Pembalap Indonesia Avila Bahar Berhasil Juarai LOR Online League Series 2021

Pembalap virtual asal Indonesia, Avila Bahar, baru saja menjuarai Legion of Racers (LOR) Online League Season 2021 Presented by Tarmac Works. Avilia Bahar yang berada di tim JMX Phantom menjuarai turnamen tersebut setelah memenangi seri round 5 pada 18 Agustus 2021 kemarin.

Sebelumnya, Avilia Bahar sudah unggul selisih 11 poin dengan pesaing terdekatnya yakni Fadhli Rachmat. Avilia Bahar hanya butuh finis di belakang Fadhli Rachmat untuk memenangi gelaran Legion of Racers Online League Season 2021.

Avilia Bahar memulai balapan di sirkuit Suzuka ini di posisi kedua di belakang Fadhli Rachmat. Namun setelah bendera start dikibarkan, Fadhli Rachmat tidak mampu mempertahankan posisi pertama setelah harus bersenggolan dengan Arwin Taruna dan harus keluar lintasan di lap pertama. Selanjutnya Avilia Bahar berhasil mempertahankan posisi terdepan selama 30 menit balapan sekaligus mengunci kemenangannya di balapan terakhir.

Dikategori AM (amatir), persaingan terjadi cukup ketat. Gugun Wiranto dari Javasim merebut gelar juara dengan hanya terpaut 10 poin disusul oleh Fikri Azka dan Gerald Lim dari Singapura. Gugun Wiranto tidak menjalani balapan dengan mudah karena sempat mendapatkan insiden di lap 1. Namun dia bisa bangkit dan finis di urutan 7. Sementara pesaing terberatnya yakni Fikri Azka hanya mampu finis di urutan 6.

Penampilan gemilang pembalap-pembalap Tanah Air tadi membuat Indonesia berhasil memenangkan penghargaan Nations Cup di Legion of Racers Online League Season 2021. Hal ini sekaligus menandakan bahwa Indonesia mempunyai banyak talenta-talenta berbakat di Simulation Racing.

Avila Bahar dari JMX Phantom berhak membawa pulang hadiah uang tunai sebesar SGD800 atau sekitar Rp8,5 juta dan hadiah dari Logitech. Ia mengatakan, “Adalah sebuah perjalanan yang luar biasa untuk berkompetisi di Legion of Racers Online League Races dan kami sangat bangga memenangkan National Cup. Liga ini menunjukkan persaingan yang hebat dari banyak negara dan hal itu membuat saya lebih termotivasi untuk tampil lebih konsisten. Bagi saya kompetisi yang hebat, rival yang hebat, mentalitas, dan sikap sportif akan membuat kita menjadi pembalap yang lebih baik.”

Sementara itu Melvin Moh, co-founder dari Legion of Racers mengatakan, “Sangat menyenangkan melihat begitu banyak pembalap di Legion of Racers dari berbagai negara dan saya ingin berterima kasih kepada mereka semua atas partisipasinya. Dari tahun ke tahun, kualitas para pesaing dan balapan semakin bagus. Legion of Racers telah menyatukan banyak pembalap top di seluruh wilayah dan kami sudah tidak sabar untuk musim depan! Saya juga ingin menggunakan kesempatan ini untuk berterima kasih kepada semua sponsor dan mitra yang telah mendukung jalannya turnamen, karena kami tidak dapat melakukannya tanpa mereka.”

Legion of Racers Online League Season 2021 merupakan gelaran seri yang kelima setelah pertama kali diselenggarakan pada tahun 2018 silam. Turnamen ini diikuti oleh 24 pembalap SIM racing dari berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Hongkong, Filipina, Inggris Raya, Brunei, dan India di kategori PRO. Legion of Racer juga merencanakan turnamen baru lagi ke depannya yang akan digelar pada bulan Oktober 2021 mendatang.

Inilah 8 Tim yang Berhasil Lolos ke Babak Group Stage Wild Rift SEA Icon Series: Indonesia Fall Season

Turnamen Wild Rift SEA Icon Series: Indonesia Fall Season sudah menyelesaikan babak kualifikasi final minggu 15 Agustus 2021 kemarin. 8 dari 16 tim yang bertanding berhasil mengamankan slot mereka menuju babak group stage. Babak group stage Wild Rift SEA Icon Series: Indonesia Fall Season nantinya akan dilaksanakan pada tanggal 21-22 Agustus mendatang.

