Empat Karakter Pendiri Startup yang Wajib Dimiliki

Nampaknya memang sulit untuk melihat sejak awal seperti apa karakter pendiri startup (founder) yang berkualitas dan profesional. Ketika semua pengetahuan, pengalaman dan latar belakang pendidikan telah dimiliki apakah sudah cukup untuk menjadi seorang Founder yang berkualitas?

Faktanya adalah menjadi seorang founder yang berkualitas harus didukung dengan sikap positif dan kecerdikan serta passion yang sangat besar terhadap ide yang dimiliki. Semua aspek tersebut bisa menjadikan Anda calon founder yang sempurna dengan catatan tidak memiliki sifat atau kebiasaan yang buruk.

Artikel berikut ini akan membahas empat karakter founder yang baik, berdasarkan informasi yang diberikan oleh Founding Partner Kejora Group dan Direktur Jakarta Founder Institute Andy Zain.

Pengalaman bekerja dan wawasan yang luas

Saat ini sudah banyak kalangan mahasiswa yang muncul dengan ide-ide brilian dan menarik yang berhasil menjadi founder startup. Namun, dari data yang ada jumlah tersebut, yang berhasil lepas landas, masih tergolong kecil jumlahnya. Hal ini membuktikan untuk menjadi founder yang baik Anda wajib memiliki latar belakang pendidikan yang cukup serta pengalaman kerja. Dengan demikian Anda sudah terbiasa mengerjakan sebuah proyek, mengikuti struktur perusahaan serta menerapkan manajemen bekerja.

Nantinya pengalaman tersebutlah yang bisa membantu Anda mengembangkan ide menjadi sebuah produk dan pada akhirnya menjalankan bisnis yang ada. Seperti yang ditegaskan Andy Zain.

“Usia 28 tahun ke atas terbilang usia yang pas untuk menjadi seorang Founder, di usia ini biasanya mereka yang telah terjun ke dunia pekerjaan telah terbiasa mengasah kemampuan dalam mengerjakan proyek secara profesional.”

Mengadopsi perubahan

Jika saat ini Anda memiliki rasa keingintahuan yang luas terhadap berbagai hal, menyukai untuk mengikuti perkembangan yang ada, mudah menyerap beragam berita serta pengetahuan terkini, bisa jadi Anda merupakan calon founder yang baik.

Yang perlu diperhatikan adalah kebanyakan founder yang baik adalah mereka yang selalu siap mengadopsi perubahan dan informasi terbaru. Tentu ini didukung dengan kreatifitas dan pemikiran yang positif yang dimilikinya.

Cerdik dan street smart

Satu hal lagi yang membedakan Anda sebagai founder yang baik dengan founder lainnya adalah ketika Anda bisa melihat peluang yang ada dan mengolahnya menjadi potensi atau ide yang kemudian dapat Anda terapkan di produk yang dimiliki. Dalam hal ini adalah kemampuan Anda untuk bisa mengimplementasikan berbagai kemungkinan dengan cepat dan tepat. Seperti yang ditegaskan oleh Andy Zain.

“Founder yang ingin sukses harus memiliki kecerdikan dan street smart yang dengan cepat bisa mengendalikan keadaan dan memberikan solusi terbaik ketika dihadapkan dengan masalah.”

Fleksibel dan mudah bergaul

Sikap ini wajib dimiliki oleh Anda yang ingin menjadi founder yang baik. Permudah pergaulan Anda dengan rekan tim dan Co-Founder Anda dengan fleksibilitas, mudah untuk bekerja sama dan toleransi. Dengan demikian ketika Anda dihadapkan pada kondisi dan situasi yang sulit dan tekanan yang tinggi, Anda mampu untuk bersikap tenang, adil, dan bijaksana menghadapi tantangan yang ada. Seperti yang ditegaskan oleh Andy Zain.

“Jangan paksakan kehendak atau keinginan Anda kepada semua orang, terimalah dengan rendah hati ketika pada akhirnya pendapat Anda sebagai founder bukan yang terbaik dan terapkan pilihan yang pada akhirnya bisa membantu bisnis Anda.”

Pendaftaran Jakarta Summer 2016 dari Jakarta Founder Institute Resmi Dibuka

Jakarta Founder Institute kembali membuka pendaftaran program mentoring untuk calon founder startup Indonesia di tahun 2016. Founder Institute sendiri adalah idea-stage inkubator global yang berbasis di Silicon Valley dan telah tersebar di 135 kota dan 40 negara di Eropa, Rusia dan Asia.

Untuk tahun ini Jakarta Founder Institute akan membuka kelas yang sarat dengan program mentoring hingga sesi pitching untuk calon founder startup di Indonesia yang saat ini masih berstatus mahasiswa hingga pekerja kantoran. Dengan biaya registrasi sebesar $ 50 (Pendaftaran sebelum tanggal 15 Agustus) nantinya calon pendaftar akan diberikan tes terlebih dahulu yang akan menentukan karakter dan sikap dari calon entrepreneur yang ideal bagi Founder Institute.

“Dalam tes tersebut nantinya calon peserta diminta untuk mengisi ragam pertanyaan yang menentukan seperti apa karakter dan pembawaan dari peserta, apakah cocok untuk menjadi seorang entrepreneur atau bukan, materi ini sudah diterapkan di seluruh Founder Institute dan terbukti berhasil merekrut entrepreneur yang berkualitas,” kata Direktur Jakarta Founder Institute Andy Zain.

