India, Jepang, dan Korea Selatan akan Turut Serta di Legion of Champions III di Thailand

15 Desember 2018 kemarin, Legion of Champions (LoC) III telah merampungkan kualifikasi untuk Indonesia di Britama Arena alias Mahaka Square, Jakarta Utara. 2 tim yang berlaga di final kualifikasi Indonesia turnamen League of Legends milik Lenovo Legion ini adalah Headhunters dan ZHR.

Tim Headhunters yang digawangi oleh Bayu “Cruzher” Putra Sentosa pun berhasil menaklukkan lawannya. Menariknya, ini adalah kali kedua tim Headhunters berhasil mewakili Indonesia di LoC. Selain mendapatkan tiket untuk berjuang di tingkat yang lebih tinggi mewakili Indonesia, Headhunters juga mendapatkan hadiah sebesar Rp50 juta.

Nantinya, Headhunters akan bertanding lagi di main event LoC III 2019 di Thailand melawan tim-tim dari Hong Kong / Macau, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam dan 3 negara lainnya yang untuk pertama kalinya bergabung di LoC (India, Jepang, dan Korea Selatan). Gelaran tersebut akan diadakan di Central Plaza Ladprao, Bangkok, pada tanggal 25-27 Januari 2019.

Tim Headhunters saat memenangkan kualifikasi LoC III Indonesia. Sumber: Lenovo Legion Indonesia
Tim Headhunters saat memenangkan kualifikasi LoC III Indonesia. Sumber: Lenovo Legion Indonesia

“LoC merupakan perwujudan komitmen Lenovo untuk mengembangkan komunitas gaming di Asia. Dengan meningkatnya keabsahan dan pengaruh eSports di wilayah Asia Pasifik ini, inisiatif kami adalah menghubungkan sesama gamer dan memberdayakan generasi gamer berikutnya,” kata Ken Wong, President, Lenovo Asia Pacific dalam rilis yang diberikan. “Lenovo Legion didesain dengan memikirkan kebutuhan gamer, dan kami akan terus menyediakan pengalaman serta perangkat gaming yang seru dan relevan.”

“LoC menjadi agenda tahunan di kalendar gaming Asia, dan kami senang menjadi bagian dari turnamen ini untuk ketiga kalinya. Kami melihat dukungan yang besar dari para mitra dan gamer. Dan kami bangga bisa mendukung tim Indonesia dalam perjalanan mereka untuk menjadi juara eSports, serta menyediakan platform bagi mereka untuk meningkatkan kemampuan serta pengalaman.” Kata Diantika, Consumer Marketing Lead, Indonesia, dalam rilis yang sama.

Tahun lalu, pihak Lenovo mengklaim bahwa ada 7000 gamer dan 20 ribu pengunjung yang hadir di acara puncak mereka. Tahun ini, para peserta di main event nanti akan berebut total hadiah sebesar US$35 ribu atau setara dengan Rp472 juta. Sang pemenang turnamen ini nantinya akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai sebesar US$7000 dan laptop Lenovo Legion Y530 yang bernilai US$5000.

Saat konferensi pers yang digelar di Hiveworks, Jakarta Pusat, 17 Desember 2018 kemarin, kami sempat menanyakan soal pemilihan tiga negara baru yang akan turut serta di LoC III 2019 di Thailand nanti. Diantika pun menjelaskan bahwa acara LoC ini mendapatkan respons yang sangat positif dari banyak negara karena itulah Lenovo melebarkan sayapnya untuk mengajak lebih banyak negara lagi untuk ikut serta.

Lalu bagaimana dengan respons Headhunters dengan masuknya tim Korsel ke LoC III 2019 nanti? Di kesempatan yang sama, Bayu menjelaskan bahwa strategi yang ia gunakan akan sama dengan strategi untuk menghadapi tim-tim dari negara lainnya. “Cari tahu lawan kita siapa saja, bagaimana permainannya, META apa yang sering mereka pakai. Kita juga merubah gaya latihan kita agar lebih ke quality over quantity. Percuma kalau latihan 12 jam tapi tidak banyak yang bisa didapat.” Ujar Bayu.

Final kualifikasi LoC III di Indonesia. Dokumentasi: Lenovo Indonesia
Final kualifikasi LoC III di Indonesia. Dokumentasi: Lenovo Indonesia

Setelah konferensi pers, kami pun mendatangi Bayu untuk berbincang lebih lanjut. Ia mengatakan bahwa targetnya di sana memang untuk meraih posisi 4 besar. Ia juga menyebutkan 3 negara yang berpeluang besar untuk jadi juara, yaitu Hong Kong, Korea Selatan, dan Thailand.

Terakhir, kami sebenarnya sedikit bingung dengan masuknya Vietnam dan Korea Selatan karena mereka punya liga profesionalnya di negaranya masing-masing sehingga mungkin akan menyulitkan jadwal tim-tim dari sana. Ternyata menurut pengakuan Headhunters, tim-tim Vietnam dan Korea Selatan yang bertanding di sini bukanlah tim-tim yang berlaga di liga profesional negaranya masing-masing. Jadi, bukan tim-tim setingkat SKT T1 ataupun Gen.G yang akan berlaga di sini.


Maka dari itu, peluang Indonesia merebut posisi 4 besar mungkin memang realistis untuk dicapai oleh Bayu dan kawan-kawannya nanti. Apalagi The Headhunters juga bahkan sampai mendatangkan pelatih baru dari Thailand, Iyakup “z0ey” Promboot Korn, untuk membantu mereka mempersiapkan diri untuk Grand Final LoC III 2019. Selamat berjuang ya buat The Headhunters!

Pemain-Pemain Unggulan Tumbang, Huginn Juara FIFA 19 Kaskus Battleground

Dalam gelaran KASKUS Battle Ground: Mobile Games Festival yang mengusung PUBG Mobile sebagai game utamanya, turnamen yang didukung oleh AXIS, Tencent, Bluehole, dan diorganisir oleh RevivalTV ini juga mengangkat turnamen FIFA 19, selain Tekken 7 yang dimenangkan oleh R-Tech.

Menariknya, jika Tekken masih didominasi dengan orang yang sama sejak beberapa turnamen silam karena Christian “R-Tech” Samuel juga menjuarai turnamen Tekken 7 di Technofest 2018, peta kekuatan FIFA 19 di Indonesia lebih merata.

