Pekan 3 Big League IGL 2019: Usaha SFI.Kenny Menumbangkan Quarantine Egi

Pekan keempat, pertandingan Big League dari IGL 2019 menjadi semakin ketat. Pekan ini, IGL menjadi panggung bagi Kenny “Rainesual” Prasetyo dan Quarantine Egi untuk saling unjuk gigi siapa yang terbaik. Jelang pertandingan ini, Quartantine Egi masih jadi pemuncak klasemen ketika itu. Sementara pada sisi lain, SFI.Kenny masih sedang berjuang membuktikan diri untuk dapat menyodok ke puncak klasemen.

Benar saja, karena perebutan klasemen yang terjadi ini, pertandingan antar keduanya pun berjalan dengan sangat sengit. Pada babak pertama, pertandingan berjalan sangat alot. Namun semua berubah saat jelang akhir babak pertama, SFI.Kenny berhasil melakukan tendangan manis yang langsung memberikan skor 1-0 bagi dirinya.

Masuk babak kedua, Quarantine Egi sebenarnya punya kesempatan menyamakan kedudukan. Ketika itu SFI.Kenny secara tidak sengaja membuat pelanggaran di kotak penalti. Tendakan penalti tersebut berhasil digagalkan oleh SFI.Kenny dengan tebakan sempurna dari sang kiper, kesempatan emas pun hilang. Akhirnya skor 1-0 terus bertahan sampai menit 90, kemenangan di game 1 bagi SFI.Kenny.

Pertandingan game 2, aura permainan terasa berubah. Walau SFI.Kenny tetap menguasai bola, namun berkali-kali Quarantine Egi juga memberikan serangan-serangan yang mengejutkan. Terlebih lagi, kendati banyak mengendalikan bola, sayangnya SFI.Kenny kerap mengalami kebuntuan saat tinggal melakukan finishing. “Memang jelang akhir game 1, Egi mengganti formasi jadi 3-5-2. Karena hal tersebut aku jadi mulai kewalahan menahan serangan dia.” kata Kenny menceritakan pengalamannya.

Gempuran tajam Quarantine Egi pada akhirnya membuahkan hasil pada menit 21, ketika Lacazette melakukan tendangan geledek yang langsung mengoyak gawang SFI.Kenny. Gol pertama tersebut sepertinya menggoyahkan mental SFI.Kenny. Gol kedua dari Quarantine Egi tercipta setelah umpan lambung ciamik yang langsung disambut tendangan first touch keras dari Sadio Mane. Babak pertama berakhir dengan skor 2-0.

Babak kedua, SFI.Kenny sebenarnya beberapa kali mendapatkan kesempatan emas. Salah satu yang cukup disayangkan adalah ketika kiper Quarantine Egi sudah luput, namun tendangan dari SFI.Kenny terlalu keras, jadi menghantam mistar gawang, menghilangkan kesempatan untuk menyamakan skor.

Sumber: Instagram @IGL
Pertandingan pekan ini yang wajib Anda saksikan. Sumber: Instagram @igl.id

“Game kedua, Egi memang bermain lebih baik daripada aku. Aku sebenarnya merasa seharusnya bisa cetak 1 atau 2 gol. Tapi apa mau dikata tendangan yang harusnya jadi gol malah kena tiang. Setelah kejadian tersebut, aku jadi kehilangan fokus.” Kenny menceritakan soal pengalamannya di game kedua.

Kegagalan tersebut segera dimanfaatkan oleh Egi. Jelang akhir babak, ia melakukan satu serangan lagi. Kali ini Serge Gnabry menjadi eksekutor. Dengan mengandalkan skill dribling yang presisi, ia seorang diri berhasil membawa bola masuk ke kotak penalti dan membuat gawang SFI.Kenny lagi-lagi terkoyak. Pertandingan game 2 ditutup dengan kemenangan bagi Quarantine Egi.

Indonesia Gaming League masih berlanjut pada pekan ini. Pertandingan kembali digelar pada esok hari, tanggal 21 Juni 2019 mulai pukul 19.00. Bagi Anda yang ingin menyaksikan, Anda dapat langsung pergi ke kanal Youtube resmi Indonesia Gaming League.

 

8 Tim Esports Kawakan Akan Bertanding di ELEAGUE Gears Summer Series Invitational

Pada bulan April 2019 lalu, Microsoft selaku penerbit seri Gears of War telah mengumumkan kerja sama dengan organizer ELEAGUE untuk meluncurkan program esports dengan Gears 5 sebagai game yang dipertandingkan. Pada waktu itu mereka memaparkan bahwa program kerja sama ini terdiri dari dua bagian. Pertama adalah pembuatan seri dokumenter esports, dan kedua yaitu turnamen Gears 5 itu sendiri.

Kini ELEAGUE akhirnya membeberkan jadwal pasti kapan turnamen yang dimaksud akan digelar. Untuk pertama kalinya di dunia, tim-tim esports dari berbagai belahan bumi akan saling beradu keahlian Gears 5 mereka di ELEAGUE Arena, Atlanta, dalam kompetisi bertajuk ELEAGUE Gears Summer Series Invitational. Terdapat delapan tim yang diundang untuk bertanding di ELEAGUE Gears Summer Series Invitational, yaitu:

  • OpTic Gaming
  • Ghost Gaming
  • Rise Nation
  • Team Reciprocity
  • Simplicity
  • EU’s Finest
  • Mazer
  • Glory

https://twitter.com/ELEAGUETV/status/1141387594758049794

Turnamen ini akan berlangsung pada hari Sabtu dan Minggu, tanggal 13 – 14 Juli 2019, serta akan disiarkan secara live lewat channel Twitch ELEAGUE maupun situs live.gearsofwar.com. ELEAGUE mengundang para penggemar seri Gears of War untuk hadir dan menonton langsung turnamen ELEAGUE Gears Summer Series Invitational secara gratis, namun dengan slot tiket terbatas. Tidak hanya menonton, hadirin juga akan berkesempatan mencicipi Gears 5 sebelum dirilis secara resmi. Tersedia juga berbagai merchandise ELEAGUE untuk dibeli.

Sementara itu para penggemar yang menonton lewat tayangan live streaming di live.gearsofwar.com punya kesempatan untuk mendapatkan berbagai konten in-game eksklusif yang bisa dimainkan di Gears of War 4 dan Gears 5 setelah dirilis nanti. Caranya dengan menonton tayangan tersebut selama minimal 60 menit. Siaran turnamen ini akan dibawakan oleh host populer ELEAGUE yaitu Alex “Goldenboy” Mendez, serta panel analisis yang diisi sederet pakar seri Gears of War, mulai dari mantan atlet profesional, coach, caster, hingga reporter.

