Bertemu dengan Dua Pembicara Keren Ini di Echelon Indonesia 2016

Ajang Echelon Indonesia tahun 2016 akan segera digelar. Ajang tahunan yang menghadirkan berbagai pembicara serta konten penting untuk para startup serta pegiat bisnis teknologi ini akan mengambil waktu bulan April dan bertempat di Jakarta.

Echelon Indonesia 2016 akan mengambil tema besar ‘Empowering through Innovation’. Jadi tidak hanya akan membahas sisi teknologi saja tetapi akan menjadi sebuah platform yang mengkonvergensikan teknologi, bisnis dan gaya hidup.

Di acara ini Anda akan bisa mengikuti berbagai acara mulai dari seminar, workshop, startup pitching, eksebisi dan sesi networking. Segmen usaha yang akan dibahas mulai dari ecommerce, edtech, wearable dan masih banyak lagi.

Ada banyak pembicara yang bisa Anda temui di acara ini. Dua di antaranya adalah Jonathan Yaffe dan Karen Mok. Masing-masing nama ini akan membawa topik materi yang menarik untuk diikuti dan tentunya akan memperluas wawasan Anda.

ECAsia2016_JonathanYaffe_690x390

Jonathan Yaffe adalah CEO AnyRoad yang memiliki minat dan pengalaman di bidang edukasi dan kewirausahaan. Ia percaya bahwa perluasan strategi bisnis global bisa membantuk mereka yang ingin mengembangkan bisnis secara lokal. Passion-nya di bidang pemecahan masalah serta persamaan derajat income telah membawanya menjelajah berbagai kota internasional.

Jonathaan Yaffe akan berbicara tentang tema “A Digital Nomad’s Mission Towards Life And Business Without Borders”.

ECAsia2016_KarenMok690x390

Satu lagi pembicara yang sayang untuk dilewatkan di acara Echelon Indonesia 2016 adalah Karen Mok. Perempuan yang satu ini adalah salah satu orang yang tepat untuk ditanya tentang ekosistem startup, terutama yang ingin menyasar pasar regional.

Karen adalah Regional Manager Asia untuk Seedstars World. Cakupan wilayah kerja dia yang menangani portofolio beragam menjadi sumber pengetahuan yang bisa digali. Ia juga berperan dalam meluncurkan Seedstars di negara berkembang serta mengembangkan strategi bisnis regional dan strategi iang spesifik untuk negara tertentu.

Di acara Echelon nanti, Anda akan bisa mendapatkan ilmu mengenai tantangan apa yang dihadapi ekosistem startup di negara berkembang. Anda juga bisa mempelajari pengalamannya berhadapan dengan kompleksitas para pengusaha di berbagai wilayah.

Informasi lengkap tentang Echelon Idonesia 2016 bisa Anda lihat lewat tautan ini, termasuk daftar lengkap pembicara yang telah siap berpartisipasi dan informasi terkait lain. Anda yang ingin membeli tiket bisa langsung menuju tautan ini untuk langsung membeli sebelum kehabisan.

Tangkap Peluang Tren Streaming Musik, Bose SoundTouch 10 Hadir di Indonesia

Bertempat di Hotel Pullman, Bose memperkenalkan jajaran perangkat speaker tanpa kabel seri SoundTouch yang telah dilengkapi dengan fitur baru yang memanjakan para penikmat musik streaming.

Selain ‘upgrade’ pada jajaran speaker WiFi seri SoundTouch yang kini memiliki fitur Bluetooth serta WiFi, SoundTouch 10 – speaker nirkabel yang dirilis akhir tahun lalu – juga kini hadir di pasar Indonesia.

SoundTouch 10 sendiri menjadi highlight pada acara Bose kemarin, speaker wireless ini selain dilengkapi WiFi seperti seri SoundTouch lainnya juga dilengkapi fitur Bluetooth. Dengan ukuran 21,18cm (T) x 14,12cm (L) x 8,71cm (D) dan memiliki berat 1,31 kg, spekaer ini cocok untuk diletakkan di pojok ruangan berukuran kecil – sedang.

Bose soundtouch 10

Menikmati musik secara streaming

Sebelum berbicara lebih detail tentang SoundTouch 10, seperti yang disebutkan dalam judul, topik tentang cara menikmati musik secara streaming menjadi menarik untuk dibahas. Dalam presentasinya, Ongky Raharja, Representatif, PT Prima Audio Indonesia (Bose) menyinggung tentang tren cara menikmati musik yang kini menggunakan sarana streaming. Data Forbes tentang pasar layanan streaming juga tidak lupa disebutkan.

Dalam sebuah artikel Forbes disebutkan bahwa tahun 2015 penikmat musik memilih streaming sebagai sarana untuk mendengarkan musik. Total ada 317.2 miliar lagi yang di-stream tahun 2015, naik dari 164.5 miliar di tahun 2014.

Di Indonesia sendiri, meski masih banyak tantangan namun semakin banyak layanan streaming musik yang hadir untuk memanjakan pengguna lokal. Kehadiran jaringan internet mobile yang lebih baik (4G) juga tentunya menambah kenyamanan saat mendengarkan musik secara streaming. Pelaku industri musik pun berharap pada streaming.

Tidak aneh tentunya dengan tren ini, speaker yang dihadirkan Bose ingin menggapai pangsa pasar yang mendengarkan musik dengan cara streaming, baik itu stream dengan WiFi + Bluetooth (YouTube atau koleksi konten pilihan) atau dari aplikasi streaming musik termasuk radio internet.

Bluetooth dan WiFi – Multiroom – Preset

Selain ukuran yang mungil serta kualitas suara Bose yang bisa dibilang menjadi jaminan mutu, tiga fitur utama yang menempel pada speaker SoundTouch 10 adalah Bluetooth + WiFi – Multiroom – Preset.

Jika seri SoundTouch terdahulu hanya memiliki fitur WiFi, kini seri SoundTouch telah disematkan pula fasilitas BlueTooth sebagai tambahan untuk menikmati musik secara nirkabel.

Bose soundtouch 10

Dengan kombinasi Bluetooth dan WiFi, Ongky menjelaskan bahwa ini merupakan kombinasi terbaik untuk disematkan pada spekaer dan menjadikan SoundTouch paling komprehensif di pasaran. Dijelaskan lebih detail, Bluetooth memungkinkan pengguna untuk lebih mudah mengkoneksikan pemutar musik dengan speaker karena tidak perlu instal apapun, sedangkan WiFi bisa melakukan apa yang Bluetooth tidak bisa, misalnya mengkoneksikan beberapa speaker sekaligus.

SoundTouch 10 dan seri lainnya dari Bose memang memungkinkan untuk saling terkoneksi. Misalnya Anda memiliki 3 buah speaker seri ini di ruangan yang berbeda maka Anda bisa menghubungkan satu dan yang lainnya (multiroom). Cara mengontrol volume dan pilihan lagi bisa dilakukan di aplikasi SoundTouch dari Bose yang juga telah disiapkan oleh Bose.

