Pendaftaran AOV National Championship (ANC) 2018 Season 2 Telah Dibuka

AOV Star League yang merupakan kompetisi tertinggi Arena of Valor di Indonesia akan digelar sebentar lagi. Namun Garena selaku penerbit game tersebut juga punya ajang turnamen lain. Salah satunya adalah Arena of Valor National Championship atau ANC yang kini memasuki season kedua di tahun 2018.

Dibanding AOV Star League (ASL), ANC memiliki level yang lebih rendah karena merupakan turnamen semi-profesional. Bila ASL hanya diikuti oleh tim-tim terkuat di Indonesia, ANC justru membuka pendaftaran kualifikasi untuk umum. Kualifikasi ini akan berlangsung secara online maupun offline.

ANC 2018 Season 2 | Poster

Hanya satu tim yang dapat lolos dari babak kualifikasi online. Sementara kualifikasi offline yang diselenggarakan di 27 kota berbeda, akan meloloskan 27 tim berbeda pula.

Berikut jadwal rangkaian acara ANC 2018 Season 2 Online Qualifiers:

  • Registrasi: 9 – 16 September 2018
  • Pengumuman tim dan jadwal: 17 September 2018
  • Turnamen: 18 – 19, 21 – 23 September 2018

Sementara itu kualifikasi offline atau City Qualifiers akan berlangsung pada:

  • Registrasi: 19 September – 19 Oktober 2018
  • City Qualifiers Week 1: 29 – 30 September 2018
  • City Qualifiers Week 2: 6 – 7 Oktober 2018
  • City Qualifiers Week 3: 13 – 14 Oktober 2018
  • City Qualifiers Week 4: 20 – 21 Oktober 2018

Jadwal untuk Regional Playoffs dan Grand Final untuk saat ini masih belum pasti, tapi yang jelas keduanya akan terjadi pada bulan November 2018.

Total hadiah yang diperebutkan di ANC 2018 Season 2 mencapai 300 juta rupiah, ditambah dengan berbagai merchandise serta voucer in-game. Menariknya lagi, empat tim terbaik yang berhasil lolos ke babak Grand Final otomatis akan mendapat jatah kualifikasi untuk kompetisi AOV Star League Season 3 nantinya.

ANC 2018 Season 1 | Champion
SES•Voc?Ikamil1, juara ANC 2018 Season 1 | Sumber: Garena

Sistem di atas sedikit berbeda dengan ANC Season 1 di bulan April lalu. Saat itu, hanya 1 tim juara yang mendapat jatah kualifikasi ASL, yaitu SES•Voc?Ikamil1 (kini dikenal dengan nama Saudara e-Sports). Dengan penambahan slot kualifikasi, sepertinya ASL Season 3 akan semakin sulit diprediksi akibat munculnya penantang-penantang baru. (Baca Juga: Inilah 7 Tim yang Bertanding di AOV Star League Season 2)

Saat ini pendaftaran untuk ANC 2018 Season 2 Online Qualifiers telah dibuka. Bila Anda berminat, silahkan langsung melakukan pengisian formulir lewat tautan berikut.

Tak Mau Kalah dengan AOV, Puyo Puyo Kini Juga Merambah Dunia Esports

Arena of Valor buatan Tencent bukan satu-satunya permainan yang mengusung esports di platform Nintendo Switch. Salah satu studio game asal Jepang, SEGA, rupanya juga tengah bersiap-siap ikut meramaikan. Tapi game buatan SEGA yang masuk ke ranah esports bukan seri Virtua Fighter, Dead or Alive, atau Sonic. Tak disangka-sangka, game itu justru adalah Puyo Puyo.

Pertama kali dirilis pada tahun 1991, Puyo Puyo telah lama dikenal sebagai salah satu pelopor genre match three. Meski punya tata permainan yang simpel, genre ini tak pernah lekang dimakan zaman, dan Puyo Puyo hingga kini masih sangat terkenal. Puyo Puyo juga sering menjalin kolaborasi dengan franchise lain, seperti Sonic the Hedgehog, Mobile Suit Gundam, hingga Lion King.

Puyo Puyo Tetris | Screenshot

Game terbaru Puyo Puyo yang akan muncul di Switch dan juga PS4 memiliki judul Puyo Puyo e Sports. Sebagaimana dikabarkan Nintendo Everything, nama game ini muncul di situs badan rating game Korea Selatan (Game Rating and Administration Committee, atau GRAC). Pengumuman resmi dari SEGA sendiri sebenarnya belum ada, namun selama ini informasi GRAC terkenal terpercaya.

