Vivo V9 Tampil Ekspresif Dalam Balutan Warna Biru

Dua minggu berselang setelah peluncuran perdana Vivo V9 di candi Borobudur, Vivo Indonesia sudah membarui Vivo V9 dengan varian warna anyar, Cool Blue. Kendati dirilis secara limited edition, pihak Vivo enggan membeberkan angka pasti berapa jumlah yang diproduksi. Kenapa tak dirilis bareng warna black dan gold?

Edy Kusuma, General Manager for Brand and Activation Vivo Indonesia menjelaskan: “Kita sudah research tidak semua orang ingin warna biru, hanya sebagian kecil orang yang ingin warna biru, tapi sebagian kecilnya itu memiliki makna yang dalam dan terlihat dari ekspresinya.”

vivo-v9-tampil-ekspresif-dalam-balutan-warna-biru-5
Edy Kusuma, General Manager for Brand and Activation Vivo Indonesia

Lebih lanjut, Edy menambahkan. “Warna biru ini sangat cocok dengan orang Indonesia, sesuai dengan target pasar Vivo V9. Diperuntukkan untuk yang ingin tampil berbeda dan lebih menonjol dibanding lainnya”.

Sudah menjadi rahasia umum, bila Vivo dan Oppo dimiliki oleh satu perusahaan yang sama. Apakah Vivo ikutan Oppo, seperti yang kita tahu Oppo F5 juga memiliki varian warna Dashing Blue?

Edy dengan tegas membantah, ‘kami memiliki research secara independen dan kami membuat produk berdasarkan keinginan konsumen di Indonesia. Lagipula, warna brand kita juga biru”, ujar Edy.

Kesan Menjajal Vivo V9 Cool Blue

Look dan experience, itulah dua hal yang saya tangkap pada varian baru Vivo V9 Cool Blue. Dengan sentuhan akhir glossy yang makin ‘wah’ bila terkena pantulan cahaya. Material body yang dikenakan masih sama, plastik polikarbonat yang memiliki ketahanan sangat baik terhadap benturan dan warnanya sangat bening.

Embel-embel limited edition juga memberi kesan eksklusif. Menurut Vivo, jumlah yang akan diproduksi tergantung pada antusias masyarakat Indonesia, yang pasti bakal disediakan hanya dalam ribuan unit saja.

Mengenai spesifikasi dan harga akan sama dengan Vivo V9 versi biasa. Vivo mengusung layar notch 6,3 inci Full HD+, bertenaga chipset Qualcomm Snapdragon 450 didukung RAM 4GB, dan ruang simpan 64GB.

Keunggulan lainnya terletak pada sisi fotografi, di mana Vivo V9 punya kamera depan 24-megapixel dan kamera ganda belakang 13-megapixel dan 2-megapixel dengan teknologi AI.

Vivo V9 warna biru dibanderol Rp3.999.000. Kata Vivo bakal ada kejutan khusus dalam paket penjualannya, tapi tidak disebutkan apa itu. Tertarik? Anda bisa dipesan secara pre-order di sejumlah e-commerce pada akhir bulan April nanti, setelahnya baru akan tersedia secara offline.

[Review] Vivo V9: Menggoda dengan Tampang Rupawan dan AI, Chipset Masih Entry Level

Melihat smartphone dengan notch atau ‘layar berponi’, iPhone X mungkin yang langsung terlintas dalam otak kita.

Meski awalnya desain notch menuai banyak cemooh karena kurang sedap dipandang, kini justru menjadi tren di kalangan pabrikan Android di tahun 2018.

Mereka latah menempelkan notch di pucuk display, dengan dalih guna mencapai rasio screen-to-body yang lebih tinggi. Nah smartphone notch Android pertama yang meluncur di Indonesia ialah Vivo V9.

FullView display 6,3 inci Full HD+ dengan notch, dual camera belakang, dan teknologi kecerdasan buatan (AI) menjadi fitur unggulan dari device yang dibanderol Rp3.999.000 itu.

Lalu, apalagi yang ditawarkan olehnya dan apakah penggunaan layar ‘poni’ dan teknologi AI yang dibawanya mampu menyuguhkan user experience yang lebih dalam? Selengkapnya berikut review Vivo V9.

Paket Penjualan

Review-Vivo-V9-1
Paket penjualan Vivo V9 / Dailysocial

Meski beberapa pabrikan ponsel memangkas kelengkapan paket penjualan guna menekan harga, hal tersebut bukan style-nya Vivo. Mereka masih membekali perlengkapan unit Vivo V9 sangat lengkap, termasuk earphone dan silicon case. Bahkan sudah terpasang screen protector, jadi Anda tidak perlu pusing mencari aksesori yang kompatibel.

  • Unit Vivo V9
  • Kepala charger 2A
  • Kabel data microUSB
  • Earphone
  • Silicon case
  • SIM Ejector
  • Buku panduan dan garansi

Desain Notch

Alih-alih memakai desain Vivo Apex yang nyaris bebas bezel, Vivo lebih memilih mengikuti arus. Terasa familier bukan? Benar, desain notch di Vivo V9 terinspirasi dari iPhone X.

