PUBG Mobile Rekrut Content Creator Lewat Program The Next Star

Tencent Games menginvestasikan US$100 juta atau sekitar Rp1,4 triliun ke dalam program terbarunya untuk content creator PUBG Mobile. Program bernama The Next Star saat ini telah memulai proses rekrutmennya yang nantinya akan memberikan para kreator akses eksklusif, paket kompensasi, dan banyak lagi keuntungan lainnya.

Program ini terbuka untuk semua orang dengan lebih dari 50.000 pengikut di YouTube, TikTok, Twitch, atau akun media sosial lainnya. Selain itu, situs web resmi untuk The Next Star ini menyatakan bahwa pembuat konten harus memenuhi beberapa persyaratan lainnya seperti aktif di sosial media, mempunyai jiwa profesional, pekerja keras, dan memiliki semangat yang tinggi di dunia video game khususnya PUBG Mobile.

Siapapun yang merasa telah memenuhi berbagai persyaratan tersebut bisa langsung mendaftarkan diri melalui Google Forms. Nantinya, Anda perlu menyertakan informasi seperti platform media sosial yang digunakan, region asal, hingga bahasa yang dipakai.

Lebih lanjut lagi, para content creator yang terpilih dalam program ini akan dapat menikmati beberapa keuntungan. Keuntungannya termasuk “pelatihan khusus” untuk pengembangan pembuat konten, paket kompensasi, dan akses awal ke versi baru (beta test) dari PUBG Mobile. Selain itu, para content creator juga akan mendapatkan akses ke item dalam game berbayar.

Tencent juga berjanji untuk memberikan eksposur tingkat tinggi kepada para content creator melalui akun resmi PUBG Mobile dan juga menyediakan akses ke berbagai turnamen dan event offline tingkat internasional. Content creator juga bisa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti turnamen eksklusif dengan pemain profesional.

Tencent sendiri belum mengungkapkan bagaimana investasi hadiah yang mencapai US$100 juta tersebut nantinya akan didistribusikan secara tepat. Halaman FAQ (pertanyaan umum) untuk program tersebut mengatakan bahwa pembuat konten akan menerima detail tentang dana hadiah setelah mereka diterima dalam program.

Langkah Tencent dalam membuat program The Next Star ini dirasa tepat untuk memajukan komunitas game PUBG Mobile mereka. Saat ini dengan persaingan industri yang semakin ketat, para developer game juga harus dapat untuk merangkul komunitas mereka.

Abaikan Perampokan Untuk Main Pokemon Go, Dua Polisi Ini Dipecat

Game AR atau augmented reality di HP memang sangat berkembang dari tahun ke tahun. Hal ini bermulai dari munculnya Pokemon Go yang menjadi salah satu game AR yang booming di tahun 2017 lalu. Namun, siapa sangka game Pokemon Go bisa menjadi penyebab kejadian yang lumayan absurd.

Dua petugas kepolisian di Los Angeles, Amerika Serikat, berakhir dipecat karena mengabaikan perampokan demi bermain Pokemon Go. Kejadian ini berlangsung pada bulan April 2017 lalu. Namun, pemecatan kedua polisi ini baru dilakukan pada tahun 2022 ini. Lantas, kok bisa kedua petugas ini baru dipecat setelah 5 tahun?

Image Credit: Nintendo

Sedikit backstory, dua petugas kepolisian LAPD (Los Angeles Police Department) bernama Louis Lozano dan Eric Mitchell saat itu sedang melakukan patroli santai di dekat mal. Saat patroli, Louis dan Eric menerima panggilan untuk membantu mengatasi perampokan yang sedang terjadi di dalam mal tersebut. Alih-alih membantu, mereka malah meninggalkan lokasi patroli mereka.

Menurut USA Today, saat ditanya mengapa mereka tidak membantu situasi perampokan itu, kedua petugas kepolisian ini beralasan tidak mendengar panggilan tersebut karena “musik di tempat itu terlalu kencang” serta “situasi di taman sangat bising”. Atasan mereka awalnya percaya dengan alibi itu. Namun, kepercayaannya langsung berubah menjadi kecurigaan.

Dengan penuh kecurigaan, sang atasan memutuskan untuk memeriksa kamera (dash-cam) yang terpasang di mobil patroli mereka. Rekaman dari kamera itu menunjukkan bahwa Louis dan Eric ternyata mendengar panggilan tersebut. Parahnya lagi, mereka bahkan mendiskusikan apakah mereka harus menjawab panggilan itu atau tidak. “Ah bodo amat,” ucap Lozano menanggapi panggilan tersebut, menurut catatan persidangan.

Kasus ini akhirnya diserahkan kepada detektif untuk ditelusuri lebih lanjut. Menurut detektif yang menginvestigasi, beberapa menit setelah menghiraukan panggilan, kedua polisi ini malah berkeliling kota Los Angeles sambil berbincang mengenai Pokemon Go.

Image Credit: Nintendo

Mereka juga disebut sedang mengejar Snorlax dan Togetic, dua Pokemon yang lumayan jarang ditemukan. Setelah menangkap kedua Pokemon tersebut, Eric Mitchell bahkan merasa bangga. “Teman-teman pasti akan sangat iri,” ucap Eric.

