Menyambut Hari UMKM Nasional TikTok Luncurkan Program #MajuBarengTiktok 2022

Pagi tadi (12/8) Tiktok Indonesia meluncurkan program #MajuBarengTiktok. Acara ini bertepatan dengan Hari UMKM Nasional dan didukung oleh Kementrian Ekonomi Kreatif, dengan harapan bisa meningkatkan jumlah UMKM yang melakukan digitalisasi.  Program ini merupakan rangkaian kegiatan #SerunyaIndonesia yang dilakukan oleh TikTok Indonesia untuk menyambut hari kemerdekaan Indonesia. #MajuBarengTiktok tahun ini merupakan kegiatan kedua setelah tahun sebelumnya sukses dilaksanakan pada tahun 2021 dengan 5000 peserta.

Program #MajuBarengTikTok sejalan dengan salah satu prioritas pemerintah untuk membawa 30 juta pelaku UMKM ke platform lokapasar pada tahun 2023 mendatang. “Di era digital, para pelaku UMKM diharapkan bukan hanya masuk ke platform digital, tapi juga bisa aktif memanfaatkan kekuatan yang ditawarkan platform digital. Hal ini sejalan dengan salah satu pilar yang kami usung, yaitu Gaspol (Garap Semua Potensi Online).

Program pelatihan selama hampir satu tahun yang disajikan di #MajuBarengTikTok diharapkan dapat membekali para UMKM dengan kemampuan dan keterampilan digital untuk memaksimalkan potensi online dari ekosistem TikTok,” ujar Martini M Paham, Direktur Komunikasi Pemasaran, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf), Republik Indonesia.

Program #MajuBarengTikTok yang bertujuan agar UMKM dapat memanfaatkan teknologi digital dalam mengembangkan bisnisnya ini, akan berlangsung sepanjang tahun. Program ini akan dibagi ke dalam berbagai periode, serta tersedia dalam format online dan offline di berbagai kota di Indonesia agar memiliki cakupan nasional.

Topik yang akan dibagikan dalam program tahun ini meliputi tiga fokus, yaitu TikTok LIVE dan kolaborasi bersama kreator, TikTok Shop untuk mengembangkan performa penjualan, serta TikTok For Business untuk membantu UMKM menjangkau target audiens melalui strategi pemasaran dan cara beriklan tepat guna di TikTok. Pendaftaran program #MajuBarengTikTok resmi dibuka pada hari ini (12/8) dan dapat diikuti oleh UMKM di Indonesia secara gratis, tanpa ada syarat apapun. Kelas pertama
#MajuBarengTikTok akan dimulai pada bulan September 2022.

“Program #MajuBarengTikTok dirancang untuk membantu pelaku UMKM agar dapat memanfaatkan sumber daya dari ekosistem TikTok untuk mengembangkan usaha mereka secara optimal, mulai dari TikTok LIVE, TikTok Shop, hingga TikTok For Business,” ujar Pandu Nitiseputro, Head of SMB, TikTok Indonesia.

Selain mendapatkan materi, UMKM yang mengikuti #MajuBarengTiktok memiliki kesempatan untuk bertemu dan berkolaborasi dengan kreator, penguna, ataupun sesama seller. Ini menjadi kesempatan emas, karena UMKM bisa saling bercerita dan mendapatkan solusi dari masalah yang mereka hadapi, karena akan bertemu dengan UMKM yang sudah sukses. Salah satunya adalah Arbert yang mengikuti #MajuBarengTikTok 2021 yang sekarang usahanya sudah sangat berkembang.

“Pertama kenal TikTok pada saat 2021, dimana saat itu kondisi COVID-19 masih marak dan dengan keadaan ekonomi masih lesu terutama untuk pelaku UMKM. Saat itu saya bergabung dalam program training #MajuBarengTikTok yang membantu saya mengunakan platform digital TikTok untuk mengembangkan bisnis. Berbagai tips yang diberikan dari program ini membantu saya memanfaatkan fitur-fitur TikTok, yang akhirnya memudahkan
saya sebagai brand UMKM dalam menampilkan image produk di suatu platform digital.

