GoPro Luncurkan Layanan Live Streaming untuk Pelanggan GoPro Plus

Live streaming menggunakan GoPro tentu bukan lagi berita baru. Yang baru adalah bagaimana itu sekarang bisa dilakukan tanpa harus mengandalkan platformplatform populer macam Twitch, YouTube, atau Facebook, sebab GoPro kini sudah punya sendiri wadah yang serupa.

Ya, situs GoPro.com sekarang juga merangkap fungsi sebagai platform live streaming, tapi khusus untuk para pelanggan layanan GoPro Plus saja. Bagi mereka ini, video yang sedang direkam bisa langsung mereka siarkan melalui akunnya masing-masing di situs GoPro, lalu tautan menuju ke live stream-nya bisa dibagikan via pesan teks.

Di situlah letak perbedaan platform live streaming GoPro; sifatnya privat dan tidak terbuka untuk umum. Jadi apabila Anda sedang memulai sesi live streaming, saya tidak bisa segampang itu membuka situs GoPro.com dan langsung menonton siaran Anda kecuali saya punya link-nya.

Keuntungannya tentu saja berkaitan dengan kemudahan penggunaan. Kalau melihat support page GoPro terkait cara-cara memulai live stream di tiap platform, bisa kita lihat bahwa langkah-langkahnya jauh lebih simpel jika memakai platform milik GoPro sendiri, dan ini berlaku untuk GoPro Hero7 Black, Hero8 Black, dan GoPro Max sekaligus.

GoPro Plus sendiri sebenarnya sudah menawarkan benefit berupa cloud storage tanpa batas untuk semua koleksi foto dan video pelanggan dalam resolusi aslinya. Anggap saja layanan live streaming ini sebagai fasilitas tambahan sehingga pengguna bisa lebih mudah membagikan aksinya ke keluarga dan kerabat lainnya. Aksinya pun tidak melulu harus di luar, sebab seperti yang kita tahu, GoPro Hero8 Black sekarang juga dapat difungsikan sebagai webcam.

Dalam kesempatan yang sama, GoPro akhirnya juga merilis software webcam-nya di Windows setelah sebelumnya cuma tersedia di platform macOS saja. Khusus pengguna action cam terbaru GoPro ini, juga ada firmware baru yang menanti yang menghadirkan dukungan fitur HyperSmooth 2.0 pada lebih banyak mode perekaman.

Sumber: Engadget dan GoPro.

Cara Menjadikan Kamera Mirrorless Sony Sebagai Webcam

Hampir semua merek kamera, terutama untuk beberapa model terbaru, kini bisa dijadikan sebagai webcam. Sejak pandemi covid-19 dan sekarang menuju era new normal, kebutuhan webcam untuk aktivitas video conference, webinar, dan komunikasi berbasis video lainnya terbilang tinggi.

Canon menjadi produsen kamera pertama yang memungkinkan mengubah beberapa kamera DSLR dan mirrorless tertentu menjadi webcam. Kemudian disusul Fujifilm, Panasonic, Olympus, dan sekarang Sony.

cara-menjadikan-kamera-mirrorless-sony-sebagai-webcam-1

Meski agak terlambat dibandingkan para kompetitornya tapi dalam peluncuran perdananya, daftar kamera yang didukung mencapai 35 model. Untuk kamera mirrorless full frame Sony di antaranya A9 II, A9, A7R IV, A7R III, A7R II, A7S III, A7S II, A7S, A7 III, dan A7 II.

Sementara untuk pengguna Sony APS-C ada A5100, A6100, A6300, A6400, A6500, dan A6600. Lalu untuk kamera compact, ada RX100 VII, RX100 VI, RX100 V, RX100 IV, RX10 IV, RX0 II, RX0, ZV-1 dan lainnya.

Hal yang cukup menarik ialah kamera entry-level A5100 masih masuk dalam daftar. Sayangnya, A6000 yang menurut saya lebih populer dibanding A5100 justru malah tidak didukung oleh Sony. Semoga saja, kedepannya Sony menambahkan A6000 agar bisa digunakan sebagai webcam.

