Serba-serbi Rasio Utang: Definisi dan Cara Menghitungnya

Dalam ilmu matematika, rasio merupakan istilah yang menggambarkan perbandingan dua besaran yang memiliki satuan yang sama. Dalam penerapannya, istilah rasio merupakan suatu pengukuran perbandingan beberapa ukuran dalam bentuk angka. Terdapat berbagai macam rasio dalam dunia bisnis, salah satunya adalah rasio utang. 

Artikel kali ini akan mengupas definisi dan cara menghitung rasio utang yang bermanfaat untuk bisnis Anda. Simak, yuk!

Definisi Rasio Utang

Rasio utang atau debt ratio merupakan perbandingan total utang (liabilities) dan total aset yang dimiliki perusahaan. Rasio utang menilai kemampuan perusahaan untuk membayar utang menggunakan aset yang dimiliki. 

Semakin rendah rasio utang, maka artinya semakin baik. Kreditur cenderung memilih perusahaan dengan rasio utang yang rendah karena mengindikasikan kondisi yang aman dan berpeluang lebih kecil untuk bangkrut.

Dengan mengetahui rasio utang suatu perusahaan, maka Anda dapat mengetahui kapasitas perusahaan untuk mendapatkan pinjaman modal baru yang berjaminan aktiva tetap. Sementara, investor dapat mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk melunasi kewajibannya di masa mendatang.

Cara Menghitung Rasio Utang

Setelah memahami apa itu rasio utang, berikut merupakan cara untuk menghitungnya:

1. Cari total utang perusahaan

Totalkan seluruh utang perusahaan. Utang yang dimaksud dalam hal ini mencakup utang jangka pendek maupun jangka panjang. Akan tetapi, yang disebut utang tidak termasuk kewajiban misalnya gaji, ya. Cukup utang perusahaan saja.

2. Cari total aset perusahaan

Langkah selanjutnya yaitu hitunglah total aset perusahaan. Aset meliputi aset berwujud maupun aset tak berwujud, lalu jumlahkan keduanya.

3. Hitung menggunakan rumus

Setelah mengetahui angka total utang dan total aset, maka masukkanlah angka tersebut dalam rumus berikut:

Rasio utang umumnya ditampilkan dalam format bilangan desimal. Bila hasil rasio utang adalah satu, artinya perusahaan memiliki total hutang dan total aset dalam jumlah yang sama. Bila hasilnya lebih besar dari satu, maka perusahaan memiliki utang yang lebih besar daripada keseluruhan aset. Dan terakhir, jika hasil rasio utang kurang dari satu, maka perusahaan memiliki aset yang lebih banyak daripada jumlah utang. 

Rasio yang rendah selain menunjukkan bahwa perusahaan lebih aman, juga menunjukkan bahwa bisnis perusahaan cenderung stabil dan berpotensi untuk memiliki umur bisnis yang panjang. Hal ini dikarenakan perusahaan memiliki total utang yang rendah.

Semakin tinggi rasio utang suatu perusahaan, maka artinya perusahaan tersebut memiliki risiko yang lebih tinggi karena kewajiban yang dimiliki lebih besar daripada asetnya. Semakin banyak utang yang dimiliki, maka akan semakin berat untuk membayarnya.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai rasio utang. Mengetahui kondisi dan sistem keuangan perusahaan Anda sangat penting untuk kelangsungan bisnis. Sebaiknya, Anda memantau keuangan perusahaan secara detail dan berkala. Semoga sekarang Anda sudah memahami rasio utang dan bisa mengaplikasikannya pada bisnis Anda ya!

Gambar header: Pixabay.com

Tutorial Berjualan di Evermos, Tanpa Modal dan Tanpa Stock Barang

Evermos merupakan salah satu platform yang dapat membantu Anda untuk menambah pemasukan dengan cara berjualan secara gratis, mudah, serta halal. Bukan hanya itu, Evermos memberikan pelatihan pada seluruh reseller terdaftar untuk menjadi reseller profesional.

Dengan begitu, Anda bisa menjual produk di aplikasi ini bahkan tanpa modal, tanpa stock produk, dan lebih praktis karena tidak perlu packing produk. Untuk mulai berjualan menggunakan platform Evermos tidaklah sulit. Di bawah ini, Anda akan mengetahui cara selengkapnya.

Cara Berjualan di Platform Evermos

Sebelum bisa berjualan, pastikan Anda telah memiliki akun yang terdaftar sebagai reseller. Bila belum, Anda dapat melakukan registrasi pada website maupun aplikasi Evermos yang tersedia di Google Play Store.

Setelah  terdaftar sebagai reseller, Anda bisa segera memulai jualan dengan cara seperti berikut ini:

  • Klik Login atau Masuk

  • Isikan nomor telepon dan kata sandi Anda. Lalu, klik Masuk.
  • Selanjutnya Anda akan masuk pada halaman katalog. Anda bisa melihat berbagai macam pilihan produk, mulai dari pakaian hingga alat elektronik.

Klik produk yang ingin Anda jual.

  • Terdapat pilihan untuk membagikan produk melalui WhatsApp, mengunduh gambar produk, dan membagikan produk dengan gambar atau deskripsi saja.

Apabila Anda ingin membagikan produk melalui WhatsApp, klik Bagikan yang ada di bagian kiri bawah.

  • Kemudian, pilih kontak untuk membagikan produk.
  • Selain langsung membagikan produk melalui WhatsApp atau platform lainnya, Anda juga bisa memasukkan produk pilihan Anda ke toko online Anda. Caranya adalah dengan klik icon + yang ada di atas judul produk.

Selanjutnya, akan muncul notifikasi bahwa produk berhasil ditambahkan ke toko Anda.