Berkat TikTok, tim saya berawal hanya dari 10 orang, sekarang sudah mencapai 40 orang. Saya pun berkesempatan membuat dua brand baru. Saya sangat senang program #MajuBarengTikTok kembali hadir di tahun ini, sehingga para pelaku UMKM bisa mendapat pengetahuan baru dan manfaat nyata yang saya rasakan, serta bisa membuat dunia usaha Indonesia semakin maju,” ujar Arbert, Owner, Bio Herbal, salah satu pelaku UMKM di TikTok yang berhasil mengalami peningkatan bisnis hingga 70% sejak pertama bergabung di TikTok tahun 2021.

Untuk Anda yang tertarik mengikuti program #MajuBarengTikTok bisa langsung ke link ini

Google Bersama Kemenkop UKM Luncurkan Program #BerubahDigital di 10 Provinsi

Menyambut Hari UMKM Nasional 2022 yang jatuh pada tanggal 12 Agustus 2022, Google meluncurkan program #BerubahDigital hasil kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM). Melalui program #BerubahDigital ini, Google bersama Kemenkop UKM akan mengadakan pelatihan dengan modul pelatihan berdasarkan program Grow with Google untuk para pengusaha skala kecil dan menengah di sepuluh provinsi Indonesia selama enam bulan ke depan.

Program ini juga selaras dengan target Kemenkop yang ingin mendigitalkan 30 juta UKM hingga tahun 2024.

“Melalui inisiatif kolaborasi bersama Google, kami berupaya untuk memberikan pendampingan kepada pelaku koperasi, UMKM, dan wirausaha melalui program #BerubahDigital di sepuluh provinsi di Indonesia agar menemukan lebih banyak pelanggan di dalam negeri dan bahkan hingga ke Asia Tenggara. Kemenkop UKM berkomitmen untuk membantu lebih banyak UMKM go digital dengan memperkuat perwujudan wirausaha yang adaptif, inovatif, dan berkelanjutan. Kami berharap melalui kegiatan seperti Grow with Google, dapat mempercepat pemulihan ekonomi kita dan menjadi awal dari kolaborasi berkelanjutan,” ujar Siti Azizah, Deputi Bidang Kewirausahaan, Kementerian Koperasi dan UKM, pada acara Grow with Google Media Briefing bertajuk “Hari UMKM Nasional 2022”.

Sepuluh provinsi yang menjadi bagian dari program pelatihan tersebut antara lain Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Selatan. Kemudian, pelatihan yang akan diberikan meliputi pelatihan strategi konten dan digital marketing, cara menyiapkan e-commerce, cara tetap aman saat online, dan cara agar bisnis dapat tampil dalam Google Search dan Google Maps.

Pada acara yang sama, Dora Songco, Product Marketing Manager Google Indonesia, juga turut membagikan hasil riset yang diadakan oleh Kantar mengenai program-program Grow with Google.

Sejak 2015, Google telah melatih lebih dari dua juta pemilik UKM melalui berbagai program pelatihan Grow with Google yang bekerja sama dengan sejumlah kementerian. Beberapa di antaranya adalah program ‘Digital Entrepreneurship Academy’ bersama Kemkominfo, program ‘Gapura Digital’ bersama Kemenparekraf, dan ‘Dukung UMKM Indonesia Timur’ bersama Kementerian Perdagangan.

Kemudian, Kantar melakukan survei terhadap 707 pemilik usaha yang mengikuti program Grow with Google yang pada hari ini (11/8/2022) hasilnya dirilis dan dirangkum menjadi tiga key takeaways:

  • Satu dari tiga UKM mulai berjualan online setelah mengikuti kursus
  • Satu dari dua UKM berhasil meningkatkan engagement pelanggan setelah menerapkan hasil pembelajaran dari pelatihan Gapura Digital & Women Will
  • Satu dari dua UKM yang dimiliki perempuan telah membuat atau memperbarui profil bisnis online mereka (jumlah ini jauh lebih banyak daripada laki-laki) dan aktif membuat konten online untuk mempromosikan bisnis mereka di internet.