Imaging Edge Webcam

Aplikasi desktop yang Sony luncurkan bernama Imaging Edge Webcam yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan live streaming, video conference, dan lainnya dengan satu langkah mudah. Sambil memanfaatkan kecanggihan teknologi gambar dari kamera Sony, seperti autofocus dan kualitas gambar yang tinggi.

Kami akan terus beradaptasi dan berevolusi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pendapat mereka sangatlah penting untuk semua hal yang kami kembangkan di industri ini. Mengingat semakin bertambahnya permintaan untuk live streaming dan komunikasi video, kami pun amat senang dapat membagikan aplikasi terbaru kami,” ujar Kazuteru Makiyama, Presiden Direktur Sony Indonesia.

Dengan demikian, akan ada banyak pelanggan loyal Sony yang dapat dengan cepat dan mudah mengubah kamera mereka menjadi sebuah webcam berefektivitas tinggi untuk live streaming, video call, dan banyak lagi,” tambahnya.

Lalu, bagaimana caranya untuk memungkinkan mengubah kamera digital Sony menjadi webcam? Langkah pertama download aplikasi desktop Imaging Edge Webcam di tautan ini dan pilih tipe kamera yang Anda punya. Kemudian install ke desktop PC atau laptop berbasis Windows 10 Anda.

Dalam tutorial kali ini, saya menggunakan Sony ZV-1 dan sebelum kita menghubungkan kamera ke laptop, kita harus menonaktifkan fitur Ctrl w/ Smartphone dan mengaktifkan Remote PC Function. Caranya tekan tombol ‘menu’ pada kamera untuk menuju pengaturan, lalu geser ke tab network, pilih Ctrl w/ Smartphone dan atur menjadi off.

cara-menjadikan-kamera-mirrorless-sony-sebagai-webcam-2 cara-menjadikan-kamera-mirrorless-sony-sebagai-webcam-3

Selanjutnya, masih pada tab network pilih PC Remote Function dan atur menjadi on. Sekarang sambungkan kamera ke laptop lewat koneksi USB, bisa menggunakan kabel data microUSB bawaan menggunakan port multi pada kamera.

Untuk memastikannya bekerja, misalnya saya membuka aplikasi Zoom versi desktop. Lalu, pergi ke pengaturan, pilih video, dan ubah kamera menjadi Sony Camera (Imaging Edge).

Pada Sony ZV-1 ini kita bebas mengatur mode kamera, baik itu manual atau pun mode auto. Fitur andalan Sony ZV-1 seperti Background Defocus dan Product Showcase juga bisa digunakan yang sangat berguna saat Anda presentasi atau menjadi pembicara webinar.

Adapun salah satu keuntungan menggunakan kamera digital dibanding webcam bawaan atau eksternal ialah kualitas gambarnya pasti lebih bagus, terutama di dalam ruangan dengan pencahayaan sekedar lampu. Namun pastikan lensa yang digunakan cukup lebar, setidaknya setara 28mm di full frame, 24mm, 20mm, atau yang lebih lebar dan rekomendasi saya lensa fix karena memiliki aperture yang besar.

[Tips] Menggunakan Smartphone untuk Menjadi Webcam dengan Iriun

Masa pandemi COVID-19 memang mengharuskan banyak orang untuk bekerja di rumah atau work from home. Anak-anak pun juga diharuskan untuk sekolah dari rumah untuk menghindari penyakit COVID-19 tersebut. Oleh karena itu, penggunaan teknologi untuk bekerja dan belajar sangat diperlukan. Salah satunya adalah menggunakan aplikasi konferensi video seperti Zoom atau Google Meet.

Belum lama ini, beberapa teman secara khusus menghubungi saya untuk menanyakan sebuah pertanyaan yang sama: berapakah harga webcam. Hal tersebut sangat dibutuhkan dalam mengikuti kegiatan belajar dan melakukan rapat. Sayangnya, banyak pengguna PC desktop tidak memiliki webcam dan banyak pula yang tidak memiliki laptop dengan webcam terintegrasi.

Iriun Webcam - GPlay

“Saya mau beli sebuah webcam, mas… Dana saya hanya Rp. 300.000 saja” ungkap salah seorang teman. Padahal, pada masa pandemi seperti ini pengeluaran justru harus diirit. Saya pun menanyakan “Apakah kamu memiliki sebuah smartphone Android yang sudah tidak terpakai? Atau yang tidak sering digunakan pada saat rapat?”. Dia pun menjawab “Ada!”