Kedelapan tim yang lolos tersebut adalah ION Esports, BOOM Esports, MBR Esports, ECHO Esports, Eagle365 Esports, Joker Squad, as a team, dan Team Oke. Mereka berhasil lolos setelah melewati sistem double elimination yang diselenggarakan selama 2 hari.

Image Credit: Wild Rift Esports Indonesia

Pertarungan babak kualifikasi final Wild Rift SEA Icon Series: Indonesia Fall Season berlangsung dengan seru. Terjadi persaingan yang sengit antara tim-tim Wild Rift bentukan komunitas dengan tim-tim Wild Rift esport besar di Indonesia. Tim ION Esports, BOOM Esports, MBR Esports, dan ECHO Esports yang notabene merupakan tim esports terkenal di Indonesia lolos dengan mudah melalui upper bracket. Sementara itu di lower bracket terjadi pertarungan yang cukup menarik. 3 tim komunitas yakni Joker Squad, as a team, dan Team Oke berhasil mengamankan slot menuju babak group stage. Sementara tim esports seperti Dewa United dan DG Esports harus pulang lebih dahulu setelah dikalahkan oleh as a team dan Team Oke.

8 tim yang lolos menuju babak group stage ini nantinya akan dibagi menjadi 2 grup dengan masing-masing 4 tim. Babak group stage akan menggunakan sistem round robin dengan format best of 3. 2 tim terbaik dari tiap grup akan lolos ke dalam babak playoff untuk menentukan siapa tim Wild Rift terbaik di Indonesia. Wild Rift SEA Icon Series: Indonesia Fall Season sendiri memperebutkan total hadiah sebesar Rp170 juta. Selain itu turnamen ini juga akan memperebutkan slot sebagai wakil Indonesia di ajang turnamen Wild Rift tingkat internasional.

Wild Rift SEA Icon Series: Indonesia Fall Season ini meruapkan seri turnamen Wild Rift yang kedua tahun ini. Turnamen perdana bertajuk Wild Rift SEA Icon Series: Indonesia Summer Season kemarin digelar pada Juni 2021 kemarin yang berhasil dimenangkan oleh ONIC Esports.

Kita lihat saja siapakah yang akan menjuarai Wild Rift SEA Icon Series: Indonesia Fall Season ini. Apakah akan ada tim Wild Rift komunitas yang mampu membuat kejutan dengan menjadi jawara? Ataukah tim-tim esports besar masih mendominasi seperti musim kemarin?

Lakukan Comeback Gemilang, Galaxy Racer Juarai BTS Pro Series Season 7: Southeast Asia

Galaxy Racer akhirnya memenangkan trophy bergengsi Dota 2 pertamanya. Tim asal Malaysia tersebut menjuarai BTS Pro Series Season 7: Southeast Asia. Galaxy Racer berhasil melakukan comeback gemilang di partai grand final setelah sebelumnya tertinggal 2-0 atas Fnatic. InYourdreaM dan kawan-kawan mengakhiri permainan dengan skor akhir 3-2 untuk Galaxy Racer.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by DOTA 2 INDONESIA (@dotaindonesia2)

BTS Pro Series Season 7: Southeast Asia sendiri merupakan turnamen musim ketujuh yang diadakan oleh Beyond the Summit. Turnamen ini digelar sejak 2 hingga 15 Agustus 2021 kemarin. Sebanyak 8 tim Dota 2 terbaik di Asia Tenggara mengikuti turnamen ini. BTS Pro Series Season 7: Southeast Asia memperebutkan total hadiah sebesar US$50.000 atau sekitar Rp720 juta.

BTS Pro Series Season 7: Southeast Asia dapat dikatakan sebagai ajang pemanasan bagi tim Dota 2 Asia Tenggara sebelum mengikuti The International 10 yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 mendatang. Pasalnya, 2 tim Asia Tenggara yang berhasil lolos ke TI10 yakni T1 dan Fnatic mengikuti turnamen ini. Sedangkan 6 tim lainnya yakni Motivate.Trust Gaming, Team SMG, Galaxy Racer, Army Geniuses, Execration, dan OB Esports x Neon merupakan tim papan atas Dota 2 di Asia Tenggara.

Sayangnya, penampilan 2 tim TI 10 tersebut kurang memuaskan dalam BTS Pro Series Season 7: Southeast Asia. T1 dan Fnatic hanya mampu menempati posisi 3 dan 4 klasemen akhir di bawah Execration dan Galaxy Racer. Pada babak playoff Fnatic berusaha memperbaiki penampilan mereka hingga akhirnya berhasil lolos ke partai grand final bertemu dengan Galaxy Racer. Meskipun sudah unggul 2 game lebih dahulu, Fnatic tidak mampu menyelesaikan kemenangannya setelah di 3 game lanjutannya dimenangkan oleh tim Galaxy Racer.

