Usability: Pengertian, Kegunaannya dan Ciri-cirinya

Hingga 37% pengguna situs web meninggalkan situs web karena desain yang buruk atau navigasi yang buruk. Itu menurut sebuah penelitian yang dikutip oleh Yayasan Desain Interaksi. Dari sini dapat disimpulkan bahwa usability itu penting.

Nah, apakah kamu sudah familiar dengan istilah ini? Mengapa dia memainkan peran yang begitu besar? Berikut ini penjelasannya.

Pengertian Usability

Usability adalah ukuran atau tingkat pengalaman pengguna saat berinteraksi dengan produk atau sistem, aplikasi, teknologi atau perangkat yang digunakan secara efektif dan efisien dalam konteks penggunanya.

Kegunaannya mengacu pada tingkat suatu produk yang dapat digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai tujuan tertentu dari efektivitas (efisiensi), efisiensi (efisiensi) dan kepuasan (satisfaction) dalam konteks penggunaan.

Kemudahan penggunaan adalah salah satu faktor terpenting yang dipertimbangkan pengguna saat membeli produk, bersama dengan fungsionalitasnya, harga, layanan purna jual, dan sebagainya.

Usability merupakan komponen yang menyatu dan berkaitan erat dengan lima dimensi usability yaitu learnability, efficiency, retention, error dan satisfaction.

Pentingnya Usability

Usability bukan hanya tentang pengalaman user. Bahkan, user bisa mendapatkan keuntungan dari itu. User lebih mungkin untuk mencapai tujuan mereka dengan baik. Kebahagiaan juga bisa dimaksimalkan.

Selain itu, development juga mendapat manfaat dari kegunaan. Alasannya, bisa menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan sistem.

Perusahaan juga bisa mendapatkan keuntungan. Produk dengan kegunaan yang tinggi dapat membuat pelanggan betah. Ujung-ujungnya, pesaing bisa kalah karena pengguna loyal terhadap produk mu.

Ada juga yang berpendapat bahwa usability adalah bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM). Ini adalah pernyataan dari Joel Spolsky, orang di balik aplikasi Trello. Menurutnya, usability membawa sepotong hak asasi manusia untuk interaksi manusia-komputer. Ini membuat kamu menghargai orang tersebut dan kemanusiaannya.

Ciri Produk dengan Usability Tinggi

1. Efektivitas

Bagaimana user dapat secara akurat mencapai tujuan mereka? Ini adalah pertanyaan kegunaan dari kinerja.

Contohnya ada di aplikasi pembayaran. Kemudian ada spasi di antara baris nomor akun. Spasi mengurangi kemungkinan salah ketik. Ini memudahkan user untuk mengisi.

2. Efesiensi

Efisiensi tergantung pada kecepatan. Berapa lama waktu yang dibutuhkan user untuk mencapai tujuannya?

Ini dapat ditambahkan melalui jalan pintas. Misalnya, kamu dapat menekan Ctrl dan C untuk menyalin. Jalan pintas ini dapat mempersingkat penyelesaian tujuan. Tidak perlu klik kanan lalu cari menu copy.

3. Engagement

Karakteristik kemudahan user selanjutnya adalah engagement. Ini dapat diartikan sebagai ikatan.

Masih bingung dengan istilah ini? Jadi berapa banyak usaha yang kamu lakukan untuk membuat produk menyenangkan dan memuaskan?

Estetika dan desain memengaruhi engagement. Selain itu, kamu juga perlu memilih font yang tepat. Perhatikan juga desain produk yang kontekstual. Sebenarnya desainnya tidaklah harus muluk-muluk. Namun, kesederhanaan membuatnya lebih unggul.

Ingatlah bahwa orang membaca konten untuk memahami sesuatu. Oleh karena itu, dibuatlah desain sederhana dengan navigasi yang jelas. Dengan cara ini, user dapat dengan mudah mencapai tujuan mereka.

4. Toleransi error

Dalam hal usability, error yang relevan adalah berbagai jenis kesalahan yang mungkin dilakukan oleh user. Misalnya, menghapus email secara tidak sengaja. User juga dapat membuat kesalahan saat menekan tombol.

Untuk mencegahnya, kamu bisa mendesain tombol lebih jelas. Bedakan tampilan tombol dengan fungsi yang berbeda. Jangan lupa gunakan bahasa yang mudah dipahami.

5. Kemudahan untuk dipelajari

Terkadang fitur baru memiliki desain yang lebih baik. Efektivitas dan efisiensinya juga tidak perlu dipertanyakan.

Sayangnya, beberapa fitur ini sulit dipelajari. Padahal, inilah salah satu ciri usability untuk user. Jadi ini harus diperhatikan lagi. Agar dapat membuat user mudah dalam memahaminya.

Demikianlah penjelasan mengenai usability yang bisa Dailysocial.id berikan kepadamu. Semoga artikel ini dapat memudahkan mu dalam berbisnis!