Dengan jawaban ini saya menyarankan untuk menggunakan smartphone yang ada untuk menjadi sebuah webcam. Aplikasi yang digunakan pun juga gratis sehingga kita tidak akan mengeluarkan dana tambahan sedikit pun. Apalagi, tidak sedikit orang yang memiliki smartphone lama dan tidak terpakai.

Iriun Webcam - Software connected

Lalu apa aplikasinya? Dari sekian banyaknya, saya menyarankan untuk memakai Iriun 4K Webcam for PC and Mac. Dengan menggunakan aplikasi ini, dalam sekejap kita bisa memiliki sebuah webcam dengan resolusi hingga 4K. Padahal, harga sebuah webcam dengan resolusi HD saja dijual dengan harga dari Rp. 250.000 hingga Rp. 2 jutaan! Bayangkan penghematan yang bisa didapat dengan hanya melakukan download aplikasi gratis.

Lalu bagaimana menggunakan aplikasi Iriun ini? Ada dua hal yang harus dilakukan pertama kali. Yang pertama adalah melakukan instalasi pada perangkat smartphone. Aplikasi ini dengan mudah bisa dicari pada Google Play.

Iriun Webcam - Waiting connection

Langkah berikutnya adalah dengan melakukan instalasi Iriun pada PC atau Mac. Software-nya bisa langsung diunduh pada situs resmi mereka di https://iriun.com. Sistem operasi yang didukung oleh Iriun adalah Windows, Mac, dan Linux UBuntu. Jalankan paket instalasinya dan ikuti langkah-langkah yang ada untuk menyelesaikan pemasangan software tersebut.

Selanjutnya, jalankan aplikasi Iriun pada perangkat smartphone. Setelah itu, tentukan pilihan untuk koneksinya. Iriun webcam bisa tersambung ke PC dengan menggunakan WiFi atau kabel data USB. Saya sendiri lebih memilih untuk menggunakan WiFi karena tidak repot harus memasangkan kabel terlebih dahulu. Yang harus diingat adalah bahwa PC dan smartphone yang terinstal Iriun harus dalam satu SSID WiFi atau terhubung pada WiFi dan router yang sama.

Iriun Webcam - Software

Namun, tidak sedikit pula mereka yang tersambung WiFi dan menemukan bahwa keduanya tidak bisa tersambung. Jalan satu-satunya yang harus ditempuh adalah dengan menggunakan kabel USB. Untuk itu, Anda harus mempersiapkannya dengan terlebih dahulu menyalakan USB Debugging pada menu Developer Option di Setting Android.

Setelah semuanya siap, jalankan software Iriun yang ada pada PC Anda. Software yang satu ini akan secara otomatis langsung mendeteksi pada saat aplikasi Iriun pada smartphone sudah berjalan, baik melalui WiFi maupun kabel USB. Saya telah mencoba dengan kedua koneksi dan tidak menemukan masalah apa pun.

Iriun Webcam - Setting Android

Pada sisi smartphone, pengguna bisa melakukan beberapa pilihan seperti orientasinya, penggunaan autofokus, pemakaian kamera depan atau belakang, dan juga menyalakan flash pada saat ada di ruang yang gelap. Pada sisi komputer, Anda bisa mengatur resolusi yang diinginkan. Pada beberapa smartphone, resolusi 4K akan membuat lag. Jadi paling aman, pilih saja resolusi 1920×1080 atau 1280×720.

Terakhir adalah pengaplikasiannya pada software seperti Meet atau Zoom. Hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih Iriun dari daftar webcam yang ada. Pada laptop saya karena sudah ada kamera bawaan, pilihannya menjadi dua buah. Dan Anda sudah memiliki sebuah webcam gratis yang bisa digunakan hingga 4K.

Iriun Webcam - Choose camera

Selamat mencoba 🙂

Software Cascable Pro Webcam Siap Ubah Lebih dari 100 Model Kamera Menjadi Webcam

Tren menggunakan kamera biasa sebagai webcam sedang naik daun belakangan ini, apalagi mengingat satu per satu pabrikan – mulai dari Canon, Fujifilm, Panasonic, Olympus, sampai GoPro sekalipun – telah merilis software pendukung supaya masing-masing konsumennya bisa mengikuti tren tersebut tanpa perlu mengandalkan hardware tambahan macam Elgato Cam Link.