Kemenangan Galaxy Racer di BTS Pro Series Season 7: Southeast Asia ini tidak lepas dari 2 pemain baru asal Indonesia yakni InYourdreaM dan Jhocam. Performa naik turun yang dialami Galaxy Racer akhirnya terbayarkan setelah merekrut keduannya pada pertengahan tahun 2021. Sebelumnya Galaxy Racer hanya mampu berada di papan tengah turnamen DPC 2021 SEA Lower Division musim ini.

Kita lihat saja apakah performa gemilang Galaxy Racer akan terus berlanjut setelah hadirnya 2 pemain asal Indonesia. Bisakah nantinya 2 pemain Indonesia tersebut membawa Galaxy Racer menuju pentas The International seperti yang dilakukan 2 pemain Indonesia yakni Xepher dan Whitemon bersama T1?

Rekap MPL ID Season 8 Week 1: Alter Ego Dipuncak, EVOS Legends Tertahan

MPL Indonesia Season 8 sudah memasuki minggu yang pertama. Setiap tim sudah menyelesaikan 1 hingga 2 pertandingannya. Pada minggu pertama ini terdapat beberapa kejutan yang terjadi dalam pertandingan. Mulai dari sang juara bertahan EVOS Legends yang tumbang di laga pembuka hingga Aura Fire yang lupa menggunakan spell retribution saat bertanding melawan EVOS Legends.

Berikut ini rekap MPL ID Season 8 minggu pertama:

Alter Ego & Bigetron Alpha Curi Start

Image Credit: Alter Ego

Alter Ego dan Bigetron Alpha mengawali musim 8 ini dengan 2 buah kemenangan dari 2 match yang mereka jalani. Alter Ego berhasil mengalahkan Geek Fam dan RRQ Hoshi. Sementara Bigetron Alpha berhasil mengakhiri perlawanan dari Rebellion Genflix dan EVOS Legends. Dengan poin 2 kemenangan tersebut Alter Ego dan Bigetron Alpha berhasil bertengger di posisi 2 teratas klasemen.

EVOS Legends & RRQ Hoshi Tertahan

Image Credit: MPL Indonesia

2 tim Mobile Legends yang digadang-gadang akan menjuarai MPL ID Season 8 ini yakni EVOS Legends dan RRQ Hoshi tampil kurang maksimal di minggu pertamanya. Kedua tim tersebut hanya mampu memenangkan 1 dari 2 pertandingan yang mereka jalani. EVOS Legends menang melawan Aura Fire ketika Aura Fire tidak menggukan spell retribution yang sangat berdampak pada pertandingan. Sedangkan RRQ Hoshi hanya mampu mengalahkan Geek Fam di hari pertama minggu pertama. Hasil ini membuat EVOS Legends dan RRQ Hoshi berada di posisi 4 dan 5 klasemen sementara MPL ID Season 8.

Debut Buruk Rebellion Genflix

Image Credit: Rebellion Genflix

Satu-satunya tim baru di MPL ID Season 8 ini, yaitu Rebellion Genflix, mengawali debutnya dengan hasil yang buruk. Rebellion Genflix tidak mampu memenangkan 2 pertandingan yang mereka jalani. Rebellion Genflix kalah melawan Bigetron Alpha dan ONIC Esports. Dengan hasil ini, maka Rebellion Genflix berada di dasar klasemen dengan skor 0-2 di bawah Geek Fam — meski dengan skor yang sama.

Image Credit: MPL Indonesia

Tim lainnya yang berhasil mengawali minggu pertama dengan cukup baik adalah ONIC Esports. Meskipun baru bermain 1 kali saja, tim ini mampu memenangkan pertandingannya dan berada di posisi 3 klasemen MPL ID Season 8.

Meskipun begitu, perjalanan menuju tangga juara MPL ID Season 8 masih panjang. Masih akan ada banyak pertandingan yang dijalani. EVOS Legends dan RRQ Hoshi mungkin terlambat panas. Sedangkan Rebellion Genflix perlu beradaptasi. Selain itu Bigetron Alpha dan Alter Ego tidak boleh jemawa atas start bagus di awal musim ini. Banyak hal masih bisa terjadi di MPL ID Season 8.