  • Bila sudah terdapat pesanan, Anda akan mendapat notifikasi. Untuk mengatur pengiriman produk, yang perlu Anda lakukan adalah klik Beli Sekarang.
  • Masukkan alamat pengirimah dengan memilih tombol Tambah Alamat

  • Masukkan judul alamat, nama penerima, nomor telepon penerima, alamat lengkap, dan detail alamat. Kemudian klik Simpan.

  • Selanjutnya, klik Lihat Keranjang

  • Klik Lanjut ke Checkout
  • Pada halaman checkout, Anda bisa memilih layanan pengiriman, memasukkan kode promo bila ada, serta melihat rincian pesanan.

Untuk memproses, klik Pesan Sekarang.

  • Klik Bayar
  • Kemudian, Anda bisa menyelesaikan pembayaran dengan pilih metode apapun yang Anda inginkan.



  • Selesai! Pesanan Anda akan segera diproses ke alamat pembeli

Demikian informasi yang perlu Anda ketahui sebelum berjualan di platform Evermost. Semoga informasi di atas dapat membantu Anda untuk mendapat pendapatan tambahan. Selamat mencoba!

Berkenalan dengan Evermos, Social Commerce untuk yang Pengen Buka Usaha Online

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) menyebutkan bahwa pada tahun 2019, Indonesia menduduki peringkat pertama dalam negara dengan pertumbuhan e-commerce terbesar di dunia yang mencapai 78 persen.

Tingginya angka tersebut menunjukkan bahwa jual beli secara online diminati oleh masyarakat dan memiliki prospek yang menjanjikan. Tak heran, banyak e-commerce baru yang bermunculan di Tanah Air, salah satunya adalah Evermos.

Nama Evermos merupakan singkatan dari “Everyday Need for Every Moslem”. Platform berbasis website dan aplikasi yang didirikan di Bandung sejak 2018 ini hadir dengan tujuan untuk memberikan fasilitas yang membantu para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar mampu bersaing dengan bisnis besar. Bukan hanya berfokus pada bisnis semata, namun Evermos juga memilliki komitmen pada dampak sosial.

Dimulai dari Bandung, “ibukota” fashion muslim di Indonesia dan dengan pengalaman para pendirinya di bidang teknologi, Evermos memiliki impian besar memberdayakan 10 juta perempuan Indonesia untuk kreatif, independen, usaha mandiri dan memberi manfaat untuk sesama.  Menjadi pengusaha yang sukses, tanpa mengesampingkan peran sebagai seorang ibu, seorang istri, seorang kakak dalam keluarga mereka.

“Bagi kami, Ikhtiar memiliki arti khusus karena kami mengerti bahwa untuk menjadi sukses bukanlah hal yang mudah. Kami ingin para teman-teman reseller untuk selalu berkomitmen dengan kerja keras dan berusaha sebaik mungkin, sama seperti kami berkomitmen membantu agar reseller-reseller menjadi sukses.” jelas Iqbal Muslimin, CEO Evermos.

Banyak orang ragu untuk memulai usaha karena terhalang modal, tidak tahu cara berjualan, ataupun bingung memilih produk yang akan dijual. Menjawab masalah tersebut, Evermos hadir dengan menyediakan platform untuk berjualan tanpa modal dan stok produk. Siapapun bisa bergabung menjadi reseller, membangun toko online, dan mendapat komisi.

Evermos menjadi perantara antara UMKM, reseller, dan pelanggan untuk bergotong royong dalam ekosistem jual beli yang saling menguntungkan. Model bisnis yang digunakan yaitu reseller memesan ke Evermos, kemudian Evermos akan mengirimkan produk pesanan ke pelanggan. Dengan begitu, reseller tidak perlu repot untuk melakukan packing.

Yang menarik dari Evermos, platform ini menggunakan prinsip syariah. Oleh karena itu, proses transaksi yang dilakukan sesuai dengan nilai ekonomi syariah islam dan seluruh produk yang tersedia di aplikasi ini dijamin halal.

Terdapat lebih dari 12.000 produk halal, mulai dari produk makanan dan minuman hingga pakaian. Tersedia pula lebih dari 600 merek dan produk UMKM yang dijual di platform ini. Sehingga, penjual dan pembeli memiliki pilihan yang luas selayaknya e-commerce lain.

Evermos juga menyediakan pelatihan kepada komunitas reseller agar semakin piawai mengelola usahanya, sesuai dengan fiqih islam. Saat ini, lebih dari 17.000 reseller telah bergabung.

Dengan jaringan relasi yang besar dan saling terhubung, Evermos memberikan kesempatan bagi siapa saja yang ingin bergabung untuk berjualan secara gratis, tanpa modal, memperluas pasar, serta akses terhadap komunitas untuk saling bertukar pikiran.

Cara Kerja dan Fitur

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa Evermos merupakan perantara antara UMKM, reseller, dan konsumen untuk bergotong royong dalam ekosistem jual beli.

Untuk memasarkan produk, reseller dapat mempromosikan secara langsung atau melalui media apapun. Media sosial misalnya, reseller dapat membagikan gambar dan deskripsi produk melalui WhatsApp, Instagram, Facebook, dan lain-lain.

Konsumen akan memesan langsung ke reseller dengan harga yang tertera di katalog Evermos. Kemudian, reseller akan melakukan pemesanan di platform Evermos dan melakukan pembayaran dengan harga khusus reseller. Pengemasan dan pengiriman barang hingga sampai ke tangan konsumen akan dilakukan oleh pihak Evermos. Reseller akan mendapat komisi tambahan apabila produk sudah diterima oleh konsumen.

