CIRP: Pengguna iOS Lebih Loyal dari Pengguna Android

Sistem operasi Android boleh saja menguasai pangsa pasar sistem operasi untuk perangkat bergerak. Tapi soal loyalitas, penggunanya masih kalah dibandingkan pengguna sistem operasi iOS besutan Apple.

Berdasarkan hasil riset terbaru dari Consumer Intelligence Research Partner (CIRP), ditemukan bahwa 78% pengguna iOS saat ini perangkat sebelumnya juga menggunakan sistem operasi iOS. Sementara pada Android, hanya 67% pengguna Android yang perangkat sebelumnya juga merupakan perangkat berbasis Android.

 

Lebih jauh lagi, sebesar 27% pengguna yang saat ini menggunakan iOS menyatakan bahwa mereka berpindah dari sistem operasi Android. Jumlah ini jauh lebih besar daripada sebaliknya, mereka yang berpindah dari iOS ke Android hanya berjumlah 14% saja.

Sementara itu, pengguna Android juga memiliki kecenderungan untuk berganti-ganti produk ponselnya. Ini terlihat dari statistik loyalitas pengguna per produsen, hanya Samsung yang mencatatkan angka loyalitas pengguna di atas 50%. Tepatnya, 52% pengguna Samsung saat ini juga menggunakan produk Samsung sebelumnya. Pada produsen lain, angkanya jauh lebih mengenaskan . HTC hanya mencatatkan angka 27%, LG 18%, dan Motorola 9%.

Di luar kedua sistem operasi ini, dengan jumlah pangsa pasar yang memang tidak banyak, baik Windows dan BlackBerry belum bisa berbicara banyak.

 

Sumber: GigaOM. [gambar via]

Geeksphone Buka Pre-Order Peak+, Dibanderol dengan Harga €149

Setelah pada beberapa waktu lalu mengumumkan akan merilis perangkat berbasis Firefox OS untuk konsumen, Geeksphone akhirnya telah membuka pre-order Peak+. Peak+ sendiri merupakan upgrade dari perangkat Geeksphone Peak yang dirilis khusus untuk para pengembang aplikasi.

Tentunya ada perubahan spesifikasi dari Peak ke Peak+. Pada tulisan sebelumnya, saya memprediksi bahwa Geeksphone akan meningkatkan spesifikasi memori RAM menjadi 1 GB dan kapasitas penyimpanan internal menjadi 8 GB. Berdasarkan rilis resmi dari Geeksphone, Peak+ benar meningkatkan memori RAM menjadi 1 GB. Hanya saja, Geeksphone tidak menambah kapasitas penyimpanan internal menjadi 4 GB tetapi justru memberi fasilitas penyimpanan di layanan cloud sebesar 35 GB.

Di luar kedua perubahan spesifikasi tadi, Geeksphone Peak+ tetap menggunakan spesifikasi yang sama dengan Geeksphone Peak yakni layar berukuran 4,3 inci, prosesor Snapdragon berkecepatan 1,2 GHz, kamera belakang beresolusi 8 megapiksel, kamera depan beresolusi 2 megapiksel, dan baterai berkapasitas 1.800 mAh.

Dibanderol dengan harga €149, Geeksphone Peak+ sudah bisa dipesan di situs resmi Geeksphone. Direncanakan mulai September nanti Geeksphone Peak+ yang sudah dipesan akan mulai dikirimkan ke konsumen.

 

Sumber: Geeksphone via Engadget.

YouTube Akan Hadirkan Geek Week pada 4-10 Agustus

Kabar baik bagi para geek dan pecinta geek culture! Pada tanggal 4 hingga 10 Agustus nanti, YouTube akan mengudarakan program spesial bertajuk Geek Week. Bekerjasama dengan dua kanal yang sangat intens membahas geek culture, Nerdist dan Channel Flip, YouTube akan menghadirkan lebih dari 100 kanal yang berhubungan dengan geek culture selama Geek Week.

Dimulai pada hari Minggu tanggal 4 Agustus, Geek Week pertama-tama akan fokus dengan tema “Blockbuster Sunday”. Tema ini membahas berbagai karakter, film, dan juga acara televisi yang telah menjadi ikon bagi para geek. Blockbuster Sunday dipandu oleh FreddieW (kreator web series Video Game High School) dan Tomska.

