Bagaimana Operation Burnt Horizon Mempengaruhi Meta Rainbow Six: Siege

Tom Clancy’s Rainbow Six: Siege kini telah menginjak tahun keempat. Sesuai tradisi yang sudah dijaga selama tiga tahun sebelumnya, Ubisoft selalu merilis konten baru secara berkala tiap tahun, dengan jadwal update yang terbagi ke dalam empat periode (season). Setiap season dalam satu tahun itu biasanya berisi konten dua karakter (Operator) baru ditambah dengan konten-konten lainnya (event, map, dll). Jadi dalam satu tahun Rainbow Six: Siege sudah pasti akan mendapat delapan Operator baru.

Ubisoft juga selalu memberi nama yang keren pada setiap season tersebut. Sebagai contoh, update konten Year 1 Season 3 memiliki nama Operation Skull Rain. Year 2 Season 1 bernama Operation Velvet Shell. Begitu seterusnya. Mulai bulan Maret 2019 ini, kita memasuki Rainbow Six: Siege periode Year 4 Season 1, dengan nama Operation Burnt Horizon.

Setiap season dalam Rainbow Six: Siege selalu memberikan banyak konten baru yang dapat mengubah suasana permainan dengan cukup drastis. Ada apa saja di Operation Burnt Horizon, dan seperti apa pengaruhnya pada meta Rainbow Six: Siege saat ini? Simak ulasan Hybrid bersama komunitas R6 IDN (Rainbow Six: Siege Indonesia Community).

Operator: Gridlock (Attacker)

Rainbow Six: Siege - Gridlock
Operator Gridlock | Sumber: Ubisoft

Operation Burnt Horizon menambahkan dua Operator baru berkebangsaan Australia yang tergolong cukup tricky digunakan. Pertama yaitu Gridlock, anggota Australian Special Air Service Regiment (SASR) Mobility Platoon yang merupakan spesialis misi perlindungan. Gridlock adalah seorang pekerja keras, dan di samping prajurit yang hebat, ia juga merupakan mekanik andal.

Keahlian Gridlock tergolong tak lazim bagi seorang Attacker, karena Gadget unik miliknya yang bernama Trax Stingers justru berwujud jebakan. Sekali Gridlock melemparkannya, Trax Stingers akan menyebarkan duri-duri besi dalam jumlah besar di lantai, membuat musuh kesulitan memasuki ruangan atau lorong-lorong. Karakter tipe Attacker tidak akan terpengaruh oleh duri-duri tersebut, tapi Defender yang menginjaknya akan terkena damage, bergerak lebih lambat, serta menimbulkan suara berisik.

Jebakan dari Trax Stingers dapat dihancurkan, misalnya dengan cara menembaknya atau memukulnya dengan popor senapan. Tapi semua tindakan ini akan menimbulkan suara. Dalam game taktis seperti Rainbow Six: Siege, di mana posisi sangat menentukan prestasi, memberi tahu lawan posisi kita lewat suara sama saja dengan bunuh diri.

Menurut Bobby Rachmadi Putra dari R6 IDN, peran Gridlock di permainan akan mirip dengan Nomad yang dirilis dalam Operation Wind Bastion. Tugas Gridlock adalah melindungi tim dari serangan roamer Defender, atau melindungi tim pada saat planting di bomb site. “Tinggal pinter-pinternya Defender untuk ngehancurin Gadget dia dulu sebelum menjadi banyak kayak laba-laba,” ujar Bobby.

Trax Stinger yang tergolong cukup spammable memang akan sangat merepotkan bila dibiarkan merajalela. Menurut Bobby, Gadget ini juga dapat digunakan sebagai umpan, karena tim lawan akan sibuk menghancurkan Trax Stinger di tengah pertarungan. Peran Gridlock penting untuk kerja sama tim, namun sesuai perannya sebagai Attacker, ia juga kuat untuk bertarung solo. “Nah, Gridlock bisa dibilang kalau dia last man standing bakalan kuat posisinya dengan Gadget untuk cover planting bomb. Armor 3 tebel, Gadget-nya kayak gitu nge-block entry point,” kata Bobby. Penggunaan Gridlock cukup situasional, namun bila dalam kondisi yang tepat, Operator ini sangat merepotkan dan berbahaya.

Operator: Mozzie (Defender)

Rainbow Six: Siege - Mozzie
Operator Mozzie | Sumber: Ubisoft

Berkebalikan dengan Gridlock yang kalem, Mozzie justru merupakan Operator yang tengil dan pemberani. Ia memiliki spesialisasi dalam bidang pengintaian (reconnaissance), serta ahli menyetir di medan off-road. Di balik kepribadiannya yang humoris, Mozzie adalah anggota elit Australian SASR Mobility Platoon yang cerdas dan sulit ditebak. Mozzie dan Gridlock telah lama menjadi partner, dan keduanya pernah meraih penghargaan National Emergency Medal bersama-sama.

Bila Gridlock adalah Attacker dengan keahlian mirip Defender, Mozzie justru Defender dengan gaya main seperti Attacker. Gadget unik miliknya adalah Pest Launcher, robot serangga kecil yang dapat membajak drone lawan untuk dijadikan miliknya sendiri. Dengan penguasaan drone, Mozzie dapat mengintai posisi lawan lebih mudah dan membantu tim menyiapkan serangan kejutan.

Dari segi daya hancur, Mozzie mungkin tidak terdengar menyeramkan. Tapi keberadaannya akan membuat lawan harus selalu was-was terhadap drone pengkhianat. Selagi perhatian lawan teralihkan oleh drone, kawan-kawan Mozzie dapat menyerang musuhnya dari titik-titik yang tak terduga.

“Dua-duanya (Gridlock dan Mozzie) tuh game changing banget sih. Tapi Mozzie nih bener-bener mengubah style banget.” Bobby berpendapat bahwa Mozzie punya dampak besar para permainan, seperti Echo, “Cuman bedanya kalau punya Mozzie kan drone si Attacker, yang pasti dia bisa lompat dan jalan-jalan ke mana aja. Itu yang bikin dia penting untuk stay alive sampai akhir round.