Tekken 7 KASKUS Battleground
Para juara Tekken 7 di KASKUS Battleground. Dokumentasi: Advance Guard

Pasalnya, Abdul “Huginn” Rozak mungkin tidak dijagokan juara sebelumnya karena ada Eggsy dari RRQ, Fadhkarim dari Elite8, Chanks dari XcN, ataupun Icanbutsky dari PG BarracX. Icanbutsky adalah sang juara dari turnamen FIFA 19 sebelumnya di Serba Serbi Gamers besutan RevivalTV. Chanks juga sebelumnya sempat menjadi pemenang di turnamen FIFA 19 beberapa waktu silam. Fadhkarim sendiri adalah salah satu pemain FIFA paling senior di Indonesia yang juga banyak melatih pemain-pemain yang lebih muda. Sedangkan Eggsy dari RRQ bahkan sempat jadi juara di PlayStation League Asia 2018 di Malaysia untuk FIFA 18.

Eggsy tumbang cukup awal oleh Kenny Sugita. Sedangkan Fadhkarim juga tersandung di awal saat melawan TariganF dari Capcorn. Icanbutsky gagal di babak yang sama dengan 2 pemain tadi saat harus bertemu dengan DenisP dari TEAMnxl> yang berhasil menjadi Runner-Up di turnamen kali ini.

Sumber: Challonge
Bracket FIFA 19 KASKUS Battleground. Sumber: Challonge

Pertarungan antara Huginn dan DenisP di partai final juga cukup menarik. Huginn sebenarnya berhasil memimpin kemenangan dengan skor 1-0 di game pertama. Namun DenisP memenangkan game kedua dengan skor 3-2. Dengan demikian, skor agregat antara keduanya pun berakhir di 3-3. Di babak adu penalti, Huginn berhasil menorehkan kemenangannya.

Meski saat ini Huginn bertanding tanpa dukungan organisasi, ia sebelumnya bergabung bersama Louvre, yang cukup dikenal di dunia persilatan Mobile Legends: Bang Bang. Jadi, Huginn sendiri juga bukan pemain baru di esports FIFA Indonesia. Oh iya, kabarnya Huginn juga sedang mencari organisasi esports baru untuk ia berlabuh. Ada yang berminat meminangnya?

Dokumentasi: KASKUS Battleground / RevivalTV
Dokumentasi: KASKUS Battleground / RevivalTV

Dengan demikian, berikut ini adalah jajaran juara turnamen FIFA 19 KASKUS Battleground: Mobile Games Festival beserta hadiah yang mereka dapatkan:

  1. Juara 1: Huginn (Rp5 juta)
  2. Juara 2: DenisP dari TEAMnxl> (Rp2,5 juta)
  3. Juara 3: ANDIE dari EVOS Esports (Rp1,3 juta)

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Komunitas FIFA 19 Indonesia

Hasil Turnamen Tekken 7 KASKUS Battleground 2018 – R-Tech Juara Lagi!

Turnamen KASKUS Battleground: Mobile Games Festival Season 3 telah berakhir dengan Bigetron Esports sebagai juaranya. Akan tetapi, selain turnamen utama yang melombakan game PUBG Mobile, kompetisi ini juga memiliki turnamen-turnamen sampingan. Salah satunya yaitu turnamen Tekken 7. Turnamen yang digelar di Gandaria City Mall, Jakarta Selatan ini merupakan hasil kerja sama antara KASKUS dengan Advance Guard, serta didukung oleh Techno Solution.

Berbeda dari turnamen-turnamen Tekken 7 biasanya yang langsung menggunakan sistem double elimination, KASKUS Battleground menggunakan dua kali babak pertarungan. Pertama, 40 peserta terdaftar harus mengikuti babak penyisihan dengan format round robin terlebih dahulu. Kemudian dari situ diambil 16 pemain terkuat yang masuk ke babak double elimination. Jadi setiap peserta punya lebih banyak kesempatan bertanding.

Meskipun turnamen menggunakan format dua babak, ternyata pertandingan tidak berjalan terlalu lama. Ini karena panitia berhasil melakukan tugasnya dengan baik dan tepat waktu, sehingga pertandingan tidak sampai molor. “Salut buat panitianya semakin baik, karena lebih cepat selesai padahal memakai sistem round robin dan double elim,” komentar salah satu kontestan yaitu R-Tech.

Tekken 7 KASKUS Battleground - Photo 1
Suasana Tekken 7 KASKUS Battleground | Sumber: Dokumentasi Advance Guard

R-Tech sendiri pada akhirnya keluar sebagai juara pertama, disusul oleh TJ di urutan kedua, dan Lee_yo sebagai juara ketiga. R-Tech biasanya dikenal sebagai pemain yang mengandalkan karakter Jack-7, namun kali ini ia juga memakai Noctis sebagai karakter alternatif. “Saya pakai Noctis alasannya karena jarang yang pakai Noctis, dan ingin mencobanya di turnamen. Ada keinginan untuk mengganti karakter karena ingin suasana baru,” ujarnya kepada Hybrid. Dalam Tekken 7 kompetitif, Noctis termasuk karakter yang kurang populer, tapi R-Tech sudah beberapa kali menggunakannya di turnamen dengan hasil yang baik.

Juara dua yaitu TJ juga dikenal sebagai salah satu petarung Tekken yang kuat di daerah Jakarta. Kali ini ia memunculkan angin segar dengan pemilihan karakter Marduk, yang baru saja dirilis sebagai bagian dari Season Pass 2. Meski masih cukup baru, TJ ternyata bisa menggunakan Marduk dengan baik dan menumbangkan Lee_yo. TJ juga menggunakan beberapa karakter lain seperti Geese, Lee, serta Steve. Pergantian banyak karakter ini cukup mengejutkan dan membuat permainan TJ sulit diprediksi.