Selanjutnya pada hari Senin, Geek Week mengusung tema Global Geekery Monday yang akan membahas geek culture dari berbagai belahan dunia. Tentunya kita bisa mengharapkan berbagai bahasan mengenai anime dan manga dari Jepang untuk masuk pembahasan dalam Global Geekery Monday ini.

Tema yang cukup serius muncul pada hari Selasa dengan judul Brainiac Tuesday. Sebagaimana bisa dilihat dari judulnya, tema yang dibahas pada hari Selasa akan lebih berfouks pada hal-hal yang berkaitan dengan sains, pendidikan, dan ilmu pengetahuan.

Super Wednesday pada hari Rabu mengulas hal-hal yang berkaitan dengan tokoh-tokoh pahlawan super. Tidak tanggung-tanggung, program pada hari Rabu ini dipandu oleh Stan Lee. Pada hari Rabu ini pula untuk pertama kalinya trailer film “Thor: The Dark World” akan dirilis.

Bagi para geek penggemar video game, Gaming Thursday rasanya akan menjadi hari yang paling dinanti pada Geek Week. Dipandu oleh Machinima dan Polaris, selain mengulas berbagai topik terkait video game, Gaming Thursday akan mencoba memecahkan rekor dunia untuk percobaan live streaming permainan video game.

Menutup Geek Week, hari Jumat akan diisi dengan tema Fan Friday. Ini adalah hari yang tepat untuk unjuk kebolehan membuat cosplay atau memperdebatkan siapa yang akan menang jika terjadi perkelahian antara Son Goku dan Superman.

Tidak sabar menunggu Geek Week? Sementara menunggu tanggal 4 Agustus, Anda bisa menjelajahi berbagai tautan yang sudah bertebaran di tulisan ini dan tautan ini atau melihat video trailer Geek Week berikut ini.

[youtube id=”-m_S-IDs3Wg” width=”620″ height=”360″]

Fitur-fitur Baru di Android Jelly Bean 4.3

Bersamaan dengan dirilisnya New Nexus 7, Google secara resmi juga telah merilis versi terbaru sistem operasi Android Jelly Bean yakni versi 4.3. Apa saja fitur-fitur baru yang dihadirkan oleh Android Jelly Bean 4.3?

Fitur pertama adalah fitur profil terbatas untuk perangkat tablet. Adapun yang dimaksud dengan profil terbatas adalah akun pengguna yang hanya memiliki akses terhadap aplikasi-aplikasi atau konten tertentu saja. Fitur ini utamanya berguna bagi orang tua yang berbagi penggunaan perangkat tabletnya dengan anak-anaknya. Dengan profil terbatas, akun milik anak bisa dibatasi dari mengakses konten-konten yang bukan untuk anak-anak atau dari melakukan transaksi online secara ceroboh.

Selanjutnya, Google menghadirkan fitur Bluetooth Smart yang merupakan cara Google untuk meningkatkan efisiensi daya baterai perangkat Android yang terhubung dengan perangkat-perangkat dengan konektivitas bluetooth. Dengan fitur Bluetooth Smart, pengguna diharapkan semakin leluasa menggunakan alat-alat seperti Runtastic tanpa perlu khawatir kehabisan daya baterai.

Agak teknis sedikit, Google menambahkan dukungan terhadap library OpenGL ES 3.0. Dengan dukungan terhadap OpenGL ES 3.0, perangkat-perangkat seperti New Nexus 7 bisa menampilkan grafis yang lebih realistis,

Terakhir, Android Jelly Bean 4.3 memperkenalkan fitur autocomplete untuk aplikasi dialer. Pengguna kini bisa melihat saran autocomplete ketika menekan tombol dial saat akan melakukan panggilan telepon tanpa perlu lagi repot-repot mengakses aplikasi penyimpanan kontak terlebih dulu.

Detil lengkap mengenai pembaruan apa saja yang terdapat pada Android Jelly Bean 4.3 bisa dilihat di situs resmi Android di tautan ini.

Google Rilis Chromecast, Hadirkan Konten-Konten Google dan Partner ke Televisi

Selain New Nexus 7, pada perhelatan yang dilangsungkan oleh Google tadi malam, raksasa layanan internet ini juga mengumumkan rilis perangkat lainnya. Perangkat tersebut adalah Chromecast, sebuah dongle HDMI yang bisa menghadirkan konten-konten dari berbagai layanan Google dan layanan lain dari ponsel pintar, tablet atau laptop ke layar televisi.

