Perkenalkan WiFi 6, TP Link Bakal Boyong 5 Perangkat ke Indonesia

Saat ini mungkin hampir setiap orang yang menggunakan internet pita lebar di rumahnya pasti menggunakan router WiFi untuk terkoneksi. Hal tersebut disebabkan oleh kemampuan router untuk bisa membagi koneksi ke setiap perangkat yang terhubung. Jadi, semua pengguna bisa terkoneksi ke internet dalam waktu yang bersamaan.

TPLink Wifi 6 - Launch

WiFi juga terbagi ke beberapa versi, mulai dari kode 802.11a, b, g, n, AC, dan yang terakhir adalah AX atau yang disebut dengan WiFi 6. WiFi 6 tentu saja menawarkan segudang peningkatan dibanding dengan 802.11 AC atau saat ini bernama WiFi 5. Apalagi, masih banyak juga pengguna yang saat ini menggunakan 802.11n, sehingga peningkatan ke WiFi 6 akan jauh lebih baik lagi.

TP-Link, salah satu vendor yang memproduksi router, ternyata telah mengadopsi teknologi WiFi 6 ini. Hal tersebut diutarakan pada saat menggelar konferensi pers yang diadakan pada hotel Ashley pada tanggal 10 Maret 2020. Teknologi WiFi 6 nantinya akan diimplementasikan pada lima produk terbarunya yang akan mereka bawa ke Indonesia.

TPLink Wifi 6 - AX11000

Perangkat pertama adalah TP Link Archer AX11000. Archer AX11000 menjadi router berbasis Wi-Fi 6 yang diusung TP-Link bagi para gamers. Router ini memiliki prosesor 1,8 GHz Quad-Core CPU dan tiga coprocessor yang bisa memastikan kinerja jaringan pengguna selalu lancar dan stabil. Archer AX11000 menawarkan kecepatan Wi-Fi hingga 10756 Mbps.

TPLink Wifi 6 - Archer AX50

Selanjutnya adalah Archer AX50. Dengan fitur bandwidth 160MHz dan 1024-QAM, perangkat ini mampu memberikan kecepatan hingga 3 Gbps. Router ini memiliki fitur BSS color client, user akan diidentifikasi sesuai warna ketika sudah terhubung ke router. Jika ternyata tidak cocok dengan jaringan tersebut, otomatis perintahnya akan di-ignore. Router ini juga memiliki teknologi OFDMA yang bisa meningkatkan kapasitas koneksi dalam densitas tinggi.

TPLink Wifi 6 - Archer AX10

TP-Link juga memperkenalkan Archer AX10 yaitu CPU bertenaga Triple-Core didukung teknologi Wi-Fi 6 Stable Next-Gen Performance. Router ini mendukung 1024-QAM terbaru yang bekerja untuk meningkatkan kecepatannya.  Teknologi OFDMA yang ditanamkan pada router ini memungkinkan beberapa perangkat untuk menggunakan satu band pada saat yang sama serta tidak berpengaruh pada penurunan kinerja.

TPLink Wifi 6 - Archer TX3000

TP-Link juga menghadirkan Archer TX3000E, yakni Wi-Fi 6 Bluetooth 5.0 PCI-E adapter khusus untuk para pengguna internet di PC desktop. Perangkat jaringan ini terdiri atas network card dan dua antena magnet 5 dBi. Dengan 1024-QAM dan bandwith 160 MHz, network card Archer TX3000E meningkatkan kinerja Wi-Fi tiga kali lebih cepat dari standar AC Wi-Fi drive bawaan PC.

TPLink Wifi 6 - EAP620HD

TP-Link juga segera memperkenalkan perangkat router access point Wi-Fi 6 seri EAP620 HD yang dihadirkan bagi para pebisnis. Access point ini cocok digunakan di dalam kantor atau café. Perangkat ini memiliki kecepatan hingga 1.8 Gbps serta kecepatan Dual-Band hingga 1.774 Mbps. Access point ini juga mendukung integrasi ke penyimpanan data pada cloud Omada, di mana akses cloud Omada yang disediakan TP-Link tersebut mampu mempermudah kendali jaringan penggunanya di mana pun mereka berada.

Pada saat sesi tanya jawab, saya menanyakan bedanya antara 5 GHz yang digunakan pada WiFi 5 dengan WiFi 6 dari sisi jangkauannya. TP-Link pun mengatakan bahwa jangkauannya akan sama dengan WiFi 5, namun yang harus diperhatikan adalah kecepatannya pada jarak yang sama. Kinerjanya sudah dipastikan akan meningkat dibandingkan dengan WiFi 5.