Notch tersebut tidak selebar punya iPhone X dan menampung kamera depan 24-megapixel, serta beberapa sensor penting. Bagian mukanya sudah berlapis kaca 2.5D yang tak hanya mempercantik tampilan tapi juga melindungi dari goresan.

Sayangnya tidak seperti iPhone eksklusif ulang tahun ke-10, kita masih menemukan adanya dagu di bawah layar Vivo V9.

Berbalik ke belakang, bagian punggung Vivo V9 masih menggunakan material plastik dengan bingkai aluminium di sekeliling body. Kamera ganda tersusun dalam posisi vertikal dan lingkaran pemindai sidik jari dengan aksen warna gold.

Unit yang saya review berwarna black dengan sentuhan akhir glossy.
Artinya Vivo V9 ini gampang kotor dengan sidik jari dan minyak. Solusi bijaknya ialah memasang case yang tersedia di paket penjualan.

Dengan dimensi 154.8×75.1 mm dan ketebalan 7,9mm, ukuran Vivo V9 tetaplah ramping meski membawa layar 6,3 inci. Berkat konstruksi plastik, bobot Vivo V9 cukup ringan – hanya 150 gram.

Desain punggung yang melengkung di sepanjang sisi kiri dan kanan juga membuat Vivo V9 terasa nyaman di telapak tangan. Selain black, Vivo V9 juga tersedia dalam warna gold dengan permukaan akhir yang berbeda yakni matte.

Susunan tombolnya tidak jauh berbeda, tombol mekanis volume dan power berada di sisi kanan. Kemudian slot SIM dan microSD di sisi kiri. Anda bisa menempatkan dua kartu seluler berbentuk nano SIM dan microSD. Terakhir, port microUSB, mikrofon, speaker, dan jack audio 3.5mm ada di sisi bawah.

Kenapa harus notch? Mungkin teknologi belum sampai di mana smartphone bisa bebas bezel sepenuhnya.

Harus saya akui, Vivo V9 dengan desain layar notch ala iPhone X – membuat tampilannya berkarakter dan lebih memikat. Sayang meski harganya mencapai 4 juta, body Vivo V9 masih bermaterial plastik.

Kualitas plastik yang digunakan cukup baik dan sama sekali tidak terasa murah, tapi tak mampu mengubah fakta bahwa logam memberi kesan premium lebih baik dibanding plastik.

Layar Full HD+

Review-Vivo-V9-5
Layar Vivo V9 / Dailysocial

Vivo V9 mengusung FullView display 2.0 yang membentang luas 6,3 inci. Layar tersebut ditopang resolusi Full HD+ 1080×2280 piksel dengan tingkat kerapatan 400 ppi.

Sudah memadai untuk mengakomodasi berbagai aktivitas ber-smartphone, termasuk gaming dan menonton video. Tapi kita harus puas dengan apa yang dilihat, karena tidak ada pengaturan untuk men-tweak output tampilan.

Sejumlah aplikasi sudah mendukung desain notch sampai menyelimuti area samping notch, seperti aplikasi album dan video bawaan, serta Google Maps. Namun masih banyak aplikasi yang belum mendukung tampilan notch.

Review-Vivo-V9-15
Layar Vivo V9 / Dailysocial

Selain itu, rasio layar yang digunakan juga tidak biasa yakni 19:9 bukan 18:9. Keragaman resolusi layar ini menimbulkan masalah kompatibilitas terhadap aplikasi. Contohnya YouTube, di mana fitur pinch-to-zoom tidak berfungsi di Vivo V9.

Kemudian Arena of Valor, di perangkat full screen dengan rasio layar 18:9, mampu menampilkan avatar di samping kanan dan kiri, tapi Vivo V9 tidak mendukung hal tersebut.

Game Mobile Legends, Vainglory, dan PUBG Mobile yang saya coba juga tidak tampil penuh di layar, di mana masih tersisa bar hitam di layar bagian kanan dan kiri.

Ya, meski smartphone Android dengan layar notch telah menjamur, sayangnya sistem operasi Android belum sepenuhnya mendukung desain notch.

Rencana dukungan layar notch atau yang disebut oleh Google ‘dislpay cutout‘ itu bakal hadir di Android P. Di mana bar notifikasi akan disesuaikan sedemikian rupa, sehingga memberikan ruang bebas untuk notch.

Vivo mungkin bisa melakukan kustomisasi, tapi dukungan aplikasi pihak ketiga masih menjadi kendala. Sementara kita juga tidak bisa mengandalkan dukungan resmi dari Google, karena seperti biasa akan membutuhkan waktu yang sangat lama.

Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan Vivo.setidaknya masalah tersebut telah diakui Vivo. Untuk kompatibilitas aplikasi pihak ketiga, saat ini Vivo akan terus berupaya mengajak developer untuk menambahkan dukungan layar notch Vivo V9.

