5 Pemain Veteran Dota 2 yang Gagal Lolos Menuju The International 10

The International 10 belum juga resmi digelar namun banyak cerita sudah mewarnai gelaran tahunan terbesar Dota 2 ini. Mulai dari turnamen yang tadinya direncanakan digelar pada tahun 2020 kemarin harus ditunda karena pandemi COVID-19 hingga sengitnya persaingan DPC musim ini.

Sengitnya persaingan DPC musim ini membuat beberapa tim kuat gagal lolos menuju TI 10. Beberapa nama tim kuat yang gagal lolos antara lain Team Nigma, Team Liquid, Tundra Esports, NAVI, hingga EHOME. Selain itu sengitnya persaingan DPC musim ini juga membuat beberapa pemain veteran Dota 2 juga gagal lolos menuju TI 10.

Siapa saja mereka? Berikut daftar 5 pemain veteran Dota 2 juga gagal lolos menuju TI 10:

1. KuroKy

Image Credit: WePlay

Kegagalan Team Nigma untuk lolos ke dalam The International 10 mengejutkan banyak pihak. Pasalanya Team Nigma merupakan salah satu tim Dota 2 papan atas di Eropa. Selain itu squad Team Nigma juga diisi oleh mantan pemain Team Liquid yang berhasil menjuarai TI 7 dan runner-up TI 9 kemarin.

Sayangnya performa dari KuroKy dan kawan-kawan terus menurun sepanjang tahun 2021 ini. Mereka hanya mampu finis di urutan 13 klasemen akhir DPC 2021. Sementara tim yang lolos menuju TI 10 hanya diambil 12 tim teratas saja. Kemudian pada babak kualifikasi TI 10, Team Nigma juga tampil buruk setelah dikalahkan oleh OG di final lower bracket.

Kini rekor penampilan KuroKy di TI sudah terhenti. Sebelumnya KuroKy menjadi salah satu pemain yang tidak pernah absen selama gelaran The International Dota 2 berangsung sejak 2011 silam. Kemudian, sebagai pemain veteran, KuroKy juga menyandang pemain dengan 1.000 kemenangan di pertandingkan kompetitif Dota 2 dan menjadi pemain dengan penggunaan jumlah hero terbanyak di dunia profesional.

2. Dendi

Image Credit: EsportsJunkie

Ikon Dota 2 Dendi untuk kesekian kalinya gagal lolos ke dalam The International. Terakhir kali Dendi bertanding pada gelaran TI adalah pada tahun 2016 silam bersama NAVI. Sayangnya setelah 5 tahun berjuang, Dendi masih belum bisa menembus turnamen nomor 1 Dota 2 ini.

Memang semenjak Dendi memutuskan keluar dari NAVI pada tahun 2018 kemarin dan membentuk timnya sendiri, performanya terus menurun. Juara TI 1 dan finalis TI 2 serta TI 3 tersebut terus berkutat di papan tengah turnamen Dota 2 di kawasan CIS.

Hingga akhirnya musim ini bersama tim B8, Dendi masih belum mampu mengembalikan performanya. Usianya yang saat ini sudah mencapai 31 tahun sepertinya juga menjadi penyebab turunnya performanya. Meskipun begitu Dendi tetaplah Dendi, sang ikon veteran dan legenda Dota 2.

3. Sylar

Image Credit: Starladder

Sylar adalah pemain Dota 2 asal Tiongkok yang sudah terjun ke dunia kompetitif Dota 2 pada tahun 2011 silam. LGD Gaming adalah tim pertama yang merekrut Sylar di usiannya yang ke 18 tahun. Sylar membawa tim-tim yang dia bela menjadi tim papan atas di kompetisi Dota 2 Tiongkok maupun internasional.

Sayangnya performa tim yang dia bela selalu naik turun. Meskipun selalu tampil apik di setiap turnamen yang dijalani, namun timnya kesulitan untuk memenangkan sebuah turnamen. Sylar sudah tampil sebanyak 5 kali dengan 3 tim yang berbeda di gelaran The International. Namun tidak sekalipun berhasil menjuarainnya. Prestasi terbaiknya adalah 1 kali juara 2 bersama Vici Gaming di tahun 2014 dan 2 kali juara 3 bersama LGD Gaming di tahun 2012 dan 2015.