Mozzie juga lebih “galak” dalam urusan roaming, karena mobilitas Operator ini lebih tinggi dari Echo. Mozzie memiliki Speed 2 dan Armor 2, lebih gesit daripada Echo yang memiliki Speed 1 dan Armor 3. “Jadi nanti kalau sudah masuk ke esports, pro player pasti bakalan ban Mozzie atau Echo, nggak cuman Echo lagi aja,” jelas Bobby.

Map baru: Outback

Rainbow Six: Siege - Outback
Outback terdiri atas tiga bangunan, Garage, Restaurant, dan Motel | Sumber: Ubisoft

Tidak hanya dua Operator baru yang berasal dari Australia, map baru bernama Outback ini pun mengambil suasana dari Australia. Tepatnya dari rest area di jalan-jalan padang pasir (country road) Australia. Bobby bahkan bercerita bahwa desain map ini sangat mirip dengan pengalamannya saat tinggal di Australia dulu. Dengan kemunculan Outback, kini jumlah map dalam Rainbow Six: Siege telah mencapai 21 lokasi.

Area pertempuran dalam Outback terbagi ke dalam tiga bangunan yang mudah dikenali berdasarkan warna cat dindingnya. Bangunan pertama yaitu Garage memiliki warna biru, Restaurant memiliki warna hijau, dan Motel memiliki warna kuning. Ketiga bangunan ini saling terhubung, dan terdiri dari banyak sekali ruangan yang terpisah dengan sekat-sekat.

“Tempatnya luas tapi tersekat banyak sekali ruangan. Agak susah untuk bikin rotation dan roamer yang roaming jauh dan dekat, karena efek suara langkah kakinya jadi lebih kedengaran,” kata Bobby. Bangunan-bangunan di Outback memang rata-rata memiliki dua lantai dan memiliki banyak lantai yang terbuat dari kayu. Jadi pertempuran di sini akan sangat menegangkan karena suara langkah kaki membuat musuh selalu terasa dekat.

Masalah terbesarnya, meskipun kita tahu bahwa ada musuh di dekat kita, kita tidak tahu mereka ada di ruangan mana. Banyak juga lantai yang dapat dihancurkan, baik dari atas ke bawah atau sebaliknya, membuat vertical play di Outback sangat terasa. Informasi posisi musuh serta keahlian pemain untuk bertarung jarak dekat akan memegang peranan penting dalam pertarungan di map ini.

Lebih memfasilitasi pemain baru

Fitur baru yang muncul di Operation Burnt Horizon adalah playlist Newcomer. Khusus untuk pemain-pemain yang masih berada di bawah level 50, Ubisoft telah merancang sebuah playlist berisi beberapa map yang mudah dimainkan, yaitu Bank, Consulate, dan Chalet. Ketiga map ini dianggap sangat merepresentasikan core gameplay Rainbow Six: Siege, sehingga diharapkan dapat membantu para pemain baru untuk belajar memainkan game ini.

Dalam playlist Newcomer, para pemain akan masuk ke mode Bomb, kemudian tim pihak Attacker dapat memilih lokasi spawn dengan sistem voting. Sementara di tim Defender, lokasi bom akan dipilih otomatis sebelum game dimulai.

Rainbow Six: Siege - Newcomer Playlist
Playlist Newcomer terdiri dari tiga map paling dasar | Sumber: Ubisoft

Playlist Casual, yang selama ini sudah ada, juga mendapat update. Pertama, tim Defender kini bisa mengetahui lokasi bom sebelum memilih Operator. Kedua, tim Attacker dapat memilih lokasi spawn secara individual. Ketiga, Action Phase sekarang berjalan selama 3 menit 30 detik.

Ubisoft ingin playlist Casual menjadi jembatan antara para pemain di Newcomer dan di Ranked. Semua perubahan ini dilakukan agar ketika pemain masuk ke Ranked, mereka benar-benar dapat menemukan permainan yang nyaman karena semua orang tahu bagaimana cara bermain yang benar. Demi itu pula, Ubisoft kini menaikkan syarat untuk bermain Ranked dari level 20 ke level 30.

Kosmetik dan konten-konten lainnya

Rainbow Six: Siege - Hibana Elite Set
Hibana Elite Set, kosmetik baru Year 4 Season 1 | Sumber: Ubisoft

Selain perubahan-perubahan di atas yang berpengaruh besar pada gameplay, Operation Burnt Horizon juga menyertakan berbagai item kosmetik baru. Salah satunya yang paling mencolok adalah Hibana Elite Set, kostum untuk Hibana yang terinspirasi dari Kyudo (bela diri panahan Jepang). Set kostum ini terdiri dari seragam Onkochisin, victory animation, operator card, gadget skin X-Kairos, weapon skin Type-89, SUPERNOVA, P229, dan BEARING-9, serta charm Elite Hibana Chibi.

Para pemain Rainbow Six: Siege dapat memperoleh Gridlock dan Mozzie dengan cara membelinya menggunakan poin Renown, atau membeli Rainbow Six: Siege Year 4 Pass seharga US$29,99. Sesuai namanya, Year 4 Pass tidak hanya memberikan konten dari Year 4 Season 1, tapi juga konten-konten lainnya hingga Year 4 Season 4 nanti. Termasuk di dalamnya yaitu berbagai headgear dan seragam eksklusif, serta VIP Membership selama setahun berisi berbagai keuntungan, seperti Renown Boost serta diskon di in-game shop.

Rainbow Six: Siege Year 4 Pass
Rainbow Six: Siege Year 4 Pass | Sumber: Ubisoft

Rainbow Six: Siege saat ini telah menjadi esports yang mendunia, bahkan tim-tim besar seperti Natus Vincere pun belakangan mulai terjun ke dalamnya. Khusus untuk Asia Pasifik (APAC), Ubisoft merasa bahwa wilayah ini telah berkembang pesat dalam satu tahun terakhir, dan mereka berencana untuk menggelar final Rainbow Six Pro League di Asia pada tahun 2020 nanti. Dengan perubahan-perubahan baru seperti playlist Newcomer, serta berkembangnya komunitas di Asia, ini adalah saat yang sangat tepat untuk masuk ke dunia Rainbow Six: Siege bila Anda belum mencobanya.

