App Annie: Total Unduhan Google Play Kini 25% Lebih Banyak dari iOS App Store

Pembaca setia TRL pastinya sudah tidak asing dengan App Annie. Perusahaan yang bergerak di bidang analisis pasar aplikasi mobile ini memang cukup rutin merilis laporan terbarunya pada setiap caturwulan. Nah, kali ini kami akan mengulas laporan terbaru dari App Annie mengenai kondisi dua app store terbesar yakni Google Play dan iOS App Store pada Q3 2013 lalu.

Secara umum, tren di kedua app store ini cukup linear, paling tidak untuk dua variabel utama yakni jumlah unduhan dan jumlah pendapatan. Untuk jumlah unduhan, kini Google Play memiliki jumlah unduhan 25% lebih banyak dari iOS App Store. Selisih jumlah unduhan Google Play dengan iOS App Store pada Q3 2013 ini lebih besar daripada selisihnya di kuartal kedua lalu.

Untuk jumlah pendapatan, meski masih unggul dari Google Play, keunggulan jumlah pendapatan iOS dari satu laporan ke laporan berikutnya semakin mengecil. Kurang dari satu tahun lalu, iOS App Store memiliki jumlah pendapatan sebanyak 4 kali lipat lebih banyak dari Google Play. Dalam kurun waktu satu tahun saja, Google Play kini memiliki jumlah pendapatan setengah dari jumlah pendapatan iOS App Store.

App Annie - Q3 2013

Meski saat ini masih terlihat unggul cukup jauh, jika tren jumlah pendapatan kedua app store ini diteruskan maka dalam waktu satu tahun lagi jumlah pendapatan Google Play boleh jadi mengungguli iOS App Store. Ini akan menjadi preseden yang buruk bagi Apple. iOS App Store selama ini selalu diprioritaskan oleh para pengembang aplikasi mobile karena secara statistik aplikasi-aplikasi di iOS App Store memang memiliki jumlah penghasilan yang lebih besar daripada di Google Play. Jika keadaan berbalik, bukan tak mungkin pengembang aplikasi akan lebih memprioritaskan mengembangkan aplikasi untuk Android terlebih dulu.

Dengan rilis iOS 7 oleh Apple dan rilis Android 4.4 Kitkat dari Google, saya sendiri akan sangat menantikan laporan App Annie pada Q4 2013 nanti. Apakah Google dan Google Play semakin memperkecil selisih jumlah pendapatan dari iOS App Store, atau justru iOS App Store yang berhasil mejaga jarak?

Jelly Bean Kini Digunakan di Lebih dari 50% Perangkat Berbasis Android

Seperti biasanya, setiap bulan Google selalu merilis statistik terbaru mengenai sistem operasi Android melalui situs untuk para pengembang Andorid developer.android.com. Pada laporan terbaru berdasarkan data yang dikumpulakan dari tanggal 26 Oktober hingga 1 November ini, untuk pertama kalinya pangsa pasar sistem operasi versi Jelly Bean menembus angka 50%.

Kode nama Jelly Bean sendiri sebenarnya tidak merepresentasikan satu versi sistem operasi. Kode Jelly Bean digunakaun untuk tiga versi sistem operasi Android yakni versi 4.1 yang dirilis pada 9 Juli 2012, 4.2 yang dirilis pada 29 Oktober 2012, dan 4.3 yang dirilis pada 24 Juli 2013.  Dengan masing-masing menyumbang persentase sebesar 37,3% untuk versi 4.1, 12,5% untuk versi 4.2, dan 2,3% untuk versi 4.3, secara keseluruhan versi Jelly Bean memiliki pangsa pasar sebesar 52,1% dari keseleruhan perangkat Android yang terdaftar di Google Play.

Di tempat kedua, sistem operasi Android versi 2.3 Gingerbread masih bertahan dengan persentase sebesar 26,3%, lebih besar dari versi 4.0 Ice Cream Sandwich yang lebih baru. Jika terus bertahan dengan pangsa pasarnya yang cukup besar tersebut, Gingerbread bisa menjadi semacam Windows XP bagi platform Windows yang “menolak mati” meski sudah berumur lebih dari satu dekade.

Android - November 2013

Hadirnya versi Android 4.4 Kitkat menjadikan Android secara resmi memiliki enam versi sistem operasi yang beredar di pasaran. Banyaknya versi yang beredar ini seringkali disebut-sebut sebagai salah satu sumber masalah yang menyebabkan banyak aplikasi-aplikasi yang lebih dulu dikembangkan untuk sistem operasi iOS ketimbang untuk Android.