Berikut ini adalah daftar lengkap perolehan peringkat untuk 16 besar turnamen Tekken 7 KASKUS Battleground, beserta tim/komunitas asal masing-masing pemain:

  • 1st: Alter Ego | R-Tech (Noctis, Jack-7)
  • 2nd: DRivals | TJ (Geese, Marduk, Lee, Steve)
  • 3rd: Lee_yo (Asuka)
  • 4th: Chaos | Hero (Dragunov)
  • 5th: WIF | abel (Chloe, Noctis, King)
  • 5th: WIF | Silver (Hwoarang)
  • 7th: DRivals | BakBikBuk alias Jovian (Panda)
  • 7th: Myth | chinese phone alias Han-ki (Xiaoyu)
  • 9th: D2Station | Sansan_san (Eliza)
  • 9th: DRivals | Drivebarrel32 (Lars)
  • 9th: DRivals | Jackbosstin (Jin)
  • 9th: DRivals | NoDrop (Claudio)
  • 13th: Chaos | ManggaDuaPlayer (Law)
  • 13th: DRivals | Adnairoon (Lili)
  • 13th: DRivals | Chris JT (Nina)
  • 13th: WIF | Douwes Dekker (King)
Tekken 7 KASKUS Battleground - Photo 2
Suasana Tekken 7 KASKUS Battleground | Sumber: Dokumentasi Advance Guard

Menurut R-Tech, kompetisi Tekken 7 di Jakarta semakin lama terasa semakin berat. Alasannya adalah karena level permainan para kompetitor kini juga semakin meningkat. R-Tech sendiri sempat masuk ke Loser’s Bracket sebelum akhirnya mengalahkan TJ dua set di Grand Final.

Di peringkat 8 besar kali ini pun ada wajah-wajah baru yang bermunculan. Komunitas Tekken di Indonesia memang cukup besar dan aktif, apalagi Bandai Namco selaku penerbit seperti tak pernah kehabisan ide untuk menciptakan hype. Contohnya, beberapa waktu lalu mereka mengumumkan karakter DLC baru, yaitu Negan yang berasal dari serial TV The Walking Dead.

Overall buat saya tourney kali ini bagus, dan diadakan di mall jadi makin dilihat oleh orang banyak. Cuma kalah suara serta pamor sama game tetangga, hahaha,” kelakar R-Tech. Fighting game di tahun 2018 ini memang mengalami peningkatan popularitas cukup signifikan. Selain game baru yang terus bermunculan, kompetisi fighting game pun semakin banyak. Beberapa atlet dari Indonesia juga berhasil meraih prestasi di luar negeri, tidak hanya di Tekken tapi juga di game lain, misalnya Dragon Ball FighterZ. Semoga saja dunia fighting game bisa lebih berkembang lagi, terutama di Indonesia, sebab ranah ini menyimpan potensi industri esports yang cukup besar.

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Advance Guard

Rainbow 6 Siege Indonesia Series League 4 Temukan Sang Jawaranya!

Setelah menyelesaikan seluruh pertandingan di pekan ketiga untuk Lower Division, Indonesia Series League 4 kembali digelar di akhir pekan lalu (15-16 Desember 2018) sebagai pekan terakhir dan menyelesaikan babak Upper Division – Playoffs.

Turnamen yang mendapat dukungan langsung dari Ubisoft, sebagai publisher dan developer Rainbow Six Siege (R6S), ini pun telah menemukan para juaranya untuk Upper Division. Berikut ini adalah jajaran para jawaranya beserta hadiah yang mereka dapatkan:

  1. Juara 1: LIMITLESS Gaming (Rp2,5 juta)
  2. Juara 2: 1z eSports (Rp2 juta)
  3. Juara 3: Expect (Rp1,5 juta)

Perjalanan LIMITLESS sendiri menjadi juara memang tidak mudah. Pertarungan pertama mereka di perempat final memang cukup mulus dengan memukul telak dReborn 2-0. Namun mereka harus bertemu dengan GGS (Good Gaming Squad) yang punya pemain R6S Indonesia papan atas di semifinal. Berkat tekad kuat para pemain LIMITLESS, mereka berhasil memutarbalik keadaan meski sempat tertinggal dan memenangkan pertandingan terberat mereka sepanjang event ini.

Sumber: Komunitas Rainbow Six Indonesia
Sumber: Komunitas Rainbow Six Indonesia

Di final, LIMITLESS harus berhadapan dengan 1z. 1z yang memang punya umur tak jauh berbeda dengan LIMITLESS cukup berhasil membuat sang juara kewalahan. Namun LIMITLESS tetap berhasil menutup kemenangan dengan skor akhir 2-1.

Selain perjalanan LIMITLESS tadi, ada beberapa tim lain yang juga layak untuk dibahas singkat kali ini. GGS yang dibentuk atas kerjasama dengan Good Gaming Shop sebenarnya berhasil memberikan kejutan di babak perempat final dengan mengalahkan salah satu tim paling senior di sejarah esports R6S Indonesia, Ferox e-Sports yang jadi juara di turnamen Run ‘N’ Gun Indonesia. Namun GGS justru tumbang dari LIMITLESS yang baru dibentuk pertengahan tahun 2018 ini. Secara mengejutkan, mereka juga kembali kalah di perebutan juara 3 melawan Expect.

1z eSports, sang runner-up, juga tak kalah menarik dibahas. Mereka berhasil memberikan yang terbaik setelah sekian lama berlatih dan mengikuti semua turnamen yang diadakan oleh komunitas R6S Indonesia. Tim ini berhasil mengalahkan iNation e-Sports yang cukup senior di dunia persilatan R6S Indonesia di babak perempat final.

Tim terakhir yang cukup menarik di turnamen kali ini adalah sang juara ketiga, yaitu Expect. Padahal, tim ini bisa dibilang tim baru namun mereka benar-benar punya tekad baja dan berhasil melaju ke Upper Division. Meski berhasil mengalahkan Healthy Veggies di perempat final, mereka harus takluk ke 1z di semifinal. Namun demikian, mereka tak terlarut dalam kekalahan dan berhasil menjadi juara ketiga melawan GGS.

Sumber: Komunitas Rainbow Six Indonesia
Sumber: Komunitas Rainbow Six Indonesia

Selamat untuk LIMITLESS atas perjuangannya di ISL4 kali ini! Apakah mereka bisa mempertahankan gelar juara bertahan mereka di ISL yang selanjutnya?

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Rainbow Six Indonesia Community

Tencent dan Torabika Gelar Indonesia PUBG Mobile Campus Championship 2018

Tencent Games selaku penerbit PlayerUnknown’s Battleground Mobile (PUBG Mobile) baru-baru ini mengumumkan penggelaran turnamen PUBG Mobile antar kampus di Indonesia. Bertajuk Indonesia PUBG Mobile Campus Championship 2018 (PMCC 2018), turnamen ini merupakan hasil kerja sama antara Tencent dengan Torabika Capuccino, dan menawarkan hadiah uang senilai total Rp300.000.000.