Sumber: Ubisoft

Disclosure: Hybrid adalah media partner R6 IDN.

Na’Vi Akuisisi Roster Mock-it Esports, Siap Unjuk Gigi di Dunia Rainbow Six: Siege

Tom Clancy’s Rainbow Six: Siege adalah game yang cukup unik. Ketika pertama kali dirilis, first-person shooter karya Ubisoft ini tidak langsung booming, tidak langsung sukses besar seperti beberapa judul besar lainnya. Namun seiring berjalannya waktu, testimoni dari mulut ke mulut serta konsistensi Ubisoft dalam memberi dukungan konten, Rainbow Six: Siege mampu merangkak naik menuju tangga best-seller.

Kini Rainbow Six: Siege sudah memasuki tahun keempat, memiliki lebih dari 40 juta pemain, serta merupakan cabang esports ternama dunia. Tidak mengherankan bila kemudian semakin banyak organisasi esports yang berminat untuk terjun ke game ini. Salah satu yang baru melakukannya adalah Natus Vincere (Na’Vi), organisasi esports raksasa asal Ukraina.

https://twitter.com/natusvincere/status/1100062714502807554

Na’Vi selama ini mungkin paling terkenal di bidang Dota 2, namun sebenarnya mereka juga memiliki divisi-divisi lain, termasuk CS:GO, Fortnite, dan PUBG. Kini divisi itu bertambah dengan masuknya para mantan roster Mock-it Esports, tim Rainbow Six: Siege asal Jerman. Mock-it Esports sendiri selama ini adalah tim yang cukup kuat, dengan prestasi mencakup juara 1 Coupe de France 2018, juara 2 Castle Siege 2018, serta perolehan Top 8 di beberapa turnamen bergengsi seperti DreamHack Winter 2018 dan Pro League Season 8 Finals.

Meski sekilas terkesan tiba-tiba, CEO Na’Vi Yevhen Zolotarov mengaku sudah lama memantau dunia esports Rainbow Six: Siege. “Kami telah memperhatikan Rainbow Six untuk waktu yang lama—game ini adalah contoh hebat bagaimana disiplin esports yang luar biasa dapat terbentuk hanya dari sebuah game yang bagus. Kami sangat suka arah kerja Ubisoft ini,” ujarnya di situs resmi Na’Vi.

“Kami akan berusaha sebaik mungkin menciptakan tim yang efisien, yang dapat bertarung setara dengan tim-tim terbaik untuk berebut trofi kompetisi besar, dalam waktu sesingkat mungkin. Saya juga ingin berterima kasih pada manajemen Mock-it Esports untuk profesionalisme mereka selama negosiasi. Selamat datang di camp hitam-kuning,” lanjutnya lagi.

CEO Mock-it Esports, Marshall Long, juga memberi dukungan penuh terhadap akuisisi ini. Ia berkata, “Tim Rainbow Six kami telah menunjukkan pertumbuhan hebat baik di dalam maupun di luar game. Kami gembira dapat mengizinkan mereka maju ke level karier profesional yang lebih jauh dengan grup seperti Na’Vi. Na’Vi memiliki alat-alat dan kepemimpinan yang dapat membantu mereka tumbuh lebih jauh lagi. Selain itu, akuisisi ini juga memberi dampak besar pada komunitas Rainbow Six. Secara keseluruhan akusisi ini adalah skenario win-win bagi semua pihak.”

Belum ada informasi kompetisi Rainbow Six: Siege apa yang akan diikuti Na’Vi, tapi apa pun itu kemungkinan besar para penggemar akan ramai membicarakannya. Na’Vi sudah lama malang-melintang di dunia esports, sudah kenyang makan asam garam yang ada di ekosistem ini. Tak sabar rasanya ingin melihat sepak terjang mereka bersama tim baru tersebut.

Sumber: Natus Vincere

Angkatan Bersenjata Amerika Bentuk Tim Esports untuk Tarik Minat Kawula Muda

Tahun 2019 ini adalah tahun di mana esports merambah ke segala lembaga. Anda mungkin sudah mendengar bahwa grup idola JKT48 telah membentuk tim esports sendiri, begitu juga dengan lembaga lain seperti PT Kereta Api Indonesia. Tak hanya di dalam negeri, di seluruh dunia pun hal serupa telah terjadi. Salah satunya yang baru-baru ini diluncurkan adalah pembentukan tim esports angkatan bersenjata Amerika Serikat (U.S. Army).

U.S. Army mengambil langkah ini bukan semata-mata untuk mencari untung, tapi bagi mereka, esports adalah sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap peran angkatan bersenjata di negaranya. Esports sendiri sudah memiliki banyak cabang permainan yang bertema militer, misalnya Counter-Strike: Global Offensive atau Tom Clancy’s Rainbow Six: Siege. Mereka yakin bahwa program esports ini bisa menjadi sarana untuk menjangkau dan merekrut audiens baru, utamanya kawula muda.

U.S. Army Esports - Player
6.500 orang telah mendaftar ke program esports U.S. Army | Sumber: U.S. Army/Staff Sgt. Ryan Meaux

“Bila kita ingin sukses dalam merekrut, maka kita harus berada di tengah-tengah para pemuda – dan mereka beroperasi di dunia digital,” kata Major General Frank Muth, commanding general U.S. Army Recruiting Command, dilansir dari FedScoop. Hingga saat ini sudah ada lebih dari 6.500 peserta yang mendaftar untuk masuk ke tim esports U.S. Army. Nantinya dari sekian banyak pendaftar itu akan diambil 30 orang sebagai pemain inti tim dan juga cadangan.

Para peserta yang lolos kemudian akan mengikuti program pelatihan militer dan esports selama tiga tahun di Marketing and Engagement Brigade di Fort Knox, Kentucky. Ya, lembaga besar seperti U.S. Army juga punya divisi khusus yang menangani soal pemasaran. Peserta program, yang merupakan hibrida antara tentara dan atlet esports tersebut, nantinya bertindak sebagai penghubung antara tim rekrutmen U.S. Army dengan publik Amerika Serikat. Harapannya, program ini dapat membuat masyarakat paham bahwa ada banyak peran dalam U.S. Army, tidak hanya prajurit tapi juga peran-peran pendukung seperti ini.