UI dengan Gesture

Vivo V9 sudah menjalankan Android 8.1 Oreo terbaru dengan sentuhan Funtouch OS versi 4.0 yang menyuguhkan banyak fitur dan nuansa iOS yang terasa begitu kental.

Anda memiliki control center, serta yang paling keren tombol navigasi tradisional di layar bisa dilenyapkan dan sepenuhnya menggunakan gesture atau kontrol berbasis gerakan.

Ada tiga bagian, pertama swipe ke atas dari bawah layar bagian kanan berfungsi sebagai back atau kembali ke menu sebelumnya. Kedua swipe bagian tengah untuk ke halaman utama, serta swipe dan hold bagian tengah yang berfungsi sebagai task switcher yakni untuk menampilkan aplikasi yang sedang berjalan di latar belakang.

Ketiga swipe bagian kiri untuk menampilkan control center yang menawarkan beragam shortcut. Selain itu, kita juga bisa melakukan swipe dari bagian kanan ke kiri atau sebaliknya untuk berpindah antar aplikasi dengan cepat.

Di bagian yang satu ini Vivo telah menyiapkan dengan sangat matang. Sejauh ini, kontrol gesture berjalan dengan sangat baik dan mampu meningkatkan user experience secara signifikan.

Namun ada hal yang cukup mengganggu, unit Vivo V9 yang saya review telah terbenam sejumlah bloatware atau aplikasi bawaan, masalahnya adalah aplikasi tersebut tidak bisa di-uninstall.

Kamera Didukung AI

Spesifikasi kamera utama Vivo V9 yang hadir di Indonesia menggunakan sistem dual camera dengan konfigurasi lensa normal 13-megapixel (f/2.0) dan lensa sekunder 2-megapixel untuk menangkap depth of field (DOF). Kemudian, kamera depannya 24-megapixel.

Proses fotografi pada Vivo V9 tidak hanya didukung oleh phase detection autofocus dan dual-LED flash, tapi juga telah dipersenjatai kecerdasan buatan (AI).

Sederet fitur yang mengatasnamakan AI telah dibenamkan, mulai dari AI Bokeh, AI HDR, AI Scene Recognition, AI Face Beauty, AI Selfie Lighting, hingga AR Sticker. Berikut penjelasan singkatnya:

  • AI Bokeh – untuk memotret foto dengan efek bokeh yang artistik, bisa menggunakan kamera belakang ataupun depan.
  • AI HDR – yang mampu menangkap detail terang dan gelap dengan baik dalam kondisi cahaya ekstrem.
  • AI Scene Recognition – di mana AI akan mempelajari preferensi pengaturan kamera yang sering kita gunakan.
  • AI Face Beauty – kamera mampu mengidentifikasi objek foto, misalnya pria atau wanita, usia, warna kulit, tekstur wajah, dan lingkungan pencahayaan di sekitarnya sehingga hasilnya tetap natural. Fitur ini juga bekerja saat video call dengan aplikasi WhatsApp dan Messenger.
  • AI Selfie Lighting – memungkinkan kita menjepret foto selfie di manapun meski dalam kondisi cahaya rendah.
  • AR Sticker – kita bisa membubuhi foto objek dengan beragam stiker menarik.

Antarmuka kamera Vivo V9 cukup intuitif karena mudah digunakan, cukup swipe untuk mengganti mode yang tersedia di bagian kanan dan berbagai shortcut tersedia di bagian kiri. Sayangnya tidak banyak pengaturan kamera yang disediakan.

Sementara bagi yang butuh kontrol lebih, masih bisa mengandalkan mode profesional yang menawarkan pengaturan kamera manual seperti ISO, shutter speed, exposure, white balance, dan focus manual.

Mengenai kualitas jepretannya, dalam kondisi cahaya yang ideal hasilnya lumayan memuaskan, warna hasil foto cukup akurat sesuai aslinya. Namun ketika di dalam kondisi low light, kamera kurang mumpuni untuk menangkap detail foto dengan baik. Sementara, perekaman videonya hanya mampu merekam di resolusi sebatas 1080 30fps.

Berikut hasil bidikan Vivo V9:

Hardware dan Performa

Review-Vivo-V9-25

Cukup disayangkan, Vivo V9 yang hadir di Indonesia dipersenjatai chipset kelas entry-level, Snapdragon 450 dibantu RAM sebesar 4GB. Berikut susunan hardware Vivo V9.

  • Sytem-on-chip Qualcomm Snapdragon 450
  • CPU Octa-core 1.8 GHz Cortex-A53
  • GPU Adreno 506
  • RAM 4GB
  • ROM 64GB
  • Baterai non-removable Li-Ion 3260 mAh

Di Antutu, Vivo mencetak skor 76.793 poin, di PCMark Work 2.0 sebesar 4.471 poin dan 803 poin di 3DMark Sling Shot.

Untuk menunjang aktivitas ber-smartphone sehari-hari, seperti chatting, akses media sosial, hiburan, browsing, dan lainnya, Vivo V9 jelas sangat mampu. Guna mengoptimalkan performa, Vivo juga telah membenamkan fitur AI Smart Engine yang sangat agresif menghentikan aplikasi yang berjalan di latar belakang dan memastikan aplikasi yang dibuka berjalan lancar.