Singkat cerita, Louis Lozano dan Eric Mitchell akhirnya dinyatakan bersalah karena bermain Pokemon Go saat bertugas dan mengabaikan panggilan. Namun, mereka masih saja tidak mengakui bahwa mereka bermain Pokemon Go saat bertugas. Tetapi, bukti video dari kamera mobil mereka itu terlalu kuat. Akhirnya, mereka dipecat dari kepolisian Los Angeles.

Demikian kisah absurd ini, yang jika dipikir-pikir sebenarnya sedikit mengenaskan dan lucu. Ternyata Snorlax lebih menggiurkan untuk ditangkap dari perampok…

Seperti dua polisi di atas, kecanduan game memang menjadi salah satu masalah di era digital ini. Oleh karena itu, Tiongkok dikabarkan akan batasi waktu bermain game untuk anak di bawah umur. Semoga saja dengan aksi Tiongkok ini, tidak ada polisi yang menangkap Snorlax saat bertugas.

Feat image credit: Nintendo

Genshin Impact Jadi Game yang Paling Populer di Twitter Selama 2021

Dengan masih berlanjutnya pandemi COVID-19 selama 2021 silam, tidak heran bila banyak orang di seluruh dunia menjadikan media sosial sebagai platform interaksi utamanya.

Twitter merupakan salah satu platform media sosial utama yang sering dipilih oleh banyak orang termasuk para gamer untuk membicarakan berbagai topik seputar game favoritnya.

Dalam laporan tahunannya, Twitter mengatakan bahwa ada 2,4 miliar cuitan tentang gaming — meningkat 14% dibandingkan tahun sebelumnya.

Image credit: Shutterstock

Tiga bulan terakhir 2021 juga menjadi bulan-bulan paling ramai bagi para pengguna Twitter untuk berbicara tentang game.

Bahkan karena banyaknya komunitas gaming yang aktif di Twitter, media sosial berlogo burung biru tersebut sampai merilis laporan tahunan yang memperlihatkan game-game yang paling banyak dibicarakan.

Hasilnya, Genshin Impact ternyata menduduki peringkat teratas sebagai game yang paling banyak dibicarakan selama tahun 2021. Sayangnya, Twitter tidak memberikan detail jumlah pembicaraan pada tiap game-nya.

Image credit: Twitter
  1. Genshin Impact (@GenshinImpact)
  2. Apex Legends (@PlayApex)
  3. Ensemble Stars! (@ensemble_stars)
  4. Final Fantasy (@FinalFantasy)
  5. Fate/Grand Order (@fgoproject)
  6. Animal Crossing: New Horizons (@animalcrossing)
  7. Knives Out (@game_knives_out)
  8. Minecraft (@minecraft)
  9. Project Sekai (@pj_sekai)
  10. Fortnite (@fortnitegame)

Selain game yang dibicarakan, Twitter ternyata juga telah mendata asal negara para penggunanya yang membicarakan video game.

Dan ternyata hasilnya pengguna dari Jepang merupakan yang paling aktif dalam membicarakan video game selama 2021. Netizen Indonesia ternyata juga menjadi yang paling aktif membicarakan video game di posisi 7 mengalahkan Inggris, Perancis, dan India.

Berikut daftar lengkapnya:

Image credit: Twitter
  1. Japan 🇯🇵
  2. United States 🇺🇸
  3. South Korea 🇰🇷
  4. Thailand 🇹🇭
  5. Brazil 🇧🇷
  6. Philippines 🇵🇭
  7. Indonesia 🇮🇩
  8. United Kingdom 🇬🇧
  9. France 🇫🇷
  10. India 🇮🇳

Data lain yang diungkap oleh Twitter adalah event game yang paling banyak dibicarakan di Twitter selama 2021. Dan sudah dapat ditebak, E3 2021 yang berubah menjadi event digital menjadi yang paling ramai.

Image credit: Twitter
  1. E3 2021 (@E3)
  2. The Game Awards (@TheGameAwards)
  3. Xbox Games Showcase (@Xbox)
  4. Gamescom 2021 (@Gamescom)
  5. Summer Game Fest 2021 (@SummerGameFest)

Selain video game secara umum, esports merupakan topik yang paling banyak dibicarakan di Twitter. Namun uniknya event esports yang paling banyak dibicarakan di Twitter selama tahun lalu adalah CBLOL yang merupakan turnamen League of Legends Brazil.

Image credit: Twitter
  1. CBLOL (@CBLOL)
  2. Call of Duty League (@CODLeague)
  3. Valorant Champions Tour (@ValorantEsports)
  4. Overwatch League (@OverwatchLeague)
  5. League of Legends Championship Series (@LCSOfficial)

Twitter sebenarnya juga menampilkan banyak data mengenai gaming creator. Namun karena Twitter tidak mengkategorikannya berdasarkan region, maka para kreator yang masuk ke dalamnya bercampur aduk. Untuk daftar lengkapnya, Anda bisa melihatnya di sini.

Kenapa Gamers Nge-Cheat? Apa Dampaknya?