Seri dokumenter yang berjudul ELEAGUE Gears Summer Series: The Bonds and Betrayals of Brotherhood pun telah tayang mulai tanggal 14 Juni lalu di TBS Network dan channel Twitch ELEAGUE. Tayangan yang tiap episodenya berdurasi satu jam itu menunjukkan suka duka dunia esports Gears of War melalui kehidupan para atletnya, bagaimana mereka berlatih dan bertanding di seluruh penjuru dunia. Dokumenter ini tayang seminggu sekali, dengan episode 2 akan mengudara pada tanggal 21 Juni. Anda yang ketinggalan tayangan premiere bisa juga menontonnya di channel YouTube Gears of War.

Gears 5 akan dirilis pada tanggal 10 September 2019 untuk Xbox One dan PC. Para subscriber akun Xbox Game Pass Ultimate dapat memainkannya lebih awal, yaitu 6 September. Bisakah Gears 5 menjadi cabang esports populer menyaingi berbagai judul shooter yang sudah ada di pasaran saat ini?

Sumber: ELEAGUE, Esports Insider

Perjalanan Panjang Bebo dari Jejaring Sosial Hingga Jadi Bagian Twitch Rivals

Nama Bebo mungkin tidak begitu dikenal di Indonesia, tapi di Amerika Serikat, masyarakat mengenalnya sebagai salah satu media sosial yang cukup populer lebih dari satu dekade lalu. Didirikan oleh suami istri Michel Birch dan Xochi Birch pada tahun 2005, nama Bebo muncul sebagai singkatan dari kalimat “Blog Early, Blog Often”, dan sempat bersaing dengan situs-situs jejaring sosial besar pada zamannya seperti Friendster, hi5, dan MySpace.

Dengan lebih dari 10 juta pengguna terdaftar, Bebo pernah menjadi situs jejaring sosial nomor satu di Inggris Raya. Popularitas ini kemudian berujung pada akuisisi Bebo oleh AOL dengan nilai yang cukup fantastis, yaitu US$850 juta pada tahun 2008. Sayangnya Bebo (seperti banyak situs jejaring sosial lainnya) tidak berhasil mempertahankan momentum hingga harus tergeser oleh Facebook dan Twitter yang melejit kencang.

AOL kemudian menjual Bebo ke perusahaan lain, yaitu Criterion Capital, dengan harga jauh lebih rendah di US$25 juta saja. Tapi meski sudah berganti kepemilikan, Bebo tetap tidak berhasil menemukan pijakan dan bangkrut. Masih belum menyerah, keluarga Birches kemudian membeli kembali hak atas perusahaan Bebo seharga US$1 juta dan melakukan perombakan besar.

Bebo - Social Network
Tampilan media sosial Bebo | Sumber: pravc.ru

Bebo beralih menjadi perusahaan aplikasi dengan produk video messaging bernama Blab di tahun 2014. Sayangnya aplikasi ini pun gagal di pasaran dan tutup pada tahun 2016. Sekitar waktu yang sama, Bebo sempat muncul kembali sebagai aplikasi pengiriman pesan, tapi itu pun tidak begitu populer.

Pada titik inilah Bebo mulai bersentuhan dengan dunia esports. Sadar bahwa ada potensi besar di industri esports, Bebo mulai menciptakan aplikasi streaming untuk para pemain esports. Sayangnya aplikasi ini pun gagal meraih popularitas, kalah oleh beberapa saingan berat seperti OBS dan Xsplit. Sempat mencoba berbagai ide monetisasi, Bebo akhirnya mentok dan memutuskan untuk mengakhiri layanan mereka.

Akan tetapi Bebo tetap menolak untuk mati. Ketika mereka sedang mengembangkan aplikasi streaming, ada sebuah ide kecil yang ternyata cukup sukses: mengadakan turnamen untuk para streamer. Ide yang awalnya hanya kegiatan sampingan ini ternyata mendatangkan banyak peminat. Selama dua bulan saja, Bebo telah mengadakan lebih dari 100 turnamen, dengan lebih dari 10.000 streamer berpartisipasi, mendatangkan lebih dari 5 juta viewer, dan memberikan uang hadiah lebih dari US$50.000. Tim Bebo pun kemudian berpikir, daripada meneruskan persaingan yang jelas tak bisa dimenangkan, mengapa tidak fokus pada hal yang berhasil mereka lakukan saja?

Bebo - Streaming App
Tampilan aplikasi streaming Bebo | Sumber: The Drum

Bebo pun melakukan pivot menjadi organizer turnamen secara penuh sejak bulan Oktober 2018. Sejak saat itu Bebo terus beroperasi meski secara low profile, dan kini mereka masuk ke babak baru dari perjalanan panjang yang penuh lika-liku ini. Dalam laporannya pada tanggal 18 Juni 2019, TechCrunch menyatakan bahwa Bebo telah diakuisisi oleh Twitch.

Ada yang menarik dari akuisisi ini, yaitu bahwa ternyata Twitch bukan satu-satunya pihak yang menaruh minat terhadap Bebo. Setidaknya ada dua perusahaan lain yang juga ingin mengakuisisi Bebo, yaitu Discord dan Facebook. Namun Twitch keluar sebagai pemenang dengan nilai tawaran paling tinggi senilai US$25 juta. Sementara menurut sumber TechCrunch, Facebook hanya memberi tawaran senilai US$20 juta.

Ketiga perusahaan peminat itu belakangan ini memang sedang bersemangat mengembangkan inisiatif di bidang esports. Tapi mungkin Twitch adalah partner yang paling tepat untuk Bebo, sebab mereka sudah memiliki program esports yang bertajuk Twitch Rivals. Mirip seperti model bisnis Bebo setelah pivot terakhir, Twitch Rivals juga menyediakan wadah bagi para streamer untuk berkompetisi. Setelah akuisisi ini, Twitch akan memanfaatkan teknologi serta sumber daya manusia yang dimiliki oleh Bebo untuk mengembangkan Twitch Rivals lebih jauh lagi.

Twitch Rivals Mordhau
Salah satu kompetisi yang digelar Twitch Rivals baru-baru ini | Sumber: Twitch Esports

Twitch Rivals saat ini sudah memiliki kompetisi di jumlah cabang esports yang cukup besar, mulai dari Dota 2, Apex Legends, Rainbow Six: Siege, PlayerUnknown’s Battlegrounds, Hearthstone, dan banyak lagi. Beberapa waktu lalu bahkan mereka menggelar kompetisi yang cukup nyeleneh, yaitu kompetisi Stardew Valley. Di sisi lain, Amazon yang merupakan induk perusahaan Twitch juga sempat dikabarkan tengah mengembangkan layanan game streaming baru. Bagaimana Twitch memanfaatkan semua ini, dan sebesar apa dampaknya untuk industri esports? Kita belum bisa memastikan, namun apa yang dipersiapkan Twitch tampaknya akan menjadi sebuah kejutan menarik.

