. Data tersebut dapat digunakan untuk membuat keputusan tentang manajemen inventaris, pemasaran, dan sebagainya.

Jadi, platform digital memang berperan penting dalam meningkatkan produktivitas usaha. Hal ini bisa terlihat dari survei yang dilakukan oleh DSInnovate. Pada MSME Empowerment 2022 menyebutkan bahwa terdapat 99,1% pelaku UMKM yang berhasil meningkatkan produktivitas usahanya setelah menggunakan layanan digital.

Masih dari survei yang sama, berikut adalah kategori aplikasi yang banyak digunakan UMKM untuk membantu operasional bisnis mereka: 

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 39)

Salah satu platform digital yang digunakan UMKM ialah marketplace. Marketplace menawarkan cara yang mudah dan hemat bagi UMKM untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan meningkatkan penghasilan mereka.

Dengan marketplace, UMKM dapat mendaftarkan produk mereka di pasar dan mengukur minat pelanggan sebelum memulai produksi skala besar. Selain itu, platform ini memiliki dasbor analitik yang berisi tentang penjualan dan perilaku pelanggan yang dapat membantu UMKM lebih memahami tentang target audiens mereka.

Selain marketplace, terdapat social commerce model, gabungan dari media sosial dan e-commerce. Model ini menawarkan pengalaman yang mulus dengan mengadopsi proses jual-beli online seperti di marketplace.

Menurut data pada MSME Empowerment Report 2022 (halaman 46), aplikasi atau situs web marketplace yang telah digunakan dalam 6 bulan terakhir untuk tujuan bisnis adalah Shopee (87,1%), Tokopedia (58,2%), TikTok Shop (44,8%), Bukalapak (37,8%), Blibli.com (22,6%), lainnya (7,9%), dan tidak menggunakannya (1,2%).

Selanjutnya, UMKM juga menggunakan media sosial karena media sosial bagian dari alat pemasaran digital. Menurut survei yang dilakukan oleh We Are Social dan Hootsuite, pada tahun 2021 terdapat lebih dari 132 juta pengguna media sosial yang aktif di Indonesia (MSME Empowerment Report (halaman 47). Hal ini menunjukkan peluang yang cukup besar bagi UMKM untuk menjangkau pelanggan baru. 

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh DSInnovate ke 1.500 pemilik UMKM, ditemukan sebagian besar UMKM menggunakan media sosial dengan fokus tujuan mereka yaitu 91,3% pemasaran, 81,9% penjualan, dan 72,5% untuk interaksi dengan pelanggan (MSME Empowerment Report 2022, halaman 49-50). 

Adapun platform media sosial yang digunakan UMKM untuk sarana pemasaran, penjualan, dan interaksi dengan pelanggan adalah Instagram, Facebook, TikTok, YouTube, Twitter, dan LinkedIn (MSME Empowerment Report 2022, halaman 49-50).

Peran TikTok Dalam Membantu Digitalisasi UMKM Indonesia 

TikTok merupakan platform hiburan digital yang sudah ada di Indonesia. Meskipun TikTok memiliki fitur media sosial, tetapi cara kerja platform ini menjadikan TikTok sebagai alat pemasaran digital yang efektif.

Hal ini menunjukkan bahwa TikTok dapat membantu UMKM dalam mengembangkan usaha mereka. Menurut survei yang dilakukan oleh DSInnovate, terdapat 22,4% yang menggunakan TikTok dan TikTok Shop sebagai sarana penjualan (MSME Empowerment Report 2022, halaman 52).

