Mengenal Platform Tiptip, Rumah Bagi Kreator

Tiptip adalah suatu platform yang ditujukan kepada siapa saja yang memiliki kreativitas dalam membuat konten video. Tiptip akan menjadi penghubung antara konten kreator dan penggemarnya, sebagaimana platform yang lainnya. Namun, platform ini lebih berfokus kepada pengguna di Asia Tenggara khususnya Indonesia.

Indonesia dipilih menjadi pasar tiptip dikarenakan potensi ekonomi kreatif di Indonesia sangat besar, ditambah dengan Indonesia memiliki banyak talent yang menghasilkan konten yang berkualitas. Sayangnya potensi besar ini belum berkembang dalam hal komunitas karena sulit membangun target audience.

Tiptip ini akhirnya hadir untuk memberikan kesempatan yang sama kepada semua kreator untuk mendapatkan kesempatan monetisasi walaupun belum mendapatkan banyak audiens. Tiptip juga menjawab permasalahan kebingungan mengenai pembayaran lokal. Tiptip memudahkannya dengan konversi rupiah dalam monetisasi konten.

Sesuai dengan taglinenya “home for creators”, Tiptip menjadi tempat yang aman bagi orang-orang yang ingin menjadi seorang konten kreator, dimana selain bisa membagikan ilmunya kepada banyak orang, dia juga bisa mendapatkan penghasilan dari sana. Konten kreator juga tidak terbatas dalam pembuatan konten, di mana mereka bisa mengeksplor banyak tema konten mulai dari music, edukasi, hingga olahraga.

Fitur TipTip

Sesi Interaktif

Dalam sesi live, TipTip berbeda dari platform sejenis yang hanya memungkinkan orang hanya memberi komentar kepada kreator. Namun di TipTip ini penonton bisa berinteraksi melalui video dan kamera seperti dalam virtual meeting dengan kreator favoritnya.

Share Screen

Live di TipTip bisa melakukan berbagi layar atau share screen sehingga memudahkan kreator menyampaikan materi dalam sesi live yang diadakannya.

Sumber Penghasilan Baru

Dengan TipTip anda bisa membuat sesi live berbayar hingga dengan 50 supporter atau penonton. Kreator juga bisa membuat sesi 1on1 dengan suppoternya secara gratis ataupun berbayar yang bisa membuat kreator lebih dengan penggemarnya.

Tip Dari Penggemar

Anda pasti tidak asing dengan fitur gift atau hadiah, fitur tip ini juga hampir sama seperti itu. Walaupun dalam awal ada pembelian yang dilakukan, tapi jika penggemar menyukai sesi live tersebut mereka bisa mengirimkan tip bagi kreator mereka.

Pencairan Yang Mudah

Berbeda dari beberapa platform yang memgharuskan kreator memiliki saldo yang cukup besar sebelum akhirnya bisa ditarik ke rekening. Di TipTip anda cukup mengumpulkan Rp 20.000 sebagai minimal saldo untuk ditarik ke rekening.

Keunggulan Lainnya

Metode pembayaran untuk penarikan saldo kreator banyak pilihan dan cukup lengkap. Selain itu juga ada distribusi materi sesi yang memudahkan kreator.

Hal yang Harus Diperhatikan

Jadwal Konten

Perlu diketahui Tiptip ini merupakan platform live, di mana biasanya para kreator membuat jadwal tersendiri untuk live. Baik itu untuk tanggal maupun waktunya, anda juga bisa membooking acara dari kreator yang anda sukai sehingga bisa mendapatkan notifikasi ketika kreator akan mulai siaran langsungnya.

Koin Tiptip

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya Tiptip ini merupakan tempat kreator untuk memudahkan kreator yang belum memiliki audiens yang cukup banyak bisa monetisasi kontennya. Setiap kita akan mengikuti live dari kreator kita perlu membayar sejumlah koin yang ditentukan oleh kreator. Jadi pastikan anda memiliki koin jika akan mengikuti sesi live.

Bagi anda yang tertarik dengan platform Tiptip dan membuat konten di sana, aplikasi ini sudah bisa didownload di Play Store, untuk para penggunaan Iphone harus bersabar karena aplikasi Tiptip ini baru akan launching pada bulan Agustus dan untuk sementara bisa mengakses bisa website.

Accesstrade VS Involve, Platform Afiliasi Mana yang Lebih Baik?

Pada artikel kali ini akan dibahas perbandingan dari dua platform afiliasi teratas di Indonesia, yaitu Accesstrade vs Involve.

Accesstrade dan Involve adalah platform yang sama-sama berfokus di bidang afiliasi. Dua platform ini juga merupakan platform yang sering dituju oleh para affiliate marketer atau bra di Indonesia. Lalu, apa yang membedakan keduanya?