Sumber: TechCrunch, Esports Insider

Acer Predator Jadi Sponsor Baru Rainbow Six Pro League, Total Hadiah Semakin Besar

Ada yang berbeda dalam Rainbow Six Pro League Season 10 dibandingkan musim-musim sebelumnya. Bila biasanya divisi utama liga profesional Rainbow Six: Siege ini identik dengan Lenovo Legion sebagai sponsornya, untuk musim depan rupanya Ubisoft menjalin kerja sama dengan perusahaan gaming hardware lain yaitu Acer Predator.

Acer Predator bergabung sebagai Official PC and Monitor Sponsor untuk Pro League Season 10 yang akan dimulai bulan Juni ini. Menurut pengumuman di situs resmi Acer, kerja sama ini adalah sponsorship paling ambisius yang pernah dilakukan Ubisoft untuk Rainbow Six Pro League dan Rainbow Six Major. Acer Predator menjadi partner di wilayah Amerika Utara, Eropa, Asia Pasifik, dan Amerika Latin selama setahun, dari Juni 2019 hingga November 2020.

Sebagai Official PC and Monitor Sponsor, Acer Predator akan menyediakan gaming hardware berperforma tinggi untuk para tim yang bertanding di Rainbow Six Pro League dan Six Major Raleigh yang diumumkan beberapa waktu lalu. Tidak hanya di pertandingan resmi, hardware yang meliputi PC desktop, laptop, serta monitor itu juga disediakan untuk pertandingan-pertandingan pemanasan. Para penggemar esports yang hadir di venue kompetisi pun diberi kesempatan mencoba konten-konten terbaru Rainbow Six: Siege lewat hardware serupa.

“Acer dan Ubisoft sama-sama memiliki komitmen kuat untuk mendukung fanbase serta tim-tim esports profesional dan kami tak sabar ingin menunjukkan wujud kerja sama ini sepenuhnya dalam event kami berikutnya,” ujar Geoffroy Sardin, Senior Vice President of Sales and Marketing Ubisoft EMEA, “Berpartner dengan pakar esports dan teknologi yang demikian hebat memperkuat rasa percaya diri kami akan kesuksesan esports Tom Clancy’s Rainbow Six, baik di masa sekarang maupun di masa depan, seiring (game ini) terus tumbuh dan menjadi dewasa.”

Di luar kompetisi, kerja sama ini mencakup kegiatan co-branding dan co-promotion, kontes-kontes giveaway global, serta pengadaan tantangan khusus dalam Rainbow Six: Siege dengan imbalan berupa berbagai in-game item bertema Acer Predator. Acer Predator juga akan mempublikasikan konten-konten Rainbow Six: Siege di media sosial mereka, misalnya konten berita, sayembara, hingga highlight turnamen.

“Bergabung dengan Ubisoft menambahkan bab baru yang menarik dalam inisiatif Acer untuk mempromosikan dan mengembangkan esports di seluruh dunia,” kata Vincent Lin, Associate Vice President of Product Marketing and Planning di Acer, “Seri Tom Clancy’s Rainbow Six adalah seri legendaris dan kami gembira bisa membawa para pemain ke puncak kompetitif dengan PC dan monitor gaming berperforma Predator.”

Rainbow Six Pro League Season 10 - Schedule
Jadwal match day Pro League Season 10 | Sumber: Ubisoft

Masuknya sponsor baru juga berdampak pada teknis pelaksanaan Rainbow Six Pro League itu sendiri. Ubisoft telah mengumumkan perubahan lengkapnya dalam tautan berikut, tapi ada beberapa hal yang patut mendapat perhatian khusus, antara lain:

  • Perubahan jadwal pertandingan, dari 1 hari menjadi 2 hari tanding per minggu untuk setiap wilayah kompetisi (NA, EU, APAC, dan LATAM).
  • Perubahan map pool. Map Season 10 mencakup Bank, Clubhouse, Kafe, Consulate, Border, Coastline, dan Villa.
  • Perubahan sistem degradasi. Playoff untuk Top 4 Challenger League dihilangkan, diganti dengan pertandingan serupa Division Takedown dengan sistem best-of-3. Juara 1 Challenger League akan menantang peringkat 8 Pro League, sementara juara 2 Challenger League akan berhadapan dengan peringkat 7 Pro League.
  • Peningkatan prize pool, saat ini mencapai US$626.000 (sekitar Rp8,9 miliar).

Melihat perkembangan ini, tampaknya esports Rainbow Six: Siege masih terus tumbuh subur—meski bukan yang terbesar di dunia tapi ekosistemnya stabil dan sehat. Tim-tim esports ternama pun semakin banyak tertarik melebarkan sayap ke game ini, contohnya Team SoloMid yang baru masuk di Pro League Season 10. Bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda menjadi pemain Rainbow Six: Siege?

Sumber: Ubisoft, Acer

EPICENTER Major Gandeng Perusahaan Analitik SAP, Integrasikan Data ke Siaran Dota

Major terakhir di Dota Pro Circuit 2018 – 2019 segera digelar! Mulai tanggal 22 Juni nanti, 16 tim terbaik dunia kembali akan bertarung untuk memperebutkan salah satu gelar primer esports Dota 2 beserta DPC Point yang akan menjadi syarat kualifikasi ke turnamen akbar The International 2019.

Epic Esports Events selaku organizer seri turnamen EPICENTER terus berusaha untuk menyajikan pengalaman esports terbaik pada para pemain maupun penggemar. Salah satu caranya yaitu dengan menggaet perusahaan IT raksasa asal Jerman, SAP, sebagai partner resmi untuk EPICENTER Major. Hal ini diumumkan oleh Epic Esports Events di situs resmi mereka pada tanggal 16 Juni 2019 lalu.

SAP selama ini dikenal sebagai perusahaan penyedia solusi dan perangkat lunak enterprise, serta memiliki fokus yang kuat pada solusi analitik untuk menangani data dalam jumlah besar. Peran SAP di EPICENTER Major adalah melakukan pengumpulan berbagai data, fakta, serta statistik dalam game, kemudian menyajikannya pada para tim esports atau pun mengintegrasikannya ke siaran turnamen agar dapat ditayangkan secara real time. Dengan data tersebut diharapkan para penonton serta penyiar bisa lebih memahami jalannya pertandingan secara menyeluruh serta mengerti strategi yang diterapkan para atlet dalam sebuah game yang begitu rumit.

“Dengan 117 hero berbeda yang memiliki kemampuan jauh berbeda, ada ribuan konstelasi berbeda yang memastikan bahwa tidak ada dua pertandingan Dota yang berjalan sama,” tutur Milan Cerny, Partner Manager and Innovation Lead SAP, “Di EPICENTER Major, kami terus memberikan value pada para penggemar Dota Pro Circuit dengan menyajikan konteks terhadap analisis data in-game dan meningkatkan pengalaman sepanjang seluruh fase dari setiap game.”

https://twitter.com/epicentergg/status/1141032826596462593

Pemanfaatan analitik dan statistik sebagai bagian dari olahraga sama sekali bukan hal baru—olahraga tradisional seperti sepak bola, basket, atau hoki pun sudah melakukannya. Tapi esports memiliki jumlah data yang jauh lebih besar, terstandar, serta dapat diakses melalui API yang disediakan developer.