Esports sendiri bukanlah sesuatu yang baru di kalangan angkatan bersenjata. Banyak prajurit U.S. Army yang di kesehariannya merupakan gamer, dan sebagian dari mereka juga gemar bermain secara kompetitif. Di bulan Januari ini pun ada beberapa prajurit yang bertanding di acara PAX South, San Antonio, bahkan meraih juara 1 dan 2 di turnamen Street Fighter V. Mereka didampingi oleh beberapa kru dari San Antonio Recruiting Batallion, dan hasilnya, mereka berhasil menemukan beberapa calon potensial untuk direkrut. Kegiatan serupa rencananya juga akan dilakukan di PAX East, Boston, bulan Maret nanti.

Dari sudut pandang militer, baik esports, olahraga konvensional, serta ilmu keprajuritan sebenarnya punya kemiripan. Kita tidak bisa tiba-tiba ahli dalam bidang ini, tapi perlu latihan yang disiplin dan terarah. Mirip seperti keahlian menembak, atau terjun payung, tidak cukup hanya satu-dua kali mencoba saja.

Tapi terlepas dari komitmen tersebut, program esports ini juga memberi suasana baru yang menyenangkan di U.S. Army. “Bagi banyak prajurit, termasuk saya, ini seperti mimpi yang jadi nyata,” kata Sergeant 1st Class Christopher Jones di situs resmi U.S. Army, “Ini hanyalah salah satu dari banyak cara untuk membuka dialog (dengan masyarakat).”

Bagaimana dengan Indonesia? Kira-kira, perlukah program serupa diterapkan di angkatan bersenjata negara kita tercinta?

Sumber: FedScoop, U.S. Army

Detail Konten Rainbow Six: Siege Year 3 Season 4 dan Perubahan Meta di Dalamnya

Bulan Desember kembali menjadi momen yang menyenangkan bagi pecinta Tom Clancy’s Rainbow Six: Siege. Sesuai rencana yang telah diumumkan Ubisoft dalam Rainbow Six: Siege Year 3 Roadmap, selama setahun ini mereka akan merilis konten secara bertahap yang terbagi ke dalam empat Season. Season 1 (Operation Chimera) di bulan Maret, Season 2 (Operation Parabellum) di bulan Juni, Season 3 (Operation Grim Sky) di bulan September, dan kini kita sampai di Season 4 (Operation Wind Bastion).

Banyak sekali tambahan konten dalam Operation Wind Bastion, namun konten yang paling besar tentu adalah munculnya dua Operator (hero) baru dan satu map baru. Selain itu, sesuai dengan tema Operation Wind Bastion yang berlatar belakang negara Maroko, Ubisoft juga memberikan berbagai skin senjata, kostum, serta headgear baru. Kita akan kupas satu-persatu di bawah.

Operator: Nomad (Attacker)

Rainbow Six: Siege - Nomad
Operator Sanaa “Nomad” El Maktoub | Sumber: Ubisoft

Nomad adalah anggota resimen militer khusus kerajaan Maroko yang bernama GIGR (Groupe d’Intervention de La Gendarmerie Royale), semacam Kopassus-nya Maroko. Sebagai anggota GIGR, Nomad punya jam terbang tinggi serta spesialisasi dalam operasi lapangan. Ahli beradaptasi dengan lingkungan dan punya ketahanan tubuh tinggi, wanita bernama asli Sanaa El Maktoub ini juga mencintai petualangan, dan ia ingin melihat dunia lebih banyak bersama unit Rainbow Six.

Nomad merupakan Operator dengan role Attacker yang punya kecepatan gerak serta damage pada level menengah. Keahlian khusus (gadget) miliknya adalah AirJab, granat luncur bertipe proximity, artinya granat ini baru akan meledak setelah ada orang di dekatnya. AirJab tidak menimbulkan damage, namun dapat melontarkan musuh (atau kawan) dalam area tertentu, membuat mereka jatuh dan tak berdaya selama beberapa detik.

Berbicara dengan Bobby Rachmadi Putra dari komunitas R6 IDN (Rainbow Six: Siege Indonesia Community), tampaknya Nomad akan menjadi counter dari Operator Clash yang sebelumnya dirilis pada Year 3 Season 3. Clash cukup merepotkan sebab ia memiliki tameng besar yang sulit ditembus. Akan tetapi AirJab milik Nomad dapat membuat Clash tidak mampu mengangkat tameng selama beberapa saat.

Selain Clash, Nomad secara umum memang akan menyebalkan bagi para pemain peran bertahan. “Operator Defender kayak Mira, Echo, Maestro, dan Castle jadi makin susah untuk melakukan kegiatan mereka yaitu anchoring,” kata Bobby. AirJab milik Nomad juga sempat mendapat nerf di test server. Bila sebelumnya AirJab bisa aktif saat granat sedang melayang di udara, kini AirJab baru bisa aktif setelah granatnya mendarat.

Selain AirJab, senjata utama Nomad adalah assault rifle AK-74M dan automatic rifle Beretta ARX200, keduanya banyak digunakan dalam operasi-operasi militer di Timur Tengah. Nomad juga dibekali Breach Charge dan Stun Grenade, sesuai dengan perannya sebagai Attacker.

Operator: Kaid (Defender)

Rainbow Six: Siege - Kaid
Operator Jalal “Kaid” El Fassi | Sumber: Ubisoft

“Memimpinlah dengan teladan maka gunung pun dapat kau gerakkan,” demikian prinsip yang dipegang teguh oleh Jalal El Fassi, alias Kaid. Ia merupakan komandan benteng Kasbah Sekhra Mania di Maroko, sekaligus mentor dari Nomad. Mentor yang menghasilkan prajurit hebat pastinya bukan orang sembarangan, dan Kaid punya reputasi sebagai komandan terbaik di Kasbah Sekhra Mania. Ia sering disebut sebagai prajurit “tradisionalis” karena menurutnya, terlalu banyak mengandalkan teknologi justru dapat berdampak buruk pada para Operator.