Di sini, Anda akan melihat perbandingan Accesstrade dan Involve dari tiga sisi, yakni jenis campaign yang disediakan, persentase komisi, dan sistem pembayaran. Tapi, sebelum ke sana, mari simak terlebih dahulu informasi dari masing-masing platform afiliasi ini.

Tentang Accesstrade dan Involve

Accesstrade dan Involve merupakan platform marketplace yang mempertemukan para advertiser (brand yang ingin beriklan) dengan para publisher atau content creator sebagai affiliate marketer.

Jika Anda adalah seorang brand owner yang ingin beriklan atau seseorang yang tertarik ingin menghasilkan uang melalui afiliasi, dua platform ini wajib untuk Anda kunjungi dan coba. Sebagai tambahan informasi, simak profil dari masing-masing situs afiliasi tersebut berikut ini.

Accesstrade

 

accesstrade vs involve

 

Accesstrade adalah platform afiliasi di bawah Interspace Group. Platform afiliasi asal Jepang ini telah berdiri sejak tahun 1999 untuk memberikan kesempatan untuk para content creator dan telah bekerjasama dengan puluhan ribu advertiser dan jutaan publisher.

Accesstrade memulai perjalanan sebagai platform afiliasi di Indonesia sejak 2012. Selain Indonesia, Accesstrade juga telah menjangkau China di 2012 dan Thailand di 2013.

Involve

 

accesstrade vs involve

 

Jika dibandingkan dengan Accesstrade yang telah berdiri sejak 1999, Involve dapat terbilang masih baru. Involve adalah platform afiliasi dari perusahaan tech-based, Involve Asia, yang berdiri sejak tahun 2014 dimana e-commerce mulai merajalela. Perusahaan yang mengawali perjalanannya di Kuala Lumpur, Malaysia ini kini telah memiliki kantor cabang di Indonesia dan juga Thailand.

Sejauh ini, Involve telah bekerja sama dengan ribuan brands dan juga ratusan ribu publisher, serta telah menghasilkan 1,4 miliar dolar penjualan.

Accesstrade VS Involve

Setelah melihat profil Accesstrade dan Involve, kini saatnya Anda melihat perbandingan kedua platform afiliasi tersebut dari segi jenis campaign yang disediakan, persentase komisi, dan sistem pembayaran.

Jenis Campaign

Untuk campaign, Accesstrade dan Involve memiliki jenis yang beragam. Mulai dari campaign tema fashion, kecantikan, kesehatan, elektronik, finansial, travel, hingga jasa. Keduanya telah bekerja sama dengan banyak brand yang berkutat pada bidang-bidang tersebut, seperti Lazada, Watsons, Shopee, dan masih banyak lagi.

Untuk action yang diminta pada campaign juga keduanya memiliki jenis yang beragam. Anda bisa menemukan campaign dengan action berupa pembelian, install aplikasi, hingga pengisian form.

Jadi, untuk jenis campaign, baik Accesstrade dan juga Involve tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

Persentase Komisi

Pada platform afiliasi seperti Accesstrade dan Involve terdapat banyak sekali campaign atau program afiliasi dari berbagai brands. Setiap campaign menawarkan persentase komisi yang berbeda tergantung ketentuan dari masing-masing brand.

Sehingga, persentase komisi yang diberikan pada marketplace Accesstrade dan Involve juga beragam. Tidak ada perbedaan spesifik dari keduanya dalam hal ini karena persentase komisi berbeda-beda tergantung dari campaign dan brand.

Sistem Pembayaran

Jika Accesstrade dan Involve tidak memiliki perbedaan yang mencolok dalam hal jenis campaign dan persentase komisi, berbeda halnya dengan sistem pembayaran. Sistem pembayaran pada Accesstrade dan Involve cukup berbeda.

Pada Accesstrade, Anda sebagai publisher dapat melakukan penarikan komisi apabila komisi Anda telah mencapai Rp.200.000,-. Kemudian, Accesstrade akan melakukan pembayaran melalui metode pembayaran transfer bank ke rekening terdaftar setiap akhir bulan.

Sedangkan pada Involve, Anda bisa menarik komisi apabila komisi Anda telah mencapai RM 80 atau setara dengan Rp.273.836,-. Jika komisi Anda telah mencapai angka tersebut, Anda dapat melakukan penarikan manual melalui dashboard Involve Anda. Anda dapat memilih untuk melakukan penarikan ke rekening bank atau akun PayPal Anda.

Anda akan mendapatkan komisi Anda setelah 10 hari kerja sejak Anda melakukan request penarikan komisi.

Sistem pembayaran yang berbeda pada perbandingan Accesstrade vs Involve di atas mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan dalam memilih platform afiliasi mana yang lebih baik untuk Anda. Jika Anda ingin mengulik lebih dalam terkait dua marketplace afiliasi ini, Anda bisa mengunjungi website Accesstrade dan Involve.

Kerja.io Connects Companies to Recruit Indonesian Students in the US for Internship

With the aim to bridge the needs of startups and companies in Indonesia to recruit/provide internship opportunities to Indonesian students studying in the United States, Timothy Sam Wijaya then founded Kerja.io.