Sebelum EPICENTER Major pun SAP telah menciptakan solusi analitik bernama SAP HANA yang memungkinkan tim-tim esports untuk menganalisis strategi tim-tim lawan dengan lebih efektif. Salah satu tim yang telah memanfaatkan layanan SAP HANA adalah Team Liquid sejak tahun 2018.

“Sulit membayangkan sepak bola, bola basket, atau hoki profesional modern tanpa analisis statistikal yang detail dan bernuansa. Pemrosesan informasi yang tepat sering kali berperan kunci dalam pencapaian besar dan keputusan coaching yang jenius. Produk yang ditawarkan SAP kepada esports tidak hanya akan meningkatkan kualitas siaran bagi para pemirsa turnamen-turnamen besar, tapi juga mengangkat industri esports ke level profesional yang benar-benar baru,” papar Alexander Kim, Commercial Director ESforce Holding. ESforce Holding adalah holding company yang merupakan induk dari Epic Esports Events.

EPICENTER Major - Group Stage Schedule
Jadwal Group Stage EPICENTER Major | Sumber: Epic Esports Events

Dengan adanya kerja sama baru ini, tampaknya kita bisa berharap adanya hiburan yang lebih seru dari biasanya dalam EPICENTER Major. Saat ini pembagian grup peserta EPICENTER Major telah diumumkan beserta jadwal turnamennya. Jangan sampai melewatkan tayangan pertandingan-pertandingan di atas, beserta babak playoff EPICENTER Major yang akan digelar pada tanggal 28 – 30 Juni 2019 di CSKA Arena, Moskow, Rusia.

Sumber: Epic Esports Events

Beginner’s Guide – Dasar-Dasar Offense dan Defense dalam Dragon Ball FighterZ

Ketika dirilis pada awal tahun 2018 kemarin, Dragon Ball FighterZ langsung menjadi fighting game yang populer di pasaran. Daya tarik lintas generasi dari franchise Dragon Ball, dipadu dengan teknologi visual 3D anime karya Arc System Works, serta sistem kendali yang mudah dipelajari pemula, membuat Dragon Ball FighterZ banyak sangat diminati penggemar. Game ini juga berhasil menjadi game dengan partisipan turnamen terbanyak di EVO 2018, mengalahkan Street Fighter yang biasanya selalu jadi menu utama.

Bandai Namco mendukung ekosistem esports Dragon Ball FighterZ dengan menciptakan sirkuit turnamen dunia bertajuk Dragon Ball FighterZ World Tour, yang dimenangkan oleh Kazunoko (Ryota Inoue) dalam musim pertama. Di Indonesia sendiri, Dragon Ball FighterZ memiliki komunitas yang cukup aktif dan sering bermain bersama. Bahkan beberapa pemain Indonesia punya prestasi mentereng di level internasional, seperti Drek yang menjuarai Dragon Radar Turnamen dan sempat bertanding di Jepang.

Bila Anda belum pernah memainkan Dragon Ball FighterZ, saat ini adalah waktu yang tepat untuk mencoba. Bandai Namco baru mengumumkan peluncuran Dragon Ball FighterZ World Tour kedua yaitu untuk periode 2019/2020, artinya komunitas game ini akan kembali ramai. Dragon Ball FighterZ juga telah mendapatkan dua Season Pass, sehingga Anda bisa mendapat lebih banyak pilihan karakter untuk dimainkan.

Jangan khawatir kesulitan memainkannya, karena Hybrid bekerja sama dengan Taufik Ismail Harahap dari komunitas Advance Guard telah merangkum hal-hal mendasar yang perlu Anda pelajari untuk bisa bermain layaknya seorang pro. Yuk simak panduannya di bawah!

Dasar-dasar offense

Pada dasarnya offense atau serangan dalam Dragon Ball FighterZ dapat dibagi menjadi enam, yaitu serangan Light (L), Medium (M), Heavy (H), Special (S), Command Moves, dan Super. Setiap jenis serangan memiliki karakteristik berbeda-beda untuk setiap karakter, sehingga cara penggunaannya pun berbeda. Berikut akan kita bahas satu-persatu.

Light: Serangan dengan kekuatan lemah. Meski lemah, serangan ini memiliki gerakan yang cepat sehingga menjadi opsi utama untuk membuka pertahanan musuh.

Medium: Serangan dengan kekuatan menengah. Gerakannya lebih lambat dibanding serangan Light, tapi umumnya memiliki jarak serang yang lebih baik. Bagus digunakan sebagai awalan combo ataupun untuk memperpanjang combo.

Heavy: Serangan kuat. Jarang digunakan untuk mengawali combo karena serangan ini memiliki recovery yang lambat dan mudah dibalas oleh lawan, tapi bagus digunakan untuk memperpanjang combo. Dalam kondisi tertentu, serangan Heavy juga dapat membuat lawan terpental (disebut sebagai Smash Attack).

Special: Serangan unik yang dimiliki masing-masing karakter. Umumnya serangan ini merupakan serangan jarak jauh dengan cara melemparkan proyektil atau tenaga dalam (ki blast). Tapi beberapa karakter memiliki serangan Special berbeda, misalnya Videl yang memanggil Great Saiyaman untuk menyerang lawan.

Kombinasikan serangan normal dan Command Moves untuk membuka pertahanan lawan!

Command Moves: Serangan yang bisa diakses dengan melakukan input kombinasi gerakan tertentu. Sebagai contoh, jurus Kamehameha dari karakter Son Goku (Super Saiyan) dilakukan dengan input arah seperempat lingkaran ke depan (quarter circle forward, qcf) dan tombol Special. Terkadang Command Moves disebut juga dengan istilah “Special Attack”, tapi istilah itu agak membingungkan karena ada tombol yang bernama Special juga.

Kecuali Command Moves yang menggunakan tombol Special, biasanya sebuah Command Move dapat dilakukan dengan tiga jenis tingkatan yaitu Light, Medium, atau Heavy tergantung tombol yang kita pilih. Sama seperti serangan-serangan normal, Command Moves ini juga punya kekuatan dan kecepatan berbeda-beda. Command Moves versi Heavy akan menghabiskan 1 meter Ki Gauge (bila Ki Gauge sedang kosong maka otomatis akan keluar versi Medium).

Super: Serangan ultimate milik masing-masing karakter. Pada umumnya serangan Super dibagi menjadi dua, yaitu Super Level 1 (menghabiskan 1 meter Ki Gauge) dan Super Level 3 (menghabiskan 3 meter Ki Gauge). Namun ada beberapa karakter seperti Gohan (Teen) dan Vegeta (SSGSS) dapat melakukan ekstensi Super hingga menghabiskan lebih dari 3 meter Ki Gauge.