Sayangnya inisiatif dari tiap-tiap pabrikan itu masih belum bisa mengakomodasi semua pengguna, terutama mereka yang masih memakai model kamera yang sudah berumur. Saya adalah salah satu yang kurang beruntung. Kamera Fujifilm X-E2 milik saya yang sudah berusia hampir tujuh tahun rupanya sama sekali tidak didukung oleh software webcam yang ditawarkan Fujifilm.

Beruntung ada developer pihak ketiga yang mengembangkan solusi serupa macam Cascable. Mereka baru saja merilis software anyar bernama Cascable Pro Webcam. Fungsinya? Mengubah banyak kamera menjadi webcam tanpa bantuan capture card maupun hardware tambahan lainnya.

Kuncinya ada di kata “banyak” itu tadi. Tercatat ada lebih dari 100 kamera yang kompatibel dengan software ini (dan kamera saya pun termasuk). Entah itu kamera buatan Canon, Nikon, Fujifilm, Sony, Panasonic atau Olympus, asalkan ada tanda centang pada kolom “Control & Automation” di tabel kompatibilitasnya, berarti kamera tersebut bisa dialihfungsikan menjadi webcam menggunakan Cascable Pro Webcam.

Cascable Pro Webcam

Seperti yang bisa kita lihat dari begitu banyaknya kamera yang kompatibel, kelebihan Cascable Pro Webcam terletak pada fleksibilitasnya. Selain via kabel USB, pengguna juga dapat menyambungkan kameranya via Wi-Fi. Pada sejumlah kamera, pengaturan exposure-nya bahkan bisa disesuaikan selagi sesi video call atau streaming sedang berlangsung.

Aplikasi video call maupun streaming yang bisa menerima input gambar dari Cascable juga banyak, mulai dari Google Chrome, Microsoft Edge, Skype (minimal versi 8.59), Zoom (minimal versi 5.0.5), Microsoft Teams, OBS Studio, sampai Twitch Studio. Kekurangannya? Cascable Pro Webcam cuma tersedia di macOS saja.

Lebih menyebalkan lagi, software ini hanya bisa berjalan di macOS versi 10.14.4 (Catalina), sedangkan MacBook Air tua saya masih nyaman menjalankan OS X Yosemite dan saya sama sekali tidak punya niat untuk meng-update-nya demi menghindari absennya dukungan aplikasi 32-bit. Kamera dan software-nya sudah cocok, tapi sekarang giliran laptop-nya yang kelewat jadul.

Bagi yang tertarik mencoba, Cascable Pro Webcam juga menawarkan versi free trial dengan fitur-fitur yang dibatasi. Versi penuhnya bisa dibeli seharga $40, atau $30 kalau membelinya sebelum 24 Juli.

Sumber: DPReview.

Software Lumix Streaming Kini Tersedia untuk MacOS

Bulan Juni lalu, Panasonic telah meluncurkan software yang menambah fungsi kamera mirrorless Lumix menjadi webcam. Adalah Lumix Tether for Streaming (beta) atau Lumix Streaming yang saat dirilis hanya tersedia untuk platfrom Windows 10.

Kini software Tether for Streaming juga telah tersedia untuk pengguna komputer dengan sistem MacOS. Sayangnya, model kamera yang didukung masih sedikit yaitu Lumix GH5, G9, GH5S, S1, S1R, dan S1H.

Sebagai informasi, Lumix Tether for Streaming ini dikembangkan berdasarkan Lumix Tether (Versi 1.7) yang awalnya dirancang untuk tethered shooting. Sehingga menampilkan elemen-elemen UI seperti autofocus dan control panel pada monitor PC.

Saat sesi video conferensi, tentu hal itu cukup mengganggu dan solusinya Panasonic menambahkan mode live view pada Lumix Streaming. Hal ini memungkinkan pengguna memilih opsi ‘camera view only‘, di mana elemen-elemen UI tersebut bisa disembunyikan atau ditampilkan selama USB tethering sesuai kebutuhan.