Namun bagi yang suka gaming, Vivo V9 kurang cocok untuk Anda. Mode gaming yang ada pun terasa kurang optimal, alasannya karena keterbatasan hardware, chipset Snapdragon 450 tak cukup kuat untuk memainkan game kelas berat.

Contohnya game MOBA mobile Arena of Valor, kualitas tampilan grafisnya mentok hanya sampai di mode menengah saja dan tak mampu menampilkan grafis tertinggi. Selain itu, game juga tidak tampil penuh di layar dan masih menyisakan bar hitam.

Secara keseluruhan, performa Vivo cukup mumpuni kecuali buat aktivitas gaming berat. Sekali lagi, keterbatasan hardware membuat sesekali Vivo V9 masih terasa performanya sangat berat.

Verdict

Review-Vivo-V9-3

Desain layar dengan notch ala iPhone X harus diakui, keren. Walaupun kompabilitas terhadap aplikasi pihak ketiga dipertanyakan. Kemudian, sistem gesture mampu menawarkan user experience terbaik.

Fotografi dengan AI juga menyenangkan dan bisa diandalkan, meski kamera belakang cuma 13-megapixel dan 2-megapixel. Kemudian performa secara keseluruhan ‘oke’, tapi tak cocok untuk gaming.

Satu hal lagi, versi Vivo V9 yang diluncurkan di Indonesia memiliki spesifikasi lebih rendah dibandingkan di negara lain seperti di India, yakni chipset Snapdragon 450 dan kamera ganda belakang 13-megapixel dan 2-megapixel.

Di India, spesifikasi Vivo V9 lebih mentereng dengan chipset Snapdragon 626 yang jauh lebih powerful dan sistem dual camera yang lebih canggih 16-megapixel dan 5-megapixel. Namun harga Vivo V9 di India memang lebih mahal yakni sekitar 4,8 juta, sementara di Indonesia hanya 4 juta.

Menurut Vivo, keputusan tersebut berdasarkan riset pasar yang telah dilakukan Vivo di Indonesia. Pertanyaannya, kenapa tidak memasukkan Vivo V9 versi Snapdragon 626 juga Vivo? Sehingga konsumen bisa memilih.

Sparks

  • Desain layar notch yang keren
  • Membawa teknologi AI untuk meningkatkan performa dan fotografi
  • Sistem kontrol gesture yang sangat baik

Slacks

  • Body masih plastik
  • Chipset entry level yang lemah di kelasnya, Snapdragon 450
  • Dual camera, tapi resolusi kecil (13-megapixel dan 2-megapixel)

Vivo V9 Resmi Diluncurkan di Indonesia, Bawa Kemampuan AI dan Layar Berjidat

Berbekal FullView display dengan notch dan teknologi kecerdasan buatan (AI), Vivo Indonesia resmi merilis smartphone v-series terbaru mereka di Indonesia yaitu Vivo V9 yang dibanderol seharga Rp3.999.000. Acara peluncuran tersebut bertempat di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah (29/3/2018).

Vivo V9 membawa teknologi FullView display 6,3 inci yang ditopang resolusi Full HD+ 1080×2280 piksel dan rasio layar 19:9. Desain notch atau ‘layar berjidat’ digunakan tak hanya untuk mencapai rasio screen-to-body yang lebih tinggi tapi guna memenuhi kebutuhan dan keinginan pengguna untuk yang ingin tampil modis.

Kendati sudah mengusung layar notch ala iPhone X, sayangnya kita masih menjumpai adanya dagu di bawah layar. Jason Fanjaya, Produk Manager Vivo Indonesia mencoba menjelaskan alasannya: “Hal tersebut demi kenyamanan pengoperasian dan menghindari sentuhan-sentuhan yang tidak disengaja karena kita cenderung menyentuh bagian bawah, serta mengakomodasi sistem gesture,” demikian papar Jason.

Kemudian teknologi AI yang dibawa hadir untuk meningkatkan pengalaman ber-smartphone dan kemampuan fotografi. Kamera depan 24-megapixel didukung fitur AI Face Beauty, AI Selfie Lighting, dan AR Sticker. Sementara, kamera belakang ganda 13-megapixel dan 2-megapixel dibekali fitur AI Bokeh, AI HDR, dan AI Scene Recognition.

Sedikit penjelasan, fitur AI Face Beauty memungkinkan kamera Vivo V9 mampu mengidentifikasi objek foto, misalnya pria atau wanita, usia, warna kulit, tekstur wajah, dan lingkungan pencahayaan di sekitarnya sehingga hasilnya tetap natural. Kemudian AI Selfie Lighting memungkinkan kita menjepret foto selfie dimanapun meski dalam kondisi cahaya rendah. Sedangkan AR Sticker kita bisa membubuhi foto selfie dengan beragam stiker menarik.

