Platform NFT “Trinvi” Jadi Senjata Transvision Majukan Ekosistem Digital

Bertambah lagi perusahaan Indonesia yang ikut meramaikan perkembangan tren Web3. Adalah Transvision, anak perusahaan Trans Media yang bergerak di bidang layanan TV berlangganan, yang memutuskan untuk melebarkan sayapnya ke ranah Web3 secara resmi. Tepat tanggal 7 Oktober kemarin, Transvision meluncurkan sebuah platform NFT bernama Trinvi.

Oleh CEO Transvision, Peter F. Gontha, Trinvi dideskripsikan sebagai inisiatif untuk membangun inovasi di dunia penyiaran, media, dan hiburan dengan memanfaatkan teknologi berbasis blockchain. Beliau dengan bangga menyebut Trinvi sebagai terobosan untuk masuk ke dalam ekosistem ekonomi digital dengan fundamental yang jelas, serta yang bisa memberi kesempatan bagi masyarakat Indonesia maupun global untuk ikut berpartisipasi dalam perkembangan industri penyiaran di tanah air.

“Trinvi dapat berfungsi sebagai fasilitator pelaku industri penyiaran untuk melahirkan karya dengan kualitas terbaik,” ucap Peter dalam sebuah video perkenalan yang diunggah ke kanal YouTube resmi Trinvi. Ia pun menambahkan bahwa Trinvi juga akan menjadi marketplace yang diharapkan bisa mendukung pengembangan produk dalam ekosistem Transvision.

Untuk menunjukkan seperti apa kira-kira sinergi antara NFT dan produk media yang digagaskan Trinvi, Transvision turut menyingkap proyek NFT bernama +62 Sails. Berdasarkan laporan CNN Indonesia, hasil penjualan dari proyek NFT tersebut nantinya akan digunakan untuk mendanai sebuah serial drama berjudul “Sang Soerya”, yang saat ini tengah diproduksi oleh Transvision dan dijadwalkan tayang musim perdananya pada akhir Desember 2022.

Penjualan NFT +62 Sails akan dibuka untuk umum pada akhir Oktober 2022. Para kolektor nantinya dapat menikmati berbagai keuntungan, mulai dari yang sesederhana voucer dan diskon, kelas inkubator bisnis, sampai bagi hasil dari pendapatan serialnya serta kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam proses produksinya.

Kalau melihat roadmap Trinvi di situs resminya, agenda terdekat yang akan dijalani adalah peluncuran serial drama Sang Soerya beserta proyek NFT +62 yang kedua pada kuartal keempat 2022. Lalu pada kuartal pertama 2023, Trinvi bakal meluncurkan launchpad untuk komunitas kreator, disusul oleh marketplace NFT-nya pada kuartal kedua 2023.

Utilisasi NFT dan blockchain dalam industri penyiaran dan media bukanlah hal yang baru. Raksasa media hiburan asal Amerika Serikat, Fox, sudah sejak lama serius menggarap ranah NFT dan Web3. Fox bahkan memiliki divisi khusus yang menangani semua inisiatif Web3-nya, dan mereka pun belum lama ini meluncurkan proyek NFT yang memiliki keterikatan dengan serial kartun komedi barunya, Krapopolis.

Artikel ini pertama kali dimuat oleh Hybrid.co.id: Mengenal Nusameta, Platform Metaverse yang Akan Jadi Kembaran Digital Indonesia

Mengenal Nusameta, Platform Metaverse yang Akan Jadi Kembaran Digital Indonesia

Setelah sibuk membangun hype selama beberapa bulan, WIR Group akhirnya resmi memperkenalkan platform metaverse-nya pada 31 Agustus lalu. Menggunakan nama Nusameta, platform metaverse ini dijadwalkan meluncur tahun depan dengan sejumlah use case yang menarik.

Untuk mengenal Nusameta lebih dekat lagi, saya pun berkesempatan berbicara dengan Joshua Budiman selaku Head of Meta Space di Nusameta. Obrolan kami mencakup banyak topik, dan di artikel ini saya akan merangkum poin-poin paling menarik seputar metaverse dalam pembicaraan kami.

Apa yang membuat Nusameta berbeda?

Menurut Joshua, kebanyakan platform metaverse yang sedang dibangun saat ini mengambil pendekatan “imaginary virtual world“, yang berarti semua yang dijumpai di metaverse sifatnya baru dan tidak langsung berkaitan dengan dunia nyata. Nusameta berbeda karena pendekatan yang diambil adalah digitalisasi dunia nyata.

Basically Nusameta nanti akan menjadi digital twin dari Indonesia,” ucap Joshua seraya menyederhanakan penjelasannya. Buat yang kurang familier dengan istilahnya, digital twin bisa kita artikan sebagai representasi visual yang sangat akurat dari suatu aset fisik, yang diperbarui secara konstan menggunakan data-data yang ada di lapangan. Dalam konteks Nusameta, digital twin dapat dipahami sebagai representasi visual yang terinspirasi dan menyerupai dunia nyata, contohnya dari segi aset yang mirip dengan dunia nyata, hingga wilayah pembagian daerah di dunia nyata.

Ya, lewat Nusameta, WIR Group pada dasarnya ingin membuat kembaran versi digital dari negara Indonesia. Itulah mengapa prosesnya bakal memakan waktu yang cukup lama, kira-kira sampai lima tahun sebelum ekosistemnya bisa berdiri secara menyeluruh kalau kata Stephen Ng, CEO Nusameta, dalam penjelasannya di acara Nexticorn International Summit bulan Agustus lalu.