Memasukkan match three ke dalam dunia esports mungkin terdengar agak aneh, karena genre tersebut sering diasosiasikan dengan gamer kasual. Tapi sebenarnya akar kompetitif match three sudah ada sejak lama.

Tetris, misalnya, memiliki kompetisi kelas dunia bernama Classic Tetris World Championship yang diadakan tahunan sejak 2010. Di turnamen AnimEVO 2018 pun, Super Puzzle Fighter II  Turbo dan Puyo Puyo Tetris termasuk dalam daftar game yang dilombakan.

Jonas Neubauer | Tetris World Champion
Jonas Neubauer, juara dunia Tetris | Sumber: RollingStone

Popularitas Puyo Puyo di Jepang bahkan mendorong game ini menjadi salah satu game pertama yang diakui oleh Japan eSports Union (JeSU). Dibandingkan negara-negara lain seperti Korea Selatan atau Tiongkok, esports di Jepang sebetulnya tergolong tertinggal. Demi mempercepat pertumbuhan itulah JeSU dibentuk pada awal 2018.

Sebagai penerbit Puyo Puyo, SEGA ikut turut berkontribusi dalam iklim esports di sekitarnya. Ini dapat dilihat dari inisiatif mereka menggelar turnamen Puyo Puyo Cup di Akihabara, bulan April kemarin. Juara turnamen tersebut berhak membawa pulang hadiah utama senilai 1 juta Yen.

Saat ini belum ada info mengenai tanggal rilis ataupun gameplay dari Puyo Puyo e Sports. Mungkin sebenarnya Nintendo berencana mengumumkan game ini pada acara Nintendo Direct, Jumat lalu. Namun acara tersebut ditunda karena adanya musibah gempa bumi di wilayah Hokkaido, Jepang.

Sumber: Nintendo Everything, Gematsu, Siliconera.

SMA Negeri 8 Bekasi Adakan Turnamen Arena of Valor pada Bulan Oktober 2018

Gairah esports di Indonesia tak hanya terasa di ibukota propinsi saja seperti Jakarta atau Surabaya. Kota-kota besar lain pun turut semarak dengan berbagai kompetisi meskipun skalanya kecil. Contohnya seperti turnamen Arena of Valor dalam acara Eight Cup yang berlangsung pada bulan Oktober 2018 nanti.

Eight Cup adalah kompetisi olahraga rutin yang diselenggarakan oleh SMA Negeri 8 Bekasi secara tahunan. Sekolah ini memang punya fokus kuat pada bidang olahraga. Bahkan, mereka memiliki program kelas atlet yang memberikan porsi pendidikan olahraga jauh lebih banyak daripada materi akademis.

Program kelas atlet di SMA Negeri 8 Bekasi meliputi pengadaan berbagai pertandingan, seperti turnamen bola basket, futsal, bola voli, dan lain-lain. Kini rupanya tak hanya olahraga konvensional yang jadi perhatian, tapi olahraga elektronik pun mulai dilirik.

Bila Anda berminat, sesi registrasi turnamen AOV Eight Cup 2018 telah dibuka sejak 20 Agustus lalu, dan akan berakhir pada tanggal 22 September. Kompetisinya sendiri akan berlangsung pada tanggal 20 – 27 Oktober 2018, bertempat di GOR Hall Basket SMA Negeri 8 Bekasi.

Pendaftaran seluruh cabang olahraga dipungut biaya yang bervariasi. Untuk turnamen AOV, biayanya adalah Rp50.000 ditambah dengan Rp25.000 biaya WO (walk out). Umumnya tuan rumah tidak ikut berpartisipasi dalam kontes yang mereka selenggarakan sendiri, tapi khusus kompetisi AOV ini SMA Negeri 8 Bekasi juga menurunkan tim. Mungkin ini pertanda bahwa antusiasme siswa-siswi sekolah tersebut terhadap AOV begitu besar.

Eight Cup 2018 - PosterSelain AOV, Eight Cup juga mempertandingkan bidang futsal, bola basket, voli, modern dance, serta tari ratoeh jaroe (tarian yang muncul di pembukaan Asian Games 2018). Hampir semua kompetisi ditujukan untuk siswa SMP dan SMA, tapi khusus Arena of Valor, pendaftaran terbuka untuk siapa saja.