Musim ini Sylar bermain untuk tim EHOME. Persaingan ketat Dota 2 di Tiongkok membuatnya kesulitan untuk menembus papan atas turnamen. Pada babak kualifikasi TI 10 kemarin, EHOME gagal lolos setelah dikalahkan oleh Elephant di partai final.

4. EternaLEnVy

Image Credit: DreamHack

Siapa penggemar esports Dota 2 yang tidak mengenal EternaLEnVy? Pemain asal Amerika Serikat yang mempunyai julukan lain bernama EE Sama tersebut mempunyai kemampuan bermain Dota 2 yang mengagumkan. Sayangnya banyak juga skandal yang melibatkan dirinya dalam kiprahnya di kompetisi profesional.

EternaLEnVy pertama kali terjun ke dunia esports Dota 2 pada tahun 2012 silam bersama No Tidehunter. No Tidehunter adalah pemain berbakat di game Heroes of Newerth sebelum memutuskan untuk pindah ke Dota 2. Puncak kejayaan karir EternaLEnVy terjadi pada tahun 2014 saat tergabung bersama Cloud 9. Sayangnya EternaLEnVy hanya mampu finis di urutan 5 besar gelaran The International 2014.

Selanjutnya karir dari EternaLEnVy tidak menentu. Dia sering sekali berpindah pindah tim setelah dream team Cloud 9 memutuskan untuk bubar. Beberapa tim besar pernah EternaLEnVy bela seperti Team Secret, Team NP, dan Fnatic. Pada tahun 2021 ini performanya juga semakin menurun. EternaLEnVy bermain untuk 3 tim pada tahun ini yakni Black N Yellow, bumble bEE’s, dan terakhir 4 Zoomers.

5. Aui_2000

Image Credit: techinasia

Aui_2000 juga merupakan salah satu pemain veteran yang gagal lolos ke dalam The International 10 mendatang. Aui_2000 mengawali karir Dota 2 bersamaan dengan EternaLEnVy yakni pada tahun 2012 silam. Kedua pemain bertemu dan membentuk tim yang akhirnya bernama Cloud 9.

Setelah Cloud 9 bubar pada tahun 2015, karir Aui_2000 berbeda dengan EternaLEnVy. Aui_200 selalu tampil konsisten dan membela tim-tim besar. Beberapa contohnya adalah Evil Geniuses, Digital Chaos, dan Team NP. Bersama Evil Geniuses Aui_2000 berhasil menjuarai The International 2015 silam.

Setelah itu Aui_2000 memilih untuk menjadi coach sebelum akhirnya kembali menjadi pemain lagi pada tahun 2019. Pada tahun 2021 ini Aui_2000 tergabung bersama Arkosh Gaming. Sayangnya penampilannya tidak mampu membawa tim asal Kanada ini melaju ke TI 10.


Itulah tadi 5 pemain veteran yang gagal lolos menuju The International 10. Meskipun mempunyai pengalaman yang banyak namun usia yang semakin bertambah sepertinya tidak bisa ditutupi. Kita lihat saja apakah mereka masih akan terus bermain dan berjuang untuk dapat mengikuti The International 11 mendatang.

Inilah 21 Tim Peserta Wild Rift SEA Championship 2021

Turnamen Wild Rift SEA Championship 2021 akan segera dimulai. Turnamen yang mempertemukan tim-tim Wild Rift di kawasan Asia Tenggara, Taiwan, Hongkong, dan Oseania ini nantinya akan digelar pada 14 September hingga 3 Oktober 2021 mendatang. Riot Games selaku sang developer bekerja sama dengan ESL untuk menyelenggarakan turnamen Wild Rift akhir musim ini.

Wild Rift SEA Championship 2021 kali ini akan diikuti oleh 21 tim. 21 tim yang berhasil lolos ke dalam turnamen ini merupakan tim-tim terbaik yang sebelumnya bermain dalam turnamen Wild Rift Fall Season di 9 kawasan yang ada yakni Indonesia, Singapura, Malaysia, Vietnam, Filipina, Thailand, Taiwan, Hongkong, dan Oseania.