Google tentunya sangat sadar dengan permasalahan tersebut. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika salah satu kelebihan yang diunggulkan dari Android 4.4 Kitkat adalah dukungan terhadap perangkat-perangkat dengan spesifikasi yang tidak terlalu tinggi yang kemungkinan besar selama ini masih menggunakan versi 2.3 Gingerbread. Kitkat bahkan disebut-sebut akan bisa berjalan mulus di perangkat yang hanya memiliki memori RAM sebesar 512 MB.

Saya pikir akan menarik untuk disimak apakah usaha Google untuk secepatnya menarik penggunanya ke versi 4.4 Kitkat akan berhasil atau tidak. Kita tunggu laporan Google di awal Desember nanti.

 

[gambar cover via]

Apa Saja Fitur-Fitur Baru Android 4.4 Kitkat?

Para penggemar Android pastinya sudah mengetahui kabar mengenai rilis Nexus 5 yang hadir dengan sistem operasi Android terbaru yakni versi 4.4 Kitkat. Sebagian pembaca mungkin bertanya-tanya, apa saja fitur-fitur baru yang hadir pada versi terbaru si robot hijau (atau barangkali sesuai versi Kitkat, robot coklat) ini?

Mengusung slogan “smart, simple, and truly yours“, fitur pertama yang diangkat oleh Android 4.4 Kitkat adalah fitur voice search. Meski sudah agak lama memiliki fitur pencarian dengan suara, pada iterasi terbaru ini Google mengimplementasikan aplikasi voice search sebagai aplikasi yang bisa diakses dengan panggilan saja, tanpa harus menyentuh perangkat sama sekail. Cukup dengan mengucapkan “Ok Google”, maka aplikasi siap untuk melakukan pencarian yang Anda perintahkan.

Android Kitkat - 1

Selanjutnya perubahan yang cukup mendasar dilakukan di dua fungsi utama ponsel: panggilan telepon dan pesan. Pertama, Google mendesain ulang fitur pengelolaan kontak dengan menampilkan kontak berdasarkan prioritas sesuai dengan kontak mana yang sering dihubungi oleh pengguna. Lebih jauh lagi, pengguna bisa melihat kontak yang berada di dekat pengguna bahkan hingga nomor telepon tempat-tempat dan lokasi bisnis terdekat. Demikian juga saat menerima panggilan telepon, jika pengguna mendapatkan panggilan dari nomor yang belum tersimpan di daftar kontaknya, Google akan mencoba mencocokkan nomor tersebut dengan nomor-nomor entitas bisnis yang terdaftar di Google Maps.

Android Kitkat - 2

Untuk pesan, seperti yang sudah dirumorkan sebelumnya, Google akhirnya menyatukan semua pesan keluar dan masuk pada Android 4.4 Kitkat melalui aplikasi Hangouts. Tambahan lainnya pada pengelolaan pesan adalah fitur emoji yang kini hadir langsung di aplikasi keyboard bawaan Android.

Android Kitkat - 3

Pada bagian produktivitas, Google menambahkan dukungan untuk memungkinkan pengguna mencetak dokumen dengan printer langsung dari ponselnya. Saat ini Google mendukung printer-printer yang bisa tersambung dengan Google Cloud Print, HP ePrint, serta printer-printer yang memiliki aplikasi khusus di Google Play. Selain urusan cetak mencetak, urusan mengolah dokumen juga didukung penuh dengan aplikasi Quick Office yang kini disematkan dalam paket sistem operasi Android 4.4 Kitkat.

Android Kitkat - 4

Di luar fitur-fitur tadi, Google juga memberikan beberapa perubahan lain seperti dukungan multitasking yang lebih cepat serta menampilkan cover art pada lock screen saat aplikasi pemutar musik dijalankan. Penasaran ingin mencoba Android 4.4 Kitkat? Sayangnya untuk saat ini Android 4.4 Kitkat baru hadir di perangkat Nexus 5 saja. Perangkat-perangkat seperti Nexus 4, 7, 10, Samsung Galaxy S4 Google Edition dan HTC One Google Edition baru akan menikmatinya dalam beberapa pekan ke depan. Jadi, sementara waktu, Anda bisa melihat-lihat dulu fitur-fitur lengkap Android 4.4 Kitkat pada tautan ini.