Penyelenggaraan Indonesia PUBG Mobile Campus Championship 2018 ditangani oleh divisi event Mineski Indonesia, atau yang lebih dikenal dengan nama MET (Mineski Event Team) Indonesia. Menurut keterangan dalam siaran persnya, turnamen ini memiliki tiga pilar kegiatan utama. Yaitu turnamen PUBG Mobile, kompetisi komentator terbaik, dan desain trofi terbaik. Diperkirakan bahwa turnamen ini akan menjangkau lebih dari 10.000 mahasiswa di 40 universitas dari seluruh Indonesia, dengan kurang lebih 1 juta reach di sosial media.

PMCC 2018 - Prize Pool
Hadiah PMCC 2018 mencapai 300 juta rupiah | Sumber: Tencent

“Dunia esports itu lebih dari kompetisi antar pemain profesional. Seperti bidang karier lainnya, esports yang merupakan bagian dari industri kreatif juga memerlukan soft skills. Kemampuan ini dapat diasah, digemari, dengan penetrasi yang mudah melalui berbagai keterampilan dan juga mengenalkan kepada mahasiswa mengenai bagaimana menjadi pemain esports profesional, esports manager, esports coach, esports analyst, broadcaster, brand ambassador, hingga esports event management yang dapat ditekuni oleh mahasiswa lebih dalam,” demikian ujar Gaga Li, Country Manager Tencent Games Indonesia.

Esports yang sedang bertumbuh pesat, terutama di Indonesia, telah mendorong kami agar dapat mengasah kemampuan kreatif mahasiswa di seluruh Indonesia untuk berkompetisi dalam turnamen PUBG Mobile Campus Championship 2018. Turnamen ini juga menjadi fasilitas bagi mahasiswa untuk berkompetisi secara positif, mengembangkan skill gaming menuju talenta esports berkualitas. Kami ingin turnamen ini menjadi momentum bagi anak muda untuk bertanding dan berkompetisi secara fair melalui gaming,” tambahnya.

PMCC 2018 - Venues
Beberapa lokasi kampus PMCC 2018 | Sumber: Tencent

Turnamen PUBG Mobile ini terbagi ke dalam tiga tahapan kualifikasi, yaitu online qualifier, offline qualifier, serta on-site qualifier. Untuk online qualifier, registrasi dapat dilakukan melalui situs resmi PUBG Mobile dengan jumlah partisipan maksimal sebanyak 160 tim per qualifier. Sementara untuk offline qualifier akan diadakan di 40 kampus dengan partisipan sebanyak 25 tim per qualifier. Setiap tim harus berasal dari kampus yang sama.

Fase kualifikasi ini berjalan mulai bulan November 2018 hingga Januari 2019. Kemudian berikutnya, PMCC 2018 akan memasuki fase online regional finals di bulan Februari, dilanjutkan babak grand final di bulan Maret 2019 nanti. Untuk jadwal lengkap serta informasi lebih lanjut tentang, Anda dapat mengunjungi situs resmi PMCC 2018.

Kegiatan kedua yaitu kompetisi komentator terbaik tingkat universitas. Untuk mengikuti kompetisi ini, partisipan dapat mengunggah video saat mereka mengomentari permainan lewat media sosial dengan menggunakan hashtag #PUBGMOBILECC #1Squad1Goal, lalu mengirimkan link serta data diri lewat situs PMCC 2018. Pemenangnya akan diumumkan melalui situs tersebut, dan mendapatkan hadiah sebesar Rp2.000.000.

Sementara untuk kegiatan ketiga, yaitu desain trofi terbaik, cara mengikutinya adalah dengan mengunggah hasil desain ke media sosial dengan hashtag #PUBGMOBILECC #1Squad1Goal juga. Pemenang ditentukan berdasarkan Like dan komentar terbanyak, dan akan mendapat hadiah sebesar Rp3.500.000.

PUBG Mobile saat ini merupakan salah satu mobile game terpopuler di dunia, dengan catatan download mencapai 100 juta unduhan hanya dalam waktu lima bulan sejak dirilis. Indonesia pun menempati peringkat tiga besar pemain PUBG Mobile terbanyak, bersama dengan Amerika Serikat dan India. Tingginya minat dan besarnya user base ini tentu membuka berbagai kesempatan di dunia esports PUBG Mobile tanah air. Mudah-mudahan saja PMCC 2018 bisa mendorong munculnya talenta-talenta PUBG Mobile yang dapat menjadi pegiat industri esports di masa depan.

Bigetron Esports Juara Turnamen PUBG Mobile KASKUS Battleground

Kompetisi KASKUS Battleground: Mobile Games Festival baru saja selesai digelar pada akhir pekan lalu di Piazza Gandaria City Mall. Didukung oleh AXIS, Tencent, dan Bluehole, serta diorganisir oleh RevivalTV, acara ini merupakan season ketiga dari kompetisi KASKUS Battleground: Mobile Games Festival. Kali ini game yang diusung adalah PUBG Mobile yang merupakan salah satu mobile game paling populer di dunia.

Kompetisi ini merupakan cara KASKUS mewadahi salah satu minat terbesar dari komunitas KASKUS, yaitu game, juga sebagai wujud komitmen mereka untuk mendorong pertumbuhan esports di tanah air. Sebelum acara final akhir pekan kemarin, KASKUS Battleground: Mobile Games Festival telah melalui babak kualifikasi mulai bulan Oktober 2018. Kualifikasi tersebut diikuti oleh total 1.600 tim, dan disiarkan secara langsung melalui platform KASKUS Live.

KASKUS Battleground - Winners
Para pemenang KASKUS Battleground: Mobile Games Festival | Sumber: Bigetron

“Sepanjang KASKUS Battleground berlangsung sampai saat ini, season 3 bisa dibilang menjadi yang paling tinggi antusiasmenya mengingat permainan PUBG Mobile memang sedang menjadi hits di kalangan gamers. Tim yang lolos di season ini sangat menarik karena terdiri dari para tim pro, semi pro, hingga pemula, dan kami senang melihat semua tim mengerahkan keahlian terbaiknya serta tetap bermain secara sportif. Kami harap kehadiran KASKUS Battleground ini bisa terus menjadi sarana untuk para penikmat games mengembangkan kemahirannya bermain dan juga mengenal sisi profesional industri esports yang menjanjikan bagi para anak muda,” demikian keterangan Hilda Hendrio, Head of Marketing KASKUS, dalam siaran pers.