Super adalah cara yang bagus untuk mengakhiri sebuah combo dan memastikan musuh terkena status knockdown. Tapi hati-hati, karena setiap Super memiliki karakteristik berbeda-beda. Ada Super yang bisa dilakukan di darat maupun udara, ada yang hanya bisa dilakukan di darat, dan seterusnya.

Super adalah cara yang baik untuk mengakhiri sebuah combo.

Dasar-dasar defense

Sekilas Dragon Ball FighterZ mungkin terlihat seperti game yang mendorong kita untuk bersikap ofensif dan terus-menerus menyerang lawan. Padahal justru sebaliknya. Dalam game ini pertahanan sangatlah penting, karena bila Anda gagal bertahan, satu serangan saja dari lawan yang masuk bisa membuat Anda terkena combo panjang dan kehilangan banyak nyawa.

Untungnya Dragon Ball FighterZ memberikan kita opsi bertahan yang cukup lengkap. Ada dua jenis pertahanan dasar di game ini, yaitu Block dan Z Reflect.

Block: Seperti fighting game 2D pada umumnya, Block di Dragon Ball FighterZ dapat menangkis serangan lawan namun harus disesuaikan dengan arah serangannya. Ada tiga arah serangan di game ini, yaitu Mid (tengah), Low (bawah), dan Overhead (atas). Block sambil berdiri alias Standing Block dapat menangkis serangan Mid dan Overhead, sementara Block sambil jongkok alias Crouching Block dapat menangkis serangan Mid dan Low.

Bila Anda melakukan Block di udara (Air Block), Anda dapat menangkis serangan dari arah mana pun.

Serangan ke arah Low harus ditangkis dengan Crouching Block.

Z Reflect: Seperti adegan dalam anime Dragon Ball di mana karakter dapat menepis serangan lawan dengan kibasan tangan, game ini memberikan fitur serupa yang disebut Z Reflect. Caranya yaitu dengan menekan tombol belakang + Special (tombol X di PS4 untuk konfigurasi default).

Z Reflect lebih sulit dilakukan daripada Block karena harus menyesuaikan timing serangan lawan. Tapi bila berhasil, efeknya sangat berguna. Berbeda dengan Block di mana nyawa kita tetap akan berkurang sedikit ketika menangkis serangan (chip damage), Z Reflect membuat serangan musuh tertangkis sempurna tanpa ada chip damage. Melakukan Z Reflect terhadap serangan melee juga akan membuat musuh terpental kembali ke posisi netral. Hebatnya lagi, Z Reflect dapat digunakan untuk menangkis hampir semua serangan, termasuk serangan Super.

Mekanisme unik dalam Dragon Ball FighterZ

Dragon Ball FighterZ memiliki beberapa mekanisme unik yang membuatnya berbeda dari fighting game lainnya. Selain memahami dasar-dasar Offense dan Defense, mekanisme unik ini juga penting dipelajari supaya kita bisa bertarung secara optimal. Apa saja mekanisme tersebut?

Auto Combo: Combo otomatis yang bisa kita lakukan cukup dengan menekan satu tombol berulang-ulang. Ada dua jenis Auto Combo, yaitu Light Auto Combo dan Medium Auto Combo. Light Auto Combo dilakukan dengan cara menekan serangan Light berulang-ulang, sementara Medium Auto Combo menggunakan serangan Medium.

Auto Combo sangat berguna bagi pemain yang baru belajar, tapi sebenarnya kegunaan Auto Combo tidak berhenti sampai di situ. Di level permainan yang lebih tinggi, Auto Combo bisa juga dikombinasikan dengan gerakan-gerakan lain untuk menghasilkan combo yang lebih dahsyat. Bahkan para pemain profesional pun masih sering menggunakan fitur ini.

Auto Combo, bukan hanya untuk pemula.

Vanish: Mekanisme unik dalam Dragon Ball FighterZ, di mana kita menghabiskan 1 meter Ki Gauge untuk menghilang (teleport) dan menyerang musuh dari belakang. Caranya adalah dengan menekan tombol Medium + Heavy bersamaan. Vanish dapat digunakan untuk menghindari serangan lawan atau memperpanjang combo.

Bila Anda sedang dalam kondisi Sparking, Vanish dapat dimodifikasi menjadi hanya teleport tapi tanpa serangan. Caranya adalah dengan menahan tombol M + H. Teknik ini berguna untuk beberapa combo yang hanya bisa dilakukan saat Sparking.

Super Dash: Gerakan “terbang” yang akan mengejar musuh di mana pun ia berada. Super Dash ini sekaligus berfungsi sebagai sebuah serangan, jadi kita bisa menggunakannya di tengah-tengah combo atau untuk mengawali combo.

Super Dash juga akan menembus serangan-serangan ki blast musuh yang lemah, jadi teknik ini sangat berguna untuk mengatasi spamming. Tapi hati-hati juga, jangan terlalu sering menggunakannya sehingga gerakan Anda terprediksi, karena Super Dash mudah digagalkan dengan serangan uppercut (menekan tombol bawah + Heavy).

Dragon Rush: Di dalam Dragon Ball FighterZ tidak ada gerakan bantingan (throw) seperti fighting game pada umumnya. Sebagai gantinya adalah serangan Dragon Rush. Serangan ini tidak bisa ditangkis, tapi bisa kita gagalkan dengan cara menekan tombol Dragon Rush pula ketika musuh menyerang.

Mirip seperti serangan Dust di seri Guilty Gear, Dragon Rush akan membuat lawan terlempar dan bisa kita lanjutkan ke combo. Ada juga kegunaan-kegunaan lainnya, seperti membuat lawan knockdown, atau membuat lawan terlempar ke luar arena dan berganti dengan karakter lain.

Assist: Fitur memanggil teman untuk membantu kita dalam serangan. Bila tombol Assist kita tahan, karakter kita akan berganti dengan karakter lain yang masih hidup. Pergantian karakter ini disebut Z Change.

Guard Cancel: Mekanisme untuk kabur dari tekanan musuh dengan cara mengorbankan 1 meter Ki Gauge. Ketika Anda sedang melakukan Block, Anda dapat menekan arah depan + Assist untuk mengganti karakter dengan karakter lain dan menggagalkan serangan lawan. Bila tidak ada karakter lain yang masih hidup, gerakan Guard Cancel akan menyerupai gerakan Vanish.

Aktivasi Sparking Blast bisa dilakukan di tengah-tengah combo.

Sparking Blast: Dengan menekan 4 tombol Normal Attack (Light, Medium, Heavy, Special) bersamaan, karakter kita akan masuk ke mode Sparking dan tubuhnya akan menyala kemerahan. Selama kondisi Sparking, serangan kita akan jadi lebih kuat, dan nyawa kita akan terisi secara perlahan-lahan. Semakin banyak karakter yang mati maka durasi Sparking akan semakin lama.

