Gandeng Evercoss, Opera Hadirkan Akses Internet Gratis

Produsen smartphone Evercoss bermitra dengan mobile browser Opera berinisiatif untuk menawarkan akses Internet gratis bagi masyarakat Indonesia untuk mengiringi peralihan penggunaan feature phone ke smartphone. Dalam program Opera Web Pass, pengguna disuguhkan akses Internet gratis selama tiga jam atau memuat sekitar 15 MB data. Program ini ditargetkan untuk pengguna ponsel feature phone merek apapun asalkan menjadi pelanggan Telkomsel.

Opera Web Pass adalah alternatif untuk layanan data plan, menyediakan layanan Internet ponsel yang terjangkau melalui paket data yang mudah dimengerti yang didasar oleh lamanya waktu atau konten, bukan megabites.

Ditemui kemarin siang (20/5), Chief Marketing Officer Evercoss Ricky Tanudibrata mengakui bahwa di tengah era teknologi seperti sekarang, justru masih banyak masyarakat yang masih menggunakan feature phone. Berangkat dari hal sederhana tersebut, Opera ternyata memiliki visi yang sejalan dengan Ricky mewakili Evercoss untuk memberikan kesempatan pada masyarakat tersebut untuk mencoba Internet dan bagaimana dampaknya dapat membantu keseharian mereka.

“Evercoss dan Opera mempunyai misi yang sama: untuk membantu pengguna di Indonesia dengan menyediakan akses Internet. Evercoss merasa senang dapat menjadi bagian dari misi ini dan kami berharap bahwa kontribusi ini akan menyebarkan kebaikan bagi pembangunan Indonesia secara keseluruhan,” kata Ricky.

Mulai hari ini, selama dua minggu, pengguna dapat mengaktifkan layanan Opera Web Pass untuk mengakses situs-situs media sosial, berita, e-commerce, dan lainnya secara gratis. Namun sayangnya opsi download dan streaming tidak termasuk di dalam paket layanan Opera Web Pass.

Cukup klik ikon Sponsored Web Pass di halaman Speed Dial Opera Mini untuk dapat masuk ke dalam halaman Web Pass. Setelahnya, pengguna diwajibkan memilih Web Pass Evercoss, lantas mengisi survei yang disediakan untuk mengaktifkannya. Jika kuota atau masa tiga hari waktu akses gratis telah habis, Opera Web Pass juga menawarkan paket lain dengan harga yang beragam.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Michael Erlangga. Gambar header: Alexander Supertramp/Shutterstock.com

Pemerintah Rencanakan Bangun Seratus Technopark

Pemerintah tengah merencanakan pembangunan seratus technopark yang akan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.  Konsep yang diterapkan bakal serupa dengan yang ada di Bandung Techno Park (BTP) milik Telkom. Pembangunan technopark ini diharapkan mampu untuk meningkatkan kualitas riset dan berperan sebagai pusat pengembangan bisnis.

Program yang diluncurkan beberapa waktu lalu di Bandung ini langsung mendapat beberapa sambutan positif dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Pendiri dan Direktur Pemasaran PT Kinest Kreatif Ideata (Kakatu) Muhamad Nur Awaludin. Ia menilai pemerintah sudah seharusnya terlibat dalam menumbuhkan ekosistem digital. Menurutnya selama ini dukungan itu justru datang dari pihak swasta.

Dalam sambutannya di acara peluncuran rencana pembangunan 100 technopark ini, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M. Nasir menyampaikan bahwa pembangunan technoparkini sesuai dengan amanat yang tercantum dalam program Nawa Cita Presiden Joko Widodo.

“Sesuai amanat yang tercantum dalam program Nawa Cita Presiden Joko Widodo, kami mulai pembangunan dan mengembangkan 100 Taman Sains dan Teknologi Nasional (Science Techno Park),” ujar Nasir.

