Facebook Incar Pasar Mobile

Facebook, situs jejaring sosial terbesar di dunia ini sedang berusaha mengembangkan layanan mobile-nya untuk mendukung handset seperti Nokia, Apple, dan tentunya BlackBerry dengan menjaring beberapa rekanan penyedia layanan wireless dan produsen telepon genggam. Mengingat fakta bahwa 13% pengunjung Facebook masuk menggunakan perangkat mobile, maka hal ini merupakan strategi yang sangat masuk akal.

Sampai saat ini Facebook sudah mengembangkan aplikasi Facebook untuk iPhone dan Blackberry, yang memungkinkan pengguna mengirimkan update status dan pesan ke rekan2 mereka di Facebook. Dan sekarang Facebook berusaha untuk membawa penggunanya “lebih dekat” via perangkat mobile dengan mengijinkan penggunanya untuk menggabungkan nomor telepon di daftar kontak dengan rekan-rekannya di Facebook.

Tidak hanya Facebook, namun para pengembang perangkat juga mendukung, misalnya perangkat INQ1 (UK only) yang sudah menampilkan foto profile facebook ketika seorang kontak menelpon tentunya jika sudah disesuaikan dengan daftar kontak.

Facebook saat ini juga sedang berdiskusi dengan Nokia untuk memasukkan aplikasi Facebook secara default ke dalam handphone besutan produsen telepon genggam terbesar di dunia itu. Jejaring terbesar di dunia bekerja sama dengan produsen handphone terbesar di dunia, kombinasi yang mantap dan mematikan! Tentu saja strategi ideal ini dijalankan Facebook untuk menarik lebih banyak pengguna, dan hal ini tentu saja menguak pertanyaan lama yang masih menyelimuti Facebook dan beberapa situs jejaring sosial lainnya : How do you convert traffic and community into revenue?

Gosip yang tersebar di Twitter dan beberapa situs berita lainnya adalah Twitter dan Facebook akan men-charge account atas nama organisasi terutama organisasi komersil. Twitter mungkin akan menghadapi sedikit kesulitan menerapkan strategi ini karena sudah banyak perusahaan komersil seperti Dell, Zappos, dan Yahoo yang sudah menggunakan Twitter secara gratis. Namun Facebook kemungkinan tidak akan mendapat banyak masalah menerapkan strategi ini karena pada terms & condition miliknya, organisasi/perusahaan/komersil tidak boleh mendaftar di Facebook dan Facebook hanya menerima pendaftaran untuk individual.

sumber : bloomberg

Info tidak penting

Ngomong2 soal mobile, DailySocial juga sudah memiliki versi mobile lho, anda sudah mencobanya? 😀

Silahkan coba akses dailysocial.net melalui perangkat/browser mobile anda 🙂

Follow Yahoo di Twitter

Nampaknya Yahoo tidak bisa memalingkan muka dari Twitter, tidak seperti Google yang seperti menampik kepopuleran Twitter dan menolak bekerjasama. Twitter sebagai sebuah media baru yang sedang populer ini rupanya turut dimanfaatkan juga oleh Yahoo untuk memperluas jaringan informasinya. Account @yahoo di Twitter-pun dipakai sebagai “markas” utama di Twitter. Dibawah manajemen @yahoo, terdapat banyak sumber-sumber informasi yang spesifik yang bisa dinikmati pengguna Twitter yang mem-follow @yahoo, antara lain @yahoo_directory, @yahoosearchdata, @yahoomovies, @yahoo_sports, @YahooNews, @yahoonews_odd, @Yahoogames, @YahooBuzz, @yahoomessenger, @ymailblog, @yahoogroups, @delicious, @OneConnect, @YahooGeo, @YahooResearch, @ydn (Yahoo! Developer Network), @YUILibrary, dan @ysearchFE.