Selain itu, Panasonic juga mengumumkan pengembangan software yang disebut ‘Lumix Webcam’ untuk Windows dan MacOS. Apa bedanya
Tether for Streaming dengan Lumix Webcam?

Tether for Streaming pada dasarnya program untuk tethered shooting. Pengguna perlu menginstall software broadcasting supaya komputer dapat mendeteksi output tampilannya, sebelum akhirnya bisa digunakan pada layanan video conference seperti Zoom, Google Meet, dan lain sebagainya.

Sementara, dengan Lumix Webcam bisa langsung bisa digunakan untuk live streaming dan layanan video conference. Lumix Webcam rencananya akan dirilis pada bulan September di platform Windows 10 dan Oktober untuk macOS.

Kemudian, Panasonic juga merilis update firmware untuk enam kameranya yaitu Lumix GH5, GH5S, G9, G95, G85, dan GX9. Update kali ini terkait peningkatan kompatibilitas dengan Tripod Grip DMW-SHGR1 terbaru dari Panasonic dan menambahkan ‘operational stability‘ dengan lensa Lumix G Vario 12–32mm / F3.5–5.6

Sumber: DPreview

GoPro Hero8 Black Kini Bisa Dipakai Sebagai Webcam Tanpa Bantuan Perangkat Tambahan

Pandemi memaksa produsen kamera untuk lebih kreatif memperlakukan konsumennya. Kita memang dianjurkan untuk sebisa mungkin tidak keluar rumah, tapi itu bukan berarti kamera yang kita miliki harus terbengkalai begitu saja. Kalau menurut sejumlah brand, kenapa kameranya tidak dialihfungsikan saja, menjadi webcam misalnya.

Semuanya bermula ketika Canon merilis software untuk EOS Webcam Utility, yang meskipun masih berstatus beta, sudah bisa mengubah peran asli kamera DSLR maupun mirrorless menjadi webcam tanpa bantuan perangkat tambahan seperti capture card. Lalu dalam kurun waktu yang singkat, satu demi satu brand lain ikut menyusul, mulai dari Fujifilm, Panasonic, dan bahkan sampai Olympus.

Bahkan GoPro pun akhirnya juga ikut latah. Mereka baru saja merilis aplikasi GoPro Webcam, yang cukup disayangkan baru tersedia buat platform macOS sejauh ini, dengan versi Windows yang masih dalam tahap pengembangan. Kamera yang kompatibel hanyalah Hero8 Black, dan itu pun harus dengan mengunduh dan meng-install firmware update terlebih dulu.

Usai meng-install firmware baru dan aplikasi GoPro Webcam, pengguna cukup menyambungkan Hero8 Black ke komputer menggunakan kabel USB-C, maka kamera pun siap dipilih sebagai input video beresolusi 1080p atau 720p pada aplikasi-aplikasi video call seperti Zoom, Google Meet, dan lain sebagainya. Panduan lengkap langkah-langkahnya bisa dilihat langsung di situs GoPro.

Satu catatan penting yang perlu diingat, berhubung fitur webcam ini memerlukan firmware baru, otomatis pengguna tidak bisa memakainya bersamaan dengan firmware GoPro Labs. Pastikan juga baterai kamera sedang dalam kondisi penuh, sebab perangkat tidak bisa di-charge selama digunakan sebagai webcam.

Untuk pengguna GoPro Hero7 atau yang lebih tua lagi, sayangnya tidak ada solusi yang semudah dan semurah ini. Anda tetap butuh bantuan perangkat tambahan seperti Elgato Cam Link kalau mau menggunakan action cam kesayangan sebagai webcam.

Sumber: PR Newswire dan GoPro.

Kamera Olympus Juga Bisa Jadi Webcam dan Ungkap Roadmap Lensa Terbarunya

Kabar soal pamitnya Olympus di industri kamera memang sangat mengejutkan. Setelah akhir tahun 2020 nanti, bisnis pencitraan Olympus akan diteruskan oleh Japan Industrial Partners.

Bagi pengguna kamera Olympus, harusnya tidak perlu khawatir. Sebab, Olympus telah mengumumkan roadmap lensa terbaru mereka dan softwate OM-D Webcam Beta.