IDC: Tablet Android Dorong Pertumbuhan Pasar Tablet pada Q3 2013

Bagi para pemerhati pasar perangkat elektronik, kabar mengenai semakin populernya perangkat tablet tentu bukan berita baru. Tren meningkatnya popularitas tablet sudah beberapa kali dilaporkan oleh Gartner, ABI Research, dan IDC sebelumnya. Termasuk juga pada laporan terbaru IDC yang mengulas kondisi pasar tablet selama Q3 2013.

Pada laporan terbaru ini, IDC melaporkan pertumbuhan pasar tablet yang mencapai angka penjualan 46,7 juta unit  di kuartal ketiga 2013. Angka ini merepresentasikan pertumbuhan sebesar 36,7% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Kondisi ini bertolak belakang dengan pasar komputer personal yang justru diprediksi akan mengalami laju pertumbuhan negatif sebesar 8,4%.

Tablet-tablet berbasis sistem operasi Android disinyalir menjadi faktor utama yang mendorong berkembangnya pangsa pasar tablet. Meski Apple masih menjadi produsen tablet dengan pangsa pasar terbesar, produsen tablet-tablet Android seperti Samsung, Asus, Lenovo dan Acer menempel ketat di lima besar dengan total pangsa pasar yang jauh mengungguli Apple. Bahkan Samsung, Lenovo, dan dan Acer memiliki lajur pertumbuhan yang sangat besar di Q3 2013 lalu dengan masing-masing mengemas angka pertumbuhan 123%, 420%, dan 346%.

Belum lagi jika ditambahkan tablet-tablet yang dikategorikan sebagai “lain-lain” oleh IDC. Direktur Riset IDC, Tom Mainelli, menyatakan bahwa tablet-tablet Android dengan brand yang kurang terkenal (yang biasa disebut sebagai tablet white box) berkontribusi besar terhadap persentase pangsa pasar tablet Android. Secara statistik, setidaknya 35,3% tablet yang terjual selama Q3 2013 lalu merupakan tablet-tablet berkategori white box ini.

Untuk lebih lengkapnya Anda bisa melihat langsung komposisi pasar tablet pada kuartal ketiga 2013 lalu pada tabel di bawah ini atau pada situs IDC di tautan ini.

IDC - Tablet Q3 2013

Samsung: Galaxy Note 3 Terjual Sebanyak 5 Juta Unit dalam 28 Hari

Catatan prestasi baru diraih oleh Samsung. Setelah sebelumnya membukukan rekor dengan keberhasilannya menjual 20 juta unit perangkat Galaxy S4 dalam waktu dua bulan saja, kali ini perangkat Galaxy Note 3 yang mencatatkan rekor angka penjualan.

Seperti yang dilansir oleh Android Authority, lagi-lagi CEO Samsung, JK Shin, yang pertama kali mengabarkan mengenai prestasi ini. Kepada media di Korea Selatan, Shin menyatakan bahwa Galaxy Note 3 telah terjual sebanyak 5 juta unit dalam waktu hanya 28 hari saja. Pencapaian yang luar biasa mengingat pendahulunya, Galaxy Note 2, memerlukan waktu dua bulan untuk mencatatkan angka penjualan yang sama.

Lebih jauh lagi, catatan prestasi ini tentunya menjadi validasi bagi pasar perangkat phablet. Kategori phablet yang popularitasnya dimotori oleh seri Galaxy Note memang awalnya dipandang tidak akan laku di pasaran. Banyak pengamat menganggap ukuran Galaxy Note ketika itu terlalu “tanggung”, terlalu besar untuk diperlakukan seperti ponsel dan terlalu kecil untuk disebut tablet. Toh, berdasarkan laporan terakhir dari IDC pada September lalu, ternyata perangkat berkategori phablet berhasil memperoleh pangsa pasar yang lebih besar dari tablet dan komputer portabel di Asia.

Pencapaian ini pun terbilang sangat baik jika dibandingkan dengan kompetitor-kompetitor Samsung. Meski kalah fenomenal dari penjualan iPhone 5S dan 5C yang terjual sebanyak 9 juta unit dalam tiga hari saja, pencapaian Galaxy Note 3 lebih baik dari catatan penjualan 8 juta unit Lumia yang memerlukan waktu empat bulan untuk dicapai.