Setelah registrasi dilakukan, peserta yang dinyatakan lulus akan mendapatkan informasi mengenai pembayaran kegiatan mentoring selama empat bulan. Biaya yang dikenakan kepada peserta adalah $ 599.

“Jika peserta dinyatakan tidak lulus dalam minggu pertama oleh mentor dari Jakarta Founder Institute, uang tersebut bisa dikembalikan. Uang tersebut kami minta untuk membayar license kepada Founder Institute HQ,” kata Andy.

Jakarta Founder Institute sengaja menargetkan kalangan pekerja kantoran yang dinilai sudah cukup memiliki kemampuan dan pengalaman. Jakarta Founder Institute mengklaim menjamin kesuksesan dari para Founder lulusan Jakarta Founder Institute sebanyak 80%. Hal ini dilihat dari kemajuan dan peningkatan kemampuan, hingga ide dan kreatifitas dari para founder yang mengikuti program ini.

“Pada dasarnya kami menerima kalangan pelajar dan mahasiswa yang ingin mengikuti program Jakarta Founder Institute. Namun, dari pengalaman yang ada kebanyakan founder startup yang sukses berasal dari kalangan pekerja kantoran usia sekitar 28 tahun ke atas yang sudah memiliki pengalaman dan wawasan yang luas,” kata Andy.

Gencar mencari sponsor

Direktur dan mentor Jakarta Founder Institute / DailySocial

Dalam jangka waktu empat bulan penuh, semua peserta yang dibatasi hanya berjumlah 40 orang saja akan diberikan mentoring dari 60 mentor asing hingga lokal. Setelah melakukan penyaringan, para lulusan terbaik Jakarta Founder Institute akan mendapatkan uang sebesar Rp 100 juta tanpa ekuitas serta kesempatan untuk mengikuti program lanjutan langsung ke Silicon Valley.

“Program ke Silicon Valley merupakan satu-satunya yang disediakan oleh Jakarta Founder Institute. Di negara lainnya, Founder Institute tidak menyediakan program berkunjung ke Silicon Valley,” kata salah satu Direktur Jakarta Founder Institute Izak Jenie.

Selama ini baik Andy Zain, Izak jeni dan Boye Hartmann selaku Direktur dari Jakarta Founder Institute masih terus mencari sponsor, mentor, dan pihak-pihak terkait lainnya yang diharapkan bisa membantu memberikan tambahan dana dan kontribusi mentoring untuk membantu program Jakarta Founder Institute.

“Sejak awal kami memang berkomitmen untuk tidak mengambil keuntungan dari kegiatan ini. Niat kami adalah ingin menghasilkan Founder dan startup terbaik yang mampu bertahan lama,” kata Andy.

Nantinya para lulusan Jakarta Founder Institute yang telah meluncurkan startup masing-masing akan diminta untuk memberikan saham sebesar 3,5% kepada mentor dan pihak terkait lainnya yang terlibat di program Jakarta Founder Institute.

“Jumlah tersebut kami nilai cukup fair dilihat dari kontribusi mentor, materi yang didapatkan serta kesempatan untuk bertemu jaringan angel investor dan VC kami di Jakarta Founder Institute,” kata Izak.

Memberikan beasiswa kepada Female dan Technical Founder

Untuk memberikan apresiasi kepada para founder wanita yang mengikuti program, Jakarta Founder Institute akan memberikan beasiswa Female Founder Fellowship. Begitu juga para founder yang memiliki latar belakang teknis dan kemampuan lebih dalam hal coding lewat beasiswa Technical Founder Fellowship. Ini berlaku untuk yang melakukan pendaftaran sebelum tanggal 14 Agustus 2016 dan dinyatakan sesuai dengan ketentuan.

Rewards tersebut kami berikan untuk memancing lebih banyak lagi calon entrepreneur muda yang saat ini memiliki ide cemerlang namun belum mendapatkan kesempatan untuk meluncurkan produknya secara maksimal,” kata Andy.

Saat ini pendaftaran untuk program 4 bulan dari Jakarta Founder Institute sudah resmi dibuka dan sejauh ini telah terkumpul sebanyak 30 orang pendaftar. Bagi Anda yang tertarik bergabung dengan komunitas Jakarta Founder Institute bisa mendaftarkan diri dalam tautan ini.

Lima Hal yang Wajib Dilakukan Saat Pitching Ide Startup

Ada banyak jalan agar proses pitching ide startup Anda bisa berjalan dengan lancar dan mendapatkan respon yang positif dari investor. Salah satu kunci utama kesuksesan pitching ide startup adalah ketika presentasi yang diberikan mudah diingat dan sarat dengan nilai-nilai produk terbaik. Proses pitching ide startup sendiri sebenarnya dimulai sebelum Anda melakukan pertemuan dengan investor. Jadi, coba gali informasi dan riset sebanyak mungkin sebelum pitching dilakukan.

Artikel ini akan memberikan 5 kerangka yang tepat untuk Anda pelaku startup sebelum melakukan pitching ide startup.

Kenali investor Anda

Jika saat ini Anda sudah mengenal baik siapa venture capital (VC) yang akan Anda temui, hal tersebut akan menjadi nilai lebih bagi Anda saat hendak melakukan pitching ide startup. Namun jika undangan tersebut datang dari VC yang belum Anda ketahui, coba pelajari terlebih dahulu latar belakang dan informasi seputar VC tersebut.