The platform officially launched this November and already has around 800 students from more than 150 universities on the waiting list, spread across the United States. Kerja.io has also established strategic partnerships with 40 companies in Indonesia ranging from Ovo, Tokopedia, Bukalapak, to Payfazz.

Timothy revealed to DailySocial that he currently sees most opportunities for internships in companies are still limited to recommendations or a small scope between partners and insiders. There are still many students who find it difficult to get internship opportunities at well-known startups and companies in Indonesia. After doing some testing, Timothy then validated the hypothesis and started building Kerja.io.

“Of all the companies that have had conversations with us, most of them are very enthusiastic about the opportunities we provide to reach more Indonesian talents who study abroad. With our approach, we have a fairly good existence in the best universities with Indonesian communities. with our relationship with PERMIAS Nasional (the Indonesian Student Association in the United States), it allows us to expand our network and reach more than 8 thousand students,” Timothy said.

Within 24 hours of the platform being launched, many Indonesian students from the Ivy League such as UCLA, UC Berkeley, Stanford, MIT immediately registered to join the Kerja.io platform. About the business model and monetization strategy, Timothy emphasized that currently the platform can be accessed for free. Kerja.io has not yet launched a monetization strategy for both users and companies at this time.

Fulfilling the needs of digital talents

Kerja.io
Kerja.io to connect students with companies open for internships

The increasing number of startups in Indonesia is not supported by the number of digital talents with the required skills and abilities. Seeing these opportunities, it is hoped that platforms such as Kerja.io can be an option for Indonesian companies to recruit fresh digital talents, graduates from well-known universities in the United States.

Timothy said, the current enthusiasm of students studying abroad for internships in Indonesia is also increasing, along with the growth of mature startups and the presence of technology companies in Indonesia.

“I see that now is a very good time. The pandemic has caused most students who are continuing their studies in the United States to rethink their plans, and we are seeing more students returning to their homeland after graduation. But not only because of the pandemic, most of them are they are very enthusiastic about the potential offered in this country, “said Timothy.

In particular, Kerja.io claims that most of the users on the platform are young talents who are quite tech-savvy who are then being targeted by many companies and startups in Indonesia.

There are still many targets that Kerja.io wants to achieve, besides focusing on growth, it also wants to add more companies from various industries. Kerja.io also wants to strengthen its position in the United States and strengthen the foundation to be able to expand into other markets.

What Kerja.io wants to highlight is that all people who are part of the team are undergraduate students aged 19-21 years with the exception of Alvin Salim who is a Magistrate student.

“We started our journey by helping companies recruit the best talent and helping students find the job opportunities of their dreams, and we will continue to help them. Kerja.io is a product of the goodwill of a group of students who want to help their peers,” Timothy said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Kerja.io Jembatani Perusahaan Rekrut Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat untuk Kerja Magang

Bertujuan untuk menjembatani kebutuhan startup dan perusahaan di Indonesia merekrut/memberikan kesempatan kerja magang kepada mahasiswa Indonesia yang studi di Amerika Serikat, Timothy Sam Wijaya kemudian mendirikan Kerja.io.

Platform resmi meluncur bulan November ini dan telah memiliki sekitar 800 pelajar dari 150 lebih universitas yang masuk dalam daftar tunggu, tersebar di Amerika Serikat. Kerja.io juga telah menjalin kerja sama strategis dengan 40 perusahaan di Indonesia mulai dari Ovo, Tokopedia, Bukalapak, sampai Payfazz.

Kepada DailySocial Timothy mengungkapkan, saat ini dirinya melihat kebanyakan di Indonesia kesempatan untuk kerja magang di perusahaan masih terbatas pada rekomendasi atau ruang lingkup kecil di antara rekanan dan orang dalam saja. Masih banyak pelajar yang kesulitan untuk mendapatkan kesempatan kerja magang di startup dan perusahaan ternama di Indonesia. Setelah melakukan beberapa uji coba, Timothy kemudian memvalidasi hipotesis tersebut dan mulai membangun Kerja.io.

“Dari semua perusahaan yang telah melakukan perbincangan dengan kami kebanyakan sangat antusias dengan peluang yang kami berikan untuk menjangkau lebih banyak talenta Indonesia yang studi di luar negeri. Dengan pendekatan yang kami lakukan yaitu memiliki eksistensi yang cukup baik di universitas terbaik yang memiliki komunitas Indonesia. Didukung dengan relasi kami dengan PERMIAS Nasional (Persatuan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat), memungkinkan kami untuk memperluas jaringan dan menjangkau lebih dari 8 ribu pelajar,” kata Timothy.