Sayangnya, TP-Link belum bisa membocorkan berapa harganya. Perangkat-perangkat tersebut juga rencananya akan dijual di Indonesia pada pertengahan tahun 2020.

[Review] Samsung Galaxy S10+: Smartphone Android Kencang dengan Kamera Cantik

Seperti biasanya, Samsung bakal meluncurkan smartphone flagship Android terbarunya di setiap tahun. Tahun 2019 merupakan giliran Galaxy S10 yang diperkenalkan kepada para konsumen. Galaxy S10 sendiri memiliki tiga varian, yaitu S10e, S10, dan S10 Plus.

Kali ini DailySocial kedatangan Galaxy S10+ yang merupakan versi dengan layar yang lebih besar serta kamera yang lebih lengkap. Versi yang kami dapatkan tentu saja menggunakan SoC Exynos 9820 yang diproduksi memakai proses pabrikasi 8 nm. Kinerjanya sendiri diklaim oleh Samsung sama atau terpaut sangat sedikit dengan versi Snapdragon yang dijual di Amerika.

Samsung Galaxy S10+

Galaxy S10 sendiri memiliki spesifikasi sebagai berikut

Samsung Galaxy S10e Samsung Galaxy S10 Samsung Galaxy S10+
SoC Exynos 9820
Prosesor 2×2.73 GHz Mongoose M4 + 2×2.31 GHz Cortex-A75 + 4×1.95 GHz Cortex-A55
GPU Mali-G76 MP12
RAM 6 / 8 GB 6 / 8 GB 8 / 12 GB
Internal 128 / 256 GB 128 / 512 GB 128/256 GB dan 1 TB
Layar 5,8″ 2280×1080 HDR10+ GG 5 6,1″ 3040×1440 HDR10+ GG 6 6,4″ 3040×1440 HDR10+ GG 6
Dimensi 142.2 x 69.9 x 7.9 mm 149.9 x 70.4 x 7.8 mm 157.6 x 74.1 x 7.8 mm
Bobot 150 gram 157 gram 175 / 198 gram (versi keramik)
Baterai 3100 mAh 3400 mAh 4100 mAh
OS Android Pie 9 dengan One UI

Untuk perangkat Samsung Galaxy S10+ yang kami dapatkan, berikut adalah hasil dari CPU-Z dan Sensor Box.

Sebelum Samsung Galaxy S10+ datang ke meja pengujian tim Dailysocial, kami pun telah menggunakannya pada saat Samsung menjamu ke Turki. Akan tetapi, pada saat itu kami belum menguji performa smartphone dengan menggunakan aplikasi benchmark. Samsung S10+ pun pada saat itu belum mendapatkan fitur Night Mode, sehingga hasil yang didapatkan pada saat gelap masih kurang baik. Fitur Night Mode pulalah yang membuat kami sedikit terlambat dalam melakukan review kali ini. But it worth the wait…

Unboxing

Samsung Galaxy S10+ - Box

Seperti di ataslah bentuk dari paket penjualan Samsung Galaxy S10+. Didalam paket penjualan tersebut dapat ditemukan perlengkapan seperti gambar berikut ini.

Samsung Galaxy S10+ - Unboxing

Desain

Layar merupakan bagian terbaru dari desain Samsung Galaxy S10+. Walaupun memiliki nama yang sama, Infinity Display, tetapi kali ini Samsung membuatnya lebih luas lagi. Layar yang ada pun juga menggunakan kaca pelindung Gorilla Glass 6 yang diklaim mampu bertahan saat perangkat jatuh dalam ketinggian tertentu. Pada sisi layarnya, Samsung masih menggunakan desain edge yang melengkung, membuatnya menjadi bezelless.

Samsung Galaxy S10+ - Bagian Bawah

Kamera pada bagian depan terdapat pada sisi kanan atas layar. Pada Samsung Galaxy S10+, kameranya ada dua buah. Kamera tersebut tidak terletak di luar layar, tetapi ada didalam layar Infinity Display. Samsung pun masih mendesain layar keluarga S yang tidak memakai poni sama sekali.