[Baca juga: Tips Menyusun “Pitch Deck” untuk Startup]

Hal berikutnya yang perlu dilakukan adalah memahami dengan jelas apa saja kesukaan, minat, dan hal-hal yang dicari oleh investor. Penting untuk Anda menyesuaikan presentasi dengan latar belakang dan pengetahuan dari investor, kesuksesan apa saja yang telah diraih oleh investor, kemudian prioritaskan dan fokuskan hal-hal yang relevan dengan investor tersebut.

Pastikan juga bahwa VC tersebut memiliki dana yang cukup untuk diinvestasikan kepada startup Anda kelak. Jangan lupa juga untuk melakukan pertemuan dengan pihak-pihak yang bisa menentukan langsung apakah startup Anda nantinya layak mendapatkan investasi atau bukan.

Fokus dan langsung ke pokok permasalahan

Sebelum presentasi dimulai awali pertemuan dengan perbincangan kasual dan gunakan kesempatan tersebut untuk Anda memperkenalkan secara rinci dan singkat latar belakang dari startup. Sampaikan tagline atau kata-kata yang bisa mewakili secara langsung produk apa yang ingin Anda tawarkan. Contoh sederhananya adalah “We make Facebook ads easy”. Sederhana namun sarat dengan visi dan misi yang nantinya bisa Anda jelaskan secara rinci.

Metrik perusahaan

Jika saat ini Anda sudah berhasil menarik perhatian investor, langkah selanjutnya yaitu memberikan informasi seputar metrik perusahaan yang baik saat presentasi. Dengan demikian pihak investor bisa melihat langsung nilai dari perusahaan.

Namun jika saat ini startup Anda masih memiliki metrik yang lemah, cobalah untuk memfokuskan masalah yang ada dan bagaimana produk yang Anda buat nantinya bisa menjadi solusi terbaik. Pastikan informasi tentang metrik tersebut terintegrasi dengan cerita dari perusahaan Anda yang sebenarnya dan tentunya masuk akal.

[Baca juga: Sepuluh Poin yang Perlu Dicermati Sebelum Menggalang Dana Melalui Angel Investor]

Yang perlu diperhatikan adalah coba untuk menonjolkan potensi pertumbuhan perusahaan Anda dengan metrik pasar. Ketika traksi Anda lemah, gunakan metrik pasar untuk menggaris bawahi seberapa besar potensi pasar dan ketersediaan yang merupakan salah satu kunci keberhasilan. Buatlah diagram yang bisa menggambarkan pemahaman yang singkat tentang potensi pasar yang Anda targetkan.

Ceritakan produk dan tim

Cara terbaik untuk menjelaskan nilai lebih perusahaan Anda adalah dengan bercerita. Jelaskan dengan lugas dan apa adanya kepada investor tentang produk yang Anda buat, fitur dan teknologi yang Anda adopsi, hingga solusi yang Anda tawarkan terhadap masalah terkait.

Sampaikan juga kendala yang kerap Anda hadapi saat membuat produk, mengembangkan fitur, dan hal-hal lainnya saat pitching di hadapan investor. Jadi, investor bisa melihat sejauh mana Anda dan tim bisa bertahan dan solusi seperti apa yang dipilih untuk keluar dari masalah tersebut. Ketika Anda sudah berhasil membuat investor tertarik, yakinkan kepada mereka bahwa solusi yang Anda berikan adalah yang terbaik.

[Baca juga: Beberapa Hal yang Dilirik Investor dari Sebuah Startup]

Yang tidak kalah penting adalah dengan menunjukkan berapa besar pendapatan yang bisa Anda hasilkan. Di sini Anda bisa menggarisbawahi tiga hal penting, di antaranya adalah yang membedakan produk Anda dengan kompetitor lainnya, Cara melakukan monetisasi, dan informasi terkait pendapatan yang telah Anda dapatkan.

Cara terbaik mengakhiri pitching

Di akhir sesi pitching, sampaikan dengan singkat dan padat rangkuman dari presentasi Anda. Pastikan semua poin-poin penting disampaikan dengan jelas dan menarik. Bila investor menyampaikan beberapa pertanyaan, cobalah untuk bersikap tenang dan jawab dengan percaya diri semua pertanyaan yang dilontarkan oleh investor.

Pastikan untuk melakukan call-to-action usai pertemuan dilakukan. Coba cari tahu langkah apa lagi selanjutnya dan jangan sampai saat Anda keluar dari ruang pertemuan tidak mengetahui apa yang harus dilakukan sebagai tindak lanjut pitching yang telah berlangsung. Tanyakan dengan jelas proses selanjutnya dan pastikan Anda mendapatkan kepastian langsung saat itu juga dari investor.

Hipcar Andalkan Teknologi Canggih untuk Hadirkan Layanan Car Sharing di Indonesia

Satu lagi layanan transportasi on-demand hadir di Indonesia. Kali ini berupa car sharing dengan sistem otomatis khusus untuk warga Jakarta. Didirikan oleh Founder Leo Tanady, Hipcar yang telah hadir sejak akhir tahun 2015 merupakan layanan transportasi car sharing pertama di Indonesia.

“Berawal dari pengalaman pribadi saya saat studi di Amerika Serikat, saya melihat layanan car sharing di sana yaitu Zipcar cukup populer dan terbilang sukses, melihat makin maraknya layanan on-demand di Indonesia kemudian saya coba terapkan teknologi tersebut di Indonesia,” ujar Leo kepada DailySocial.