Melihat skala proyeknya, wajar kalau pengerjaan Nusameta dilangsungkan secara bertahap. Joshua menjelaskan bahwa di awal nanti yang akan hadir lebih dulu adalah area-area seperti Jakarta, Jawa Barat, Makassar, dan Bali, dan masing-masing kota akan dibuat semirip mungkin dengan aslinya, sampai ke jalanan-jalanannya.

Sebagai contoh, versi Nusameta dari Jalan Legian di Bali nantinya juga akan dipenuhi dengan hotel, agen pariwisata, dan usaha-usaha lainnya. Pengguna pun juga bisa melakukan reservasi hotel atau perjalanan lewat Nusameta. Interaksi semacam ini, dalam kamus WIR Group, dikenal dengan istilah O2O alias online-to-offline (atau sebaliknya).

Di samping pemilik usaha swasta, WIR Group tidak lupa mengajak pihak pemerintah untuk membangun use case di Nusameta. Menurut Joshua, sejauh ini sudah ada tiga pemerintah daerah yang meneken MoU dengan WIR Group — Jakarta, Jawa Barat, Makassar — dan mereka berharap ke depannya Nusameta juga dapat menghadirkan beragam layanan publik dari masing-masing daerah.

Secara garis besar, tujuan yang hendak Nusameta capai adalah mewujudkan experience di dunia nyata lewat metaverse. Namun ketimbang membedakan diri dari metaverse lain, Nusameta justru ingin yang lain juga ikut memberikan use case yang menarik. Fokus WIR Group saat ini adalah memberikan contoh use case yang baik lewat Nusameta.

Ke depannya, setelah selesai dengan Nusameta, WIR Group masih akan mengerjakan proyek metaverse lain. Spesifiknya, kalau menurut penjelasan Joshua, sudah ada 22 negara di kawasan Mediterania yang menunggu untuk dibuatkan digital twin atau metaverse-nya oleh WIR Group.

Membangun metaverse yang sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia

Dengan klien negara sebanyak itu, wajib hukumnya bagi WIR Group untuk memahami kebiasaan masyarakat di setiap negara sebelum mulai membangun. Dalam konteks Nusameta dan Indonesia, Joshua mengaku WIR Group sudah lebih dulu melakukan banyak riset dan menemukan bahwa game adalah pendekatan yang paling mudah. Hal ini berarti aspek game harus terasa kental di Nusameta.

Selain aspek game, WIR Group tidak melupakan aspek komunitas dalam membangun Nusameta. Mereka bahkan sudah berhasil menggandeng beberapa komunitas untuk masuk ke Nusameta, seperti salah satu contohnya komunitas pencinta olahraga lari.

“WIR Group mengambil pendekatan yang mindful dan thoughtful dengan kebutuhan orang Indonesia. Dari awal pun sudah kami pikirkan use case-nya, jadi Nusameta ini bukan sebatas versi digital dari Nusantara saja, tetapi yang benar-benar bisa terintegrasi dengan dunia nyata,” jelas Joshua.

Contoh terbaik pemahaman WIR Group akan kebutuhan pasar Indonesia adalah rencana mereka mengimplementasikan mesin Digital Avatar (DAV). Joshua menjelaskan bahwa perusahaannya melihat kebiasaan masyarakat Indonesia yang terbiasa mengunjungi Alfamart untuk berbagai keperluan di samping sekadar berbelanja, dan dari situlah mereka punya rencana untuk menyebar ribuan mesin DAV ini di gerai-gerai Alfamart.

Berkat keberadaan mesin DAV, harapannya adalah masyarakat tanah air bisa lebih dimudahkan dalam mengakses Nusameta. Jadi untuk menciptakan avatar di Nusameta, konsumen akan punya beberapa opsi, salah satunya adalah dengan berkunjung ke gerai Alfamart terdekat dan menggunakan mesin DAV untuk memindai wajahnya, yang kemudian akan diterjemahkan menjadi avatar di metaverse.

Baca selengkapnya di Hybrid.co.id: Mengenal Nusameta, Platform Metaverse yang Akan Jadi Kembaran Digital Indonesia

Potensi dan Tantangan Game Blockchain di Indonesia

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Newzoo dengan Crypto.com, sebanyak 40% gamers di Amerika Serikat, Inggris, dan Indonesia tertarik dengan game blockchain dan berencana untuk mencobanya di tahun ini. Namun, hanya 5% gamers yang mengaku sangat tertarik dengan game blockchain.

Sementara 35% gamers lainnya mengatakan, mereka hanya cukup tertarik saja. Tapi, hal ini tidak menyurutkan semangat sejumlah developer game Indonesia untuk mengembangkan game blockchain.

Keadaan Industri Game di Indonesia

Pada 2018, total pemasukan industri game di Indonesia mencapai US$1,1 miliar, berdasarkan data dari Newzoo. Sementara pada tahun lalu, total spending gamers Indonesia mencapai US$1,9 miliar.

Hal ini menunjukkan besarnya potensi industri game di Indonesia. Sayangnya, dari total belanja gamers Indonesia, developer lokal hanya mendapatkan US$7 juta, ungkap Arief Widhiyasa, Chairman dari Agate pada GamesBeat.

Pemerintah Indonesia sendiri menunjukkan minat untuk mengembangkan ekonomi digital di Tanah Air, termasuk di ranah game.

