Melalui “Google for Indonesia”, Google Suguhkan Ragam Produk Inovasi dan Kegiatan Pengembangan

Kemarin (04/12) Google Indonesia mengumumkan beberapa informasi seputar inovasi produk dan capaian kegiatan melalui acara bertajuk Google for Indonesia. Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf menyebutkan, sepanjang tahun 2018 Google Indonesia telah melakukan serangkaian kegiatan, bukan saja membantu pengguna mengakses informasi lebih mudah, tetapi juga membantu UKM mengembangkan bisnis.

“Hingga saat ini Google Indonesia telah melatih sebanyak 110 ribu developer di Indonesia, melatih lebih dari 1 juta pemilik UKM. Targetnya hingga tahun 2020, Google bisa meningkatkan jumlah tersebut hingga 2 juta,” kata Randy.

Tidak hanya itu, insiatif Google Indonesia juga mencakup misi membawakan internet sehat untuk pengguna. Google telah melatih 2000 jurnalis melalui program Google News Initiative, tahun depan akan ditingkatkan targetnya ke 3000 jurnalis. Pelatihan tersebut juga terkait verifikasi pemeriksaan dan verifikasi berita untuk memerangi hoax.

Di bidang sosial, melalui organisasi filantropinya yakni Google.org pihaknya memberikan hibah kepada organisasi di bidang pendidikan dengan total nilai $875.000. Beberapa organisasi tersebut termasuk Maarif Institute, Peace Generation, RuangGuru dan Love Frankie; untuk mengajarkan kepada 12 ribu siswa tentang toleransi, multikulturalisme, dan nilai positif dalam kehidupan.

Meluncurkan Google Go dan pengembangan Google Search

Dalam presentasinya, beberapa perwakilan dari Google menyampaikan produk terbaru yang saat ini sudah bisa dinikmati oleh pengguna di Indonesia. Salah satunya adalah Google Go. Aplikasi tersebut diklaim lebih ringan dibandingkan dengan browser, namun memiliki kualitas dan teknologi yang lengkap. Ada juga aplikasi sejenis untuk mengakses konten video, yakni YouTube Go.

Google Go juga dilengkapi dengan Google Assistant. Dilengkapi juga dengan teknologi AI, membantu pemilik smartphone baru yang pertama kali mengakses mesin pencari menemukan berbagai situs dan aplikasi dengan mudah.

Untuk memudahkan pengguna mengakses Google Search, saat ini fitur baru menawarkan akses informasi yang lebih mudah bagi warga Indonesia. Hal ini dilakukan karena melihat minimnya informasi yang tersedia di mesin pencari Google khusus untuk bahasa Indonesia.

“Lebih dari separuh konten online tersedia dalam bahasa Inggris, namun hanya 1 persen konten web tersedia dalam bahasa Indonesia. Untuk menutup kekurangan ini, kami berkolaborasi dengan Wikipedia untuk membuat konten berbahasa Inggris dapat diakses dan berguna bagi orang Indonesia,” kata Product Management Director Google Search Ken Tokusei.

Sekarang sistem Google Search akan mengidentifikasi artikel Wikipedia yang relevan dan hanya tersedia dalam bahasa Inggris, menerjemahkannya ke bahasa Indonesia menggunakan sistem neural machine translation, kemudian memunculkan artikel tersebut di Google Search.

Pengembangan Job search dan Google Assistant

Fitur lainnya yang dikembangkan adalah lowongan pekerjaan di Google Search. Secara khusus Google telah mengkategorikan pilihan pekerjaan untuk pengguna berdasarkan lowongan terbaru, lokasi terdekat, jenis pekerjaan, hingga sebaran kota. Para pencari kerja juga bisa mendapatkan notifikasi tentang lowongan pekerjaan yang relevan.

Untuk memasarkan fitur Google Assistant, Google juga melengkapi beberapa fitur yang bisa membantu pengguna mengakses Google Go di aplikasi dan di browser. Di antaranya adalah menyematkan fitur Book a Ride, menghubungkan pengguna ke aplikasi ride hailing seperti Gojek dan Grab, tanpa harus membuka aplikasi terkait dan mengetik lokasi.