Terdapat beberapa keuntungan yang diperoleh pemilik UMKM yang menggunakan TikTok untuk usahanya, seperti meningkatkan penjualan, sebagai media promosi, mendapatkan pelanggan baru, dan sebagainya. Berikut ialah sepuluh keuntungannya: 

Sumber: MSME Empowerment Report 2022 (halaman 52)

Selain di atas, adapun kegunaan TikTok untuk UMKM ialah: 

  • Kemampuan untuk menjangkau pelanggan baru melalui pembuatan video pendek yang kreatif, seperti menggunakan konten challenge. Lalu, penggunaan hashtags yang relevan pada tiap konten dapat meningkatkan visibilitas dan engagement.
  • UMKM dapat berinteraksi langsung dengan penonton melalui streaming langsung dengan TikTok LIVE.
  • Kemampuan untuk memasarkan produk, berbelanja, dan menjual langsung dari satu aplikasi yaitu TikTok Shop.
  • UMKM dapat melihat kinerja bisnis, baik dalam aplikasi melalui alat analitik, atau melalui bantuan nyata melalui Manajer Akun.

TikTok Indonesia juga menyediakan beberapa program khusus untuk UMKM. Program pertama adalah #MajuBarengTikTok. Program ini memberikan workshop mengenai digital marketing dan pemanfaatan aplikasi TikTok untuk bisnis.

Lalu ada “Follow Me”, sebuah program di mana pemilik UMKM dapat belajar dari pemilik UMKM lainnya yang telah mengalami kesuksesan setelah berjualan di TikTok. Terdapat juga berbagai event untuk UMKM seperti TikTok Shop Summit dan TikTok Shop Seller Conference, yang menyediakan wawasan dan kesempatan networking untuk brand, penjual, mitra, dan creators.

Nah, sekarang Anda mengetahui bahwa digitalisasi dapat membantu dan memperkuat pertumbuhan bisnis UMKM meski mereka masih menghadapi beberapa tantangan untuk mewujudkannya. Jika Anda penasaran dengan digitalisasi UMKM, unduh MSME Empowerment Report 2022 di sini.

Photo credit by Rawpixel.com on Freepik

Panduan Lengkap Menggunakan TikTok Shop

Media sosial semacam Facebook, Instagram dan TikTok awalnya menjadi ajang untuk berjejaring, terhubung dan berinteraksi secara personal. Namun, seiring pertumbuhan penggunanya, media sosial pelan-pelan memiliki fungsi baru yakni sebagai tempat berjualan.

Aktivitas tersebut kemudian disebut dengan social commerce, cara baru membeli barang yang menawarkan interaksi langsung ke penjual sembari tetap bercengkrama di jejaring mereka.

Di Indonesia sendiri, bertransaksi melalui media sosial bukanlah sesuatu yang benar-benar baru. Dalam laporan Populix berjudul “The Social Commerce Landscape in Indonesia”, menunjukkan bahwa 52% masyarakat Indonesia sudah mengetahui akan tren jual beli melalui media sosial.

Salah satu pemain yang serius menempatkan diri sebagai pionir di sektor ini adalah TikTok melalui layanannya, TikTok Shop.

Melalui TikTok Shop, pemilik brand dapat menjangkau konsumen melalui konten-konten yang lebih personal, mengedepankan nilai manfaat dan hiburan sembari menyediakan keranjang belanja.

Sementara di sisi konsumen, mereka dapat membeli produk secara langsung di aplikasi TikTok tanpa harus berganti aplikasi. Konsumen juga dapat memperoleh berbagai konten yang berguna untuk menunjang keputusan pembelian atau memahami produk dengan lebih baik. Interaksi keduanya terjadi dalam satu platform TikTok secara langsung.

Masih dari laporan yang sama terungkap 86 persen responden pernah berbelanja social commerce. Platform paling banyak digunakan adalah TikTok Shop (45 persen), diikuti WhatsApp (21 persen), Facebook Shop (10 persen), dan Instagram Shop (10 persen).

Kondisi ini menjadi pertanda akan besarnya potensi yang ditawarkan oleh TikTok Shop. Pemilik brand dengan berbagai skala sudah semestinya ikut memanfaatkan TikTok Shop untuk meningkatkan brand awereness sekaligus penjualan.