Seperti yang bisa dilihat pada gambar di atas, bentuk Chromecast sekilas mirip dengan flashdisk atau thumb drive. Perbedaannya, Chromecast bekerja pada port HDMI alih-alih port USB. Setelah ditancapkan ke perangkat seperti ponsel pintar, tablet, atau laptop, Chromecast kemudian bisa digunakan untuk mengoperasikan televisi-televisi yang sudah mendukung fitur HDMI CEC dan kemudian menampilkan konten-konten dari layanan Google seperti YouTube dan Google Play Music di layar televisi. Selain itu, Chromecast juga bisa menampilkan konten-konten dari layanan Netflix.

Barangkali Anda bertanya-tanya, televisi-televisi apa saja yang sudah mendukung fitur HDMI CEC? Fitur HDMI CEC sendiri merupakan nama standar. Pada kenyataannya, banyak produsen televisi menggunakan nama dagang yang berbeda untuk menyebut fitur ini. Jika televisi Anda memiliki fitur yang disebutkan pada daftar di bawah ini, maka televisi tersebut sudah mendukung fitur HDMI CEC:

  • Samsung – Anynet+
  • Sony – BRAVIA Link or BRAVIA Sync
  • Sharp – Aquos Link
  • Hitachi – HDMI-CEC
  • Toshiba – Regza Link or CE-Link
  • LG – SimpLink
  • Panasonic – VIERA Link or HDAVI Control or EZ-Sync
  • Philips – EasyLink

Chromecast dibanderol dengan harga yang cukup murah oleh Google, sebesar $35 saja. Jika Anda tertarik dengan perangkat ini, Anda bisa melihat halaman resminya di tautan ini atau Anda bisa juga menyimak iklan Chromecast berikut ini.

[youtube id=”cKG5HDyTW8o” width=”620″ height=”360″]

 

Sumber: Android Central, HDMI CEC Blog. [gambar via]

Koreksi untuk judul: Konten yang bisa ‘dimainkan’ lewat Chromecast tidak hanya dari produk Google seperti YouTube, Google Play Movies & TV, dan Google Play Music tetapi juga dari Netflix dan akan hadir Pandora. 

[Rumor] Bocoran Beberapa Fitur Perangkat Lunak Moto X

Menjelang tanggal peluncurannya pada 1 Agustus nanti, bocoran mengenai perangkat lunak terbaru dari Motorola, Moto X, semakin santer beredar. Jika pada beberapa bocoran sebelumnya sudah tampil gambar perangkat Moto X, kali ini beredar bocoran mengenai fitur-fitur perangkat lunak Moto X.

Fitur pertama adalah tiga serangkai Active Display, Active Connect dan Motorola Connect. Fitur Active Display merupakan fitur yang memungkinkan untuk layar perangkat Moto X menyala piksel per piksel. Dengan demikian, dalam kondisi-kondisi ponsel tidak sepenuhnya digunakan, hanya piksel-piksel tertentu saja yang menyala.

Misalnya saja, ketika posisi ponsel Anda dalam kondisi terkunci kemudian masuk notifikasi dari layanan media sosial. Dengan kombinasi Active Display dan Active Notification, ketika Anda memeriksa notifikasi di ponsel Moto X yang masih dalam keadaan terkunci, hanya piksel-piksel yang menampilkan gambar notifikasi saja yang menyala. Hal ini disinyalir akan menghemat daya tahan baterai. Sementara dengan Motorola Connect, notifikasi di ponsel Moto X bisa disinkronisasikan agar muncul di layar peramban Chrome pengguna di perangkat lain, misalnya komputer personal pengguna.

Fitur penting lain yang ada pada Moto X adalah fitur untuk mengidentifikasikan lokasi Moto X yang hilang atau dicuri. Fitur semacam ini sebenarnya sudah lama bisa dilakukan dengan aplikasi-aplikasi yang ada di Google Play Store, hanya saja kali ini Google rupanya mengintegrasikan fitur tersebut langsung ke perangkat Moto X.