Dari tahun ke tahun, total hadiah yang ditawarkan oleh kompetisi esports terus naik. Karena itu, tidak heran jika kecurangan dianggap sebagai masalah serius. Saat ini, bahkan telah ada Esports Integrity Commission (ESIC), yang bertujuan untuk memastikan integritas dari dunia esports. Namun, orang-orang yang menggunakan cheats atau berbuat curang dalam game tidak terbatas pada pemain profesional. Tidak sedikit gamers amatir atau bahkan gamers kasual yang juga berbuat curang. Hal ini menimbulkan pertanyaan: kenapa gamers berbuat curang saat bermain?

Kecurangan Tidak Terbatas oleh Gender

Kebanyakan riset tentang cheating di dunia game fokus pada laki-laki. Hal ini menyebabkan munculnya asumsi bahwa laki-laki lebih sering berbuat curang dalam game daripada perempuan. Namun, studi tentang para pemain Whyville — game edukasi yang ditujukan untuk anak-anak berumur delapan tahun ke atas — menunjukkan bahwa asumsi itu salah. Whyville yang diluncurkan pada 1999. Kebanyakan pemain dari game itu adalah anak dan remaja perempuan di rentang umur 8-13 tahun. Dan ternyata, ada banyak pemain dari game tersebut yang berbuat curang.

“Ketika saya dengar bahwa Whyville dibuat untuk remaja perempuan, saya bertanya pada sang developer: apakah hal itu berarti mereka tidak perlu khawatir tentang masalah cheating,” kata Mia Consalvo, Professor di bidang Game Studies and Design dan Communication Studies di Concordia University, Kanada, seperti dikutip dari BBC. Namun, ternyata, walau 68% pemain dari Whyville adalah anak dan remaja perempuan berumur 8-13 tahun, game itu dipenuhi dengan orang-orang yang berbuat curang.

Dalam Whyville, para pemain akan mendapatkan clams — mata uang virtual yang digunakan dalam game — jika mereka berhasil memecahkan puzzles tentang sains atau matematika. Clams yang didapatkan oleh pemain bisa digunakan untuk mengubah avatar pemain. Misalnya, mengubah tampilan wajah atau potongan rambut avatar. Selain itu, clams juga bisa digunakan untuk membeli item tertentu. Setelah mendesain avatar sesuai dengan selera mereka, para pemain bisa menjual desain avatar tersebut dengan harga yang mereka tentukan sendiri.

Whyville adalah game edukasi untuk anak dan remaja. | Sumber: PC Mag

Menurut Yasmin Kafai, Professor of Learning di University of Pennsylvania, AS dan Deborah Fields dari Utah State University, AS, kecurangan yang dilakukan oleh pemain Whyville beragam. Sama seperti game lain, game itu juga punya cheat codes dan walkthrough guides yang bisa pemain gunakan. Selain menggunakan cheat codes, kecurangan lain yang pemain lakukan adalah dengan membuat akun kedua atau bahkan meretas akun pemain lain agar mereka bisa mendapatkan clams.

Menariknya, Consalvo juga menemukan metode cheating yang jarang digunakan di game lain, yaitu manipulasi harga pasar. Untuk melakukan itu, para pemain akan bersekongkol dan menggunakan fitur chat untuk mengklaim betapa langkanya desain avatar yang mereka jual. Terkadang, mereka menyebarkan rumor bahwa desain avatar yang mereka tawarkan sedang dicari oleh banyak orang. Harapannya, hal ini akan membuat calon konsumen rela untuk mengeluarkan clams lebih banyak. Consalvo menyebut fenomena ini sebagai “arbitrase sosial”, yaitu ketika sekelompok orang berusaha untuk memanipulasi pasar menggunakan kemampuan sosial mereka.

“Hal ini sangat mengejutkan, kan?” kata Consalvo, ketika dia membahas tentang cara kreatif yang digunakan pemain untuk mendapatkan clams. “Anda tidak akan bisa tahu siapa yang melakukan apa di dalam game. Dan karena itulah, sesuatu yang baru dan menarik akan selalu terjadi.”

Kenapa Kita Bermain Curang?

Sekarang, game tidak lagi menjadi hobi bagi segelintir orang. Seiring dengan semakin meningkatnya popularitas game, semakin banyak pula orang yang menjadi gamers. Alhasil, gamers kini juga bisa mendapatkan label “cool. Consalvo menyebut konsep ini sebagai “gaming capital“. Jadi, seseorang bisa menjadi populer di komunitas, jika dia bisa sukses dalam game. Dan tentu saja, dia akan ingin bisa mempertahankan kepopuleran mereka itu.

“Jika Anda sangat serius menekuni game tertentu, Anda akan mendapatkan informasi yang tidak diketahui pemain lain… Dan informasi itu bisa Anda bagikan dengan pemain lain,” kata Consalvo. “Hal seperti ini bisa disebut sebagai ‘cultural capital‘.”

Seseorang bisa menjadi populer di komunitas karena keahlian dalam bermain game. | Sumber: Pexels

Hanya saja, biasanya seorang gamer yang berhasil menjadi populer di komunitas akan ingin mempertahankan status itu meski dia harus berbuat curang. Satu hal yang menarik, pemain yang berbuat curang biasanya adalah pemain yang justru punya performa cukup baik dalam game dan bukannya orang-orang yang sama sekali gagal dalam game. Hal ini mengimplikasikan, seseorang akan lebih termotivasi untuk berbuat curang demi mempertahankan apa yang dia miliki daripada untuk mendapatkan sesuatu yang belum pernah dia raih.