Secara keseluruhan teknologi yang digunakan oleh Hipcar diandalkan hanya dalam aplikasi dengan sistem remote control yang dibuat dan diterapkan secara khusus dalam Hipcar. Dengan melakukan pemesanan penyewaan mobil dalam aplikasi, pengguna bisa langsung mengambil sendiri mobil yang telah dipesan dengan menggunakan remote control.

“Teknologi yang digunakan oleh Hipcar dibuat secara khusus dari Eropa, dengan menggabungkan sistem yang ada pengguna bisa mengakses mobil tanpa adanya kunci hanya dalam satu sentuhan di aplikasi, mudah, aman dan cepat itulah keistimewaan dari Hipcar,” kata Leo.

Saat ini Hipcar sudah bisa diunduh di aplikasi mobile platform Android dan iOS. Usai pengguna melakukan registrasi nantinya bisa memilih mobil berdasarkan lokasi terdekat atau nearby. Setelah ada informasi ketersediaan mobil pengguna akan diberikan informasi berupa tipe mobil dilengkapi dengan transmisi dan jumlah seat penumpang yang tersedia dan estimasi harga per jamnya.

Setelah proses pemesanan dilakukan timer secara otomatis akan berjalan sampai pengguna tiba di pick-up point Hipcar. Saat ini Hipcar baru memiliki dua lokasi pick-up point, yaitu di sekitar kawasan kampus Universitas Tarumanegara dan Universitas Bina Nusantara.

“Kami sengaja menargetkan kalangan mahasiswa untuk konsumen dari Hipcar, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat melakukan pemesanan pengguna kami minta untuk menyertakan foto diri, KTP dan SIM,” kata Leo.

Untuk pembayaran Hipcar memberlakukan credit point yang bisa ditransfer oleh pengguna melalui bank-bank ternama, nantinya dalam akun masing-masing biaya penyewaan mobil akan di potong credit oleh Hipcar saat check-out atau waktu penyewaan selesai.

“Saat ini Kami memiliki 4 unit mobil yang terdiri dari Toyota Avanza dan Agya, perjamnya untuk Agya kami kenakan biaya Rp 30 ribu sementara untuk Avanza Rp 40 ribu,” kata Leo.

Kebanyakan pengguna yang menyewa mobil di Hipcar menggunakan mobil minimal 2-3 jam dan maksimal sampai satu hari penuh. Jika waktu sudah mencapai lebih dari 24 jam, secara otomatis biaya akan dikenakan hanya Rp 450 ribu saja tanpa adanya tambahan.

“Sejak awal kami telah melakukan monetisasi dan tidak memberikan subsidi, sehingga biaya oprasional bisa kami gunakan untuk mengembangkan produk dan menambah jumlah tim yang ada,” kata Leo.

Menargetkan 2 ribu mobil dalam 5 tahun ke depan

Mencoba untuk menjadi perusahaan teknologi yang menjalankan bisnisnya secara efisien, Hipcar yang mendapatkan pendanaan awal dari angel investor dan saat ini masih menjalani program akselerator dari GnB Accelerator. Hipcar juga masih terus melakukan penggalangan dana yang nantinya diharapkan dapat digunakan untuk menambah jumlah mobil, mengembangkan produk dan menambah fitur terbaru.

“Target kami hingga 5 tahun kedepan telah memiliki 2 ribu mobil, menambah inovasi di fitur dan memperluas layanan lokasi, saat ini kami hanya bisa melayani pengguna di kawasan Jakarta bagian barat saja,” kata Leo.

Tanpa memanfaatkan pemasaran digital seperti Google Ads dan Facebook Ads, saat ini Hipcar mengklaim telah memiliki sekitar 300 pengguna terdaftar dan 50 pengguna aktif setiap harinya. Promosi yang dilakukan sepenuhnya berupa kegiatan offline saja seperti mendirikan booth di kampus hingga menyebarkan brosur saja.

Enggan bermitra dengan kalangan individu dan rental mobil konvensional

Layanan car sharing yang ditawarkan Hipcar sekilas memang mirip dengan layanan yang ditawarkan oleh rental mobil umumnya, namun Leo menegaskan sebagai perusahaan teknologi Hipcar memiliki perbedaan yang cukup signifikan mulai dari layanan, fitur serta pendekatan yang ada kepada pengguna.

“Dengan mengedepankan layanan on-demand tentunya Hipcar mengandalkan kecepatan dan kenyamanan dalam hal ketersediaan mobil, dengan alasan itulah Hipcar melihat tidak akan melakukan kemitraan dengan car rental atau kalangan individu karena kami membutuhkan dedicated car yang selalu siap 24 jam untuk disewa kepada pengguna,” kata Leo.

Leo menambahkan saat ini sudah banyak jasa rental mobil dan kalangan individu yang menawarkan untuk menjadi mitra dari Hipcar, namun untuk saat ini dan diperkirakan seterusnya kemitraan tersebut tidak akan dilancarkan.

Bukan hanya mengembangkan produk dan layanan di Indonesia, produk Hipcar yang saat ini sudah dipatenkan di Dirjen HAKI Hak Kekayaan Intelektual, rencananya akan dikembangkan secara regional. Hal ini dilakukan melihat lanskap dan tren layanan transportasi yang sama dengan Indonesia.

“Untuk ke depannya kita berencana untuk melebarkan ekspansi produk Hipcar ke negara lainnya di Asia Tenggara seperti Thailand dan Filipina, tentunya setelah Hipcar sudah menjadi layanan car sharing favorit di Indonesia,” pungkas Leo.