Pendaftaran kompetisi AOV Eight Cup 2018 bisa Anda lakukan dengan mengisi formulir pada tautan ini. Untuk info lebih lanjut, Anda dapat menghubungi contact person Reynaldi Armando di nomor 085882949227. Total hadiah yang diperebutkan kali ini mencapai 50 juta rupiah, dengan tambahan piala bergilir dari walikota Bekasi. Selamat bertanding!

Sumber: Garena.

Cygames Ingin Kembangkan Sekuel Baru Zone of the Enders Walau Tanpa Hideo Kojima

Konami baru saja merilis Zone of the Enders: The 2nd Runner MARS, versi remaster dari Zone of the Enders: The 2nd Runner yang dulu muncul di PS2. Game ini, selain menyajikan grafis lebih indah yang mendukung resolusi 4K, juga menawarkan fitur virtual reality yang tidak ada di versi aslinya.

Konami bekerja sama dengan Cygames dalam pengembangan Zone of the Enders: The 2nd Runner MARS, dan tampaknya mereka tidak puas bila membuat satu game saja. Dalam wawancara antara antara kru Cygames dengan Dengeki Online, mereka menyatakan keinginan untuk menciptakan sekuel baru Zone of the Enders.

Dorongan itu muncul salah satunya karena di dalam Cygames sendiri ternyata banyak penggemar seri Zone of the Enders. Tapi tentu saja keputusan akhir tetap di tangan Konami sebagai pemilik properti intelektual. “Kami membicarakan kemungkinan sekuel dengan Konami bila game ini (Zone of the Enders: The 2nd Runner MARS) laku terjual, jadi saya harap semua orang membelinya,” demikian ujar project manager Cygames, Kenichi Kondo.

Zone of the Enders: The 2nd Runner | Jehuty
Jehuty, robot yang berperan sentral dalam kisah Zone of the Enders

Anda yang tak familier dengan seri ini mungkin bertanya-tanya, apa yang membuat Zone of the Enders begitu spesial? Jawabannya ada banyak. Pertama, Zone of the Enders lahir dari tangan dingin dua dedengkot Konami, yaitu Hideo Kojima (produser) dan Yoji Shinkawa (desainer robot). Mereka adalah sosok yang juga berada di balik seri Metal Gear Solid.

Kedua, seri ini menggembar-gemborkan slogan berbunyi “High Speed Robot Action”, dan slogan itu benar-benar disajikan dengan ciamik. Tidak seperti game bertema robot kebanyakan yang memiliki gerakan lambat dan berat, Zone of the Enders menempatkanmu dalam aksi robot super cepat, baik di darat maupun udara, jarak jauh maupun jarak dekat, di bumi maupun di luar angkasa.

Dalam cerita Zone of the Enders, robot yang kamu kendarai memang dapat bergerak jauh lebih gesit daripada robot-robot konvensional karena menggunakan teknologi material alien yang disebut Metatron. Gameplay asik, dibalut cerita fiksi ilmiah yang epik, serta dibalut soundtrack megah bernuansa etnik, menghasilkan pengalaman unik yang hingga hari ini masih sulit dicari bandingannya.

Game berkualitas biasanya akan mendapat banyak sekuel, tapi tidak dengan Zone of the Enders. Zone of the Enders: The 2nd Runner adalah game terakhir dalam seri ini, dan game tersebut dirilis tahun 2003. Selama 15 tahun lamanya para penggemar menunggu sekuel tapi tak kunjung muncul. Hideo Kojima sempat dikabarkan mengerjakan Zone of the Enders 3, tapi proyek itu akhirnya ditinggalkan karena berbagai masalah.

Zone of the Enders: The 2nd Runner | Characters
Karakter-karakter seri Zone of the Enders

Apabila Cygames jadi menciptakan sekuel baru Zone of the Enders, mungkin perasaan para penggemar akan campur aduk. Di satu sisi ini kabar yang menyenangkan, tapi Hideo Kojima dan Yoji Shinkawa kini sudah keluar dari Konami untuk membentuk perusahaan baru. Tanpa dua orang itu, apakah nuansa yang disuguhkan bisa tetap sama?

Kenichi Kondo sendiri mengaku belum punya gambaran akan seperti apa sekuel yang dimaksud. Ia berkata, “Tentu saya belum tahu apakah sekuel itu adalah Zone of the Enders 3, atau Zone of the Enders: The 2nd Runner 2, atau sesuatu yang sama sekali berbeda. Tapi saya ingin menciptakan entri berikutnya bila memungkinkan.”