Manajemen Staf Divisi UX untuk Produk Piranti Lunak

Minggu lalu saya berkesempatan ngobrol dengan seorang kepala divisi Interaction Design di sebuah perusahaan pembuat piranti lunak (selanjutnya disebut “software”). Sebelumya divisi ini bernama divisi Usability. Saya memahami mengapa nama UX (User eXperience) tidak dipakai, karena memang cakupan pekerjaan mereka tidak lebih luas ketimbang Interaction Design.

Continue reading Manajemen Staf Divisi UX untuk Produk Piranti Lunak

UX Advice For Startups

I totally understand startup founders usually take steps too fast because of the excitement during the initiation phase. Let’s take it slow, take a deep breath, and focus yourself and evaluate every single aspect of your project. You don’t need to have any knowledge about user experience (UX) or usability to understand this article. Here I’m just trying to remind you on some basic things about UX that are pretty crucial for your project. So here are the things that you should pay attention to for your startup project.

Continue reading UX Advice For Startups

Prototipe: Mengkomunikasikan Interaksi Pengguna dan Produk

Tulisan tentang prototipe ini merupakan bagian dari tulisan seri UX. Setelah mengerti luasnya lingkup UX, lalu beranjak ke komponen penting dari UX yaitu Usability, maka sekarang kita bisa melihat bagaimana mengkomunikasikan interaksi pengguna dan produk sebelum fungsi-fungsi produk diimplementasikan dan diuji Usability-nya.

Prototipe atau bentuk dasar suatu produk bisa digunakan untuk menyampaikan berbagai macam informasi gambaran produk itu. Kalau untuk mendesain furniture misalnya, maka bentuk adalah hal penting yang perlu dimiliki oleh prototipe itu. Tetapi untuk mendesain suatu aplikasi software atau website, penting untuk menggunakan prototipe yang mampu mengkomunikasikan sistem interaksi antara pengguna dan teknologi produk tersebut.

Prototipe bisa ditampilkan secara hi-fi (high fidelity), di mana programmer dan desainer visual sudah ikut bekerja menampilkan produk tersebut, dan pengguna bisa melakukan pengujian produk yang sudah hampir jadi. Namun, pengujian produk bisa dilakukan sebelum produk tersebut diimplementasikan, untuk melibatkan pengguna lebih awal di masa pengembangan produk. Di sinilah prototipe ditampilkan secara lo-fi (low fidelity), dan desainer interaksi berperan.

Continue reading Prototipe: Mengkomunikasikan Interaksi Pengguna dan Produk

Pengujian Usability dan Contoh Kasusnya

Usability adalah komponen penting dalam UX. Seperti di artikel saya sebelumnya, Usability adalah kegunaan, bagaimana suatu produk bisa berguna, dan dapat dengan mudah (dan baik) dipergunakan.

Menurut Jakob Nielsen, Usability meliputi: Learnability (fungsi-fungsi dasar produk mudah dioperasikan sejak awal), Efficiency (fungsi-fungsi produk dapat dengan cepat dipergunakan), Memorability (setelah pengguna meninggalkan system dalam waktu lama, lalu bisa dengan mudah mengerti lagi cara penggunaannya), Errors (seberapa banyak dan serius kesalahan penggunaan produk, dan bagaimana pengguna dapat memperbaiki kesalahan), Satisfaction (seberapa puaskah pengguna?).

Sebelum membuat suatu produk, kita perlu menentukan siapakah target pengguna produk kita. Misalnya kita mentargetkan warga Jakarta yang terjebak macet setiap hari selama minimal 1 jam, atau mentargetkan pekerja shift malam, atau mentargetkan pengguna smartphones, dan lain sebagainya.

Continue reading Pengujian Usability dan Contoh Kasusnya

[Guest Post] Usability

Artikel tentang User Experience (UX) ini ditulis oleh Qonita Shahab, peneliti UX yang pernah bekerja di bidang TI. Ketertarikannya akan musik dan fotografi membantunya dalam mendesain prototipe sistem interaktif. Sejak mulai melakukan penelitian di bidang teknologi persuasif, Qonita belajar banyak tentang psikologi sosial dan penggunaan komunal atas teknologi. Anda bisa follow akun Twitter-nya di @uxqonita.

Kemarin adalah World Usability Day, yang diperingati setiap hari Kamis kedua di bulan November. Menariknya, saya menemukan artikel Rama Mamuaya di Dailysocial tentang UI/UX yang sebetulnya membahas tentang Usability. Usability adalah kegunaan, bagaimana suatu produk bisa berguna, dan dapat dengan mudah (dan baik) dipergunakan. Lalu UI dan UX itu apa?

Sejak menulis tentang UX untuk Dailysocial, saya belum pernah dapat permintaan khusus atau pertanyaan tentang apakah yang menjadi masalah dalam bidang UX di kalangan tech-startup Indonesia. Sehingga, saya memulai dengan menulis perkenalan tentang UX untuk menjabarkan bahwa UX itu sangat luas, dan bisa diuraikan satu persatu bidang-bidang pendukungnya.

Continue reading [Guest Post] Usability