Tiga Tantangan Terbesar yang Dihadapi Startup Fashion dan Beauty

Memiliki jumlah pengikut di akun media sosial ternyata tidak cukup untuk memperpanjang jalannya bisnis bagi startup yang menyediakan produk kecantikan dan busana. Untuk promosi dan branding, jumlah pengikut yang banyak di media sosial memang dapat membantu memperkenalkan perusahaan, namun jika perusahaan tidak bisa menghadirkan produk yang baik dengan layanan yang cepat dan aman, akan menyulitkan perusahaan untuk berkembang.

Yang perlu diperhatikan adalah dalam hal menjalankan bisnis yang mengedepankan layanan kecantikan dan busana diperlukan trik yang cerdas yang bisa mendongkrak penjualan. Artikel berikut ini akan membahas tantangan terbesar yang kerap dialami oleh startup beauty dan fashion, dan bagaimana mengubah tantangan tersebut menjadi hal yang positif dan membantu startup menuju proses skalabilitas dan monetisasi.

Monetisasi di awal

Pastinya akan menjadi kebanggaan dan prestasi tersendiri jika startup Anda telah berhasil mengumpulkan jumlah pengikut yang banyak di media sosial, namun demikian penting untuk tidak terlalu memfokuskan kepada hal tersebut yang merupakan hal umum dan banyak dilakukan oleh perusahaan lainnya. Cobalah untuk memfokuskan kepada rencana monetisasi dengan mengenal lebih jauh bagaimana consumer behaviour dari pelanggan Anda. Upayakan untuk melakukan monetisasi sejak awal hingga bisnis Anda sudah mendapatkan keuntungan yang stabil, hal ini bisa membantu Anda mengenali pelanggan setia sejak dini.

Kurasi semua calon konsumen potensial Anda sejak awal, lakukan pendekatan yang intens dengan mereka mulai dari jumlah kecil hingga jumlah yang besar. Coba cermati metrik bisnis Anda terkait dengan target pasar, nantinya ketika Anda mulai fokus kepada produk dan penjualan Anda telah mengetahui seperti apa hal-hal yang disukai oleh pelanggan setia sejak awal.

Kualitas produk yang utama

Meskipun saat ini sudah banyak e-commerce dan online shopping yang beredar di kalangan masyarakat, namun masih banyak masyarakat yang menyukai untuk mengunjungi toko atau gerai butik secara langsung untuk melihat, merasakan dan membeli produk kecantikan dan busana. Di sinilah yang kemudian menjadi tantangan Anda pelaku startup fashion dan beauty, bagaimana produk dan layanan yang Anda tawarkan dapat “mengganggu” bisnis yang sudah ada sejak dulu.

Tidak berbeda jauh dengan perusahaan teknologi lainnya, startup yang melayani produk kecantikan dan busana juga wajib memiliki teknologi yang terdepan. Pilihannya tentu ada pada Anda, apakah ingin memperkerjakan tim engineer sendiri atau memiliki untuk menyewa tenaga outsource. Apa pun pilihan Anda pastikan untuk dapat mengolah semua feedback dari pelanggan dan berikanlah produk dan fitur yang disukai oleh semua.

Fokuskan kepada produk kecantikan dan busana yang unik dan terbaik, dengan demikian ketika pelanggan akan mencoba membeli produk yang Anda tawarkan bisa mendapatkan pengalaman yang lebih dan positif yang secara otomatis akan langsung menjadi pelanggan setia Anda.

Gaya pertumbuhan

Sekilas startup yang menjual ragam produk kecantikan dan busana tampak mudah dan menarik dibandingkan dengan startup lainnya, hanya mengandalkan media sosial, foto yang menarik serta produk yang beragam dengan cepat akan mendapatkan pelanggan dengan segala kemudahan yang ditawarkan.

Faktanya adalah menjalankan bisnis fashion dan beauty berbasis teknologi merupakan bisnis yang sulit dan penuh dengan tantangan. Hanya mereka yang berambisi dan cerdas yang mampu unggul dan dengan sukses melewati semua tantangan yang ada.

Beberapa perusahaan dapat tumbuh karena keunggulan yang kompetitif, tapi keindahan dari startup kecantikan dan busana perlu untuk menggabungkan efisiensi struktural dengan keuletan dan kegigihan usaha yang diharapkan oleh pelanggan. Mereka harus memahami dalam ukuran yang sama dua hal yang tidak bisa jauh terpisah adalah logika yang terkesan sulit untuk mencapai pertumbuhan non-linear dan keinginan emosional yang mendorong fashion dan beauty kepada konsumen.

Empat Kesalahan Saat Melakukan Kegiatan Pemasaran Startup

Ada banyak hal yang harus disiapkan saat merintis perusahaan, mulai dari tim yang solid, produk yang dikembangkan, hingga peluang yang masih dalam tahap negosiasi. Di samping itu, hal yang tak kalah penting adalah bagaimana Anda melancarkan strategi pemasaran untuk bisa mempromosikan produk kepada konsumen. Artikel ini akan mengupas mengenai empat kesalahan yang kerap terjadi saat pemasaran startup dan bagaimana meminimalisir kerugiannya seperti yang ditulis oleh Marketing Advisor Techstars Accelerator dan Co-Founder No CMO Moran Barnea.