Sejauh ini, Indonesia bahkan telah berhasil menelurkan 14 unicorns, yaitu startup yang memiliki valuasi lebih dari US$1 miliar. Hal itu berarti, 38% dari total unicorn di Asia Tenggara berasal dari Indonesia. Hanya saja, tidak ada satu pun unicorn itu yang berasal dari industri game.

Perbandingan ekosistem game di Indonesia dan negara-negara Asia lain.
Perbandingan ekosistem game di Indonesia dan negara-negara Asia lain.

Padahal, jika sukses, perusahaan game juga bisa memberikan kontribusi besar ke ekonomi sebuah negara. Contohnya, Supercell dari Finlandia. Pemerintah Finlandia pernah memberikan pinjaman sebesar US$400 ribu pada Supercell. Dan pada 2018, Supercell membayar pajak sebesar US$122 juta dalam setahun setelah sukses dengan Clash of Clans.

Secara total, industri game Finlandia memiliki total pemasukan sebesar US$3 miliar dan mempekerjakan sekitar 3,6 ribu orang. Sebagai perbandingan, di Indonesia, hanya ada lebih dari 25 perusahaan game yang mempekerjakan lebih dari 2 ribu staff.

Potensi Game Blockchain di Indonesia

Popularitas cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum membuat masyarakat luas semakin kenal dengan blockchain. Dan sekarang, perusahaan game Indonesia tampaknya ingin menggunakan teknologi blockchain untuk mendisrupsi industri game lokal.

Setidaknya, begitulah yang diungkapkan oleh Ivan Chen, CEO dari Anantarupa, kreator dari Lokapala. Dia mengatakan, kebanyakan gamers lokal sudah memiliki cryptocurrency. Hal itu membuatnya optimistis, gamers di Indonesia akan memiliki pikiran yang terbuka untuk mencoba game blockchain.

“Di pasar lokal, saya tidak melihat adanya masalah,” kata Diana Paskarina, COO dan Co-founder dari Anantarupa, dikutip dari GamesBeat. “Saya rasa, orang-orang mengerti bahwa ketika Anda mendapatkan sesuatu di game tradisional, mereka tidak benar-benar memiliki items tersebut. Tapi, dengan blockchain dan NFT, Anda akan mendapatkan nilai lebih banyak dan masyarakat memahami itu.”

Lokalapa buatan Anantarupa. | Sumber: YouTube
Lokalapa buatan Anantarupa. | Sumber: YouTube

“Tren yang kami lihat di Asia Tenggara, orang-orang lebih mau untuk mencoba sesuatu yang baru,” kata Wei Zhou, CEO dari Coins.ph, bursa crypto di Filipina.

“Sebagian besar populasi di ASEAN masih muda dan kebanyakan dari mereka tidak memiliki rekening bank. Semua hal ini membentuk dinamika yang unik. Para developers akan muncul dari Asia Tenggara, yang menciptakan produk untuk konsumen Asia Tenggara. Di era Web2, kamilah yang menghabiskan uang untuk perusahaan-perusahaan game. Dengan Web3, saya mulai merasa bahwa transaksi ekonomi yang terjadi bersifat dua arah.”

Sementara itu, Yat Siu, Executive Chairman dari Animoca Brands, mengatakan, jika dibandingkan dengan gamers asal Amerika atau Eropa, gamers di Asia tidak terlihat memiliki kebencian yang amat sangat pada game blockchain. Faktanya, Axie Infinity bisa begitu populer di 2021 karena game tersebut dimainkan oleh banyak gamers asal Asia Tenggara, termasuk Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia.

Pada saat yang sama, Siu melanjutkan, tidak bisa dipungkiri, ada banyak gamers yang sudah terlanjur tidak suka dengan game blockchain. Kekhawatiran mereka akan adanya game blockchain yang bertujuan untuk menipu pemainnya juga merupakan ketakutan yang nyata.

Tantangan di Industri Game Blockchain

Sebagai industri yang relatif baru, game blockchain menawarkan tantangan tersendiri untuk para perusahaan yang berkutat di dalamnya. Melalui blog-nya, Adam Ardisasmita, CEO Arsanesia dan VP dari Asosiasi Game Indonesia (AGI), mencoba untuk menjabarkan beberapa masalah yang ada pada game blockchain saat ini.

Baca selengkapnya di Hybrid.co.id: Potensi dan Tantangan Game Blockchain di Indonesia

Peminat Lahan Virtual di Platform Metaverse RansVerse Meningkat

Saat ini ada banyak perusahaan yang tengah sibuk membangun platform metaverse, salah satunya dari Indonesia yakni RansVerse. Baru-baru ini 537 lahan virtual di RansVerse habis terjual hanya dalam waktu singkat 27 menit 20 detik pada Initial Land Offering (ILO) 1.3 & 1.4.

Mereka berhasil memecahkan rekor pelepasan lahan RansVerse sebelumnya yaitu sekitar 35 menit pada ILO 1.2 pada bulan Juni lalu. Hal ini menunjukkan tingginya antusias publik untuk memiliki lahan di metaverse yang dibangun atas kolaborasi VCGamers, RANS Entertainment, Shinta VR, dan UpBanx.

Dalam acara Initial Land Offering 1.3 & 1.4 pada Jumat (09/09/2022). Isya Sony Subrata, CEO VCGamers ditemani Jordy Adith, Project Manager RansVerse menjelaskan roadmap dan whitepaper dari RansVerse untuk beberapa tahun ke depan.