Keputusan seseorang untuk berbuat curang demi mempertahankan statusnya tidak hanya terjadi di dunia game, tapi juga di bidang lain, seperti akademi. Kerry Ritchie melakukan penelitian tentang bagaimana cara untuk memperbaiki kualitas pengajaran di University of Guelph, Ontario, Kanada. Dari penelitian itu, dia menemukan, sebagian besar murid yang berbuat curang adalah murid yang memiliki nilai yang bagus. Sebanyak 60% orang yang berbuat curang mendapatkan nilai 80/100 atau lebiih. Memang, berbuat curang dalam game dan berbuat curang di sekolah adalah hal yang berbeda. Meskipun begitu, tidak bisa dipungkiri, ada kesamaan pada alasan seseorang berbuat curang.

Selain keingingan untuk mempertahankan status, ada faktor lain yang bisa mendorong seorang gamer untuk berbuat curang. Pertemanan adalah salah satu faktor tersebut. Gamer yang punya teman yang juga berbuat curang punya kemungkinan lebih besar untuk berbuat curang. Ada dua alasan mengapa hal ini terjadi. Pertama, perilaku seseorang biasanya dipengaruhi oleh perilaku teman-temannya. Kedua, karena biasanya, manusia cenderung mencari teman dengan pemikiran yang serupa.

Dampak Bermain Curang

Tentu saja, berbuat curang akan memberikan dampak tersendiri, khusunya dalam game multiplayer online. Salah satu dampak buruk yang muncul, menurut Kafai dan Fields, adalah rusaknya pengalaman bermain dari korban. Tidak tertutup kemungkinan, korban penipuan akan berhenti bermain sama sekali.

Kafai dan Fields lalu menceritakan kisah Zoe, pemain berumur 12 tahun yang menjadi korban penipuan di Whyville. Satu hari setelah dia ditipu, dia  balik menipu pemain lain untuk pertama kalinya. Namun, dua minggu kemudian, dia berhenti bermain Whyville. Tampaknya, dia tidak lagi menikmati pengalaman bermain game tersebut karena penipuan.

Kafai dan Fields menjelaskan, penipuan yang tidak memanfaatkan desain game sebagai loophole dan ditujukan ke pemain lain, jenis penipuan tersebut bisa punya kaitan dengan cyberbullying. Sementara itu, tingginya tingkat penipuan yang terjadi di Whyville menunjukkan, anak dan remaja harus diajarkan tentang konsekuensi dari tindakan yang mereka ambil. Dengan begitu, mereka bisa tahu dampak yang terjadi ketika mereka memutuskan untuk menipu pemain lain.

Menjadi korban kecurangan bisa membuat seseorang berbuat curang. | Sumber: Research Gate

Berbuat curang akan memberikan dampak yang berbeda, tergantung pada apakah pemain bermain game single-player atau multiplayer. Dalam game single-player, menggunakan kode cheats justru bisa membuat pemain lebih menikmati sebuah game. Satu hal yang pasti, meskipun pemain berbuat curang dalam game single-player, tidak ada pemain lain yang dirugikan. Lain halnya dengan kecurangan dalam game multiplayer. Ketika seseorang menggunakan cheat dalam game single-player, hal ini bahkan dapat memuaskan kebutuhan psikologis mereka.

Consalvo menjelaskan, ada beberapa alasan mengapa menggunakan cheats dalam game single-player justru bisa membuat para pemain merasa puas. Alasan pertama: terkadang, desain game tidak sempurna. Kesalahan dalam desain game bisa menyebabkan pemain terjebak di satu tempat dalam game. Dan terjebak di satu titik tanpa bisa melanjutkan game bukanlah hal yang menyenangkan. Consalvo mengungkap, hal ini menjadi alasan utama mengapa seorang gamer menggunakan kode cheat.

Lalu, Consalvo membandingkan bermain game dengan membaca buku. Ketika membaca buku, pembaca bisa melakukan skimming atau bahkan melewati bagian yang dianggap membosankan. Jadi, pembaca tidak akan kehilangan minat di tengah jalan ketika mereka sampai di bagian yang membosankan. Sayangnya, hal yang sama tidak bisa dilakukan di game. Kebanyakan game didesain sedemikian rupa sehingga untuk bisa memainkan level berikutnya, pemain harus menyelesaikan level yang sedang dia mainkan. Karena itulah, ada kalanya, menggunakan cheats di game single-player justru bisa membuat pemain merasa puas.

Sumber header: Pexels

Take-Two Interactive Resmi Akuisisi Zynga

Take-Two Interactive, Induk perusahaan dari beberapa developer game terkenal seperti Rockstar (GTA V, Red Dead Redemption 2), 2K Games (Bioshock, Mafia), Private Division (The Outer World) dan masih banyak lainnya kini resmi menambahkan Zynga ke dalam daftar anak perusahaannya.

Zynga tentunya dikenal oleh para gamer terutama yang dahulu sempat aktif memainkan game-game-nya di Facebook seperti FarmVilled dan Mafia Wars, hingga game mobile CSR Racing yang cukup populer.

Akuisisi inipun bisa dibilang masif karena nilai akuisisi Zynga mencapai $12,7 miliar atau sekitar Rp181 triliun. Angka tersebut terhitung masif untuk kelas developer mobile. Apalagi nilai tersebut mampu mengalahkan nilai akuisisi beberapa perusahaan video game AAA lainnya.