Dengan demikian, tak heran jika Samsung berani bereksperimen banyak dalam merilis berbagai perangkat. Baru-baru ini saja, Samsung bertaruh reputasi dengan merilis jam tangan pintar Galaxy Gear serta ponsel pintar berlayar lengkung Galaxy Round. Saya pikir akan menarik untuk disimak bagaimana kedua perangkat yang keluar dari mainstream tren produk elektronik terkini ini diterima di pasar.

 

Sumber: Android Authority.

Strategy Analytics: Pasar Smartphone Tembus Angka 250 Juta Unit

Pasar smartphone kembali mencatatkan rekor pada kuartal ketiga 2013 lalu. Paling tidak berdasarkan laporan terbaru dari Strategy Analytics, untuk pertama kalinya pasar ponsel pintar menembus angka 250 juta unit terjual (yang diindikasikan dari angka pengiriman atau shipment) dalam satu kuartal. Angka ini merupakan peningkatan 45% dari angka penjualan pada Q2 2013.

Jika ditelusuri lebih detil berdasarkan produsen, laporan Strategy Analytics memperlihatkan semakin menguatnya Samsung sebagai penguasa pangsa pasar perangkat ponsel pintar. Produsen asal Korea Selatan ini mencatatkan angka penjualan sebanyak 88,4 juta unit menempatkan Samsung sebagai pemilik 35,2% pangsa pasar.

Sementara pesaing terdekatnya, Apple, mencatatkan angka penjualan 33,8 juta unit dengan pangsa pasar sebesar 13,4%. Hanya saja, perlu diingat bahwa pada laporan Q3 ini, produk-produk terbaru Apple seperti iPhone 5S, iPhone 5C, iPad Air dan iPad Mini Retina belum masuk hitungan karena memang baru dirilis setelah bulan September.

Selanjutnya posisi lima besar diisi oleh Huawei, LG, dan Lenovo masing-masing di posisi ketiga, keempat, dan kelima. Huawei untuk pertama kalinya berhasil masuk ke posisi tiga besar dengan angka penujualan 12,7 juta unit, meningkat 67% dari angka penjualan Huawei di Q3 2012. Gambaran lengkap mengenai kondisi pasar smartphone bisa dilihat pada gambar berikut ini.

 

Sumber: Strategy Analytics via CNET.[gambar via]

Galaxy Tab 3 Kids Dibanderol $230, Mulai Dipasarkan Awal November

Sudah cukup lama sejak terakhir kali kita mendengar kabar mengenai perangkat Galaxy Tab 3 Kids besutan Samsung. Pada bulan Agustus lalu, seperti yang sudah kami ulas, dikatakan bahwa perangkat tablet khusus untuk anak ini rencananya akan dirilis ke pasar di awal bulan September. Kenyataannya bulan September berlalu tanpa ada pengumuman dari Samsung mengenai peluncuran Galaxy Tab 3 Kids.

Nah, baru-baru ini Samsung akhirnya secara resmi mengumumkan harga dan tanggal ketersediaan Galaxy Tab 3 Kids di pasaran. Seperti dilansir oleh situs Android Authority, Samsung membanderol Galaxy Tab 3 Kids dengan harga $229,99 dan akan dipasarkan pertama kali di Amerika Serikat pada 10 November.

Pemilihan harga Galaxy Tab 3 Kids ini dalam pandangan merupakan strategi yang cukup berani dari Samsung. Pada rentang harga yang sama cukup banyak perangkat yang memiliki spesifikasi lebih tinggi, misalnya saja Nexus 7 edisi 2013 dari Asus dan Ideapad A3000 dari Lenovo.

Dengan spesifikasi yang “hanya” tediri dari prosesor dual core dengan kecepatan 1,2 GHz, memori RAM 1 GB, kapasitas penyimpanan internal sebesar 8 GB, kamera depan 3 megapiksel, dan kamera belakang 1,3 megapiksel harga yang hampir $230 ini jelas terlihat mahal jika dibandingkan dengan kedua perangkat yang saya sebutkan tadi. Tetapi, dengan branding yang menempatkan Galaxy Tab 3 Kids sebagai perangkat yang khusus untuk anak-anak, barangkali perangkat ini akan lebih memikat bagi para orang tua yang benar-benar memperhatikan aktivitas multimedia anaknya.

Akankah Galaxy Tab 3 Kids sukses di pasaran? Kita simak saja perkembangannya.

 

Sumber: Android Authority.