Sony menyampaikan bahwa berbeda dengan ILO sebelumnya, kali ini RansVerse menggabungkan langsung ILO 1.3 & 1.4 yang dimaksudkan untuk menjawab permintaan pasar yang besar untuk membeli tanah virtual secara eksklusif.

Dari sisi VCGamers sebagai fondasi teknologi blockchain, RansVerse ke depannya dapat diakses layaknya seperti bermain game dan otomatis generate wallet pada saat register untuk mempermudah user experience.

Selengkapnya, baca di Hybrid.co.id: https://hybrid.co.id/post/peminat-lahan-virtual-di-platform-metaverse-ransverse-meningkat

Cloud Song Homestead & Class Change: Blasteran Action MMORPG dengan Harvest Moon

MOBA dan Battle Royale mungkin memang kelihatannya lebih gempita akhir-akhir ini, berkat skena esports-nya yang meriah di berbagai belahan dunia.

Namun demikian, MMORPG sebenarnya masih jadi favorit banyak orang. Di Indonesia, menurut Statista, market share dari MMORPG berada pada angka 67,6% dari total keseluruhan pasar gaming. Pasalnya, tidak seperti MOBA dan Battle Royale, komunitas MMORPG seringnya tidak se-toxic dua genre kompetitif tadi — mengingat MMORPG biasanya juga punya elemen kooperatif, selain kompetitif (PVP dan PVE).

Berbicara soal MMORPG, Cloud Song: Saga of Skywalkers merupakan salah satu MMORPG yang, meski baru dirilis beberapa waktu lalu, sudah menjadi favorit banyak orang. Beberapa waktu yang lalu, game ini bahkan menempati posisi pertama di kategori Top Free RPG di Google Play. Tidak heran juga jika game ini jadi salah satu game terbaik 2021.

Gameplay dan Grafis Cloud Song

Cloud Song merupakan MMORPG yang dirilis oleh VNG untuk kawasan Asia Tenggara di bulan September 2021 kemarin.

Satu hal yang membuat Cloud Song menarik adalah sistem pertarungannya yang menuntut Anda terus aktif bergerak. Pasalnya, Cloud Song adalah game Adventure Action-RPG yang tidak hanya menuntut Anda mengeluarkan skill di saat yang tepat, tapi juga terus bergerak mencari posisi yang aman — khususnya saat melawan bos-bos raksasa.

Cloud Song juga menyuguhkan fitur PVP dan PVE yang sama asyiknya. Jadi, ARPG ini cocok juga buat dua tipe gamer, baik yang kompetitif (yang suka PVP) ataupun yang lebih suka berkawan dalam komunitas.

Jika berbicara soal MMORPG open world macam Cloud Song, konten yang masif juga jadi faktor yang krusial. Pasalnya, tidak sedikit juga game baru yang tidak memiliki banyak konten. Di Cloud Song atau Guardians of Cloudia (nama lainnya), Anda juga bisa mengumpulkan banyak Pet yang tidak hanya lucu buat dikoleksi tapi juga sangat berguna saat bertarung. Selain itu, kustomisasi di sini juga sangat variatif.

Selain gameplay-nya, Cloud Song juga memiliki gaya grafis bergaya anime yang cerah, berwarna, dan imut-imut. Gaya grafis semacam ini memang biasanya lebih menarik untuk lebih banyak orang, ketimbang gaya grafis yang kelam ataupun realistis. Karena grafisnya, Anda bahkan bisa sekadar berjalan-jalan menikmati pemandangan di setting fantasy cross world yang satu ini.

Cloud Song Homestead

Seperti yang tadi kami tuliskan tadi, Cloud Song punya segudang konten dan banyak tujuan untuk dikejar. Namun lebih hebatnya lagi, Cloud Song juga sudah mengeluarkan update baru yang cukup masif meski baru sekitar 3 bulan lalu game ini dirilis.

Update yang masif kali ini diberi nama Homestead. Fitur Homestead memungkinkan Anda memiliki rumah yang lengkap dengan taman dan pantai. Ada banyak hal yang bisa dilakukan di sini. Anda bisa menanam tanaman untuk mendapatkan bahan pangan seperti gandum. Anda juga bisa menebang pohon untuk mendapatkan kayu ataupun menambang untuk mendapatkan bijih besi dan kawan-kawannya. Tidak lupa juga Anda bisa memancing. Proses memancingnya tidak terlalu ribet tapi masih cukup menyenangkan untuk dilakukan.

Screenshot: Cloud Song

Di dalam Homestead, Anda juga akan mendapatkan banyak Quest lengkap dengan berbagai hadiah. Hadiah yang bisa Anda dapatkan dari Quest Homestead bahkan termasuk Diamond. Selain hadiah Quest, ada juga Homestead Store yang menawarkan berbagai item yang tidak kalah menarik, yang akan sangat berguna untuk melanjutkan pertarungan dan petualangan Anda di luar Homestead.

Cloud Song Class Change

Bersamaan dengan rilisnya update Homestead, VNG juga merilis fitur Class Change. Fitur Class Change ini akan sangat berguna bagi Anda yang mungkin sudah bosan bermain dengan Class yang sama dari level 1 tapi Anda tidak ingin membuat karakter baru.