Inilah 18 Tim Peserta Free Fire Master League Season 4 Divisi 1

Turnamen Free Fire tingkat nasional Indonesia yakni Free Fire Master League (FFML) Season 4 akan segera bergulir. Turnamen ini nantinya akan dimulai pada 21 Agustus hingga 2 Oktober 2021 mendatang. Sebanyak 18 tim Free Fire terbaik di Indonesia akan bertarung satu sama lainnya di FFML Season 4 divisi 1 ini.

Kedelapan belas tim ini dibagi menjadi 3 grup yang masing-masing berisikan 6 tim. Berikut ini 18 tim peserta dan pembagian grup FFML Season 4 divisi 1:

Image Credit: FF Esports ID

Grup A:
• AURA Ignite (FFML Season 3)
• DG Esports (FFML Season 3)
• SES Alfaink (FFML Season 3)
• NXL (Kualifikasi)
• BONAFIDE ESPORTS (Divisi 2)
• RANS Esports (Divisi 2)

Grup B:
• RedBull Rebellion (FFML Season 3)
• Onic Olympus (FFML Season 3)
• AERO MBR (FFML Season 3)
• EVOS Divine (FFML Season 3)
• First Raiders Bravo (FFML Season 3)
• RIMO ARJUNA (Kualifikasi)

Grup C:
• RRQ Hades (FFML Season 3)
• Island of God (FFML Season 3)
• Dranix Esports (FFML Season 3)
• KINGS Esports (kualifikasi)
• The Prime Esports (Kualifikasi)
• Siren GPX (Divisi 2)

Kedelapan belas tim tersebut merupakan 11 tim dari peserta FFML Season 3 divisi 1 lalu. Kemudian 7 tim baru yang hadir merupakan 3 tim yang berhasil promosi dari FFML Season 3 divisi 2 dan 4 tim tambahan yang berhasil lolos dari babak kualifikasi.

FFML Season 4 divisi 1 ini akan memperebutkan 6 slot menuju Free Fire Indonesia Master (FFIM) 2021 Fall. Nantinya 2 tim terbaik dari setiap grup yang akan mendapatkan slot tersebut. Sementara itu 4 tim terbawah masing-masing grup akan digabung untuk bertarung dalam babak playoff. 6 tim terbaik babak playoff akan lolos menuju babak play-in FFIM 2021 Fall. Sementara itu 3 tim terbawah akan terdegradasi ke FFML Season 5 divisi 2 dan 3 tim lainnya akan bertarung dari babak kualifikasi FFML Season 5 mendatang.

Turnamen FFML Season 5 sendiri nantinya akan memperebutkan total hadiah sebesar Rp1,2 miliar. Selain itu turnamen FFIM 2021 Fall juga akan memperebutkan total hadiah sebesar Rp800 juta dan memperebutkan slot mewakili Indonesia di ajang turnamen Free Fire tingkat internasional. FFIM 2021 Spring season 3 yang digelar awal tahun 2021 kemarin berhasil dimenagi oleh EVOS Esports ID.

Tim Tiongkok Tekuk Korea Selatan di Wild Rift Rivals 2021

Riot Games selaku publisher Wild Rift tengah berusaha mengembangkan ekosistem esports game-nya. Salah satunya adalah dengan menggelar Wild Rift Rivals: 2021. Turnamen ini mempertemukan tim-tim Wild Rift terbaik dari negara Korea Selatan dan Tiongkok.

Riot Games bekerja sama dengan Tencent Games dalam menggarap Wild Rift Rivals: 2021. Wild Rift Rivals: 2021 dimulai pada tanggal 11 hingga 14 Agustus 2021 dan diikuti oleh 6 tim, 3 tim dari Korea Selatan dan 3 tim dari Tiongkok. Setiap tim  bertanding sebanyak 3 kali yakni melawan 3 tim dari negara lawannya. Negara yang mempunyai poin tertinggi akan dinobatkan menjadi pemenang Wild Rift Rivals: 2021.

6 tim peserta Wild Rift Rivals: 2021 antara lain KT Rolster, T1, dan SANDBOX Gaming dari Korea Selatan dan Oh My God, EDward Gaming, dan Bilibili Gaming dari Tiongkok. 6 tim peserta tersebut merupakan tim-tim esports kuat dari kedua negara.