Berikut ini daftar 21 tim peserta Wild Rift SEA Championship 2021:

Image Credit: ESL Asia

GROUP STAGE:

  • EVOS Esports TH (Thailand)
  • Geek Fam (Malaysia)
  • Azure Esports (Oseania)
  • Team Secret (Filipina)
  • ONE Team (Taiwan)
  • SBTC Esports (Vietnam)
  • SVP (Hongkong)
  • Alliance (Singapura)
  • MBR Esports (Indonesia)

PLAY-IN:

  • Buriram United Esports (Thailand)
  • INVATE Esports (Thailand)
  • Berjaya Dragons (Malaysia)
  • FENNEL Adversity (Filipina)
  • Flash Wolves (Taiwan)
  • Looking For Daddy (Taiwan)
  • Divine Esports (Vietnam)
  • Saigon Phantom (Vietnam)
  • Team Flash (Vietnam)
  • QWQ (Hongkong)
  • Banana (Singapura)
  • BOOM Esports (Indonesia)

Kedua puluh satu tim peserta Wild Rift SEA Championship 2021 dibagi ke dalam 2 babak yakni group stage dan play-in. Pada babak play-in, 12 tim akan dibagi menjadi 3 grup dengan masing-masing 4 tim. Pertandingan akan dilaksanakan dengan sistem double elimination dengan format best of 5. Pemenang dari setiap grup akan melaju ke babak group stage. Sementara pada babak group stage, 12 tim akan dibagi menjadi 2 grup dengan masing-masing 6 tim. Pertandingan babak group stage akan dilaksanakan dengan format best of 2. 4 tim teratas setiap grup akan lolos ke babak playoff.

Wild Rift SEA Championship 2021 akan memperebutkan total hadiah sebesar US $200 ribu atau sekitar Rp2,8 miliar dan 2 slot menuju turnamen Wild Rift World Championship 2021. Turnamen Wild Rift SEA Championship 2021 ini juga merupakan turnamen seri kedua dari Wild Rift tingkat Asia Tenggara dan sekitarnya tahun ini. Turnamen pertama yakni Wild Rift SEA Icon Series 2021: Summer Super Cup digelar pada Juni 2021 kemarin dan berhasil dimenangkan oleh EVOS Esports TH dari Thailand.

Rekap FFML Season 4 Divisi 1 Week 3: Paruh Musim Berakhir, Persaingan Kian Ketat

Turnamen Free Fire Master League (FFML) Season 4 Divisi 1 saat ini sudah memasuki paruh musim. 3 Minggu jalannya turnamen dilalui dengan pertempuran yang seru. Pada minggu ketiga ini pertandingan terjadi antara grup A dan C (matchday 5) serta grup B dan C (matchday 6).

Pada matchday 5 yang mempertemukan tim dari grup A dan C, tim dari grup C mendominasi 3 round awal. KINGS Esports, Island of Gods, dan RRQ Hades masing-masing mendapatkan 1 Booyah. Namun dalam 3 round berikutnya permainan tim grup A mulai membaik. BONAFIDE Esports berhasil mencuri 1 Booyah! Sementara NXL Ligagame berhasil mengamankan 2 Booyah! di 2 round terakhir.

Pada matchday 6 yang mempertemukan tim dari grup B dan C, terjadi kebalikan dari minggu lalu. Minggu lalu tim grup B berhasil tampil perkasa dan mendominasi tim dari grup C. Kini giliran tim grup C yang melakukannya. Dari 6 round yang dipertandingkan, 5 di antaranya berhasil dimenangi oleh tim grup C. Island of Gods, Siren GPX, dan KINGS Esports berhasil mendapatkan 1 Booyah. Kemudian The Prime Esports berhasil membawa 2 Booyah di hari itu. Sementara itu 1 Booyah lainnya berhasil dicuri oleh ONIC Olympus dari grup B.

Image Credit: FF Esports Indonesia

Dengan hasil itu, peta persaingan FFML Season 4 Divisi 1 semakin sengit lagi. Tim-tim masih mempunyai peluang yang sama untuk mengamankan posisi puncak masing-masing grup. Di grup A posisi pertama klasemen paruh musim berhasil diduduki oleh SES Alfaink dengan 67 poin. Di bawahnya ada BONAFIDE Esports dan NXL Ligagame dengan poin 58 dan 57 poin.

Kemudian di grup B posisi puncak sementara berhasil diamankan oleh ONIC Olympus dengan 70 poin. EVOS Divine membuntuti di posisi kedua dengan 65 poin. Sementara di grup C Siren GPX dan KINGS Esports masih mengamankan 2 posisi atas klasemen dengan 65 dan 64 poin.