Pasalnya, fitur ini memungkinkan Anda mengganti Class dasar dari Class Family yang sama di level 70 dan ke Class Family yang berbeda di Level 85. Contohnya, Anda bisa berganti dari Swordsman ke Rogue atau Archer di level 70 karena masih termasuk Family yang sama. Namun, jika Swordsman Anda ingin berganti ke Mage, Anda harus menunggu sampai level 85 karena Mage hanya berada di Family yang sama dengan Oracle.

Oh iya, satu hal yang harus Anda perhatikan saat ingin berganti Class adalah jumlah populasi Class tersebut di Server Anda. Karena, jumlah populasi Class tersebut akan menentukan juga harga yang harus dibayarkan. Misalnya semakin banyak Archer di Server Anda, semakin mahal pula harga yang harus dibayarkan jika Anda ingin menjadi Archer. Sebaliknya, jika tidak banyak Oracle di Server Anda, harga yang dibutuhkan untuk berganti jadi Class tersebut akan jadi lebih murah

Screenshot: Cloud Song

Selain mengganti Class tadi, Anda juga bisa menyesuaikan Stats dari karakter yang berganti Class. Pasalnya, jika Anda misalnya berganti Class dari Archer ke Mage, Anda harus mengalokasikan poin dari STR ke INT.

Selain Homestead dan Class Change, Cloud Song juga merilis update lain seperti: fitur Equipment System, Rune System, Pet Talent, Medal System, Tampilan Avatar Baru, dan Emoji Pack

Brand Ambassador Cloud Song

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Jena 🌸 (@jenadammaya)

Berdekatan dengan update tadi, sebelumnya Cloud Song juga menunjuk JenaDammaya sebagai Brand Ambassador. Model dan gamer jelita ini akan berinteraksi dan bermain bersama komunitas gamer Cloud Song. Ia juga akan livestream juga dengan kawan-kawan Cloud Song.

Akhirnya, jika Anda ingin bertualang di game dengan tagline “Homestead – Nikmati Petualangan di Alam Bebas” yang satu ini, Anda bisa download Cloud Song gratis di tautan ini. Sedangkan untuk informasi lebih lengkap terkait game ini, Anda juga bisa mengunjungi laman resminya ataupun follow media sosialnya baik di Instagram dan Facebook.

Disclosure: Artikel ini disponsori oleh VNG

5 Things You Can Do to Get Recruited by a High-Tier Esports Team

We usually play games to spend our free time and as a means of entertainment. However, for some individuals, playing games is considered their real job. Being a professional esports player who competes in big tournaments and has a lot of fans is definitely a feat that many want to achieve. However, not everyone actually knows how to become a legitimate professional esports player. If you really do have all the skills needed to become a pro, here are some ways you can get recruited by an esports team.

 

1. Climb up the leaderboards and become one of the top players in the game

Sumber: Dokumentasi Resmi PMPL ID 2020 Season 1
Source: PMPL ID

Climbing or pushing your in-game rank is commonly assumed by gamers as the initial stage to prove your skill in the game. If you want to be a pro, you should strive to enter the highest rank in the game, such as Immortal in Dota 2 or Mythic Glory in Mobile legends.

In the upper echelons of the leaderboards, you will have the opportunity to meet real professional players. Play with your best effort to attract the attention of the pros. The important thing to note is that you have to showcase all your skills and prove that you are capable of becoming a professional player. One of the ways esports teams usually find new talents is through recommendations from players inside the organization.

Moreover, you can try to get into the highest rankings, such as Top Global for MLBB. Pro teams often scout young talented players in the top leaderboards of the game.

 

2. Participate in tournaments and acquire notable achievements

Sumber: InvenGlobal
Source: InvenGlobal

Apart from recommendations, esports teams usually also have specific departments that scout for talents in the amateur scene. These talent scouts will monitor esports matches in detail. They will examine the way you play, the decisions you make during the match, the mentality and behaviour when competing, etc.

Therefore, you have to give your utmost best when you compete to win and attract the scouts’ attention.

It should be noted that esports organizations can scout for full teams (five for MOBA or four for Battle Royale, for example) or just a single player. Thus, there is nothing wrong with creating or having your own team. Apart from honing your individual skills, you will also learn to work together with your teammates. Even if the esports organization is only looking for one player, they will also consider your team working abilities as it is an essential value to have as a pro player.

 

3. Search for opportunities in the pro teams’ social media accounts

Sumber: TEAMnxl> Facebook
Source: TEAMnxl> Facebook

Many esports teams have opened player recruitments in their social media. Therefore, you will frequently need to check esports teams’ social media. Always be on the lookout for opportunities to sign up as a recruit.

However, as mentioned before, having a track record of achievement in tournaments or a high rank in the game is key in being successfully recruited through social media. Thus, these open recruitments are only suited to players who have high expertise or experience.

In addition, you can also follow popular figures in the esports industry such as AP from RRQAldean Tegar from EVOSOwljan from BOOM Esports, or other players from Bigetron, Alter Ego, and their friends to get more information. However, I genuinely don’t recommend contacting these people if you do not have the necessary expertise to attract their attention. The last thing you want to happen is getting blocked by these major players in the Indonesian esports ecosystem.

Unless you are as good as Muhammad “inYourdreaM” Rizky in Dota 2 or Hansel “BnTeT” Ferdinand in CS:GO, your chances of getting recruited become far greater if you have more acquaintances in the industry- besides having skills, of course.