Ya, mengikuti jejak Canon, Fujifilm, dan Panasonic, pemilik kamera Olympus juga memungkinkan mengubah kamera sebagai webcam berkualitas tinggi untuk aktivitas live streaming dan video conference. Saat ini, ada lima model perangkat yang didukung, yaitu:

  • Olympus OM-D E-M1X
  • Olympus OM-D E-M1
  • Olympus OM-D E-M1 Mark II
  • Olympus OM-D E-M1 Mark III
  • Olympus OM-D E-M5 Mark II

Cara menggunakan kamera Olympus sebagai webcam sangat mudah, pertama download dan install softwate OM-D Webcam Beta untuk platform Windows 10, Olympus tidak menyebut ketersediaan untuk platform MacOS. Setelah itu sambungkan kamera melalui port USB Type-C, buka aplikasi video conference yang Anda gunakan misalnya Zoom atau yang lain dan pilih opsi kamera Olympus.

Sebagai catatan, OMD-D Webcam Beta tidak menampilkan audio. Jadi, Anda tetap mengandalkan mikrofon internal komputer atau mikrofon USB eksternal. Dengan begitu, Anda bisa bebas menempatkan kamera di lokasi terbaik.

150-400mm-1536x761

Untuk roadmap atau gambaran lensa yang akan datang, Olympus mengungkap detail soal lensa M.Zuiko Pro 150-400mm F4.5 dengan built-in teleconverter 1.25x. Lensa ini pertama kali diumumkan pada Januari 2019 dan akan tiba pada musim dingin 2020 atau sekitar September.

olympus-roadmap-lensa

Bersama dengan update firmware untuk pengguna OM-D E-M1X yang membawa kemampuan Intelligent Subject Tracking Autofocus. Satu lagi, Olympus telah menambahkan lensa M.Zuiko Pro ED 8-25mm F4 Pro ke dalam roadmap.

Sumber: PetaPixel

Cara Menggunakan Kamera Fujifilm Sebagai Webcam

Pada bulan Mei lalu, Fujifilm merilis software bernama Fujifilm X Webcam untuk platform Windows 10. Di mana memungkinkan para pengguna mirrorless Fujifilm model tertentu bisa menjadikan kamera mereka sebagai webcam.

Sayangnya, daftar kamera yang didukung jumlahnya masih sangat sedikit. Tercatat hanya kamera mirrorless flagship Fujifilm seperti X-H1, X-Pro3, X-Pro2, X-T4, X-T3, dan X-T2. Serta, kamera Fujifilm dengan sensor medium format seperti GFX100, GFX 50S, dan GFX 50R.

Kabar baiknya, lewat update firmware terbaru versi 1.30 untuk pengguna Fujifilm X-A7 dan vesi 1.10 untuk pemilik Fujifilm X-T200. Kedua kamera tersebut sekarang bisa digunakan sebagai webcam ketika terhubung ke komputer melalui kabel USB.

Selain itu, Fujifilm juga mengumumkan bahwa software Fujifilm X Webcam akan tersedia di platform MacOS bulan depan. Kebetulan saya masih memegang Fujifilm X-A7, mari coba langsung cara menggunakan kamera Fujifilm sebagai webcam.

Install Fujifilm X Webcam

Buat yang belum install, langkah pertama download dulu software Fujifilm X Webcam ke komputer atau laptop berbasis Windows 10 Anda. Lalu, install dan kemudian restart.

Bagi pengguna Fujifilm X-A7 dan X-T200, update dulu firmware ke versi terbaru. Bisa lewat smartphone menggunakan aplikasi Fujifilm Camera Remote, setelah kamera terhubung, buka menu ‘firmware update‘, dan ikuti intruksinya.

step-1

step-2

step-3

Setelah update sukses, buka pengaturan kamera pergi ke Connection Setting > USB Mode, dan pilih USB Webcam. Selanjutnya, hubungkan kamera ke komputer menggunakan kabel data USB Type-C.

Ya, sangat mudah dan sekarang buka aplikasi yang akan kita gunakan. Seperti Zoom, Goolge Meet, Skype, Microsoft Team, dan YouTube. Contohnya saya menggunakan aplikasi Zoom, buka Settings > Video > Camera > lalu pilih kamera Fujifilm Anda.