Layar pada S10+ juga menggunakan standar HDR10+ yang memiliki warna lebih cerah dibandingkan layar dari smartphone lainnya. HDR10+ sendiri merupakan standar yang diperkenalkan oleh Samsung dan Amazon Video. HDR10+ sendiri merupakan standar bebas royalti yang memberikan tingkat kecerahan lebih akurat dibandingkan HDR10.

Samsung Galaxy S10+ - Bagian kanan

Samsung kali ini memperkenalkan Ultrasonic Fingerprint ID yang memindahkan pemindai sidik jari dari bagian belakang ke depan. Hal tersebut berarti sensor pemindainya ada dibalik layarnya. Sensor sidik jari ini juga terasa cepat.

Bagian belakang dari smartphone ini menggunakan bahan berjenis kaca. Jangan khawatir, karena kaca belakang tersebut sudah menggunakan Gorilla Glass 5. Setelah dipakai tanpa casing, kami belum menemukan satu garis goresan pun pada unit yang kami terima. Pada bagian belakang pula terdapat tiga buah kamera, sebuah flash, dan sensor inframerah.

Samsung Galaxy S10+ - Bagian Kiri

Untuk tombol daya ada pada sisi sebelah kanan dari Galaxy S10+. Pada sisi kirinya terdapat tombol volume dan tombol Bixby. Pada bagian bawahnya terdapat port audio 3.5 mm, USB-C, dan speaker. Dan pada bagian atasnya terdapat slot nano SIM hybrid.

Samsung Galaxy S10+ menggunakan Android Pie sebagai sistem operasinya. Namun untuk antarmukanya, Samsung tidak menggunakan lagi versi lama. Antarmuka baru bernama One UI sudah terpasang pada perangkat yang satu ini.

Samsung Galaxy S10+ - Bagian Atas

Jaringan LTE

Samsung Galaxy S10+ merupakan sebuah smartphone flagship. Tentu saja perangkat ini akan mendukung hampir semua spektrum yang ada. Samsung Galaxy S10+ mendukung band LTE  1(2100), 2(1900), 3(1800), 4(1700/2100), 5(850), 7(2600), 8(900), 12(700), 13(700), 17(700), 18(800), 19(800), 20(800), 25(1900), 26(850), 28(700), 32(1500), 38(2600), 39(1900), 40(2300), 41(2500), dan 66(1700/2100). Modem yang terpasang sendiri mendukung Cat 20 dengan kecepatan download 2 Gbps. Hal tersebut dapat tercapai karena Cat 20 mendukung 7 Carrier Aggregation!

Wifi 6

Satu hal pula yang baru pada Samsung Galaxy S10+ adalah pengenalan ke jenis WiFi yang baru. Samsung Galaxy S10+ sudah menggunakan WiFi 6 atau dengan nama lainnya, 802.11ax. WiFi 6 memiliki kecepatan yang luar biasa, yaitu 9.6 Gbps! Sayangnya, perangkat router dengan WiFi 6 belum ada di Indonesia untuk sekarang ini. Akan tetapi, untuk menguji kecepatannya, Anda bisa melakukan transfer data dengan kapasitas yang besar antar Samsung Galaxy S10.

Kamera

Tidak banyak yang dapat dibicarakan lagi untuk kamera. Semua dapat dilihat pada artikel uji coba kamera Samsung Galaxy S10+ di Turki. Akan tetapi, saat kami akan mengembalikan unit demo, perangkat tersebut mendapatkan sebuah mode baru. Mode tersebut adalah Night Mode. Hal inilah yang ingin kami bahas pada segmen yang satu ini dan membuat artikel ini keluar “sedikit” telat.

Sama seperti kebanyakan fitur Night Mode yang ada dipasaran, kamera harus mengambil gambar dalam waktu 5 detik. Dengan begitu, cahaya yang akan didapat akan semakin baik untuk menghasilkan gambar pada keadaan gelap. Pengguna juga diharapkan untuk tidak terlalu bergoyang saat mengambil gambar selama 5 detik tersebut. Tentu saja agar gambar yang diambil tidak buram.

Berikut adalah contoh pengambilan gambar dengan menggunakan Night Mode

Pengujian

Saatnya menguji SoC yang digunakan oleh Samsung Galaxy S10+. Oleh karena yang kami dapatkan merupakan versi Indonesia, SoC yang digunakan adalah Exynos 9820. Prosesor yang digunakan adalah buatan Samsung sendiri dengan Mongoose M4 yang digadang lebih kencang dari Cortex A76 yang ditemani oleh Cortex A75 dan Cortex A55.