 

4. Live streaming

Sumber: Liquipedia
Source: Liquipedia

If you feel that you possess the necessary skills to compete in the competitive world of esports, and have achieved a high rank in the game, an equally effective way to attract the attention of pro teams is live streaming. Register yourself on live streaming platforms such as Youtube Gaming, Facebook Gaming, or Nimo TV. Live streaming will allow you to broadcast your gameplay and skills to the public.

Furthermore, even if you do not succeed in getting into the professional scene, you can at least continue your career as a live-streamer. There are several examples of live-streamers who managed to enter the pro scene, such as Alex “Entruv” Prawira, who is now the PUBGM and Free Fire coach for the Aura Esports team.

 

5. Attending an esports academy

Sumber: Revival TV
Source: RRQ

Several professional esports teams run their own esports academies, such as PUBGM RRQ Academy from the Rex Regum Qeon. At RRQ Academy PUBGM, players will be trained by RRQ PUBGM players and coaches, namely Michael “StMichael” Chandra. Esports academies provide an incredibly valuable opportunity for amateur players to get trained by pros and potentially enter an esports organization.

If you are offered to join a professional esports team, a tryout period is usually carried out. This tryout period will typically take months to analyze if your gameplay meshes well with the existing team.

There will also be an interview session. Pros are not only assessed through the ability to play but also their behavior in front of Indonesian esports industry figures. Do you really deserve the title of a professional esports player? Do you have the mentality of being a pro? Discipline is also a key attribute in being a pro player. According to TechRadar, professional players from Gen.G Esports Korea usually train for 15 hours every single day.

 

Conclusion

Being a professional esports player is a real job, and you cannot assume it to be always fun. Like any other jobs, being a pro requires responsibility, the willingness to learn, and the ability to work with your peers.

If you feel that you already have the skills to compete at the highest level, you can use these 5 tips as a pathway to the pro scene. Otherwise, it is imperative that you continue honing your skills.

Translated by Ananto Joyoadikusumo

Transformers Siap Beraksi di World of Warships

Kabar mengejutkan datang dari World of Warships, para Autobots dan Decepticon akan bergabung ke dalam medan pertempuran. Optimus Prime, Megatron, Bumblebee dan Rumble adalah 4 karakter yang sudah dipastikan turut meramaikan peperangan dengan berbagai skill menarik yang dimiliki.

Autobots dan Decepticon akan hadir dalam waktu terbatas di World of Warships dalam bentuk Special Skin untuk kapal-kapal di game ini. Skin eksklusif yang dimiliki tiap armada diklaim akan menyuguhkan animasi keren saat digunakan bermain.

Credits: World of Warships
Credits: World of Warships

Optimus Prime akan hadir sebagai Montana dengan kemampuan armor dan defense yang luar biasa dan dipesenjatai senjata super lengkap. Bumblee jadi armada Gearing dari class Fletcher dengan kemampuan daya hancur super tinggi. Sedangkan Megatron akan muncul sebagai armada perang Jeman Großer Kurfürst yang dipersenjatai torpedo dan Rumble sebagai sebuah kapal destroyer yang mengabungkan skill kecepatan dan power untuk memenangkan pemainan.

Skin menarik dari armada Transformer tersebut kini langsung bisa didapat secara langsung dengan membelinya di Store. Bagi Anda yang telah menyelesaikan misi combat missions Transformers challenges, Anda juga bisa mendapatkannya gratis. Selain skin ekslusif dari dunia Transformer para pemain juga bisa mendapatkan Cybertronian containers, expendable camouflages, dan berbagai patches menarik dari Autobots dan Deception. Event ini sendiri sudah berlangsung mulai dari tanggal 18 September hingga 5 Oktober 2020.

Untuk menyelesaikan misi tersebut, pemain diwajibkan untuk login setiap hari untuk mendapatkan cyber tokens, menyelesaikan misi untuk mendapatakan ribbons, menimbulkan kerusakan damage tertentu, dan scouting damage. Selama misi berlangsung pemain wajib menggunakan armada dengan Tier V-X di Mode Ranked dan Co-op battles.

Credits: World of Warships
Credits: World of Warships

Berikut hadiah yang bisa didapatkan di dalam Cybertornian container:

  • 3 Skill Point Camouflage Permanent dari Optimus Prime, Bumblebee, Megatron, dan Rumble
  • Special Singal dan 1,500 XP dan 4,500 Elite Commander XP
  • 1 Skin Permanen dari Autobots ataupun Decepticon

Tentunya event kolaborasi yang berlangsung secara limited time dari tanggal 18 September hingga 5 Oktober ini bukan hanya menawarkan sebuah skin yang menarik secara tampilan saja. Namun permanen camouflage yang bisa didapatkan juga sangat berguna pada pertempuran, karena memberikan berbagai efek yang membuat armada pemain tak terkalahkan. Berikut efek-efek camouflage dari para kapal Transformer tersebut.

Credits: World of Warships
Credits: World of Warships

-3% Jangkauan deteksi kapal melalui area laut
+4% untuk diversion serangan musuh
-50% Untuk biaya perbaikan kapal setelah pertempuran
+100% XP Setiap pertempuran
+20% kredit Setiap pertempuran

Bagi para pemain yang ingin mendapatkan salah satu commander dari faction yang ada dalam World of Warships secara gratis, bisa langsung men-downloadnya melalui link di bawah ini:

Link Download : World of Warships x Transformer

Dan memasukkan redeem code berikut:

– DECEPTICON
– AUTOBOT

Segera mainkan World of Warships dan saksikan aksi-aski menarik dari pertempuran kapal perang dari dunia Transfomers!