Wild Rift Rivals: 2021 memperebutkan total hadiah sebesar ₩100.000.000 atau sekitar Rp1,2 miliar. Selain itu Wild Rift Rivals: 2021 juga mengundang mantan pemain profesional League of Legends dari kedua negara untuk bertanding dalam Wild Rift sebagai partai tambahan dan memeriahkan acara Wild Rift Rivals: 2021.

Image Credit: Wild Rift KR

Tim dari Tiongkok berhasil mendominasi Wild Rift Rivals: 2021 kali ini. Tim Tiongkok berhasil memenangkan 9 dari 10 pertandingan yang mereka jalani. Satu-satunya kekalahan yang diderita tim Tiongkok adalah saat partai antara Bilibili Gaming melawan KT Rolster yang berhasil diemangkan oleh KT Rolster dengan skor 2-0. Selebihnya tim asal Korea Selatan tidak mampu menandingi dominasi dari tim Tiongkok. Hal ini semakin menandakan bahwa tim Wild Rift asal Tiongkok lebih kuat dibandingkan dengan Korea Selatan.

Turnamen persahabatan antara tim esports Korea Selatan melawan Tiongkok bukan kali ini saja digelar oleh Riot Games. Riot Games sebelumnya sudah rutin menggelar turnamen Rift Rivals dan Mid-Season Cup. Turnamen tersebut mempertemukan tim-tim League of Legends terbaik dari negara Korea Selatan dan Tiongkok. Gelaran terakhir bertajuk Mid-Season Cup 2020 dilaksanakan pada bulan Mei 2020 silam dengan memperebutkan total hadiah sebesar US$600.000 atau sekitar Rp8,6 miliar.

Selain Wild Rift Rivals: 2021 saat ini Riot Games juga tengah menggelar turnamen di dua negara tersebut. Di Korea Selatan ada Wariwari Rumble 2021 yang digelar pada bulan Agustus 2021 ini dan memperebutkan total hadiah sebesar KR₩25.000.000 atau sekitar Rp300 juta.

Turnamen ini nantinya juga akan memperebutkan 4 slot ke babak kualifikasi Korea Selatan untuk ajang World Championship 2021 mendatang. Sedangkan di Tiongkok ada LPL Summer 2021. Turnamen yang diikuti oleh 17 tim Wild Rift terbaik di Tiongkok tersebut memperebutkan total hadiah sebesar CH¥4.200.000 atau sekitar Rp9,3 miliar dan slot menuju World Championship 2021.

Dewa United Umumkan Tim VALORANT, Rekrut Legenda CSGO Indonesia Xccurate

Satu lagi organisasi esport besar di Indonesia yang mengembangkan sayapnya ke VALORANT. Kini giliran Dewa United Esports yang baru saja mengumumkan perilisan tim barunya untuk VALORANT. Kabar perilisan Dewa United untuk divisi VALORANT ini dilakukan langsung melalui akun IG Dewa United Esports.

Para pemain yang mengisi Dewa United divisi Valorant ini antara lain Ell, Cold, No1syboy, Xccurate, Fer, Foscmorc, dan fireZs. Pemain-pemain tersebut merupakan pemain lama di dunia esports. Xccrurate dan Ell merupakan mantan pemain dari XcN di VCT Challengers 2021 Indonesia Stage 3 Challengers 3 kemarin. Sementara Foscmorc, Fer, No1syboy, FireZs, dan Fer merupakan mantan pemain VVV yang kemarin berlaga dalam VCT Challengers 2021 Indonesia Stage 3 Challengers 1 lalu.


Uniknya dalam squad Dewa United ini terdapat nama Kevin “Xccurate” Susanto. Pemain ini adalah pemain yang tidak asing di kancah game FPS di Indonesia. Xccurate merupakan pemain profesional Counter Strike: Global Offensive yang sukses di kancah internasional. Xccurate sudah aktif dalam dunia esports sejak tahun 2015 silam. Tim-tim besar pernah memasukkan Xccurate dalam tim mereka mulai dari Recca Esports, TyLoo, hingga NG Esports. Xccurate, bersama dengan BnTeT, menjadikan TyLoo sebagai tim CSGO terbaik di Asia pada tahun 2018 silam.

Sayangnya perilisan squad baru Dewa Esports ini bertepatan dengan berakhirnya VALORANT Champions Tour 2021 di Indonesia. Turnamen yang sebelumnya ada 3 seri ini berhasil dimenangkan oleh tim ONIC Esports, Alter Ego, dan BOOM Esports. Ketiga tim tersebut juga mewakili Indonesia di ajang VCT SEA Challengers Playoffs Stage 3.