Sejauh ini, menurut Nasir, technopark sudah dibangun di empat wilayah yakni Solo, Sragen, Palembang, Kaur Bengkulu. Berikutnya akan segera disusul dengan pembangunan di empat wilayah lain, seperti Kalimantan Utara, Sumbawa Timur, Papua, dan Kampar Riau.

Menjadikan Bandung Techno Park sebagai role model

Pembangunan seratus technopark tampaknya akan berkiblat pada konsep dan pengembangan BTP. Disampaikan Direktur BTP Jangkung Raharjo, penunjukan BTP sebagai role modelpengembangan technopark bermula saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke BTP beberapa waktu lalu. Dalam kunjungan itu presiden memuji BTP sebagai pusat teknologi terbaik di bidang information and communications technology (ICT) BTP pun akhirnya ditetapkan sebagai rujukan pengembangan technopark.

“Pada 23 Januari kemarin, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) telah menyatakan BTP menjadi role model technopark yang akan dibangun di Indonesia,” tutur Jangkung

Pemilihan BTP sebagai role model pengembangan technopark di Indonesia dirasa Awaludin sebagai keputusan yang tepat. Ia beranggapan konsep techn park yang diusung BTP sangat efektif untuk menjaring anak mudah yang ingin mengembangkan usaha digital. Ia juga mengaku telah tergabung di dalam kawasan inkubasi tersebut.

Pemerintah mendorong perkembangan bisnis di techno park

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengungkapkan pemerintah akan mendorong perkembangan bisnis di technopark. Pemerintah rencananya akan memberikan insentif tax holiday bagi perusahaan skala kecil. Rencana tersebut masih dalam tahap pembahasan oleh Menko Perekonomian Sofyan dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.

Selain insentif, pemerintah juga bersedia membantu dalam bentuk pemberian izin pengembangan bisnis, kredit modal, kredit penjaminan dan lain sebagainya.

“Kalau butuh partner juga kita carikan supaya mereka berkembang. Membuka akses marketing, membantu apa yang mereka perlukan, seperti Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan lainnya,” papar Sofyan.

Dari seratus technopark yang direncanakan, sepuluh di antaranya akan dibangun oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan anggaran mencapai Rp 95 miliar. Sisanya akan dibangun oleh BUMN, pemerintah daerah, dan perguruan tinggi. Technopark ini nantinya diharapkan mampu menjadi pusat pengetahuan dan teknologi serta sebagai tempat untuk pelatihan dan advokasi bisnis.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Prayogo Ryza. Ilustrasi gambar header: Shutterstock

Mahasiswa UI Kembangkan Aplikasi Mobile Pushla untuk Mudahkan Donasi

Mahasiswa Universitas Indonesia mencoba menghadirkan cara baru berdonasi melalui Pushla. Aplikasi yang berjalan di ponsel berbasis Android ini memungkinkan penggunanya berdonasi untuk proyek-proyek sosial tertentu dan memantau perkembangan proyek tersebut secara real-time.

Ide pembuatan aplikasi ini, menurut salah satu tim pengembang Pushla Rafi Putra Arriyan, bermula saat Ia sedang magang di salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat yang kerap kali menjadi penampungan donasi untuk berbagai gerakan sosial. Di sana ia menemukan bahwa seringkali suatu kegiatan atau proyek sosial yang mengandalkan donasi kebanyakan tidak memenuhi target. Hal ini, menurut Rafi, disebabkan oleh proses donasi yang cukup berbelit dan jumlah minimal donasi yang terlampau tinggi.

“Sudah sistem menyumbangnya cukup ribet, jumlah minimal donasi pun besar. Makanya, akhirnya banyak target donasi kegiatan-kegiatan sosial yang tidak tercapai,” ujar Rafi seperti dikutip dari situs resmi UI.

Konsep mudah dan gak ribet yang diusung Pushla langsung terlihat dari pertama kali aplikasi ini dijalankan. Pengguna tinggal login menggunakan akun Google+ atau Facebook untuk menggunakan Pushla. Selanjutnya pengguna tinggal memilih proyek-proyek sosial mana yang ingin disumbang.