Selain itu, banyak fakta-fakta menarik yang diperoleh Google dari hasil survei Kantar tersebut, antara lain:

  • UKM di Indonesia mengikuti program ini untuk mempelajari cara menjangkau lebih banyak pelanggan secara online dan cara mengembangkan bisnis mereka.
  • UKM yang mengikuti pelatihan Gapura Digital atau Women Will jadi merasa lebih percaya diri saat menggunakan teknologi online.
  • Digital Entrepreneurship Academy (DEA) dari Kemenkominfo berhasil menarik minat UKM yang ingin mengembangkan strategi bisnisnya. 

Salah satu alumni Digital Entrepreneurship Academy, Cholifatus Eka Rahayu, juga turut hadir dalam acara tersebut dan membagikan pengalamannya dalam mengembangkan strategi bisnis yang ilmunya ia dapat melalui program DEA.

Melalui DEA by Google, saya belajar memasarkan Kaifa secara online, terlebih dengan memanfaatkan produk Google Bisnisku. Di mana wali siswa di lingkungan saya cenderung mencari bimbingan belajar terbaik yang terdekat di rumah mereka dengan cara browsing atau melalui Google Maps. Setelah menerapkan usaha tersebut, pada semester baru ini adik-adik yang belajar bersama Kaifa meningkat jumlahnya lebih dari lima puluh persen,” ungkap pemilik UKM Teman Belajar Kaifa di Blitar yang akrab disapa Ifa ini.

Meski belum genap satu tahun, namun Teman Belajar Kaifa telah memperoleh peningkatan jumlah siswa hingga lebih dari 50% dan kini terdapat sembilan karyawan yang membantu Ifa dalam mengelola Teman Belajar Kaifa.

Sebelumnya, diakui oleh Ifa, ia pernah gagal membangun bisnis. Namun, ia tidak menyerah sampai di situ. Ifa kembali bangkit untuk membangun bisnis Teman Belajar Kaifa dengan ilmu yang ia dapatkan dari program DEA.

“Kalau gagal, coba pelajari pola bisnis yang lain. Kalau gagal, tidak apa-apa. Itu artinya kita sudah pernah mencoba,” ujarnya ketika diminta untuk memberikan pesan untuk rekan UMKM lain.

Ifa adalah satu dari sekian banyak peserta program pelatihan Grow with Google yang berhasil mengembangkan bisnis mereka. Melalui program terbaru #BerubahDigital hasil kerjasama Google dengan Kemenkop UKM ini diharapkan dapat menghasilkan lebih banyak UMKM lagi yang sukses membangun digital presence dan digital growth mereka seperti Ifa.

Layanan Pendanaan Pemasaran Jenfi Menjadi Solusi UKM Indonesia untuk Meningkatkan Pendapatan Pasca Pandemi

Pandemi Covid-19 beberapa tahun silam menjadi challenge tersendiri bagi pemilik usaha, terutama mereka yang berada di sektor usaha kecil dan menengah (UKM). Mulai dari menurunnya pembelian dan pesanan, tantangan distribusi, hingga ketersediaan bahan baku.

Di sisi lain, pandemi juga menjadi titik balik bagi para UKM dalam mengembangkan usahanya secara digital. Jumlah transaksi online pada masa pandemi meningkat secara signifikan hingga 26% atau 3,1 juta transaksi per harinya dengan peningkatan distribusi hingga 35%.

Dari situ, dukungan untuk UKM go digital pun semakin banyak, di antaranya termasuk strategi yang dikembangkan oleh pemerintah berupa penyaluran program kredit mikro agar UKM dapat memperoleh pinjaman modal kerja dengan bunga yang lebih rendah dari bank umum di Indonesia.