Sedangkan preset memungkinkan Anda untuk menyimpan 6 playlist pribadi sesuai dengan preferensi Anda. Preset akan tersimpan di masing-masing speaker dan bisa diakses secara offline lewat tombol khusus.

Bose soundtouch 10

Aplikasi dan integrasi layanan streaming Deezer

Aplikasi SoundTouch Controller yang disediakan Bose untuk penguna iOS dan Android memungkinkan pengguna untuk mengontrol musik yang dimainkan pada speaker seri SoundTouch, termasuk SoundTouch 10, 20 dan 30 series III, soundbars serta home theater. 

Bose soundtouch 10

Di aplikasi ini Anda juga bisa membuat 6 preset playlist lagu yang nantinya bisa juga ‘disimpan’ di speaker. Pilihan preset ini bisa dimainkan lewat aplikasi atau lewat tombol yang ada di bagian atas speaker. Anda juga bisa mengontrol masing-masing speaker jika memiliki lebih dari satu perangkat lewat aplikasi ini. Fasilitas lain yang dihadirkan Bose sebagai pelengkap adalah remote fisik.

Aplikasi streaming musik juga diintegrasikan di seri SoundTouch, untuk pasar Indonesia ada layanan streaming musik Deezer yang playlist-nya bisa diakses langsung lewat aplikasi.

Bose sendiri memang telah bekerja sama dengan beberapa layanan streaming musik. Berbincang dengan Christian Adi Prasetya, Representatif, PT Prima Audio Indonesia di sela acara, dijelaskan bahwa dengan integerasi ini Anda bisa dengan mudah memilih lagu yang telah ada di Deezer, termasuk untuk membuat preset (playlist).

Di Indonesia sendiri baru Deezer yang telah terintergasi atau bisa diakses langsung lewat aplikasi SoundTouch Bose, untuk pasar AS sendiri Bose telah bekerja sama dengan Pandora dan Spotify. Selain menikmati layanan musik dari aplikasi streaming Anda juga bisa mengakses berbagai lagu dari internet radio yang telah tersedia juga di aplikasi.

Bose soundtouch 10

Dalam perbincangan lain di sela acara, saya juga penasaran dengan fitur yang memungkinkan SoundTouch 10 ini memainkan koleksi lagu dari komputer, ternyata metodenya masih secara streaming. Artinya komputer harus terkoneksi di jaringan yang sama dengan speaker (aplikasi) dan lagu diputar secara streaming, jika komputer mati maka lagu pun akan mati.

Desain dan demo suara

Tidak lengkap tentunya jika tidak membahas tampilan desain serta pengalaman mendengarkan musik dari speaker SoundTouch 10. Dari sisi desain, bentuk yang cukup mungil ini ternyata menyimpan ‘kekuatan’ untuk menghasilkan suara yang baik. Kualiatas Bose menjadi acuan untuk hasil suara yang dikeluarkan dari speaker ini.

Bose soundtouch 10

Bagian depan speaker memuat bagian utama sebagai sumber suara lalu ada lampu penunjuk keterangan koneksi WiFi, Bluetooth, AUX dan apakah lagu sedang diputar atau tidak. Logo Bose tampil di bawahnya dan terletak di tengah. Sedangkan bagian atas hadir beberapa tombol, termasuk power, preset, volume serta koneksi Bluetooth atau AUX.

Tampilan belakang terdapat rongga untuk mengeluarkan suara ‘buangan’ yang bisa berfungsi juga untuk memudahkan mengangkat speaker.

SoundTouch 10 tidak menggunakan baterai dan hanya menggunakan power listrik lewat kabel. Speaker ini juga dilengkapi colokan input/output AUX dan USB port.

Bose soundtouch 10

Secara keseluruhan tampilannya memang agak kaku dan terkesa ‘Bose banget’ namun kesan simple dan minimalis ini bisa jadi cocok untuk preferensi pengguna yang tidak ingin speaker yang ada di ruangannya tampil mencolok dan ingin agar bisa blend dengan interior ruangan.

Dari sisi suara, saya cukup terpesona dengan hasilnya. Selama acara serta saat demo dilakukan, bentuk speaker yang mungil ini ternyata bisa mengakomodasi ruangan dengan ukuran kurang lebih 8 x 5 meter secara cukup baik. Saya mencoba bergeser dari sisi depan, belakang serta pojok ruangan depan speaker, suara yang dihasilkan dapat dinikmati dengan baik.

Salah satu kekurangan yang akan dihadapi SoundTouch 10 yang memiliki posisi speaker utama di bagian dengan adalah suara tidak akan maksimal saat kita berada tepat di samping speaker dan peletakannya pun bisa jadi paling cocok di pojok ruangan, dengan sudut kurang lebih 45 derajat sebagai range suara yang dihasilkan.

Untuk hasil output suara terbaik, Ongky Raharja, Representatif, PT Prima Audio Indonesia mengatakan pada saya di perbincangan santai seusai acara bahwa jika speaker diletakan di depan dinding (bagian belakang speaker adalah dinding) maka suara yang dihasilkan akan lebih baik, semakin maksimal jika dinding ini terbuat dari kaca. Karena suara ‘buangan’ yang dihasilkan speaker lewat bagian belakang akan bisa memantul dan memberikan suara yang lebih menyeluruh.

Bose soundtouch 10

Meski tanpa diletakan di depan dinding pun, alias bagian belakang speaker kosong dan tidak memantulkan suara, saya merasakan bahwa kualitas suara yang dihasilkan dari SoundTouch 10 ini cukup baik. Saya malah berandai-andai, selain cocok untuk diletakan di ruang keluarga atau ruang utama rumah, speaker dengan tipe seperti ini juga sepertinya cocok untuk memutar musik di acara seminar dengan kapasitas ruangan kecil – medium sebagai ambience saat sebelum acara atau jeda makan.

Jajaran SoundTouch lainnya dan demo home theater system 

Meski bintang utama dari acara kemarin adalah SoundTouch 10, Bose sendiri membawa berbagai perangkat lain untuk ditunjukan pada rekan jurnalis yang hadir di acara. Diantaranya adalah seri SoundTouch 20 dan 30 Series III speakers yang telah diperbaharui dan dilengkapi dengan fasilitas WiFi serta Bluetooth. Yang membedakan dari kedua speaker ini adalah ukurannya, Soundtouch 30 Series III hadir dengan ukuran yang lebih besar.

bose soundtouch

Lalu ada pula SoundTouch soundbars dan home theater systems terbaru, yaitu dua produk soundbar, sistem SoundTouch 120 dan 130, serta sistem 5.1, yaitu sistem home theater SoundTouch 520. Semua bisa menghadirkan pengalaman nirkabel.

bose home theater

Untuk harga, SoundTouch 10 dijual seharga Rp 3.999.000 lalu SoundTouch 20 series III seharga Rp 7. 499.000, SoundTouch 30 series III seharga Rp 10. 999.000 dan Home Theater SoundTouch dijual mulai dari Rp 20.999.000. Anda bisa mendapatkan berbagai produk Bose ini di toko ritel dan dealer Bose serta merchant partner mereka termasuk beberapa toko online seperti BliBli, Lazada, MatahariMall, dan Dinomarket.