Turut hadir dalam acara tersebut CEO Gojek Nadiem Makarim. Ia menyambut baik integrasi Google Assistant dengan Gojek, khususnya berkaitan dengan perintah suara. Menurut Nadiem selama ini Gojek sudah menjalin kolaborasi yang cukup baik dengan Google, dengan memanfaatkan teknologi Maps dan lainnya. Selanjutnya Gojek juga berencana untuk memperluas kolaborasi dengan pemanfaatan fitur lainnya yang sudah hadir di Indonesia.

“Permasalahan transportasi publik bisa diatasi dengan menggabungkan teknologi yang dimiliki Gojek dan Google, memanfaatkan data pengguna untuk meningkatkan kehidupan orang banyak,” kata Nadiem.

Selain integrasi dengan Gojek, Google juga menghadirkan Google Assistant khusus untuk pengguna Indosat Ooredoo. Hanya dengan mengakses Google, pengguna Indosat Ooredoo bisa mendapatkan bantuan dari asisten Google untuk dengan mudah mengelola kuota dan memonitor tagihan bulanan mereka.

Sementara itu untuk Google Maps yang merupakan fitur favorit di browser telah dilengkapi dengan informasi real time posisi bus Transjakarta yang bisa. Sebelumnya Google Maps juga sudah menghadirkan informasi real time posisi commuter line di Jabodetabek. Google Maps kini juga dilengkapi dengan notifikasi lokasi tujuan saat harus turun dari kendaraan.

Segera luncurkan ponsel feature murah WizPhone

Untuk memudahkan berbagai kalangan masyarakat mengakses internet dengan mudah, dalam waktu dekat Google akan meluncurkan ponsel buatan Indonesia pertama yang sudah dilengkapi dengan Google Assistant yang bernama WizPhone.

Ponsel yang nantinya bisa dibeli di Alfamart ini dijual dengan harga 99 ribu Rupiah. Meskipun sangat terjangkau, WizPhone telah dilengkapi dengan aplikasi lengkap seperti YouTube, Facebook, Google Maps, dan browser.

WizPhone menggunakan KaiOS, sistem operasi ponsel ringan yang menghadirkan aplikasi dan layanan yang canggih di dalam ponsel kelas menengah. KaiOS memungkinkan feature phone dan perangkat IoT untuk memberikan user experience yang baik untuk pengguna, meskipun memiliki keterbatasan memori.

Menurut Scott Huffman, Engineering Lead Google Assistant, diluncurkannya WizPhone sengaja dilakukan untuk membantu kalangan menengah mendapatkan akses internet secara mudah dan tentunya terjangkau.

Application Information Will Show Up Here

5 Aplikasi Android Go yang Ringan untuk Smartphone dengan Memori Rendah

OS Android dan teknologi pada smartphone memang terus berkembang, namun masih banyak di luar sana yang terjebak menggunakan smartphone entry-level dengan ruang penyimpanan pas-pasan. Semisal memori internal 4GB atau 8GB dan RAM 512MB atau 1GB.

Seiring makin canggihnya aplikasi-aplikasi di Android, mereka juga terlalu rakus resource. Pengguna smartphone budget pun harus, karena aplikasi tersebut menjadi terlalu berat dijalankan dan membuat memori internal smartphone menjadi penuh.

Kalau sudah begitu, salah satu solusinya ialah kita bisa memanfaatkan aplikasi versi ringan yang ditunjukkan untuk platform Android Go. Aplikasi ini lebih ringan hingga 50 persen dari versi biasa, meski sebagian fiturnya dipangkas.

Buat yang belum tahu, Android Go merupakan Android yang telah dimodifikasi supaya bisa berjalan optimal di perangkat berspesifikasi rendah, khususnya yang memiliki kapasitas RAM kurang dari 1 GB. Berikut beberapa aplikasi versi ringan Android Go yang sudah bisa kita coba, untuk hemat memori internal dan juga hemat kuota internet.

1. Google Maps Go

Aplikasi-Android-Go-1

Google Maps Go adalah versi yang lebih ringan dari aplikasi Google Maps asli. Didesain untuk berjalan lancar pada smartphone dengan memori terbatas dan jaringan yang tidak stabil.