Kompetisi KASKUS Battleground: Mobile Games Festival akhirnya dimenangkan oleh Bigetron Esports sebagai juara pertama. Disusul EVOS Esports sebagai juara kedua, serta WAW Esports yang menjadi juara ketiga. Sebagai juara pertama, Bigetron berhak membawa pulang hadiah senilai Rp35.000.000. Total hadiah yang diperebutkan sendiri dalam turnamen ini mencapai kurang lebih Rp240.000.000.

Bigetron Esports
Bigetron Esports menjadi juara pertama | Sumber: Bigetron

Selain babak final PUBG Mobile, acara KASKUS Battleground: Mobile Games Festival juga menghadirkan empat turnamen sampingan, masing-masing dengan hadiah senilai Rp10.000.000. Turnamen tersebut terdiri dari game LINE Let’s Get Rich, Tekken 7, FIFA 19, serta Disney Tsum Tsum. Sekitar 250 partisipan ikut serta dalam turnamen-turnamen sampingan tersebut, baik dari kalangan anak-anak hingga kalangan dewasa.

Berikutnya KASKUS Battleground: Mobile Games Festival akan memasuki season terakhir di bulan Januari – Februari 2019. Kompetisi ini akan mengusung game Arena of Valor (AOV). Seperti biasa, kualifikasi juga akan ditayangkan di platform KASKUS Live. Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, Anda dapat langsung mengunjungi situs resmi KASKUS Battleground di alamat battleground.kaskus.id.

JKT48 Luncurkan Tim Esports Valkyrie48, Fokus pada Arena of Valor dan PUBG

“Semua akan esports pada waktunya.” Demikian anekdot yang sering beredar di kalangan tim editorial Hybrid. Setengah berupa guyonan, ungkapan tersebut mengandung kebenaran juga. Pertumbuhan esports yang begitu pesat (dan diperkirakan masih terus meningkat) membuat banyak brand terjun ke dunia kompetisi ini. Bahkan grup idol JKT48 pun tak luput darinya.

Baru saja diumumkan akhir pekan kemarin dalam acara Lenovo Legion of Champion III Indonesian Final, JKT48 kini meluncurkan tim esports dengan nama Valkyrie48. Tim ini beranggotakan enam orang, yang tentu saja, semuanya perempuan. Dari 80 total anggota JKT48 saat ini, mereka memilih anggota-anggota yang paling memiliki keahlian serta pengetahuan esports untuk bergabung dengan tim tersebut. Mereka terdiri dari:

  • Jinan (Jinan Safa Safira), spesialisasi Arena of Valor
  • Celine (Tan Zhi Hui Celine), spesialisasi Arena of Valor
  • Desy (M.G.N. Desy P.G.), spesialisasi Arena of Valor
  • Anin (Aninditha Rahma Cahyadi), spesialisasi PUBG sekaligus kapten tim
  • Angel (Syahfira Angela Nurhaliza), spesialisasi PUBG
  • Sinka (Sinka Juliani), spesialisasi PUBG
Valkyrie48 - Roster
Susunan tim Valkyrie48 | Sumber: JKT48

Menurut keterangan di situs resminya, Valkyrie48 menggabungkan kemampuan bermain game dengan entertainment, dan ingin menjadi simbol esports baik di Indonesia maupun di seluruh Asia. Artinya kemungkinan mereka tidak sekedar bermain dan bertanding, tapi juga akan memasukkan unsur-unsur hiburan sesuai identitas asli JKT48 sebagai grup idol yang banyak digandrungi masyarakat.

Ancang-ancang peluncuran Valkyrie48 sendiri sudah dimulai sejak bulan September lalu, dalam acara “Everyday, Kachuusha/UZA” Handshake Festival. Saat itu, Melody Nurramdhani Laksani yang bertindak sebagai General Manager JKT48 menyampaikan bahwa grup ini akan mendirikan tim esports, namun nama anggota serta game apa yang dipilih masih belum pasti. Sebagai salah satu bagian proyek JKT48 RE:BOOST, pendirian tim esports ini diharapkan dapat kembali melesatkan nama JKT48 di belantika entertainment Indonesia.

Valkyrie48 - Photo
Valkyrie48 | Sumber: JKT48

Esports dan dunia selebritas sendiri memang sudah cukup lama punya kaitan erat. Di Korea Selatan misalnya, terdapat kompetisi esports antar grup idol yang disebut Game Dolympics. Epic Games juga pernah mengadakan kompetisi Fortnite serupa dengan nama Fortnite Pro-Am, yang menawarkan hadiah sebesar US$3.000.000. Dewasa ini, seorang atlet esports bisa sama atau lebih populer dibanding selebritas yang bergerak di bidang musik atau perfilman.

Di Indonesia sejauh ini belum ada acara serupa, tapi mungkin saja dengan diluncurkannya Valkyrie48 akan muncul turnamen khusus selebritas nantinya. Tentunya hal tersebut akan menjadi hiburan baru yang unik. Penggemar grup idol bisa jadi lebih mengenal esports, sementara penggemar esports bisa saja tertarik menjadi penggemar grup idol yang tampil. Kita tunggu saja perkembangannya di masa depan.

Sumber: JKT48

Bawa “Tuah” dari Indonesia, Gachikun Sabet Gelar Juara Capcom Cup 2018!

Akhir pekan ketiga di bulan Desember ini merupakan akhir pekan yang “panas” bagi para penggemar Street Fighter. Selama tiga hari dari tanggal 14 hingga 16 Desember, Capcom menggelar acara puncak kompetisi Street Fighter V tingkat dunia, yaitu Capcom Cup 2018, di HyperX Esports Arena Las Vegas. Dengan total hadiah senilai US$400.000, Capcom Cup 2018 tidak hanya merupakan pertaruhan gelar dan harga diri tapi juga pertaruhan uang yang cukup besar.

Pemain yang bertanding di Capcom Cup 2018 datang dari beberapa jalur. Selain MenaRD sang juara bertahan, Capcom juga mengadakan kualifikasi regional di empat wilayah yaitu Eropa, Asia/Oseania, Amerika Latin, dan Amerika Utara. Kemudian mereka mengambil 27 pemain Street Fighter V dengan perolehan poin Capcom Pro Tour tertinggi sepanjang 2018.