 

Susah Bangun Pagi Untuk Kuliah? Aplikasi Alarm Ini Bisa Bantu Mahasiswa Bangun Pagi

Kuliah pagi bisa menjadi masalah bagi para mahasiswa yang susah bangun pagi atau yang semalam suntuk ngejar deadline tugas kuliah. Nah, perangkat smartpohone pun selain bisa membantu pengerjaan tugas kuliah bisa pula jadi alat bantuk bangun pagi.

Caranya adalah dengan menginstal aplikasi alarm Android. Tapi aplikasi alarm seperti apa yang seru untuk dicoba? DS/style coba mengumpulkan llima aplikasi alarm dan menghadirkannya untuk Anda, pembaca mahasiswa DS agar tidak lagi dapet D hanya karena selau telah masuk kuliah pagi.

Kelima aplikasi ini mungkin akan menjadi aplikasi yang menjengkelkan karena hanya dapat bergenti berbunyi jika Anda memakukan sesuatu. Tetapi, bisa jadi cara ini ampuh untuk mereka yang sulit melepaskan selimut meski jam kelas kuliah sudah mendekati injury time.

Berikut ini adalah aplikasi-aplikasi Android yang sangat menjengkelkan dan dapat membuat Anda untuk langsung terjaga ketika tools ini mulai aktif.

Alarmy (Sleep If You Can)

Menurut banyak ulasan, aplikasi untuk Android bernama Alarmy (Sleep If You Can) ini adalah aplikasi alarm yang sangat mengesalkan di dunia. Dikatakan demikian karena ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh pemilik gadget untuk mematikan suara alarmnya.

Fasilitas yang diunggulkan dalam aplikasi satu ini adalah Photo Mode yang mengharuskan Anda untuk mengambil foto agar alarm berhenti berbunyi, dan satu lagi Shake Mode. Dalam Shake Mode, Anda harus menggoyangkan perangkat dengan keras agar alarm berhenti. Selain itu ada pula fasilitas yang dinamakan Math Problem Mode.

Application Information Will Show Up Here

 

Alarm Clock Xtreme Free + Timer

app 1

Aplikasi alarm untuk Android buatan AVG Labs yang dapat diunduh di Google Play secara gratis ini dapat membangunkan siapa saja yang memiliki kesulitan bangun pagi.

Tidak seperti aplikasi alarm pada umumnya, Alarm Clock Xtreme Free + Timer ini akan membangunkan Anda secara perlahan dengan alunan musik bernada sedang dan kemudian secara bertahap meningkat.

Selain dilengkapi dengan timer dan juga stopwatch, aplikasi satu ini juga memiliki fasilitas yang dapat membuka mata Anda secara penuh sehingga tidak dapat tidur kembali, seperti soal penjumlahan untuk mematikan snoozing-nya, Nap Alarm dengan penanda waktu, sampai pemilihan musik secara acak.

Application Information Will Show Up Here

 

I Can’t Wake Up! Alarm Clock


I Can’t Wake Up! Alarm Clock merupakan aplikasi Android besutan Kog Creations yang mendapatkan rating di atas 4 di Google Play Store. Banyak penggunanya yang merekomendasikan aplikasi alarm satu ini untuk digunakan oleh orang-orang yang gemar tidur namun susah bangun pagi.

Di dalamnya terdapat berbagai macam fitur yang dapat bantu Anda bangun lebih awal di pagi hari, seperti multiple alarm, snoozing secara berulang, Awake Test dan masih banyak lagi lainnya. Fitur Awake Test yang dimilikinya juga sangat beragam, mulai dari soal penjumlahan, memori sampai dengan Capital-Country Collection.

Sayangnya, aplikasi ini hanya tersedia dalam satu bahasa saja, yaitu Bahasa Inggris. Dikarenakan hal itu, bagi yang tidak begitu menguasai Bahasa Inggris, maka akan sedikit kesulitan dalam pengaturan dan pengoperasiannya.

Application Information Will Show Up Here

 

My Alarm Clock

Dengan desain hampir semua berwarna hitam yang membuatnya terkesan anggun dan juga misterius, aplikasi bernama My Alarm Clock ini juga termasuk salah satu sarana untuk membangunkan seseorang yang susah bangun pagi via gadget.

Aplikasi besutan Apalon Apps ini berisikan banyak sekali fitur di dalamnya, seperi Alarm Clock, Unlimited alarm support, Sleep Timer, Nighstand mode sampai dengan Weather Information atau informasi terkait prakiraan cuaca.

Sekali diaktifkan, maka My Alarm Clock ini akan terus aktif walaupun perangkat dalam keadaan in-active. Banyak penggunanya yang terkesan dan berterima kasih kepada developer pembuat aplikasi ini karena dapat membangunkan mereka yang tidak dapat bangun pagi secara cepat.

Application Information Will Show Up Here

 

Alarm Clock Plus

Aplikasi Alarm Android Gratisa

Alarm Clock Plus adalah ‘aplikasi killer’ yang sangat menjengkelkan bagi orang-orang yang susah untuk bangun pagi, Mirip dengan Alarm Clock Xtreme Free + Timer, Alarm Clock Plus akan secara bertahap mengalunkan nada dering dan snoozing ketika tepat pada waktu yang telah diatur sebelumnya.

Bahkan, penggunanya tidak dapat langsung mematikan alarm ini karena harus memecahkan soal penjumlahan terlebih dahulu agar bunyi snoozing dan alarmnya mati. Tentu saja dengan otak yang harus berpikir tersebut, Anda dapat langsung terjaga dan dapat bangun pagi.

Aplikasi ini memiliki banyak fitur menarik di dalamnya, seperti Alarm Clock Volume Fade-In, Math Alarm, music Alarm, Flashlight sampai dengan Night Displat for Desk Clock. Anda dapat mengunduh Alarm Clock Plus ini di Google Play secara gratis.

Application Information Will Show Up Here

 

Masih terpikir bahwa bangun pagi adalah suatu hal yang susah dilakukan dan jadi alasan untuk tidak kuliah? Bagaimana jika Anda mencoba salah satu dari ke-5 aplikasi di atas untuk ‘mengganggu’ acara malas-malasan pagi Anda? Dare to try?

Sumber gambar: Shutterstock.

LINE Tutup Layanan Streaming Musik MixRadio

Aplikasi untuk mendengarkan musik MixRadio secara resmi diumumkan akan ditutup. MixRadio sendiri kini dimiliki oleh LINE setelah dibeli dari Nokia akhir tahun 2014 dan menjadi subsidiari LINE dengan nama MixRadio Limited.

Dalam rilis resmi yang dimuat di situs LINE, disebutkan bahwa layanan streaming musik MixRadio akan dihentikan layanannya dalan beberapa minggu ke depan. LINE juga akan memastikan transisi penutupan yang mulus bagi mitra mereka.