Selanjutnya, AI Bokeh bisa digunakan untuk memotret foto dengan latar belakang blur, bisa menggunakan kamera belakang atau depan. AI HDR membuat Vivo V9 mampu menangkap detail terang dan gelap dengan baik. Serta, AI Scene Recognition, di mana AI akan mempelajari preferensi pengaturan kamera yang sering kita gunakan.

Selain itu, masih ada lagi sejumlah fitur berbasis kecerdasan buatan, seperti AI Smart Engine yang memastikan performa tetap kencang, AI Face Access sehingga fitur face unlock menjadi lebih aman, dan AI Attention Sensing yang intinya memberi kenyamanan dalam menggunakan smartphone.

Vivo-V9-Indonesia-7

Mengenai spesifikasi Vivo V9, smartphone Andorid 8.1 Oreo ini bertenaga chipset Qualcomm Snapdragon 450, ditopang RAM 4GB, dan ruang penyimpanan 64GB. Harga Vivo V9 dibanderol Rp3.999.000 dan tersedia dalam warna black dan gold, serta akan menyusul warna cool blue limited edition.

Vivo V9 Tetap Jago Buat Main Mobile Legends dan Punya Mode Game Baru

Misteri mengenai waktu peluncuran Vivo V9 terpecahkan sudah. Smartphone notch atau ‘berponi’ dengan FullView display 6,3 inci dan AI Selfie Camera ini akan diluncurkan di Candi Borobudur pada tanggal 29 Maret 2018 mendatang.

Layar yang super lapang tersebut tentunya sangat nyaman untuk aktivitas gaming. Selain bakal menyediakan mode game baru, Vivo juga telah memastikan melanjutkan kerjasama dengan Mobile Legends: Bang Bang sebagai Official Game Partner.

Ditemui di acara press conference: grand launching Vivo V9 di Jakarta (26/03/2018), Fachryansyah Farandi, general manager for digital and partnership Vivo Mobile Indonesia mengatakan.

“Kerjasama kali ini akan sedikit berbeda, kalau pada Vivo V7 kita lebih memusatkan membuat skin eksklusif hero Eudora yakni Vivo Selfie Goddess, pada Vivo V9 kita akan lebih fokus di “event in game-nya”. Misalnya berkolaborasi dalam digital activity, jadi akan ada social media activity bareng bersama Mobile Legends. Live streaming peluncuran Vivo V9 juga bisa disaksikan melalui game Mobile Legends.”

Selain itu, kalau demam atau antusias audience terhadap game MOBA mobile yang satu ini sangat besar, tidak menutup kemungkinan Vivo bakal meluncurkan seri limited edition Vivo V9 Mobile Legends. Kemudian mengingat tingginya animo pengguna smartphone terhadap game mobile, pihak Vivo sendiri juga sudah bertemu dengan sejumlah developer game lain.

“Audience itu sekarang berada di dunia digital dengan platform bermacam-macam, salah satunya game dan 2018 adalah tahunnya game,” tambahnya. Lebih detail, pada Vivo V9 nanti ada mode game baru, di mana kita akan terbebas dari gangguan apapun saat bermain game, seperti notifikasi, pesan, dan panggilan masuk.

Kemudian ada fitur game picture-in-picture, di mana kita bisa mengaktifkan aplikasi pesan tanpa menghentikan game. Caranya cukup menggeserkan tiga jari ke bawah pada layar, keyboard-nya pun telah dioptimalkan sehingga tidak akan menutupi seluruh layar.

Menilik Tampilan Smartphone Vivo V9 yang Hadir di Indonesia Akhir Maret

Setelah berbagai info ‘bocoran’, Vivo akhirnya secara resmi mengkonfirmasi kehadiran Vivo V9 di pasar Indonesia. Smartphone anyarnya ini dikatakan bakal berbeda dari sebelumnya, karena mereka telah melakukan riset di berbagai kota mengenai apa yang diinginkan oleh masyarakat Indonesia terkait Vivo V9.

Hasilnya ialah ‘new FullView display’, Vivo V9 ini tidak tampil full bezel tapi memiliki notch alias ‘berponi’ layaknya Essential Phone dengan desain notch yang lebih mirip ke Apple iPhone X. Bagian notch (poni) tersebut adalah rumah bagi kamera selfie baru 24-megapixel dengan AI selfie.

Vivo-V9-3

Vivo-V9-2

Sedangkan, kamera belakangnya sudah dibekali dengan teknologi kamera ganda yang diposisikan secara vertikal. Dengan fitur unggulan mode pengambilan gambar portrait berbasis AI untuk menciptakan foto dengan efek bokeh yang lebih cantik.

“Kita bikin smartphone berdasarkan research konsumen Indonesia maunya apa, tapi bagi kami itu saja tidak cukup. Kita ingin smartphone Vivo bisa mempelajari penggunanya, mampu membatu, dan merekomendasikan yang terbaik. Maka dari itu kami memiliki algoritma berbasis kecerdasan buatan (AI) dan machine learning yang memudahkan penggunanya, jadi semua bisa serba otomatis.” Ujar Product Manager Vivo Indonesia, Jason Fanjaya saat acara bersama media beberapa hari lalu.