Namun tanpa mengurangi kecepatan untuk memberikan info tentang lokasi Anda, lalu lintas real-time, petunjuk arah, serta jadwal kereta, bus, dan transportasi umum kota. Salah satu kelemahannya ialah tidak disertai mode offline, yang pastinya hal ini sangat berguna.

Application Information Will Show Up Here

2. YouTube Go

YouTube Go merupakan aplikasi versi ringan dari versi asli YouTube. Dirancang untuk negara-negara yang mempunyai akses internet terbatas dan mahal.

Fitur menarik dari YouTube Go ialah memungkinkan pengguna mengunduh video ke memori untuk ditonton lagi nanti. Dengan begitu, Anda tidak harus menghabiskan kuota hanya untuk menonton video yang sama. Video yang disimpan bahkan bisa juga dibagikan ke teman dekat menggunakan koneksi Bluetooth.

Application Information Will Show Up Here

3. Files Go

Aplikasi-Android-Go-2

Files Go adalah pengelola penyimpanan yang smart dari Google yang didesain untuk membantu mengelola berkas dan mengosongkan ruang penyimpanan di smartphone guna mempertahankan performa smartphone agar tetap nyaman digunakan.

Cukup dengan beberapa tap, Anda dapat mengosongkan ruang penyimpanan dengan lebih cepat dan mudah: Menghapus foto lama, meme dari aplikasi chatting, file duplikat, aplikasi yang tidak digunakan, cache, spam, dan lainnya.

Application Information Will Show Up Here

4. Google Go

Aplikasi-Android-Go-3

Google Go adalah aplikasi penelusuran Google yang lebih ringan dan hemat kuota untuk pengguna smartphone entry-level dengan akses internet terbatas.

Aplikasi ini didasarkan riset Google di 170 kota yang tersebar di Indonesia dan India. Google Go dibuat agar bisa bekerja lebih cepat di smartphone dengan RAM rendah dan jaringan 2G.

Application Information Will Show Up Here

5. Datally
Aplikasi-Android-Go-34jpg
Tanpa adanya koneksi internet, smartphone tidak lagi ‘smart’. Lewat Datally, Google ingin membantu Anda bisa mengontrol lebih luas terhadap penggunaan data jaringan seluler di smartphone.

Aplikasi ini bisa digunakan untuk menghemat konsumsi data, jadi tak ada lagi kasus kehabisan kuota di tengah-tengah bulan.

Application Information Will Show Up Here

Selain lima aplikasi Android Go di atas, Google juga sedang mengembangkan Gmail Go, Google Assistant Go, dan Gboard Go. Untuk saat ini ketiga aplikasi tersebut belum tersedia di Google Play Store region Indonesia, tunggu saja.

 

Lepas Label Beta, YouTube Go Tetap Terbatas untuk Negara Tertentu

Masih ingat dengan aplikasi YouTube Go? Aplikasi YouTube versi ringan yang awalnya hanya bisa digunakan di beberapa negara itu sekarang sudah keluar dari fase beta. Artinya, ada lebih banyak pengguna dari negara yang berbeda bisa mengunduh dan menggunakannya.

YouTube Go versi final terpantau kini sudah tersedia di Google Play Store, di mana dijelaskan pula bahwa ini adalah aplikasi alternatif yang lebih ringan ketimbang versi asli YouTube. Interface dan fitur-fitur di dalamnya dirancang untuk negara-negara yang mempunyai akses internet terbatas dan mahal. Jadi, tak heran apabila Google membatasi akses sejumlah negara untuk menggunakan YouTube Go. Indonesia termasuk yang beruntung karena sudah bisa mengunduh aplikasi ini bahkan sejak masih berlabel beta.

screenshot-play.google.com-2017-11-28-10-14-07

Aplikasi yang dikonsep serupa dengan Facebook Lite, Twitter Lite ataupun Linkedln Lite ini memungkinkan pengguna mengunduh video ke memori untuk ditonton lagi nanti. Dengan begitu, pengguna tidak harus menghabiskan kuota hanya untuk menonton video yang sama. Video yang disimpan bahkan bisa juga dibagikan ke teman dekat menggunakan koneksi Bluetooth.