Selanjutnya, fitur yang tergolong baru adalah fitur aktivasi dengan suara untuk Google Now. Mirip dengan Siri pada iPhone, kini Google Now bisa diaktivasikan dengan menggunakan suara “Okay Google Now”. Fitur ini juga mirip dengan fitur aktivasi dengan suara pada Google Glass.

Kira-kira, dengan sekian banyak bocoran yang sudah beredar hingga satu minggu sebelum tanggal peluncuran resmi Moto X, kejutan apa yang bisa diberikan Google pada hari peluncuran nanti ya?

 

Sumber: Android Police.

Canonical Buka Penggalangan Dana untuk “Superphone” Ubuntu Edge

Langkah menarik dilakukan oleh Canonical baru-baru ini. Dalam upayanya untuk mengembangkan sebuah produk perangkat flagship bagi sistem operasi Ubuntu untuk perangkat mobile, Canonical membuka penggalangan dana melalui situs crowdfunding Indiegogo. Penggalangan dana ini ditujukan untuk mengembangkan produk yang mereka sebut sebagai “superphone” dengan nama Ubuntu Edge.

Tentunya untuk mengklaim julukan “superphone” tadi, Canonical perlu mempersiapkan perangkat yang memiliki keunggulan dibandingkan perangkat-perangkat ponsel pintar yang sudah ada saat ini. Paling tidak, dari segi spesifikasi di atas kertas, Canonical menjanjikan bahwa Ubuntu Edge akan memiliki kemampuan yang setara dengan komputer personal. Spesifikasi tersebut diantaranya adalah memori RAM sebesar 4 GB, kapasitas penyimpanan internal sebesar 128 GB, serta prosesor “multi-core tercepat yang tersedia”.

Tidak berhenti di sana, perangkat berukuran 4,5 inci ini nantinya akan memiliki layar berbahan dasar kristal safir yang dikatakan hanya bisa tergores oleh berlian. Sayangnya, untuk kamera Ubuntu Edge hanya menggunakan spesifikasi standar untuk ponsel pintar flagship yakni kamera belakang beresolusi 8 megapiksel dan kamera depan beresolusi 2 megapiksel.

Dengan spesifikasi teknis seperti yang disebutkan tadi, Ubuntu Edge dirancang sebagai perangkat yang bisa beroperasi sebagai komputer personal. Dengan ketersediaan port HDMI, Ubuntu Edge bisa terhubung layar monitor. Tinggal ditambahkan keyboard, maka Ubuntu Edge akan berperan sebagai CPU.

Belum cukup, Ubuntu Edge pun bisa menjalankan lebih dari satu sistem operasi dengan model dual boot. Selain sistem operasi Ubuntu sendiri, Ubuntu Edge bisa menjalankan sistem operasi Android. Strategi yang menurut saya sangat menarik mengingat Android saat ini memiliki jumlah pengguna terbesar di pasar sistem operasi mobile.

Tentunya butuh dana yang tidak sedikit untuk mengembangkan perangkat semacam ini. Untuk itu, Canonical menargetkan penggalangan dana yang cukup fantastis untuk pengembangan Ubuntu Edge. Tak kurang dari 32 juta dolar AS ditargetkan oleh Canonical. Saat tulisan ini ditulis, dengan sisa waktu penggalangan dana masih 29 hari lagi, Canonical sudah berhasil mengumpulkan 3,6 juta dolar AS.

Tertarik dengan Ubuntu Edge? Kunjungi halaman penggalangan dana perangkat ini di situs Indiegogo pada tautan ini atau simak video dari CEO Canonical, Mark Shuttleworth, berikut ini.

[youtube id=”eQLe3iIMN7k” width=”620″ height=”360″]

Ouya Sediakan Total 1 Juta Dolar untuk Para Pengembang Game

Konsol game berbasis sistem operasi Android, Ouya, semakin serius menggarap pasar game untuk platform miliknya. Tidak tanggung-tanggung, Ouya baru-baru ini mengumumkan sebuah ajang bertajuk “Free The Games Fund” dengan total dana yang dipersiapkan hingga 1 juta dolar AS.

Mekanisme ajang ini cukup unik. Pengembang game ditantang oleh Ouya untuk membuka penggalangan dana melalui situs crowdfunding Kickstarter. Kemudian pengembang harus mendaftarkan game tersebut melalui email ke [email protected]. Setelah itu, pengembang bisa melakukan penggalangan dananya seperti sedang melakukan penggalangan dana di Kickstarter biasa saja.