[Rekap] New Erangel, Map Baru COD M, dan Info Lainnya

Selamat datang di artikel [Rekap], rubrik baru dari Hybrid hasil kerja sama dengan ONE Esports. Untuk edisi kali ini ada rangkuman sejumlah info menarik dari berbagai skena esports dan industri game dalam sepekan terakhir. Tanpa berpanjang lebar, mari langsung kita simak Rekap berita esports minggu ini.

 

Penantian Arcana Windranger 

Banyak penggemar Dota 2 bertanya-tanya tentang kapan set Arcana Windranger dan Immortal Treasure III dirilis. Kini Valve akhirnya memberikan jawaban.

Menanggapi voting komunitas di Reddit perihal konten mana yang ingin lebih dulu dirilis, salah seorang developer Valve, cameron_dev, memberi pernyataan mengenai pengembangan Battle Pass yang tentunya sangat dinanti-nanti para penggiat Dota 2.

ESL One Thailand 2020 Update

Meskipun tim-tim Dota 2 dari Amerika Selatan sangat mendominasi di turnamen ESL One Thailand 2020: Americas, salah satu perwakilan Amerika Utara, Quincy Crew (QC), berhasil melewati semua rintangan di lower braket hingga berhasil menjuarai turnamen tersebut.

Setelah kalah dari 4 Zoomers di babak pertama upper braket dan jatuh ke lower bracket, QC langsung memporak-porandakan Infamous. Mereka kemudian menuntaskan dendamnya dengan 4 Zoomers saat kedua tim kembali bertemu di lower bracket. Dan akhirnya QC melibas Thunder Predator di grand final dengan skor telak 3-0.

Map Terminal COD Mobile

Dalam test server COD Mobile yang terakhir kali dirilis, terdapat map ‘Terminal’ yang kini akhirnya telah dikonfirmasi secara resmi oleh developer melalui cuitan di akun twitter resmi game tersebut.

Terminal akan menjadi salah satu map yang unik. Segera setelah pemain memasuki map, mereka akan mendengar pengumuman “Penumpang yang terhormat, ini adalah beberapa hal yang dilarang keras untuk dibawa dalam penerbangan, seperti cairan, barang yang mudah terbakar, mudah meledak, dan bahan radioaktif.”

Via: ONE Esports
Via: ONE Esports

Tanggal Rilis New Erangel

Tencent akhirnya mengumumkan tanggal rilis untuk “New Erangel”, versi terbaru dari map klasik Erangel, dalam pratinjau update 1.0 mendatang di Apple App Store.

New Erangel 2.0 benar-benar akan mengubah keseluruhan tampilan map. Kualitas tekstur dan grafik tentunya ditingkatkan. Beberapa fitur di versi 1.0, seperti sistem pencahayaan dan shadow juga akan masuk dalam upgrade visual map.

Bronny James Bergabung dengan FaZe Clan

Organisasi esports FaZe Clan telah mengumumkan bahwa bintang bola basket sekolah menengah LeBron James Jr. atau yang lebih dikenal sebagai Bronny James, kini telah bergabung bersama mereka.

Belum jelas peran Bronny nantinya namun besar kemungkinan bakal menjadi salah satu content creator organisasi tersebut.

Powered by ONE Esports 

esports-logo

[Rekap] 1,1 juta Akun Free Fire Kena Ban, Pemain Jett Terbaik di Dunia, dan Info Lainnya

Selamat datang di artikel [Rekap], rubrik baru dari Hybrid hasil kerja sama dengan ONE Esports. Untuk edisi kali ini ada rangkuman sejumlah info menarik dari berbagai skena esports dan industri game dalam sepekan terakhir. Tanpa berpanjang lebar, mari langsung kita simak Rekap berita esports minggu ini.

 

Lebih dari 1,1 juta akun Free Fire Kena Ban dari Garena

Publisher game Free Fire, Garena, kini telah memberikan laporkan gelombang ban besar-besaran terhadap akun-akun mencurigakan yang mereka lakukan dalam waktu dua pekan terakhir. Hasilnya? Panen besar!

Pada gelombang kali ini, ada lebih dari 1,1 juta akun Free Fire beserta 3,5 juta perangkat yang di-ban oleh Garena karena telah terbukti kedapatan melakukan kecurangan dalam bermain.

Siapakah Pemain Jett Terbaik di Dunia?

Jett telah menjadi agen fragger paling berbahaya di scene kompetitif Valorant. Hal ini bukan dikarenakan ia overpowered (seperti agen Killjoy), tetapi karena saat digunakan oleh pemain yang tepat, dia memiliki kemampuan untuk menyerang tempat berisiko namun tetap aman berkat skill Tailwind-nya.

Jika berbicara menengenai siapa pemain pro yang sering menggunakan agen tersebut, muncul tiga nama: Tyson “TenZ” Ngo, Matthew “Wardell” Yu, dan Oscar “Mixwell” Cañellas Colocho, semuanya telah menguasai Jett.

Tapi siapa pengguna Jett terbaik di dunia? Mari kita lihat lebih dalam.

VALORANT_Jett_Red1resus2

Kejutan dari MPL PH dengan Penggunaan Diggie

Perkembangan cara bermain pada game bergenre MOBA akan terus terjadi dan berubah setiap harinya, baik berdasarkan kreasi dari para pemainnya mau pun perubahan patch yang dihadirkan developer. Hal ini juga terjadi di game Mobile Legends.