Susul Canon dan Fujifilm, Panasonic Kini Juga Punya Software untuk Ubah Kamera Jadi Webcam

Webcam semakin laris selama pandemi. Bagaimana tidak, hampir setiap hari kita selalu melangsungkan sesi video conference, dan itu pada akhirnya memicu sejumlah pabrikan untuk lebih kreatif lagi.

Adalah Canon yang memulai. Akhir April lalu, mereka merilis software PC yang berfungsi untuk mengubah beberapa kamera besutannya menjadi webcam. Satu bulan setelahnya, Fujifilm langsung menyusul dengan solusi serupa, mempersilakan konsumen untuk terlihat lebih profesional selama video conference berkat kualitas video dari kamera mirrorless yang jauh lebih superior ketimbang webcam standar.

Sekarang, giliran Panasonic yang meluncurkan software sejenis bernama Lumix Tether for Streaming. Premisnya mirip seperti yang Canon dan Fuji tawarkan; pasca instalasi software, cukup sambungkan kamera ke PC via USB, maka pengguna dapat memilihnya sebagai kamera input di aplikasi video conference.

Sayangnya, berhubung software ini masih beta, kekurangannya sejauh ini adalah, pengguna juga perlu meng-install software broadcasting macam OBS supaya PC dapat mendeteksi output tampilannya, sebelum akhirnya diteruskan ke Zoom, Google Meet, dan lain sebagainya. Lebih lanjut, pengguna juga perlu menggunakan mikrofon eksternal untuk menangkap audio.

Sebelum ini, Panasonic sebenarnya sudah punya software Lumix Tether standar yang dapat dipakai untuk keperluan serupa. Yang berbeda, versi barunya ini dapat menghapus tampilan elemen-elemen UI seperti kotak autofocus dan lain sejenisnya, sehingga yang kolega Anda lihat sama persis seperti yang kamera lihat.

Bagi para pemilik Lumix G9, GH5, GH5S, S1, S1R dan S1H, Lumix Tether for Streaming saat ini sudah bisa diunduh lewat situs Panasonic. Pastikan PC Anda menjalankan Windows 10, sebab software ini tidak kompatibel dengan versi sistem operasi lain.

Sumber: DPReview dan Panasonic.

Kamera Mirrorless Fujifilm Sekarang Bisa Dipakai Sebagai Webcam

Bulan lalu, Canon merilis software yang dapat menyulap kamera buatannya menjadi webcam. Jika Anda bukan pengguna kamera Canon seperti saya, reaksi paling wajar saat mendengar kabar tersebut adalah berharap supaya pabrikan-pabrikan kamera lain segera mengikuti jejak Canon.

Harapan itu akhirnya terkabul, terutama apabila Anda punya kamera bikinan Fujifilm. Ya, pengguna kamera Fuji kini bisa mengunduh software bernama Fujifilm X Webcam Support pada perangkat Windows 10-nya, lalu menyambungkan kamera mirrorless kesayangannya via USB untuk dijadikan webcam di kala mengikuti webinar atau video conference via Zoom, Google Meet, maupun berbagai layanan lainnya.

Sangat disayangkan kamera yang didukung tergolong amat sedikit: X-T2, X-T3, X-T4, X-Pro2, X-Pro3, X-H1, GFX 50S, GFX 50R, dan GFX100. Seri X100 tidak ada sama sekali, demikian pula seri X-E. Sebagai pengguna X-E2, saya turut bersedih, dan bagi para pengguna X-E3, saya maklum kalau Anda heran mengapa kamera tersebut tidak didukung meski usianya lebih muda daripada X-T2.

Terlepas dari itu, instalasi dan cara penggunaan software ini cukup mudah, meski menurut saya agak sedikit lebih ribet daripada penawaran Canon. Silakan ikuti panduan langsung dari Fujifilm, atau tonton video tutorial dari Fuji Guys berikut ini.

Satu hal yang menarik adalah, fitur khas Film Simulation rupanya tetap bisa dipakai selama kamera berfungsi sebagai webcam. Ingin mengikuti video conference dengan tampilan hitam-putih? Silakan saja.

Semoga ke depannya jumlah kamera yang kompatibel bisa bertambah. Juga belum tersedia sejauh ini adalah software webcam versi macOS.

Via: PetaPixel.