BackBlaze Keluarkan Statistik Daya Tahan Hard Disk di Q3 2018

Bagi Anda yang belum tahu, Backblaze merupakan sebuah perusahaan yang menyediakan jasa penyimpanan cloud dengan kapasitas yang tidak terbatas. Oleh karena itu, per 30 September 2018, Backblaze memiliki sekitar 99.636 hard disk, di mana 1.866 hard disk sebagai boot drive dan 97.770 hard disk untuk menyimpan data.

Ilustrasi Hard Disk Komputer

Dari semua hard disk yang mereka miliki, tentu saja di antaranya pasti ada yang rusak sebelum waktunya. Backblaze sendiri juga mengambil beberapa merek hard disk untuk dipasangkan pada server mereka. Hal ini tentu membuat mereka mengerti merek mana yang sering mengalami kerusakan dan mana yang tidak.

Pada kuartal ketiga tahun 2018 ini, Backblaze sudah tidak lagi menggunakan hard disk dengan kapasitas 3 TB dan berganti ke kapasitas 12 GB milik Hitachi. Oleh karena ada beberapa jenis hard disk yang dimiliki oleh Backblaze tidak melebihi 45 unit, mereka pun tidak terhitung dalam statistiknya. Hal tersebut membuat model-model ini akan terdeteksi memiliki tingkat kerusakan 0%.

Berikut ini adalah hasil statistik dari tanggal 1 Juli 2018 sampai 30 September 2018:

Backblaze Q3

Statistik ini memang hanya untuk pemakaian tiga bulan saja. Oleh karenanya, perhitungannya tidak akan lebih tepat pada saat dihitung dalam jangka waktu yang lebih lama.

Backblaze juga memiliki statistik hard disk dari pertama kali mereka mendirikan perusahaannya. Hasilnya adalah sebagai berikut:

Backblaze all time

Untuk melihat mana yang bagus dan tidak, lihat saja pada nilai AFR (Annualized Failure Rate). Dari bulan April 2013 sampai dengan September 2018, WD 6TB lah yang memegang rekor failure paling tinggi dengan 4.13%. Akan tetapi, HDD besar dengan kapasitas 8 TB ke atas dapat dibilang sangat bagus dengan AFR 1.21%.

Tingkat kegagalan hard disk dari Backblaze dengan jumlah 1.71% merupakan yang terendah yang pernah mereka dapatkan. Sebelumnya pada Q2 tahun 2018, jumlah tingkat kegagalannya mencapai 1.82%.

Statistik ini juga bisa menjadi pedoman untuk membeli sebuah hard disk yang bakal dipakai pada komputer Anda. Jadi, pilih yang mana?

Sumber: Backblaze Blog. Gambar Pendukung: Pixabay.

WD My Book Duo Sediakan Ruang Sebesar 20 TB untuk Menyimpan Semua File Anda

Dengan semakin mainstream-nya action cam dan drone, ditambah terus meningkatnya popularitas vlogging, hard disk berkapasitas 2 TB pun bisa terisi penuh tanpa harus menunggu lama. Solusinya kerap dipercayakan pada media penyimpanan eksternal, dan Western Digital baru saja memperkenalkan alternatif yang sangat menarik.

Dijuluki My Book Duo, ini merupakan media penyimpanan eksternal dengan kapasitas terbesar yang pernah WD buat, namun bukan yang dimaksudkan untuk dibawa-bawa. Tumpukan HDD WD Red di dalamnya memberikan ruang sebesar 20 TB, dan kapasitas kolosal itu rupanya juga telah dioptimalkan untuk konfigurasi RAID.

Secara default, My Book Duo datang dalam konfigurasi RAID–0 guna menyuguhkan performa terbaik, dengan kecepatan baca mencapai angka 360 MB/s jika menggunakan sambungan USB-C miliknya – perangkat juga mengemas sepasang port USB Type-A standar. Andai diperlukan, pengguna juga bisa mengubah konfigurasinya menjadi RAID–1 demi keamanan data.

WD My Book Duo

Lebih lanjut soal keamanan, My Book Duo rupanya turut mendukung fitur enkripsi hardware 256-bit. Semua ini dikemas dalam bodi yang sepintas mirip dengan sebuah mini PC, dengan dimensi 160 x 100 x 180 mm dan gaya desain yang senada dengan seri My Passport maupun My Book.

WD My Book Duo saat ini sudah dipasarkan seharga $850, dengan jaminan garansi selama tiga tahun. 20 TB terlalu besar? WD juga menawarkan varian berkapasitas 16 TB ($630), 12 TB ($440), 8 TB ($350), 6 TB ($300) dan 4 TB ($280). Perangkat ini jelas bukan untuk semua orang, apalagi jika meninjau harganya, tapi lebih ditujukan buat para kreator konten yang kerap berkutat dengan koleksi multimedia dalam jumlah yang masif.

Sumber: WD.

