Blibli Perbanyak Gerai Offline untuk Strategi Omnichannel

Blibli terus ekspansif perluas ekosistem omnichannel-nya melalui gerai offline. Ditargetkan pada 2024 mendatang, perusahaan dapat memiliki gerai hingga 300 unit. Langkah ini akan dicapai dengan menggandeng lebih banyak brand, khususnya untuk menjual perangkat gadget seperti handphone, dan bangun sendiri (independen).

“Kita sangat optimis akan buka 300 toko pada 2024 mendatang. Ini rencana serius kalau kita punya 300, kita akan jadi nomor dua terbesar di Indonesia. Nomor satunya kita tahu siapa [Erajaya],” ucap EVP of Consumer Electronics Blibli Wisnu Iskandar saat perayaan ulang tahun ke-11 Blibli, Senin (26/7).

Seperti diketahui, Blibli gencar masuk ke ranah offline untuk mewujudkan strategi omnichannel yang sudah dijalankan sejak 2016, ditandai dengan kehadiran Blibli Instore. Adapun peluncuran gerai offline itu sendiri dilakukan melalui anak usaha Blibli, PT Global Teknologi Niaga (GTN).

Dalam gerai offline milik Blibli ini, di antaranya mencakup Blibli Store (toko gadget dan elektronik), Blibli Mart (minimart), gerai Tukar Tambah, dan Samsung Experience Store. Khusus yang terakhir, Blibli akan menambah kemitraan dengan brand gadget lainnya, salah satunya dengan Xiaomi. Strategi ini serupa dengan yang dilakukan Erajaya, yang bekerja sama dengan iPhone (iBox), Samsung dan Huawei, lewat anak-anak usahanya.

Saat ini gerai offline Blibli sudah tersebar di 87 titik di Jabodetabek dan kota-kota besar di pulau Jawa, Medan, dan Makassar sejak pertama kali meluncur pada tahun lalu. Wisnu menyebut hingga akhir 2022 ini, perusahaan menargetkan dapat memiliki 160 gerai. Kota-kota di Sumatera dan Kalimantan masuk ke dalam daftar berikutnya yang siap disambangi.

Khusus di Blibli Store, lanjut dia, pengunjung bisa mendapatkan beragam promosi hingga layanan after sales seperti garansi kerusakan. Dalam waktu dekat, akan tersedia garansi buyback untuk pembelian gadget tertentu dari brand dan berlaku untuk produk flagship (premium) saja.

“Enggak semua brand kita entertain. Ada dua brand yang kita lakukan dan hanya untuk produk flagship karena untuk define harga agak sulit, harus ada forecast harga. Lagipula karena ini fitur baru, jadi akan lebih nyaman kalau untuk barang premium dulu [sebagai langkah awal].”

Kekuatan Blibli di produk gadget dan elektronik sejak awal berdiri, menjadi kenyamanan bagi perusahaan untuk meluncurkan berbagai fitur yang memudahkan konsumen. Terlebih lagi sebagai perusahaan teknologi, proses adopsi teknologi dari digital ke offline akan lebih mulus saat mengimplementasikan solusi omnichannel.

“Fokus kita adalah mengembangkan teknologi makanya banyak fitur yang kita rilis seperti Click&Collect untuk omnichannel. Kedua, karena kita itu consumer centric, kita tanamkan sales di sini harus punya product knowledge yang bagus.”

Khusus untuk Blibli Mart, sejauh ini baru ada satu lokasi yang terletak di kantor pusat Blibli di Gedung Sarana Jaya, Jakarta Pusat. Peresmian gerai ini sudah dilakukan pada awal 2020, mengadopsi konsep tanpa kasir (cashierless) dan pembayaran non-tunai (cashless).

Kategori barang sehari-hari dan elektronik, merupakan kontributor pendapatan terbesar di Blibli secara keseluruhan, terutama semenjak pandemi. Khusus untuk barang elektronik, tercatat tumbuh dua kali lipat sepanjang 2020 dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudian, pada semester I 2022 ini tumbuh hingga 60% secara year-on-year.

Strategi omnichannel

Dalam kesempatan yang bersamaan, turut disampaikan oleh SVP O2O Blibli David Michum bahwa solusi omnichannel adalah masa depan bagi industri e-commerce karena menciptakan suatu fleksibilitas bagi konsumen untuk berbelanja secara online maupun offline. “Kunci dari kami adalah menjaga kepercayaan konsumen dengan menggandeng seller partner terpercaya agar konsumen tetap senang,” katanya.

Sejak 2016 masuk ke omnichannel melalui Blibli InStore, fitur ini memungkinkan konsumen bisa belanja online dari perangkat yang disediakan Blibli di toko offline yang telah menjadi merchant resmi. Keuntungan yang konsumen terima adalah beragam pilihan pembayaran dari Blibli, seperti cicilan 0%, metode pembayaran yang fleksibel, program loyalitas, dan customer care 24/7.

Dua tahun kemudian, merilis Click&Collect yang memungkinkan konsumen untuk berbelanja online di Blibli tanpa harus menunggu kurir mengantarkan pesanan ke alamat tujuan, Fitur ini menggabungkan dua kebiasaan konsumen saat berbelanja di platform online dan online. Konsumen online menggunakan platform untuk membandingkan harga, cari promosi, dan fitur. Di sisi lain, konsumen offline berbelanja karena ingin lihat barang, trial, dan memegang barang yang akan dibeli.

Lewat akuisisi jaringan supermarket di bawah PT Supra Boga Lestari, turut menambah persebaran titik Click&Collect di Blibli. Ekosistem Bliblimart kini telah terintegrasi dengan lebih dari 60 gerai milik Ranch Market Group dan Ranch Market Official Store. Kebutuhan konsumen akan kebutuhan sehari-hari, mulai dari produk segar, makanan segar, hingga kebutuhan ibu dan anak, dapat terpenuhi.