Dengan semakin luasnya hero pool yang kini dimiliki Mobile Legends, plus hadirnya patch baru yang terbilang sangat cepat telah menghadirkan banyak hal baru di dalam permainan. Namun, tak jarang juga kreasi ini melibatkan hero-hero lama yang sempat terlupakan.

Hal baru yang kali ini muncul dihadirkan oleh tim Mobile Legends Professional League Filipina (MPL PH) Season 6, Aura PH. Tim yang berisikan para pemain juara MPL PH di dua edisi sebelumnya, Sunspark, mengawali langkah mereka dengan menghadirkan permainan yang mengejutkan bersama hero Support Diggie.

Supreme Datangkan Mesin Arcade Mortal Kombat

Bersamaan dengan sejumlah pakaian dan aksesori modis, Supreme menambahkan produk yang tidak biasa dalam koleksi Fall/Winter 2020 mendatang, yaitu mesin arcade Mortal Kombat.

Kabinet arcade Supreme/Mortal Kombat tersebut dihiasi dengan logo merah ikonik Supreme di seluruh body-nya, disematkan pula tokoh Raiden yang memakai Supreme. Saat melakukan Fatality, kalian tidak akan mendapati logo MK bersinar di bagian atas, tapi pemain akan melihat logo “Supreme” yang bersinar di mata lawan.

Via: ONE Esports
Via: ONE Esports

Attacker Bergabung dengan Nigma

Pub-star Dota 2 asal Saudi Arabia, Attacker, yang terkenal dengan permainan Kunkka-nya yang memukau, telah bergabung dengan Tim Nigma sebagai streamer. Organisasi itu mengumumkan kedatangan Attacker melalui akun Twitter resminya.

Attacker telah diakui sebagai salah satu pengguna hero penjelajah laut terbaik di dunia, ia juga telah mengumpulkan lebih dari 3.000 game menggunakan Kunkka.

Powered by ONE Esports 

esports-logo

[Rekap] Skandal LING ER, Absennya Udil, dan Info Menarik Lainnya

Selamat datang di artikel [Rekap], rubrik baru dari Hybrid hasil kerja sama dengan ONE Esports. Untuk edisi kali ini ada rangkuman sejumlah info menarik dari berbagai skena esports dan industri game dalam sepekan terakhir. Tanpa berpanjang lebar, mari langsung kita simak Rekap berita esports minggu ini.

 

LING ER terlibat Match-fixing

Meski region Eropa & CIS adalah wilayah Dota 2 terkuat dan paling menarik untuk disimak, kawasan Asia juga tidak kalah seru. Sayangnya, salah satu tim di kawasan ini telah mencoreng sportifitas esports.

LING ER merupakan salah satu tim yang berisi pemain-pemain muda menjanjikan. Namun, tim tersebut dinyatakan bersalah karena terlibat dalam pengaturan skor. Ini adalah problematika klise yang ada di setiap cabang olahraga dan esports, sayangnya, Dota 2 juga tidak lepas dari masalah ini.

 

Kemelut antara Epic Games dan Apple

Epic Games mengumumkan bahwa mereka akan mengajukan gugatan terhadap Apple atas kebijakan App Store-nya. Pengumuman itu datang tidak lama setelah Apple menghapus Fortnite versi iOS dari App Store.

Menanggapi penghapusan Fortnite dari App Store, Epic Games telah mengajukan keluhan di Pengadilan Distrik Amerika Serikat.

 

META hyper carry di skena kompetitif profesional?

Pada beberapa bulan terakhir, meta hyper carry memang jadi prioritas di scene kompetitif Mobile Legends: Bang Bang.

Membiarkan satu hero menjadi kaya raya dan alat bunuh paling membahayakan pun dinilai sebagai strategi paling efektif memenangi pertandingan saat ini.

Sampai sekarang belum terlihat meta lain di scene kompetitif. Sampai akhirnya RRQ Sena membuktikan bahwa meta lama masih bisa dijalankan dengan sempurna.

Epic Games suguhkan A Total War Saga: Troy gratis

Lebih dari 7,5 juta orang tertarik untuk mengklaim dan mengunduh salinan gratis dari game A Total War Saga: Troy dari Epic Games Store pada hari pertama peluncuran game garapan Creative Assembly ini pada 13 Agustus 2020.

Creative Assembly memberikan penawaran A Total War Saga: Troy secara gratis selama 24 jam pertama. Hal ini dilakukan dalam hal promosi dan bagian dari kesepakatan dari Creative Assembly untuk membuat game terbarunya itu menjadi eksklusif di Epic Games Store.

 

Kenapa Udil tidak bermain di pekan pertama MPL ID S6?

Credits: MPL ID via Facebook
Credits: MPL ID via Facebook

Kejutan terlihat di skuad Alter Ego pada dua pertandingan pekan pertama MPL ID Season 6. Pemain anyar mereka, Udil Surbakti, tidak bermain.

Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan. Kemana Udil? Masa sudah ditransfer mahal-mahal tapi tak dimainkan? Hasil yang didapati AE pada pekan pertama pun bisa dibilang belum sempurna. Mereka kalah 1-2 dari Bigetron Alpha, kemudian menang tipis 2-1 atas Geek Fam ID.

Usut punya usut alasan tak bermainnya Udil pun terungkap. Adalah offlaner tim, Rafly “Pai” Alvareza yang berbicara.

Powered by ONE Esports 

esports-logo