Pertandingan minggu keempat yang akan dilaksanakan pada 11 dan 12 September 2021 mendatang sepertinya akan semakin sengit lagi. Tim-tim peserta FFML Season 4 ini akan mengerahkan kekuatannya di paruh akhir turnamen. Mereka berusaha untuk mengamankan 2 posisi atas klasemen tiap grup untuk mendapatkan slot otomatis menuju turnamen Free Fire Indonesia Master (FFIM) Fall 2021.

Tampil Tak Terkalahkan, MBR Esports Juarai Wild Rift SEA Icon Series 2021: Fall – Indonesia

Turnamen Wild Rift SEA Icon Series 2021: Fall – Indonesia telah resmi berakhir. Pertempuran seru terjadi antara 2 tim kuat yakni BOOM Esports dan MBR Esports di partai grand final. MBR Esports akhrinya berhasil memenangkan turnamen ini setelah mengalahkan BOOM Esports dengan skor 4-0 langsung.

Penampilan MBR Esports dalam SEA Icon Series 2021: Fall – Indonesia memang tidak terkalahkan. Sejak babak kualifikasi 16 besar, MBR Esports tampil konsisten dan tidak pernah 1 kali pun mengalami kekalahan. Kemudian pada babak group stage MBR Esports juga berhasil mengungguli tim-tim kuat lainnya seperti ION Esports dan Eagle365 Esports. Tim ION Esports yang lebih dijagokan menjuarai turnamen ini akhirnya harus tereliminasi di babak group stage.

Pada babak playoff, penampilan MBR Esports juga tidak menurun. Mereka berhasil mengalahkan BOOM Esports di semifinals dan ECHO Esports di upper bracket finals dengan skor yang sama yakni 3-0. Hingga akhirnya di partai grand final MBR Esports berjumpa lagi dengan BOOM Esports dan mengalahkannya dengan skor 4-0.

Image Credit: Liquipedia

Dengan kemenangan ini maka MBR Esports berhak membawa pulang hadiah sebesar Rp75 juta sebagai juara pertama. Sedangkan BOOM Esports yang menempati posisi runner-up berhasil mengantongi hadiah sebesar Rp40 juta. Selain itu, sebagai finalis SEA Icon Series 2021: Fall – Indonesia baik MBR Esports maupun BOOM Esports berhak mewakili Indonesia di ajang SEA Championship 2021 yang akan digelar pada 14 September 2021 mendatang. Turnamen ini merupakan turnamen Wild Rift tingkat internasional yang mempertemukan tim-tim terbaik dari kawasan Asia Tenggara, Taiwan, Hongkong, dan Oseania.

SEA Icon Series 2021: Fall – Indonesia berjalan dengan sukses. Turnamen ini merupakan musim yang kedua tahun ini dari seri SEA Icon Series 2021. Turnamen SEA Icon Series 2021: Fall – Indonesia berlangsung dari tanggal 21 Agustus hingga 5 September 2021 kemarin dan memperebutkan total hadiah sebesar Rp170 juta. Turnamen sebelumnya yakni SEA Icon Series 2021: Summer – Indonesia digelar pada Juni 2021 kemarin dan memperebutkan total hadiah sebesar Rp190 juta. ONIC Esports tampil sebagai juara SEA Icon Series 2021: Summer – Indonesia kemarin setelah mengalahkan Bigetron Infinity di partai puncak.

Juarai PMPL SEA Ladies Season 4, Belletron ACE Raih Back to Back Champions

Turnamen PUBG Mobile khusus perempuan se-Asia Tenggara yakni PMPL SEA Ladies Season 4 telah berakhir. Turnamen yang diikuti oleh 16 tim dari 4 negara yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam tersebut berhasil dimenangi oleh Belletron ACE. Belletron ACE merebut title “back to back champions” setelah menggungguli rival dari Indonesia lainnya yakni Alter Ego Dione di posisi kedua.

Pertandingan PMPL SEA Ladies Season 4 ini hanya mempertandingkan 2 round saja. Belletron ACE sempat tertinggal di round pertama karena hanya berada di posisi 7 dengan perolehan kills 7. Round pertama ini berhasil dimenangi oleh Invictus MY dari Malayisa dan Four Young Talent Girl dari Vietnam di posisi kedua.