Sayangnya, salah satu partisipan yaitu Infiltration (Seon-woo Lee) akhirnya mengundurkan diri karena terlibat suatu skandal. Capcom pun membuka satu slot kualifikasi terbuka, atau “Last Chance Qualifier” untuk mencari pemain ke-32. Last Chance Qualifier ini kemudian dimenangkan ZJZ (Chia Chen) dari Taiwan.

Para unggulan gugur di 32 besar

Pertandingan 32 besar memberikan hasil yang cukup mengejutkan. Nama-nama unggulan berguguran di sini, termasuk Daigo “The Beast” Umehara, Tokido yang memegang peringkat 1 Capcom Pro Tour, MenaRD yang berusaha mempertahankan gelar, hingga Punk yang baru saja juara Capcom Pro Tour North American Finals.

Capcom Cup 2018 2

Singkat cerita, babak 32 besar merupakan babak penuh kejutan, menghasilkan jajaran kontenstan Top 8 yang cukup berbeda dari turnamen pada umumnya. Pemegang posisi delapan besar itu adalah:

  • Gachikun
  • Bonchan
  • Fujimura
  • Justin Wong
  • AngryBird
  • Itabashi Zangief
  • Xian
  • Momochi

Capcom Cup 2018 seolah jadi ajang “comeback” wajah-wajah lama yang beberapa waktu terakhir sedang tenggelam. Momochi yang sempat juara EVO 2015, di era Street Fighter V ini cukup terpuruk dan jarang memenangkan turnamen. Gachikun adalah nama yang sudah familier di dunia Street Fighter, namun ia baru mulai bermain secara profesional sejak 2017 ketika ia bergabung dengan tim Red Bull Esports. Bonchan sempat digadang-gadang sebagai salah satu pemain Nash terbaik di Street Fighter V, akan tetapi sejak Nash mendapat nerf ia pun ikut terseok.

AngryBird (Amjad Alshalabi) yang berasal dari Uni Emirat Arab tampil cukup mengejutkan dengan karakter Zeku yang termasuk mid tier. Begitu pula Momochi dengan Kolin, karakter yang juga jarang terlihat menjadi juara turnamen. Peserta paling mengejutkan mungkin Xian. Sepanjang 2018 ini karier Xian tergolong redup, ia hanya berhasil meraih juara di satu turnamen saja. Karena itu, melihat Xian maju ke Top 8, apalagi akhirnya meraih peringkat empat Capcom Cup, rasanya cukup mengesankan.

Grand Final dihiasi ronde-ronde Time Over

Grand Final mempertemukan Gachikun dengan Itabashi Zangief, alias “Itazan”. Gachikun mengandalkan Rashid, sementara Itazan kini menjagokan Abigail. Sebetulnya Itazan dikenal sebagai pemain Zangief terbaik di dunia, namun di Street Fighter V ini Zangief sangat sulit digunakan apalagi secara kompetitif. Keputusan Itazan berpindah ke Abigail wajar, mengingat Abigail punya beberapa ciri khas Zangief namun dengan potensi combo serta tools yang lebih banyak.

Rashid sendiri juga jarang digunakan oleh pemain profesional. Selain Gachikun, pemain lain yang mengandalkan Rashid mungkin hanya John Takeuchi, dua-duanya berasal dari Jepang. Di babak Grand Final ini, Itazan yang datang dari Losers’ Bracket harus meraih kemenangan dua set melawan Gachikun untuk jadi juara.

Set pertama dimenangkan oleh Itazan dengan cukup telak. Itazan dapat memanfaatkan celah-celah serangan Gachikun untuk melakukan serangan balik ber-damage luar biasa besar, dan ini tampaknya membuat Gachikun sedikit panik. Ia banyak melakukan kesalahan yang berujung pada Crush Counter, membuatnya kehilangan banyak nyawa dengan sia-sia. Gachikun yang biasanya bermain sangat menekan, kini justru tampak kebingungan menembus pertahanan Itazan. Beberapa kali Gachikun kalah gara-gara Time Over sebelum akhirnya takluk dengan skor 3-0.

Untungnya, Gachikun berhasil mendapatkan kembali konsentrasinya di set kedua. Ia kembali menunjukkan serangan-serangan agresif serta mixup yang membingungkan. Selain itu, Gachikun sangat cerdik menjaga jarak dan melakukan whiff punish di saat-saat yang tepat. Itazan sempat meraih angka, tapi akhirnya Gachikun keluar sebagai juara dengan skor 3-1.

Berkah kemenangan di Indonesia?

Sebagai juara Capcom Cup 2018, Gachikun berhak membawa pulang piala serta uang hadiah senilai US$250.000 (sekitar Rp3,6 miliar). Sebuah pencapaian yang mengagumkan, menjuarai turnamen puncak Street Fighter V hanya setahun setelah debutnya di dunia profesional. “Saya yakin bisa jadi juara dunia. Tidak menyangka secepat ini, tapi saya yakin saya bisa,” demikian ungkap Gachikun dalam wawancara di tayangan live streaming selepas pertandingan.

Gachikun - Capcom Cup 2018 Prize
Yoshinori Ono menyerahkan gelar juara pada Gachikun | Sumber: Capcom

Menariknya, sepanjang 2018 Gachikun hanya punya dua gelar juara. Gelar pertama Gachikun diraih di Indonesia pada bulan Juli lalu, dalam kompetisi Abuget Cup 2018. Abuget Cup memang merupakan bagian dari Capcom Pro Tour, jadi banyak pemain luar negeri yang datang ke acara tersebut untuk berebut CPT Point. Mungkin keberhasilan Gachikun di Capcom Cup 2018 kali ini berkat “tuah” yang ia dapat dari kemenangan di Indonesia tersebut.

Ketika ditanya oleh James Chen, akan digunakan untuk apa uang hadiah tersebut, Gachikun sempat berpikir lama. Tapi kemudian ia menjawab, “Saya akan membangun rumah.” Beda dari pemain-pemain profesional Jepang yang kebanyakan datang dari Tokyo, Gachikun tinggal di wilayah pinggiran Hiroshima. Jadi kemenangan ini merupakan kebanggan tersendiri bagi kampung halaman Gachikun. Selamat untuk Gachikun, dan sampai jumpa di Capcom Pro Tour 2019!