Sayangnya sejauh ini mekanisme potong pulsa Pushla baru bisa dilakukan oleh pengguna XL dan Axis. Dalam halaman resminya dijelaskan bahwa sejauh ini Pushla, yang masih dalam tahap uji coba, tengah menjalin kerja sama dengan Dompet Dhuafa dan beberapa organisasi nirlaba lainnya untuk mengumpulkan donasi pada proyek proyek pengadaan air bersih di Sembalun, Nusa Tenggara Barat.

“Kami akan terus mengembangkan aplikasi ini dengan menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga sosial agar lebih banyak lagi program sosial yang masuk ke Pushla. Dengan demikian aplikasi Pushla dapat memberikan manfaat bagi banyak orang,” ungkap Rafi.

Sebelumnya konsep kemudahan donasi yang dikemas melalui aplikasi mobile sudah pernah diusung oleh PT. Skye Sab Indonesia dan lembaga non-profit Rumah Zakat melalui aplikasi JAMAL (belanJA dan beraMAL). Pushla sendiri mengklaim menjadi aplikasi donasi dengan mekanisme potong pulsa Pushla pertama di Indonesia.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Prayogo Ryza. 

Lazada dan Zalora Secara Total Masih Rugi Tiga Triliun Rupiah di Tahun 2014

Unggul di segmen e-commerce Asia Tenggara belum membuat dua platform belanja online Rocket Internet, Lazada dan Zalora, menangguk untung. Beroperasi di setidaknya enam pasar terbesar kawasan tersebut, keduanya membukukan kerugian $235,3 juta sepanjang 2014 atau sekitar 3,1 triliun Rupiah. Meskipun demikian, pertumbuhan keduanya menunjukkan tanda-tanda positif.

Seperti dikutip dari Forbes, di tahun 2014 total nilai barang terjual (GMV – Gross Merchandising Volume) di Lazada adalah $384 juta dan mengalami peningkatan 300% ketimbang tahun sebelumnya. Untuk Zalora, GMV di tahun 2014 mencapai €151,5 juta atau naik 80% dibanding tahun 2013.

Untuk ukuran jumlah transaksi, Lazada mencatat 6,9 juta transaksi di tahun 2014, sementara Zalora membukukan 3,9 juta transaksi di periode yang sama.

Rocket Internet tidak menentukan tenggat waktu tertentu bagi propertinya merengkuh keuntungan, tetapi di laporan keuangannya mereka menuliskan: “Kami secara umum menginginkan perusahaan kami untuk mencapai titik impas 6-9 tahun setelah peluncuran”. Lazada diluncurkan tahun 2012, sedangkan Zalora diluncurkan akhir tahun 2011. Itu artinya setelah tahun 2018 diperkirakan mereka baru benar-benar mulai mencatatkan profit.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Amir Karimuddin. 

Samsung Mulai Perakitan Ponsel di Pabrik Cikarang

Samsung Electronic Co. dikabarkan telah mulai melakukan perakitan produk smartphone di sebuah pabrik yang terletak di Cikarang, Jawa Barat. Pabrik tersebut ditargetkan mampu merakit 1,5 juta handset setiap bulannya. Mereka juga disebutkan mulai memproduksi smartphone berkapabilitas 4G/LTE per bulan ini.

Perakitan produk yang dilakukan di Indonesia ini dinilai juga menjadi bagian dari respon terhadap peraturan pemerintah Indonesia untuk menjaga produksi ponel lokal. Kendati demikian, sumber resmi dari Samsung masih enggan untuk berkomentar lebih lanjut terkait dengan langkah ekspansi pabrik perakitan ini.

Hal utama yang diyakini dengan adanya pabrik perakitan handset di Indonesia ialah akan memberikan dampak pada penekanan harga jual, sehingga bisa lebih murah. Sumber yang sama turut mengabarkan bahwa pabrik di Cikarang tersebut juga akan memproduksi smartphone yang sudah mendukung 4G/LTE, yang akan mulai dipasarkan bulan ini juga di Indonesia.