Tidak memiliki dana tetap untuk pemasaran

Kesalahan pertama yang kerap dilakukan oleh startup saat hendak melancarkan kegiatan promosi atau kampanye pemasaran adalah tidak adanya dana atau biaya pemasaran yang tetap. Sebelum pemasaran dilancarkan, idealnya sudah ada dana yang cukup untuk bisa melakukan kegiatan promosi, apakah itu untuk pembuatan konten pemasaraan yang menarik, mengembangkan blog, atau lainnya. Search engine optimization (SEO) bisa menjadi alat yang paling ampuh untuk startup dalam melakukan pemasaran secara online. Namun satu hal yang perlu diingat, biasanya kegiatan SEO ini membutuhkan dana yang stabil setiap bulannya.

Tidak mencermati aktivitas kompetitor

Kesalahan kedua yakni tidak mencermati dan memperhatikan kegiatan dan aktivitas pemasaran dari kompetitor. Menjadi hal yang penting untuk selalu melihat strategi dan langkah yang diambil oleh pesaing agar bisa menentukan cara yang tepat untuk bersaing dengan sehat. Jika Anda merasa produk yang dibuat tidak memiliki pesaing, itu akan menyulitkan Anda untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat.

Tidak memiliki tracking tools yang sesuai

Google Analytics adalah salah satu tool yang paling banyak dipilih oleh perusahaan untuk melihat kinerja pemasaran perusahaan secara online karena bisa digunakan secara mudah dan gratis. Jika saat ini Anda belum memanfaatkan Google Analytics secara menyeluruh, sebaiknya mulai dari sekarang agar traffic dari situs perusahaan dan akun media sosial dapat dicermati dengan detil. Selain Google Analytics, ada juga tool lainnya yang bisa digunakan seperti PIWIK, Clicky, atau Mixpanel.

Tidak membidik target pasar dengan benar

Kesalahan terakhir yang kerap dilakukan adalah tidak membidik target pasar dengan benar. Bila produk yang anda tawarkan adalah sebuah sensor bayi yang dijual secara langsung melalui situs Anda, kampanye pemasaran di Linkedin bukanlah cara yang bagus untuk membidik target pasar Anda.

Lain ceritanya bila Anda adalah startup B2B yang bergerak di bidang keamanan siber. Chief Information Officer (CIO) dan Chief of Information Security Officer (CISO) dari perusahaan teknologi ternama adalah target pasar bisnis Anda. Coba hadiri kegiatan seminar untuk bertemu dengan mereka, terbitkan sesuatu di blog atau koran yang mereka baca, kemudian target ulang mereka kembali melalui Linkedin. Jika target pasar Anda adalah kalangan millenial, coba kerahkan semua kegiatan promosi dan pemasaran Anda melalui media sosial secara intens.

Pada akhirnya, sebagai founder, Anda harus bisa merencanakan kampanye pemasaran di mana target pasar Anda berada agar uang dan waktu yang dialokasikan tidak sia-sia.

Sepuluh Poin yang Perlu Dicermati Sebelum Menggalang Dana Melalui Angel Investor

Sebelum Anda memutuskan bertemu dengan angel investor yang sudah lama diincar dan melakukan penggalangan dana, ada baiknya Anda cermati dahulu apakah ini waktunya startup Anda menggalang dana? Yang perlu diperhatikan adalah, menjadi hal yang percuma melakukan penggalangan dana jika Anda tidak mampu meningkatkan usaha rintisan Anda. Jadi, pastikan produk Anda telah sukses melewati tahap validasi dan memiliki rencana jangka panjang yang jelas untuk terus tumbuh.

Artikel berikut ini akan membahas 10 poin penting yang perlu dicermati sebelum Anda memutuskan untuk melakukan penggalangan dana ke angel investor.

  1. Anda saat ini telah memiliki dana yang cukup jumlahnya untuk operasional dan perkembangan produk. Namun, jika 50% dana yang Anda miliki telah digunakan untuk keperluan tersebut, ada baiknya untuk mulai bersiap melakukan penggalangan dana sebelum uang Anda habis.
  2. Sebagai seorang founder, Anda wajib untuk mempelajari secara menyeluruh proses penggalangan dana dan mengetahui berapa valuasi startup Anda. Jika saat ini Anda sebagai founder belum mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan, ada baiknya untuk mempelajari sejak dini.
  3. Anda telah menyiapkan keperluan yang terkait dengan legalitas dan dokumen-dokumen penting yang dibutuhkan untuk proses penggalangan dana. Pastikan juga Co-Founder Anda telah menyetujui 100% rencana Anda untuk melakukan penggalangan dana.
  4. Pastikan Anda telah memiliki prototipe Minimum Viable Product (MVP) dan Minimum Loveable Proof (MLP) dengan pelanggan yang bersedia membayar produk yang ditawarkan. Hal ini membuktikan jika Anda memiliki pelanggan dalam jumlah banyak yang bersedia mengeluarkan uang untuk menikmati produk yang dibuat. Artinya produk Anda diterima dengan baik dan berpotensi untuk dikembangkan.
  5. Sebagai founder, Anda telah melihat tanda-tanda pertumbuhan yang meningkat secara signifikan dan pendapatan mulai berdatangan.
  6. Bisnis Anda memiliki pasar yang cukup besar untuk membantu mengembangkan pertumbuhan bisnis.
  7. Anda harus paham, proses penggalangan dana merupakan pengalaman yang menguras waktu dan tenaga. Jadi pastikan Anda telah berhasil mencapai 90% Minimum Viable Product (MVP) Anda, agar bisa mendedikasikan waktu dan tenaga secara khusus untuk menggalang dana.
  8. Pastikan Anda memiliki rencana cadangan dan uang simpanan yang cukup jika nantinya proses penggalangan dana tidak berjalan dengan lancar dan memakan waktu yang cukup lama.
  9. Startup Anda memiliki keuntungan atau pendapatan. Jika saat ini Anda belum berhasil mendapatkan keuntungan dari produk yang ditawarkan coba kumpulkan keuntungan sebaik mungkin dalam jumlah yang tidak terlalu besar sebelum melakukan penggalangan dana.
  10. Startup Anda mulai menarik perhatian kalangan investor. Hal ini tentunya akan menjadi sangat bermanfaat meskipun investor tersebut hanya ingin berkenalan dengan Anda sebagai founder. Proses perkenalan tersebut jika berjalan dengan lancar bisa menjadi peluang untuk mendapatkan tambahan dana.