MixRadio sempat cukup dikenal meski tidak setenar layanan streaming musik lain seperti Spotify, Deezer atau yang terbaru Apple Music, salah satu faktornya adalah dukungan handset Nokia yang membawa aplikasi ini sebagai aplikasi bawaan. Harga, koleksi lagu serta model streaming yang dihadirkan layaknya radio juga memberikan nuansa tersendiri pada aplikasi MixRadio.

Saya sendiri adalah salah satu pengguna aplikasi ini waktu dulu masih dimiliki Nokia dan cukup menyukainya jika tidak ingin pusing membuat playlist namun tetap ingin mendengarkan musik yang sesuai selera saya. Fitur pengenalan jenis musik yang serupa di aplikasi ini cukup menarik dan seru. Setelah dibeli LINE saya berharap ada pengembangan yang signifikan, apakah itu integrasi dengan layanan chat populer mereka atau yang lain. Tapi ternyata sentuhan LINE bisa dibilang baru sampai merilis sticker bertema musik di aplikasi chat mereka.

LINE menyebutkan bahwa performa yang kurang baik menjadi biang keladi dari penutupan ini selain tantangan finansial dari pasar musik streaming serta prioritas dari LINE sendiri. Pertumbuhan di masa depan dianggap tidak relevan yang akhirnya keputusan menutup MixRadio diambil oleh perusahaan asal Jepang ini.

•Reasons for Termination of MixRadio Operations

LINE agreed to acquire the business and assets making up the music service known as MixRadio from Microsoft Mobile OY in December 2014. The newly established company continued to provide a radio-style music streaming service intended to provide a broader user experience. Nevertheless, after a careful assessment of the subsidiary’s overall performance, the financial challenges posed by the music streaming market, and priorities of LINE Corporation, LINE has determined that future growth would be difficult to ensure and decided to discontinue the MixRadio music streaming service.

Sayang sekali memang, harapan bahwa popularitas berbagai layanan LINE yang memiliki banyak pengguna ternyata tidak sanggup membawa MixRadio bersaing dengan layanan lstreaming musik lainnya. Meski demikian, LINE sendiri masih memiliki layanan musik bernama LINE MUSIC yang saat ini baru tersedia untuk pasar Jepang dan Thailan. Bisa jadi, fokus mereka akan diarahkan kelayanan ini dengan pengalaman kegagalan MixRadio.

Well, ternyata inovasi yang hadir untuk mencoba membuka peluang baru di dunia musik harus memakan ‘korban’ untuk kesekian kali. Rdio belum lama ini juga menutup layanan dan ‘menyerahkan’ asetnya ke Pandora, dan kini MixRadio menjadi korban kesekian dari kejamnya persaingan di pasar musik, khususnya streaming.

Kita masih bisa berharap pada LINE untuk layanan musik mereka, jadi kita tunggu saja apakah LINE Music akan dibawa ke negara lain termasuk Indonesia atau tidak.

#RIPMixRadio

Sumber: LINE – Via: TheNextWeb

5 Aplikasi Android Untuk Bantu Mahasiswa Dapatkan Tubuh Sehat dan Bugar

Belajar alias kuliah adalah aktivitas yang harus dilakukan, tidak hanya untuk kelulusan tetapi terlebih untuk mendapatkan ilmu dan mengembangkan diri.

Akan tetapi terkadang jadwal kuliah, kegiatan UKM serta berbagai acara lain begitu menyita waktu sehingga tidak sempat olahraga. Padahal hal tersebut sangat tidak dianjurkan, badan bisa mudah terkena penyakit karena tidak ada aktivitas gerak tubuh secara cukup yang dilakukan. Cara paling efektif untuk menjaga kebugaran adalah salah satunya dengan melakukan olahraga.

Namun terkadang ada saja orang yang hanya bersemangat dan giat melakukannya di awal-awal saja dan kemudian malas setelahnya. Untuk itu, agar dapat memotivasi Anda untuk terus berolahraga, ada beberapa aplikasi khusus untuk Android yang dapat menjadi ‘teman digital’ selama melakukan olah gerak tubuh.

Run Keeper

Run Keeper merupakan aplikasi khusus untuk pengguna perangkat berbasis Android yang dapat membantu Anda untuk mencatat segala aktivitas olahraga yang dilakukan, seperti untuk mengetahui jumlah kalori yang terbakar setelah olahraga, menentukan lokasi lari, rute, jarak dan waktu yang akan ditempuh.

Selain itu, sebagai ‘penyemangat’, Anda dapat dengan mudah dan cepat membagikan aktivitas olahraga yang dilakukan ke akun jejaring sosial yang Anda miliki, seperti Facebook atau Twitter. Anda juga dapat mengabadikan tempat-tempat yang Anda inginkan sembari berlari dan foto-fotonya dapat terunggah secara otomatis di website resmi Runkeeper.

Application Information Will Show Up Here

 

Fitness Buddy

Dengan memiliki aplikasi bernama Fitness Buddy ini di dalam perangkat berbasis Android yang Anda miliki, maka Anda akan mendapatkan lebih dari 300 program latihan yang cukup lengkap dengan panduan serta penjelasan untuk melakukannya.

Untuk mendapatkan fasilitas yang dimiliki Fitness Buddy secara lengkap, Anda wajib membeli aplikasi satu ini di Google Play Store dengan harga USD 1,99. Di versi lengkapnya, ada banyak sekali program dan panduan dari versi gratisnya, serta ada pula panduan dalam format video yang dapat Anda gunakan sebagai acuan dalam berolahraga.

Application Information Will Show Up Here

 

Runtastic

Bagi penggila olahraga lari tentunya sudah mengenal satu aplikasi menarik bernama Runtastic. Aplikasi yang sangat laris diunduh ini memiliki fasilitas untuk menentukan rute dan lokasi sampai dengan durasi atau juga kalkulasi kalori yang terbakar setelah berlari dengan jarak yang telah ditentukan.

Seperti halnya Run Keeper, Anda juga dapat membagikan aktivitas dan segala hasil lari yang Anda lakukan secara langsung dan mudah di Facebook dan Twitter. Selain lari, aplikasi satu ini dapat juga digunakan sebagai pelacak aktivitas olahraga lain, seperti sepakbola, aerobik, bulu tangkis dan banyak lagi lainnya.

Application Information Will Show Up Here

 

Couch-to-5k

Layaknya seorang pelatih olahraga, dengan menggunakan aplikasi bernama Couch-to-5k ini, Anda akan ‘dipaksa’ untuk berolahraga minimal 30 menit dalam sehari dan tiga hari dalam seminggu. Ada berbagai tips serta latihan yang harus Anda lakukan yang akan diperintahkan oleh seorang ‘pelatih’ berbentuk avatar yang akan tampil di layar gadget Anda. Semua program latihan tersebut menggunakan informasi dan dasar dari situs Healthtap.com.

Sayangnya, aplikasi satu ini tidaklah gratis, karena Anda wajib membelinya dengan harga USD 2,99. Akan ada catatan khusus yang dapat Anda lihat ketika sudah melakukan latihan secara rutin seperti yang diperintahkan oleh sang pelatih dalam gadget Anda tersebut.