Selama ini Samsung melakukan perakitan produk ponselnya di Korea Selatan (sebagai pabrik utama), di Tiongkok, dan Vietnam. Dari laporan IDC, per tahun 2014 sebanyak lebih dari 300 juta smartphone Samsung ludes terjual secara global.

Indonesia memang harus diprioritaskan oleh Samsung, karena handset Samsung masih menjadi pemimpin di pasar smartphone negeri ini. IDC melaporkan bahwa pangsa pasar produk Samsung di Indonesia meraup 30 persen dari total keseluruhan pada kuartal pertama tahun 2015. Angka tersebut mengalami penurunan jika dibanding dengan tahun sebelumnya yang mencapai 38 persen.

Sejak bulan Agustus tahun lalu, Samsung sudah memberikan sinyal akan didirikannya sebuah pabrik produksi smartphone di Indonesia, seiring dengan meningkatnya permintaan. Saat itu juga pemerintah Indonesia menyarankan wilayah Cikarang dijadikan sebagai basis produksi, berjajar dengan pabrik-pabrik elektronik lainnya.

Pemerintah Indonesia sendiri sebenarnya juga sudah lama mendambakan industri elektronik sebesar Samsung untuk dapat bersinggah di Tanah Air, dengan alasan untuk peningkatan lapangan kerja serta untuk memberikan efisiensi terkait dengan kebijakan strategis impor barang.

Pada tahun 2012 lalu, pemerintah Indonesia resmi mengeluarkan peraturan yang mengharuskan importir ponsel untuk mendirikan minimal pabrik perakitan di dalam negeri. Pemerintah memberikan tenggang waktu hingga tahun 2015 bagi para produsen ponsel untuk mengikuti aturan tersebut. Selain Samsung, sejumlah pembuat ponsel macam Oppo, Haier, dan beberapa vendor lokal sudah mendirikan fasilitas pembuatan atau perakitan ponsel untuk memenuhi syarat pemerintah tersebut.

Pada bulan September 2014 lalu, pemerintah mengeluarkan peraturan yang mengharuskan semua perangkat 4G yang akan dijual di Indonesia untuk menyertakan setidaknya 30% konten lokal dan bahkan wacana tahun ini bakal ditingkatkan hingga 40%.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Randi Eka Yonida. 

LINE Webtoon Bakal Jadi Platform Katalis Kreativitas Komikus Lokal

Memanfaatkan penggunanya yang masif, LINE Messenger yang kini menjadi mobile life platformmerilis layanan terbaru mereka LINE Webtoon. Nantinya para pengguna akan disuguhi serial komik digital yang berbeda setiap hari, setiap minggunya. Pihak LINE Indonesia sendiri mendorong para penggiat komik untuk menunjukkan bakat mereka di lingkup nasional.

Telah tersedia sejak sekitar dua minggu yang lalu, LINE Webtoon dinilai mendapatkan respon positif dari berbagai kalangan masyarakat. Pihaknya percaya diri mengklaim bahwa Webtoon mendefinisikan ulang perihal cara membaca komik di era digital saat ini.

Konten serial Webtoon diperbarui setiap harinya untuk seluruh pengguna mereka di kedua platform mobile iOS dan Android. Di Indonesia sendiri, Webtoon memulai kolaborasi dengan komikus lokal yang merilis judul seperti Si Juki (karya Faza Meonk), dan Piraku X Piraku (karya Sweta Kartika).

Tidak lekas puas dengan konten yang ada, para penggiat dan pecinta komik didorong untuk berkreasi di platform LINE Webtoon untuk memperkaya layanan tersebut. Kolaborasi akan memadukan pasar besar pengguna LINE untuk dikonversi sebagai potensi pembaca di skala nasional bagi komikus.