Dengan banyaknya dukungan dan bantuan seperti adanya layanan pembayaran digital QRIS dan pinjaman modal kerja seharusnya dapat menjadi peluang nyata bagi UKM untuk terus mengembangkan bisnis secara digital.

Tapi, bagaimana ketika bukan modal kerja yang menjadi masalah bagi UKM, melainkan pemasaran digital?

Meningkatkan brand awareness adalah satu hal yang penting untuk dilakukan sebuah bisnis karena berpengaruh terhadap peningkatan penjualan, dan pemasaran digital sangat efektif untuk hal ini.

Pemasaran digital, terutama iklan berbayar, dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap UKM. Selain dapat menjangkau audiences lebih banyak, UKM juga dapat menargetkan pasar tertentu pada jenis pemasaran digital ini. Sayangnya, beberapa UKM masih terkendala soal biaya untuk pemasaran digital ini.

Tapi, dengan banyaknya dukungan dari berbagai pihak, kendala atau tantangan ini juga dapat diatasi dengan mudah.

Tidak hanya dari pemerintah, dukungan dari pihak swasta juga tak kalah jumlahnya. Hal ini adalah hasil dari banyaknya riset yang memperkirakan perkembangan ekonomi digital Indonesia akan semakin maju kedepannya. Bahkan, menurut data dari Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025 berpeluang mencapai 46 miliar USD atau setara dengan 2.100 triliun Rupiah.

Dengan adanya peluang besar tersebut, banyak pihak swasta yang turut memberikan dukungan kuat kepada UKM, salah satunya adalah Jenfi. Jenfi merupakan layanan pendanaan yang hadir untuk menjawab permasalahan UKM dari segi pemasaran, inventaris, dan pertumbuhan bisnis.

Solusi ini dapat dimanfaatkan oleh UKM untuk mengoptimalkan brand awareness di media sosial dan marketplace. Namun, layanan pendanaan Jenfi ini hanya terbatas pada pertumbuhan bisnis di platform media sosial, seperti Facebook, Instagram, dan Linkedin, atau layanan periklanan Google (Google Ads).

Untuk memastikan bahwa pendanaan ini tepat penggunaannya, layanan Jenfi dapat melacak dengan mengintegrasikan akun pendapatan bisnis pada layanan seperti Lazada, Shopee, Tokopedia, Shopify, Stripe, dan Braintree.

Dengan model bisnis seperti ini, UKM tidak perlu khawatir karena Jenfi hanya akan diuntungkan ketika bisnis menghasilkan pendapatan dari modal yang diberikan.

Lalu, bagaimana jika UKM tertarik untuk mendapatkan pembiayaan dari Jenfi?

Apabila UKM tertarik untuk mengembangkan bisnisnya melalui pemasaran digital, owner dapat melakukan pengajuan pendanaan secara online pada situs resmi Jenfi dan keputusan akan diberikan dalam waktu maksimal 24 jam.

Setelah berhasil terhubung dengan institusi finansial terpilih, Jenfi juga akan membantu pemberkasan yang harus disiapkan oleh UKM. Apabila UKM telah berhasil melalui tahapan yang ditentukan, UKM berkesempatan untuk mendapatkan modal hingga 1 miliar rupiah.

Dana tersebut dapat dimanfaatkan oleh pelaku UKM untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan melalui fitur iklan berbayar seperti Instagram Ads, Facebook Ads, dan Google Ads.

Kemudian, untuk pembayaran, UKM juga bisa menentukan kapan akan melakukan pengembalian modal dan persentase pengembalian dari profit bisnis yang dihasilkan. Tidak hanya itu, Jenfi juga telah bekerjasama dengan Xendit untuk membantu UKM berkembang lebih pesat dengan mengaktifkan layanan pembayaran digital.

Peluang perkembangan pasar Indonesia, terutama di sektor ekonomi digital, memang benar adanya. Namun, peluang tersebut bisa menjadi sebuah kenyataan jika adanya aksi yang juga nyata dari pelaku UKM dan dukungan dari pihak pemerintah maupun swasta.