Application Information Will Show Up Here

 

Endomondo

Satu lagi aplikasi untuk perangkat berbasis Android yang sangat tepat untuk digunakan sebagai pendamping saat berolahraga, yaitu Endomondo. Aplikasi satu ini akan membantu Anda untuk memaksimalkan segala aktivitas olahraga yang dilakukan, seperti berlari, berjalan, bersepeda dan lainnya.

Di dalamnya terdapat berbagai fasilitas, seperti GPS, statistik untuk melihat progress yang telah dilakukan sampai dengan pengukuran detak jantung. Tidak hanya itu pengguna juga bisa melihat data kalori yang ada sampai terbakar setelah melakukan olahraga.

Application Information Will Show Up Here

 

Smartphone tidak hanya bisa digunakan untuk kegiatan selfie, aktivitas belajar pun bisa dilakukan dengan bantuan perangkat ini, demikian halnya dengan olahraga. Dengan berbagai aplikasi Android di atas, aktivitas olehraga yang di sela waktu kuliah akan semakin menarik dan tidak membosankan. Selain tubuh yang sehat, kesegaran juga akan menambah semangat serta konsentrasi saat belajar. 

Gambar header: Shutterstock.

Cerita Singkat dan Foto Acara Bandung IoT Developer Day Episode 2

Acara Bandung IoT Developer Day Episode 2 yang digelar di Dicoding Space akhir pekan kemarin telah selesai dilaksanakan. Acara ini diselenggarakan oleh DyCode Edu bersama komunitas IoT4BDG dan menghadirkan dua acara utama, yaitu workshop dan IoT (Internet of Things) Product Expo.

Ada 15 developer dan maker yang hadir untuk meramaikan acara pameran, mulai dari yang produknya masih dalam tahap prototipe sampai yang sudah atau siap dipasarkan ke konsumen. Acara ini cukup menarik pengunjung dari berbagai kalangan. Pantauan di acara sendiri, ruang hands-on lab workshop-nya pun penuh diikuti para developer yang ingin belajar membangun produk rangkaian IoT dengn teknologi Windows  10 IoT Core serta Raspberry Pi2.

bandung IoT developer day

Dalam rilis tertulis, Andry Yadi (lead trainer untuk workshop yang juga CEO DyCode dan DycodeX) menyebutkan bahwa hands-on lab workshop diselenggarakan agar peserta dapat mencoba langsung untuk membuat solusi berbasis IoT dan bisa menjadi starting point dalam pengembangan produk mereka sendiri.

Andri juga menambahkan bahwa saat ini ekosistem IoT di Indonesia masih dalam tahap permulaan, sehingga acara berbagi ilmu seperti yang dilakukan ini bisa mendukung komponen human resources yang menjadi bagian penting dari perkembangan IoT di tanah air. Sedangkan acara Expo diharapkan bisa memfasilitasi para makers lokal untuk menunjukkan karya mereka. Semuanya diharapkan bisa mendorong perkembangan produk IoT di Indonesia.

Saya sendiri agak telat memang hadir di acara karena ada keperluan pribadi pagi harinya, jadi agak sayang terlewat kondisi paling ramai di acara Expo Bandung IoT Developer Day kemarin. Tapi saya masih berkesempatan untuk melihat pula kegiatan workshop, melihat-lihat produk yang dipamerkan, dan bertanya pada beberapa peserta tentang produk yang mereka bawa.

Beberapa produk yang menarik perhatian saya antara lain, adalah dari mahasiswa Unikom yang mengembangkan produk bernama Dayter. Terdiri dari dua produk utama yaitu timbangan yang terkoneksi dengan aplikasi serta alat untuk pengukur tekanan jantung dan suhu badan berbentuk kotak kecil.

bandung IoT developer day

Yang membuat saya tertarik dari produk ini adalah pengaplikasiannya, jika produknya sudah mendapatkan semacam sertifikasi atau persetujuan dinas kesehatan, Dayter bisa digunakan di puskesmas keliling yang sering dilakukan dikomplek. Timbangan berat badannya bisa langsung memasukan data ke aplikasi, termasuk saran-saran terkait kesehatan atas data yang ada. Ini akan menghemat waktu bagi petugas kesehatan yang bekerja.

bandung IoT developer day

Sayang memang, prototipe yang ada masih menggunakan timbangan yang tersedia di pasar lalu di-‘hack’ dan belum menggunakan timbangan buatan sendiri, selain itu prototipe boks untuk mendeteksi suhu dan detak jantung pun masih bisa dimaksimalkan dari sisi desain dan user experience-nya.

Produk dari pengembang lain yang saya lihat adalah Vois. Pengembang produk ini menjelaskan pada saya bahwa Vois lebih berfokus pada pengembangan aplikasi yang mendukung produk IoT. Demo yang dihadirkan merupakan aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk mematikan saklar lampu. Aplikasi ini juga merupakan kontroler dari WiFi Switch yang juga dikembangkan oleh developer yang sama.

bandung IoT developer day

Satu hal yang membuat saya tertarik adalah peluang untuk pengembangan kerja sama dengan produk IoT lain. Misalnya ada pengembang yang fokus untuk mengembangkan perangkat smart home dari sisi hardware, Vois bisa menjadi mitra dari sisi software.

Produk selanjutnya yang sempat saya datangi dan ajak berbincang adalah x-igent. Startup ini adalah pengembang yang menghadirkan aplikasi Panic Button yang sempat diliput banyak media karena ‘dipromosikan’ oleh pemkot Bandung. x-igent ternyata tidak berhenti mengembangkan produknya hanya sebatas aplikasi saja tetapi sedang mengembangkan perangkat button fisik yang terintegrasi dengan aplikasi dan sistem yang telah ada, yang juga disempurnakan.

bandung IoT developer day

Jadi jika aplikasi Panic Button membutuhkan smartphone untuk bisa digunakan, ke depannya tidak lagi, tetapi bisa diakses dari wearable yang saat ini masih dalam tahap pengembangan.

Satu lagi layanan yang menarik adalah Haji Umroh. Dikembangkan sebagai aplikasi dan sistem untuk monitoring jemaah haji, x-igent sedang mengembangkan wearable atau perangkat IoT yang nantinya bisa dibawa oleh peserta umroh, dan bisa digunakan sebagai alat bantu untuk monitoring. Rencananya alat ini juga akan memiliki kemampuan untuk menerima panggilan.

Saat berbincang dengan para founder-nya, dijelaskan bahwa alat ini dikembangkan berdasarkan input yang didapatkan dari penggunaan layanan yang sudah ada. Dari pengalaman didapatkan bahwa peserta umroh, yang sebagian besar orang tua, sering kesulitan atau jarang mengakses ponsel, jadi jika ada perangkat IoT/wearable yang bisa lebih mudah digunakan akan sangat membantu.