“Melihat fenomena yang luar biasa ini di Indonesia, kami percaya LINE Webtoon akan menjadi lebih dari sekedar platform komik dan penerbitan, tapi menjadi sebuah platform katalisator kreativitas bagi para bakat-bakat dan pembuat komik di Indonesia untuk menyalurkan potensi kreativitas mereka, bersamaan dengan upaya untuk dikenal oleh para penggemar komik global serta para pemilik bakat kelas dunia. Kami sangat mendorong lebih banyak lagi para pembuat komik lokal di Indonesia untuk bergabung bersama kami dan mempublikasikan karya terbaik mereka melalui LINE Webtoon,” kata pencetus LINE Webtoon Jun Koo Kim.

Pihak LINE turut mengklaim bahwa LINE Webtoon adalah pionir yang menerapkan sistem harian yang dapat memberikan episode-episode terbaru pada serial-serial popular setiap hari, setiap minggunya. Padahal sebelumnya kami telah membahas aplikasi bernama Pletoon rancangan Creative HotHouse, yang menawarkan layanan serupa.

Secara tidak langsung LINE Webtoon juga akan berkompetisi dengan Ngomik dan Kolam Komik. Menariknya, model bisnis yang dikembangkan oleh LINE dapat berupa stiker karakter di suatu judul komik seperti yang dijalankan sebelumnya oleh komik Si Juki.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Michael Erlangga.

Setipe Adalah Situs Kencan Online Terpopuler di Indonesia Versi Survei Nusaresearch

Nusaresearch mengeluarkan hasil penelitian menarik mengenai situs kencan online (online dating) di Indonesia. Dari hasil laporan tersebut, terungkap bahwa brand Setipe adalah brand situs kencan online yang paling populer di Indonesia. Sayangnya survei ini tidak memasukkan layanan kencan online populer lainnya sebagai pilihan kuesioner, seperti Wavoo, Paktor, Yogrt, atau bahkan Tinder.

Dalam laporan ini, Nusaresearch mencoba menentukan kinerja dari organisasi dengan melihat perkembangan merek yang ada. Berdasarkan survei di 1200 responden, Setipe meraih indeks tertinggi untuk kategori situs kencan online ini. Peringkat berikutnya diduduki oleh IndonesianCupid dan Flirchi Indonesia.

Setipe 1

Laporan ini juga menghitung total brand awareness suatu produk, yakni dengan menggabungkan persentase unaided  situs (tidak menggunakan kartu bantu) dengan persentase aided -nya (menggunakan kartu bantu). Dari hasil perhitungan total brand awareness tersebut pun masih dibandingkan kembali dengan perhitungan Ever Visited untuk mendapatkan rasio. Rasio tersebut dapat menunjukkan apabila pengunjung awareterhadap situs maka makin besar kemungkinan untuk kembali.

Dari hasil studi yang terlihat, menunjukkan bahwa rata-rata persentase Ever Visited lebih kecil dibandingkan persentase Brand Awareness. Artinya walaupun responden mengetahui banyak situs kencan online, bahkan setelah diberikan kartu bantu, ternyata situs yang pernah dikunjungi masih sedikit.

Setipe 2

Selain itu, dalam laporan ini juga terungkap bahwa masyarakat Indonesia yang sudah menggunakan situs kencan online cenderung lebih loyal kepada layanan yang sudah pernah digunakan. Dari hasil studi yang dilakukan, hanya 39,5 persen, dari 129 sampel responden, yang memiliki keinginan untuk berganti layanan. Sedangkan 60,5 persen sisanya memutuskan untuk lebih loyal.

Di samping itu, laporan ini juga mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia yang bermain di situs kencan online masih didominasi oleh mereka yang berada di rentang usia 20-24 tahun. Sedangkan dari sisi gender, laki-laki (56,6%) masih mendominasi konsumsi situs jenis ini jika dibandingan dengan wanita (43,4%). Dari sisi pendapatan menunjukkan bahwa semakin tinggi pendapatannya makanya kecenderungannya lebih jarang menggunakan situs kencan online.