Dalam keterangan di lapaknya, Google juga menyebutkan bahwa aplikasi ini hanya bisa berjalan di perangkat dengan OS Android 4.1 Jelly Bean atau yang lebih baru. Ukuran unduhan YouTube Go juga dibuat seminimal mungkin, kurang dari 10MB, sangat ringan untuk smartphone dengan spesifikasi minimalis. Sedangkan untuk urusan fitur, YouTube Go punya sesuatu yang tidak dimiliki YouTube standar, yaitu fitur pengelola konsumsi data yang bisa dimanfaatkan untuk memantau data yang digunakan selama menonton di dalam aplikasi.

Sumber berita AndroidPolice.

Application Information Will Show Up Here

Mengenal Lebih Jauh Tiga Produk Baru Google untuk Indonesia

Google mengumumkan tiga produk dan program baru dalam acara tahunan kedua “Google for Indonesia.” Ketiga produk tersebut ialah Google Station Wi-Fi, YouTube Go, dan Google Assistant berbahasa Indonesia. Seluruh produk ini menjadi rangkaian upaya Google untuk membuat internet jadi lebih bermanfaat dan relevan bagi orang Indonesia.

“Tujuan kami di Google adalah membangun teknologi bukan untuk beberapa orang saja, tapi untuk semua orang. [..] Saat ini kami berupaya melakukan tiga hal utama, yaitu memberikan akses internet lebih baik, mempermudah akses informasi yang relevan, dan memberikan lebih banyak cara bagi orang Indonesia agar internet dapat bermanfaat bagi mereka,” kata Managing Director Google Indonesia Tony Keusgen, Kamis, (24/8).

Dari ketiga hal di atas, yakni akses, informasi, dan kontribusi, menjadi acuan Google dalam menawarkan solusi atas seluruh produk baru yang diumumkan pada hari ini. Berikut detilnya:

Google Station

Google akan menyediakan sarana hotspot Wi-Fi publik secara gratis di ratusan lokasi tersebar di Jawa dan Bali dalam satu tahun mendatang. Dalam menyediakan akses ini, Google menggandeng dua mitra yaitu FiberStar dan CBN sebagai penyedia jaringan internet.

Indonesia jadi negara kedua yang mencicipi produk ini setelah sebelumnya hadir di India. Hasil yang diperoleh Google saat pertama kali hadir di India adalah berhasil memperkenalkan internet kepada 15 ribu orang baru setelah membangun jaringan internet gratis di 200 stasiun.

“Kami ingin mendorong orang baru untuk go online sebanyak mungkin. Indonesia dan India memiliki masalah yang serupa, makanya kami banyak tes produk baru di kedua negara ini,” terang Head of Youtube Marketing for Next Billion User Zuber Mohammad.

Menurut Zuber, Google Station ke depannya akan menjadi sarana baru perusahaan untuk monetisasi. Hanya saja, proses tersebut baru akan terjadi apabila seluruh jaringan Wi-Fi sudah kuat dan stabil.

YouTube Go

Ini adalah aplikasi baru yang didesain khusus untuk memberikan akses menonton video yang hemat data. Aplikasi ini membantu pengguna menyimpan dan menonton video dengan lancar meski dalam koneksi lemah, tersedia pula transparansi dan kontrol terhadap jumlah data yang dihabiskan untuk menonton video.

Pengguna juga dapat melihat preview video terlebih dahulu dan memilih ukuran file video sebelum menyimpannya secara offline untuk ditonton kapan saja.

Terkait alasan dari pertimbangan Google meluncurkan aplikasi terpisah dari YouTube, disebabkan perusahaan memandang segmentasi target konsumen yang disasar adalah pengguna smartphone di kota tier 2, bukan di kota besar seperti Jakarta. Meski ada pemisahan aplikasi, Google tetap yakin aplikasi YouTube tetap akan dikonsumsi pengguna di kota besar.

Mengutip dari App Annie, lebih dari 50 juta orang Indonesia aktif menggunakan YouTube di ponsel mereka setiap bulannya.