Produk lain yang hadir di expo dan siap dipasarkan (yang dijelaskan oleh pengembangnya akan tersedia dalam waktu dekat) adalah Callysta yang merupakan perangkat c-Home – Smarthome Ecosystem. Yang membuat saya tertarik pertama kali adalah kemasan produk yang sudah rapih dan terasa siap untuk dipasarkan ke konsumen.

bandung IoT developer day

Callysta menghadirkan beberapa perangkat yang bisa saling terkoneksi dan menjadikan rumah Anda menjadi rumah pintar dengan saling terkoneksi dan memungkinkan mengakses berbagai bagian dari rumah lewat smartphone. Mulai dari televisi, pencahayaan, kamera dan berbagai perangkat lain.

bandung IoT developer day

Selain produk yang dijelaskan di atas, tidak lupa juga, sebagai ‘tuan rumah’, perwakilan dari IoT4BDG (Rantonic) juga menggelar produknya berupa Rantonesia – universal remote control Apps serta Fernora – intelegent home system.

bandung IoT developer day

Satu lagi perwakilan ‘tuan rumah’ tentu saja DycodeX dengan produknya, Allegra yang merupakan perangkat autonomous printing box, yang juga terintegrasi dengan layanan Jepret dari Dycode. Perangkat yang sudah malang melintang di berbagai acara ini memungkinkan untuk mencetak langsung foto yang dibagikan di media sosial dengan hanya menggunakan hashtag tertentu.

bandung IoT developer day

Produk lain yang juga dibawa adalah Gallon dan Button. Masih berbentuk prorotipe Gallon adalah alat yang mampu mendeteksi water level yang ada di dispenser yang nantinya akan memberikan notifikasi agar tidak kehabisan serta bisa juga memberikan notifikasi pada distributor galon ketika stok terakhir akan habis. Sedangkan Button adalah perangkat yang bisa digunakan oleh pengusaha cafe agar lebih memudahkan konsumen memanggil pelayan. Bisa juga digunakan untuk mendeteksi meja yang masih tersedia di cafe mereka.

Peserta pameran IoT Dev Day Expo lainnya adalah .NET Gadgeteer Indonesia, produk yang dipamerkan antara lain .Net Gadgeteer dan Netduino yang merupakan platform untuk mengembangkan perangkat elektronik Anda sendiri dengan menggunakan berbagai macam module serta lingkungan pemrograman yang sudah siap dan mudah digunakan.

bandung IoT developer day

Modul yang dihadirkan juga cukup lengkap dan terlihat cukup mudah untuk integrasikan satu sama lain. Demo dalam mengkustomasi dan mengintegrasikan modul juga cukup mudah, setidaknya bagi mereka para developer yang terbiasa bekerja di lingkungan .NET.

Dua produk ini bisa dibeli secara online lewat tautan ini, satu hal yang bisa menjadi halangan bagi konsumen untuk mencoba membeli produk ini adalah harganya yang memang cukup mahal.

Selain yang saya jelaskan di atas, masih banyak peserta lain yang tidak sempat saya kunjungi satu persatu. Produk e-Fishery juga ikut mejeng di expo meski saya saya tidak sempat bertemu dengan perwakilannya karena saya hadir terlalu siang.

bandung IoT developer day
Seperti yang pernah saya sebutkan di artikel sebelumnya, melihat produk yang masih dalam tahap prototipe itu memberikan nuansa seru tersendiri dan itu yang saya dapatkan di acara expo di Bandung IoT Developer Day kemarin. Saya juga berkesempatan melihat beberapa produk lain yang siap dirilis ke publik dan ada pula yang sudah memiliki konsumen.

Geliat IoT di Indonesia memang masih dalam tahap awal, saya sepakat dengan Andry Yadi. Dalam acara episode pertama yang juga ditulis oleh DS juga bisa terlihat bahwa eskosistem IoT di tanah air ini memang masih perlu terus didorong untuk terus maju. Peluangnya ada, dukungan dari brand juga ada dan komunitasnya pun kini tumbuh semakin pesat.

Expo dan workshop di Bandung IoT Developer Day episode kedua kemarin, seusai judulnya, memang lebih diperuntukkan bagi pengembang dan makers asal Bandung untuk unjuk gigi, karena hampir semua pesertanya berasal dari Bandung. Satu kota saja sudah bisa menampilkan lebih dari 10 produk/prototipe/ide IoT, tentu saja saya yakin kota lain di Indonesia pun menyimpan talenta yang juga menarik untuk digali.

Ranah IoT (Internet of Things) menarik untuk dijelajah karena tidak hanya milik perusahaan mapan. Justru inovasi bisa hadir dari para makers/startup/developer yang jeli melihat masalah apa yang bisa dipecahkan. Kondisi ini akan menjadikan tahun ini adalah momen yang menarik untuk melihat perkembangan IoT di tanah air. Mari kita tunggu keseruan-keseruan lain yang akan hadir dari ranah IoT di Indonesia.

 

Disclosure: DailySocial adalah media partner acara ini. 

Berkenalan dengan Program Freedom Combo dari Indosat Ooredoo

Internet dan perangkat mobile menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan dewasa ini, tidak hanya untuk hiburan tetapi akses internet yang bisa diandalkan bisa membuat kerja jadi lebih produktif.

Namun demikian, kebutuhan internet yang terus menerus terkadang menjadi halangan karena Anda sebagai pengguna menjadi was-was akan paket data yang terasa tidak pernah cukup. Padahal, bagi mereka yang memang membutuhkan, selalu terkoneksi dengan internet sudah menjadi keseharian karena mendukung kreativitas, pekerjaan dan juga waktu senggang.

Kabar gembira bagi Anda pelanggan setia IM3 Ooredoo, karena sekarang ada program baru bernama paket Freedom Combo yang menawarkan berbagai kelebihan serta kemudahan, hanya dalam satu paket.

Paket Freedom Combo adalah paket di mana Anda bisa memperoleh berbagai fasilitas komunikasi secara komplet dalam satu paket, di dalamnya termasuk akses Internetan dengan jaringan terkuat 4GPlus, nelpon dan pastinya SMS semaunya. Tapi, yang membedakan paket Freedom Combo dengan paket sejenis, adalah dengan menawarkan sejumlah benefit yang lebih dari sekadar cepat.

Benefit yang pertama, pelanggan mendapatkan akses 24 jam di jaringan 2G/3G/4G dengan kuota utama sesuai paket yang dipilih. Artinya, sobat tidak harus menunggu jam-jam tertentu untuk bisa update status Facebook, Twitter atau menyelesaikan pekerjaan. Tidak perlu pula begadang semalaman supaya bisa pedekate dengan gebetan. Tambahannya, IM3 Ooredoo juga memberikan bonus kuota 4G sebesar paket kuota utama dengan kecepatan hingga 185Mbps. Artinya, pelanggan memperoleh kuota 2 kali lipat dari kuota yang dibeli. Selain itu pelanggan juga dibebaskan untuk melakukan panggilan dan mengirim pesan singkat sepuasnya tanpa batas asa ditunjukan kesesama nomor Indosat Ooredoo, bahkan benefit tetap dapat dinikmati apabila pelanggan yang menghubungi berada di luar negeri.