Dalam waktu 24 jam sejak platform diluncurkan, pelajar Indonesia yang berasal dari Ivy League seperti UCLA, UC Berkeley, Stanford, MIT banyak yang langsung mendaftarkan diri bergabung dalam platform Kerja.io. Disinggung seperti apa model bisnis dan strategi monetisasi yang diterapkan, Timothy menegaskan saat ini platform bisa diakses secara gratis. Kerja.io belum melancarkan strategi monetisasi baik untuk pengguna maupun untuk perusahaan saat ini.

Memenuhi kebutuhan talenta digital

Kerja.io
Kerja.io hubungkan mahasiswa dengan perusahaan yang membuka lowongan magang

Makin bertambahnya jumlah startup di tanah air, tidak didukung dengan jumlah talenta digital dengan skill dan kemampuan yang dibutuhkan. Melihat peluang tersebut, diharapkan platform seperti Kerja.io bisa menjadi pilihan bagi perusahaan Indonesia untuk merekrut talenta digital segar, lulusan universitas ternama di Amerika Serikat.

Menurut Timothy, antusiasme dari para pelajar yang belajar di luar negeri saat ini untuk kerja magang di tanah air juga makin bertambah, seiring dengan makin besarnya pertumbuhan startup dan kehadiran perusahaan teknologi di Indonesia.

“Saya melihat saat ini merupakan waktu yang sangat tepat. Pandemi telah menyebabkan sebagian besar pelajar yang melanjutkan studi di Amerika Serikat untuk memikirkan kembali rencana mereka, dan kami melihat mulai banyak pelajar kembali ke tanah air setelah lulus. Namun tidak hanya karena pandemi, kebanyakan dari mereka sangat antusias dengan potensi yang ditawarkan di tanah air,” kata Timothy.

Secara khusus Kerja.io mengklaim kebanyakan pengguna di platform adalah talenta muda yang terbilang sangat tech-savvy yang kemudian banyak diincar oleh perusahaan dan startup di Indonesia.

Masih banyak target yang ingin dicapai oleh Kerja.io, selain fokus kepada pertumbuhan juga ingin menambah lebih banyak perusahaan dari berbagai industri. Kerja.io juga ingin memperkuat posisi mereka di Amerika Serikat dan memperkuat fondasi untuk bisa melakukan ekspansi ke pasar yang lainnya.

Yang kemudian ingin di garisbawahi oleh Kerja.io adalah, semua orang yang tergabung dalam tim adalah mereka mahasiswa sarjana yang masih berusia 19-21 tahun dengan pengecualian Alvin Salim yang merupakan merupakan mahasiswa Magister (Masters student).

“Kami memulai perjalanan kami dengan membantu perusahaan melakukan perekrutan talenta terbaik dan membantu pelajar mendapatkan kesempatan kerja magang impian mereka, dan kami akan terus membantu mereka. Kerja.io merupakan produk dari niat baik sekelompok mahasiswa yang ingin membantu rekan-rekan mereka,” kata Timothy.

Glodoku Hadirkan Platform B2B Commerce untuk Berbagai Produk Industri

Berangkat dari pengalamannya yang cukup lama berkecimpung di dunia purchasing, Anton Asmadi kemudian mendirikan layanan B2B commerce yang diberi nama Glodoku. Mengedepankan model bisnis yang serupa dengan e-commerce pada umumnya, Glodoku mencoba untuk mengakomodir solusi lengkap dan kemudahan dalam pengadaan barang dan alat industri.

Platform yang sudah resmi meluncur sejak Juni 2018 lalu tersebut, kini hadir memberikan layanan lengkap produk kebutuhan industri yang bisa diakses secara online. Bersama dengan Co-Founder Glodoku Ray Husein Asmadi, Anton ingin menghadirkan solusi yang menjembatani kebutuhan pelanggan terkait produk industri.

“Glodoku secara hukum berdiri pada tanggal 4 Juni 2018, melihat tren pasar di mana segala sesuatu serba digital dan permasalahan yang ada di dunia purchasing konvensional salah satunya kesulitan untuk mencari vendor dan proses negosiasi,” kata Anton.

Selain itu Glodoku juga menghadirkan informasi berupa katalog dan berkas CAD serta pencarian tipe dan spesifikasi. Model bisnis Glodoku serupa dengan layanan e-commerce pada umumnya, namun dengan menyesuaikan proses B2B, seperti pembayaran dengan tempo, request for quotation hingga after sales service. Glodoku juga menjamin semua produk yang dijual, 100% asli dan merupakan produk yang relevan dan tentunya dibutuhkan oleh industri.

“Strategi monetisasi yang kami lakukan adalah dengan memperoleh pendapatan dari penjualan barang-barang tersebut,” kata Anton.

Target Glodoku

Saat ini Glodoku mengklaim telah memiliki sekitar 10 perusahaan yang menjadi mitra untuk memasarkan produk. Di antaranya adalah Sumitomo, Toshiba, Miki Pulley, Euro, Inaba Denki dan beberapa brand ternama lainnya. Selain efisien, Glodoku juga memberikan transparansi dalam pengadaan barang-barang industri sehingga dapat meningkatkan produktivitas perusahaan industri.