Tablet Berbasis Tizen Pertama Dirilis di Jepang

Samsung boleh saja menjadi pengembang utama sistem operasi Tizen. Bahkan bulan lalu Samsung sudah dirumorkan akan merilis varian Galaxy S4 yang berbasis sistem operasi Tizen dan televisi berbasis Tizen. Siapa sangka perangkat Tizen pertama justru diluncurkan oleh sebuah perusahaan asal Jepang yang tidak terlalu populer secara internasional bernama Systena.

Perangkat besutan Systena ini merupakan sebuah tablet dengan spesifikasi berupa prosesor ARM A9 quad core 1,4 GHz, memori RAM 2 GB, kapasitas penyimpanan internal 32 GB, kamera belakang 2 megapiksel, dan kamera belakang 0,3 megapiksel. Dari segi perangkat lunak, tablet ini menggunakan sistem operasi Tizen versi 2.0.

Diperkenalkan pada perhelatan Smartphone & Mobile Expo di Jepang pada pekan lalu, sejatinya tablet Tizen buatan Systena ini diperuntukkan untuk para pengembang aplikasi Tizen. Bahkan tablet Systena sementara ini hanya bisa dibeli bersamaan dengan developer kit untuk pengembangan aplikasi Tizen.

Belum ada informasi mengenai berapa harga yang dibanderol Systena untuk tablet dan developer kit ini. Meskipun demikian Systena sudah membuka pemesanan melalui situs mereka di tautan ini.

 

Sumber: Systena via Engadget. [gambar via]

[Rumor] Sony Persiapkan Phablet 8-Core, Xperia Tianchi

Perangkat berbasis prosesor 8-core belum lazim di pasaran. Sejauh ini hanya Samsung yang sudah memiliki perangkat dengan otak prosesor octa core dengan Galaxy S4 dan Galaxy Note 3 besutannya. Jika rumor terbaru yang beredar terbukti benar, maka Sony tak lama lagi akan menyusul Samsung untuk merilis perangkat 8-core.

Seperti yang dilansir oleh Unwired View, media massa di Cina mengabarkan bahwa Sony sedang mempersiapkan sebuah phablet 6 inci dengan kode nama Xperia Tianchi. Berbekal prosesor MediaTek MT6592, Xperia Tianchi merupakan perangkat Sony pertama yang dilengkapi dengan prosesor octa core. Selain itu, Xperia Tianchi disebut-sebut akan hadir dengan resolusi layar 1280×720 piksel.

Belum ada informasi lebih detil mengenai Xperia Tianchi selain prosesor, ukuran dan resolusi layar yang sudah disebutkan di atas. Namun, mengingat saat ini Sony sudah menyebarkan undangan acara peluncuran gadget pada tanggal 12 November, berbagai media pun berspekulasi bahwa Xperia Tianchi akan menjadi salah satu perangkat yang akan diumumkan pada acara tersebut.

Kita tunggu saja perkembangan rumor mengenai Xperia Tianchi yang bisa dipastikan akan semakin hangat menjelang tanggal 12 November nanti.

 

Sumber: Unwired View.

 

 

BlackBerry Messenger untuk Android dan iOS Capai 10 Juta Unduhan dalam 24 Jam

Proses peluncuran BlackBerry Messenger untuk Android dan iOS boleh saja disebut orang sebagai proses yang kacau. Tidak hanya menuai banyak kritik akibat tertundanya peluncuran BBM lintas platform yang seharusnya dilakukan pada 22 September lalu, BlackBerry juga dipertanyakan keputusannya untuk merilis kembali BBM untuk Android dan iOS di hari yang sama dengan acara Nokia World dan peluncuran iPad Air serta iPad Mini dari Apple.

Toh, dengan segala kritik yang berdatangan ternyata minat pengguna terhadap aplikasi BlackBerry Messenger belum surut. Paling tidak berdasarkan klaim BlackBerry dalam siaran persnya, BlackBerry Messenger sudah mencapai angka 10 juta unduhan dalam waktu 24 jam sejak dirilisnya.

Di iOS App Store, BlackBerry Messenger menjadi aplikasi gratis terpopuler di 75 negara, mencakup negara-negara seperti Amerika Serikat, Kanada, negara-negara Timur Tengah, dan tentunya Indonesia. Sementara di Google Play, BlackBerry Messenger mendapatkan rating 5 bintang dari 60.000 review.

Pencapaian ini menjadi sinyal baik bagi BlackBerry Messenger. Menarik untuk melihat dinamika pasar aplikasi instant messaging lintas platform yang memang sudah cukup ramai sebelum kehadiran BBM di Android dan iOS.

 

Sumber: Crackberry.