Pilihan Paket Freedom Combo

Program Freedom Combo menawarkan empat paket berlangganan yang masa aktifnya habis dalam 30 hari.

Paket M: Paket ini ditawarkan Rp 59.000 dengan kuota utama di jaringan 2G/3G/4G sebesar 1GB dan bonus 4G sebesar 1GB.

Paket L: Paket L dibanderol Rp 99.000 dengan kuota utama di jaringan 2G/3G/4G sebesar 3GB dan bonus 4G sebesar 3GB. Berarti total pelanggan memperoleh kuota 6GB selama 30 hari.

Paket XL: Paket ini ditawarkan Rp 149.000 dengan kuota utama di jaringan 2G/3G/4G sebesar 5GB dan bonus 4G sebesar 5GB. Total pelanggan menikmati kuota sebesar 10GB digabungkan.

Paket XXL: Paket ini ditawarkan Rp 199.000 dengan kuota utama di jaringan 2G/3G/4G sebesar 10GB dan bonus 4G sebesar 10GB. Sehingga total kuota yang diterima adalah sebesar 20GB.

Cara Registrasi Paket Freedom Combo

Untuk mengikuti program Freedom Combo dari IM3 Ooredoo, Anda bisa melakukan tiga cara.

Yang pertama melalui pesan singkat dengan mengetikkan pesan Internet59K, Internet99K, Internet149K atau Internet199K (urutan sesuai paket) kemudian kirim ke 363.

Cara kedua, bisa dengan menekan *123*3# dan Ok.

Cara ketiga, melalui website di http://indosatooredoo.com/freedom

Sekilas tentang 4Gplus dari IM3 Ooredoo

Setelah bertransformasi dua bulan lalu, IM3 Ooredoo secara perlahan mengubah pendekatan mereka kepada pelanggan. Sejumlah kampanye perubahan pun digalakkan, di antaranya adalah peningkatan teknologi yang terwakilkan dalam wujud teknologi 4Gplus dan juga pendekatan baru kepada pelanggan melalui paket-paket menarik.

Layanan 4Gplus merupakan pengembangan teknologi dari jaringan 3G sebelumnya yang menawarkan konektivitas yang lebih baik, lebih cepat, stabil dan kualitas suara yang jernih. Kecepatan unduhan yang dihasilkan mencapai 185Mps. Benefit ini dapat dirasakan oleh pelanggan tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan. 4Gplus juga memberikan tambahan kuota hingga 10GB, yang telah terealisasi dalam paket Freedom XXL. Informasi lebih lanjut mengenai benefit, pilihan paket dan registrasi paket Freedom Combo dari IM3 Ooredoo dapat dilihat di situs http://indosatooredoo.com/freedom.

Artikel ini adalah advertorial dan didukung oleh Indosat Ooredoo.

Yuk, Hadiri Pameran Produk IoT di Acara Bandung IoT Developer Day

Acara Bandung IoT Developer Day episode kedua akan digelar besok di kota Bandung. Acara ini yang menghadirkan dua bagian utama yaitu workshop dan pameran atau IoT (Internet of Things) Products Expo. Penasaran apa saja produk yang akan ada expo ini? Yuk kita intip.

Bangun IoT Developer Day sendiri diselenggarakan oleh DyCOdeEdu bersama dengan IOT4BDG, episode pertama acara ini telah diadakan bulan November tahun 2015 dan menarik cukup banyak peserta yang sebagian besar anak muda. Liputan bisa dibaca di sini.

Nah episode yang kedua ini, selain workshop yang menarik untuk dihadiri adalah acara expo. Ini bisa dibilang kali pertama diselenggarakan expo untuk produk IoT yang didukung oleh komunitas serta startup yang juga mengembangkan produk IoT. Dan Anda semua, pembaca DS diundang untuk hadir dan menjelajah berbagai produk IoT buatan pengembang lokal.

Di acara expo ini nantinya Anda bisa melihat berbagai produk, baik yang masih tahap awal pengembangan, prototipe sampai dengan yang siap dipasarkan. Peserta yang akan memajang karya mereka antara lain adalah:

  • Gravicode Workshop dengan produk SpIoT, Neduino Bot (.dotnet), Gagdeteer Bot, Remote Room Monitoring
  • RR Software dengan produk Bell Otomatis
  • X-Igent dengan produk Hajiumro dan Panic Button
  • Newtronic Solution dengan produk Wifi Switch dan Vois (Aplikasi Wifi Switch Controller)
  • Ahmad Sahro dengan produk Smart fuel monitoring, SSS, dan SDA (Smart Driver Assistant)
  • Hasan Basri dengan produk Ruang Server Control N Monitor
  • Telextion dengan produk Sistem Pengelolaan Customer
  • Nusantech dengan produk VIP
  • Rantonic/IoT4BDG dengan produk Rantonesia, Fernora Intellegent home
  • system, Rabbit Microprocessor dan NetScad
  • indisBuilding dengan produk iniBEMS
  • Divisi ERG Unikom dengan produk SIMAS JABAR (Sistem Informasi Masjid Jawa Barat)
  • Divisi ERG Unikom dengan produk Dayter – alat ukur kesehatan multifungsi
  • DycodeX dengan produk Smart Gallon dan Jepret Allgera

Dari daftar pesert Expo di atas, perwakilan panitia menyebutkan bahwa 4 diataranya adalah pemenang Bandung IoT Challenge yang diadakan setelah acara Bandung IoT Developer Day episode pertama beberapa waktu lalu.

Saya sendiri cukup exited karena ingin sekali melihat berbagai produk IoT dari para pengembang lokal di atas, pengalaman melihat produk yang berhubungan dengan IoT pada acara Google Hackfair beberapa waktu lalu di Jakarta menaikan minat saya untuk mencari lebih tahu tentang produk-produk IoT yang dikembangkan oleh pengembang lokal. Meski yang nanti memajang produknya belum semuanya siap dipasarkan tetapi justru melihat produk yang masih dalam tahap early stage memiliki kesenangan tersendiri. 😀

Bagi Anda yang berdomisili di kota Bandung atau dari kota lain yang tertarik untuk melihat expo dari berbagai karya IoT buatan pengembang lokal, yuk hadir dan catat tanggalnya, acara akan diselenggarakan tanggal 6 Februari 2016, mulai pukul 9 pagi sampai 5 sore dan bertempat di Dicoding Space, Jl. Batik Kumlei No. 50 Bandung.

Info lengkap bisa cek poster di bawah ini atau klik tautan ini.

IOT BANNER FIX

Disclosure: DailySocial adalah media partner acara ini.

Pengguna Infinix Hot 2, Yuk Update OS ke Android Marshmallow

Yang ditunggu telah tiba. Sejak kurang lebih akhir minggu kemarin pengguna Infinix Hot 2 telah bisa menikmati update yang akan membawa pembaruan atas OS Lollipop ke yang lebih baru, alias Marshmallow.

Dari rilis yang diterima redaksi, disebutkan bahwa update ini sudah bisa dinikmati mulai tanggal 29 Januari kemarin. Untuk ukuran sendiri, update ke Android 6.0 atau Marshmallow sekitar 626,8 MB dan bisa didapatkan lewat OTA.