“Target Glodoku di tahun 2019 adalah mendapatkan kepercayaan dari 200 perusahaan untuk bergabung menjadi customer, serta 100 mitra penyedia barang dengan total 50 ribu produk. Untuk melancarkan kegiatan promosi, Glodoku juga akan mengikuti kegiatan offline berupa pameran dan bazaar yang berhubungan dengan industri,” kata Anton.

Ukirama dan Misinya Menghadirkan Layanan ERP Lokal untuk UKM

Meningkatnya pertumbuhan UKM di Indonesia saat ini membuat kebutuhan layanan teknologi untuk bisnis pun meningkat. Salah satu layanan yang saat ini tengah diminati dan makin banyak pertumbuhannya adalah berbasis SaaS (Software as a Service). Teknologi yang sepenuhnya memanfaatkan komputasi awan ini, mulai banyak dikembangkan oleh startup yang menyasar berbagai sektor, salah satunya fintech.

Startup lokal yang bergerak di bidang SaaS ERP (Enterprise Resource Planning) salah satunya adalah Ukirama. Produknya menawarkan sistem aplikasi lengkap berbasis komputasi awan yang menyediakan kemampuan mengontrol dan mengatur data transaksi pembelian, penjualan, manajemen stok, akuntansi, keuangan, reparasi, manufaktur, proyek, dan HRD yang membantu mengelola kegiatan administrasi bisnis, khususnya di tingkat UKM.

Kepada DailySocial  Direktur Ukirama Kevin Eka Putra mengungkapkan, pada awalnya model bisnis Ukirama bukan SaaS. Di awal tahun 2017 ini, Ukirama mengubah bisnis model menjadi SaaS.

“Kita melihat pertumbuhan pengguna yang sangat baik. Beberapa minggu yang lalu, Ukirama mengikuti ajang Mandiri Finspire 2017 dan menempati juara ke 3,” kata Kevin.

Mengembangkan software ERP

Berawal dari pengalaman pribadi ketika kembali ke Indonesia, Kevin melihat bisnis orang tuanya yang masih menggunakan cara yang sangat tradisional. Semua transaksi bisnis dicatat manual, mulai dari penjualan, pembelian, inventori stok, customer base, dan lainnya.

Saat itu Kevin mulai mencari software yang bisa digunakan untuk membantu bisnis orang tua, tetapi bisnis software ERP sangat mahal. Banyak software di Indonesia yang harganya lebih murah tapi tidak saling terintegrasi. Saat bersamaan juga di Indonesia 99% adalah UKM dan banyak di antara mereka yang menggunakan cara manual dan belum ada otomatisasi administrasi menggunakan software.

“Maka dari itu saya melihat ini sebagai masalah yang bisa dibantu dengan adanya ERP yang cocok untuk kondisi di Indonesia dengan harga terjangkau. Saya dan tim memutuskan untuk membuat software bisnis ERP berbasis komputasi awan yang terintegrasi untuk UKM di Indonesia dengan harga yang terjangkau,” kata Kevin.

Cara kerja Ukirama

Sebagai layanan yang berbasis komputasi awan, Ukirama memberlakukan biaya berlangganan kepada penggunanya. Sementara pilihan pembayaran untuk pengguna Ukirama menyediakan pilihan bank transfer dan akan mengembangkan auto debit dengan online payment gateway.

“Kita kenakan biaya per concurrent user. Misalnya dalam satu perusahaan ada 20 staf, semua staf bisa buat user tidak dibatasi, hanya saja yang kita batasi berapa jumlah pengguna yang sign in dan aktif menggunakan sistem pada saat bersamaan,” kata Kevin.

Nantinya concurrent atau existing user bisa menentukan sendiri, berapa concurrent user yang akan bisa menggunakan sistem tersebut. Biaya berlangganan akan dikenakan setiap bulannya untuk per concurrent user.

Pada saat ini kebanyakan yang menggunakan Ukirama adalah perusahaan berukuran menengah hingga besar dengan jumlah karyawannya berkisar 100 – 1500 orang. Secara keseluruhan Ukirama telah memiliki lebih dari 50 klien perusahaan dengan jumlah pengguna berkisar 600 – 800.

Keunggulan layanan Ukirama

Saat ini sudah banyak produk ERP di pasaran, kebanyakan didominasi oleh brand asing. Disinggung tentang perbedaan Ukirama dengan kompetitor yang ada saat ini Kevin menyebutkan Ukirama memberikan harga yang lebih terjangkau dan pengguna mendapatkan banyak fitur-fitur menarik lainnya, sementara produk ERP lainnya cenderung lebih mahal harganya.

“ERP Ukirama secara khusus dibuat untuk bagian distributor, retail, simple, manufacturing, contractors, dan services, jadi banyak fitur yang dibuat untuk membantu mereka, cocok sekali untuk perusahaan yang sudah mulai ada pembagian divisi dan mau mengembangkan bisnis mereka,” kata Kevin.