Sparking Blast juga dapat dilakukan sebagai mekanisme Offense maupun Defense, karena kita dapat mengaktifkannya ketika kita terkena combo ataupun ketika kita sedang melakukan combo. Ketika kita menyalakan Sparking Blast, musuh akan terpental, sehingga kita bisa terlepas dari serangan atau bisa melanjutkan serangan ke combo yang lebih panjang.

Rekomendasi karakter untuk pemula

Dragon Ball FighterZ adalah pertarungan 3v3, artinya dalam satu pertarungan kita harus bisa menguasai 3 karakter sekaligus. Tapi jangan khawatir, ada beberapa karakter yang cukup mudah untuk dipelajari dan dikuasai oleh pemula.

Tentu saja, pada akhirnya pemilihan karakter itu kembali ke pribadi masing-masing. Mungkin Anda sudah memiliki karakter-karakter favorit sendiri di seri Dragon Ball, tidak ada salahnya bila Anda membuat komposisi tim berdasarkan karakter-karakter favorit tersebut. Namun bila Anda kesulitan dalam menentukan karakter, kami akan bantu dengan memberikan garis besar kemampuan karakter-karakter di bawah.

Vegeta (Super Saiyan) digemari banyak orang karena Assist miliknya sangat berguna.

Oh ya, meski mudah dipelajari, bukan berarti karakter-karakter ini lemah. Bahkan di level turnamen internasional pun beberapa karakter di bawah masih sering muncul, jadi jangan khawatir. Berikut ini 5 karakter rekomendasi untuk pemula di Dragon Ball FighterZ:

  • Bardock adalah karakter yang bisa dibilang termudah sekaligus juga terkuat di seluruh Dragon Ball FighterZ. Alasannya karena Bardock memiliki Auto Combo terkuat di dalam game, serangan Assist yang bagus, combo yang relatif mudah, serta damage yang besar. Bardock adalah pilihan pertama untuk membangun tim bila Anda belum menemukan komposisi yang nyaman.
  • Goku (Super Saiyan). Kelebihan utama Goku (Super Saiyan) adalah serangan Assist miliknya yang sangat fleksibel. Anda dapat menggunakan Assist ini untuk melanjutkan combo, melakukan pressure, atau melindungi karakter Anda ketika hendak mendekati musuh. Secara gameplay pun ia relatif mudah digunakan.
  • Vegeta (Super Saiyan). Mirip seperti Goku (Super Saiyan), Vegeta (Super Saiyan) juga memiliki gameplay relatif mudah serta Assist yang sangat fleksibel—salah satu Assist terbaik di game ini. Ia juga memiliki gerakan dragon punch yang berguna untuk menjauhkan musuh yang menyerang secara berlebihan. Namun kekurangannya adalah Vegeta memiliki jarak serangan yang lebih pendek.
  • Vegito (SSGSS). Lazim juga disebut Vegito Blue, karakter ini mirip Bardock dalam artian memiliki serangan L yang sangat bagus terutama dari segi jangkauan jaraknya. Serangan L milik Vegito Blue sangat kuat untuk membuka pertahanan musuh, tapi Vegito Blue punya sistem combo yang unik dibanding karakter-karakter lain. Pemain yang baru mencoba mungkin akan sedikit bingung, namun selain sistem combo tersebut, Vegito Blue adalah karakter yang mudah dipakai.
  • Goku Black. Memiliki karakteristik Assist mirip seperti Goku (Super Saiyan), namun lebih cepat. Goku Black juga memiliki jarak serangan yang sangat panjang, terutama serangan Heavy. Auto Combo miliknya pun relatif panjang, dan semua serangan Super miliknya bisa dilakukan di darat maupun udara. Kelemahannya, ia memiliki damage dan kecepatan yang lebih rendah.
Goku Black punya jarak serang yang panjang dan combo yang mudah.

Rekomendasi video untuk dipelajari

Setelah mempelajari dasar-dasar permainan dari Dragon Ball FighterZ dan sudah memiliki 3 karakter yang ingin dimainkan, langkah selanjutnya adalah mempelajari cara bermain Dragon Ball FighterZ dari ahlinya.

Apa saja sih yang dapat dipelajari? Yang dapat dipelajari dari permainan pro player adalah bagaimana mereka dapat memanfaatkan serangan-serangan yang dimiliki oleh karakter-karakter mereka, bagaimana cara mereka menggunakan Assist, bagaimana cara mereka menghindari serangan tertentu, dan lain sebagainya.

Untuk menonton video pro player, selain dari video-video turnamen, anda juga dapat melihatnya dari beberapa kreator konten seperti Fredchuckdave, Flying High, YogaFlame24, dan XusesGB.

Selain dari pro player, Anda juga dapat mempelajari Dragon Ball FighterZ dari video yang dibuat oleh beberapa kreator konten yang memiliki video tutorial untuk Dragon Ball FighterZ. Kreator konten yang kami rekomendasikan adalah Rooflemonger, karena dia menyajikan berbagai macam guide untuk pemula, juga menyajikan guide spesifik untuk para karakter yang ada di Dragon Ball FighterZ.

Mungkin itu saja panduan dapat kami berikan untuk mempelajari hal-hal dasar dari Dragon Ball FighterZ. Jangan lupa untuk memantau terus media sosial Advance Guard dan Hybrid untuk mendapatkan lebih banyak konten seputar fighting game. Sampai jumpa di guide berikutnya!

Dukung Atlet-Atlet Tekken 7 Indo di Thaiger Uppercut x SEA Major Thailand 2019!

Apa yang terpikir di benak Anda ketika mendengar kata “Thaiger Uppercut”? Bila Anda familier dengan seri Street Fighter, kemungkinan akan langsung mengingat sebuah jurus ikonik milik karakter Sagat. Thaiger Uppercut adalah nama ajang kompetisi fighting game terbesar di negara Thailand yang sudah lama digelar secara tahunan. Bisa ditebak bahwa nama acara ini memang terinspirasi dari Street Fighter, karena karakter Sagat pun diceritakan merupakan seorang ahli bela diri Muay Thai.