Langkah ini menarik untuk diikuti, mengingat Google sebagai salah satu raksasa dan juga kompetitor (calon rekanan??) dari Yahoo yang menunjukkan ketidak-tertarikannya akan Twitter dengan membangun platform microbloggingnya sendiri dengan mengakuisisi Jaiku. Selain itu Google juga menolak untuk mengembangkan pencarian untuk microblogging, yang akhirnya diambil oleh Twingly. Untuk alasan kenapa Google menolak bekerjasama dengan Twitter memang belum ada pernyataan resmi, dan kita hanya bisa berspekulasi saja. Ada yang mengatakan bahwa Google sedang mempersiapkan platform untuk Jaiku, ada yang mengatakan Google menganggap serius persaingan dengan Twitter, ada yang bilang karena karena account @google sudah terlanjur diambil (LOL) dan sebagainya.

Sebuah hal yang pasti, langkah Yahoo untuk masuk ke Twitter (mungkin karena Yahoo tidak mengembangkan microblogging – cmiiw) merupakan strategi untuk menjangkau lebih banyak pembaca /pengguna di Twitter. Langkah yang sama yang dilakukan oleh Antara, Detik, Jikustik, SheilaOn7, dkk namun sayangnya kurang diperkenalkan ke pengguna berbahasa Indonesia jadi justru jadi kurang efektif. Betul? 😀

Twitter Batasi Jumlah Akses API

Hari ini saya menerima sebuah berita buruk melalui milis Developer Twitter. Email yang dikirim oleh Alex Payne (Lead API Twitter) memberikan informasi bahwa mulai minggu depan, Twitter akan menerapkan batas request API miliknya. Request API yang tadinya tidak terbatas (bila sudah masuk whitelisting) sekarang akan dibatasi hanya 20.000 request per jam, per IP. Mungkin terdengar cukup banyak dan mencukupi, namun pada kenyataannya layanan seperti Hahlo, Ping.FM, Qwitter, HelloTXT,dll menggunakan paling tidak 300.000 request perjam. Belum lagi untuk para selebriti di Twitter yang memiliki ribuan follower seperti Obama, Britney, Shaq, dll. Anggap saja mereka memiliki 100.000 follower, bayangkan betapa menderitanya mereka ketika harus mengupdate feed Twitter hanya satu jam sekali. Account Twitter Obama bahkan memiliki 144.000 follower, dan pastinya akan kerepotan menghadapi pembatasan ini.

Ribuan pengembang menanggapi berita ini dengan kekecewaan dan mengharapkan pembatalan rencana ini. SocialToo melalui blog-nya bahkan menyatakan bahwa banyak startup berbasis Twitter yang akan jatuh atau bahkan ditutup dengan adanya pembatasan ini.

Saya pribadi melihat langkah ini adalah sebagai salah satu tahap awal untuk monetisasi Twitter. Ada indikasi bahwa unlimited request akan dijual sebagai layanan premium, dan akan dijual ke aplikasi-aplikasi Twitter yang ingin memiliki akses tak terbatas. Semenjak diboyongnya Kevin Thau sebagai Business Development ke Twitter, memang sudah ada tanda-tanda strategi monetisasi Twitter. Meskipun begitu, Twitter seharusnya mendengar keluhan-keluhan para pengguna dan pengembang dalam masalah pembatasan akses ini dan mungkin mencari metode monetisasi alternatif.

Mungkin agak berbeda dengan beberapa orang, tapi saya sangat setuju kalau Twitter ternyata benar memonetisasi layanan unlimited request ini. Meskipun mempengaruhi banyak pihak, tapi dengan harga yang cocok pasti akan sangat menguntungkan untuk Twitter dan mayoritas pengguna tidak akan terganggu produktivitasnya.

Twitter Sarankan Teman Baru

Hanya 40 menit sebelum posting ini diluncurkan saya membaca sebuah tweet dari @kevinrose bahwa sekarang Twitter memiliki fitur suggested friend. Layaknya kebanyakan situs jejaring sosial lainnya, fitur ini memberikan saran user yang bisa difollow atau populer. Hampir di semua situs jejaring sosial terdapat fitur ini.