Rencana fundraising dan target Ukirama

Saat ini Ukirama masih belum memiliki investor dan menjalankan bisnis sepenuhnya mengandalkan pendapatan dari pelanggan berbayar. Namun demikian untuk mempercepat pertumbuhan bisnis dan penetrasi pasar, Ukirama berencana untuk melancarkan kegiatan penggalangan dana. Selain fundraising, Ukirama juga memiliki rencana lainnya, seperti fokus untuk menambah user base.

“Selain itu kami juga ingin menyematkan business inteligence dan machine learning ke dalam ERP Ukirama, untuk membantu memajukan bisnis pelanggan. Kami akan fokus untuk memperkenalkan produk ERP kita ke pasar terlebih dulu,” tutup Kevin.

Dilengkapi Pengolahan Big Data, Alibaba Mobile Business Group Luncurkan UC Ads

Guna memberikan platform yang dilengkapi dengan intelligence dan pengolahan big data, hari ini (12/10) Alibaba Mobile Business Group meluncurkan platform pemasaran mobile UC Ads di Indonesia. Kepada media General Manager Overseas Business Alibaba Mobile Business Group Kenny Ye mengungkapkan, meskipun memiliki kesamaan dari sisi teknologi dengan Google Ads, namun UC Ads diklaim mampu memberikan hasil yang lebih relevan untuk brand melakukan kegiatan pemasaran.

“Kami ingin menawarkan solusi kegiatan pemasaran dengan menargetkan secara tepat referensi hingga kebutuhan dari target pengguna yang ingin di sasar.”

Untuk memberikan layanan yang sempurna, UC Ads yang nantinya bakal terintegrasi dengan UC Browser dan UC Web, akan memberikan penawaran harga yang lumayan terjangkau.

“Namun demikian bisa dipastikan biaya tersebut bisa memangkas budget marketing yang selama ini cukup masif dikeluarkan oleh brand hingga UMKM yang menyasar ke pengguna secara acak,” kata Kenny Ye.

Nantinya brand yang ingin melakukan kegiatan pemasaran bisa memilih secara detail kawasan, hobi hingga kesukaan dari target pengguna yang ingin disasar. Sebelum meluncurkan UC Ads ke pasaran, UC Ads bersama dengan brand Vivo telah melakukan uji coba. Dan terbukti dengan sistem yang diterapkan mampu menjangkau 21% lebih besar target dan dilihat oleh 600 juta orang.

“Bukan hanya brand awareness yang akan diraih namun juga exposure yang lebih luas kepada target pengguna,” kata Kenny Ye.

Iklan yang bersifat personal dan bisa dikustomisasi

UC Ads platform pemasaran mobile dari Alibaba / DailySocial
UC Ads platform pemasaran mobile dari Alibaba / DailySocial

Di Indonesia UC Ads akan terfokus untuk berinteraksi dengan bisnis dari berbagai industri, seperti pendidikan, keuangan, FMCG, e-commerce, gaming, pariwisata, hiburan, teknologi informasi.

“Selain membantu bisnis dan brand, UC Ads juga bisa dimanfaatkan oleh content creator dan blogger yang tergabung dalam UC We-media, untuk melancarkan strategi monetisasi dengan menargetkan pembaca yang relevan,” kata Kenny Ye.

Secara khusus UC Ads didesain untuk analisis big data dari consumer behavior yang diperoleh melalui perilaku jaringan, untuk melacak pelanggan yang potensial bagi pengiklan, disesuaikan dengan skenario yang paling tepat. Semua dilakukan dari data yang dikumpulkan setelah mendapatkan otorisasi dari pengguna.

“Merupakan sebuah standar industri untuk mengumpulkan informasi dan data dari pengguna, menggunakan skenario yang sesuai untuk menyediakan layanan yang tepat bagi pelanggan,” kata Kenny Ye.

Application Information Will Show Up Here

Jurnal.id Luncurkan Platform Cash Link

Jurnal.id sebagai startup lokal yang menawarkan layanan perangkat lunak akuntansi berbasis komputasi awan, dalam waktu dekat berencana mengeluarkan fitur baru berupa perhitungan dan pembayaran pajak secara online. Kepada media CEO Jurnal.id Daniel Witono mengungkapkan rencana tersebut saat peluncuran fitur Cash Link di Jakarta (04/10).

“Saat ini kami sedang mempersiapkan pilihan tersebut kepada bisnis untuk memudahkan proses perhitungan dan pembayaran pajak. Timeline pastinya belum bisa kami tentukan namun kemungkinan besar adalah tahun depan.”