Perbedaannya, Ouya menjanjikan akan menggandakan jumlah yang berhasil dikumpulkan oleh pengembang tersebut di Kickstarter. Jika pengembang bisa menghimpun dana minimal sebesar 50.000 dolar, pengembang akan diberikan tambahan sebesar dana yang terkumpul tersebut oleh Ouya. Jadi, andaikan seorang pengembang aplikasi game berhasil mengumpulkan 100.000 dolar dari Kickstarter, maka pengembang tersebut akan mendapatkan tambahan 100.00 dolar lagi dari Ouya.

Tentunya ada beberapa ketentuan lain untuk mendapatkan dana dari Ouya tadi. Pertama, game yang dikembangkan harus tersedia secara eksklusif bagi platform Ouya saja selama paling sedikit enam bulan sejak game dirilis. Kedua, maksimal Ouya hanya memberi tambahan dana sebesar 250.000 dolar saja.

Tertarik dengan ajang “Free The Games Fund” ini? Kunjungi halaman resminya di situs Ouya pada tautan ini.

[Video] Microsoft Rilis Iklan Surface RT vs iPad

Belum puas dengan beberapa iklan sebelumnya yang membandingkan antara Surface dengan iPad, Microsoft kembali merilis iklan yang membandingkan produk tabletnya dengan tablet besutan Apple tersebut. Kali ini yang dibandingkan adalah antara produk Surface RT varian 32 GB dengan iPad varian 32 GB.

Menggunakan narasi yang mirip dengan suara aplikasi Siri, Microsoft berusaha menampilkan beberapa keunggulan Surface RT dari iPad. Beberapa keunggulan tersebut diantaranya desain Surface RT yang sudah dilengkapi dengan penyangga sehingga bisa diposisikan diagonal tanpa perlu bantuan soft cover, serta keberadaan USB port dan keyboard fisik pada Surface RT. Tentunya Microsoft juga tak lupa untuk membandingkan harga Surface RT varian 32 GB ($349) yang jauh lebih murah dari iPad varian 32 GB ($599).

Bagaimana tepatnya video iklan Surface RT vs iPad tersebut? Simak langsung pada video berikut ini.

[youtube id=”wE7AQY5Xk9w” width=”620″ height=”360″]

 

[gambar via]

[Rumor] Nokia Persiapkan Lumia 625

Baru saja merilis Lumia 1020 pada 12 Juli lalu, Nokia kini dikabarkan sedang mempersiapkan perangkat ponsel pintar Lumia lainnya. Perangkat yang dikatakan akan ditujukan untuk kelas menengah ini disebut-sebut menyandang nama Lumia 625.

Seperti yang dilansir oleh Unwired View, rumor mengenai perangkat Lumia 625 ini berasal dari beberapa supplier komponen-komponen Lumia di Cina. Berdasarkan rumor tersebut, Lumia 625 akan memiliki spesifikasi berupa sistem operasi Windows 8, layar berukuran 4,7 inci, prosesor berinti ganda dengan kecepatan 1,2 GHz, memori RAM sebesar 512 MB, kamera belakang beresolusi 5 megapiksel, dan baterai berkapasitas 2.000 mAh. Uniknya, meski dikatakan Lumia 625 ditujukan bagi kelas menengah, berdasarkan spesifikasi tadi perangkat ini justru memiliki ukuran layar paling besar dari seri Lumia lainnya.

Tentunya tidak lengkap rumor mengenai perangkat baru tanpa disertai bocoran gambar perangkat tersebut. Masih menurut Unwired View, gambar berikut disinyalir merupakan gambar Lumia 625.

Dikabarkan Lumia 625 akan tersedia untuk pasar pada kuartal ini dengan Cina sebagai target pasar pertamanya. Lumia 625 kabarnya akan dibanderol dengan harga yang cukup terjangkau yakni $320. Nah, benarkah rumor spesifikasi dan harga Lumia 625 ini? Jika benar, akankah perangkat ini masuk ke Indonesia nantinya? Simak terus Trenologi untuk perkembangan selanjutnya.

 

Sumber: Unwired View.