Mirip seperti turnamen FV Cup yang sudah digelar pada bulan Maret lalu, di tahun 2019 ini Thaiger Uppercut pun bekerja sama dengan BEast of the East yang merupakan organizer turnamen akbar SEA Major 2019. Karena itulah kali ini nama turnamennya menjadi Thaiger Uppercut x SEA Major Thailand 2019. Ada sembilan cabang fighting game yang ditandingkan dalam kompetisi ini, namun tidak semuanya merupakan bagian dari sirkuit turnamen resmi. Berikut daftar lengkapnya:

  • Street Fighter V: Arcade Edition (Capcom Pro Tour Ranking Event)
  • Tekken 7 (Tekken World Tour Challenger Event)
  • The King of Fighters XIV (Neo Geo World Tour)
  • The King of Fighters 98 (Neo Geo World Tour)
  • Soulcalibur VI (Soulcalibur Asia League Bangkok Battle Stage)
  • Super Smash Bros. Ultimate
  • BlazBlue Cross Tag Battle
  • Dragon Ball FighterZ
  • Mortal Kombat 11 (khusus peserta 18 tahun ke atas)

https://twitter.com/neogeoworldtour/status/1133429726557552640

Menariknya, turnamen Thaiger Uppercut x SEA Major Thailand 2019 (disingkat TGUXSEAM2019) juga dihadiri oleh beberapa petarung Indonesia untuk cabang Tekken 7. Mereka terdiri dari:

  • Alter Ego|R-Tech alias Christian, atlet Tekken yang langganan juara dan namanya pasti tak asing lagi di kalangan penggemar esports Tekken di Indonesia.
  • Chaos|SbyRazor alias Sean, salah satu veteran Tekken Jakarta, R-Tech dan SbyRazor sebelumnya juga bertanding di ajang Versus Masters 2019 Singapore dan meraih prestasi Top 4.
  • WIF|Abel alias Abel, top player Indonesia yang juga sering meraih Top 8 di turnamen lokal. Bagi Abel, TGUXSEAM2019 ini adalah turnamen pertamanya di luar Indonesia.
  • CHAOS|What’s My Name??/backonefour alias Valerie, player sekaligus shoutcaster Tekken 7 profesional yang sudah sering memandu jalannya turnamen-turnamen luar negeri, termasuk salah satunya FV Cup x SEA Major Malaysia 2018.

“Kalau menurut saya pribadi jauh lebih berat daripada yang di Singapura. Karena ini Challenger Event, top player banyak yang join. Di Singapura kemarin Tekken-nya turnamen Dojo, jadi kebanyakan pemain lokal,” demikian ujar Bram Arman dari Advance Guard ketika ditanya soal prediksinya mengenai TGUXSEAM2019. Challenger adalah kasta tertinggi ketiga dalam sistem kompetisi Tekken World Tour, di atas kasta Dojo. Memang benar, banyak pemain terkenal yang ikut berpartisipasi dalam turnamen ini. Termasuk di antaranya Rangchu, Knee, LowHigh, Dimeback, hingga Arslan Ash yang merupakan juara EVO Japan 2019 beberapa waktu lalu.

“Kalau saya hanya berharap semua player Indo bermain sebaik-baiknya aja, itung-itung pemanasan sebelum SEA Games nanti,” lanjut Bram. Selamat bertanding bagi Christian, Sean, Abel, dan Valerie! Semoga mendapat pengalaman terbaik dan prestasi yang bisa mengharumkan nama FGC Indonesia di kancah internasional!

Sumber: BEast of the East

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Advance Guard.

Jadwal Kualifikasi The International 2019 Terungkap, Siapa Jagoan Anda?

Musim kompetisi Dota Pro Circuit (DPC) untuk periode 2018 – 2019 semakin mendekati puncaknya! Tinggal satu turnamen Major tersisa di periode ini, yaitu EPICENTER Major yang akan digelar beberapa hari lagi tepatnya pada tanggal 22 Juni. Setelah itu kita akan memasuki masa persiapan dalam rangka menyambut turnamen tahunan Dota 2 terbesar sejagat, yaitu The International 2019 (TI9).

Menurut jadwal yang telah diumumkan, EPICENTER Major akan berakhir pada tanggal 30 Juni. Setelahnya, nilai DPC Point milik seluruh tim yang berpartisipasi dalam turnamen Major dan Minor akan dijumlahkan untuk mencari 12 tim terbaik. 12 tim inilah yang masuk ke jajaran tim undangan alias direct invite, yaitu tim-tim yang langsung terdaftar sebagai peserta turnamen The International 2019.

Bagaimana dengan tim yang tidak masuk ke daftar direct invite? Untuk bisa tampil di TI9, mereka harus terlebih dahulu melalui tahapan kualifikasi. Kualifikasi ini dibagi menjadi dua tahap: Open Qualifier dan Regional Qualifier. Valve menyediakan 1 slot kualifikasi untuk setiap wilayah kompetisi, artinya terdapat 6 tim yang akan maju dari jalur kualifikasi. Total 18 tim ini kemudian akan terbang ke Shanghai, Tiongkok, untuk bertanding memperebutkan Aegis pada babak utama TI9 di gedung Mercedes-Benz Arena.

Baru-baru ini Wykrhm Reddy yang merupakan sumber informasi terpercaya dunia Dota 2 telah menunjukkan jadwal acara TI9, mulai dari Open Qualifier hingga babak utama atau Main Event. Jadwalnya dapat Anda lihat dalam gambar di bawah.

The International 2019 - Schedule
Sumber: Wykrhm Reddy

Penjualan tiket untuk hadir menonton TI9 secara langsung sudah mulai dijual sejak akhir Mei lalu. Sementara The International 2019 Battle Pass justru sudah tersedia lebih awal lagi bagi para pemain Dota 2 yang berminat. Seperti biasa, para pemilik Battle Pass ini bisa memperoleh berbagai skin eksklusif dan in-game item lainnya, juga bisa menjalankan beragam quest untuk mendapatkan imbalan lebih banyak. Tapi keuntungan memiliki Battle Pass tidak berhenti sampai di situ.

Setelah melalui berbagai rumor, Valve akhirnya merilis secara resmi permainan auto chess milik mereka sendiri yang bertema Dota 2. Berjudul Dota Underlords sesuai desas-desus yang banyak beredar, game ini bersifat standalone alias terpisah dari client Dota 2. Akan tetapi game ini belum dirilis secara final, melainkan masih di tahap beta tertutup. Seluruh pemilik Battle Pass bisa mencicipi Dota Underlords versi beta tersebut lebih awal, selama kurang lebih satu minggu. Kemudian Valve akan merilis versi Open Beta yang bisa dimainkan siapa saja secara gratis.

Dota Underlords
Sumber: Valve

Mengacu pada tabel klasemen Dota Pro Circuit yang disediakan Valve, tampaknya Team Secret lagi-lagi akan menjadi kandidat favorit juara di TI9. Mereka memimpin klasemen dengan perolehan 14.250 DPC Point, diikuti oleh Virtus.pro dan Evil Geniusis di peringkat 2 dan 3. Raihan 2 trofi Major (Chongqing Major dan MDL Disneyland Paris Major) dalam musim DPC jelas menunjukkan bahwa tim yang dikapteni Clement “Puppey” Ivanov ini patut diperhitungkan, tapi dalam Dota 2 apa pun bisa terjadi. Akankah Team Secret berhasil membawa pulang Aegis, ataukah mereka akan tumbang oleh tim kuda hitam yang tak terduga?

Sumber: Wykrhm Reddy, Valve, VPEsports

Adji “Sven” Bicara Analisis dan Prediksi Hasil AWC 2019

Tinggal satu pekan jelang Arena of Valor World Cup 2019. Kompetisi ini merupakan ajang tertinggi untuk menunjukkan siapa tim Arena of Valor terbaik di dunia. Indonesia, yang diwakili EVOS AOV, berada di dalam keadaan yang kurang enak. Setelah fase drawing dayEVOS AOV harus terima kenyataan terjebak di grup B, grup paling kompetitif, yang berisikan Thailand, Taiwan, Vietnam, Korea, dan Vietnam.