Penggalangan dana bukanlah proses yang mudah bagi founder startup, baik itu melalui venture capital ataupun angel investor. Proses ini akan memakan waktu dan tenaga. Jadi sebagai founder, Anda harus bisa mengenali siapa investor yang ingin didekati dan juga punya sesuatu untuk ditawarkan kepada mereka agar mereka yakin startup Anda memang pantas menerima dana. Contohnya, sebuah MVP atau traksi pengguna yang menunjukkan peningkataan signifikan.

Bila Anda mencoba untuk menggalang dana namun tidak dapat menunjukkan bisnis yang sedang Anda bangun tidak dapat tumbuh, itu sama saja seperti menambah roket pada skateboard yang diarahkan ke dinding. Akhirnya tidak akan bagus.

Komunitas Startup Makassar Gelar Startup Makassar Expo

Bertujuan untuk memberdayakan komunitas startup yang telah terbentuk di kota Makassar, akan digelar kegiatan Startup Makassar Expo yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 23-24 Juli 2016 di Baruga Prof. Amiruddin. Acara yang akan mempertemukan antara pelaku industri startup, pemerintah dan pengusaha (investor) di Indonesia akan terbagi menjadi tiga kegiatan yang terpisah, di antaranya adalah ScaleUp, Talkshow dan StartUp Challenge.

Startup Makassar merupakan komunitas informal para pelaku startup digital di Makassar yang didirikan berdasarkan kebutuhan dari para pelaku startup digital Makassar untuk saling berbagi ilmu, keterampilan dan informasi yang berhubungan dengan dunia startup digital.

Kegiatan Makassar Startup Expo ini merupakan pertama kali diadakan di kota Makassar, dengan mengangkat tema “Inovasi Digital dari Timur” diharapkan kegiatan ini bisa membangun kerjas ama dan sinergi antar startup di Kota Makassar, mempromosikan startup di Kota Makassar kepada target pasar yang tepat, menumbuhkan jiwa kewirausahaan dari peserta melalui startup, dan memberikan penghargaan kepada startup terbaik yang telah terbentuk.

Selain kegiatan mentoring serta networking, salah satu kegiatan utama di acara Makassar Startup Expo adalah Startup Challenge. Startup Challenge merupakan Pitching Competition yang akan dilakukan oleh 15 startup terbaik, yang telah diseleksi secara langsung dihadapan para mentor, peserta serta pengunjung Makassar Startup Expo.

Startup Challenge juga terdiri dari kegiatan Coaching Clinic terhadap 15 startup terbaik yang akan dilakukan secara one-on-one mentoring oleh para pakar dan profesional yang terbilang piawai di bidangnya. Para mentor tersebut diantaranya berasal dari kalangan pelaku startup, instansi pemerintahan, hukum, keuangan, pemasaran, serta sumber daya manusia.

Makassar Startup Expo juga akan diisi dengan kegiatan Talkshow yang menghadirkan pembicara-pembicara yang berkompeten di bidangnya. Rangkaian kegiatan Startup Makassar Expo 2016 ini diharapkan menjadi awal bangkitnya industri startup di Sulawesi Selatan. Untuk informasi dan pendaftaran lebih lanjut bisa mengakses tautan berikut ini.

Disclosure: DailySocial adalah media partner acara Startup Makassar Expo.

Pantaskah Pemerintah Bersama Alibaba Group Meluncurkan E-Commerce Inamall?

Kementrian Perdagangan bekerja sama dengan Alibaba Group secara resmi telah meluncurkan portal jual beli produk Indonesia di Tiongkok bernama Inamall, Jumat lalu (08/07). Kerja sama ini dilakukan oleh Kementrian Perdagangan untuk memberi kesempatan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjual produk unggulan mereka ke pasar Tiongkok.

Nantinya Inamall yang merupakan platform Busines-to-Consumer (B2C) dari Tmall Global, anak Group Alibaba menjual semua produk yang hingga kini belum masuk ke pasar ritel Tiongkok yang merupakan ciri khas dari produk buatan Indonesia.

“Platform ini memberikan akses pengusaha Indonesia untuk dapat menjual produknya langsung kepada konsumen di Tiongkok, tanpa melalui importir atau distributor,” ujar Mentri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dalam siaran persnya di situs resmi Kemendag.

Sejak diluncurkan dalam soft-launch tahun lalu, situs Inamall saat ini sudah diakses lebih dari 400 juta netizen di Tiongkok, seperti yang diberitakan oleh Kontan. Secara khusus Inamall menjual ragam produk unggulan yang memudahkan pengusaha Tiongkok untuk mendapatkan produk Indonesia hanya melalui portal Inamall.