Image Credit: Zynga

Sebagai perbandingan, developer Candy Crush, Kings diakuisisi oleh Activision Blizzard pada 2015 dengan nilai $5,9 miliar. Developer Clash of Clans, Supercell diakuisisi oleh Tencent pada 2016 dengan nilai $8,6 miliar. Dan bahkan pengembang Skyrim dan Fallout, Bethesda diakuisisi oleh Microsoft pada 2021 lalu dengan nilai $7,5 miliar.

Namun Take-Two kelihatannya memang memiliki visi yang besar untuk ke depannya terhadap Zynga. Zynga nantinya akan menjadi perwakilan Take-Two di pasar mobile untuk mengembangkan game mobile free-to-play milik mereka sendiri.

CEO Zynga, Frank Gibeau akan mengemban posisi sebagai pimpinan dari tim gabungan dari Zynga dan T2 Mobile Games. Hal ini mengindikasikan bahwa Take-Two akan mempercayakan masa depan perkembangan game mobile-nya kepada Zynga.

Take-Two memiliki target untuk meningkatkan penjualan serta pendapatannya dari pasar mobile lebih dari 50% untuk tahun fiskal 2023 sebagai hasil dari merger. Hal tersebut naik empat kali lipat dari tahun kemarin yang hanya mencapai 12%.

“Kombinasi strategis ini menyatukan franchise terbaik kami di PC dan konsol, dengan platform penerbitan mobile terbaik di industri, yang memiliki sejarah inovasi dan kreativitas yang kaya.” Ungkap CEO dan chairman Take-Two, Strauss Zelnick.

Take-Two terlihat memiliki target yang sangat besar bagi Zynga untuk membawa divisi mobile mereka berkembang pesat dalam satu tahun ke depan. Namun sayangnya, belum ada informasi game perdana yang akan dilahirkan Zynga setelah di bawah bendera Take Two Interactive ini.

Namun melihat bahwa Take-Two memberi kendali penuh kepada Zynga, kelihatannya game tersebut akan menggunakan model free-to-play dengan microtransaction yang didapat dari update konten berkala layaknya game-game mobile sukses lainnya.

G2 Esports Ekspansi ke Industri Musik, Luncurkan Label dan Single Perdana

Gebrakan baru datang dari salah satu tim esports internasional, G2 Esports. Pada 7 Januari, sang Co-Founder dan CEO G2 Esports, Carlos “ocelote” Rodriguez mengumumkan jersey tahun 2022 sekaligus single musik perdananya.

Single musik? Benar, G2 Esports melakukan ekspansi di luar ranah esports ke industri musik. Selain single perdana, G2 Esports juga membuka label musik untuk memfasilitasi para musisi berbakat.

https://resources.esportsinsider.com/esportsinsider/2022/01/G2-Esports-Music-Expansion.png
Carlos “ocelote” Rodriguez. Sumber: G2

Bahkan pada lagu Our Way, sang CEO memberikan kontribusinya di posisi lead vocal dan penulisan liriknya. Hal sangat mengejutkan apalagi tipe musik yang dibawakan bergenre rock dan metal.

Selain ocelote, ada juga beberapa pemain yang mengisi lagu Our Way seperti Noora Louhimo (Battle Beast), bagian drum dari Luke Holland (Starset, eks-The Word Alive), posisi gitar oleh Jason Richardson (All That Remains, eks-Chelsea Grin), posisi keyboard oleh Jose “Atlan” Aranda, bagian cello oleh Tina Guo, dan violin dari Taylor Davis.

Pada rilisan pers, ocelote memberikan beberapa pernyataan mengenai langkah ekspansi G2 Esports. “Saya seorang penggemar berat dari genre power metal, jadi untuk membuat musik pertama kami di genre ini merupakan langkah yang tepat.

https://pbs.twimg.com/media/FIbdR7TVcAgvukW?format=jpg&name=large
Logo G2 Esports. Sumber: G2

Tahun 2022 merupakan tahun G2 dan lagu ini sebagai deklarasinya. Ekspansi kami di industri musik juga menjadi langkah pertama kami untuk loncat ke dunia hiburan.

Kami sudah menjadi salah satu brand esports tersukses dan membuka cabang ke dunia hiburan yang lebih luas yaitu dengan cara menghibur para penggemar (G2 Esports) dengan bentuk yang berbeda (musik),”

Mengenai genre yang dipilih, sang CEO G2 Esports juga memberikan alasan memilihnya. “Epic power metal merupakan genre terfavorit saya. Jadi saya tidak peduli mengenai pemasarannya. Ini (pemilihan genre) datang dari hati terdalam seperti semua hal yang sudah kita lakukan.”

Video klip dari lagu Our Way juga dimeriahkan oleh beberapa bintang G2 Esports dan para penggemar. Digambarkan #G2ARMY bertanding memperebutkan The Box dari sosok misterius.

Pada video tersebut, The Box diberikan dari satu tangan ke tangan lainnya menuju tujuan terakhirnya. Penasaran dengan detail lengkapnya? Langsung simak di video berikut:

Selain musik, G2 Esports juga mengumumkan perilisan jersey untuk tahun 2022 dengan lagu Our Way. Warna dan desain yang digunakan masih sangat khas dari G2, namun dengan sentuhan baru yaitu goretan putih dan merah.