Disclosure: Artikel telah diubah pada tanggal 17-12-2018 untuk memperjelas gambaran pertandingan

Cerita Jagoan FIFA Indonesia tentang Pengalamannya Bertanding di London

Tanggal 12-16 Desember 2018 kemarin salah satu gamer profesional asal Indonesia untuk FIFA 19, Kenny Prasetyo dari SFI Esports, mendapatkan undangan untuk turut berlaga di FUT Champions Cup #2 yang digelar di London, Inggris.

FUT Champions Cup sendiri merupakan salah satu turnamen dalam rangkaian FIFA 19 Global Series. Di musim 2018-2019 ini, akan ada 6 kali FUT Champions Cup yang digelar langsung oleh EA ataupun rekanannya setiap bulan dari November 2018 sampai April 2019.

Sumber: SFI Esports
Sumber: SFI Esports

Di FUT Champions Cup #2 kemarin, Kenny atau Rainesual masuk ke dalam Grup C bersama jagoan dari Brazil (Victor “SPQR TORE” Dos Santos Coelho) untuk platform PlayStation. Pemain dari Brazil tadi merupakan salah satu pemain yang paling berbahaya karena ia berhasil melaju ke final (untuk platform PlayStation) di FUT Champions Cup pertama yang digelar di Bucharest.

Sangat disayangkan, Kenny tak berhasil lolos ke babak selanjutnya karena hanya mengantongi 2 kemenangan dan 5 kali kekalahan. Kala itu, ia hanya bisa menang melawan Lukas “T9Laky” Pour dari Cekoslovakia dan Cihan “RBL Cihan” Yasarlar dari Jerman.

Dari platform PlayStation sendiri, Gonzalo “FCB NICOLAS99FC” Nicolas Villalba yang disebut Kenny sebagai pemain yang ingin sekali ia lawan saat wawancara sebelumnya berhasil menjadi sang juara.

Buat yang belum tahu, di sistem FUT Champions Cup, pertandingan pun dipisahkan antar platform; yaitu PlayStation dan Xbox. Namun, di pertandingan pamungkasnya, juara dari kedua platform itu tadi diadu lagi untuk mencari sang pemenang sejati. Karena itu, Nicolas99 pun harus berhadapan dengan pemenang dari platform Xbox, Mosaad “Rogue Msdossary” Saud dari Arab Saudi. Msdossary sendiri merupakan sang juara dunia saat 2018 FIFA eWorld Cup. Ia pun berhasil mengalahkan Nicolas dan menjadi juara FUT Champions Cup kali ini.

Lalu bagaimana cerita Kenny tentang pengalamannya kali ini?

Klasemen akhir Grup C di FUT Champions Cup London. Sumber: Gfinity
Klasemen akhir Grup C di FUT Champions Cup London. Sumber: Gfinity

Ia pun bercerita bahwa awalnya memang cukup optimis karena berhasil mengalahkan salah satu pemain unggulan dari Jerman. Namun setelah itu, keberuntungan pun seakan tak berada di pihaknya. 3 kali kekalahannya hanya selisih satu gol dan terjadi di saat perpanjangan waktu (extra time). “Benar-benar ketat banget sih level permainannya…” Ujarnya.

Kenny pun melanjutkan dengan analisa untuk permainannya kemarin. “Aku rasa kebanyakan dari mereka sangat bagus counter attack-nya. Dan karena aku mainnya possession yang mana hampir semua pemainnya maju, jadi ya kelemahanya memang di-counter… Aku ga ada masalah untuk nge-golin tapi problem utamanya adalah stopping my opponent from scoring.”

MSDossary, sang pemenang FUT Champions Cup London. Sumber: EA Sports FIFA
MSDossary, sang pemenang FUT Champions Cup London. Sumber: EA Sports FIFA

Ia pun bercerita lebih jauh tentang salah satu pertandingannya saat melawan John “xbleU” Garcia. Ia benar-benar ingin memenangkan pertandingan tersebut karena ia bisa lolos ke playoff jika menang. Di menit 110 (extra time), Kenny sebenarnya berhasil mencetak gol dan mengubah skor jadi 4-3 untuknya. Namun, setelah kick-off gol tadi, xbleU berhasil memberikan umpan terobosan. Meski pemain bertahan Kenny berhasil menghadang umpan tersebut, bola justru terlempar ke belakang yang mengakibatkan striker lawan berhadapan satu lawan satu dengan kiper. Lawannya pun berhasil menyamakan kedudukan 4-4. Di menit 120, lawannya pun menambah skor dari tendangan jarak jauh dan Kenny harus terhenti langkahnya.

https://twitter.com/i/status/1074057762672402434

Meski hasilnya tak maksimal di turnamen ini, Kenny tak ingin berlarut-larut dalam kesedihan. Ia justru mengaku mendapatkan banyak sekali pelajaran berharga dari sini. “Next pasti harus latihan dan bangkit lagi… Next week udah mulai online qualifications lagi untuk event di bulan Februari. Jadi harus fokus dan siap untuk bisa lolos main event lagi.” Cerita Kenny bersemangat.”

Itu tadi obrolan singkat kami bersama pemain dari SFI Esports ini. Bagaimana perjalanan Kenny selanjutnya ya? Semoga pengalamannya di London kemarin benar-benar bisa berbuah manis di waktu mendatang!

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Komunitas FIFA 19 Indonesia

Indonesia Kirim 2 Perwakilan ke Main Event WESG 2018 di Tiongkok

World Electronic Sports Games (WESG) 2018 sudah menyelesaikan kualifikasi untuk regional Asia Tenggaranya hari Minggu (16 Desember 2018) kemarin. Dari hasil kualifikasi tersebut, Indonesia berhasil mendapatkan 2 slot untuk mengirimkan perwakilannya ke ajang utama yang rencananya akan digelar di bulan Maret 2019.