Perlukah kemitraan tersebut dilancarkan pemerintah?

Dukungan penuh pemerintah yang diberikan melalui Kementrian Perdagangan di satu sisi mungkin patut diacungkan jempol, paling tidak sudah membuka peluang baru untuk pelaku UMKM lokal menjual produknya ke pasar Tiongkok yang disebut-sebut memiliki konsumen yang besar jumlahnya.

Namun demikian yang menjadi pertanyaan adalah, apakah perlu pemerintah yang dalam hal ini diwakilkan oleh Kementrian Perdagangan secara langsung melakukan kerja sama dengan Group Alibaba, yang notabene merupakan e-commerce asing pesaing langsung e-commerce dan marketplace lokal.

Alangkah indahnya jika pemerintah justru memberikan dukungan dan kesempatan yang lebih kepada e-commerce dan marketplace lokal untuk kemudian bisa masuk ke pasar global menjual produk Indonesia dengan bendera e-commerce dan marketplace lokal.

Ada kebanggan tersendiri tentunya jika e-commerce dan marketplace lokal seperti Tokopedia, Bukalapak, Kaskus dan Mataharimall justru menjadi penyedia platform yang bertanggung jawab menjual produk buatan asli Indonesia ke tanah Tiongkok, dibandingkan menggunakan bendera Alibaba Group demi menjangkau pasar strategis Tiongkok, dan bisa saja platform mereka juga nantinya dihadirkan secara mulus ke Indonesia menggerus platform lokal. Setidaknya Lazada sekarang ada dalam kendali Alibaba.

Dalam hal ini idealnya pemerintah tidak terlalu ‘urgent’ untuk urun tangan membuat kemitraan tersebut, yang terkesan berlebihan dan tidak perlu. Yang perlu dikhawatirkan adalah bagaimana jika pada akhirnya justru pelaku UMKM lokal yang selama ini telah menjadi merchant setia di e-commerce dan marketplace lokal beralih kepada Inamall karena godaan untuk melebarkan usaha ke mancanegara? Hal tersebut yang harus diperhatikan bukan hanya oleh pemerintah namun juga pihak-pihak terkait lainnya.

Situs Agregator Pencari Diskon dan Promo Picodi,Targetkan Konsumen Indonesia

Sebagai situs layanan agregator pencari kupon diskon dan penawaran menarik dari merchant online global, Picodi yang pada awalnya hanya tersedia dalam bahasa Inggris dan Polandia saja, kini memberikan opsi tambahan dengan memperbarui situs dengan bahasa Indonesia. Kini Picodi telah melayani pengguna di lebih dari 26 negara. Picodi sendiri merupakan perusahaan teknologi asal Polandia.

“Secara konsep Picodi adalah situs yang memudahkan pengguna untuk bisa mencari kupon diskon dan penawaran menarik dari global online merchant terkenal, sejauh ini kita sudah hadir di lebih dari 26 negara dan awal 2016 ini kita mulai masuk ke tiga market baru di Asia Tenggara yaitu Indonesia, Vietnam dan Thailand,” kata Market Specialist Picodi untuk Indonesia Hafidz Ramadhan.

Dengan informasi promosi, kode kupon dan diskon terbaik yang ditawarkan, pengguna dapat dengan mudah menemukan informasi promosi terkini dari situs-situs e-commerce terkemuka hingga layanan pemesanan tiket pesawat dan hotel dengan lengkap. Kategori tersebut sengaja dipisahkan menjadi tawaran yang sedang berlangsung hingga penawaran yang akan habis masa berlakunya, semua dapat di lihat di situs Picodi.

“Keuntungan yang didapatkan adalah konsumen dapat menghemat waktu mereka, hanya dengan membandingkan penawaran di satu situs yang terintegrasi dan tampilan yang user-friendly. Sebaliknya online merchant juga mendapatkan keuntungan dalam hal meningkatkan volume penjualan dari berbagai produk atau jasa yang ditawarkan sehingga mewujudkan hubungan yang saling menguntungkan,” kata Hafidz.

Targetkan konsumen di Indonesia

Indonesia sendiri saat ini merupakan pasar yang terbilang baru dimasuki oleh Picodi, dengan mengedepankan informasi terkini seputar promosi, diskon dan tawaran menarik lainnya, diharapkan pengguna di Indonesia bisa memanfaatkan layanan dan kemudahan yang ditawarkan oleh Picodi. Saat ini Picodi mengklaim telah memiliki 300 merchant di Indonesia.

“Karena kami baru masuk ke market Indonesia, untuk tahap awal kita fokus ke user-experiance dulu, ke depannya strategi monetisasi yang paling mungkin adalah lewat metode affiliate marketing juga komisi yang didapat dari berbagai merchant partner kami karena telah membantu peningkatan volume penjualan mereka,” kata Hafidz.

Selain menyediakan ragam pilihan promosi dan diskon terkini di situs Picodi, strategi pemasaran yang dilancarkan saat ini oleh Picodi adalah menjalin kemitraan dengan beberapa portal media online di Indonesia, dan juga akan bekerjasama dengan beberapa video blogger (vlogger) di Indonesia.

“Target kita di pasar indonesia adalah menjadi referensi utama para konsumen untuk mencari promo dan diskon terbaru ketika ingin berbelanja produk yang mereka inginkan,” tutup Hafidz.