Saat ini Zone of the Enders: The 2nd Runner MARS sudah tersedia di pasaran untuk platform PS4 dan PC. Tapi saya tak yakin game tersebut bisa menarik banyak audiens, mengingat di PS3 dan Xbox 360 sudah pernah ada versi remaster juga, yaitu Zone of the Enders HD Collection yang berisi dua game. Daripada membeli remaster ulang dari game berusia 15 tahun, mungkin kebanyakan gamer akan lebih memilih game baru yang tak kalah keren.

Sumber: Gematsu.

High School League 2018 Digelar Untuk Saring Talenta Esports di Bangku SMA

Ada banyak sekali turnamen gaming profesional dilangsungkan di Indonesia belakangan ini. Animo publik terhadap beberapa perhelatan itu sangat positif, mendorong penyelenggara mengadakan acara lanjutan secara berkala. Namun baru di bulan Agustus lalu sebuah agenda ambisius dicetus oleh IESPL. Dan kabar gembiranya, akan ada lebih banyak acara esport bertema liga dilaksanakan di tanah air.

Tepat di tanggal 6 September 2018 kemarin, diresmikanlah Indonesia High School League 2018, yaitu liga esports yang dikhususkan untuk kalangan pelajar dengan tujuan buatmenyaring bibit-bibit berpotensi baru di ranah gaming profesional. Sesuai judulnya, hal paling menarik dari HSL 2018 adalah upaya penyelenggara menggapai institusi pendidikan di Indonesia secara resmi untuk berkolaborasi dalam program mereka.

HSL 3

High School League 2018 akan mempertandingkan dua permainan, yaitu Dota 2 (liga) dan Mobile Legends (sebagai ekshibisi). Dua judul ini dipilih penyelenggara karena diyakini dapat meningkatkan kemampuan kerja sama, kekompakan tim, pengambilan keputusan, kecerdasan berstrategi, serta mendorong sifat disiplin serta sportif. Dari pengamatan saya, kedua game MOBA ini mendapatkan lampu hijau karena mereka tidak terlalu mengekspos aspek kekerasan dan juga cukup populer di kalangan gamer.

HSL 4

Gerbang pendaftaran HSL 2018 telah dibuka, dan panitia akan terus menerima registrasi hingga tanggal 12 Oktober 2018 nanti. Tiap tim akan mewakili nama sekolah mereka, dan harus mendapatkan izin resmi. Itu berarti, siswa tidak bisa serta-merta mendaftar tanpa dukungan sekolah. High School League juga didesain agar tidak menggangu kegiatan belajar mengajar. Turnamen-turnamennya diadakan tiap hari Sabtu dan Minggu.

HSL 5

Setelah periode registrasi berakhir, tim HSL 2018 akan menggelar babak penyisihan di sepuluh game center bersertifikasi GeForce yang berlokasi di delapan kota di Indonesia pada tanggal 20 Oktober sampai 12 November. iCafe-iCafe terpilih itu di antaranya adalah BarracX (Jakarta), Redfox (Bogor), Immortal (Bandung), Poseidon (Solo), Three Kingdoms (Surabaya), Hardcore (Malang), Noblenation dan iCafe Medan (Medan), GIX (Makassar), lalu final akan dilangsungkan pada bulan Desember di High Grounds Pantai Indah Kapuk.

HSL 6

Presiden HSL, Stevanus, menjelaskan bahwa esports ialah jenis olahraga yang masih tergolong baru di kalangan masyarakat, terutama di sekolah. Meski begitu, ada banyak hal positif yang bisa ditumbuhkan olehnya, misalnya mengajarkan sportivitas, membangun mental, sebagai cara aktualisasi diri, dan berpotensi meningkatkan prestasi akademis. Dan bagi mereka, sekolah menengah atas merupakan mitra terbaik buat mencari bibit-bibit berbakat.

HSL 78

Dalam presentasinya, Anna Surti Ariani selaku pakar kejiwaan anak dan keluarga dari Universitas Indonesia menekankan bahwa ada batasan nyata antara aktivitas esports dengan sindrom ketergantungan game. Faktor nomor satunya adalah, esports menuntut disiplin, lalu mereka yang berpartisipasi di sana harus memiliki target yang jelas – bukan bermain buat sekadar menghilangkan rasa bosan atau bergantung mood.