Sebagai seorang Defender, Kaid mengandalkan sub-machine gun AUG A3 dan semi-automatic shotgun TCSG12 yang dilengkapi dengan ACOG (Advanced Combat Optical Gunsight). Dengan kata lain, Kaid memiliki shotgun yang bisa di-zoom dan bisa melakukan headshot dari jauh. Kedua senjata ini memungkinkan Kaid memberi damage sangat besar, juga menghancurkan barikade dengan cepat, namun sebagai gantinya ia punya gerakan yang lambat.

“Nah, Kaid malah yang bikin meta semakin rumit nih,” kata Bobby kepada Hybrid. “Sekarang karena adanya Kaid, yang namanya hatch atau trap door bisa di-reinforce atau diberi listrik agar tidak bisa di-breach.” Kaid memang memiliki gadget unik bernama Rtila Electroclaw. Gadget ini memperkuat dinding, tameng, trap door, dan berbagai pelindung lainnya agar sulit dihancurkan lawan.

Lanjut Bobby, “Jadinya makin susah untuk Attacker. Apabila map-nya untuk vertical play, itu agak susah karena berkurangnya entry point seperti jendela dan tangga. Penggunaan Operator Thatcher akan semakin berguna dan harus. Tapi balik lagi ke sesi ban Operator dalam esports Rainbow Six ya.” Gadget milik Thatcher, yaitu EG MKO-EMP Grenade, dapat menonaktifkan segala perangkat elektronik di sekitarnya, termasuk Electroclaw milik Kaid. Seperti Nomad, Kaid juga sempat mendapat nerf di test server, bila sebelumnya Kaid dapat memasang hingga tiga Electroclaw kini ia hanya bisa memasang dua.

Map baru: Fortress

Rainbow Six: Siege - Fortress
Kasbah Sekhra Mania alias “Fortress” | Sumber: Ubisoft

Map yang disebut Fortress ini adalah benteng di kerajaan Maroko dengan nama lengkap Kasbah Sekhra Mania. Sesuai dengan arsitektur Kasbah di Maroko dunia nyata, Fortress memiliki banyak tangga di luar serta menara di beberapa titik bangunannya. Selain itu di dalam benteng juga ada ruangan-ruangan terbuka berupa aula atau tempat latihan prajurit.

Secara lore, benteng ini merupakan markas sekaligus tempat tinggal Kaid, jadi wajar bila Kaid cenderung punya keuntungan di sini. Tapi siapa pun Operator yang digunakan, permainan di Fortress butuh banyak taktik karena baik Attacker maupun Defender selalu berada dalam posisi yang cukup berbahaya. Banyaknya tangga dalam akan mendorong banyak pergerakan antar lantai, sementara itu menara dan tangga luar memunculkan banyak sekali alternatif jalan masuk bagi para Operator.

“Fortress memang agak ribet karena vertical entry point banyak banget,” kata Bobby. Sesuai namanya, yaitu Fortress, peta ini memang berbentuk semacam benteng atau kastil. Dan bangunan yang namanya kastil, sudah pasti di dalamnya banyak lorong panjang serta ruangan terbuka dengan line of sight yang sangat jauh.

“Yang bikin ribet vertical entry point-nya ya, itu sangat menyulitkan Defender untuk roaming dan menghindari line of fire secara vertikal. Bisa dibilang map ini campuran antara Villa dan Coastline. Villa untuk lorong-lorong panjang dan Coastline yang terkenal dengan vertical play-nya. Harus sangat sekali tactical, nggak bisa asal rush untuk Attacker dan nggak terlalu bisa jalan sana-sini untuk Defender,” demikian Bobby menjelaskan.

Skin baru, antarmuka baru, dan perubahan lainnya

Rainbow Six: Siege - Pro Team BDU
Operator dapat mengenakan BDU bercorak tim esports | Sumber: Ubisoft

Operation Wind Bastion memberikan berbagai weapon skin bertema Afrika Utara, sesuai latar belakang negara Maroko yang diusungnya. Selain itu, Ubisoft merilis kostum alias BDU (Battle Dress Uniform) bertema esports. Ubisoft bekerja sama dengan 11 tim Rainbow Six: Siege profesional untuk menghadirkan BDU dengan motif tim-tim tersebut. Sebagian hasil penjualan Pro Team BDU ini akan diberikan kepada tim-tim profesional yang terlibat, juga akan masuk ke dalam prize pool kompetisi Rainbow Six Invitational.

Dari segi antarmuka, Year 3 Season 4 ini membawa perubahan cukup drastis dalam menu Shop di Rainbow Six: Siege. Kini tiap pemain bisa menjelajahi daftar barang belanjaan lebih mudah, Tiap senjata bisa ditampilkan secara fullscreen, dan pemain yang membeli barang dapat memilih untuk langsung mengenakannya saat itu juga.

Ubisoft juga melakukan cukup banyak perubahan balance di berbagai Operator yang sudah ada. Contohnya seperti penurunan damage Operator Lesion, peningkatan damage Operator Smoke, dan lain-lain. Ini ditambah dengan perubahan trajectory untuk throwable gadget, perbaikan bug, serta banyak lagi perubahan lainnya. Anda dapat melihat daftar lengkap perubahan balance di situs resmi Rainbow Six: Siege.

Grace Period dan karantina Lion

Rainbow Six: Siege - Grace Period
Operator baru tidak boleh digunakan di turnamen selama tiga bulan | Sumber: Ubisoft

Dua hal yang sangat berpengaruh terhadap dunia kompetitif Rainbow Six: Siege di patch kali ini adalah pengenalan Grace Period serta penarikan Operator Lion dari dunia kompetitif. Berhubung penambahan Operator baru akan mengubah gameplay, Ubisoft akan menahan Operator-Operator baru agar tidak digunakan di turnamen profesional untuk sementara waktu. Masa tenggang inilah yang disebut Grace Period, atau Evaluation Period.