Responden Profile

 

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Adjie Priambada. Gambar header: Couple via Shutterstock.

Doktermana Usung Konsep Marketplace Saat Tawarkan Fasilitas Kesehatan Online

Doktermana adalah sebuah situs yang mengusung konsep marketplace khususnya dalam bidang kesehatan. Mereka menyuguhkan layanan yang mampu menghubungkan pasien dengan dokter, rumah sakit, klinik, farmasi serta layanan asuransi sehingga memungkinkan proses pelayanan kesehatan yang transparan dan bisa dilakukan secara online. Saat ini Doktermana masih beroperasi di kawasan ibukota, tetapi berencana melebarkan operasi ke kota-kota besar lain di Indonesia.

Berangkat dari rasa frustrasi ketika mencari informasi terkait dokter spesialis yang memakan waktu, proses antrian di rumah sakit yang lama, kekhawatiran mengenai biaya, dan kepastian diterima atau tidaknya asuransi, Firman Siahaan dan rekan-rekannya mencoba menghadirkan solusi pelayanan kesehatan yang menawarkan banyak kemudahan.

Doktermana mencoba mengusung segala kemudahan yang ada pada konsep e-commerce ke dalam pelayanan kesehatan, sehingga pasien dapat merasakan kenyamanan saat mereka berobat ke rumah sakit atau dokter. Hal ini menurut Firman akan berimbas baik pada citra dan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di Indonesia.

Layanan Doktermana sejauh ini telah memiliki lebih dari 10.244 member dan menyediakan 948 dokter yang siap melayani pasien sesuai dengan spesialisasinya masing-masing. Doktermana yang sementara baru berfokus di Jakarta dan sekitarnya ini juga telah menjalin kerja sama dengan 4 jaringan rumah sakit besar.

“Melalui layanan dari Doktermana konsumen bisa mengecek apakah asuransinya akan meng-cover layanan yang diinginkan, baik dari layanan konsultasi biasa dengan dokter umum atau spesialis, atau sampai hal-hal yang spesifik, seperti breast implant, capsule endoscopy, botox dan lain-lain,” jelas Firman.

Melalui Doktermana konsumen juga bisa melakukan pembelian secara online menggunakan kartu kredit untuk layanan-layanan yang sudah tertera, semisal promo untuk pasang kawat gigi, paket sunat, dan paket-paket lainnya.

Doktermana juga menyediakan fasilitas bagi konsumen yang meminta penawaran harga penyedia layanan, seperti perawatan masa kehamilan atau perawatan paliatif untuk pasien yang terkena kanker stadium 4. Hal ini memudahkan konsumen mengukur harga layanan sesuai dengan kemampuan ekonominya. Doktermana juga menyediakan layanan medical assistance priority service, sehingga pasien tidak perlu antri, dan memberikan fasilitas pengantaran obat.

Pengembangan di tahun 2015

Tahun ini Doktermana mengupayakan untuk menjalin kerja sama dengan berbagai macam perusahaan asuransi, salah satunya BPJS. Firman berharap kerja sama Doktermana dan BPJS akan membantu pemerintah dengan memberikan layanan yang prima bagi konsumen BPJS.

“Di tahun 2015 ini kita fokus untuk memperluas basis pelanggan atau anggota, kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi besar dan mudah-mudahan bisa dengan BPJS, sehingga konsumen BPJS akan mendapat layanan  yang lebih baik,” tutur Firman.

Setelah Jakarta, Firman juga berencana untuk melebarkan operasi Doktermana di kota-kota besar lainnya di Indonesia. Ia juga berharap suatu saat nanti layanan Doktermana bisa mencakup kawasan Asia Tenggara.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Prayogo Ryza. 