Selanjutnya pada round kedua Belletron ACE tampil perkasa. Belletron ACE berhasil meraih Winner-Winner Chicken Dinner dan membunuh hingga 15 pemain dalam 1 round ini. Dengan total poin sebanyak 39 poin, Belletron ACE menjuarai PMPL SEA Ladies Season 4. Belletron ACE unggul 3 poin atas Alter Ego Dione di posisi kedua dengan 36 poin.

Image Credit: PUBG Mobile Esports Indonesia

Sementara itu 2 tim Indonesia lainnya yang mengikuti PMPL SEA Ladies Season 4 yakni Capital 9 Axe dan 88 Esports tampil buruk. Kedua tim hanya mampu berada di posisi 10 klasemen akhir untuk Capital 9 Axe dan posisi 16 untuk 88 Esports. 88 Esports menempati posisi juru kunci PMPL SEA Ladies Season 4. Padahal 88 Esports merupakan juara dari PMPL ID Season 4 2021 Ladies Tournament kemarin.

Belletron Ace yang kini dimotori oleh 2 pemain baru yakni Mute dan Jessie serta pemain lama Babyla, DevilDust, dan Kyra berhak menyandang ratu PUBG Mobile di Asia Tenggara. Dengan kemenangan ini juga, Bigetron ACE berhak membawa pulang hadiah sebesar US$500 atau sekitar Rp7,1 juta. Turnamen PMPL SEA Ladies Season 4 ini mengalami penurunan hadiah. Pada season sebelumnya total hadiah yang diperebutkan mencapai US$2.000 atau sekitar Rp28 juta, sekarang hanya US$500 atau sekitar Rp7,1 juta saja.

Ajang PMPL SEA Ladies sendiri merupakan turnamen yang digelar oleh Tencent Games guna mewadahi tim-tim PUBG Mobile perempuan di Asia Tenggara. PMPL SEA Ladies sudah memasuki musim yang keempat. Pada musim ketiga yang digelar April 2021 kemarin, turnamen ini juga berhasil dimenangi oleh Belletron ACE.

Rekap PMPL ID Season 4 Minggu 2: Bigetron RA Tumbang, Tim-Tim Underdog Bersaing Sengit

Turnamen PUBG Mobile Pro League (PMPL)  Season 4 2021: Indonesia Regular Season saat ini memasuki minggu yang kedua. Pada minggu yang kedua ini tim-tim kuat mulai kewalahan. Mereka kesulitan menghadapi tim-tim baru yang menjadi underdog dalam turnamen PMPL ID Season 4 kali ini.

Bigetron RA, Skylightz Gaming, DEWA United, dan Eagle 365 Esports adalah 4 tim yang gagal lolos ke dalam Super Weekend kali ini. Pasalnya, keempat tim tersebut bermain buruk dan berada di 4 klasemen terbawah saat pertarungan Weekdays berlangsung.

Tim Debutan Tunjukan Kemampuannya, Buat Tim Unggulan Kewalahan

Image Credit: Bigetron Esports

Dengan absennnya beberapa tim kuat, pertarungan Super Weekend minggu kedua ini berlangsung seru. Tim-tim debutan berusaha menunjukan kemampuannya melawan tim-tim papan atas PUBG Mobile di Indonesia. NERO Team tampil mengesankan pada minggu 2 dengan torehan 4 Winner-Winner Chicken Dinner dan mengoleksi 170 poin. Padahal pada minggu pertama kemarin, NERO Team gagal lolos ke Super Weekends. Sayangnya Nero Team masih berada di posisi kedua tertinggal 5 poin atas BONAFIDE yang tampil konsisten finis di papan atas meskipun hanya mampu mendapatkan 2 Winner-Winner Chicken Dinner saja.

Sementara tim-tim unggulan seperti LIVESCAPE, Genesis Dogma GIDS, dan Aura Fire harus berkutat di papan bawah klasemen Super Weekend minggu kedua. LIVESCAPE hanya mampu mendapatkan 81 poin dan berada di peringkat 12 klasemen. Di atasnya ada Genesis Dogma GIDS dengan 104 poin. Sementara Aura Fire berhasil mengumpulkan 124 poin dan berada di posisi 7 klasemen.