Tujuan adanya Grace Period tentu untuk memastikan bahwa Operator baru dirilis dengan balance yang baik, serta tidak memiliki bug aneh yang dapat merusak jalannya pertandingan profesional. Ubisoft juga ingin agar para pemain membiasakan diri dulu dengan perubahan meta. Jangka waktu Grace Period direncanakan berjalan selama tiga bulan sejak Season dimulai. Hanya kompetisi-kompetisi esports Rainbow Six resmi yang terkena Grace Period, misalnya Rainbow Six Pro League, Challenger League, Six Invitational, Rainbow Six Major, dan sejenisnya.

Keputusan menerapkan Grace Period ini salah satunya datang akibat kemampuan milik Operator Lion yang membuatnya terasa overpowered. Lion sudah lama dianggap momok oleh para pemain Rainbow Six: Siege, dan kini merupakan Operator yang paling sering menerima ban dalam pertandingan. Setelah berbagai diskusi dengan para pemain profesional, serta sebuah petisi yang disetujui oleh lebih dari 1000 penggemar, Ubisoft akhirnya memutuskan untuk “mengarantina” Lion sementara dari dunia esports.

Rainbow Six: Siege - Lion
Lion memiliki kemampuan melihat posisi semua Operator di map | Sumber: Ubisoft

Karantina ini hanya berlaku untuk turnamen profesional. Para pemain Rainbow Six: Siege pada umumnya masih dapat memainkan Lion baik di casual match atau ranked match. Selagi masa karantina, Ubisoft akan mencari cara untuk mengubah Lion menjadi Operator yang tetap menyenangkan untuk dimainkan, namun juga adil untuk dilawan di segala level keahlian.

Itulah penjelasan lengkap seputar konten serta perubahan yang ada di Rainbow Six: Siege Year 3 Season 4. Bila Anda sudah memiliki Rainbow Six: Siege Year 3 Pass, seluruh Operator dan map baru di atas bisa langsung Anda dapatkan pada tanggal 4 Desember 2018. Sementara untuk para pemain lainnya, konten-konten ini bisa dibeli menggunakan Renown (in-game currency dalam Rainbow Six: Siege) paling cepat seminggu setelahnya.

Season baru di Rainbow Six: Siege selalu memberikan tantangan serta kesenangan baru. Dengan kemunculan Nomad dan Kaid, hingga sekarang tactical first-person shooter bikinan Ubisoft ini telah memiliki 44 Operator yang bisa dimainkan. Bila Anda belum pernah mencicipi Rainbow Six: Siege, ini adalah saat yang sangat tepat untuk terjun ke dalamnya. Jangan ragu untuk mencoba Rainbow Six: Siege, dan rasakanlah pengalaman first-person shooter yang unik, taktis, serta lain daripada yang lain.

Sumber: Ubisoft

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari R6 IDN (Rainbow Six: Siege Indonesia Community)

Ubisoft Gandeng PayPal, Lenovo, dan HyperX dalam Rainbow Six Pro League Musim 2019

Ubisoft beberapa waktu lalu mengumumkan bahwa mereka telah menjalin kerja sama dengan PayPal sebagai platform pembayaran resmi untuk kompetisi Tom Clancy’s Rainbow Six Pro League dan Major. Kerja sama ini berlaku dalam periode November 2018 hingga November 2019, di seluruh wilayah Amerika Utara, EMEA (Eropa, the Middle East, and Africa), Asia Pasifik, dan Amerika Latin. Indonesia selaku salah satu wilayah Asia Pasifik tentunya juga termasuk di dalamnya.

Pengumuman ini disampaikan Ubisoft dalam acara final Rainbow Six Pro League Season 8 yang diadakan di Rio de Janeiro, Brasil. Kompetisi itu sendiri dimenangkan oleh G2 Esports, tim Rainbow Six: Siege profesional yang bermarkas di Jerman. Sebagai juara pertama, G2 Esports berhak membawa pulang uang hadiah senilai US$75.000.

“Kami merasa terhormat dapat menyambut PayPal sebagai partner kunci dalam Tom Clancy’s Rainbow Six Pro League dan Major,” demikian kata Geoffrey Sardin, Vice President Sales & Marketing Ubisoft EMEA. “Ini adalah pertanda jelas bahwa iklim esports Tom Clancy’s Rainbow Six terus bergerak maju, menarik partner-partner baru yang memiliki antusiasme terhadap esports sama seperti kami. Akan sangat bagus melihat kerja sama kami berkembang di berbagai event di kemudian hari, termasuk (event) Rio de Janeiro, Montreal, dan event sepanjang tahun 2019.”

Rainbow Six Siege - G2 Esports
G2 Esports Juara Rainbow Six Pro League Season 8 | Sumber: G2 Esports

Tidak hanya PayPal, Ubisoft juga menggandeng beberapa perusahaan prestisius lainnya sebagai partner untuk musim kompetisi 2018 – 2019 yang akan berlangsung. Salah satunya adalah Lenovo yang merupakan sponsor resmi eksklusif untuk penyediaan PC dan monitor. Kerja sama dengan Lenovo ini sudah berjalan sejak pertengahan tahun 2018, dan akan berjalan hingga pertengahan 2019.

Sementara itu satu partner lain yang baru saja memperpanjang masa kerja samanya adalah HyperX, penyedia gaming peripheral seperti headset, keyboard, mouse, dan sebagainya. HyperX adalah nama yang pasti sudah sangat akrab di telinga para penggemar esports. Mereka memang sering menjadi sponsor kompetisi-kompetisi bergengsi, juga merupakan sponsor untuk tim-tim esports ternama seperti Team Liquid, Cloud9, dan Cygames Beast.

HyperX akan menjadi penyedia eksklusif peripheral Tom Clancy’s Rainbow Six Pro League serta Major untuk periode November 2018 – Agustus 2019. Artinya kerja sama ini melingkupi Pro League online seasons dan Worldwide Finals, serta dua kompetisi Major yaitu Six Invitational 2019 dan Six Major berikutnya yang akan digelar di musim panas. HyperX sendiri sudah cukup lama menjadi partner Ubisoft, yaitu sejak tahun 2016. Ini menunjukkan bahwa kedua perusahaan punya visi dan keyakinan yang sama di dunia esports.