Western Digital Perkenalkan SSD Portable Pertamanya, My Passport SSD

Western Digital mungkin adalah merek hard disk paling terkenal saat ini, baik untuk kategori internal maupun eksternal. Namun lucunya, perusahaan yang menunjukkan kedigdayaannya dengan mengakuisisi Sandisk dan HGST (divisi hard disk Hitachi) itu belum pernah merilis SSD eksternal (portable) sama sekali.

Fakta ini cukup mengherankan mengingat beberapa pesaingnya – Seagate, LaCie dan Samsung – sudah cukup lama bermain di segmen SSD portable ini. Mungkin WD selama ini menganggap segmen ini masih terlalu niche, akan tetapi mereka akhirnya mengejar ketertinggalannya lewat peluncuran My Passport SSD.

Secara desain My Passport SSD ini tidak jauh berbeda dari lini My Passport biasa, hanya saja jeroannya berisi media penyimpanan berwujud solid state ketimbang piringan. Selain jauh lebih reliable karena tidak ada komponen yang berputar atau bergerak, kecepatan transfer datanya juga lebih cepat berlipat-lipat, tepatnya sampai 515 MB/s.

Dimensi My Passport SSD / Western Digital
Dimensi My Passport SSD / Western Digital

My Passport SSD dibekali port USB Type-C, plus adapter USB standar bagi yang belum memiliki perangkat baru. WD tak lupa melengkapinya dengan enkripsi hardware 256-bit, dan mereka juga yakin My Passport SSD ini tetap bisa beroperasi meski jatuh dari ketinggian 2 meter.

WD saat ini telah memasarkan My Passport SSD dalam tiga ukuran kapasitas: 256 GB, 512 GB dan 1 TB. Masing-masing dibanderol seharga $100, $200 dan $400, sedangkan pilihan warnanya cuma satu, tidak seperti saudaranya yang bertipe piringan.

Sumber: The Verge dan WD.

WD Umumkan HDD Eksternal Berdesain Baru dan Sepasang SSD Internal untuk PC dan Laptop

Anda tidak sendirian kalau beranggapan bahwa hard disk eksternal terkesan begitu-begitu saja. Namun sebagai salah satu pabrikan terbesar di bidang ini, Western Digital menolak untuk tinggal diam. Mereka baru saja merombak desain lini My Passport dengan gaya yang sangat mencolok.

My Passport baru ini wujudnya lebih kaku ketimbang pendahulunya, akan tetapi hal tersebut bisa diimbangi oleh variasi enam pilihan warna yang amat ngejreng. Pada kenyataannya, WD memercayakan proses desainnya pada fuseproject, firma desain yang didirikan oleh sang maestro Yves Behar.

Lini My Passport menawarkan kapasitas maksimum hingga 4 TB, termasuk varian untuk Mac-nya. Entah alasannya apa, khusus My Passport for Mac ini hanya ada satu pilihan warna yakni hitam. Terlepas dari itu, dimensi My Passport baru masih terbilang ringkas, mudah sekali digenggam dengan satu tangan.

Sejumlah fitur keamanan turut tersedia, mulai dari proteksi berbasis kata sandi, enkripsi hardware 256-bit AES sampai software untuk mempermudah proses backup data. Harganya dimulai dari $80 untuk kapasitas 1 TB, dan terus naik menjadi $140 untuk versi 4 TB.

Cuma tersedia dalam satu warna, WD My Book menganut gaya desain yang sama seperti My Passport / Western Digital
Cuma tersedia dalam satu warna, WD My Book menganut gaya desain yang sama seperti My Passport / Western Digital

Menyusul My Passport adalah lini My Book yang juga mendapat perawatan visual anyar yang lebih segar, meski pilihan warnanya hanya ada satu. Berbodi lebih bongsor, My Book menawarkan kapasitas yang lebih besar pula mulai dari 3 TB seharga $130 sampai 8 TB seharga $250.

Dalam kesempatan yang sama, WD juga mengumumkan sepasang SSD baru untuk pengguna PC maupun laptop: WD Blue SSD dan Green SSD. Blue mengemas kapasitas yang lebih besar, mulai dari 250 GB sampai 1 TB, dengan kecepatan baca-tulis 545 MB/s dan 525 MB/s. Model ini dihargai $80 – $300.

WD Blue SSD dan WD Green SSD tersedia dalam form factor 2,5 inci atau M.2 2280 / Western Digital
WD Blue SSD dan WD Green SSD tersedia dalam form factor 2,5 inci atau M.2 2280 / Western Digital

WD Green sedikit lebih lambat di angka 540 MB/s dan 405 MB/s, dan pilihan kapasitasnya cuma terbatas di 120 GB dan 240 GB. WD belum mengungkapkan banderol harga untuk model ini, tapi sama seperti Blue, ia juga bakal ditawarkan dalam format M.2 2280 yang berwujud seperti stick.

Sumber: SlashGear dan WD.