Kemungkinan, Dewa United akan mencoba turnamen-turnamen komunitas tingkat nasional dahulu sebelum nantinya mengikuti VALORANT Champions Tour untuk season depan. Saat ini turnamen yang sedang diikuti tim baru Dewa United adalah GOX Valorant Cup Season 2.

Kita lihat saja apakah mantan pemain profesional CSGO Indonesia Xccurate bisa mengangkat Dewa United menjadi tim VALORANT terbaik di Indonesia. Hal ini semakin menambah dan memperbanyak mantan pemain-pemain game FPS lainnya yang hijrah ke VALORANT.

Inilah 16 Tim Peserta VALORANT SEA Challengers Playoffs Stage 3

VALORANT Champions Tour 2021: Indonesia Stage 3 sudah resmi berakhir. Kini giliaran Gelaran VALORANT SEA Challengers Playoffs Stage 3 di depan mata. Sebanyak 16 tim VALORANT terbaik di Asia Tenggara, Hongkong, dan Taiwan akan bertarung untuk memperebutkan siapa tim terbaik.

Image Credit: VALORANT Esports Indonesia

16 tim peserta VALORANT SEA Challengers Playoffs Stage 3 tersebut adalah X10 Esports, ONIC Esports, Bren Esports, Team Big BAAM, FULL SENSE, Alter Ego, Galaxy Racer, CERBERUS Esports, CBT Gaming, UwU, Five Ace e-Sports, Paper Rex, Sharper Esport, BOOM Esports, Oasis Gaming, dan EGO.

Indonesia sendiri mengirimkan 3 wakilnya ke ajang VALORANT SEA Challengers Playoffs Stage 3 ini. Ketiga tim ini adalah ONIC Esports, Alter Ego, dan BOOM Esports. Dalam pembagian grup, ONIC Esports menempati grup B bersama FULL SENSE dari Thailand, Five Ace e-Sports dari Taiwan, dan Paper Rex dari Singapura. Kemudian BOOM Esports berada di grup C bersama X10 Esports dari Thailand, Galaxy Racer dari Filipina, dan Team Big BAAM dari Vietnam. Sedangkan Alter Ego berada di grup D bersama UwU dari Singapura, CERBERUS Esports dari Vietnam, dan Oasis Gaming dari Filipina.

Image Credit: VALORANT Esports Indonesia

Tim-tim Indonesia harus mewaspadai kekuatan dari tim asal Thailand. Baik X10 Esports maupun FULL SENSE mendominasi jalannya VALORANT SEA Challengers Playoffs Stage 2 kemarin. Kedua tim Thailand tersebut berhasil menyabet juara 1 dan juara 2.

VALORANT SEA Challengers Playoffs Stage 3 sendiri akan digelar mulai tanggal 13 hingga 22 Agustus 2021 mendatang. Turnamen ini nantinya akan memperebutkan total hadiah sebesar US$100.000 atau sekitar Rp1,4 miliar. VALORANT SEA Challengers Playoffs Stage 3 juga akan memperebutkan 2 slot menuju VALORANT Champions Tour 2021: Stage 3 Masters – Berlin. Turnamen ini merupakan turnamen tertinggi VALORANT yang mempertemukan tim-tim terbaik dari seluruh dunia.

Kita lihat saja apakah 3 wakil Indonesia ini dapat berbicara banyak dalam turnamen VALORANT tingkat internasional. Hingga kini tim-tim VALORANT Indonesia masih di bawah tim-tim dari negara Thailand dan Singapura. Pada VALORANT SEA Challengers Playoffs Stage 2 kemarin TEAM nxl> dan BOOM Esports yang menjadi wakil Indonesia hanya mampu menempati posisi 4 dan 7 besar dari 10 tim peserta.

Profil Perjalanan Karir Xepher dan Whitemon, 2 Pemain Indonesia Pertama di The International

Pagelaran turnamen Dota 2 The International 10 yang akan digelar bulan Oktober 2021 mendatang menjadi spesial bagi pengemar di Indonesia — di masa ekosistem Dota 2 di Indonesia tak lagi subur seperti dulu. Pasalnya, turnamen TI kali ini merupakan kali pertamanya pemain asal Indonesia dapat mengikuti turnamen esports terbesar di dunia ini.

Pemain Indonesia yang berhasil menembus TI10 tidak lain adalah Kenny “Xepher” Deo dan Matthew “Whitemon” Filemon. Kedua pemain tersebut merupakan pemain Support yang saat ini membela T1. Tim T1 berhasil lolos menuju TI10 berkat penampilan apik pemainnya dalam turnamen DPC musim ini.