BONAFIDE Merangsek Ke Puncak Klasemen PMPL ID Season 4

Image Credit: PUBG Mobile Esports Indonesia

Dengan hasil tadi, maka klasemen sementara PMPL ID Season 4 kali ini menjadi semakin sengit. BONAFIDE langsung merangsek ke puncak klasemen lewat performa apiknya di minggu kedua dengan total poin sebesar 304 poin. Sementara pemimpin klasemen minggu kemarin yakni RRQ Ryu harus puas turun 1 peringkat dengan total poin sebesar 288 poin.

Penampilan apik NERO Team di minggu kedua ini juga menaikan peringkatnya menjadi di urutan 11 dengan 170 poin. Absennya Bigetron RA di Super Weekends minggu kedua ini langsung menurunkan peringkat mereka. Bigetron RA saat ini berada di posisi 13 dengan 141 poin dari 20 tim peserta PMPL ID Season 4.

Pertarungan minggu terakhir PMPL ID Season 4 pada minggu ketiga nanti sepertinya akan semakin seru lagi. Pertempuran memperebutkan posisi puncak untuk mendapatkan slot langsung menuju PMPL SEA Championship League Season 4 dan pertempuran memperebutkan 16 slot menuju babak Country Finals akan semakin seru dan sengit untuk ditonton.

Forev, Mikoto, dan ninjaboogie Buat Tim Bernama Tolong Hamba, Ikuti Kualifikasi BTS Pro Series Season 8

Turnamen Dota 2 bertajuk BTS Pro Series akan memasuki season yang kedelapan. Pada season kali ini, Beyond the Summit selaku sang organizer akan menggelar di 2 wilayah yakni SEA (Asia Tenggara) dan Amerika. Total hadiah yang diperebutkan mencapai US$100.000 atau sekitar Rp1,4 miliar. Turnamen ini akan digelar secara online pada 7 hingga 26 September 2021 mendatang.

BTS Pro Series SEA Season 8 nantinya akan diikuti oleh 10 tim peserta. 8 tim sudah memastikan diri mengikuti turnamen ini lewat jalur undangan. Sedangkan 2 slot tersisa akan diperebutkan melalui babak kualifikasi. 8 tim undangan tersebut adalah Team SMG, OB.Neon, Galaxy Racer Esports, Motivate.Trust Gaming, BOOM Esports, Execration, Army Geniuses, dan Polaris Esports.

Sementara itu babak kualifikasi menuju BTS Pro Series SEA Season 8 akan dimulai pada 4 September 2021 ini. Banyak tim potensial yang mengikuti babak kualifikasinya. Salah satu tim yang menjadi sorotan adalah tim bernama “Tolong Hamba”. Tim ini diisi oleh para pemain hebat yang baru saja dilepas tim-tim Dota 2 di Asia Tenggara. Roster tim Tolong Hamba yakni Daniel “Ghost” Chan Kok Hong, Rafli Fathur “Mikoto” Rahman, Lee “Forev” Sang-don, Brizio Adi “Hyde” Putra, dan Michael “ninjaboogie” Ross Jr.

Ghost merupakan pemain asal Malaysia yang dahulunya bermain untuk Galaxy Racer dan Team Mystery. Kemudian Mikoto dan Hyde yang sebelumnya bermain untuk BOOM Esports. Selanjutnya Forev merupakan offlaner asal Korea Selatan yang pada awal tahun 2021 kemarin bermain untuk tim HOYO. Terakhir ada Ninjaboogie, pemain asal Filipina ini sebelumnya bermain untuk Team SMG.

Tolong hamba sepertinya akan menjadi penantang yang kuat bagi tim lain untuk lolos dari babak kualifikasi menuju BTS Pro Series SEA Season 8 ini. Babak kualifikasi BTS Pro Series SEA Season 8 akan akan menyediakan hingga 64 slot tim peserta.

Turnamen BTS Pro Series sendiri terakhir kali digelar di Season 7 pada 2 hingga 15 Agustus 2021 kemarin. Turnamen yang diikuti oleh 8 tim peserta Dota 2 dari Asia Tenggara tersebut berhasil dimenangkan oleh Galaxy Racer. Galaxy Racer berhasil mengalahkan tim kuat, Fnatic di partai grand final dengan skor 3-2.

Imbas Peraturan Baru Pemerintah Tiongkok, 3 Turnamen Esports Besar Harus Ditunda

Sebelumnya, pemeritah Tiongkok menerapkan peraturan baru bagi para pemain game di negaranya. Peraturan tersebut adalah soal pembatasan waktu bermain untuk anak-anak di bawah 18 tahun. Tujuan utama pemerintah Tiongkok menerapkan peraturan ini adalah untuk menghindari efek kecanduan bermain game pada anak-anak.