Pada platform ini, fitur-fitur yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna yakni:

  • Berbisnis online

¨Anda bisa mendaftarkan diri sebagai reseller dan memulai toko online Anda. Cukup dengan melakukan registrasi, menambahkan produk-produk pada toko Anda melalui aplikasi, melakukan promosi, lalu memproses pembayaran. Selanjutnya, pengemasan dan pengiriman akan dilakukan oleh Evermos.

Singkatnya, Evermos memungkinkan Anda untuk memiliki bisnis online tanpa modal, tanpa stock barang, tanpa packing, dan hanya bermodalkan perangkat untuk mengakses wesbite atau aplikasi.

  • Berbelanja

Untuk memesan barang di Evermos tidak jauh berbeda dengan e-commerce lainnya. Anda cukup memilih produk yang Anda inginkan beserta dengan varian ukuran maupun warnanya, mengisi detail pembelian dan alamat pengiriman, kemudian memilih metode pembayaran serta melakukan pembayaran.

  • Menjadi supplier

Selain membuka kesempatan bagi siapapun untuk menjadi reseller atau dropship, Evermos juga terbuka bagi para pemilik brand untuk bergabung sebagai supplier.

Anda bisa bekerja sama dengan Evermos untuk menampilkan produk yang Anda jual agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Daftar sebagai partner Evermos bila Anda tertarik untuk bergabung.

Mau Gabung Jadi Reseller di Evermos? Ikuti Step-step Berikut ini

Pada artikel sebelumnya, telah dibahas mengenai platform Evermos dan cara kerjanya. Evermos menjadi solusi bagi siapapun yang ingin berjualan secara gratis, mudah, halal, dan dipandu agar menjadi reseller profesional. Bahkan, Evermos memberikan solusi untuk berjualan tanpa modal dan stok produk.

Lalu, bagaimana untuk mendaftarkan diri sebagai reseller? Caranya sangat mudah. Anda bisa melakukannya pada wesbite Evermos atau aplikasi Evermos yang tersedia di Google Play Store. Kemudian, silakan ikuti langkah-langkah berikut ini.

Pada halaman ini, isikan  nomor telepon aktif, nama, kata sandi, serta kecamatan domisili Anda. Bila Anda memiliki kode referral, Anda bisa mengisinya pada tahap ini.

Lalu, klik pada kotak “Saya menyetujui Syarat dan Ketentuan sebagai Reseller Evermos”.

  • Klik Lanjutkan Pendaftaran untuk melanjutkan pendaftaran.
  • Selanjutnya, lakukan verifikasi dengan memasukkan kode yang dikirim ke WhatsApp Anda. Anda juga bisa memilih pengiriman kode verifikasi melalui SMS.

Klik Verifikasi.

  • Selesai! Anda telah bergabung sebagai reseller Evermos.

    Selanjutnya, akan muncul pop-up banner panduan penjualan yang bisa Anda pelajari sekarang ataupun nanti.

Keuntungan Reseller Evermos

Setelah Anda terdaftar sebagai reseller, terdapat beberapa keuntungan yang bisa Anda miliki.

 


Evermos menjadi jembatan yang menghubungkan vendor, reseller, dan konsumen. Di platform ini, reseller bukan hanya mendapat komisi atas penjualan tetapi juga pendampingan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan berjualan reseller sesuai dengan fiqih islam. Reseller juga akan tergabung pada komunitas sebagai tempat berdiskusi dan berbagi informasi.

Nah, demikian informasi mengenai cara bergabung sebagai reseller di platform Evermos. Tanpa modal dan tidak dipungut biaya, Anda bisa menambah pemasukan secara halal. Selamat mencoba!

Retargeting, Cara Ampuh Raih Pembeli Setia

Berapa banyak pengunjung website yang akan langsung terkonversi menjadi pembeli dalam kunjungan pertama? Secara umum, sangat kecil. Penggunaan iklan mungkin membantu, tetapi belum maksimal. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi khusus untuk menggaet pengunjung datang ke website lagi dan melakukan pembelian. Strategi yang bisa membantu hal tersebut adalah retargeting.

Lalu, apa itu retargeting sebenarnya? Bagaimana cara kerjanya? Apa saja kegunaannya? Seluruh pertanyaan tersebut akan terjawab pada uraian artikel kali ini. Simak hingga akhir, ya.

Definisi Retargeting

Retargeting merupakan strategi untuk menyasar audiens yang sudah pernah mengunjungi website, tetapi belum melakukan pembelian. Retargeting menggunakan sistem Javascript sederhana untuk menampilkan iklan pada audiens yang sebelumnya sudah pernah mengunjungi website.

Mungkin, seseorang mengunjungi webiste Anda sekadar untuk melihat-lihat, kemudian pergi mengunjungi website lainnya. Dengan menggunakan strategi retargeting, iklan akan ditampilkan pada website selanjutnya yang orang tersebut kunjungi. Sehingga, iklan akan menarik perhatian orang tersebut untuk kembali mengunjungi website dan melakukan pembelian.

Cara Kerja Retargeting

Retargeting dilakukan dengan menggunakan kode Javascript pixel-based pada website. Kemudian, setiap pengunjung yang datang ke website akan diselipkan anonymous cookie secara otomatis. Apabila pengunjung telah keluar dari website, pixel akan mengetahui waktu yang tepat untuk menayangkan kembali iklan Anda pada website lain yang dikunjungi. Teknologi ini mampu menanyangkan iklan hanya pada orang-orang yang sudah pernah mengunjungi website Anda.

Retargeting dapat digunakan pada Google Ads, Facebook Ads, Youtube Ads, serta tools lainnya.

Contoh Retargeting

Jangan khawatir bila Anda belum memahami retargeting sepenuhnya, berikut contoh retargeting iklan yang pasti pernah Anda alami, baik secara sadar maupun tidak sadar.

Suatu hari, Anda ingin membeli topi di e-commerce. Anda membuka berbagai e-commerce sambil membandingkan produk dan harganya. Namun, Anda memutuskan untuk menunda membeli topi karena berbagai alasan.

Tiba tiba, ketika Anda membuka Instagram, Anda menemukan iklan produk topi yang baru saja Anda lihat di e-commerce. Selang beberapa waktu, Anda melihat lagi iklan lainnya dari e-commerce yang menampilkan produk topi. Dengan begitu, niat untuk segera membeli topi muncul kembali.

Mungkin, sebelumnya Anda mengira ini hanyalah kebetulan. Tetapi, faktanya hal tersebut adalah cara kerja retargeting. 

Kegunaan Retargeting

Retargeting dianggap sebagai metode yang efektif untuk menarik perhatian calon pembeli karena menyasar orang-orang yang sudah pernah melihat produk tersebut, atau bahkan sudah memiliki niat untuk membelinya. 

Lalu, apa saja kegunaan retargeting? Secara garis besar, ada dua kegunaan utama.

1. Meningkatkan Awareness

Kegunaan pertama adalah meningkatkan awareness, atau kesadaran terhadap produk maupun merek. Mengapa hal ini bisa terjadi? Tentu saja karena strategi retargeting menampilkan iklan kepada orang-orang yang sudah pernah berkunjung ke website atau melihat produk yang sama sebelumnya. Sehingga, target audiens yang dijangkau sudah familiar dan akan semakin sadar dengan kehadiran produk tersebut.

2. Meningkatkan Penjualan

Manfaat selanjutnya dari retargeting adalah peningkatan penjualan. Telah kita ketahui bersama bahwa iklan akan ditampilkan pada orang-orang yang telah melihat produk, namun belum melakukan konversi ke pembelian karena berbagai alasan.

Untuk itu, dengan munculnya iklan secara terus menerus, akan “menggoda” calon pembeli untuk segera melakukan pembelian. Hadirnya iklan akan menjadi pengingat bagi calon pembeli akan produk yang pernah ia lihat. Dengan begitu, kecenderungan untuk terjadi penjualan lebih tinggi.

Munculnya berbagai teknologi yang dapat membantu bisnis hendaknya dimanfaatkan dengan optimal. Secara umum, retargeting diperlukan untuk memaksimalkan pemasaran. Yang lebih menarik, retargeting membantu bukan hanya untuk meningkatkan awareness, tapi juga penjualan.

Setelah memahami lebih jauh mengenai retargeting, apakah Anda tertarik untuk mengaplikasikannya pada bisnis Anda? Semoga bermanfaat!

3 Tips Menghitung Risiko Bisnis, Pemula Wajib Tahu

Dalam memulai maupun mengelola sebuah bisnis, diperlukan perhitungan yang matang agar bisnis dapat berjalan dengan baik. Bukan hanya pemasukan dan pengeluaran, terdapat berbagai aspek yang juga penting untuk diperhitungkan, misalnya risiko bisnis.

Meskipun penting untuk bersikap optimis, tetapi ada baiknya untuk mempersiapkan diri. Pebisnis sebaiknya memitigasi risiko untuk mengantisipasi kerugian yang mungkin terjadi dan lebih berhati-hati dalam bertindak.

Lalu, bagaimana cara menghitung risiko bisnis? Simak tipsnya berikut ini.

Gunakan Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan akronim dari Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threat (ancaman). Analisis ini merupakan metode yang digunakan untuk mengidentifikasi situasi internal dan eksternal bisnis secara menyeluruh.

Pada poin strength atau kekuatan, aspek yang perlu diidentifikasi adalah hal-hal yang menjadi kelebihan dan poin plus dari bisnis Anda. Contohnya yaitu penggunaan teknologi terkini, citra bisnis yang positif dan terkenal, ataupun jaringan bisnis yang kuat.

Pada poin weakness atau kelemahan, aspek yang perlu diidentifikasi adalah hal-hal yang belum maksimal dan menjadi celah dalam bisnis. Misalnya sumber daya manusia yang kurang mumpuni, bisnis belum lama dibentuk dan belum banyak pengalaman, atau proses bisnis yang belum maksimal.

Pada poin opportunity atau peluang, Anda perlu mengidentifikasi peluang dari lingkungan eksternal yang bisa menunjang kesuksesan bisnis. Misalnya, banyaknya peminat terhadap produk bisnis, produk selalu dibutuhkan, dan tren yang mendukung.

Selanjutnya di poin terakhir yaitu threat atau ancaman, Anda perlu mengidentifikasi aspek eksternal yang dapat mengancam keberadaan atau kesuksesan bisnis. Contohnya yaitu banyaknya kompetitor dalam industri sejenis, situasi politik, ekonomi, serta sosial yang tidak mendukung.

Dengan mengetahui setiap elemen SWOT bisnis Anda, Anda akan lebih mudah untuk mengenali risiko dan potensi kerugian. Tak hanya itu, elemen strength dan opportunity membuat Anda lebih jeli untuk melihat kesempatan untuk mencari solusi dalam mengahadapi risiko yang terjadi.

Buat Daftar Risiko

Risiko bisnis terdiri dari beberapa jenis, seperti risiko finansial, risiko operasional, risiko produksi, hingga risiko pemasaran. Untuk mengidentifikasi seluruh risiko secara jelas dan lengkap, Anda bisa membuatnya dalam bentuk tabel.

Pertama-tama, identifikasi kemungkinan terjadinya risiko secara menyeluruh, kemudian catat dalam daftar. Kedua, pikirkan kemungkinan risiko tersebut untuk terjadi. Anda bisa memberikan poin dengan skala satu sampai lima, ataupun satu sampai sepuluh. Semakin besar poin yang Anda berikan, artinya semakin besar kecenderungan risiko untuk terjadi. Ketiga, identifikasi dampak apa yang akan terjadi bila risiko tersebut benar-benar terjadi. Kemudian yang keempat, tuliskan solusi untuk mengatasi hal tersebut, ataupun hal-hal yang dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan.

Dengan begitu, tabel ini bukan hanya mengidentifikasi risiko apa saja yang dapat terjadi, namun juga memberikan Anda arahan dalam bertindak untuk mengatasi risiko.

Ajukan Berbagai Pertanyaan

Semakin awal Anda mengidentifikasi risiko, tentunya akan semakin baik. Oleh karena itu, sebaiknya Anda bersikap waspada, cermat, dan kritis dalam mengambil keputusan bisnis. Anda harus memikirkan pro dan kontra dari setiap pilihan yang Anda, untuk memastikan bahwa keputusan yang Anda buat adalah keputusan terbaik.

Nah,  berikut beberapa pertanyaan untuk memandu Anda dalam mempertimbangkan keputusan bisnis:

  • Bagaimana jika tren pasar berubah?
  • Bagaimana jika ekonomi tidak stabil?
  • Bagaimana jika terjadi bencana alam di area bisnis?
  • Bagaimana jika pemintaan pasar menurun?
  • Bagaimana jika biaya pengeluaran terlalu besar?
  • Bagaimana jika muncul kompetitor baru?
  • Bagaimana jika kompetitor mengeluarkan produk atau layanan serupa, dengan harga miring?
  • Bagaimana jika terdapat regulasi pemerintah yang memberatkan operasional bisnis?
  • Bagaimana jika kantor atau gudang mengalami bencana?
  • Bagaimana jika sumber daya manusia tidak memadai?
  • Bagaimana jika muncul citra negatif terhadap bisnis?
  • Bagaimana jika harga bahan baku naik?
  • Bagaimana jika produksi tidak sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan?
  • Bagaimana jika produk tidak laku?
  • Bagaimana jika produk tidak memenuhi kepuasan konsumen?

Tentunya, masih banyak lagi pertanyaan yang bisa Anda sesuaikan dengan situasi dan kondisi yang sedang dihadapi oleh perusahaan.

Pada intinya, bisnis memerlukan perencanaan yang matang agar dapat mencapai tujuannya. Walaupun tidak mungkin untuk menghindari seluruh risiko, namun setidaknya Anda sudah lebih siap dan tahu tindakan apa yang perlu dilakukan.

Mengidentifikasi risiko bisnis bukan berarti bersikap pesimis, melainkan bersikap realistis. Semoga beberapa tips tadi dapat membantu, ya!

Credit: Image by Wokandapix from Pixabay

Memahami Impression: Definisi, Fungsi, Hingga Cara Meningkatkannya

Bila Anda adalah seorang digital marketer atau sering terlibat dalam kampanye, iklan, ataupun pembuatan konten di sosial media, Anda perlu memahami metrik-metrik yang berhubungan dengan hal itu. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui apa saja yang menjadi penilaian keberhasilan, kemudian bisa menentukan strategi apa untuk mencapai hal tersebut.

Nah, kali ini, yuk kita kupas lebih dalam mengenai impression!

Definisi Impression

Secara sederhana, impression merupakan metrik yang mengukur jumlah tayangan konten. Jika total impression suatu konten adalah 100, maka artinya konten tersebut telah tayang sebanyak 100 kali di layar audiens. Mungkin saja, audiens yang sama melihat tayangan konten yang sama lebih dari satu kali.

Google mendefinisikan impression sebagai seberapa sering iklan dapat tampil. Impresi ini dihitung setiap kali iklan muncul pada halaman pencarian, atau halaman lainnya dalam Google Network.

Impresi tidak mengukur apakah audiens benar-benar melihat iklan ataupun konten, serta tidak mengukur apakah audiens melakukan interaksi. Intinya, baik dalam konteks iklan di website maupun media sosial, metrik ini menunjukkan seberapa banyak iklan atau konten tersebut telah tayang.

Fungsi Impression dalam Periklanan

Setelah mengetahui definisi impression, sekarang kita akan membahas kegunaan dari metrik ini. Karena impression menunjukkan total penayangan iklan, tentunya hal tersebut berfungsi untuk mengukur jangkauan dari iklan.

Total jangkauan ini berguna bila iklan, konten, atau kampanye memiliki tujuan utama berupa branding atau brand awareness, yang menekankan pada terpaan iklan semaksimal mungkin terhadap audiens. Bila Anda menggunakan beberapa platform untuk beriklan, Anda juga bisa menganalisis platform mana yang paling menghasilkan banyak tayangan. Dengan kata lain, impression berguna untuk mengukur efektivitas iklan.

Cara Menghitung Biaya yang Berhubungan dengan Impression

  • CPI

Dalam periklanan, sering kali untuk memasang iklan di suatu website Anda akan dikenakan biaya per impression atau cost per impression (CPI).
CPI dihitung dengan membagi biaya iklan dengan total impression. Hasil tersebut merupakan biaya yang dikenakan.

  • CPM

Sementara, bila Anda memasang iklan di media sosial, biasanya model yang digunakan adalah biaya per seribu tayangan atau cost per mille (CPM).
CPM ini dihitung dengan membagi biaya iklan dengan total impression, kemudian dikali dengan 1.000. Hasilnya merupakan biaya CPM yang perlu Anda bayarkan.

Apa Bedanya dengan Reach?

Setelah memahami impression, kini kita akan membahas metrik lain yang sering kali tertukar dengan impression karena sekilas agak mirip. Yap, reach.

Sementara impression menunjukkan total tayangan iklan, reach menunjukkan total audiens yang melihat iklan. Jika total reach suatu iklan maupun konten adalah 100, maka artinya konten tersebut telah dilihat oleh 100 audiens.

Cara Meningkatkan Impression

Berikut beberapa tips untuk meningkatkan impression suatu iklan:

  • Buat iklan semenarik mungkin

Iklan harus dibuat berdasarkan selera dan kebutuhan audiens. Anda bisa mencoba untuk membuat iklan yang sesuai dengan tren saat ini, sehingga lebih relevan dan disukai. Ketahui tren yang banyak menjadi pembicaraan, dan analisis engagement dari konten-konten tersebut. Jangan lupa, visual juga memainkan peran penting.

  • Maksimalkan berbagai channel

Bila Anda memasang iklan, Anda bisa menggunakan lebih dari satu channel. Lebih banyak channel komunikasi yang digunakan, maka jumlah tayangan iklan juga lebih tinggi. Dari beberapa channel tersebut, Anda bisa menganalisis channel mana yang mempunyai performa paling baik.

  • Analisis performa

Yang terakhir, Anda bisa memonitor performa analitik iklan, guna mengetahui performa iklan yang Anda buat. Perhatikan apakah engagement-nya cukup baik, apakah channel yang digunakan sudah tepat, apakah pemilihan waktu sudah sesuai, dan lain-lain.

Setelah membaca penjelasan di atas, semoga Anda jadi lebih paham dengan impression dan jangan sampai tertukar dengan reach, ya!

Credit: Photo by Stephen Phillips – Hostreviews.co.uk on Unsplash

Memahami Piramida Brand Awareness, Bikin Merek Makin Dikenal

Bila membicarakan soal air mineral dalam kemasan, mi instan, dan pasta gigi, merek apa yang pertama kali muncul di benak Anda? Merek tersebut tentunya merupakan merek yang paling anda ingat, bisa jadi karena Anda sering melihat atau mendengarnya.

Dalam dunia pemasaran, terdapat istilah brand awareness atau kesadaran merek. Brand awareness merupakan kemampuan seseorang untuk mengenal dan mengidentifikasi suatu merek dalam kaitannya dengan kategori tertentu. Singkatnya, brand awareness merupakan kesadaran seseorang akan suatu merek, biasanya dapat terjadi secara spontan. Brand awareness merupakah salah satu tujuan pemasaran karena memainkan peran penting pada keputusan pembelian. Ketika seseorang membutuhkan suatu barang, maka merek pertama yang ada di benaknya menjadi produk yang kemungkinan akan ia beli.

Brand awareness memiliki empat tingkatan yang tercatat dalam piramida. Piramida brand awareness menunjukkan tingkatan dari yang terendah hingga tertinggi, dimulai dari unaware of brand, brand recognition, brand recall, dan top of mind.

Untuk mengetahui penjelasan dari masing-masing tingkatan, simak penjelasannya berikut ini.

Unaware of Brand (Tidak Mengenali Merek)

Unaware of brand adalah tingkatan paling bawah dalam piramida, yang berarti merupakan tahap terendah dalam kesadaran merek. Dalam tahapan ini, seseorang sama sekali tidak menyadari dan tidak mengenali suatu merek.

Biasanya, tahap ini dialami oleh merek yang baru muncul sehingga masyarakat belum familiar. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi pemasaran agar sebuah merek bisa naik ke tingkat selanjutnya dalam piramida brand awareness.

Brand Recognition (Pengenalan terhadap Merek)

Tingkatan berikutnya adalah brand recognition, yaitu keadaan di mana seseorang mampu mengenali suatu merek dengan adanya bantuan (aided recall) berupa iklan, logo, dan lain-lain. Dengan kata lain, dalam tahap ini seseorang akan mampu mengenali suatu merek ketika terdapat petunjuk.

Brand recognition adalah tingkatan minimal dalam kesadaran merek. Sehingga, sebuah merek harus bisa terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan mereknya.

Brand Recall (Pengingatan Kembali terhadap Merek)

Naik ke tingkat selanjutnya, yakni brand recall. Brand recall terjadi ketika seseorang dapat mengingat suatu merek tanpa adanya bantuan sekalipun (unaided recall).

Misalnya ketika membicarakan suatu kategori produk, seseorang dapat menyebutkan lima merek berbeda. Merek kedua dan seterusnya adalah merek yang termasuk dalam tingkat brand recall.

Top of Mind (Puncak Pikiran)

Tingkatan paling atas dalam piramida brand awareness, sekaligus tentunya tujuan dari seluruh merek, adalah top of mind. Top of mind merupakan merek yang menempati puncak pikiran seseorang, di mana seseorang akan mengingat suatu merek secara spontan dalam suatu kategori produk tertentu.

Misalnya ketika Anda ingin membeli susu, merek yang pertama kali terlintas di benak Anda adalah top of mind Anda dalam kategori susu. Merek-merek yang berhasil menjadi top of mind cenderung memiliki kesempatan lebih besar untuk memenangkan pasar. Sehingga, seluruh merek berlomba-lomba untuk menjadi top of mind.

Itu tadi penjelasan ringkas mengenai piramida brand awareness yang perlu Anda pahami, terutama bila Anda bekerja dalam bidang pemasaran. Membangun brand awareness bukanlah hal yang mudah dan dapat dilakukan secara cepat, butuh konsistensi dan pengulangan agar suatu merek dapat menempel di benak konsumen.

Terlebih saat ini persaingan pasar sangat ketat. Dibutuhkan strategi pemasaran yang menarik, sesuai dengan tren, dan optimal dalam menjangkau target pasar.

Menghitung Margin Bisnis dalam 4 Langkah Mudah

Seluruh pelaku bisnis tentunya berharap bisa menghasilkan keuntungan besar dalam aktivitas bisnisnya. Oleh karena itu, bisnis harus diperhitungkan dengan matang, termasuk dalam menghitung margin. Perhitungan margin berguna untuk mengetahui seberapa besar keuntungan yang dapat diraih dalam bisnis.

Lalu, apa itu margin? Bagaimana cara menghitungnya? Jangan khawatir, artikel ini akan mengupas tentang margin dan cara mudah menghitungnya untuk bisnis Anda. Simak penjelasan di bawah.

Apa itu Margin?

Mungkin kamu sudah mengetahui istilah margin dalam Microsoft Word, yang mengacu pada jarak tepi dalam sebuah lembar. Pada dasarnya, margin berarti selisih. Dalam dunia bisnis, margin berarti selisih antara keuntungan dengan omzet yang didapatkan. 

Istilah margin juga kerap disandingkan dengan profit, yang artinya selisih hasil penjualan dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan. Biasanya, margin dinyatakan dalam bentuk persentase.

Bagaimana Cara Menghitung Margin?

Setelah memahami istilah margin, sekarang kita akan membahas cara untuk menghitungnya. Anda perlu mengetahui hal ini guna menentukan harga jual yang sesuai dengan keuntungan yang kamu harapkan, agar Anda tahu seberapa besar keuntungan yang kamu raih, dan bisnismu bisa terus tumbuh.

  • Catat setiap biaya produksi

Terdapat beberapa biaya yang dikeluarkan pada tahap produksi. Setidaknya, biaya produksi terdiri dari dua macam yaitu biaya tetap (fixed cost) yaitu pengeluaran yang sifatnya tetap dan tidak bergantung pada besar kecilnya hasil produksi dan biaya variabel (variable cost) yaitu pengeluaran yang dapat berubah sesuai besar kecilnya hasil produksi. Biaya tetap misalnya adalah harga sewa toko dan gaji karyawan sementara biaya variabel contohnya adalah biaya bahan baku dan packing.

Setidaknya, kedua hal tersebut harus Anda identifikasi untuk mengetahui seberapa besar nominal yang kamu keluarkan untuk proses produksi.

  • Hitung Harga Pokok Penjualan (HPP)

HPP merupakan total pengeluaran atau keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan guna menghasilkan sebuah barang atau jasa dalam kurun periode tertentu. Menghitung HPP sangat penting, karena pengeluaran dalam bisnis bukan hanya pada biaya produksi saja. Pebisnis harus bisa memperhitungkan keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk selanjutnya menjadi patokan dalam menentukan keuntungan dan harga jual.

Pembelian bersih adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang, termasuk di dalamnya biaya transportasi, dan dikurangi dengan biaya diskon atau potongan pembelian dan retur pembelian.

Persediaan awal adalah saldo atau jumlah persediaan di awal periode yang dapat diketahui di neraca saldo periode berjalan.

Sementara, persediaan akhir adalah saldo atau jumlah persediaan di akhir periode yang dapat diketahui dari data penyesuaian perusahaan di akhir periode.

  • Gunakan Markup Pricing

Markup pricing adalah metode penentuan harga yang dilakukan dengan menambahkan persenan keuntungan secara langsung pada harga beli. Anda harus menentukan terlebih dahulu berapa persen keuntungan yang ingin Anda dapatkan. Lalu langkah selanjutnya, Anda bisa menggunakan rumus berikut:

Supaya Anda dapat lebih memahami rumus di atas, berikut merupakan contoh penggunaannya. Sebuah bisnis pakaian membutuhkan biaya modal Rp. 100.000 untuk pembuatan jaket. Persentase markup yang ingin didapatkan adalah 30%. Untuk mengetahui harga jual jaket tersebut, maka perhitungannya sebagai berikut:

Maka, diketahui harga jual untuk markup 30% adalah Rp. 130.000. Sehingga, setiap penjualan jaket tersebut akan menghasilkan margin sebesar Rp. 30.000.

  • Gunakan Margin Pricing

    Selain menggunakan metode markup pricing, cara lainnya yang tidak kalah simpel adalah menggunakan metode margin pricing, yakni cara untuk mengetahui margin dengan menentukan harga jualnya terlebih dahulu. Pada metode ini, pertama-tama Anda sudah harus memiliki perkiraan harga jual. Kemudian, Anda bisa menggunakan rumus berikut:

Supaya Anda dapat lebih memahami rumus di atas, berikut merupakan contoh penggunaannya. Sebuah bisnis pakaian membutuhkan biaya modal Rp. 100.000 untuk pembuatan celana panjang. Celana panjang tersebut akan dijual dengan harga Rp. 200.000. Berapa margin yang akan didapatkan? Masukkan angka tersebut pada rumus sebelumnya, seperti ini:

Maka, margin yang didapatkan adalah sebesar 43%. Nah, dari angka tersebut Anda bisa mengukur apakah margin yang kamu dapat terlalu kecil, terlalu besar, atau bahkan sudah sesuai dengan harapan. 

Itulah tadi penjelasan singkat tentang margin dan langkah-langkah menghitungnya. Perencanaan bisnis yang matang, termasuk memperhitungkan margin, adalah langkah esensial dalam kelangsungan bisnis. Segera aplikasikan empat cara di atas agar Anda bisa semakin memahami dan mampu mengetahui margin bisnis Anda ya!

Credit: Image by Karolina Grabowska from Pixabay

5 Aplikasi Ini Bisa Bantu Jualan UMKM Semakin Laris

Di era digitalisasi ini, teknologi menawarkan banyak kemudahan bahkan untuk aktivitas sehari-hari. Hadirnya teknologi membawa segenap manfaat, tak terkecuali pada sektor perdagangan.

Pesatnya perkembangan teknologi bukan hanya dirasakan oleh konsumen saja. Saat ini, banyak bermunculan aplikasi yang menyediakan layanan bagi para pelaku ekonomi, khususnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), untuk bisa memperluas pasar dan mempermudah proses jual beli.

Apa saja aplikasi tersebut? Yuk simak bersama-sama!

Warung Pangan

Warung Pangan merupakan aplikasi yang menyediakan layanan bagi UMKM untuk membeli barang dari supplier, serta menjual barang kepada konsumen. Untuk bergabung menjadi mitra pada aplikasi yang diinisiasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian BUMN ini terbilang mudah, cukup mendaftar pada aplikasi dengan menyertakan alamat toko dan nomor telepon aktif, kemudian melakukan verifikasi dengan menyertakan foto toko serta foto KTP.

Beberapa program yang dimiliki antara lain WP Asik yakni pendanaan modal usaha, WP Fund yakni pembiayaan modal kerja dan/atau investasi kepada debitur atau kelompok usaha produktif, WP Entrepreneur yakni program bimbingan untuk pengembangan usaha, Mitra Get Mitra yakni program bagi mitra untuk mengajak pelaku usaha lain bergabung, Mitra Prioritas yakni kemudahan bagi mitra yang melakukan pembelian minimal Rp. 10.000.000, dan program Bayar Nanti yang berupa layanan pinjaman pembayaran kredit secara online.

Warung Pangan sudah tersedia di Google Play Store maupun App Store. Kini, Warung Pintar telah menjangkau 41 kota di seluruh Indonesia dengan total 69.882 mitra aktif dan 1.611 produk.

CrediStore

CrediStore merupakan lini bisnis baru buatan CrediBook yang menyediakan platform berjualan online bagi UMKM. Aplikasi yang baru diluncurkan pada 1 September 2021 ini mendukung para pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi dalam menjual dagangannya. Untuk bergabung, UMKM diminta untuk menuliskan nama toko, keterangan produk yang dijual, harga produk, serta foto produk.

CrediStore terbuka untuk penjualan produk apapun, mulai dari toko kelontong yang menyediakan produk grocery shopping hingga penyedia jasa. Digitalisasi untuk UMKM ini juga dilengkapi dengan layanan pembukan digital dari CrediBook serta toko grosir berbasis website yaitu CrediMart.

Aplikasi CrediStore sudah tersedia di Google Play Store maupun App Store.

e-Kelontong

Aplikasi ini dibangun dengan misi untuk “mendukung gerakan pemberdayaan pelaku Usaha Kecil & Menengah (UKM), khususnya pedagang tradisional”. e-Kelontong menghubungkan wholesaler (grosir) dengan retailer (toko) dengan melakukan digitalisasi proses jual beli produk. Pemilik grosir dan agen mendapatkan wadah baru untuk mempromosikan sekaligus menjual produk dagangan kepada market yang lebih luas. Sementara, toko dapat menemukan berbagai pilihan grosir produk dengan harga terbuka.

Untuk bergabung, pemilik grosir atau agen dapat mengunduh aplikasi e-Kelontong di Google Play Store, melakukan pendaftaran, mencantumkan harga produk, menentukan jumlah pembelian minimum, serta radius pengiriman maksimal. 

Hingga saat ini, sebanyak 1.449 grosir dan 2.047 toko telah bergabung. Aplikasi yang tersedia di Google Play Store ini sudah mencatatkan 6.953 jenis barang.

Mitra Tokopedia

Tokopedia menciptakan aplikasi khusus guna mengakselerasi penjualan dari toko, warung, maupun individu melalui digitalisasi. Terdapat pula fitur Grosir yang dapat dimanfaatkan para penjual toko untuk menambah stok dagangannya dengan berbagai promo dan keuntungan. 

Untuk mendaftar sebagai Mitra Tokopedia bisa dilakukan melalui aplikasi yang tersedia di Google Play Store. Cukup memasukkan nomor telepon, melakukan verifikasi, memasukkan nama lengkap, foto KTP, dan foto bersama KTP. Tada! Pendaftaran untuk menjadi Mitra Tokopedia sudah selesai.

SIRCLO Store

Sedikit berbeda dengan empat platform di atas, SIRCLO Store merupakan fitur berbasis website yang memudahkan penjual atau UMKM membuat website dengan template yang fungsional bagi tokonya. Pelaku UMKM, dalam sektor apapun termasuk jualan grosir, dapat mengelola penjualan secara mudah dan praktis lewat dashboard admin panel di fitur ini. Sementara, pelanggan dapat berbelanja melalui website toko.

Pelaku UMKM dapat mengatur harga dan stok barang, akun bank, ekspedisi, menganalisis performa bisnis dan transaksi, hingga menghubungkan tokonya dengan marketplace dan WhatsApp. Dengan layanan SIRCLO Store, UMKM dapat memiliki website yang terintegrasi dengan sistem pembayaran, berbagai marketplace, serta jasa pengiriman yang sangat memudahkan.

Nah, setelah mengetahui lima aplikasi di atas, aplikasi mana yang tertarik untuk Anda coba terlebih dahulu? Yuk, manfaatkan teknologi guna menjangkau pasar yang lebih luas dan pastinya lebih cuan!

Credit: Pixabay.com