Rainbow Six Siege - Operators
Operator Rainbow Six: Siege | Sumber: Ubisoft

“Kami telah bekerja sama dengan HyperX sejak permulaan dunia esports Tom Clancy’s Rainbow Six,” demikian diungkapkan Geoffrey Sadrin. “Logis saja dan sungguh menyenangkan bagi kami untuk dapat memperpanjang kerja sama ini hingga tahun mendatang.”

Saat ini Ubisoft tengah bersiap-siap untuk mengadakan kompetisi Major yaitu Six Invitational 2019, bulan Februari nanti. Baru-baru ini Rainbow Six: Siege mendapatkan dua operator baru, yaitu Nomad dan Kaid, serta map baru Fortress yang berlatar pedesaan Afrika Utara. Seperti apakah pengaruh kedatangan dua operator ini terhadap meta esports Rainbow Six: Siege, kita lihat saja nanti ketika Six Invitational 2019 dimulai.

Sumber: Ubisoft, Lenovo

Adu Taktik Militer Anda di Turnamen Rainbow Six: Siege Indonesia Series League IV

Tom Clancy’s Rainbow Six: Siege mungkin bukan game kompetitif paling populer di Indonesia. Tapi game ini memiliki komunitas yang berdedikasi, juga atlet-atlet esports yang berprestasi. Dua tim esports Rainbow Six: Siege asal Indonesia beberapa waktu lalu juga turut berlaga di kompetisi internasional Rainbow Six: Siege Pro League wilayah Asia Pasifik, meski sayangnya belum berhasil lolos ke babak final yang diadakan di Brasil.

Komunitas Rainbow Six: Siege di Indonesia, yang bernama R6 IDN (Rainbow Six: Siege Indonesia Community), bahkan merupakan komunitas pertama yang mendapat dukungan resmi dari Ubisoft selaku penerbit game tersebut. Komunitas ini juga rutin mengadakan berbagai macam kompetisi, salah satunya yang sebentar lagi akan digelar yaitu Rainbow Six: Siege Indonesia Series League IV (ISL4).

Rainbow Six: Siege Indonesia Series League IV | Poster
Rainbow Six: Siege Indonesia Series League IV | Sumber: R6 IDN

Berbeda dari Indonesia Series League III (ISL3) yang digelar di bulan Juni lalu, kompetisi ini memiliki format yang cukup unik di mana para tim partisipan dipecah menjadi dua divisi, yaitu Upper Division dan Lower Division. Pada mulanya ISL4 menerima pendaftaran peserta hingga 32 tim. Kemudian tim-tim tersebut akan dibagi ke dalam empat grup dan masuk ke babak awal yaitu Group Stage – Division Placement.

Dari fase pertama ini, ISL4 akan mengambil 4 tim teratas dari setiap grup untuk masuk ke kompetisi Upper Division, sementara 4 tim terbawah masing-masing grup masuk ke Lower Division. Hasilnya, setiap divisi memiliki 16 tim yang bertanding dengan format double elimination, kemudian dilanjutkan dengan 8 tim yang bertanding di babak playoff. Jadi di akhir kompetisi, Upper Division dan Lower Division akan menghasilkan dua tim juara yang berbeda.

Rainbow Six: Siege Indonesia Series League IV | Sistem Pertandingan
Sistem turnamen Rainbow Six: Siege Indonesia Series League IV | Sumber: R6 IDN

Mengapa menggunakan pembagian seperti di atas? Menurut keterangan dari R6 IDN, adanya Upper Division dan Lower Division diharapkan dapat lebih meningkatkan suasana kompetitif dalam turnamen ISL kali ini. Rainbow Six: Siege adalah game yang cukup rumit, dan kemungkinan akan ada tim dengan rentang kemampuan yang beraneka ragam. R6 IDN ingin agar tim dengan level kemampuan tinggi dan rendah sama-sama bisa merasakan pengalaman bertanding meski divisinya berbeda.

Rainbow Six: Siege Indonesia Series League IV menawarkan hadiah senilai total Rp5.000.000 untuk Upper Division, sementara hadiah untuk Lower Division saat ini belum diumumkan. Tim yang berminat ikut serta bisa langsung mendaftarkan diri di situs Toornament dengan membayar biaya registrasi sebesar Rp75.000. Bila Anda butuh informasi lebih lanjut atau ingin mengajukan pertanyaan, silahkan kunjungi channel Discord R6 IDN, atau Facebook Page R6 IDN di tautan berikut.

Sumber: R6 IDN

Final Rainbow Six Pro League Season 8 Segera Hadir di Rio de Janeiro, Brasil

Organizer turnamen esports ESL terkenal sebagai penyelenggara salah satu kompetisi Dota 2 paling bergengsi di dunia, ESL One. Akan tetapi kiprah mereka sebetulnya tidak terbatas pada cabang esports Dota 2 saja. Mereka juga menangani turnamen untuk bermacam game lain, seperti Counter Strike: Global Offensive, Rocket League, Hearthstone, dan Overwatch.

Salah satu liga besutan ESL itu adalah Rainbow Six Pro League, atau dikenal dengan singkatan R6PL. Liga yang mengusung game Tom Clancy’s Rainbow Six: Siege ini sekarang sudah memasuki season kedelapan, dan dalam waktu dekat akan mencapai titik puncak di babak final. Setelah sebelumnya digelar di kota Atlantic City, Amerika Serikat, kali ini ESL menghadirkan final R6PL di kota Rio de Janeiro, Brasil.

Team Liquid Rainbow Six
Team Liquid juara R6PL Season 7, bisakah mereka mengulang prestasi? | Sumber: ESL

Final Rainbow Six Pro League Season 8 mempertemukan delapan tim terbaik dari empat wilayah kompetisi, yaitu Asia Pasifik, Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Latin. Mereka akan berebut hadiah senilai total US$275.000 (sekitar Rp4,09 miliar) di gedung Jeunesse Arena, Rio de Janeiro.