Vivo-V9-1

Untuk harga pihak Vivo masih belum mau membeberkan secara gamblang. Sedangkan untuk tanggal peluncuran, Vivo telah mengumumkan bahwa grand launching akan dilaksanakan tangal 29 Maret 2018 di Yogyakarta Candi Borobudur dan akan disiarkan di hampir seluruh stasiun televisi lokal. Tim DailySocial sendiri rencananya akan hadir saat acara peluncuran berlangsung.

Satu lagi yang pasti, Vivo V9 bakal tersedia dalam dua warna yakni black dengan sentuhan glossy yang premium seperti kaca dan warna gold dengan finishing matte yang mewah.

Vivo X21 Resmi Hadir, Tersedia Varian dengan Sensor Sidik Jari di Layar

Di hari yang sama dengan peluncuran OPPO R15, di tempat yang berbeda Vivo ikut meluncurkan smartphone Android lainnya yang tak kalah keren, X21 yang tak lain merupakan generasi baru yang lebih segar dari seri X20 atau bahkan lebih dari X20 Plus UD yang merupakan smartphone Vivo pertama dengan sensor sidik jari di layar.

Seri Vivo X21 juga punya varian dengan teknologi serupa, namanya X21 UD yang secara teknis mengadopsi spesifikasi yang sama dengan varian standar.

Vivo X21 UD
Vivo X21 UD

Berbeda dengan X21 UD, X21 standar mengemas sensor sidik jari konvensional yang diletakkan di bagian belakang perangkat. Bagian terdepan perangkat menampilkan layar 6,28 inci yang menawarkan resolusi 2280 x 1080 piksel dan aspek rasio lebih tinggi, 19: 9 untuk mengakomodasi tambahan poni ala iPhone X. Saat jeroannya disibak, tampak chipset Snapdragon 660 duduk manis bersama RAM sebesar 6GB dan dua opsi memori, 64GB dan 128GB.

Vivo X21
Vivo X21

Dua buah kamera di bagian belakang tampak tak terlalu mengejutkan, di mana Vivo X21 menggunakan konfigurasi 12MP + 5MP. Tapi di depan, tampak pula pemandangan serupa yang cukup mengejutkan, terlihat sepasang kamera dengan konfigurasi lebih tinggi, 12MP + 12MP yang disempurnakan oleh teknologi kecerdasan buatan dan teknologi Rubiks Cube.

Vivo memanfaatkan peluncuran X21 ini untuk memperkenalkan teknologi asisten virtual barunya, Jovi yang mendapat tugas untuk membantu segala kebutuhan pengguna dalam mengoperasikan perangkat.

20180319192800160379_original

Menjalankan Android 8.1 Oreo, Vivo X21 dipoles FunTouch OS 4.1 dan didukung sejumlah konektivitas yang disempurnakan mencakup 4G LTE, Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, Dual-band Wi-Fi (2X2MIMO) dan Bluetooth v5. Pilihan warnanya X21 terdiri dari tiga, Aurora White, Drill Black, dan Ruby Red. Sedangkan X21 UD hanya tersedia dalam dua opsi, Drill Black dan Ruby Red

Harga jualnya bervariasi mulai $458 sampai dengan $568 untuk varian paling atas. Jika tak ada rintangan, perangkat bakal mulai dijual pada tanggal 24 Maret mendatang di Tiongkok.

Sumber berita Vivo X21, X21 UD.

Vivo Memperkenalkan Teknologi Super HDR dengan Kecerdasan Buatan

Belakangan ini Vivo tampak makin gencar memamerkan sejumlah inovasi teknologi pada smartphone. Sebelumnya mereka telah memperkenalkan Vivo X20 Plus UD dengan pemindai sidik jari di bawah layar. Kemudian konsep smartphone Vivo Apex yang benar-benar nyaris tanpa bezel dengan kamera depan tersembunyi.

Kini pabrikan ponsel asal Tiongkok tersebut kembali unjuk gigi, mereka memperkenalkan teknologi ‘Super HDR’ untuk menghasilkan foto HDR yang natural dan tidak ‘lebay’. Serta, dapat menangkap lebih banyak detail dalam kondisi apapun.

Tidak seperti HDR biasa yang menggabungkan hanya 3 sampai 5 foto, Super HDR menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam prosesnya dengan menangkap 12 foto yang diambil sekali jepret dan menyatukannya.