Newzoo: RPG Adalah Genre Mobile Game dengan Pendapatan Terbesar di Tahun 2020

Pernahkah Anda bertanya dalam hati, “Di genre game apa mayoritas gamer mobile menghabiskan paling banyak uang?” Apakah di game-game kasual seperti Candy Crush atau Hay Day? Di game strategi macam Clash of Clans? Atau malah di game RPG seperti Genshin Impact?

Berdasarkan laporan terbaru dari Newzoo dan platform mobile ads Pangle, jawabannya adalah RPG, setidaknya selama tahun 2020. Dalam laporannya, dikatakan bahwa dari total pendapatan di industri mobile game pada tahun 2020, 21,3% di antaranya berasal dari genre RPG — paling besar di antara genre-genre lainnya.

Jadi dari total pendapatan industri mobile game sebesar $86,9 miliar di tahun 2020, sekitar $18,5 miliar merupakan hasil belanja para pemain game RPG. Menariknya, penyumbang terbesar dari angka $18,5 miliar itu adalah negara-negara di kawasan Asia Timur, spesifiknya Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.

Pada kenyataannya, tiga negara tersebut menyumbang 72% dari total pendapatan mobile RPG. Paling besar adalah Tiongkok dengan $7,84 miliar, disusul oleh Jepang dengan $3,46 miliar, kemudian Korea Selatan dengan $2,04 miliar. Yang mungkin jadi pertanyaan berikutnya adalah, kok bisa para pemain mobile RPG di kawasan Asia Timur, khususnya di tiga negara tadi, berani mengeluarkan jauh lebih banyak uang ketimbang pemain dari negara-negara lain?

Menurut Newzoo, salah satu alasannya adalah karena RPG bikinan negara-negara timur mengemas lebih banyak mekanik, lebih banyak fitur gameplay sosial, dan lebih banyak update rutin yang berbobot (live-ops).

Berdasarkan hasil studi Newzoo, eksplorasi merupakan salah satu faktor utama mengapa gamer tertarik dengan genre RPG. Agar pemain bisa terus termotivasi, tentunya perlu ada hal yang mendorong mereka untuk terus bereksplorasi, semisal update yang menghadirkan kota atau lokasi baru di dalam game. Itulah mengapa beberapa judul mobile RPG yang sukses adalah yang rutin menerima update konten baru dari pengembangnya.

Lebih lanjut, tidak sedikit juga mobile RPG yang kini menaruh fokus ekstra pada aspek live-ops dengan menggelar beragam event di dalam game maupun menjalin kolaborasi dengan brand. Salah satu contohnya adalah Genshin Impact.

Data yang direkam Newzoo menunjukkan bahwa berbagai event baru dan koleksi item gacha yang dihadirkan di Genshin Impact terbukti mampu meningkatkan engagement sekaligus kecenderungan pemain untuk mengeluarkan uang. Alhasil, tidak kaget kalau in-app purchase (IAP) masih tetap menjadi sumber pemasukan terbesar buat genre RPG.

Selain IAP, in-app advertising juga menjadi opsi monetisasi lain yang semakin diterima oleh para pemain mobile RPG. Survei yang dilakukan Newzoo menunjukkan bahwa 73% pemain mobile RPG tidak keberatan dengan keberadaan iklan di dalam game seandainya itu bisa membantu progres permainan mereka, seperti misalnya menonton video iklan untuk mendapatkan item atau mata uang dalam game secara cuma-cuma.

Sumber: Newzoo via Games Industry.

Pokimane Diblokir Twitch Setelah Nonton Bareng dengan Fans

Streamer sekaligus gamer perempuan cantik bernama Imane Anys atau lebih dikenal dengan Pokimane, dikabarkan terkena banned di salah satu platform streaming terbesar, Twitch. Streamer dengan jumlah follower sebesar 8,8 juta ini diblokir Twitch saat sedang nonton bareng (streaming) serial TV berjudul Avatar: The Last Airbender.

Image Credit: Nickelodeon

Akhir-akhir ini, nonton bareng di stream memang sedang menjadi tren di antara streamer Twitch. Tidak hanya Pokimane, beberapa streamer ternama seperti xQc (Félix Lengyel) dan HasanAbi (Hasan Piker) juga ikutan tren ini dengan streaming acara pertandingan masak “MasterChef”. Tren ini disebut dengan “TV Meta” dan menjadi salah satu cara untuk mendapatkan viewer.

Namun, tidak semua bahan tontonan aman untuk ditayangkan di Twitch. Bahkan, sebagian besar musik juga tidak boleh berada di dalam Twitch stream. Menurut pengalaman saya, beberapa stream saya pernah di-takedown oleh Twitch akibat terdapat lagu-lagu ber-copyright. Padahal viewer saya tidak sampai 5 tapi masih saja kena takedown wkwkwk…

Image Credit: Pokimane

Nah, di kasus Pokimane ini, ia diduga terkena DMCA strike akibat menayangkan Avatar: The Last Airbender di stream-nya. Menurut Twitchtracker, viewer yang ikut menonton Avatar: The Last Airbender bersama Pokimane berjumlah lebih dari 25 ribu. DMCA (Digital Millennium Copyright Act) strike ini diperkirakan dilayangkan oleh ViacomCBS, selaku pemegang copyright serial Nickelodeon tersebut.