Hingga saat ini, Blibli mencatat memiliki lebih dari 9,500 merchant Blibli InStore, 12,000 pick up point Click&Collect, dan Blibli Mitra yang telah menghadirkan solusi bisnis digital terpadu bagi lebih dari 100 ribu mitra di 34 provinsi. Di luar itu, perusahaan juga menawarkan nilai tambah, seperti jaminan 100% produk original, pengiriman 2 Jam Sampai, Trade-In, dan asuransi untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan.

Application Information Will Show Up Here

Blibli Perkuat Konsep O2O Melalui Fitur Click&Collect

Blibli meresmikan fitur Click&Collect, memungkinkan konsumen untuk berbelanja online di Blibli tanpa harus menunggu kurir mengantarkan pesanan ke alamat tujuan. Ini adalah fitur kedua dengan konsep O2O yang diperkenalkan setelah Blibli Instore sejak 2,5 tahun lalu.

SVP Trade Partnership Consumer Electronic Group Blibli Wisnu Iskandar menjelaskan, fitur teranyar ini hadir karena didasari berbedanya cara konsumen saat belanja. Konsumen online menggunakan platform karena untuk membandingkan harga, cari promosi, dan fitur. Di sisi lain, konsumen offline berbelanja karena ingin lihat barang, trial, dan memegang barang yang akan dibeli.

Tren e-commerce saat ini disebut sudah masuk ke titik 4.0. Di era ini, terjadi kolaborasi antara peritel online dan offline untuk mengembangkan strategi omnichannel, di dalamnya mencakup cara penjualan O2O. Alhasil, para konsumen yang menggunakan platform online karena ingin juga merasakan pengalaman saat berbelanja offline.

“Blibli menjawab kebutuhan tersebut melalui fitur Click&Collect. Konsumen bisa belanja di situs Blibli, memanfaatkan sistem pembayaran yang kami sediakan beserta ragam penawaran khusus. Kemudian, mereka mengambil belanjaan di toko offline untuk memastikan kecocokan produk,” terangnya, Rabu (26/6).

Secara konsep, Click&Collect ini diharapkan dapat menguntungkan konsumen dan merchant partner. Konsumen dapat memegang langsung barang yang mereka beli, bertanya langsung untuk solusi lainnya. Di satu sisi, peritel punya kesempatan untuk cross dan upselling, yang pada akhirnya meningkatkan omzet bisnis dan memberikan diferensiasi.

Setelah konsumen berbelanja melalui Click&Collect, merchant akan mempersiapkan pesanan dalam kurun waktu dua jam. Maksimal dalam tujuh hari barang harus diambil konsumen. Kkhusus Click&Collect tidak disediakan layanan retur.

“Di dalam email, konsumen akan terima notifikasi status pesanan. Apabila barang sudah siap diambil, konsumen bisa langsung datang. Dua jam itu adalah waktu normal untuk merchant dalam memproses suatu pesanan.”

Dua merchant yang sudah kerja sama strategis untuk fitur ini adalah Alfamart dan Fujishopid. Sistem backend antara kedua perusahaan ini sudah terintegrasi penuh dengan Blibli, sehingga seluruh stok secara real time bisa dilihat lewat aplikasi.

Pada tahap awal, 2.900 gerai Alfamart di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Bali terhubung dari total 14 ribu gerai di seluruh Indonesia.

“Kehadiran offline kami cukup kuat di Indonesia, begitupun Blibli di e-commerce. Artinya, dengan fitur ini kami mendapat pasar baru dari online yang bisa digarap secara offline,” tambah Head of Digital Business Alfamart Viendra Primadia.

Bakal tutup Blibli Instore

Pengalaman yang ditawarkan oleh Click&Collect ini sebenarnya mirip dengan Blibli Instore. Konsumen bisa belanja online dari perangkat yang disediakan Blibli di toko offline dan telah menjadi merchant resmi.

Keuntungan yang konsumen terima dari fitur ini adalah fasilitas dari Blibli, seperti cicilan 0%, metode pembayaran yang fleksibel, program loyalitas, dan customer care 24/7.

Long term [Blibli Instore] akan akan dihilangkan saat Click&Collect sudah meluas jangkauannya. Sebab journey-nya itu hampir mirip. Tapi konsumen punya fleksibilitas lebih tinggi [di Click&Collect], tantangannya bagaimana sistem kami bisa terintegrasi dengan partner,” kata Wisnu.

Dia menerangkan fitur ini sudah diperkenalkan sejak 2,5 tahun lalu dan telah ada lima ribu gerai yang memanfaatkannya. Bila digabungkan dengan Click&Connect, transaksi O2O di Blibli diklaim sudah menyumbang 15% secara keseluruhan.

Untuk Click&Collect saja, sejak Januari hingga Juni 2019 disebutkan telah memproses 250 ribu transaksi. Total merchant ada 31 peritel, dengan total lebih dari tiga ribu gerai. Kategori yang diakomodasi masih terbatas, seperti grocery, elektronik, dan gadget.

Tahun ini perusahaan akan memperluas jangkauan Click&Connect ke seluruh Jawa dan Bali. Ditargetkan pihaknya bisa merangkul 12 ribu gerai dan menghasilkan 1,5 juta transaksi.

“Blibli punya 15 kategori, namun ada kategori yang tidak bisa masuk ke Click&Collect seperti travel. Secara konsep semua barang yang punya bentuk fisik akan kami tambahkan ke fitur ini,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here