Melihat negara-negara kuat terkumpul di dalam satu grup, prediksi hasil dari AWC ini jadi semakin sulit. Jangankan bicara soal siapa juaranya, memprediksi siapa yang lolos dari fase grup saja sudah bikin kita jadi kebingungan. Maka dari itu, kami berdiskusi dengan salah satu shoutcaster yang juga terkenal sebagai community guy dalam Arena of Valor Indonesia, Adji “Sven” Hadi Perdana.

Sumber: Garena Official Media
Sumber: Garena Official Media

Seperti saya sebut sebelumnya, memprediksi hasil AWC ini cukup sulit. Bahkan Adji sendiri cukup kebingungan. Semua tim kuat tergabung di sana, termasuk juga EVOS yang bisa digolongkan sebagai tim kuat. “Jangan meremehkan EVOS loh, mereka juga termasuk kategori tim kuat menurut gue. Hal ini karena melihat perkembangan serta kualitas permainan mereka di panggung ESL Clash of Nation bulan Maret kemarin.”

Tapi terlepas dari hasil mereka kemarin, EVOS AOV juga melakukan rezim latihan yang cukup berat untuk persiapan AWC ini. Mereka sempat latihan bootcamp di Taiwan selama kurang lebih 2 pekan, untuk berlatih tanding dengan negara yang jadi kiblat permainan di Arena of Valor.

Melanjutkan bicara prediksi, menurutnya peluang juara terbesar dipegang oleh tim Toyota Diamond Cobra atau KOG Diamond Cobra, tim perwakilan dari Thailand. Tim ini memang sedang kuat belakangan ini. Kedatangan beberapa punggawa pecahan dari tim Korea di AWC 2018 lalu menjadi salah satu faktor besar bagi tim ini.

“Cara mereka (Sun dan Jjak) bermain dan menguasai map beda banget jika dibanding dengan saat di ahq. Ditambah, Jjak juga terlihat lebih bisa kontrol emosi saat keadaan sedang kalah.” Jawab Adji. “Tetapi yang pasti, kalau dari segi gameplay, nilai lebih mereka adalah gaya permainan yang disiplin. Contohnya adalah, ketika harus bertarung di Abyssal, mereka sudah memastikan minion wave midlane dan DS lane aman terkendali.”

Sumber: Facebook @TeamDiamondCobra
Sumber: Facebook @TeamDiamondCobra

Lalu bagaimana dengan grup A? Grup sebelah agak jarang disorot, karena anggapan bahwa grup ini tidak seberat dibanding grup B. Bicara soal ini, prediksi Adji ada pada ahq e-Sports Club dan juga ONE Esports. “Kalau dilihat dari segi player tim ahq punya Kim ‘HAK’ Do-Yeop. Sebagai pemain midlanerpermainan dia sangat stabil, dan jarang bermain buruk.” Adji membahas ahq.

“Kalau dari ONE Esports, apa yang gue lihat adalah permainan mereka itu tipikal Asia Timur, yaitu permainan disiplin objektif. Dalam salah satu rekaman yang gue tonton, ada satu game dia mendapat skor kill di bawah 10, tapi berhasil menang. Melawan mereka tentu bakal jadi sangat sengit dan juga sulit.” lanjut Adji membahas ONE Esports.

Pertandingan Arena of Valor World Cup 2019 akan dimulai pada 27 Juni 2019 mendatang. Mari dukung EVOS AOV, dukung Indonesia dalam pertandingan ini. Bagi Anda yang ingin menyaksikan, Anda dapat pantau kanal Youtube Garena AOV Indonesia untuk siaran langsung berbahasa Indonesia dari pertandingan AWC 2019.

DreamHack Summer Makin Meriah, Doritos Bergabung Sebagai Sponsor

DreamHack Summer adalah festival gaming dan esports besar yang diadakan oleh DreamHack pada musim panas setiap tahunnya. Tahun 2019 ini, DreamHack Summer digelar selama tiga hari di kota Jönköping, Swedia, pada tanggal 15 – 17 Juni 2019.

Digembar-gemborkan dengan tagline “The Ultimate Gaming Lifestyle Festival”, DreamHack Summer 2019 menghadirkan sejumlah menu hiburan berbeda, mulai dari turnamen esports, konser musik, cosplay, area eksibisi, dan banyak lagi. Termasuk di antara menu tersebut adalah turnamen DreamHack Mobile Series, yaitu kompetisi Clash Royale dan Brawl Stars yang disponsori oleh Samsung. Tersedia juga turnamen Counter-Strike: Global Offensive bertajuk DreamHack Open 2019, turnamen Pokemon Championships Regional, DreamHack Fighting Game Championships yang mempertandingkan game Brawlhalla, serta turnamen FIFA 19 berjudul Nordic Masters 2019.

Menyusul sejumlah brand yang telah menjadi sponsor adalah brand makanan ringan tortilla chips Doritos. Brand milik Frito-Lay yang merupakan anak perusahaan PepsiCo ini hadir menemani nama-nama besar lainnya seperti Monster Energy, Twitch, dan perusahaan e-commerce Komplett.

“Bukan hal yang aneh bila Doritos menjadi bagian dari dunia esports karena kami passionate terhadap tantangan berat dan gaming,” kata Brand Manager Doritos, Emelie Sjöblom dalam situs resmi DreamHack, “Ini adalah cara yang bagus bagi kami untuk terhubung dengan grup target kami yang juga memiliki passion yang sama.”

Salah satu wujud kehadiran Doritos di DreamHack Summer 2019 adalah adanya sebuah booth Doritos besar di area Expo di mana para pengunjung berkesempatan untuk memainkan Counter-Strike: Global Offensive melawan para pemain profesional. Dengan slogan, “Apakah Anda cukup berani untuk menantang seorang pro?” program ini mirip dengan kegiatan yang dilakukan waralaba restoran Meksiko, Chipotle, saat mereka mendukung event DreamHack Dallas 2019. Saat itu Chipotle memiliki booth khusus yang menghadirkan turnamen mini PUBG bernama Chipotle Challenger Series.

Selepas DreamHack Summer 2019, masih ada banyak kegiatan lainnya yang diselenggarakan oleh organizer senior ini. Salah satunya yaitu DreamHack Valencia pada tanggal 5 – 7 Juli, yang menghadirkan turnamen Counter-Strike: Global Offensive khusus perempuan. Ada juga turnamen Dota 2 bergengsi di bulan Oktober dengan tajuk DreamLeague Season 12. Mungkinkah suatu hari nanti DreamHack juga akan menggelar event di Indonesia, seperti ESL yang sudah masuk terlebih dahulu?

Sumber: The Esports Observer, DreamHack