Dailysocial NeoSME sudah menyusun panduan lengkap berisikan 70 halaman step-step menggunakan TikTok Shop mulai dari cara daftar, cara upload produk, manajemen produk hingga memasang iklan di TikTok Ads. Download ebook gratisnya sekarang, klik di sini.

Shoppertainment Berpeluang Hasilkan Cuan Besar

Aplikasi pembelanjaan online kini semakin berkembang dengan konsep yang jauh lebih canggih. Beberapa tahun belakangan ini ada teknik pemasaran yang sedang viral, yaitu shoppertainment. Teknik ini digemari oleh generasi muda karena pada dasarnya kaum milenial gemar melihat barang-barang baru yang menarik perhatian untuk mencuci mata dan membelinya.

Apa itu shoppertainment?

Shoppertainment merupakan inovasi terbaru dalam berbelanja yang menggunakan berbagai interaksi seperti live streaming dan hiburan lainnya. Proses live streaming merupakan ikon dari strategi shoppertainment, sebab konsumen dapat langsung membeli barang ketika pedagang melakukan live streaming.

Kemunculan shoppertainment didasari atas perilaku konsumen yang dinilai mudah terdistraksi. Pembeli sering kali memenuhi keranjang belanjanya, lalu hal itu terhenti saat mereka melihat konten produk yang lebih menarik. Akhirnya, pembeli melupakan kegiatan belanja yang tadinya berjalan dan penjual hanya bisa berharap pembeli kembali teringat dan menyelesaikan kegiatannya dengan check out.

Menurut penelitian Boston Consulting Group, saat ini konsumen memiliki pilihan dan kontrol yang lebih besar pada kegiatan belanja mereka. Artinya, saat mereka merasa tak lagi tertarik, mereka akan meninggalkan kegiatan belanja tersebut.

Shoppertainment merupakan respons dan kesempatan besar terhadap perilaku konsumen yang berubah karena meningkatnya adopsi teknologi. Lantaran, konsumen dirasa mulai membutuhkan konten yang autentik dan interaktif, yang pada tingkat tertentu mampu menyentuh secara emosional, bukan hanya disodorkan melalui etalase barang atau iklan satu arah.

Pengaruh shoppertainment

Shoppertainment adalah masa depan e-commerce dan peluang pasarnya cukup besar di Asia Pasifik, dengan estimasi nilai sebesar $1 triliun pada tahun 2025 menurut Boston COnsulting dan TikTok. Di tahun 2022, angkanya sudah mencapai $500 miliar, jadi diperkirakan akan berlipat dalam tiga tahun ke depan.

Indonesia dapat disebut dengan start market, dengan kontribusi sebesar 26% dari jumlah total peluang pasarnya di Asia Pasifik. Di tahun 2022, nilainya berada di sekitar $6,5 miliar, dan dalam kurun waktu 3 tahun diperkirakan akan naik 62% menjadi sekitar $27 miliar.

Tips dan trik untuk yang ingin memakai strategi shoppertainment

1. Bentuk persona yang kuat saat live

Saat ini sudah ada banyak sekali yang live, sehingga kalau tidak punya ciri khas, akan sangat susah menarik perhatian orang.

2. Tunjukkan kegunaan produk secara langsung

Pernah melihat iklan-iklan produk luar negeri (biasanya dari Tiongkok) yang membuat kita berpikir, “Kalau beli ini pasti masalah saya selesai”? Kalau kita tinjau lebih jauh, alasan iklan itu menarik adalah karena kita ditunjukkan masalah spesifik yang bisa diatasi jika kita membeli produk tersebut.

3. Beri sentuhan edukasi dan hiburan

Namanya juga shoppertainment, jualan dan hiburan harus seimbang. Kalau jualannya terlalu hard selling, maka live di mana pun juga bakal tetap sepi.

Gambar header: Pixabay

Artikel ini ditulis oleh Ayu Roma Ainun Nisa, alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial.