[Review] ASUS Zenfone Live L2, Buat yang Suka Mengetik Satu Tangan

Layar berukuran 5,5 inci dalam aspek rasio 18:9 dengan bezel tipis, membuat ASUS Zenfone Live L2 klop banget di genggaman tangan. Sejenak saya merasa bernostalgia, jadi kangen masa di mana layar smartphone dapat dijangkau dengan ibu jari dari ujung ke ujung yakni 4 inci sampai 5 inci.

Mungkin ini hanya soal adaptasi, dulu saya juga sempat merasa frustrasi menggunakan smartphone dengan layar besar. Tapi sekarang, sudah nyaman dan merasakan manfaatnya.

Nah bagaimana tantangan menggunakan kembali smartphone dengan layar kecil seperti Zenfone Live L2. Dibanderol Rp1.049.000, smartphone ini menyasar segmen entry-level dan bergerak dengan chipset Snapdragon 430 bersama RAM 2GB. Simak review ASUS Zenfone Live L2 selengkapnya berikut ini.

Pengalaman Mengetik

review-asus-zenfone-live-l2

Menggenggam Zenfone Live L2 sangat menyenangkan, ringkas, tipis, dan ringan. Serta, mudah keluar masuk kantong celana. Tapi kenyamanan mengetik juga perlu diperhatikan, mengingat penggunaan smartphone tak lepas dari aktivitas mengetik.

Gboard atau Google Keyboard menjadi papan ketik default-nya, beberapa poin di artikel review ini juga diketik secara mobile menggunakan Zenfone Live L2. Saya menambahkan keyboard bahasa Indonesia, menonaktifkan auto-correction, dan membiarkan prediksi kata selanjutnya aktif.

Mengetik dengan dua jempol pada layar 5,5 inci dalam aspek rasio 18:9 ini ternyata masih cukup asyik, agak sedikit sempit tapi masih lancar dan minim typo. Justru yang lebih mengesankan ialah pengalaman mengetik dengan satu tangan.

Saya ingin cerita sedikit, saat pulang kerja mengandalkan KRL dari stasiun Pasar Minggu – kereta jurusan Bogor selalu penuh sesak. Kalaupun bisa masuk, itu juga karena ada yang turun dan berdesakan persis di depan pintu.

review-asus-zenfone-live-l2

Selama kurang lebih 50 menit perjalanan, tentunya smartphone manjadi penghibur utama – kadang harus tetap mengetik artikel atau nonton video. Saat mengetik menggunakan Zenfone Live L2 di KRL dan mengandalkan fitur prediksi kata, saya bisa mengetik dengan satu jempol secara mudah.  Karena bobotnya ringan, tangan saya pun tidak terasa pegal.

Overall, layar 5,5 inci untuk nonton YouTube dan buka aplikasi medsos, sokongan resolusi HD+ dirasa cukup untuk memenuhi aktivitas harian. Sudut pandangnya luas dan kualitasnya bagus. Soal user interface, smartphone yang berjalan di Android 8.0 Oreo ini mengandalkan antarmuka ZenUI 5.

Punggung dengan Warna Gradasi

review-asus-zenfone-live-l2

Unit yang saya review berwarna cosmic blue, bagian punggungnya memiliki warna bergradasi dari hitam di bagian atas ke biru bawah dan kerangkanya dicat senada. Lalu, pada pojok atas kiri ditemui sebuah kamera yang diameternya cukup besar bersama satu LED flash.

Dibanding Zenfone Max M2 yang versi standar, back cover Zenfone Live L2 ini tampil lebih kekinian. Meskipun bagian mukanya tampil polos tanpa notch, dengan dahi dan dagu agak tebal.

Tombol power dan volume mendiami sisi kanan, sementara slot SIM menempati sisi sebrangnya. Pada sisi atas ditemui jack audio 3,5mm, sedangkan port microUSB dan speaker di sisi sebaliknya.

Performa Snapdragon 430 dengan RAM 2GB

review-asus-zenfone-live-l2

Zenfone Live L2 bertenaga Snapdragon 4 Series Mobile Platforms, yakni versi 430 yang tergolong cukup lawas. SoC ini mengemas CPU octa-core 1.4 GHz Cortex-A53 dan GPU Adreno 505.

review-asus-zenfone-live-l2

Bahu membahu bersama besaran RAM 2GB dan memori internal 16GB yang memang sangat pas-pasan. Kapasitas 16GB tersebut, saya tersisa 7,88GB saja. Jadi, sebaiknya gunakan untuk menginstal aplikasi dan untuk file media ditempat di microSD.

Walaupun miris, harap dimaklumi mengingat smartphone ini berada di segmen entry-level dengan harga yang cukup terjangkau; Rp1.049.000. Untuk menangani kebutuhan dasar ber-smartphone, seperti komunikasi telepon dan SMS, serta aplikasi chatting dan media sosial masih dapat dikerjakan dengan baik.

Berikut hasil benchmark dari sejumlah aplikasi:

  • AnTuTu 56.144
  • PCWork 2.0 3.709
  • 3DMark Sling Shot 596
  • Geekbench 4 single-core 650
  • Geekbench 4 multi-core 2.416

Kamera 13MP

review-asus-zenfone-live-l2

Berbekal satu kamera belakang beresolusi 13MP, pada kondisi cahaya yang ideal hasil fotonya sangat bisa diterima. Dengan bantuan aplikasi edit foto, kamera smartphone ini mencukupi untuk sekedar memotret momen harian dan mengunggah hasilnya ke media sosial seperti Instagram.

Sementara kamera depannya yang beresolusi 5MP, selain untuk selfie dan video call – juga bertugas untuk membuka kunci smartphone. Menyoal perekaman video, kamera depan maupun belakangnya mampu merekam video sampai resolusi Full HD.

Mengingat Zenfone Live L2 tanpa fingerprint sensor, face unlock menjadi pilihan utama dengan opsi tambahan keamanan seperti PIN, password, dan pola.

Berikut beberapa hasil foto dari ASUS Zenfone Live L2:

Verdict

Menimbang spesifikasi dan harga yang terjangkau, Zenfone Live L2 merupakan salah satu smartphone entry-level terbaik dikelasnya. Smartphone ini juga tampil menawan dengan punggung berwarna gradasi.

Saya tidak ragu merekomendasikan smartphone ini, tapi perlu diketahui bahwa smartphone ini  hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar ber-smartphone saja. Lebih cocok untuk smartphone kedua atau untuk keluarga, misalnya orangtua atau adik/keponakan yang penggunaannya tidak begitu aktif.

Sparks

  • Layar 5,5 inci dengan dimensi ringkas
  • Harga satu juta yang terjangkau
  • Performa Snapdragon 430 cukup baik untuk kebutuhan dasar

Slacks

  • RAM 2GB yang pas-pasan
  • Memori internal 16GB sangat kecil

Dell Umumkan Seri Laptop Bisnis Latitude Terbaru ke Indonesia

Buat Anda yang terus bergerak, sering bepergian, dari satu pertemuan ke rapat lainnya, ataupun bekerja secara remote – Dell Technologies telah memperkenalkan jajaran laptop Latitude terbaru untuk memenuhi kebutuhan komputasi pekerja modern.

Laptop bisnis Latitude ini dirancang ulang dengan dimensi lebih ramping sehingga mudah dibawa. Serta, bertujuan untuk membantu para pengguna bisnis bisa produktif lebih cepat dan lebih lama, kapan pun, di mana pun dan bagaimana pun cara mereka bekerja.

Dell-Latitude

Portofolio Dell Latitude generasi ke-10 ini telah tersedia di Indonesia, berikut daftar harganya:

  • Latitude 3300, harga mulai dari Rp 7.900.000
  • Latitude 3400, harga mulai dari Rp 8.200.000
  • Latitude 5300, harga mulai dari Rp 15.100.000
  • Latitude 5400, harga mulai dari Rp 17.400.000
  • Latitude 7400, harga mulai dari Rp 19.650.000
  • Latitude 7300, harga mulai dari Rp 21.200.000
  • Latitude 7400 2-in-1, harga mulai dari Rp 27.500.000

Ada tiga seri laptop Dell Latitude yang dirilis yaitu Latitude 3000, Latitude 5000, dan Latitude seri 7000. Latitude 3000 merupakan laptop bisnis pemula yang terjangkau oleh berbagai level perusahaan.

Sementara, Latitude 5000 merupakan laptop bisnis yang menawarkan berbagai fitur bisnis dan konfigurasi. Seperti opsi layar sentuh beresolusi HD dan Full HD, serta prosesor Intel Core generasi ke-8 dengan grafis diskret opsional untuk mengerjakan tugas-tugas berat.

Lalu, Latitude 7000 merupakan laptop kelas bisnis premium. Laptop ini dirancang dengan daya tahan baterai selama mungkin untuk digunakan. Dari semua model yang dirilis, yang paling menarik perhatian ialah Latitude 7400 2-in-1.

Laptop dengan desain desain convertible dan berlayar sentuh 14 inci FHD yang pertama kali diperkenalkan di ajang CES di awal tahun ini mengusung fitur Express Sign-in.

Menurut Dell, Latitude 7400 2-in-1 merupakan laptop pertama di dunia yang menggunakan sensor proximity atau jarak dekat persembahan dari Intel Context Sensing Technology.

Dengan Express Sign-in, laptop akan mendeteksi keberadaan penggunanya, menyalakan sistem, dan langsung memindai wajah pengguna untuk login dengan Windows Hello.

Bila pengguna beranjak menjauh, laptop akan langsung mendeteksinya dan otomatis mengunci untuk menghemat daya tahan baterai dan sekaligus menjaga keamanan.

Dibentuk lebih ramping, Dell menyatakan tidak mengorbankan performa, daya tahan baterai, konektivitas, port atau fitur-fitur penting lainnya.

Daya tahan baterai Latitude diklaim sangat panjang dan yang lebih penting lagi dibekali fitur pengisian cepat yang disebut ExpressCharge – di mana bisa mengisi ulang baterai hingga 80% hanya dalam waktu satu jam.

[Review] Dell XPS 13 9380, Salah Satu Ultrabook Terbaik 2019

Bicara soal ‘ultrabook‘, artinya laptop premium dengan body tipis nan enteng. Dua minggu terakhir berkat Dell XPS 13 9380, beban hidup tas saya terasa jauh lebih ringan.

Bukan hanya terbantu karena dimensinya yang ringkas, tapi juga prosesornya yang OP (over power) buat kebutuhan saya, mendapatkan kepuasan visual, dan yang tak kalah penting baterainya tahan lama. Walaupun minimnya port juga cukup merepotkan.

Di Indonesia, ultrabook ini dibanderol sekitar Rp30.300.000 juta. Seperti apa pengalaman menggunakan laptop premium ini? Simak review Dell XPS 13 9380 selengkapnya berikut. Di bawah ini merupakan hasil CPU-Z dan GPU-Z dari Dell XPS 13 9380:

13 Inci Ukuran Layar Laptop Terbaik?

Sesuai namanya, Dell XPS 13 9380 mengusung layar 13,3 inci yang menawarkan keseimbangan terbaik antara portabilitas dan fungsionalitas. Pasti masuk ke dalam tas dan tidak memakan banyak tempat, bisa digunakan dengan nyaman di meja kafe yang kecil sekalipun.

Layar sentuh berukuran 13,3 inci tersebut dikemas dalam desain InfinityEdge touch display, dengan bezel samping dan atas yang amat tipis. Nah yang bikin saya kesengsem ialah kualitas layarnya yang mewah dan sangat memanjakan mata.

Layar laptop ini sudah beresolusi 4K (3840×2160 piksel), didukung 100% sRGB color gamut, HDR, Dolby Vision, kecerahan 400 nits, contrast ratio 1500:1, dan sudut pandang seluas 178 derajat. Dell turut menyediakan aplikasi CinemaColor, ada empat screen mode yang bisa dipilih yaitu movie, evening, sports, dan animation.

Default-nya resolusi layar yang ditetapkan ialah Full HD yang ideal untuk kegiatan harian, di mana prosesor tak perlu bekerja ekstra dan konsumsi daya lebih efisien. Anda dapat beralih ke resolusi 4K saat benar-benar membutuhkannya, seperti menikmati saat konten hiburan, atau saat editing foto dan video 4K.

Posisi kamera webcam laptop ini berada di tempat seharusnya, yakni di atas layar. Uniknya, ukurannya kecil banget dan dilengkapi lampu indikator yang akan menyala saat kamera aktif. Kamera depan ini mampu memotret pada resolusi 0,9MP dan merekam video 720p 30 fps.

Desain Cantik

Unit Dell XPS 13 9380 yang saya review berwarna frost white, tampil putih bersih nan cantik, simpel tapi profesional. Terkadang dengan menjaga tampilan tetap sederhana, kita justru bisa lebih fokus menyelesaikan tugas dan pekerjaan.

review-dell-xps-13-9380

Penutup laptop terbuat dari material aluminium dan glass fiber pada sekitar keyboard-nya. Ukuran panjangnya 30,2cm dengan lebar 19,9cm. Sementara, ketebalannya berada di kisaran 0,78cm – 1,16cm dan bobotnya 1,23kg.

Pengalaman mengetik pada laptop ini sangat menyenangkan, keyboard-nya memiliki travel key 1,3mm yang nyaman dan menyuguhkan feedback yang kuat saat ditekan.

Sementara, trackpad-nya yang berlapis kaca terasa halus saat disentuh dan performanya sangat presisi, scroll dengan dua jari, swipe tiga jari, sampai aksi pinch-zoom bisa dilakukan dengan mudah.

Laptop ini dilengkapi dua port Thunderbolt 3 (USB Type-C) yang siap memberikan kecepatan transfer data tinggi, satu port USB Type-C 3.1, slot kartu microSD, dan jack headphone 3,5mm.

Tanpa adanya port USB Type-A, lalu bagaimana caranya menghubungkan laptop dengan smartphone, hardisk eksternal, ataupun mouse? Untungnya Dell melengkapi adaptor USB Type-C ke Type A dalam paket penjualannya. Bagi yang bergerak di dunia fotografi maupun videografi, Anda juga akan membutuhkan card reader SD card.

UI – Windows 10

Laptop menjalakan sistem operasi Microsoft terbaru Windows 10, antarmukanya sama seperti laptop Windows 10 lainnya. Namun Dell menanamkan sejumlah aplikasi bawaan, diantaranya Dell Mobile Connect, Dell Update, dan Dell Power Manager.

Dell Mobile Connect memungkinkan kita untuk menghubungkan smartphone Android atau iPhone dengan laptop, memudahkan kita bertukar file secara seamless antara smartphone dan laptop.

Dell Update mematikan kita mendapatkan update software terbaru. Sedangkan, Dell Power Manager memberikan kontrol lebih atas power profile dan penggunaan baterai.

Untuk sistem keamanan, Dell XPS 13 9380 dilengkapi sensor sidik jari yang terintegrasi dengan tombol power.

Performa

Dell XPS 13 9380 tersedia dalam beberapa konfigurasi, unit yang saya review menggunakan prosesor Intel Core i7-8565U Whisky Lake generasi ke-8, bersanding kartu grafis Intel UHD 620, besaran RAM 16GB, dan penyimpanan SSD 512GB.

Buat saya yang dalam bekerja harian menggunakan browser dengan banyak tab (bisa lebih 30 tab) dan aplikasi editing seperti Photoshop, Lightroom, dan Premiere Pro, tugas-tugas tersebut tergolong enteng bagi laptop ini.

Disuntik dengan prosesor terbaru bukan hanya membuatnya lebih cepat, tapi juga efisien sehingga baterainya dapat bertahan lebih lama. Dell menjanjikan baterainya mampu bertahan hingga 12 jam pada resolusi 4K dan hingga 21 jam pada resolusi Full HD. Setidaknya Anda bisa melewati jam kerja bebas kabel charge.

Verdict

Membawa tagline ‘the most powerful 13-inch in its class‘, tak diragukan lagi bahwa Dell XPS 13 9380 memang merupakan salah satu ultrabook terbaik pada tahun 2019 yang bisa Anda beli.

Yang jelas, laptop ini cocok buat Anda yang tak hanya mengejar performa semata, tapi juga kepuasaan visual dan kemudahan penggunaan berkat desain yang ultraportable.

Sparks

  • Resolusi layar 4K yang sangat tajam
  • Daya tahan baterai lama bile di resolusi Full HD
  • Performa powerful
  • Punya dua port Thunderbolt 3 (USB-C)

Slacks

  • Minim port, tanpa port USB Type-A
  • Tanpa SD card reader

Penjualan Perdana OPPO Reno 10x Zoom dan Tips Fotografi Mobile dari Darwis Triadi

Usai berakhirnya masa pre-order yang digelar pada tanggal 17-27 Juni secara online, kini OPPO secara resmi memulai penjualan perdana model tertinggi seri smartphone baru Reno yakni Reno 10x Zoom. Di Indonesia, smartphone yang menyasar segmen premium high-end ini dibanderol Rp13 juta.

“Pada penjualan perdana, kurang lebih perangkat OPPO Reno terjual 1,7x lebih banyak dibandingkan OPPO R17 Pro. Sementara dibanding OPPO Find X, Reno 10x Zoom mendapatkan respon lebih besar sekitar 2-3 persen.” Ujar Aryo Meidianto, PR Manager OPPO Indonesia.

Penjualan-Perdana-OPPO-Reno-10x-Zoom-3

“Uniknya ialah pada sesi penjualan pre-order Reno series, 70 persen konsumen yang melakukan pembelian secara online memilih Reno 10x Zoom. Hal ini sudah seperti yang kita rencanakan, di mana target pasar Reno 10x Zoom tentunya lebih tinggi dibandingkan Reno.” Lanjut Aryo.

Aryo menambahkan target pasar OPPO Reno 10x adalah tipikal orang-orang yang memang sudah bekerja di perusahaan, umur sekitar 25-35 tahun, dan dengan penghasilan di atas Rp10 juta. Orang-orang ini banyak memanfaatkan e-commerce dan penggunaan kartu kreditnya juga cukup tinggi.

Penjualan perdana OPPO Reno 10x Zoom ini akan digelar di beberapa kota. Dimulai dari Central Park Mall Jakarta (27 Juni), Trans Studio Mall Bandung (29 Juni), dan Pakuwon Mall Surabaya (30 Juni).

OPPO memberikan berbagai nilai tambah kepada total 200 orang pembeli OPPO Reno 10x Zoom yang tersebar di tiga kota tersebut. Di mana konsumen yang datang pertama ke area penjualan perdana akan mendapatkan IMOO Watch Phone Z5 senilai Rp3,2 juta.

Selain itu, selama periode penjualan perdana – konsumen berhak mendapatkan cashback sebesar Rp1 juta. OPPO juga menawarkan promo tukar tambah hingga Rp1,5 juta dari Joy Exchange. Sementara untuk O-Fans, OPPO menambah ekstra cashback hingga Rp1 juta.

Selain kemampuan kamera, Aryo menjelaskan bahwa yang menjadi daya tarik Reno series ialah karena memiliki storage 256GB dan RAM yang besar. Bersama pengalaman Panoramic Screen, serta keluaran suara yang kencang dengan dual speaker dan teknologi Dolby Atmos (khusus Reno 10x Zoom).

Klinik Fotografi Bersama Darwis Triadi

Penjualan-Perdana-OPPO-Reno-10x-Zoom-2

Hadir dengan kemampuan kamera mumpuni, pada acara penjualan perdana tersebut OPPO turut menghadirkan seorang fotografer profesional yakni Darwis Triadi untuk memberikan kelas fotografi mobile menggunakan kamera Reno 10x Zoom.

Ia sudah menggunakan Reno 10x Zoom sekitar satu bulan, menurutnya fitur kamera yang menarik tentu saja fasilitas zoom-nya dan mode expert-nya.

Agar tetap mendapatkan hasil foto yang optimal, tentu kita harus bijak menggunakan fitur zoom. Meskipun bisa melakukan perbesaran sebanyak 60x digital zoom, sebaiknya gunakan sampai 5x optical zoom saja, paling banter 10x hybrid zoom untuk menjaga kualitas foto.

Ia memberi tips, fasilitas zoom ini sebaiknya digunakan pada kondisi cahaya yang ideal. Kalau cahaya cukup, shutter speed juga mencukupi dan bisa menggunakan zoom dengan stabil.

Bila menggunakan fasilitas zoom di dalam ruangan atau cahaya minim, harus lebih hati-hati dan harus pegang smartphone dengan stabil saat memotret.

“Sementara, pada mode expert saya bisa menggunakan shutter speed serendah mungkin dan bisa sengaja membuat foto under atau over exposure sedikit. Cobalah membiasakan diri menggunakan mode expert, karena di mode ini kita bisa menggunakan teknik fotografi seperti menggunakan kamera (DSLR/mirrorless).” Ujar Darwis Triadi.

Kapan waktu yang tepat menggunakan mode expert? Menurutnya ada dua kondisi, kalau punya waktu banyak maka sebaiknya gunakan mode expert. Sebaliknya, kalau memotret saat hunting atau sambil jalan maka gunakan mode auto saja. Jangan lupa aktifkan fitur AI Scene Recognition.

Pada malam hari, selain bisa menggunakan mode malam – kita juga bisa menggunakan mode expert dan bantuan tripod. Gunakan ISO 100 dan shutter speed lebih lama untuk mendapatkan foto malam hari yang tajam dan cerah, asal pastikan subjek yang di foto tidak bergerak.

Tips dan trik lainnya dari Darwis Triadi ialah cobalah bereksplorasi dan bermain-main dengan backlight, peka melihat jatuhnya cahaya, gunakan refleksi kaca, serta bermain foreground dan background agar foto lebih berdimensi.

“OPPO Reno 10x Zoom ini dipersiapkan untuk orang-orang yang punya hobi fotografi dan hunting dengan kamera. Smartphone ini sudah setara dengan kamera entry-level (terutama kamera pocket di rentang harga Rp10 jutaan).” Tutup Darwis.

Katanya kamera smartphone memang sudah mengalahkan kamera pocket entry-level, tapi menurut saya belum dapat mengalahkan kamera pocket premium – apalagi kamera mirrorless.

Kamera smartphone memang praktis dan teknologi di dalamnya semakin canggih. Tapi kalau bicara soal kualitas foto, menurut saya di rentang harga Rp5-10 juta, kita masih mendapatkan kamera mirrorless dengan kualitas foto yang cukup baik. Sementara, di atas Rp10 juta akan mendapatkan kualitas foto dan juga video yang cukup baik.

Smartphone Gaming

OPPO-Reno-12

Dari tadi, kita bahas tentang kamera mulu. Padahal Reno 10x Zoom juga merupakan smartphone pertama dengan chipset Qualcomm termutakhir Snapdragon 855 yang resmi hadir di Indonesia.

Didukung kapasitas RAM 8GB dan storage hingga 256GB, Reno 10x Zoom dipastikan mumpuni untuk aktivitas gaming berat sekalipun. Aspek lain yang membuatnya asyik buat gaming juga karena Reno 10x Zoom menggunakan tiga ragam teknologi pendingin: Cooling Gel, Triple Graphite Layering, dan Copper Pipes.

Penjualan-Perdana-OPPO-Reno-10x-Zoom-4

Faktor ini juga yang membuat salah satu konsumen bernama William Sudhana, rela menukar perangkat iPhone 7 Plus kesayangannya dengan Reno 10x Zoom.

“Smartphone OPPO sudah menunjukkan kualitasnya, spesifikasi tinggi dengan harga yang kompetitif, itu membuatnya saya penasaran. Selain itu, karena saya juga bermain game dan melihat Snapdragon 855 di Reno 10x Zoom.” Ungkap William Sudhana.

Baterai 4065 mAh yang katanya awet, lengkap dengan teknologi isi cepat VOOC 3.0 Flash Charge juga menjadi pertimbangannya. Satu hal lagi, ia juga rupanya seorang content creator di Instagram. Melihat kemampuan 10x hybrid zoom dan kualitas kamera yang menjanjikan, menurutnya dapat menggantikan kamera mirrorless untuk sekedar kebutuhan daily content.

Verdict

Melihat fitur dan spesifikasi yang dibawanya, OPPO Reno 10x Zoom memang smartphone yang menjanjikan. Fasilitas kamera yang ditawarkan, meliputi kamera utama dengan resolusi tinggi 48MP, dikemas bersama lensa ultra wide, dan lensa telephoto dengan kemampuan 6x optical zoom, 10x hybrid zoom, dan hingga 60x digital zoom – sangat menantang kreativitas para content creator.

Sebagai smartphone yang ditujukan di segmen premium high-end, harga Reno 10x Zoom juga semahal smartphone flagship kompetitor; Rp13 juta. Yang perlu diketahui ialah OPPO melalui sebuah proses yang sangat panjang untuk membangun brand image, terutama lewat smartphone kelas menengah mereka yakni F series yang akhirnya pensiun setelah menunaikan tugasnya dengan baik.

[Infografis] Fitur Unggulan, Serta Perbedaan OPPO Reno dan Reno 10x Zoom

OPPO telah merilis seri smartphone baru yang disebut ‘Reno‘. Seri ini akan menggantikan seri yang sudah ada sebelumnya; F dan R series.

Reno series diposisikan sebagai smartphone high-end. Saat ini, Reno series terdiri dari dua model yaitu Reno yang dibanderol Rp7.999.000 dan Reno 10x Zoom Rp12.999.000.

Dari sisi kamera, Reno standar masih mengandalkan konfigurasi yang sama dengan smartphone F11 series. Sementara, Reno 10x Zoom tampil mentereng dengan konfigurasi triple camera.

Kamera utama beresolusi tinggi dikemas bersama lensa ultra wide dan juga lensa telephoto. Reno 10x Zoom mampu melakukan 6x optical zoom, 10x hybrid zoom, dan hingga 60x digital zoom.

Lebih lengkap untuk fitur unggulan, serta perbedaan OPPO Reno dan Reno 10x Zoom bisa Anda lihat di infografis berikut ini:

infographic oppo reno

Canon Umumkan Tiga Printer PIXMA Seri G, Tangki Tinta Bisa Diisi Ulang dan Hemat

Printer masa kini itu praktis dan multifungsi. Ukuran body-nya makin ringkas, dilengkapi teknologi nirkabel, dan juga sangat hemat tinta.

Melalui pt. Datascrip sebagai authorized distributor-nya di Indonesia, Canon telah merilis tiga printer dengan sistem tangki tinta yang bisa diisi ulang yakni PIXMA Ink Efficient G-series.

Meliputi PIXMA Ink Efficient G6070, G5070, dan GM2070. Mereka mampu mencetak hingga 8.300 halaman hitam putih dan 7.700 halaman berwarna dengan satu set tinta bawaannya.

canon-umumkan-tiga-printer-pixma-seri-g-1

Printer PIXMA Ink Efficient G-series ini memang dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan cetak banyak, murah, dan tetap berkualitas. Sangat ideal untuk pelaku bisnis kecil dan menengah, serta kantor yang memiliki kebutuhan cetak dalam volume besar.

Canon PIXMA Ink Efficient G6070

Merupakan tipe tertinggi, G6070 dilengkapi lebih banyak fitur. Tak hanya bisa nge-print, tapi juga dibekali kemampuan scan dan copy.

Harganya dipatok Rp5.500.000, serta dilengkapi koneksi nirkabel dan port ethernet. Printer ini juga memiliki panel 2-line LCD yang memudahkan pengaturan dan pengoperasian printer.

Canon PIXMA Ink Efficient G5070

Lanjut ke tipe G5070, printer ini juga dirancang untuk produktivitas cetak tinggi. Harganya sedikit lebih terjangkau yakni Rp3.520.000, tapi tidak dilengkapi dengan fitur scan dan copy. Meski begitu, G5070 juga dilengkapi panel 2-line LCD sehingga mudah saat digunakan.

Canon PIXMA Ink Efficient G2070

PIXMA-G2070

Menurut Canon, kebutuhan cetak dokumen sebagian besar adalah hitam putih, termasuk dokumen bisnis. Walupun terkadang juga membutuhkan cetak warna meski frekuensi dan volumenya sedikit.

Beranjak dari kebutuhan tersebut, G2070 pun lahir sebagai printer monokrom pertama yang bisa difungsikan untuk cetak warna. Printer ini dibekali dengan tangki tinta hitam yang dapat diisi ulang dan juga didesain khusus agar dapat dipasang kartrid tinta warna.

Bila kartrid dilepas, G2070 kembali akan berfungsi sebagai printer monokrom yang dapat mencetak hingga 8.300 halaman dari satu botol tinta isi ulang. Harga printer G2070 ini dijual Rp2.937.000.

Dirancang untuk kebutuhan cetak tinggi, ketiga printer PIXMA seri G terbaru ini juga memiliki kapasitas baki penyimpanan yang besar dan teknologi cetak dua sisi secara otomatis.

Adapun untuk harga tinta isi ulangnya, Ink bottle G1-70 black pigment 170 ml dibanderol Rp173.800 dan Rp159.500 untuk Ink bottle G1-71 cyan, magenta, dan yellow.

Canon PIXMA TS707

Selain merilis tiga printer PIXMA seri G, Canon juga menghadirkan PIXMA TS707. Printer ini memiliki kecepatan mencetak 15 ipm untuk dokumen hitam putih dan 10 ipm untuk dokumen warna, sementara untuk cetak foto borderless ukuran 4R hanya membutuhkan waktu 21 detik.

PIXMA TS707 dibekali 5 kartrid tinta individu termasuk kartrid pigmen hitam untuk menghasilkan cetak teks yang tajam. Bila ingin mencetak banyak dengan biaya murah, bisa menggunakan kartrid ukuran XL yang bisa mencetak hingga 800 halaman dokumen warna.

Soal harga, PIXMA TS707 ini dibanderol Rp2.145.000 dengan garansi satu tahun. Sementara, tinta PGI-780 black dijual Rp251.900, PGI-780 black XL Rp393.800, dan Rp339.900 untuk tinta warna CLI-781 black, cyan, magenta, yellow, dan grey XL.

[Review] OPPO F11 Jewelry White, Penutup F Series yang Manis

Saya menyukai smartphone F11 series dari OPPO. Baik F11 versi standar yang masih pakai notch, maupun F11 Pro yang tampil futuristik dengan mekanisme kamera depannya yang inovatif.

Setelah sekian lama tertunda, harus antri karena lagi banyak banget perangkat yang harus di-review dan akhirnya datang juga giliran untuk mengeksekusi OPPO F11.

Sebelumnya saya sempat pegang yang warna flourite purple, tapi sudah ditarik. Sebagai gantinya dikasih warna yang terbaru; jewelry white. So, masih tergolong lumayan fresh. Berikut review OPPO F11 selengkapnya.

Putih Mempesona

Review-OPPO-F11-3
OPPO F11 Jewelry White – Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Bila OPPO F11 warna flourite purple dan marble green tampil mencolok, jewelry white terlihat lebih kalem, simple tapi berkelas. Punggungnya memiliki warna bergradasi, dari putih susu pada bagian atas ke ungu muda pada bagian bawah.

Hanya saja bagian kerangkanya tidak dicat senada dengan warna punggungnya melainkan berwarna silver. Bezel samping layar juga berwarna berlawanan, yaitu hitam dan kesannya tidak menyatu.

Review-OPPO-F11-4
OPPO F11 Jewelry White – Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Dari sisi layar, OPPO F11 juga mengusung panel IPS berukuran 6,53 inci yang sama seperti yang ada pada versi Pro-nya. Di-support resolusi 1080×2340 piksel dalam rasio 19.5:9.

Bedanya F11 masih mengadopsi waterdrop screen, di mana tampilan layarnya masih terhalangi oleh notch yang menampung kamera depan 16MP. Earpiece melekat di atasnya, sementara ambient light sensor dan proximity sensor tersembunyi di bawah permukaan layar.

Review-OPPO-F11-5
OPPO F11 Jewelry White – Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Beralih ke bagian belakang, ditemui setup dual-camera yang ditempatkan di tengah bagian atas dengan posisi agak menonjol. Sebuah LED flash berada tepat di bawahnya, diantara fingerprint sensor.

Tombol power berada sendirian di sisi kanan dan di sisi kiri ada tombol volume dan SIM tray berbentuk hybrid SIM. Pada sisi atas hanya ada mikrofon kedua, sementara mikrofon utama, bersama jack audio 3.5mm, port microUSB, dan speaker ada di sisi bawah.

Desain memang soal personal, pada seri sebelumnya yakni F9 series saya masih kurang sreg melihatnya. Tapi pada F11 series, terlepas dari adanya notch atau rising camera – pada dasarnya desain smartphone F11 series memang sudah bagus.

Flourite purple, marble green, atau jewelry white, semua pilihan warna OPPO F11 tampil menarik. Tapi, kalau harus memilih saya akan pilih warna putih atau hijaunya. Alasannya, karena warna gradasi ungu ke biru atau sebaliknya sudah terlalu mainstream alias pasaran.

Android 9.0 Pie; ColorOS 6

User experience yang diberikan oleh ColorOS 6 versi terbaru ini semakin cerdas. Sebab sudah tertanam machine learning dan dilengkapi fitur-fitur berbasis kecerdasan buatan yang akan mempelajari kebiasaan pengguna untuk memberikan pengalaman lebih baik.

Seperti Hyper Boost yang akan meningkatkan performa saat dibutuhkan, meliputi System Boost, APP Boost, dan Game Boost. Di mana sistem akan secara otomatis menyesuaikan pengaturan untuk sistem operasi, aplikasi, dan game.

Review-OPPO-F11-12
OPPO F11 Jewelry White – Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Bagi yang hobi bermain game, OPPO F11 sudah didukung fitur Game Space dan Game Assistant. Game Space akan mengumpulkan semua game yang Anda install pada satu tempat dan menampilkan estimasi daya tahan baterai dan kekuatan sinyal. Tapi yang lebih penting lagi, Anda bisa mengubah mode smartphone ke high performance, memblokir notifikasi, dan mengunci tingkat kecerahan.

Sementara Game Assistant dapat diakses saat kita bermain game, caranya dengan mengusap pinggiran layar maka akan muncul beberapa fitur seperti no notification, reject call, play AFK, screenshot, screen recording, dan messages.

Dari sisi visual, antarmuka ColorOS 6 hadir dengan background berwarna putih dengan ikon aplikasi berbentuk bulat berwarna cerah. Kesannya itu bersih, rapi, dan terlihat menyenangkan. Buat yang ingin lebih personal, terdapat Theme Store untuk menggantikan tampilan default smartphone.

Seperti biasa, pada sisi kiri homescreen terdapat Smart Assistant. Berisi widget, shortcut, dan informasi yang bisa disesuaikan. Bagi pecinta app drawer, ColorOS 6 ini juga sudah menyediakan drawer mode. Soal keamanan, metode fingerprint sensor ataupun face unlock bekerja dengan lancar.

Hardware dan Performa

Review-OPPO-F11-13
OPPO F11 Jewelry White – Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Sama seperti OPPO F11, F11 Pro bergerak dengan chipset Mediatek Helio P70. SoC ini memiliki performa CPU dan GPU yang cukup powerful, dengan fitur kecerdasan buatan (AI) yang turut ditingkatkan.

Dengan CPU octa-core, yang terdiri dari quad-core 2.1 GHz Cortex-A73 dan quad-core 2.0 GHz Cortex-A53, dan GPU Mali-G72 MP3. Disokong besaran RAM 4GB dan memori internal 128GB.

Walaupun besaran RAM-nya 4GB, selisih RAM 2GB (F11 Pro punya RAM 6GB) tidak mempengaruhi performa secara signifikan. Mungkin baru akan terasa setelah cukup lama menggunakannya dan telah menginstal banyak aplikasi. Berikut hasil benchmark dari sejumlah aplikasi:

  • AnTuTu 148.095
  • PCWork 7.971
  • 3DMark Sling Shot 1.702
  • 3DMark Sling Shot Extreme – OpenGL ES 3.1 1.286
  • 3DMark Sling Shot Extreme – Vulkan 1.262
  • Geekbench single-core 1.563
  • Geekbench multi-core 5.991

Kamera Utama 48 MP

Kemampuan fotografi OPPO F11 juga tidak bakal berbeda jauh dengan F11 Pro. Sebab keduanya memiliki konfigurasi dual camera dan fitur kamera yang identik.

Kamera utamanya mengandalkan sensor gambar Sony IMX586 yang berukuran 1/2 inci beresolusi 48 MP dengan piksel 0.8 μm dan aperture f/1.8. Kamera sekundernya 5 MP dengan aperture f/2.4 sebagai depth sensor. Sementara, kamera depannya 16 MP dengan aperture f/2.0.

Mode photo OPPO F11 didukung oleh AI Scene Recognition, yang dapat mengenali 23 scene dan 864 skenario. Ibaratnya mode auto yang lebih advance, Anda cuma harus fokus pada komposisi foto dan tak perlu ambil pusing memikirkan pengaturan.

Pada mode photo kamera belakang ini juga didukung sebuah LED flash, HDR, Dazzle Color, mode Beautification (dari level 0-100), optical zoom sebanyak 2x, dan sejumlah efek filter.

Karena mengimplementasi pola filter warna ‘Quad Bayer‘, di mana setiap 2×2 piksel digabungkan dan bekerja sebagai satu piksel. Resolusi foto yang dihasilkan pun menjadi hanya 12 MP, tapi dengan piksel besar 1,6 μm yang lebih dapat diandalkan di kondisi cahaya rendah.

Review-OPPO-F11-33

Anda dapat memilih memotret dengan resolusi 48 MP dan piksel 0.8 μm dengan mengubah aspek rasio dan resolusi 48 MP ini juga dapat digunakan pada mode expert. Sayangnya meski kita mendapatkan foto beresolusi tinggi, namun kita kehilangan dukungan AI Image Processing dan hampir kehilangan semua fitur yang ada.

Beralih ke antarmuka kameranya, ada lima mode yang tersedia yaitu photo, portrait, video, night, pano, expert, time-lapse, slo-mo, dan Google Lens. Sebagai informasi, fitur AI Scene Recognition tidak bekerja di kamera depan, sedangkan fitur Beautification hanya bekerja di mode photo dan portrait (tidak bekerja di video).

Soal perekam videonya, kamera depan dan belakang OPPO F11 dapat merekam video pada resolusi 1080p. Menariknya fitur zoom 2x juga tersedia, sangat membantu untuk mengambil close up maupun makro. Satu lagi, tersedia efek filter yang bisa digunakan untuk menekankan tema cerita video kita.

Berikut hasil foto dari OPPO F11:

Verdict

Review-OPPO-F11-16
OPPO F11 Jewelry White – Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Selain rising camera, OPPO F11 tidak mengalami distorsi maupun mengalami penguatan dibanding versi Pro-nya. Tercatat hanya besaran RAM yang dikurangi menjadi 4GB, tetapi kapasitas penyimpanannya ditambah menjadi 128GB (walaupun ada juga versi yang 64GB).

Adapun soal harga, OPPO F11 varian RAM 4GB dengan penyimpanan 128GB dibanderol Rp3.699.000. Saat ini, tersedia juga varian RAM 4GB dengan penyimpanan 64GB yang dijual Rp3.299.000. Sementara, OPPO F11 Pro RAM 6GB dan penyimpanan 64GB harganya Rp4.699.000.

Satu hal lagi yang perlu dipertimbangkan ialah umur dari smartphone F series itu sendiri. Seperti yang kalian ketahui, OPPO telah merilis Reno series dan me-replace F series dan R series. OPPO F11 dan F11 Pro mungkin merupakan smartphone F series yang terakhir.

Sparks

  • Warna jewelry white tampil mempesona
  • Harga sangat terjangkau, terutama versi penyimpanan 64GB
  • Kamera sama bagusnya dengan OPPO F11 Pro

Slacks

  • Sebagai smartphone F series terakhir, umurnya mungkin pendek
  • Masih pakai port microUSB, belum type-C

ASUS Luncurkan Laptop Ringkas VivoBook Ultra A412 dan K403

Laptop itu penting banget, dengan perangkat yang satu ini kita bisa bekerja lebih efektif tak kenal tempat dan waktu. Bahkan buat sebagian orang, laptop selalu dibawa-bawa tiap berangkat dan pulang kerja.

Sebab itu selain faktor performa yang harus mencukupi sesuai kebutuhan, ukuran laptop juga menjadi pertimbangan utama. Kalau prioritas Anda sama seperti yang dijabarkan di atas, maka seri laptop VivoBook Ultra terbaru dari ASUS yakni A412 dan K403 ini layak dipertimbangkan.

ASUS VivoBook Ultra A412

Saya akan bahas mulai dari VivoBook Ultra A412 yang ditujukan untuk kalangan anak muda. Tampil lebih stylish dalam balutan warna menarik yaitu coral crush, peacock blue, slate grey, dan transparent silver.

Pada peluncurannya, ASUS berkolaborasi dengan Rizky Febian dan Ria Ricis. Keduanya dianggap sosok yang cocok untuk mempresentasikan VivoBook Ultra A412.

Sebagai laptop dengan layar 14 inci, VivoBook Ultra A412 hadir dengan dimensi yang cukup ringkas. Ukuran panjangnya 32cm dengan lebar 21cm. Sedangkan, ketebalannya 1,9cm dengan bobot 1,5kg.

Kuncinya terletak pada penggunaan teknologi NanoEdge Display. Di mana bezel samping layarnya cukup tipis hanya 5,7mm dan screen-to-body ratio 87 persen sehingga dimensi body-nya dapat diperkecil.

Sementara, mekanisme ErgoLift Design membuat body utama yakni bagian yang terdapat keyboard laptop akan terangkat dan membentuk sudut dua derajat. Posisi keyboard yang miring ini membuat aktivitas mengetik dan pengoperasian laptop lebih nyaman saat digunakan.

Laptop ini juga dilengkapi dengan fitur fingerprint sensor yang sudah terintegrasi dengan Windows Hello. Selain pastinya lebih aman, proses membuka kunci laptop juga lebih praktis dan tak perlu repot mengetikkan password.

Dari sisi konektivitas, VivoBook Ultra A412 dilengkapi dengan beragam port, mulai dari dua buah USB Type-A, USB Type-C, HDMI, hingga microSD card reader.

Soal performa, ASUS menyediakan lima pilihan konfigurasi. Anda tinggal pilih sesuai dengan kebutuhan dan budget. Berikut adalah harga dari masing-masing konfigurasinya:

  • Intel Core i3-8145U, RAM 4GB – Rp7.599.000
  • Intel Core i3-8145U, MX250, RAM 4GB – Rp8.599.000
  • Intel Core i5-8265U, RAM 8GB – Rp10.299.000
  • Intel Core i5-8265U, MX250, RAM 8GB – Rp11.299.000
  • Intel Core i7-8565U, MX250, RAM 8GB – Rp13.799.000

ASUS juga menghadirkan program promosi khusus, di mana 100 orang pertama yang membeli VivoBook Ultra A412 akan mendapatkan T-shirt eksklusif yang dilengkapi tanda tangan Rizky Febian dan Ria Ricis. T-shirt tersebut dapat diklaim di website ASUS pada periode 20 Juni hingga 19 Juli 2019.

ASUS VivoBook Ultra K403

asus-luncurkan-laptop-ringkas-vivobook-ultra-a412-dan-k403
ASUS VivoBook Ultra K453 – Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Selain meluncurkan laptop VivoBook Ultra A412, ASUS juga memperkenalkan VivoBook Ultra K403. VivoBook Ultra K403 ditujukan untuk kalangan yang mengutamakan mobilitas, orang-orang yang sangat mobile.

Keunggulan utama laptop ini ialah daya tahan baterai yang diklaim dapat mencapai 24 jam, berdasarkan pengujian internal ASUS yakni dengan memutar video beresolusi HD dalam kondisi offline secara nonstop. Sehingga pengguna tak perlu khawatir kerepotan mencari sumber listrik karena laptop ini dapat bertahan seharian.

asus-luncurkan-laptop-ringkas-vivobook-ultra-a412-dan-k403
ASUS VivoBook Ultra K453 – Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Sebagai perangkat yang mengutamakan mobilitas, VivoBook Ultra K403 juga hadir dengan dimensi yang cukup ringkas. Ukuran layarnya 14 inci, panjangnya 32,3cm dengan lebar 20,8cm. Sedangkan, ketebalannya 1,65cm dengan bobot 1,3kg.

Seperti saudaranya, VivoBook Ultra K403 juga mengadopsi NanoEdge Display. Dengan bezel tipis 4,1 mm dan memiliki screen-to-body ratio hingga 87 persen.

Selain ringkas, laptop ini juga memiliki durabilitas tinggi dan telah mengantongi sertifikasi standar ketahanan militer MIL-STD-810G. Untuk kelengkapan dan jumlah port yang dibawanya sama seperti VivoBook Ultra A412.

Adapun soal harga dan konfigurasi, hanya terdapat dua varian yaitu prosesor Intel Core i3-8145U dengan RAM 4GB dan penyimpanan SSD 512GB yang dibanderol Rp8.099.000. Satu lagi, menggunakan prosesor Intel Core i5-8265U dengan RAM 8GB dan penyimpanan SSD 512GB.

[Review] ASUS VivoBook Ultra A412; Lebih Ringkas dan Stylish, Viewing Angle Layar Kurang Luas

ASUS memiliki banyak seri laptop, dari yang diperuntukkan untuk gaming seperti ROG dan TUF, ZenBook untuk para content creator. Lalu, ada ASUSPro untuk pebisnis, hingga laptop multimedia VivoBook di segmen mainstream.

Sebelumnya Dailysocial telah mengulas ASUS VivoBook 15 X505ZA varian Ryzen 5. Laptop ini menawarkan performa yang mumpuni, tapi dimensi body-nya yang bongsor agak merepotkan saat dibawa bepergian.

Asus-VivoBook-Ultra-A412-8

Kini ASUS telah merilis VivoBook Ultra A412 yang ditujukan untuk para anak muda. Sebutan ‘Ultra‘ di sini menekankan ukuran yang ramping dan desain lebih stylish dalam balutan warna menarik, seperti coral crush, peacock blue, slate grey, dan transparent silver.

Berikut adalah harga dari masing-masing konfigurasinya:

  • Intel Core i3-8145U, RAM 4GB – Rp7.599.000
  • Intel Core i3-8145U, MX250, RAM 4GB – Rp8.599.000
  • Intel Core i5-8265U, RAM 8GB – Rp10.299.000
  • Intel Core i5-8265U, MX250, RAM 8GB – Rp11.299.000
  • Intel Core i7-8565U, MX250, RAM 8GB – Rp13.799.000

Unit yang saya review berwarna transparent silver, meski kesannya cukup klasik tapi cukup mudah menarik perhatian. Dengan konfigurasi prosesor Intel Core i5-8265U dan kartu grafis NVIDIA GeForce MX250.

Berikut review ASUS VivoBook Ultra A412 selengkapnya dan di bawah ini merupakan hasil CPU-Z dan GPU-Z dari ASUS VivoBook Ultra A412:


NanoEdge Display & ErgoLift Design

Asus-VivoBook-Ultra-A412-11

ASUS VivoBook Ultra A412 mengusung layar 14 inci dan sudah menggunakan teknologi NanoEdge Display dengan screen-to-body ratio 87 persen. Di mana bezel samping layarnya cukup tipis hanya 5,7mm sehingga dimensi body-nya dapat diperkecil.

Ukuran panjangnya 32cm dengan lebar 21cm. Sementara, ketebalannya berada di 1,9cm dan bobotnya 1,5kg. Memang bukan yang tertipis dan teringan, tapi dimensinya sudah tergolong ringkas. Mudah dibawa bepergian dan ideal dijadikan sebagai partner untuk bekerja secara mobile atau bahkan traveling.
Asus-VivoBook-Ultra-A412

Seperti lini premium ZenBook, VivoBook Ultra A412 juga hadir dengan ErgoLift Design. Mekanisme ini membuat body utama yakni bagian yang terdapat keyboard laptop akan terangkat dan membentuk sudut dua derajat.

Posisi keyboard yang miring ini membuat aktivitas mengetik lebih nyaman dibandingkan menggunakan keyboard laptop dengan posisi datar. Adapun rongga udara ekstra yang dibentuk membuat sirkulasi udara lancar, sehingga sistem pendinginan dapat bekerja lebih optimal.


Mengenai port yang ada di laptop ini jenisnya cukup lengkap, meskipun jumlahnya standar. Pada sisi kanan terdapat slot Kensington lock, port USB 3.1 Type-A, dua lampu indikator daya dan charging, serta microSD card reader.

Ya, hanya tersedia slot kartu memori microSD saja, bukan slot SD card. Artinya bagi yang hobi fotografi dengan kamera mirrorless, membutuhkan SD card reader untuk menyisipkan SD card.

Beralih ke kiri, terdapat port charging, port HDMI, port USB 2.0 Type-A, port USB 3.1 Type-C, dan jack audio. Laptop baru, apalagi dirilis tahun 2019 memang harus punya setidaknya satu port USB Type-C – keberadaan port ini semakin penting karena multi fungsi.

Layar & Keyboard

Sebagai laptop dengan layar 14 inci, ASUS VivoBook Ultra A412 menawarkan keseimbangan terbaik antara portabilitas dan fungsionalitas. Menggunakan panel LED backlit beresolusi FHD (1920×1080 piksel) dengan lapisan Anti-Glare dan NTSC 45%.

Resolusi Full HD memang sudah mencukupi untuk berbagai kegiatan. Sayangnya unit yang saya review viewing angle-nya kurang bagus, alhasil layarnya terlihat kurang tajam dan warna yang tampil menjadi tidak akurat. Awalnya hal ini sangat mengganjal mata, meski setelah beberapa lama penggunaan – akhirnya bisa terbiasa.

Soal keyboard, Vivobook Ultra A412 menggunakan layout tenkeyless dan telah dilengkapi dengan LED backlit sehingga kita tetap dapat mengetik dengan nyaman meski dalam keadaan gelap.


Pengalaman mengetik menggunakan keyboard VivoBook Ultra A412 memang terbilang asyik. Tombol keyboard memiliki key travel sejauh 1,3mm, jarak antara tombolnya tidak terlalu rapat dan tidak terlalu jauh. Setiap tombolnya juga memiliki durabilitas tinggi dan telah lolos uji hingga 10.000 kali tekan.

Diposisikan sebagai laptop mainstream, laptop ini memang tidak dilengkapi dengan kamera infra red dan sistem pengenal wajah. Namun memiliki sensor pemindai sidik jari yang ditempatkan di bagian touchpad-nya.

Fingerprint sensor tersebut sudah terintegrasi dengan fitur Windows Hello, membuka kunci laptop pun semudah membuka kunci layar smartphone, Anda bisa masuk ke dalam sistem tanpa harus mengetikkan password.

Performa – Intel Core i5 8265U

Asus-VivoBook-Ultra-A412-14

ASUS VivoBook Ultra A412 memiliki beberapa konfigurasi, unit yang saya review mengandalkan prosesor Intel Core i5 8265U (Whisky Lake) generasi ke-8. Prosesor ini menggunakan konfigurasi 4 core 8 thread dan memiliki TDP hingga 15 watt yang cukup hemat daya.

Menariknya, beberapa varian laptop ini juga telah dilengkapi dengan chip grafis NVIDIA GeForce MX250 dengan VRAM GDDR5 sebesar 2GB. Artinya, kemampuan olah grafis laptop ini cukup baik dan bisa digunakan untuk berbagai tugas yang membutuhkan tenaga grafis ekstra seperti video editing.

Performanya turut didukung oleh penyimpan berbasis SSD 512GB dan RAM sebesar 8GB berjenis DDR4 yang terdiri dari memori on-board sebesar 4GB dan memori tambahan sebesar 4GB.

Memori tersebut berjalan di kecepatan 2400MHz, sayangnya mendukung konfigurasi dual-channel. Meski begitu, memori Vivobook Ultra A412 masih bisa di-upgrade hingga total 12GB (4+8GB) untuk mendapatkan performa multitasking yang lebih baik.

Dari sisi baterai, VivoBook Ultra A412 mengusung baterai berkapasitas 37Wh yang tidak begitu besar. Sejauh ini, VivoBook Ultra A412 dapat menemani saya sekitar 3,5 jam untuk penggunaan standar seperti browsing, mengetik, dan sesekali membuka Photoshop.

Verdict

Besar kecil ukuran sebuah laptop memang menentukan kenyamanan saat menggunakannya. Berkat teknologi NanoEdge Display dan ErgoLift Design, ASUS berhasil menekan dimensi VivoBook Ultra A412 yang berlayar 14 inci menjadi lebih kecil lagi. Jadi, tidak merepotkan dan tidak memakan banyak tempat saat membawanya.

Soal performa, ASUS menyediakan lima pilihan konfigurasi. Anda tinggal pilih sesuai dengan kebutuhan dan budget. Kalau prioritas utama Anda ialah performa, ASUS VivoBook 15 X505ZA bisa menjadi alternatif dengan harga lebih terjangkau.

Terakhir beberapa kekurangan pada laptop ini yang sangat saya keluhkan ialah sudut pandang layarnya yang kurang bagus dan daya tahan baterainya standar.

Sparks

  • Bezel samping layar tipis 
  • Mekanisme ErgoLift Design 
  • Penyimpanan SSD 512GB

Slacks

  • Viewing angle layar kurang luas
  • Daya tahan baterai standar
  • Tidak mendukung konfigurasi dual-channel

OPPO Umumkan A1K, Berada Antara A5s dan A3s

Pada segmen entry-level, sebelumnya OPPO menjagokan A5s yang merupakan penerus dari A3s. Kini OPPO punya jagoan baru yang disebut OPPO A1K untuk menjawab kebutuhan anak muda yang aktif dalam media sosial.

Smartphone OPPO A1K ini hadir dengan tiga keunggulan utama, sistem antarmuka ColorOS 6 terbaru, baterai besar 4.000 mAh, dan teknologi kecerdasan buatan.

OPPO-A1K

OPPO seri A1K ini hadir dengan fitur-fitur yang cocok untuk menjawab kebutuhan anak muda di zaman sekarang, apalagi kalangan ini aktif melakukan kegiatan di media sosial dan selalu up-to-date.” Ujar Aryo Meidianto A, Public Relations Manager OPPO Indonesia.

Menurut survei yang dilakukan oleh OPPO, pada rentang umur 16 sampai 22 tahun – pengguna anak muda sangat menyukai kegiatan di media sosial dan chatting. Makanya mereka membutuhkan smartphone dengan baterai yang besar dan kamera yang mumpuni.

OPPO A1k sudah menjalankan Android 9.0 Pie dengan antarmuka ColorOS 6 yang membawa berbagai macam fitur baru seperti Smart Driving, Smart Bar, dan Smart Assistant.

Smart Driving merupakan fitur yang dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan dalam berkendara dengan melakukan pembatasan terhadap notifikasi dan mengizinkan panggilan ke beberapa kontak yang didaftarkan.

Ada juga fitur riding mode yang akan mensenyapkan notifikasi kecuali panggilan masuk. Riding mode akan mengubah antarmuka panggilan masuk dengan menampilkan ikon besar yang mudah untuk dijangkau saat berkendara. Tentu saja, sebaiknya tidak menggunakan smartphone saat berkendara.

Selain itu, OPPO A1k memiliki fitur Smart Bar yang memungkinkan kita menonton video streaming dan chatting dalam waktu yang bersamaan. Layarnya sendiri berukuran 6.1 inci dengan notch berbentuk mini waterdrop screen, disokong resolusi HD+ dalam rasio 19.5:9.

Soal fotografi, OPPO A1K membawa satu kamera belakang 8MP dan kamera depan 5MP. Lengkap dengan fitur HDR Smart Technology yang berfungsi untuk menghasilkan gambar dengan dynamic range yang lebih luas dan lebih kaya warna.

Dapur pacunya mengandalkan chipset Mediatek MT6762 Helio P22, dengan besaran RAM 2GB dan memori internal 32GB. Berkat kapasitas baterai besar 4000 mAh dan sistem Smart Management, daya tahan baterainya memang lebih lama.

Bila tertarik, OPPO A1K tersedia dalam dua pilihan warna bernuansa klasik yaitu hitam dan merah. Harganya Rp1.799.000 dan untuk mendapatkannya bisa dipesan secara pre-order pada tanggal 20 Juni 2019 eksklusif melalui situs daring Akulaku.com.

Kalau dilihat dari kombinasi harga dan spesifikasinya, A1K jelas merupakan versi ekonomis dari A5s – meskipun pemangkasan fiturnya cukup signifikan. Serta, menjadi alternatif dari A3s yang secara fitur dan spesifikasi masih cukup menarik sebagai smartphone satu jutaan.