Melalui solusi yang diberikan, Jenfi berkomitmen untuk turut membantu mendongkrak pendapatan UKM seiring dengan berkembangnya sektor e-commerce Indonesia di era pasca pandemi saat ini.

YouTube Shorts Rayakan Hari UMKM dengan Kampanye #SambilanCuan Bersama Kreator dan Digitalpreneur

Pada 27 Juni 2022 lalu, YouTube Shorts mengajak masyarakat untuk merayakan Hari UMKM Internasional bersama kreator dan entrepreneur ternama, antara lain Jerome Polin, Sonia Basil, dan Christie Basil, melalui kampanye bernama #SambilanCuan.

Melalui kampanye #SambilanCuan ini, masyarakat diajak mengikuti jejak para digitalpreneur ternama tersebut untuk meraih kesuksesan mengembangkan bisnis melalui pemanfaatan media YouTube Shorts. YouTube Shorts adalah salah satu fitur pada YouTube yang dapat digunakan oleh para pelaku UMKM membagikan konten-konten promosi atau hiburan terkait usaha mereka.

Dalam acara yang bertajuk “Jadi yang Pertama Tau Bersama YouTube Shorts #SambilanCuan” kemarin (27/06), Jerome Polin, Sonia Basil, dan Christie Basil membagikan banyak tips dan pengalaman berharga mereka dalam membangun bisnis di era digital.

Jerome Polin, pemilik channel YouTube Nihongo Mantappu dan Menantea, berbagi cerita serunya dalam memulai channel YouTube dan bisnis F&B miliknya. Ia menjelaskan bahwa channel YouTube Nihongo Mantappu ia mulai dari kesulitan yang dialaminya dalam menemukan channel YouTube untuk belajar bahasa Jepang. Kemudian, hal yang sama juga mendasari bagaimana ia membuat Menantea. Berangkat dari eksperimen bersama teman-temannya dan kesadaran bahwa belum adanya bisnis teh buah di Indonesia membuat Jerome Polin akhirnya memutuskan untuk membuka Menantea.

Tidak hanya Jerome, Sonia Basil juga membagikan pengalamannya dalam merintis bisnis Cakeology sejak awal hingga sekarang. Sonia mengakui bahwa alasan pertama ia membuat konten pembuatan kue adalah ingin mengedukasi masyarakat terkait cake decorating. Tak disangka, ternyata banyak respon positif yang ia dapat dari pembuatan konten tersebut. Dengan bantuan teknologi digital dan platform video singkat seperti YouTube Shorts, kini Sonia bisa mengembangkan usahanya lebih besar dengan beberapa karyawan dari yang sebelumnya hanya ia jalankan seorang diri.

Pada kesempatan yang sama, Christie Basil, pemilik bisnis gaun byChristieBasil, juga ikut sharing bagaimana konten dan teknologi telah mengubah bisnisnya ke arah yang lebih baik. Berkat konten yang sering ia buat, kini Christie tak jarang menemui klien yang sengaja menggunakan jasanya untuk bisa masuk ke kontennya. Dari situ dapat dilihat bahwa konten membawa usaha Christie menjangkau market yang tidak direncanakan atau bahkan tidak pernah terpikirkan oleh dirinya sendiri sebelumnya.

Tidak dapat dipungkiri, pemanfaatan teknologi dan media melalui pembuatan konten membawa dampak yang sangat besar bagi sebuah usaha. Satu tips penting yang dibagikan oleh Jerome, Sonia, dan Christie untuk siapapun yang ingin mulai membuat konten adalah jadilah unik.

Temukan keunikan Anda dan bagikan pengalaman, cerita, atau behind the scene bisnis Anda melalui kampanye #SambilanCuan YouTube Shorts guna mengikuti jejak ketiga kreator ternama Indonesia di atas meraih keuntungan dari pemanfaatan teknologi digital.