HSL 9

HSL mengajak pihak pengajar untuk melihat esports sebagai ekstrakulikuler, sehingga kegiatan ini tetap punya kaitan erat dengan aktivitas belajar formal di sekolah. Jadi jika nilai akademis siswa menunjukkan penurunan, guru dapat mengurangi jatah waktu mereka buat berlatih esport. Melalui cara ini, interaksi anak-anak dan konten digital lebih terkontrol. Selain itu, panitia juga sudah menentukan umur termuda para peserta liga, yaitu 15 tahun – tidak bisa kurang dari itu.

HSL 2

Penyelenggaraan High School League 2018 didukung oleh JD.id dan Lenovo. Bagi JD.id, menopang ranah gaming profesional ialah salah satu wujud dari misi mereka dalam ‘advancing Indonesia’. Sedangkan Lenovo sendiri sudah lama berkecimpung di bidang esports lewat sub-brand Legion. Mereka terus melakukan kemitraan dengan tim Evos, bahkan mengadakan turnamennya sendiri.

Jumlah hadiah yang disediakan panitia HSL 2018 juga tidak mengecewakan, namun mereka memutuskan buat mengambil arahan yang bersifat edukatif. Para pemenang kompetisi ini akan memperoleh beasiswa, bantuan penyediaan kurikulum esports, ada pula biaya untuk guru pembimbing kegiatan ekstrakulikuler esports, sampai perlengkapan lab. Total nilainya mencapai Rp 1,2 miliar.

Silakan kunjungi situs resmi Indonesia High School League untuk melakukan pendaftaran serta mendapatkan informasi lebih jauh mengenai HSL 2018.

Aksi Lei Wulong dan Anna Williams Hadir di Trailer Tekken 7 Season 2

Season pass adalah praktik bisnis yang sudah sangat lumrah di dunia fighting game. Di era modern ini rasanya hampir tak ada fighting game yang hanya dirilis sekali tanpa ada penjualan season pass setelahnya. Maklum, selain mendatangkan penghasilan tambahan, season pass juga dapat membuat permainan terasa kembali segar di mata penggemar. Faktor kedua ini penting untuk game kompetitif apa pun, termasuk juga fighting game.

Tekken 7 sebagai salah satu fighting game terpopuler di dunia juga tak luput dari praktik season pass. Sayangnya, Season Pass 1 yang dirilis tahun 2017 kemarin ternyata kurang memuaskan. Dengan isi hanya dua karakter (Geese Howard dan Noctis Lucis Caelum), satu mode tambahan (Tekken Bowling), dua stage baru (Howard Estate dan Hammerhead Station), serta beberapa kostum, banyak orang merasa paket ini terlalu mahal.

Tekken 7 | Anna Williams

Bandai Namco tampaknya telah belajar dari kekurangan mereka dan kini berusaha memberi konten baru yang jauh lebih menarik. Mengikuti keinginan banyak penggemar, season pass kedua kali ini akan menambahkan karakter Lei Wulong dan Anna Williams, serta satu karakter tamu yaitu Negan dari serial TV The Walking Dead.

Lei Wulong si ahli jurus mabuk ini sekarang tampil lebih kasual. Ia tak lagi mengenakan seragam bela diri Cina (qipao) warna biru yang khas, namun justru memakai jaket dengan beberapa atribut kepolisian. Wajahnya pun tampak lebih tua, menunjukkan bahwa jarak kejadian di Tekken 6 dan Tekken 7 cukup berjauhan. Untuk nostalgia, qipao biru milik Lei masih tersedia sebagai kostum DLC.

Sementara itu desain Anna Williams tak berubah drastis, hanya kini ia mengenakan gaun lebih glamor dengan banyak bulu-bulu menghiasi. Ia juga masih terlihat membenci saudarinya, Nina Williams. Satu yang unik, ketika Anna melancarkan Rage Art, ia akan mengeluarkan bazoka untuk meledakkan musuhnya.

Tekken 7 | Lei Wulong

Tapi itu belum semua. Masih ada tiga karakter playable tambahan yang belum terungkap, sehingga total ada enam karakter dalam paket Season Pass 2. Selain itu paket ini juga berisi berbagai kostum eksklusif, beberapa di antaranya merupakan cameo dari game VR milik Bandai Namco, Summer Lesson.