Untungnya, pada July 2021, Twitch mengubah sejumlah peraturan mengenai DMCA strike. Salah satunya adalah streamer Twitch akan kena teguran tiga kali mengenai DMCA strike sebelum akhirnya di-banned secara permanen. Jadi, menurut tweet yang diunggah Pokimane, ia hanya terkena ban temporary berdurasi 48 jam.

Tidak hanya menjadi streamer sukses, Pokimane juga berkarir menjadi co-founder sekaligus Chief Creative Officer di RTS. Bagi yang belum tahu, RTS adalah perusahaan konsultasi brand dan manajemen talent. Sebagai co-founder dari RTS, Pokimane disebut-sebut juga menjadi co-owner dari EVO, turnamen game baku hantam terbesar di dunia.

Feat image credit: Pokimane – Twitch

Riot Games Akhirnya Ungkap Detail Patch 4.0 VALORANT

Menjelang update VALORANT datang, Riot Games seperti biasa merilis patch notes untuk memberi gambaran kepada para pemain apa saja yang akan tiba dalam episode baru ini.

Yang pertama tentu adalah kehadiran agent terbaru mereka, NEON. Karakter baru ini membawa style permainan baru yang lebih dinamis dan cepat daripada sebelumnya.

Karakter dengan role duelist ini akan menarik karena memiliki kemampuan yang cukup komplet mulai dari perlindungan, pergerakan cepat, hingga melumpuhkan lawan. Untuk lebih detailnya, Anda bisa melihatnya dalam artikel ini.

image credit: Riot Games

Selain NEON, patch 4.0 juga akan memberikan update untuk serangan dan senjata dalam game-nya. Seperti untuk serangan melee yang kini menjadi lebih efektif lewat hitbox yang lebih besar. Serangan dengan menggunakan pisau ke dinding juga akan memberikan feedback instan.

Beberapa senjata dalam VALORANT juga mendapatkan update di patch ini. Beberapa mendapatkan peningkatan dan beberapa juga mendapatkan pengurangan. Berikut detailnya:

  •  Spectre mendapat nerf untuk akurasi jarak jauhnya serta recoil yang bertambah kuat. Hal ini dilakukan agar pemain akan lebih sulit membunuh musuh saat menembak dari jauh.
image credit: Riot Games
  • Ares mendapat improvisasi dengan dengan menghilangkan spin-up. Ditambah dengan peningkatan firing rate dari 10 menjadi 13.
  • Guardian juga mendapat buff dengan penghapusan penalti fire rate saat menggunakan ADS (aim down sights). Recoil recovery curve-nya juga telah diimprovisasi agar pemain bisa mendapatkan ekstra tembakan.
  • Bulldog kelihatannya akan menjadi pilihan saat eco karena hip-fire rate-nya ditingkatkan dari 9.5 ke 10. Penggunaan ADS juga mendapatkan improvisasi dari 0,4 ke 0,35.
image credit: Riot Games

VALORANT juga memberikan perbaikan pada map Breeze dan Bind untuk membuat mapnya lebih berimbang dan mengurangi eksploitasi yang bisa dilakukan oleh salah satu pihak.

Breeze mendapatkan perubahan di sekitar mapnya untuk memberikan pengalaman yang lebih baik kedua tim. Seperti jalanan main entrance ke site A kini diperlebar untuk mempermudah penyerang masuk.

Beberapa peti kayu juga diletakkan di berbagai lokasi untuk memberikan tempat untuk berlindung sekaligus bermanuver untuk kedua tim. Pintu di site A juga diperbaiki agar tidak dapat ditutup/dibuka sebelum animasi sebelumnya selesai.

image credit: Riot Games

Bind juga kurang lebih mendapatkan update yang sama dengan beberapa peti kayu baru di beberapa titik untuk memberikan tempat berlindung.

Tumpukan peti kayu dekat A-short kini digantikan dengan kotak yang lebih rendah karena sebelumnya titik tersebut digunakan sebagai lokasi bom asap satu arah yang membuat tim penyerang kesulitan untuk masuk.

Terakhir, Competitive playlist juga mendapatkan update yang kini mengharuskan pemain untuk mencapai level 20 terlebih dahulu sebelum masuk ke ranah kompetitif. Namun bagi mereka yang sebelumnya telah main secara kompetitif meskipun belum mencapai level 20 masih dapat bermain secara kompetitif.

Patch 4.0 ini akan segera diimplementasikan bersamaan dengan datangnya Episode 4: Disruption yang akan segera dirilis.

Kreator Cheats di PUBG Mobile Kena Sanksi Sebesar US$10 Juta, Durasi Bermain Dyling Light 2 Bisa Tembus 500 Jam

Minggu lalu, ESA mengonfirmasi bahwa tahun ini, E3 tidak akan digelar secara offline. Sementara itu, grup hackers yang membuat cheats untuk PUBG Mobile dikenakan denda sebesar US$10 juta. Pada minggu lalu, Roblox juga memutuskan untuk menghapus aplikasi mereka dari app stores di Tiongkok karena mereka sedang mengembangkan versi baru. Dan developer Dying Light 2 mengatakan, untuk menamatkan game itu sepenuhnya diperkukan waktu sekitar 500 jam.