Sebelum mendapatkan sampel SoC Snapdragon 855, tentu saja kami harus sandingkan Exynos 9820 dengan Snapdragon 845 dan Hisilicon Kirin 980. Samsung mengklaim bahwa kinerja kedua versinya akan sedikit berbeda. Untuk hal tersebut, silahkan lihat pada hasil benchmark-nya berikut ini.

Cukup unik dimana Exynos 9820 memiliki nilai AITutu yang lebih rendah dari Snapdragon 845. Hal ini cukup menggambarkan kinerja AI pada kamera. Walaupun begitu dengan nilai yang ada, kinerja keduanya sudah cukup kencang.

Untuk kinerja performa, Samsung Galaxy S10+ menduduki nyaris semua aplikasi benchmarking yang kami gunakan. Oleh karena itu, memang bisa dikatakan bahwa Samsung Galaxy S10+ yang menggunakan Exynos 9820 merupakan perangkat Android terkencang saat artikel ini kami muat yang resmi di Indonesia.

Uji dengan BatteryXPRT

DailySocial melakukan pengujian dengan menggunakan aplikasi BatteryXPRT. Mengapa BatteryXPRT? Karena aplikasi yang satu ini dapat menguji baterai smartphone mirip dengan penggunaan sehari-hari. Kami tidak melakukan pengujian saat smartphone berada dalam kondisi menyala tanpa henti atau yang sering disebut dengan Screen On Time.

Samsung Galaxy S10+ - BatteryXPRT

BatteryXPRT sendiri mengatakan bahwa smartphone dengan baterai 4100 mAh ini dapat bertahan sampai dengan 22 jam. Hal tersebut tentu membuat Samsung Galaxy S10+ juga cocok untuk mereka yang ingin memiliki smartphone yang dapat bertahan lebih dari satu hari. Tentunya saat digunakan untuk memainkan game atau mengambil foto-foto saat liburan, smartphone ini tidak akan bertahan sehari, mungkin hanya 8 jam saja sesuai dengan penggunaan kamera saat kami melakukan uji kamera.

Verdict

Dalam memilih sebuah perangkat kelas atas saat ini memang hanya didominasi oleh beberapa merek. Samsung adalah salah satunya yang secara konsisten menawarkan perangkat kelas atas yang baru setiap tahunnya. Untuk tahun 2019, smartphone flagship dari Samsung yang menjadi senjata utama mereka adalah keluarga Galaxy S10, terutama Galaxy S10+.

Kinerja yang ditawarkan oleh Samsung Galaxy S10+ sudah pasti memuaskan semua orang. Pasalnya, saat ini Exynos 9820 yang digunakan di Galaxy S10+ meraih kinerja tertinggi di antara smartphone Android yang ada di Indonesia secara resmi sampai artikel ini dimuat. Oleh karena itu, kinerjanya sudah pasti memuaskan jika dipakai untuk bermain game, melakukan editing baik gambar maupun video, ataupun kegiatan lainnya.

Kamera yang dimiliki oleh Samsung Galaxy S10+ juga sangat apik. Hal tersebut dapat dilihat pada artikel kami sebelumnya, baik untuk video maupun kamera. Tingkat noise yang sangat rendah dan ketajaman yang sangat baik akan didapat disetiap pengambilan foto. Ditambah lagi update Night Mode yang membuat hasil fotonya menjadi lebih cerah pada saat kurang cahaya. Semuanya membuat Anda tidak perlu lagi membawa kamera tambahan karena hasilnya sudah dapat diandalkan di segala medan.

Perangkat yang kami dapatkan merupakan versi 8/128 GB. Varian yang satu ini dijual secara resmi dengan harga Rp. 13.999.000. Harga tersebut memang dapat dikatakan mahal karena memang Samsung menjual pada pasar premium. Apalagi, harga tersebut terlihat tidak mahal jika kita melihat varian 12GB/1TB yang memiliki harga Rp. 23.999.000.

Sparks

  • Prosesor kencang!
  • Hasil kamera bagus
  • WiFi 6
  • Dukungan LTE lengkap
  • Perlindungan kaca dengan Gorilla Glass terbaru
  • HDR10+
  • Feature kamera yang lengkap
  • Pemindai sidik jari responsif

Slacks

  • Harganya mahal!
  • Licin saat digenggam tanpa back case