Di ajang besutan Alisports (Alibaba) yang memiliki total hadiah sampai US$5,5 juta ini, ada 7 cabang esports yang diperlombakan. Berikut ini adalah 7 cabang tersebut beserta para juaranya di kualifikasi Asia Tenggara WESG 2018:

Hearthstone (Wanita)
2nd runner up: Sookwan (Malaysia), Caracute (Philippines)
1st runner up: Wolfsbanee (Singapore)
Champion: Yukiusagi (Indonesia)

Hearthstone
2nd runner up: Nammon (Thailand), Sequinox (Singapore)
1st runner up: Staz (Philippines)
Champion: Lalasong (Malaysia)

Starcraft II
2nd runner up: Lobo (Singapore), StrikE (Thailand)
1st runner up: Meomaika (Vietnam)
Champion: Enderr (Philippines)

CS:GO (Wanita)
2nd runner up: Sphynx (Malaysia), Felis Catus (Vietnam)
1st runner up: Phoenix (Singapore)
Champion: ArkAngel (Philippines)

Vainglory
2nd runner up: Soda Chanh (Vietnam), Phoenix (Malaysia)
1st runner up: Elite 8 (Indonesia)
Champion: Impunity (Singapore)

Dota 2
2nd runner up: BOOM ID (Indonesia), Veteran (Myanmar)
1st runner up: WG Unity (Malaysia)
Champion: TNC Predator (Philippines)

CS:GO
2nd runner up: Frostfire (Malaysia), Revolution (Vietnam)
1st runner up: TNC Predator (Philippines)
Champion: Alpha Red (Thailand)

Tim Vainglory dari E8. Sumber: Unipin Esports
Tim Vainglory dari E8. Sumber: Unipin Esports

Dari hasil tersebut, 2 perwakilan Indonesia yang akan berlaga di babak selanjutnya adalah Yukiusagi dan BOOM ID. BOOM ID mungkin memang sudah dapat diprediksi untuk bisa lolos ke babak selanjutnya mengingat tim tersebut boleh dibilang termasuk ke 4 tim terbaik (di atas kertas) di tingkat Asia Tenggara.

Di Dota 2, BOOM ID memang sudah semestinya lolos mengingat mereka juga terakhir berhasil jadi juara di kualifikasi Asia Tenggara untuk The Bucharest Minor. Ditambah lagi, tak ada Fnatic di turnamen ini karena peraturan WESG yang mengharuskan satu tim harus berasal dari negara yang sama.

Sumber: WESG SEA
Sumber: WESG SEA

Hasil yang mengejutkan justru datang dari Hearthstone untuk wanita. Yukiusagi justru menjadi juara setelah mengalahkan Wolfsbane dari Singapura. Padahal ia merupakan satu-satunya pemain Hearthstone wanita yang datang saat kualifikasi Indonesia untuk WESG 2018, yang digelar saat SEACA 2018.

Fun fact, Indonesia juga dulu mengirimkan perwakilannya di Hearthstone wanita di WESG 2017. Kala itu, Carolina Florida Edjam alias Littleaurora yang menjadi perwakilan Indonesia setelah menjadi juara 3 di kualifikasi APAC (Asia Pacific) untuk WESG 2017.

Bagaimana dengan perwakilan Indonesia lainnya yang berlaga di sini?

Perwakilan Vainglory dari Indonesia, Elite8 sebenarnya punya capaian yang lebih baik dari yang lain yang tidak lolos karena mereka bisa sampai ke partai final namun kalah melawan Impunity. Sayangnya, untuk Vainglory, hanya juara pertama yang berhak melenggang ke panggung utama.

Divisi CS:GO BOOM ID bahkan tak lolos babak grup karena hanya mampu meraih 2 kemenangan dan 2 kekalahan. Untuk CS:GO wanita, FF.Gaming juga harus gagal dengan raihan yang sama, 2x kalah dan 2x menang di babak grup. Sedangkan perwakilan Indonesia untuk Starcraft II, LegendofZerg, juga tak mampu melaju ke babak playoff.

Satu lagi divisi yang tak berhasil melaju ke babak playoff adalah untuk Hearthstone, yang diwakili oleh DouAhou. Padahal, faktanya, tahun kemarin capaian Indonesia terbaik di main event WESG 2017 datang dari Novan “Nexok40” Kristanto di Hearthstone yang sampai ke babak 8 besar (perempat final).

Novan Kristanto (kiri) bersama Yukiusagi (kanan). Sumber: Unipin Esports
Novan Kristanto (kiri) bersama Yukiusagi (kanan). Sumber: Unipin Esports

Kami sempat berbincang dengan 2 orang pemain Hearthstone profesional asal Indonesia mengenai hal tersebut. Novan Kristanto, yang sebelumnya berhasil membawa nama Indonesia di WESG 2017 tadi (dan juga pelatih Yukiusagi), mengatakan, “Ya Rama (DouAhou) sekarang udah main bagus sih, cuma hokinya aja kali; lagi ngga dia… Dia kalah 2x di grup dan kedua orang itu yang bermain di final.”

Padahal, skala kualifikasi untuk WESG 2018 sendiri memang menurun dari tahun sebelumnya. Pasalnya, di kualifikasi untuk WESG 2017, tidak ada kualifikasi untuk Asia Tenggara karena digabung dengan wilayah APAC. Meski demikian, slot yang diperebutkan di sini juga menurun jadi cuma 4 kursi.

Jothree (kiri) bersama DouAhou (kanan). Sumber: Unipin Esports
Jothree (kiri) bersama DouAhou (kanan). Sumber: Unipin Esports

Hendry “Jothree” Handisurya yang menjadi perwakilan Indonesia untuk ekshibisi Asian Games 2018 cabang Hearthstone dan berhasil menjadi juara kedua di sana (yang juga jadi coach DouAhou di sini) juga sempat kami tanyakan pendapatnya mengenai penampilan DouAhou di kualifikasi ini. Ia mengatakan bahwa DouAhou mungkin tegang karena jarang bertanding di event kelas internasional. “Jadi he’s playing not to win. He’s playing not to lose. Semacam begitu. Harusnya sih level Dou ga kalah kok ama pemain-pemain SEA lain.” Ujar Hendry.

Hendry dan Novan sendiri memang yang lebih sering mewakili Indonesia di event kompetitif Hearthstone tingkat internasional. Meski memang mereka bertiga (Jothree, Nexok40, DouAhou), bersama dengan Rezdan, mewakili Indonesia di salah satu turnamen Hearthstone paling bergengsi di dunia, Hearthstone Global Games 2018.

Dibanding dengan tahun lalu yang mengirimkan lebih banyak kontingen (CS:GO, Dota 2, Hearthstone, Hearthstone wanita), tahun ini kita kehilangan banyak. Lalu bagaimana nasib 2 perwakilan Indonesia ini nantinya ya di Tiongkok? Kita doakan saja semoga mereka semua meraih hasil yang terbaik!