Peraturan baru dari pemerintah Tiongkok tersebut ternyata juga berimbas pada dunia esports. Beberapa turnamen esports di Tiongkok terkena dampak dari pembatasan waktu bermain untuk anak-anak di bawah 18 tahun. 3 turnamen besar yakni Call of Duty: Mobile Masters, Peacekeeper Elite League, serta League of Legends: Wild Rift LPL Qualifier harus ditunda karena berusaha untuk mematuhi kebijakan pemerintah tersebut.

Turnamen COD: Mobile Masters saat ini sedang memasuki minggu keenam dan harus mundur 1 minggu dari jadwal semula. Sebanyak 14 tim COD: Mobile terbaik di Tiongkok berpartisipasi dalam turnamen yang memperebutkan total hadiah sebesar CN¥3 juta atau sekitar Rp6,6 miliar dan slot menuju 2021 World Championship Finals.

Image Credit: Peacekeeper Elite League

Kemudian turnamen Peacekeeper Elite League juga harus diundur selama 1 minggu. Turnamen ini merupakan liga terbesar PUBG Mobile di Tiongkok dan memperebutkan slot menuju PUBG Mobile Global Championship (PMGC) 2021.

Selain itu turnamen League of Legends: Wild Rift LPL Qualifier yang rencananya akan dimulai pada 6 September diundur menjadi 11 September 2021. Turnamen ini merupakan turnamen kualifikasi untuk memperebutkan slot menuju Wild Rift World Championship 2021 dan diikuti oleh 17 tim Wild Rift terbaik di Tiongkok.

Tiongkok memang tengah memperketat peraturan mengenai video game selama beberapa tahun terakhir, yang diklaim, untuk melindungi kesehatan mental dan fisik kepada anak-anak. Kebijakan sebelumnya membatasi waktu bermain game anak-anak hingga 1,5 jam sehari. Kini kebijakan baru lebih ketat lagi karena hanya memperbolehkan anak-anak untuk bermain game selama 1 jam saja pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu serta hari libur nasional di antara jam 8 hingga 9 malam.

Bagaimana dampak jangka panjang aturan tadi ke industri esports di sana? Pasalnya, tidak sedikit pemain esports di sana yang masih berada di bawah umur, seperti yang ada di 3 turnamen besar tadi. Apakah membebankan tugas mendidik anak kepada negara memang masih masuk akal di zaman sekarang?

Rainbow Six Siege akan Dipertandingkan dalam PlayStation Tournaments Open Series

Game developer terkemuka asal Perancis, Ubisoft, baru saja mengumumkan bahwa Tom Clancy’s Rainbow Six Siege akan masuk ke dalam PlayStation Tournaments Open Series. PlayStation Tournaments Open Series sendiri merupakan seri turnamen mingguan dan bulanan yang diadakan oleh Sony secara online untuk game-game yang berada di console PlayStation 4.

Bergabungnya Tom Clancy’s Rainbow Six Siege ke dalam PlayStation Tournaments Open Series akan dimulai pada bulan September 2021 ini. Hadirnya turnamen Tom Clancy’s Rainbow Six Siege di PlayStation Tournaments Open Series diharapkan dapat menjadi wadah para pemain dari seluruh dunia yang menginginkan permainan kompetitif.

Image Credit: Ubisoft

Para pemain Tom Clancy’s Rainbow Six Siege di platform PS4 kini dapat mengikuti turnamen yang kompetitif dalam PlayStation Tournaments Open Series setiap minggunya. Pemenang dari babak kualifikasi tiap minggunya akan bertanding kembali dalam babak Monthly Finals. Berikut ini jadwal kualifikasi untuk turnamen PlayStation Tournaments Open Series:

  • Kamis: Babak kualifikasi Asia Pasifik dan Amerika Selatan
  • Jumat: Babak kualifikasi Eropa Timur dan Amerika Utara
  • Sabtu: Babak kualifikasi Eropa Barat, Amerika Utara, dan Timur Tengah

Pemain yang ingin mengikuti PlayStation Tournaments Open Series dapat melakukan pendaftaran di website PlayStation. PlayStation Tournaments Open Series nantinya akan memperebutkan beragam hadiah mulai dari skin, avatars, mata uang R6 Credits, hingga uang tunai.