T1 berhasil lolos ke dalam 2 turnamen Major musim ini yakni ONE Esports Singapore Major 2021 dan WePlay AniMajor. Bahkan Xepher dan kawan-kawan berhasil menempati peringkat ketiga turnamen WePlay AniMajor yang digelar bulan Juni 2021 kemarin.

Lalu bagaimanakah perjalanan duo support Indonesia dalam mencapai tangga tertinggi turnamen Dota 2 The International? Fans Indonesia harus menunggu hingga seri yang kesepuluh alias 10 tahun sebelum dapat menyaksikan anak bangsa bersaing dalam perebutan trophy Aegis of the Immortal.

Xepher – Pemain Berpengalaman yang Selalu Tampil Konsisten

Tigers Juara DreamLeague Season 10
Image Credit: DreamHack

Kenny “Xepher” Deo merupakan pemain profesional Dota 2 yang cukup lama di Indonesia. Dia mengawali karir profesionalnya pada tahun 2014 silam bersama tim Zero Latitude. Bersama Xepher, tim ini langsung melejit menjadi salah satu tim Dota 2 terbaik di Indonesia. Sayangnya tim Zero Latitude tidak berumur panjang. Tim tersebut langsung disband di tahun yang sama, meskipun penampilan apik para pemainnya.

Selanjutnya Xepher bergabung bersama TEAM nxl>. Kiprahnya di TEAM nxl> juga tidak berjalan cukup lancar karena tim ini juga memutuskan untuk melepas para pemainnya. Kemudian di awal tahun 2015 Xepher memutuskan untuk bergabung dengan raksasa Dota 2 Indonesia yakni RRQ. Sayangnya kiprah Xepher bersama tim RRQ kurang begitu bagus. Bersama RRQ, Xepher hanya berhasil menembus tingkat Minor — itu pun GESC Indonesia Minor yang kualifikasinya hanya melawan tim-tim Indonesia lainnya.

Pada tahun 2018, Xepher memutuskan untuk keluar dari RRQ dan bergabung dengan tim TNC Tigers bersama InYourdreaM. Bersama tim TNC Tigers inilah performa Xepher semakin baik dan konsisten. Dia semakin diperhitungkan sebagai supports terbaik di Asia Tenggara. TNC Tigers yang akhirnya berganti nama menjadi Tigers berhasil merengkuh gelar juara DreamLeague Season 10 di tahun 2018.

Penampilan konsisten terus ditunjukan oleh Xepher saat bersama tim barunya Geek Fam. Di tim inilah akhirnya Xepher diduetkan dengan Whitemon sebagai duo supports. 2 trophy berhasil mereka persembahkan yakni dari turnamen BTS Pro Series Season 2: Southeast Asia dan ONE Esports Dota 2 SEA League, sebelum akhirnya tim ini memutuskan untuk disband pada tahun 2020.

Dengan susunan squad yang hampir sama, mantan pemain Geek Fam berlabuh menuju tim T1. Permainan para pemain T1 semakin lama semakin kompak. Hal ini membuat performa tim semakin naik dan menjadikan T1 salah satu tim kuat di dunia. Hingga akhirnya tim T1 dapat menembus ajang The International 10 dengan status sebagai tim undangan.

Whitemon – Pemain Baru yang Penuh Talenta

Image Credit: ESL

Matthew “Whitemon” Filemon dapat dikatakan sebagai pemain baru di kancah profesional Dota 2. Meskipun sudah bermain game Dota sejak lama yakni sejak kelas 5 SD, namun Whitemon belum perhah terjun ke dunia esports. Selain itu Whitemon juga sebenarnya mempunyai role sebagai Carry sebelum akhirnya memutuskan untuk menjadi Supports 5.

Karir profesional Whitemon dimulai saat dikontrak untuk bermain sebagai stand-in di tim Pandora Esports. Sayangya tim Pandora Esports tidak bertahan lama dan membubarkan timnya. Karir profesional Whitemon selanjutnya terganjal restu orang tua dan juga dia harus memulai kuliahnya. Namun berkat keseriusan dari tim EVOS Esports dan Whitemon sendiri akhirnya dia dapat bergabung bersama tim ini pada tahun 2018 kemarin.

