Zynga Akuisisi Echtra Games, Virtuix Dapat Investasi untuk VR Treadmill

Dampak dari pandemi di industri game masih terasa. Buktinya, publisheer asal Rusia, My.Games mengumumkan bahwa pemasukan mereka sepanjang 2020 naik 30% karena pandemi virus corona. Sementara Virtuix berhasil mengumpulkan dana US$11 juta dari platform crowdfunding.

Pemasukan My.Games Naik 30% Jadi US$562 Juta di 2020

Publisher Rusia, My.Games mengatakan bahwa pemasukan mereka pada 2020 naik 30%, menjadi US$562 juta. Sementara itu, total gamer My.Games di dunia naik dari 165 juta orang menjadi 770 juta orang. Sekitar 75% dari pemasukan My.Games berasal dari pemain global. Tiga pasar terbesar mereka adalah Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang, lapor VentureBeat.

My.Games merupakan bagian dari Mail.ru Group. Pada 2020, My.Games memberikan kontribusi sebesar 38% dari total pemasukan Mail.ru Group. Untuk 2021, My.Games memperkirakan, pemasukan mereka masih akan tumbuh hingga lebih dari 10%.

Zynga Akuisisi Echtra Games untuk Ekspansi ke Konsol dan PC

Zynga baru saja mengakuisisi Echtra Games, studio yang didirikan oleh Max Schaefer, salah satu kreator dari Diablo dan Torchlight. Akuisisi Echtra Games oleh Zynga merupakan bagian dari rencana mereka untuk melakukan ekspansi ke ranah game konsol dan PC. Nilai dari akuisisi ini tidak disebutkan karena lebih kecil dari akuisisi-akuisisi Zynga sebelumnya. Schaefer mendirikan Echtra pada 2016. Ketika itu, dia juga mengajak tim yang punya peran penting dalam membuat Diablo, Diablo II, dan franchise Torchlight. Sebelum ini, Echtra telah membuat Torchlight III, game action RPG yang dirilis pada 2020, menurut laporan VentureBeat.

Echtar telah membuat Torchlight 3. | Sumber: PC Gamer
Torchlight 3 adalah salah satu game buatan Echtra Studio. | Sumber: PC Gamer

Comcast: Trafik Internet Naik 32% di AS Karena Pandemi

Comcast mengungkap, trafik internet di Amerika Serikat pada 2020 naik 32% jika dibandingkan dengan trafik sebelum pandemi. Sementara di beberapa negara lain, kenaikan trafik internet bahkan mencapai 50% pada Maret 2020. Streaming video menjadi kontributor terbesar dari trafik downstream, dengan kontribusi sebesar 71%. Jika dibandingkan dengan pada 2019, jumlah trafik video pada 2020 naik 70%. Comcast berkata, pertumbuhan trafik terbesar terjadi pada Maret dan April 2020. Memang, ketika itu, banyak pemerintah yang menetapkan lockdown, mengharuskan masyarakat untuk bekerja dan belajar secara online, lapor VentureBeat.

Virtuix Dapatkan US$11 Juta untuk Kembangkan Omni One VR Treadmill

Virtuix mengatakan, mereka berhasil mengumpulkan US$11 juta melalui SeedInvest, platform crowdfunding untuk mengumpulkan modal. Kampanye ini berakhir pada 2 April 2021. Virtuix berharap, dana yang mereka dapatkan akan mencapai US$15 juta.

Sejauh ini, ada empat ribu orang yang menjadi investor dari Virtuix. Dana ini akan Virtuix gunakan untuk meluncurkan berbagai perangkat virtual reality baru, termasuk Omni One VR treadmill. Seperti yang disebutkan oleh VentureBeat, kesuksesan Virtuix untuk mengumpulkan dana dari crowdfunding menunjukkan betapa populernya VR selama pandemi.

Theorycraft Games Mendapatkan US$37,5 Juta dari Ronde Pendanaan Seri A

Theorycraft Games mengumumkan bahwa mereka berhasil mengumpulkan US$37,5 juta dalam pendanaan Seri A. Ronde investasi itu dipimpin oleh NetEase. Beberapa investor lain yang ikut serta antara lain NEA, BITKRAFT Ventures, Griffin Gaming Partners, SISU Game Ventures, dan beberapa angel investors.

Theoycraft Games merupakan developer game yang didirikan oleh para pekerja veteran dari Riot Games, Bungie, Blizzard, dan Valve Software, lapor The Esports Observer. Dana yang didapatkan oleh Theorycraft akan digunakan untuk merekrut karyawan baru. Tim baru ini lalu akan ditugaskan untuk membuat game PvP multiplatform yang fokus pada komunitas.