Tidak seperti pertandingan Dota 2 yang umumnya menggunakan sistem double elimination, final Rainbow Six Pro League Season 8 hanya menggunakan sistem single elimination biasa. Artinya tidak ada Upper Bracket atau Loser Bracket di sini, setiap tim hanya boleh kalah satu kali sebelum tersingkir pulang.

Rainbow Six Pro League Season 8 | Final Teams
Daftar tim yang bertanding di final R6PL Season 8 | Sumber: ESL

Babak perempat final Rainbow Six Pro League Season 8 akan dimulai pada hari Sabtu, tanggal 17 November 2018 pukul 20.00 WIB. Sementara itu babak penentuan Grand Final nantinya berlangsung pada hari Senin, 19 November 2018 pukul 04.00 WIB. Anda dapat menyaksikannya secara live streaming di channel Twitch resmi Rainbow Six: Siege.

Dibandingkan dengan cabang esports lain seperti Dota 2 atau Arena of Valor, Rainbow Six: Siege memang termasuk game yang cukup niche. Sebagian dari Anda bahkan mungkin tidak tahu bahwa game tactical first-person shooter ini memiliki pertandingan esports. Di dunia sesama shooter pun nama Rainbow Six: Siege mungkin tidak seheboh game lain, misalnya Overwatch atau PUBG.

Rainbow Six Pro League Season 8 | Poster
Rainbow Six Pro League Season 8 | Sumber: ESL

Meski gaungnya tidak begitu terdengar, sebenarnya Rainbow Six: Siege adalah salah satu game keluaran Ubisoft yang paling sukses. Sejak dirilis pada akhir 2015 lalu Rainbow Six: Siege telah memiliki lebih dari 40 juta pemain di console dan PC. Angka yang fantastis, apalagi mengingat Rainbow Six: Siege bahkan bukan game free-to-play. Ekosistem esports Rainbow Six: Siege bisa berkembang karena kuatnya dukungan dari Ubisoft sendiri. Rainbow Six Pro League ini pun terwujud berkat kerja sama antara Ubisoft dan ESL.

Aerowolf Scrypt
Dulu bernama Aerowolf Scrypt, sekarang tim ini telah diakuisisi GOSU | Sumber: Aerowolf

Indonesia termasuk salah satu negara yang berpartisipasi di Rainbow Six Pro League dari wilayah Asia Pasifik. Ada dua tim Indonesia yang berlaga di liga ini, yaitu Ferox E-Sports dan Scrypt (sempat dikenal juga dengan nama Aerowolf Scrypt). Sayang, keduanya belum bisa lolos ke babak final Rainbow Six Pro League Season 8. Semoga saja di season berikutnya mereka lebih beruntung.

Sumber: ESL

Jelang Peluncurannya, Open Beta Game Rainbow Six Siege Segera Dibuka (Updated)

Update: Ubisoft melepas info baru, menyatakan bahwa mereka dihadang masalah lambatnya proses matchmaking dan kendala sambungan di seluruh platform. Akhirnya, developer memutuskan buat menunda pembukaan open beta, masih menerapkan status closed beta pada Rainbow Six Siege. Ubisoft berjanji untuk memberikan kabar secepatnya.

Berita sebelumnya: Meski momentum sedikit melambat setelah pelepasan Fallout 4 dan Battlefront, bisa dipastikan serbuan judul-judul game besar di akhir tahun ini belum berakhir. Publisher Ubisoft berencana meluncurkan penerus salah satu franchise hiburan andalan mereka di penghujung 2015: Rainbow Six Siege. Dan ada kabar gembira buat gamer yang sedang menantinya.

Tampaknya open beta menjadi tren di ranah game-game blocksbuster, dan Tom Clancy’s Rainbow Six Siege bukan perkecualian. Setelah pengungkapan kabar mengenainya beberapa waktu lalu, Ubisoft kembali mengingatkan bahwa periode beta akan segera berlangsung; dan para pemilik platform PC, Xbox One serta PlayStation 4 dipersilakan berpartisipasi. Dan Anda sudah dapat mengunduhnya sekarang juga.

Kata ‘siege‘ memang dimaksudkan untuk merepresentasikan gameplay. Permainan mengadu dua tim berisi masing-masing lima pemain, satu mempunyai misi bertahan, dan yang lainnya akan menyerang. Keduanya diberikan waktu dan peralatan buat menyiapkan rencana serta pertahanan. Skenario tersebut digilir secara dinamis, mendorong para penyerang untuk bertahan atau sebaliknya.

Rainbow Six Siege Beta 02

Di versi ini, Anda bisa bermain dengan pilihan 14 operator dan lima ‘reserve‘ dari lima tim anti-teroris elit dunia, yaitu SWAT, Special Air Service (Inggris), GSG-9 (Jerman), Spetsnaz (Rusia), dan GIGN (Perancis). Siege beta menawarkan tiga map (di waktu siang dan malam), dengan tiga opsi mode – PVP 5v5 Bomb dan Secure Area, serta satu sampai lima player di PVE Disarm Bomb.

Khususnya buat console, Ubisoft menjelaskan bahwa Rainbow Six Siege berjalan di resolusi 1080p di PlayStation 4 dan 900p di Xbox One. Di PC, resolusi game ‘berada di antara 720p sampai 1080p tergantung konfigurasi’. Dengan begitu, kemungkinan besar tidak ada dukungan 4K. Ubisoft juga sudah merilis daftar kebutuhan hardware, dan menariknya, Siege tidak menuntut spesifikasi terlalu tinggi – pastikan saja ada ruang kosong sebesar 30GB di hard drive.

Cara berpartisipasi dalam open beta sangat simpel. Di Xbox One, Anda cukup membuka ‘Games’ dan mencari ‘Tom Clancy’s Rainbow Six Siege Open Beta’. Keyword tersebut juga berlaku di PlayStation 4 via PlayStation Store. Untuk PC, beta tersaji lewat client Uplay. Ia tidak muncul di My Games, Anda harus navigasi ke bagian Free Games.

Masa beta Rainbow Six Siege digelar dari tanggal 25 November sampai hari Minggu 29 November 2015 besok. Versi retailnya sendiri akan dirilis pada tanggal 1 Desember.

Sumber: Ubi.com & FAQ.