MilaMili Permudah Pasarkan Produk Melalui Katalog Online

Penuhnya pasar e-commerce di Indonesia sebenanarnya dapat menimbulkan masalah sendiri bagi mereka, terutama ketika produk dari suatu brand yang ditawarkan terus bertambah. Menyadari hal tersebut, MilaMili hadir dengan membawa misi untuk membangun jembatan antara brand dan endorser agar dapat berkolaborasi dalam membuat suatu koleksi yang bercerita, yang diwujudkan dalam katalog online, untuk dapat menginspirasi pembeli dalam membeli barang.

MilaMili sendiri hadir dari kegelisan dua orang pendirinya, Gesvyn Tjandra selaku CEO dan Aditya Pradiptadarma selaku CTO, saat membeli barang secara online. Gesvyn sendiri mengungkapkan bahwa terkadang ia melewatkan suatu brand yang benar-benar bagus saat berbelanja online karena dihadapkan pada item yang jumlahnya banyak.

Dari sanalah ide untuk membangun MilaMili mulai tercetus di kepala Gesvyn dan Adit. Mereka percaya bahwa kesan pertama dari brand sangatlah penting. Ini karena pembeli biasanya selalu mencari apa yang membuat suatu brand berbeda dengan brand lainnya, dan mengapa mereka membutuhkan produk tersebut. Kedua hal tersebutlah yang biasanya menjadi “inspirasi” pembeli dalam memilih suatu produk karena nilai produk menjadi meningkat di mata pembeli setelah mengetahui “latar belakang”-nya.

“Kami merasa bahwa katalog MilaMili adalah ‘kendaraan unik’ untuk menampilkan, menginspirasi dan menjual produk dalam koleksi yang bisa dibagi di mana saja atau bahkan disematkan pada situs mereka (pemilik situs e-commerce bersangkutan). Kami berbeda, karena katalog kami dapat ‘bercerita’ dan pelanggan dapat belajar tentang merek mereka ingin, terinspirasi dan kemudian membeli mereka produk yang sudah tersedia dalam satu paket,” ucap Gesvyn.

Gesvyn menambahkan,

“Misi kami adalah untuk membangun sebuah komunitas di mana kita dapat menghubungkan brand dan endorser untuk berkolaborasi dan menghasilkan koleksi yang menakjubkan untuk menginspirasi pembeli.”

MilaMili dan strategi bisnis

MilaMili sendiri berasal dari kata bahasa Indonesia, yakni “pilah atau memilah” dan”pilih atau memilih”. Nama tersebut dipilih karena menurut Gesvyn memang itulah yang pembeli lakukan melalui platform mereka, yakni untuk memilah dan memilih item apa yang akan dibeli. “Selain itu juga karena terdengan catchy dan mudah diingat, dan ini penting untuk memberikan brand awareness,” ujarnya.

Pada dasarnya, MilaMili adalah platform yang dapat memudahkan perusahaan dalam membuat, mengelola, dan mempublikasikan cetak dari katalog online yang ada tanpa harus menyewa desainer ataupun tenaga IT lagi. Pasar yang dibidik pun sebenarnya tidak secara langsung kepada end user melainkan pada Small Medium Business dalam segmen apapun, mulai darifashion hingga lifestyle secara keseluruhan.

Menggunakan platform MilaMili terbilang mudah. Anda hanya perlu memasukkan foto dari produk yang ingin dibuat katalognya ke dalam platform MilaMili. Selanjutnya foto tersebut akan disimpan dalam basisdata akun Anda, kemudian Anda dapat memilih foto produk mana saja yang akan dimasukkan ke dalam katalog.

Jika katalog tersebut sudah terbentuk, Anda dapat membagikannya melalui media sosial seperti Facebook dan Twitter. Selain itu Anda juga dapat menyematkannya pada situs Anda juga. Jika ingin dipublikasikan secara offline, katalog yang sudah terbentuk dapat diunduh dan disimpan dalam format PDF untuk mempermudah pencetakan nantinya.

