[Simply Business] Digital Newspaper Distribution is Looking Grim

DailySocial readers are mostly early-adopters, using the latest technology and keeping up with the current trends. We don’t really watch TV, haven’t subscribed any newspaper in ages and read books in our Kindle Fire [or iPad -Ed].

So it’s pretty common for us to think differently because the way we consume media is different from most people. We often forget that our target market may not share the same behavior, at least in Indonesia.

Jawa Pos, one of the biggest newspapers in Indonesia is still going strong by circulating about 400,000 copies daily. It posted a study of media preferences by age groups in 2009 on its website claiming that about 47.7% of people in Jakarta and 75.6% in Surabaya still read newspapers. TV is still number one of course with 88.7% in Jakarta and 86.5% in Surabaya. Continue reading [Simply Business] Digital Newspaper Distribution is Looking Grim

[Simply Business] Prinsip Sama-sama Untung

Saya mempercayai sesuatu yg sangat berbeda dalam hal prinsip bisnis, bahwa bisnis bukanlah sebuah zero-sum game. Keuntungan bisa didapat tanpa harus merugikan orang lain. Jika Anda tidak pernah mengalaminya, bukan berarti tidak bisa. Mungkin Anda belum menemukannya saja.

Ketika saya memulai GantiBaju.com, saya mendapatkan banyak bantuan dari komunitas bisnis kaos. Mereka membagikan informasi yang sangat banyak termasuk rahasia metode cetak, saluran distribusi lokal dan kontak yang mereka miliki. Awalnya saya merasa kaget, mengapa mereka mau membantu saya, tetapi komentar yang saya dapatkan hampir sama: untuk membantu menumbuhkan industri, melancarkan proses regenerasi dan menjaga industri yang sehat yang saling berbagi. Mereka percaya bahwa mereka tidak bisa melakukannya sendirian. Membangun industri haruslah bersama-sama.

Hal yang sama terjadi di komunitas startup di Indonesia. Ini adalah komunitas dinamis yang saling berbagi pengetahuan. Baik secara model bisnis, teknologi dan kotak yang dimiliki. Menyenangkan sekali.

Continue reading [Simply Business] Prinsip Sama-sama Untung

[Simply Business] Pabrik Foxconn: Sebuah Reality Check tentang upah di Indonesia

Ada banyak kehebohan tentang bagaimana Apple memperlakukan mitra pabrik mereka, Foxconn, di Cina, tentang rendahnya upah yang dibayarkan kepada karyawan Foxconn, $1.78 per jam untuk membuat perangkat iPhone dan iPad yang harganya mahal.

Ini mengusik saya, apakah $1.78 per jam termasuk murah? Para karyawan bekerja 12 jam sehari, mari kita asumsikan mereka bekerja 5 hari dalam satu minggu. Maka mereka akan mendapatkan $1.78 x 12 jam x 20 hari sama dengan $427.2. Itu adalah jumlah upah yang lebih besar dari gaji pertama saya di sebuah perusahaan TI di tahun 2004! Belum lagi jumlah itu tetap masih lebih besar dari kebanyakan gaji perusahaan kecil di tahun 2011.

Continue reading [Simply Business] Pabrik Foxconn: Sebuah Reality Check tentang upah di Indonesia

[Simply Business] Kurasi Konten akan Mengambil Alih Web

Aria Rajasa adalah CEO dari GantiBaju.com, startup di bidang busana yang tidak berbeda dengan Threadless tetapi dengan sentuhan lokal Indonesia, GantiBaju juga memiliki komunitas desain yang sangat kuat. Semangat Aria di dunia wirausaha membuatnya mendirikan beberapa perusahaan setelah lulus kuliah.

Konten sering kali menjadi elemen yang paling diabaikan dari sebuah startup. Hal ini biasanya terjadi karena para founder dari startup adalah orang teknis dan orang teknis akan lebih berkonsentrasi pada keahlian mereka, yaitu: Teknologi. Mereka bisa ‘bermain-main’ selama beberapa hari bahkan bulan untuk menyempurnakan kode pemrograman mereka, ‘bermain’ dengan melakukan test dan melakukan scaling server secara gila-gilaan. Ya, ‘bermain’ dengan teknologi itu hebat, tetapi konten adalah Raja.

Content is where I expect much of the real money will be made on the Internet, just as it was in broadcasting. ~ Bill Gates

Tetapi konten itu sendiri tidak akan menjadi berharga jika ia tidak menambah nilai. Tanpa nilai, konten hanya berupa kebisingan, dan internet sudah penuh oleh kebisingan. Orang tidak perlu lagi menambahkan kebisingan dalam kehidupan mereka yang juga sudah rumit. Untuk membuat konten yang hebat, dibutuhkan kurasi. Kurasi diperlukan untuk membedakan antara kebisingan dengan konten yang bagus. Kurasi akan menambahkan nilai dan memilih hanya konten yang paling relevan untuk pengguna spesifik.

Continue reading [Simply Business] Kurasi Konten akan Mengambil Alih Web