Hadirnya turnamen Tom Clancy’s Rainbow Six Siege tentunya menjadi sinyal positif atas perkembangan dunia esports. Masuknya R6S ini menandakan keinginan Sony yang lebih serius menggarap esports, setelah sebelumnya mereka juga telah mengakuisisi Evo ataupun mematenkan platform turnamen yang terintegrasi di PS5.

Sedangkan Tom Clancy’s Rainbow Six Siege sendiri merupakan game tactical FPS yang dirilis pada akhir tahun 2015 silam. Game ini merupakan satu-satunya game buatan Ubisoft yang berhasil menembus ranah esports kelas dunia. Tom Clancy’s Rainbow Six Siege mempunyai banyak turnamen esports. Turnamen terbesar tahunan bertajuk Six Invitational 2021 berhasil diselenggarakan pada Mei 2021 kemarin. Turnamen tersebut diikuti oleh 20 tim terbaik di dunia dan memperebutkan total hadiah sebesar US$3 juta atau sekitar Rp43 miliar.

Rekap FFML Season 4 Divisi 1 Week 2: Grup B Tampil Mendominasi

Free Fire Master League (FFML) Season 4 Divisi 1 saat ini sudah memasuki minggu yang kedua. Pada minggu kedua ini tim-tim papan atas sudah mulai menunjukan keunggulannya dari tim lain. Mereka berusaha memperjauh jarak poin yang diraih.

Pada hari pertama minggu kedua, pertandingan mempertemukan tim-tim dari grup B dan C. Pada pertandingan ini tim-tim dari grup B berhasil mendominasi jalannya pertandingan. Dari 6 ronde yang dipertandingkan 5 ronde di antaranya berhasil dimenangi oleh tim dari grup B yakni Rimo Arjuna, ONIC Olympus, MBR Aerowolf, EVOS Divine, dan Red Bull Rebellion. Sementara 1 ronde sisanya berhasil dimenangi oleh Island of Gods dari grup C.

Kemudian pada hari kedua minggu kedua, pertandingan mempertemukan tim-tim dari grup A dan B. Pada hari kedua ini tim-tim dari grup B juga mendominasi jalannya permainan dan berhasil menyapu bersih 6 ronde yang ada. EVOS Divine dan Red Bull Rebellion masing-masing berhasil meraih dua Booyah, sementara sisanya sukses direbut oleh ONIC Olympus dan MBR Aerowolf.

Kemenangan tim-tim dari grup B ini membuat peta persaingan grup ini menjadi semakin sengit. Tim-tim dari grup B mampunyai kemampuan yang lebih untuk mendapatkan kemenangan. Sayangnya setiap grup hanya merebutkan 2 slot menuju Free Fire Indonesia Master (FFIM) 2021.

Image Credit: FF Esports Indonesia

Pada grup A SES Alfaink berhasil meraih poin penuh lagi dan mengumpulkan total 57 poin. Sementara penantang terberatnya yakni BONAFIDE Esports tampil buruk dan hanya mampu menambah 4 poin saja di minggu kedua ini dan total mengumpulkan 41 poin.

Pada grup B, 3 tim teratas hanya terpaut 9 poin saja. Pemuncak klasemen sementara yakni ONIC Olympus mengumpulkan 50 poin. Kemudian di bawahnya ada EVOS Divine dengan 48 poin. Sementara di posisi ketiga ada Red Bull Rebellion dengan 41 poin.

Pada grup C Siren GPX dan RRQ Hades sebagai 2 tim terkuat bersaing ketat untuk menjadi pemuncak klasemen. Kedua tim mempunyai poin yang sama yakni 34 poin. Semenatara tim peringkat ketiga ada Kings Esports yang tertinggal 10 poin dari posisi puncak dengan 24 poin.

Persaingan di FFML Season 4 Divisi 1 ini sepertinya akan semakin menarik lagi di minggu ketiga yang akan dimulai pada 4 September 2021 mendatang. Kita lihat saja apakah tim-tim yang dijagokan juara akan terus menguasai jalannya turnamen FFML Season 4 Divisi 1 ini. Ataukah akan ada tim-tim lain yang membuat kejutan dengan menggulingkan tim besar?