Monetisasi dan rencana ke depan

Perlu diingat bahwa saat ini MilaMili masih belum resmi meluncur dan masih berada dalam fase pengujian beta. Jika nanti sudah resmi meluncur, untuk monetisasi produk, pihak MilaMili berencana untuk menerapkan model freemium. Layanan ini dapat digunakan secara gratis, namun pengguna dapat melakukan upgrade layanan untuk mendapatkan layanan yang lebih baik lagi. Pihak MilaMili masih belum mau mengungkapkan berapa besaran biaya yang harus dikeluarkan karena masih berada dalam tahap validasi pasar.

Gesvyn mengatakan, “Saat ini kami sedang bekerja dengan beberapa platform e-commerce yang terpilih secara private untuk pengujian beta. Ke depannya, kami akan senang untuk bekerja dengan brand lokal lebih banyak lagi yang fokus pada segmen fashion ataupun industri lifestylelain yang percaya dengan cara ‘branding‘ yang baik.”

“Dalam jangka pendek ini, fokus utama kami adalah untuk menumbuhkan konten dan validasi pasar lebih mendalam,” tambahnya.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Adjie Priambada

Google Bisnisku Targetkan UKM Lokal Untuk Go Online

Pentingnya membawa bisnis ke ranah online tak hentinya disuarakan oleh Google sebagai perusahaan Internet terbesar di dunia. Setelah serangkaian skema yang mendukung percepatan bisnis UKM maupun startup di Indonesia, tanggal 7/5 kemarin giliran Google Bisnisku yang diperkenalkan oleh Google Indonesia dalam rangka membantu online presence UKM yang kabarnya mencapai 55 juta penggiat di seluruh Nusantara.

Insiatif program Android One merupakan langkah awal Google yang memberikan lebih banyak manusia untuk saling terhubung antara satu dan yang lainnya. Skema dilanjutkan dengan MobileLeadership Program (MLP) sebagai pembekalan diri para UKM untuk merancang sendiri aplikasi sederhana tentang bisnis mereka. Sebagai penunjang produktivitasnya, Google For Work resmi diluncurkan untuk mereka yang ingin mendapatkan layanan terbaik dari aplikasi-aplikasi Google.

Tak berhenti sampai di situ, Google Indonesia meresmikan Google Bisnisku yang merupakan sebuah platform di mana para pemilik bisnis dari berbagai ukuran mampu membawa bisnis mereka secara online. Bisnis yang terdaftar akan ditampilkan di Google Search, Google+, dan Google Maps.

Head of SMB Marketing Google Indonesia Mira Sumanti mengatakan:

“Kami mengharapkan untuk UKM mampu mendongkrak bisnisnya. Kami terus mengedukasi khususnya bagi mereka yang belum memiliki online presence sebelumnya. Target kami ialah mampu ‘meng-online-kan’ dua juta bisnis UKM di akhir tahun 2017 nanti.”

Screen Shot 2015-05-11 at 9.15.54 AM

Pemilik bisnis cukup memanfaatkan satu akun Gmail dan kunjungi http://www.google.co.id/bisnisku dari perangkat desktop maupun smartphone mereka. Kemudian pilih tiga metode untuk verifikasi bisnis berdasarkan jenis yakni Lokasi fisik, Area Layanan, dan Brand (Merek). Setelah mengisi form singkat, pemilik bisnis akan menerima pos dalam beberapa minggu ke alamat yang tertera. Isi surat tersebut ialah kode verifikasi guna pengelolaan Google Bisnisku lebih jauh.

Startup digital yang belum memiliki kantor bisa memilih opsi Brand, sedangkan metode verifikasi lainnya bisa menggunakan voice call dan kode yang langsung dikirimkan lewat email pemilik. Setiap akun Gmail dapat mendaftarkan Google Bisnisku hingga maksimal 20 bisnis.

Untuk mensosialisasikan layanan mereka, Google Indonesia menggelar roadshow ke lima kota besar di Indonesia dalam tajuk Gapura 2015.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Michael Erlangga