Tim None Developers Raih Posisi Runner-Up di Ajang Final Microsoft Imagine Cup 2016

None Developers, tim pengembang asal Universitas Trunojoyo, Indonesia berhasil meraih posisi runner-up dalam ajang Imagine Cup 2016 tingkat dunia untuk kategori Games dengan karya Froggy and the Pesticide.

Tim None Developers yang terdiri dari empat orang anggota tersebut mendapatkan hadiah sebesar $10 ribu. Dalam perjalanan di ajang Imagine Cup 2016, mereka mendapat bimbingan dari senior kampusnya bernama Asadullohi Ghalib, anggota tim Solite Studio.

Perlu diketahui, sebelumnya Solite Studio pada 2013 juga berhasil menyabet posisi runner up untuk kategori yang sama di Rusia.

Ajang tingkat dunia ini diikuti sebanyak 35 tim pelajar global yang bersaing untuk mendapatkan uang tunai lebih dari $200 ribu dan sesi mentoring 1:1 dengan Satya Nadella, CEO Microsoft.

Pemenang utama Imagine Cup untuk kategori Games diraih oleh PH21 asal Thailand, untuk kategori Innovation diraih oleh ENTy asal Romania, dan kategori World Citizenship diraih Amanda asal Yunani.

Steven Guggenherimer, Corporate VP, Developer Experience & Evangelism and Chief Evangelist Microsoft, mengatakan pihaknya percaya atas kekuatan yang menghubungkan anak-anak muda dengan teknologi.

“Kami ingin membantu mereka untuk dapat terus bermimpi, membangun kreativitas, dan merealisasikan ide menjadi kenyataan. Melalui program Microsoft Imagine Cup, pelajar berkesempatan untuk mendapatkan akses gratis serta pengalaman unik dari tools development dan cloud kelas dunia secara gratis, sehingga mereka dapat mulai membangun masa depan mulai dari sekarang,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima DailySocial, Jumat (29/7).

Sejak diadakan pada 2003 silam, ajang ini telah menjadi kompetisi tingkat global yang dikenal oleh para pelajar sebagai “olimpiade kompetisi teknologi pelajar.” Seluruh tim yang bergabung sebagai perwakilan dari negara masing-masing melakukan petualangannya di ajang ini sejak Agustus 2015.

Permainan Froggy and the Pesticide menceritakan tentang Froggy sebagai spesies yang bukan target dari penggunaan pestisida, akan tetapi anehnya pestisida tetap menyemprotkan cairan beracunnya ke arah dia. Froggy pun berusaha keras untuk mengganti pestisida dengan biopestisida.

Froggy and Pesticide, hasil karya tim None Developers yang memenangi ajang Imagine Cup 2016
Froggy and Pesticide, hasil karya tim None Developers yang memenangi ajang Imagine Cup 2016

Untuk itu, Froggy harus mencari lokasi pestisida dan mengumpulkan biopestisida. Permainan memberi pesan pentingnya penggunaan biopestisida dan bahayanya dampak dari pestisida.

Universitas Trunojoyo Kembali Wakili Indonesia dalam Babak Final Imagine Cup Tingkat Dunia

Kompetisi tingkal nasional dan babak semifinal tingkat dunia untuk Microsoft Imagine Cup telah selesai terselenggarakan, kini tiba saatnya para peserta terpilih (sebanyak 35 tim) akan mengikuti sesi penjurian final. Acara final tersebut akan diadakan di Seattle pada 26 – 29 Juli mendatang. Tiga kategori yang dilombakan meliputi Games, Innovation dan World Citizenship. Kali ini Indonesia lagi-lagi akan diwakili oleh tim dari Universtias Trunojoyo, None Developers, untuk kategori Games.

Semenjak Solite Studio pada tahun 2013 berhasil memboyong piala juara dunia kedua untuk kategori Games, Universitas Trunojoyo cukup rajin memberikan wakil terbaiknya untuk laga final Imagine Cup. Pada tahun 2014 game Saluck Story dari Junior Studio, Universitas Trunojoyo berhasil masuk babak final tingkat nasional. Dilanjutkan tim Urban Studio dari Universitas Trunojoyo dengan karyanya berupa game Help Me Up yang berhasil lolos final tingkat nasional di tahun 2015. Dan kini giliran None Developers.

Tentu secara kasat mata kesuksesan regenerasi ini ditopang besar dari role-model yang berhasil membuktikan kedahsyatannya. Sebelum Save The Hamster (game karya Solite Studio) mendunia, bahkan tak sedikit yang tidak tahu Universtias Trunojoyo itu di mana, dan banyak yang tak menyangka juga awalnya. Seperti pernah diceritakan oleh salah satu mentor tim Solite Studio, Narenda Wicaksono, yang kala itu masih di Nokia Indonesia dan aktif mengelola DVLUP, Solite Studi adalah tim yang unik. Mereka memilih untuk berjuang membesarkan apa yang telah mereka bangun.

“…ketika mereka berkompetisi, bahkan ada investor yang siap membeli apa yang mereka buat dengan nilai yang fantastis, namun mereka (Solite Studio) tetap kekeh dengan pendirian ingin membuat studio game dan membawa besar karya game lokal di kotanya,” demikian diungkapkan Narenda saat mengisi sebuah seminar di universitas swasta di Yogyakarta. (Kala itu penulis menjadi moderator di acara tersebut).

Sebagai sedikit informasi tambahan, salah satu semangat Solite Studio untuk mendidik “para juniornya” juga diwujudkan dalam sebuah aplikasi permainan bernama Cody’s App Academy.

Menjadi sebuah formula yang unik yang patut direplikasi oleh banyak universitas atau sekolah di Indonesia, bahwa memberikan contoh yang baik akan lebih berdampak ketimbang menjejali dengan perintah atau motivasi tanpa wujud. Setidaknya itu yang berhasil dibuktikan Universitas Trunojoyo yang tak pernah absen berlaga di Imagine Cup sejak 2013 hingga sekarang.

Sekarang None Developers tengah bersiap untuk penjurian final. Membawa produknya Froggy & The Pesticide mereka akan kembali mengibarkan bendera Indonesia ke kancah kompetisi bergengsi kelas dunia.

Tim None Developers dari Universtias Trunojoyo Madura / None Developers

Froggy & The Pesticide merupakan sebuah game yang menceritakan tentang Froggy, sebuah spesies yang harus terhindar dari semprotan pestisida. Game ini memiliki sebuah pesan moral untuk meminimalisir penggunaan pestisida di lingkungan pertanian dan menggantikan dengan biopestisida (ulasan lengkapnya dapat dibaca di sini).

Application Information Will Show Up Here

Indonesia’s Solite Studio Takes Second Place at Imagine Cup 2013

Indonesia’s Solite Studio will be heading home as the second place winner at this year’s Microsoft Imagine Cup, a global app competition for students, which was held in Saint Petersburg, Russia, this week. The studio’s award-winning game, Save the Hamsters, had passed the rigorous judging process which took place in two days as the team fielded tests and questions from five judges.

Continue reading Indonesia’s Solite Studio Takes Second Place at Imagine Cup 2013