Saat ini Jurnal.id mengklaim telah berhasil mencatat transaksi lebih dari $1 miliar bagi para penggunanya dan menghubungkan puluhan ribu pengguna yang tersebar di seluruh Indonesia dengan ratusan mitra akuntan profesional. Para mitra tersebut bertindak membantu dalam hal pembuatan invoice/faktur, pengecekan inventori, perpajakan, pembayaran hingga pembuatan laporan keuangan perusahaan secara real time di mana pun dan kapan pun.

Peluncuran platform Cash Link

Dalam kesempatan tersebut turut hadir COO Jurnal.id Anthony Kosasih yang mengumumkan peluncuran platform Cash Link kepada pengguna Jurnal.id dari kalangan bisnis hingga individu, yang ingin memiliki laporan keuangan. Menggandeng Bank CIMB Niaga, semua pengguna Jurnal.id dan nasabah CIMB Niaga, bisa mendapatkan laporan keuangan secara otomatis dengan fitur Direct Feeds, yang merupakan produk dari Cash Link.

“Melalui platform Cash Link dari Jurnal.id, nantinya kalangan bisnis UMKM yang masih kesulitan untuk membuat laporan keuangan yang teratur dan transparan, bisa memanfaatkan fitur Direct Feeds ini di Jurnal.id,” kata Anthony.

Pembukuan data transaksi dari rekening CIMB Niaga dapat langsung dilakukan oleh Jurnal.id secara berkala. Sistem integrasi ini mewajibkan nasabah CIMB Niaga untuk mengisi dokumen surat kuasa sebagai izin resmi agar Jurnal.id dapat mengakses bank feeds tersebut sesudah melewati proses pengaktifan dari pihak Jurnal.id dan CIMB Niaga.

Selanjutnya pengguna Jurnal.id yang memiliki rekening CIMB Niaga dapat menikmati kemudahan yang sudah diatur secara sistem untuk membukukan transaksi keuangannya yang tercatat di rekening koran ke dalam aplikasi Jurnal secara otomatis dan aman.

“Saat ini kerja sama untuk fitur terbaru ini secara eksklusif baru dilakukan dengan bank CIMB Niaga, namun ke depannya tidak menutup kemungkinan akan dilakukan pula kerja sama dengan bank-bank lainnya,” kata Anthony.

Sementara itu menurut Deputy Chief of Transaction Banking CIMB Niaga Andrew Suhandinata, kerja sama ini merupakan tahap awal. Selanjutnya akan dikembangkan pula fitur-fitur menarik lainnya untuk nasabah bank CIMB Niaga dan pengguna Jurnal.id seperti bayar pajak online dan lainnya.

Platform Cash Link ini secara gratis bisa digunakan oleh pengguna Jurnal.id dan nasabah CIMB Niaga yang ingin memiliki laporan keuangan lengkap secara otomatis.

Application Information Will Show Up Here

Sleekr Perluas Kerja Sama Strategis dengan Beberapa Startup Bisnis

Setelah meluncurkan aplikasi akuntansi, platform bisnis berbasis komputasi awan Sleekr kembali hadir dengan inovasi terbaru. Pertama ialah hasil kerja sama dengan Online Pajak, untuk perusahaan yang ingin melaporkan pajak perusahaan secara online melalui aplikasi Sleekr. Kepada media, Co-founder dan CEO Sleekr Suwandi Soh menyebutkan, fitur terbaru ini tentunya bisa membantu perusahaan melakukan kegiatan laporan pajak perusahaan.

“Terintegrasi melalui API dengan Online Pajak selain mampu menghitung PPH21 secara langsung, saat ini Sleekr juga bisa digunakan untuk perusahaan melakukan kegiatan laporan pajak secara online.”

Sejak awal Sleekr didesain untuk memudahkan UKM hingga startup melakukan kegiatan akunting hingga HR. Bukan hanya pelaku UKM dan startup saja, Sleekr juga telah digunakan oleh perusahaan besar untuk kegiatan HR dan akuntansi perusahaan.

Selain dengan online pajak, Sleeker juga terus melakukan kolaborasi dengan startup, salah satunya adalah dengan Kartunama. Untuk memudahkan perusahaan melakukan pemesanan kartu nama secara langsung, Sleekr menyediakan pilihan tersebut langsung melalui platform yang dimiliki.

“Secara langsung melalui Sleeker data dari pegawai serta informasi tambahan lainnya bisa mendapatkan kartu nama secara cepat. Sehingga memudahkan pegawai baru dan pihak HR,” kata Suwandi.

Kerja sama strategis lainnya yang juga telah dilancarkan oleh Sleeker adalah dengan MOKA, startup yang menyediakan layanan sistem kasir (POS) yang memakai teknologi sistem Cloud. Memanfaatkan platform yang dimiliki Sleekr, selanjutnya klien yang telah memilih paket dari Sleekr bisa memanfaatkan layanan POS dari MOKA.

“Layanan ini tentunya bisa sangat membantu pihak restoran dalam hal pengelolan SDM hingga perhitungan pendapatan setiap harinya.”