Pembuat Cheats untuk PUBG Mobile Kena Denda Sebesar US$10 Juta

Grup hackers yang membuat cheats untuk PUBG Mobile dikenakan hukuman berupa denda senilai US$10 juta. Pihak developer PUBG mengatakan, mereka akan menggunakan uang tersebut untuk membuat teknologi anti-cheat. Grup pembuat cheats PUBG Mobile ini dibawa ke meja hijau oleh Tencent Games dan Krafton, yang merupakan publisher dari PUBG Mobile. Kedua perusahaan itu lalu dimenangkan oleh pengadilan federal di Amerika Serikat dan Jerman.

Selain membayar denda, kelompok hackers yang membuat cheats ini juga diharuskan untuk memberikan informasi tentang cara mereka untuk mengeksploitasi celah yang ada dalam game. Tak hanya itu, mereka juga dilarang untuk melibatkan diri dalam kegiatan ilegal terkait game cheating di masa depan, menurut laporan IGN.

Total Playtime dari Light 2 Capai 500 Jam

Techland, developer Dying Light 2, mengonfirmasi bahwa pemain perlu menghabiskan 500 jam untuk bisa menyelesaikan game tersebut sepenuhnya. Di Twitter, mereka mengungkap, total playtime dari Dying Light 2 bisa dibandingkan dengan waktu yang diperlukan untuk berjalan dari Warsaw, Polandia ke Madrid, Spanyol. Menurut laporan IGN, jarak antara kedua kota itu bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama 534 jam.

Pengumuman dari Techland ini membuat netizen heboh. Sebagian orang mengaku khawatir dengan waktu playtime yang sangat lama tersebut. Namun, Techland meyakinkan, 500 jam adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan semua hal yang ada di dalam Dying Light 2. Jika pemain hanya fokus pada cerita utama dan side quests, mereka akan bisa menamatkan Dying Light 2 dalam waktu kurang dari 100 jam.

2022, E3 Tidak Diadakan Secara Offline

Entertainment Software Association (ESA) telah mengonfirmasi bahwa tahun ini, E3 tidak akan digelar secara offline. Alasan ESA untuk tidak menyelenggarakan E3 secara offline adalah karena pandemi COVID-19, khususnya kemunculan varian baru, yaitu Omicron. Tahun lalu, acara E3 hanya diadakan secara online dan pada 2020, E3 dibatalkan sama sekali.

“COVID-19 memunculkan risiko kesehatan yang bisa memberikan dampak buruk, baik pada pengunjung dan exhibitors E3. Karena itu, E3 tidak akan diadakan secara offline pada 2022,” tulis ESA dalam pernyataan resmi, seperti dikutip dari Pocket Gamer. “Kami tetap tidak sabar untuk mengadakan E3 dan kami akan memberikan informasi lebih lanjut tentang acara itu dalam waktu dekat.”

Xbox Jalin Kerja Sama dengan Merek Cat Kuku OPI

Minggu lalu, Xbox mengumumkan kerja sama mereka dengan brand cat kuku OPI. Melalui kerja sama ini, pemain akan bisa mendapatkan skin khusus di Halo Infinite dan Forza Horizon 5. Skin tersebut akan memiliki warna yang sesuai dengan cat kuku yang Anda beli di dunia nyata. Di situs resmi, disebutkan bahwa koleksi OPI x Xbox menawarkan cat kuku dalam 12 warna yang berbeda.

Koleksi cat kuku Xbox x OPI.

Selain mendapatkan skin khusus, orang-orang yang membeli cat kuku hasil kerja sama Xbox dengan OPI ini akan punya kesempatan untuk memenangkan custom wireless controllers Xbox. Dari 12 warna cat kuku yang tersedia, warna yang dipilih untuk custom controller itu adalah warna yang menjadi warna favorit netizens, lapor IGN.

Dalam beberapa bulan belakangan, Xbox memang sibuk menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan dari berbagai industri. Tahun lalu, Xbox bekerja sama dengan Adidas untuk meluncurkan sepatu yang terinspirasi oleh konsol Xbox. Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan Krispy Kreme untuk membuat donut bertema Xbox dan berkolaborasi dengan Gucci untuk membuat Xbox Series X senilai US$10 ribu.

Roblox Hapus Aplikasi di Tiongkok, Bangun Aplikasi Baru

Roblox menutup aplikasi mereka di Tiongkok. Menurut laporan Reuters, aplikasi LuoBuLesi — yang Roblox luncurkan di Tiongkok pada tujuh bulan lalu, dengan bantuan dari Tencent — telah menghilang dari berbagai app stores di negara tersebut. Orang-orang yang sudah mengunduh aplikasi Roblox akan mendapatkan pesan, yang mengucapkan terima kasih karena mereka telah menggunakan aplikasi versi pengujian.

Juru bicara Roblox mengatakan, keputusan perusahan untuk menghapus aplikasi di Tiongkok merupakan bagian dari strategi mereka. Dia juga mengungkap, Roblox kini tengah mengembangkan versi terbaru dari aplikasi mereka. Namun, masih belum diketahui kapan aplikasi terbaru itu akan diluncurkan, lapor GamesIndustry.

Sumber header: Steam