Di halaman ini, Twitter menyajikan beberapa pengguna Twitter yang beberapa diantaranya merupakan pengguna baru dengan follower yang masih sangat sedikit, namun anehnya ada juga beberapa pengguna yang cukup populer dengan ribuan follower. Saya jadi bingung, sebenarnya apa kriteria untuk dimasukkan di kategori Suggested ini. Atau jangan-jangan ini adalah sumber monetisasi? Ndak tau juga :p

Dan anehnya, saya mendengar ini dari foundernya Digg bukan dari staff Twitter. Tapi tak apa, karena Twitter dan Digg memang selalu berkolaborasi dalam menyediakan layanannya.

**UPDATE**

Ternyata TechCrunch Read Write Web-pun memikirkan hal yang sama soal monetisasi Twitter

Twitter Datangkan Pencari Uang

Tanda-tanda usaha Twitter untuk mendatangkan uang mulai terlihat hari ini. Twitter hari ini memboyong Kevin Thau sebagai Business Development Director. Melalui sebuah posting di blognya, Twitter menegaskan pentingnya mendatangkan uang bagi Twitter (it’s about time) dan Kevin Thau adalah orang yang tepat untuk itu.

Kevin Thau sebelumnya merupakan Vice President of Sales & Business Development di Buzzwire dan job title di Twitter adalah Director of Mobile Business Development, namun dijelaskan lebih lanjut bahwa job descriptionnya tidak terbatas hanya pada fitur Mobile, namun bisnis secara keseluruhan.

gambar:techcrunch
gambar:techcrunch

Korban Pancingan Twitter

Masih agak-agak shock karena untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya tertipu mentah-mentah! Dengan bodohnya saya memasukkan username dan password Twitter saya ke sebuah website yang ternyata phiser. Salahnya memang saya menggunakan Firefox dengan Full-Screen mode jadi tidak terlihat address bar yang memuat URL dari halaman web phishing tersebut.

Dan ternyata bukan hanya pengguna Twitter yang menjadi korban phishing, melainkan berlaku juga untuk pengguna Facebook. Di pengumuman yang di-rilis oleh Twitter, website phishing ini telah dipindahkan ke OpenDNS dan sudah diblok aksesnya.

Buat yang sudah terkena (seperti saya) password anda akan langsung diubah oleh sang pencuri, jadi satu2 nya jalan adalah dengan logout, dan mengklik link “forgot password” dimana password akan direset dan dikirim via email.

phishing site screenshot
phishing site screenshot
blocked phising website
blocked phising website

Twitter Tambahkan Name Search

gambar:twitterTwitter memang selalu penuh dengan inovasi. Hari ini mereka mengumumkan fitur Name Search yang dulu sempat dibuka dalam versi *sangat* BETA, dan kini dirilis kembali dalam versi yang lebih stabil. Melalui Name Search ini, pengguna mampu menemukan orang atau organisasi yang juga menjadi pengguna Twitter. Versi yang baru dirilis ini diklaim lebih cepat, lebih relevan dan menggunakan spell check juga. Silahkan dicoba!

Pantau Kemacetan via InfoLaluLintas.com

Muak dengan kemacetan? Pengen tahu berita terupdate, realtime mengenai titik2 kemacetan? Situs InfoLaluLintas.com ini merupakan situs update kolaborasi mengenai titik kemacetan dengan menggunakan teknologi microblogging Twitter. Semua update mengenai info lalu lintas bisa diupdate via Twitter menggunakan hash-tag #jkt dan ditampilkan di situs InfoLaluLintas.com.

Untuk menikmatinya ada beberapa cara, antara lain dengan mendaftarkan diri di Twitter untuk menerima update terbaru menggunakan Twitter client untuk desktop maupun mobile. Cara lain adalah dengan browsing dengan rajin ke situs ini sebelum anda bepergian kemana-mana. Pilih mana? 🙂