Fitur “kas kecil” di Sleekr

Layanan lainnya yang saat ini sudah siap untuk dihadirkan oleh Sleekr adalah fitur Petty Cash atau kas kecil yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mengelola pembayaran reimbuirse transportasi hingga pengeluaran kantor karyawan. Dengan langkah mudah semua kegiatan rutin tersebut bisa dilakukan melalui Sleekr secara langsung. Untuk memonitor kegiatan keuangan yang ada, pihak HR dan akunting perusahaan bisa melihat secara langsung dalam dashboard.

Petty cash ini merupakan fitur sederhana dari Sleekr namun mampu memotong cara-cara konvensional dalam hal proses reimbuirse di perusahaan,” kata Suwandi.

Sleekr yang saat ini masih memanfaatkan pendanaan tahap Pre-Seri A dari korporasi, belum berniat untuk melakukan penggalangan dana. Meskipun sejak awal diluncurkan masih fokus kepada penjualan, untuk akhir tahun 2017 ini rencananya Sleekr akan mulai fokus kepada promosi secara online hingga edukasi kepada pelanggan.

“Saat ini masih banyak perusahaan yang masih belum mengerti apa itu komputasi awan dan bagaimana cara kerjanya. Dengan kegiatan edukasi diharapkan akan lebih banyak lagi perusahaan yang mengerti manfaat dari Sleekr dan bergabung menjadi klien kami,” tutup Suwandi.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Mengundang.co Hadirkan Layanan Digital Pembuatan Undangan Pernikahan

Besarnya peluang bisnis pernikahan di Indonesia kemudian dicoba untuk dimanfaatkan oleh Mohamad Havid, Founder sekaligus CEO dari platform pembuatan undangan pernikahan secara digital, Mengundang.co. Situs yang telah diluncurkan sejak tahun 2016 ini masih dalam versi beta, namun sudah bisa diakses oleh vendor dan calon pengantin (bride) untuk memanfaatkan layanan digital pembuatan undangan.

“Ide awal sebenarnya sudah lama saya miliki sejak lama, namun fokus untuk promosi dan akuisisi klien hingga pengguna baru tahun 2017 ini kami lancarkan secara agresif,” kata Havid kepada DailySocial.

Kesuksesan Bridestory sebagai marketplace wedding vendor lokal merupakan inspirasi dari Havid untuk kemudian meluncurkan Mengundang.co. Meskipun memiliki sistem dan layanan yang berbeda, namun pasar yang ditargetkan adalah sama dan hal tersebut merupakan keuntungan lebih dari Mengundang.co.

“Untuk ke depannya Mengundang.co juga membuka kesempatan untuk Bridestory dan layanan serupa lainnya untuk bekerja sama dengan Mengundang.co, tentunya dengan menyasar klien dan target pengguna yang sama,” kata Havid.

Saat ini Mengundang.co masih mendapatkan konsultasi dalam hal teknologi dan digital dari Dengansenanghati, bisnis yang dijalankan juga masih menggunakan modal sendiri atau bootstrap. Meskipun berpusat di Bandung, namun Mengundang.co menargetkan Jakarta sebagai pasar setelah kota Bandung tentunya.

“Jumlah pengguna dan vendor Mengundang.co saat ini masih sedikit namun kami harapkan tahun 2017 ini akan semakin meningkat sesuai dengan rencana dari kami untuk lebih agresif melancarkan promosi,” ujar Havid.

Mengikuti bootcamp Festival #Ambisiku Tri

Untuk mematangkan ide dan produk yang ada, Havid saat ini masih mengikuti program bootcamp Festival #Ambisiku yang diadakan oleh operator telekomunikasi Tri. Sejak bulan November 2016 lalu, Havid secara intensif mendapatkan mentoring dan berkesempatan berkenalan dengan angel investor serta network dari Tri untuk memaksimalkan produk Mengundang.co.

“Mengundang.co cukup beruntung masuk sebagai salah satu peserta dari Festival #Ambisiku Tri, diharapkan dengan mengikuti kegiatan ini bisa memperkenalkan Mengundang.co lebih luas lagi sekaligus berkenalan dengan investor yang tepat,” kata Havid.

Selain promosi dan akuisisi vendor lebih banyak, Mengundang.co nantinya juga akan menghadirkan tools atau layanan digital lainnya yang bisa dimanfaatkan oleh vendor pernikahan, seperti wedding photographer, dekorasi pelaminan dan lainnya untuk mempromosikan masing-masing jasa yang ditawarkan. Dengan pilihan harga hemat hingga premium, diharapkan Mengundang.co bisa menjadi platform mandiri untuk penyedia jasa pernikahan di Bandung dan Jakarta.

“Meskipun masih dalam versi Beta namun situs Mengundang.co sudah banyak dikunjungi oleh pengguna dan vendor, melihat besarnya peluang yang ada kami cukup optimis Mengundang.co memiliki peluang yang cukup menjanjikan,” tutup Havid.