Di EVOS Esports, Whitemon bermain bersama pemain pro Indonesia yang lebih senior lainnya seperti Aville, iLogic, dan InYourdreaM. Bermain bersama pemain-pemain berpengalaman talenta membuat Whitemon terus terasah. Sayangnya tim ini hanya tak dapat berbicara banyak di skena internasional dan kesulitan menghadapi tim-tim Dota 2 dari Asia Tenggara lainnya. Akhirnya tim EVOS Esports memutuskan untuk disband pada tahun 2019.

Tidak butuh waktu lama, Whitemon segera mendapatkan tim baru yakni bersama Geek Fam dan diduetkan dengan Xepher. Dengan talenta yang dimiliki oleh Whitemon, dia langsung beradaptasi dengan baik di tim barunya dan menjadikan Geek Fam tim papan atas di Asia Tenggara sebelum akhirnya tim ini juga memutuskan untuk disband pada tahun 2020.

Bersama dengan Xepher akhirnya Whitemon direkrut oleh tim T1. Keduanya menjadikan T1 sebagai tim yang patut diperhitungkan tidak hanya di Asia Tenggara namun juga di dunia. Meloloskan tim T1 ke dalam turnamen The International 10 langsung adalah bukti talenta dari Whitemon.

***

Kita lihat saja bagaimana kiprah duo supports Indonesia dalam turnamen The International 10 mendatang. Turnamen ini nantinya akan diselenggarakan di Rumania pada 7 hingga 17 Oktober 2021 mendatang. Total hadiah yang diperebutkan dalam turnamen ini mencapai US$40,018,195 atau sekitar Rp573 miliar.

Jika Anda tertarik, kami sempat menuliskan sejarah lengkap Dota 2 dan The Internasional di sini.

Moonton Umumkan Turnamen M3 World Championship, Digelar Akhir Tahun 2021

Moonton selaku publisher Mobile Legends baru saja mengumukan turnamen M3 World Championship 2021. Turnamen yang akan menjadi ajang esports Mobile Legends terbesar di dunia tersebut direncanakan digelar Desember 2021 mendatang. Turnamen ini nantinya akan diikuti oleh 16 tim terbaik Mobile Legends dari seluruh dunia. Kabar diumumkannya turnamen M3 World Championship 2021 tersebut diberitakan langsung melalui akun instagram official Mobile Legends Indonesia.

Turnamen M3 World Championship 2021 merupakan gelaran World Championship Mobile Legends yang ketiga. Turnamen ini pertama kali digelar bertajuk M1 World Championship pada November 2019 silam. EVOS Legends berhasil menjuarai turnamen ini setelah mengalahkan RRQ di partai grand final.

Gelaran kedua bertajuk M2 World Championship 2021 digelar pada awal tahun 2021 kemarin. Bren Esports dari Filipina berhasil memenangkan turnamen ini. Total hadiah yang diperebutkan dalam turnamen M2 World Championship 2021 kemarin mencapai US$300.000 atau sekitar Rp4,6 miliar.

Image Credit: newsbytes.ph

Turnamen M3 World Championship 2021 bisa dikatakan akan menjadi turnamen Mobile Legends terbesar yang pernah digelar. Saat ini Moonton sedang gencar-gencarnya mengembangkan ekosistem esports mereka. Hal ini dibuktikan dengan sistem turnamen franchise MPL diterapkan di Filipina, hadirnya turnamen MPL untuk regional Kamboja dan Brazil, serta digelarnya M3: Arabia Major sebagai ajang kualifikasi menuju M3 World Championship 2021 untuk tim-tim Mobile Legends di kawasan timur tengah.

Turnamen internasional yang baru saja digelar oleh Moonton adalah MSC atau Mobile Legends Southeast Asia Championship 2021 pada bulan Juni kemarin. Turnamen ini mempertemukan tim-tim Mobile Legends terbaik di Asia Tenggara dan memperebutkan total hadiah sebesar US $150,000 atau sekitar Rp2,1 miliar. Execration dari Filipina berhasil memenangkan turnamen MSC 2021 tersebut.

Saat ini tim-tim Mobile Legends sedang bertanding dalam turnamen-turnamen MPL tingkat regional mereka. Kemungkinan, juara dari turamen-turnamen tersebut yang akan menjadi wakil untuk pagelaran M3 World Championship 2021 mendatang.

Kita lihat saja tim manakah yang akan menjadi tim Mobile Legends terbaik di seluruh dunia nantinya. Apakah tim-tim dari Asia Tenggara bisa mendominasi lagi seperi yang sebelum-sebelumnya? Ataukah akan ada raja baru Mobile Legends dari regional yang tidak diperhitungkan sebelumnya?