Anda bisa mengakses menu Setting > About Phone > System Update untuk secara manual melakukan cek dan meng-update

infinix hot 2 marshmallow

Saya sendiri telah menantikan update ke Marshmallow ini, pertama karena Infinix Hot 2 adalah perangkat Android One yang sudah seharusnya menikmati sistem operasi terbaru dari Google lebih dahulu dibanding yang lain. Sebagai catatan, Android One generasi pertama yang (Nexian Journey)

sudah mendapatkan update Marshmallow cukup lama.

Info yang saya dapatkan adalah agak lamanya ketersediaan update Marshmallow ini dikarenakan ada beberapa perbedaan dari sisi spesifikasi dibandingkan perangkat yang masuk program Android One generasi pertama. Seperti kita tahu, Infinix Hot 2 menghadirkan beberapa peningkatan dari sisi spesifikasi seperti RAM 2GB, layar 5 inci resolusi HD (1280 x 720), memory internal yang lebih besar (16GB) serta peningkatan pada kamera belakang (8MP).

Kini akhirnya saya dan Anda pembaca DS yang memiliki Infinix Hot 2 bisa menikmati generasi OS Android terbaru alias Android 6.0 atau Marshmallow. Beberapa fitur baru yang bisa dinimati antara lain fitur Doze yang berguna untuk mengatur konsumsi data saat perangkat dalam kondisi standby atau mode sleep. Yang kedua adalah App Permissions untuk mereka yang ingin mengatur aplikasi yang mana yang akan berjalan di background yang pada akhirnya bisa mengatur beban kerja prosesor peningkatan memory.

Yang terakhir, dan yang paling saya suka, adalah Google Now on Tap, yang memungkinkan Anda megakses Google Now di aplikasi manapun dengan hanya menekan tombol home beberapa saat.

infinix marshmallow

Saat Marshmallow pertama kali diperkenalkan, satu fitur yang menarik perhatian saya adalah Google Now on Tap. Saya termasuk yang cukup terbantu dengan fitur Google Now, meski tidak menjadi fitur utama yang saya gunakan di perangkat Android saya namun informasi yang dihadirkannya cukup membantu. Dan kini di Marshmallow lebih memudahkan saya karena bisa mengaksesnya di aplikasi manapun.

Tidak semuanya berguna memang (setidaknya bagi preferrensi penggunaan saya), tapi cukup seru untuk digunakan, misalnya saat ingin mengetahui info tertentu pas membuka konten internet, atau saat membuka aplikasi apa saja, tekan tombol home beberapa saat maka informasi terkait konten yang ada di layar akan muncul. Jika konten yang ada terkait jadwal misalnya, Anda bisa langsung menuju aplikasi kalender untuk menambahkan jadwal Anda.

Untuk fitur baru yang lain sebenarnya juga sangat berguna, apalagi bagi mereka para power user yang menggunakan perangkat Infinix Hot 2 sebagai perangkat utama dalam beraktivitas. Doze untuk hemat baterai dan App Permissions untuk pengaturan yang lebih personal. Dengan RAM yang lebih lega dari generasi Android One pertama didukung dengan optimasi yang hadir dari Marshmallow, sudah seharusnya akan menambah asik dalam penggunaan sehari-hari dari perangkat Infinix Hot 2.

Keuntungan perangkat yang masuk dalam program Android One adalah mendapatkan dukungan update dari Google selama dua tahun sejak dirilis. Meski untuk yang Marshmallow di Infinix Hot 2 ini saya merasa agak lambat kebagian update setidaknya dibandingkan Android One generasi pertama, tetapi di lain sisi, setidaknya lebih cepat dari beberapa perangkat lain.

Anda pengguna Infinix Hot 2, yang belum update silahkan langsung menuju pengaturan yang disebutkan di atas. Dan bagi yang sudah update, bagaimana pendapat Anda? Yuk share pengalamannya di kolom komentar.

Bandung IoT Developer Day Episode 2, Ajak Pengembang Unjuk Gigi Proyek IoT

Acara Bandung Internet of Things (IoT) Developer Day episode kedua akan segera dilaksanakan. Acara yang digagas DyCodeEdu dan IoT4BDG ini akan digelar bulan depan, lebih tepatnya tanggal 6 Februari 2016.

Ada hal spesial yang akan digelar di acara BDG IoT Developer Day kali ini, karena selain akan ada workshop, para pengembang IoT juga diajak untuk pamer alias unjuk gigi di ajang pameran.

Workshop

iot 2

Untuk workshop sendiri, episode kedua dari BDG IoT Developer Day akan membahas Raspberry Pi dan Windows 10 IoT Core Hands-On Labs. Di sini peserta akan belajar membuat produk IoT dengan menggunakan Windows 10 IoT Core and Raspberry Pi 2 technology. Fasilitator adalah Andri Yadi (Microsoft MVP, Azure) dengan co-trainer dar DyCode Edu serta komuitas IoT4BDG.

Beberapa fasilitas yang bisa didapatkan pada acara workshop ini antara lain:

  • Getting hands on Raspberry Pi 2 for the first time
  • Installing and configuring Windows 10 IoT Core on Raspberry Pi 2
  • Preparing development environment
  • Writing and debugging your first app
  • Accessing Raspberry Pi 2’s GPIO
  • Reading digital and analog sensor
  • Taking photo/video from webcam
  • Connecting IoT device with some Azure services

Workshop terbuka gratis, Anda yang ingin ikut serta nanti diharapkan membawa laptop yang sudah diinstal dengan Windows 10 serta Visual Studio 2015. Peserta juga diharapkan sudah bisa coding, terutama Javascript atau C#.

Pameran

iot 1

Satu hal spesial hadir di ajang BDG IoT Developer Day kali ini. Akan tersedia ajang showcase atau pemeran bagi mereka yang telah atau sedang mengembangkan proyek IoT.

Peserta di ajang ini terbuka bagi mereka yang mengembangkan proyek IoT, baik itu masih prototipe atau masa awal atau yang sudah siap dijual ke pasaran.

Beberapa fasilitas yang akan didapatkan dari para peserta pameran antara lain mendapatkan eksposure ke berbagai pihak, termasuk pemerintah, liputan media serta audiens yang bisa menjadi potensi klien.

Acara Bandung IoT Developer Day 2 sendiri terbuka gratis bagi mereka yang ingin mengunjungi pameran, acara (pameran dan workshop) akan diselenggarakan di gedung Dicoding Space, jalan Jl. Batik Kumeli No.50 Bandung, tanggal 6 Februari 2016 Untuk detail jam kunjungan pameran akan diumumkan berikutnya.

Anda sedang mengembangkan proyek IoT? Atau pengembang yang ingin mulai menekuni bidang ini? Jangan lupa untuk cek informasi detail tentang Bandung IoT Developer Day 2 di tautan ini. Jangan sampai terlewat untuk ikutan pemeran dan atau workshop.

iot 3

DailySocial adalah media partner acara ini.