“Kami banyak hadapi tantangan saat mempertimbangkan peluncuran aplikasi YouTube Go, salah satunya infrastruktur jaringan internet di Indonesia yang belum rata. Sedangkan kami ingin memastikan siapa pun punya pengalaman yang sama saat berselancar di YouTube. Oleh karena itu, ini jadi alasan kami meluncurkan aplikasi yang berbeda,” terang Zuber.

Zuber bilang, saat ini aplikasi YouTube Go belum resmi hadir karena masih dalam proses pengecekan berbagai tes. Dia berharap dalam beberapa bulan mendatang dapat segera dirilis ke publik.

Google Assistant berbahasa Indonesia di Allo

Kini Google Assistant yang didukung dengan Bahasa Indonesia telah hadir di aplikasi chat Allo. Google Assistant adalah produk berteknologi Artificial Intelligence (AI) dan didukung machine learning, yang memungkinkan pengguna berinteraksi dalam berbagai hal. Misalnya, mendapat bantuan dalam mencari restoran baru, memeriksa skor harian sepak bola, dan bermain game dengan teman.

“Kami berharap dengan semakin banyak pengguna yang menggunakan Allo, mesin Google Assistant akan makin pintar dalam memahami berbagai logat Bahasa Indonesia yang diucapkan,” terang Product Lead Google Allo Adam Rodriguez.

Penyempurnaan produk lainnya

Petinggi Google / DailySocial
Petinggi Google / DailySocial

Selain tiga produk di atas, Google juga melakukan sejumlah penyempurnaan dari produk lamanya. Di antaranya, Google Search yang kini menambahkan fitur shortcuts, dapat di-tap untuk menjelajahi topik pilihan pengguna lebih detil. Selain itu, terdapat juga fitur feed yakni konten yang dapat disesuaikan tentang topik favorit, hobi, dan berita yang sedang tren di Google App.

Google Search juga menyediakan informasi detil tentang gejala umum dan perawatan untuk 700 gangguan kesehatan paling lazim. Data ini hadir berkat kerja sama antara Google dengan jaringan rumah sakit Mitra Keluarga. Indonesia jadi negara kelima yang mendapat tambahan informasi kesehatan.

Untuk pencarian gambar di Google Search, bakal tersedia versi lite. Diklaim dalam versi ini pencarian akan lebih cepat hingga 30%, meski berada dalam koneksi 2G.

Tak hanya itu, Aplikasi navigasi Waze juga mendapat penyempurnaan agar makin relevan dengan orang Indonesia. Kini Waze menambahkan fitur seperti penentuan rute baru berdasarkan pelat nomor ganjil dan genap, mengikuti aturan yang kini diberlakukan di Jakarta.

Rencananya, Waze juga akan menambah perintah suara Bahasa Indonesia tanpa pengguna harus memegang ponsel dan navigasi nama jalan dalam Bahasa Indonesia, serta serangkaian suara orang Indonesia.

Menurut Director of Growth Waze Di-Ann Eisnor, aplikasi Waze sudah digunakan oleh lebih dari dua juta pengguna aktif bulanan. Menariknya, keseluruhan angka tersebut mayoritas berasal dari Jakarta. Angka ini membuat Jakarta jadi pengguna terbesar keenam di Waze.

Komitmen penuhi aturan main di Indonesia

Dalam sesi terpisah, Tony juga mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen penuh untuk memenuhi aturan main di Indonesia sebagai layanan over-the-top (OTT) asing. Kendati demikian, dia tidak mengatakan secara spesifik detil mengenai apa saja yang akan dilakukan perusahaan dan bagaimana targetnya.

“Kami akan tetap menghormati aturan di Indonesia dan berusaha untuk tetap comply,” kata dia.

Seperti diketahui, pemerintah masih “mengejar” pajak dari pemain OTT asing seperti Google dan Facebook. Kedua perusahaan raksasa tersebut padahal saat ini telah menyepakati aturan pemerintah untuk membuat status Badan Usaha Tetap (BUT).