Ada 6 keunggulan Super HDR dibandingkan dengan teknologi HDR yang sudah ada, yaitu:

  • Highly adaptable. Super HDR dapat memastikan foto sempurna dengan kondisi pencahayan yang luas (nilai exposure value hingga 14). Detil seperti bebatuan, rumput, pegunungan, dan awan terlihat jelas dengan hasil kontras tinggi.
  • Accurate and smart exposure selection:  Dengan 12 frame, Super HDR memiliki lebih banyak pilihan pencahayaan untuk mengekspos seluruh bagian foto dengan benar.
  • Intelligent identification: Setiap bagian foto dapat diidentifikasi dan diisolasi untuk diproses guna memastikan foto kompleks sekalipun disempurnakan. AI dapat sempurna mengindetifikasi dan mengekspor bentuk unik dari batuan, lumut, ombak, dan awan.
  • Natural: Foto terlihat natural dengan mengatur dan mengoptimalkan bagian highlight dan bayangan dari tangkapan. Keindahannya dibuat senatural mungkin sesuai dengan pemandangan aslinya yang terlihat oleh mata manusia.
  • Perfectly lit portraits: Super HDR juga akan membantu menghasilkan foto dengan efek bokeh yang lebih baik dengan memprioritaskan penerangan terbaik untuk subjek yang berada di dalam foto.

Teknologi Super HDR ini kemungkinan akan memulai debutnya di Vivo Apex yang diperkirakan menjalani produksi massal mulai pertengahan tahun ini.

Sumber: PhoneArena

Foto Penampakan Langsung Vivo V9 Terkuak, Usung Layar Penuh Berponi ala iPhone X (Update)

Penerus Vivo V7 dan Vivo V7+ bakal segera mendarat di Indonesia. Rumor ini diperkuat setelah dua perangkat dengan tipe Vivo 1722 dan Vivo 1723 mengantongi sertifikasi TKDN dengan capaian 30,98 persen. Sekedar informasi smartphone 4G LTE yang akan dijual di Indonesia harus memenuhi TKDN minimal 30 persen.

Meski belum pasti seri apakah yang nanti akan diluncurkan di Indonesia, tapi kuat dugaan mereka adalah seri Vivo V9 dan V9+. Sebelumnya munculnya billboard yang diduga menampilkan Vivo V9 di atas toko resmi Vivo di kota Pangkal Pinang, Bangka, Indonesia – ramai diperbincangkan warganet.

Vivo V9 di atas toko resmi Vivo di kota Pangkal Pinang, Bangka, Indonesia
Vivo V9 di atas toko resmi Vivo di kota Pangkal Pinang, Bangka, Indonesia

Tak berhenti di situ, ciutan di Twitter oleh salah satu pengamat gadget di Indonesia juga menunjukkan billboard iklan Vivo V9 yang sama terlihat di kota Jogja. Selain itu, papan iklan Vivo V9 juga di mall Ambassador di Jakarta.

Foto: @herrysw / billboard Vivo V9 di Jogja
Foto: @herrysw / billboard Vivo V9 di Jogja
Billboard Vivo V9 di Mall Ambassador Jakarta
Billboard Vivo V9 di Mall Ambassador Jakarta
Billboard Vivo V9 di Mall Ambassador Jakarta
Billboard Vivo V9 di Mall Ambassador Jakarta
Billboard Vivo V9 di Mall Ambassador Jakarta
Billboard Vivo V9 di Mall Ambassador Jakarta

Kali ini giliran bocoran penampakan langsung dari smartphone yang disinyalir merupakan Vivo V9 – kembali ramai di jagat maya.

Terlihat bahwa calon smartphone Vivo itu mengusung desain bezel-less, layarnya makin memenuhi bagian muka tapi dengan notch (tonjolan) atau ‘poni’ di bagian atas layar yang sangat menyerupai desain iPhone X.

img-20180305-wa0018_1024

Selain itu, masih banyak misteri mengenai Vivo V9 ini. Tapi setidaknya dari gambar di papan iklan tampak bahwa Vivo membekali kamera depan dengan resolusi 24-megapixel. Kata ‘new‘ di sana, saya berharap bahwa kamera tersebut punya kecanggihan yang sama dengan TrueDepth Camera milik iPhone X untuk fitur face unlock.

img-20180305-wa0019_1024

Photo 2

Bagian intinya sendiri dikatakan bakal bertenaga chipset Qualcomm Snapdragon 660 dan juga punya sistem kamera ganda di belakang. Sebenarnya belum lama ini Asus dengan Zenfone 5 dan Zenfone 5Z telah lebih dulu mengusung desain ala iPhone X. Vivo tampaknya juga tak mau ketinggalan.

Sebegitu besarkah pengaruh Apple menentukan tren di pasar smartphone? Kita tunggu saja peluncuran resmi Vivo V9.

Nyaris Tidak Ber-Bezel, Smartphone Konsep Vivo Apex Pamerkan Sejumlah Teknologi Inovatif

Di event CES bulan lalu, Vivo sempat mencuri perhatian lewat sebuah smartphone yang mengemas sensor sidik jari di dalam layar. Tidak lama setelahnya, Vivo langsung melepasnya ke pasar Tiongkok sebagai X20 Plus UD. Spesifikasinya memang bukan yang terbaik, tapi setidaknya ponsel ini berhasil mewujudkan visi industri yang terbentuk sejak beberapa tahun silam.