Virtuix Omni One Adalah Omnidirectional Treadmill untuk Konsumen Rumahan

Seumpama ada hal positif yang bisa kita pelajari dari film “Ready Player One”, mungkin yang paling menarik adalah fakta bahwa konsumen umum bisa mempunyai omnidirectional treadmill-nya sendiri di samping sebuah VR headset.

Di dunia nyata, perangkat semacam ini sebenarnya sudah eksis, tapi implementasinya baru sebatas di segmen komersial dan juga belum secanggih seperti yang di film. Tahun depan mungkin bisa berbeda ceritanya, sebab perusahaan yang menjadi pionir di ranah ini, Virtuix, sedang menyiapkan omnidirectional treadmill baru yang ditujukan untuk konsumen rumahan.

Dijuluki Omni One, ia menawarkan sederet peningkatan jika dibandingkan dengan omnidirectional treadmill generasi pertama Virtuix. Yang paling utama adalah, tidak ada lagi harness berbentuk cincin yang mengitari pinggang pengguna, yang tersambung ke porsi dasarnya oleh tiga buah lengan.

Harness barunya kini berwujud rompi, dengan bagian punggung yang terhubung ke satu lengan adjustable yang bisa bergerak memutari porsi dasarnya. Hasilnya adalah, pengguna tak hanya bisa berjalan atau berlari di tempat, tapi juga menunduk dan melompat, sehingga akhirnya pengalaman yang didapat bisa lebih immersive lagi ketimbang sebelumnya.

Virtuix Omni One

Berhubung ditujukan untuk konsumen rumahan, dimensi Omni One juga tergolong ringkas, dengan diameter tidak lebih dari 1,2 meter. Lengannya pun dapat dilipat sehingga perangkat bisa lebih mudah disimpan atau dipindahkan.

Rencananya, Virtuix Omni One bakal dipasarkan mulai tahun 2021 dengan harga $1.995. Paket penjualannya sudah termasuk sebuah standalone VR headset. Prototipenya sekarang memanfaatkan headset Pico Neo 2, akan tetapi Virtuix belum bisa memastikan headset apa yang diikutkan bersama versi finalnya nanti.

Alternatifnya, Virtuix juga bakal menawarkan bundel developer kit yang cuma meliputi treadmill-nya saja seharga $995. Dev kit ini penting mengingat Omni One bakal hadir bersama app store-nya sendiri, dan Virtuix sudah merencanakan setidaknya 30 judul game yang akan tersedia di hari peluncurannya.

Juga menarik adalah bagaimana Virtuix menawarkan Omni One melalui mekanisme crowdfunding-nya sendiri sekaligus membuka peluang bagi konsumen untuk menjadi investor di Virtuix. Sederhananya, konsumen yang berminat diminta untuk membayar $1.000 di muka, dan mereka berhak menerima potongan harga sebesar 20%, atau 40% kalau membayar di pekan pertama. Kalau mau, potongan harganya ini juga bisa dijadikan gift card untuk teman atau keluarga yang juga tertarik dengan Omni One.

Sumber: VR Focus.

VR Arena Adalah Semacam Arcade Khusus untuk VR Esports

Secara umum, VR dan esports bukanlah suatu kombinasi yang ideal. Kendati demikian, sebuah perusahaan bernama Virtuix mengaku telah menyeriusi bidang ini sejak tahun 2016. Virtuix, bagi yang tidak tahu, adalah produsen omnidirectional treadmill bernama Omni yang sukses meraup pendanaan lebih dari $1 juta di Kickstarter pada tahun 2013.

Guna semakin membuktikan keseriusannya, baru-baru ini Virtuix memutuskan untuk bekerja sama dengan developer atraksi Funovation. Buah kemitraan mereka adalah VR Arena, semacam arcade khusus VR esports.

Virtuix VR Arena

Jangan bayangkan VR Arena sebagai venue megah untuk puluhan atau bahkan ratusan orang. Dengan luas sekitar 35 m² (setara apartemen studio di Indonesia), VR Arena hanya bisa menampung empat pemain dalam satu kesempatan. Tentu saja keempatnya memiliki akses ke semua perlengkapan yang dibutuhkan, mulai dari VR headset sampai omnidirectional treadmill itu tadi.

Total ada 18 game VR yang secara spesifik dirancang untuk memaksimalkan kapabilitas Virtuix Omni, yang memungkinkan pemain untuk bergerak dan pivot 360 derajat selagi berdiri di satu titik. Omni bisa dibilang kurang begitu sukses di kalangan konsumen umum, sehingga implementasinya di segmen komersial seperti ini terdengar jauh lebih masuk akal.

Virtuix Omni

Untuk bisa menghelat event VR esports dengan VR Arena, penyelenggara harus menebusnya dengan harga $1.790 per bulan. Kedengarannya sangat mahal, tapi tidak demikian ketika sudah ada sejumlah pihak yang tertarik menjadi sponsor.

Sumber: VentureBeat.