YouTube Go Versi Beta Akhirnya Tiba

YouTube akhirnya secara resmi meluncurkan versi barunya, YouTube Go untuk pengguna di India, kendati masih mengantongi label beta dan membutuhkan waktu dan feedback untuk benar-benar matang. Aplikasi ini pertama kali diumumkan pada bulan September 2016 tepat di hari jadi YouTube ke 18. YouTube Go adalah aplikasi yang ditujukan untuk pengguna yang mempunyai keterbatasan jaringan dan kerap dibuat was-was dengan konsumsi kuota data.

Dirancang untuk negara-negara berkembang yang mempunyai kualitas jaringan di bawah standar, YouTube Go memungkinkan penggunanya untuk mengunduh video dan menontonnya secara offline tanpa dibuat pusing dengan proses buffering. YouTube Go juga menawarkan sejumlah opsi untuk membantu pengguna mengoptimalkan keseruan menonton video tanpa membakar kuota, termasuk fitur pratinjau video dan panel untuk memantau penggunaan data saat mengunduh satu video dalam resolusi yang berbeda.

YT Go Screen Grabs - PR (3)

Video yang sudah diunduh kemudian dapat dibagikan melalui koneksi nirkabel, seperti Bluetooth atau Wi-Fi Direct, membantu pengguna lain yang ingin menyaksikan video yang sama untuk menghemat lebih banyak data. Bukan satu, kemampuan ini disebut mampu menampung beberapa pengguna secara bersamaan. Tatap muka aplikasi dibuat sedemikian rupa agar relevan dengan preferensi pengguna. Panel pratinjau yang disematkan secara default untuk membantu pengguna mengetahui apa isi dari video guna memutuskan apakah video tersebut layak diunduh secara penuh atau tidak.

Aplikasi YouTube Go saat ini sudah dapat dijumpai di Google Play Store. Namun seperti yang sudah disinggung di atas, layanan ini baru tersedia untuk negara India. Ketersediaan versi final dan publik juga tampaknya akan tergantung pada domisili pengguna. Tapi Indonesia seharusnya menjadi salah satu tujuan berikutnya setelah India.

Sumber berita GoogleBlog.

Application Information Will Show Up Here

Google Perkenalkan Aplikasi Video Hemat Data, YouTube Go

Ada eranya di mana menonton video berdurasi 2 menit bisa sangat menyiksa, apalagi untuk mengunduh lagu berdurasi 3 sampai 5 menit. Anda bisa menghabiskan waktu hingga hitungan jam untuk mendapati lagu tersebut tersimpan di media lokal. Tapi jangan segera berpikir bahwa era itu sudah sepenuhnya kita lewati. Di belahan dunia lain, bisa menjelajah dunia maya dan menikmati konten digital dengan mulus saja sudah sangat hebat.

Berkaca pada fakta itulah Google baru-baru ini mengumumkan aplikasi video baru bernama YouTube Go. Aplikasi yang dirancang untuk menghantarkan konten video yang jadi ranah garapannya ke pasar yang lebih luas, terutama mereka yang terbentur koneksi internet stabil. Menurut rilis resmi YouTube, aplikasi dibangun dengan fokus penggunaan offline, dan memangkas penggunaan data.

YouTube Go bakal digulirkan secara bertahap, dimulai dari India terlebih dahulu sebelum menjangkau pengguna global. Tapi pengguna di sana dibolehkan untuk mendaftarkan diri agar mendapatkan pemberitahuan awal ketika aplikasi sudah tersedia.

Dijelaskan oleh Google, aplikasi mempunyai sejumlah fitur menarik, misalnya ia mampu menampilkan pratinjau dan mengubah ukuran video sebelum diputar. Aplikasi juga memperbolehkan pengguna menyimpan video dengan opsi kualitas video untuk menyesuaikan kuota yang dihabiskan, serta membagikannya ke teman tanpa harus terhubung ke internet.

Fitur berbagi tanpa internet menjadi fitur kunci yang ada di YouTube Go. Dengan fitur ini, selama pengguna lain menggunakan aplikasi yang sama, Anda dapat mengirimkan video kepadanya tanpa harus terhubung ke jaringan.

Sumber berita youtube.googleblog.