Dari situ Vivo terus mengembangkan ide-idenya, sampai akhirnya lahir sebuah smartphone konsep bernama Vivo Apex, yang dipamerkan baru-baru ini pada ajang MWC 2018. Fitur andalan Apex dideskripsikan Vivo sebagai “Half-Screen In-Display Fingerprint Scanning Technology”.

Ini merupakan kelanjutan dari teknologi sensor sidik jari dalam layar yang diperkenalkan X20 Plus UD. Kalau di X20 Plus UD pengguna harus menempatkan jarinya di atas satu titik pada layar, di Apex areanya jauh lebih besar. Tidak benar-benar separuh layar seperti klaim Vivo, tapi mungkin sepertiga kalau menurut reporter The Verge yang mencobanya.

Terlepas dari itu, area yang lebih besar jelas bakal lebih memudahkan bagi pengguna. Yang tadinya hanya berupa satu penampang kecil di bawah layar, di tombol power, atau di belakang kini telah berevolusi menjadi sepertiga area bawah layar. Andai diperlukan proteksi ekstra, pengguna juga bisa membuka ponsel menggunakan dua jari sekaligus.

Vivo Apex

Daya tarik Apex rupanya belum berhenti sampai di situ saja. Penampilannya sungguh menawan dengan bezel bagian atas, kiri dan kanan yang nyaris tidak terlihat, dan hanya menyisakan secuil bezel saja di bagian bawah. Sepintas desainnya tampak mirip seperti Xiaomi Mi Mix, dan insting kita bakal berpikir bahwa kamera depannya juga diposisikan di bezel bagian bawah tersebut.

Dugaan kita salah. Vivo dengan cerdiknya menyembunyikan kamera depan ini di belakang layar, yang akan muncul dari bagian atas layaknya periskop ketika dibutuhkan – kurang lebih mirip seperti yang diterapkan pada laptop Huawei MateBook X Pro yang juga diumumkan baru-baru ini. Langkah yang diambil Vivo ini sejatinya bisa menjadi solusi atas notch kontroversial milik iPhone X dan angle kamera yang jelek semisal posisinya di bawah layar.

Vivo Apex

Kamera depan bukan satu-satunya komponen yang ‘hilang’ dari wajah Apex, earpiece speaker pun juga. Sebagai gantinya, Apex bakal menggetarkan seluruh layarnya agar bisa bertindak seperti speaker. Cara ini berbeda dari Xiaomi Mi Mix yang mengandalkan teknik piezoelektrik, yang cara kerjanya kurang lebih sama seperti teknologi bone conduction.

Semua ini terdengar begitu menarik, tapi sayangnya Vivo tidak punya rencana untuk memasarkan Apex. Mereka menegaskan bahwa Apex murni sebatas konsep saja. Kendati demikian, ini tidak menutup kemungkinan bagi mereka untuk menerapkan setidaknya satu ide yang diusung Apex ke salah satu produk mereka selanjutnya, utamanya sensor sidik jari pada sepertiga area layar itu tadi.

Sumber: The Verge.

7 Smartphone Vivo Ini Dipastikan Kebagian Jatah Android 8.0 Oreo

Vivo tampaknya mencoba untuk berbeda. Dikenal sebagai salah satu pabrikan yang lamban dalam memberikan update OS, Vivo baru saja mengumumkan bahwa mereka siap membawa Android Oreo ke berbagai model smartphone keluaran mereka.

Versi Android terbaru tersebut akan debut di tujuh smartphone Vivo termasuk di seri X, antara lain Vivo X20, Vivo X20 Plus, Vivo X9s, Vivo X9s Plus, Vivo XPlay6, Vivo X9, dan Vivo X9 Plus. Yang paling penting, pengalaman Android Oreo akan hadir melalui upgrade OS Funtouch dijadwalkan rilis pada bulan April tahun ini.

Berdasarkan informasi resmi yang diterbitkan di forum Vivo, disebutkan bahwa sebelum Android Oreo digulirkan ke seluruh perangkat tersebut, mereka akan melakukan pengujian melalui fase beta terlebih dahulu. Melalui forum yang sama, Vivo akan memberikan pembaruan informasi mengenai versi beta ini. Pasca fase beta, pengguna yang memiliki salah satu dari perangkat terdukung bisa melakukan update melalui OTA.

Sayangnya, Vivo belum mengungkapkan informasi tentang fitur yang dirancangnya untuk digabungkan bersamaan dengan update Android Oreo. Namun, pengguna boleh merasa yakin bahwa Vivo akan menggulirkan sejumlah dukungan standar yang dibawa oleh Android Oreo, seperti mode Smart Autofill, Picture-in-Picture (PiP), kanal Notifikasi dan sejumlah fitur Oreo lainnya.

Kecepatan dalam memberikan pembaruan OS menjadi teramat penting seiring dengan popularitas merk, besarnya pangsa pasar dan ragam konsumen. Gelombang desakan dari pengguna juga bakal menjadi tantangan bagi Vivo atau pabrikan lainnya, untuk segera menghadirkan pembaruan secara berkala. Kecuali jika Vivo ingin kehilangan pasar secara perlahan.

Sumber berita Gizchina.