Kekurangannya, season pass kedua Tekken 7 dibanderol sedikit lebih mahal daripada season pass pertama, yaitu US$29,99 (Rp250.000 untuk versi Steam). Juga tidak ada tambahan stage ataupun mode baru. Tapi jika diminta memilih, kira-kira menurut Anda mana yang lebih worth it? Stage dan mode baru atau karakter baru? Bagi saya, jelas yang kedua.

Season Pass 2 Tekken 7 dirilis ke pasaran mulai tanggal 6 September 2018. Anda bisa membeli dan memainkannya di PS4 atau PC, namun baru dua karakter tambahan yang saat ini sudah muncul. Empat sisanya akan dirilis secara bertahap dalam beberapa bulan ke depan.

Intip isi Season Pass 2 Tekken 7 lewat video di bawah ini.

Sumber: EventHubs, GameZone

Malaysia Jadi Tuan Rumah Turnamen Dota 2 Major Pertama Musim 2018 – 2019

Valve baru saja mengumumkan penyelenggaraan turnamen Major pertama untuk musim kompetisi Dota 2 Pro Circuit 2018 – 2019. Ternyata, kota yang mendapat kehormatan menjadi tuan rumah adalah Kuala Lumpur, Malaysia. Ini merupakan kali pertama Malaysia dipilih sebagai lokasi untuk turnamen Dota 2 Major.

Produksi kompetisi Kuala Lumpur Major ini ditangani oleh PGL Esports, event organizer (EO) ternama yang berbasis di Romania. PGL termasuk salah satu EO senior yang sudah berpengalaman sejak tahun 2002. Mereka jugalah yang memotori berbagai turnamen Dota 2 bergengsi seperti Kiev Major 2017, Boston Major 2016, serta The International 2016 dan 2017.

Pilihan lokasi pertandingan Kuala Lumpur Major jatuh pada stadion Axiata Arena yang terletak di daerah Bukit Jalil. Stadion ini dulunya dikenal dengan nama Stadium Putra, sebuah gedung olahraga indoor yang memang sering digunakan untuk event kelas dunia. Thomas Cup dan Uber Cup 2000, ASEAN Para Games 2009, serta Hatsune Miku Expo 2017 in Malaysia adalah beberapa contoh acara yang pernah digelar di sini.

Axiata Arena

Kuala Lumpur Major sendiri terbagi menjadi lima babak, yaitu:

  • Open Qualifiers: 10 – 15 September 2018
  • Closed Qualifiers: 16 – 21 September 2018
  • Group Stage: 9 – 10 November 2018
  • Playoffs: 11 – 18 November 2018
  • Main Event: 16 – 18 November 2018

Sesuai peraturan baru yang diterapkan Valve mulai musim ini, turnamen Dota 2 Major maupun Minor tak lagi memiliki tim undangan. Semua tim harus melalui babak kualifikasi, dan hanya 16 tim terkuat yang akan masuk ke babak grup di turnamen utama. Tapi ada slot khusus untuk tim yang menjadi juara turnamen Minor.

Bila Anda perhatikan, ada jeda sebulan lebih antara babak Closed Qualifiers dan Group Stage dalam jadwal di atas. Ini karena segera setelah Closed Qualifier Kuala Lumpur Major selesai, Valve akan mengadakan turnamen Minor yang berlangsung pada 23 September hingga 4 November 2018.

Tim yang sudah lolos kualifikasi Kuala Lumpur Major dilarang untuk mengikuti turnamen Minor. Sebaliknya, tim yang menjadi juara Minor akan mendapat slot khusus untuk maju ke Group Stage Kuala Lumpur Major.

Kuala Lumpur Major | Tickets
Harga tiket dan denah venue Kuala Lumpur Major

Total hadiah yang diperebutkan kali ini adalah 1 juta dolar, dengan pembagian sebagai berikut:

  • Peringkat 1: US$350.000
  • Peringkat 2: US$170.000
  • Peringkat 3: US$100.000
  • Peringkat 4: US$80.000
  • Peringkat 5 – 6: US$60.000
  • Peringkat 7 – 8: US$40.000
  • Peringkat 9 – 12: US$15.000
  • Peringkat 13 – 16: US$10.000

Selain sistem kualifikasi, Dota 2 Pro Circuit musim ini juga menerapkan aturan baru terkait perubahan roster tim. Valve kini memperbolehkan setiap tim untuk mengganti anggota di tengah musim, namun setiap pergantian anggota akan mengurangi nilai DPC Point tim tersebut sebanyak 20%. Bila seluruh anggota tim yang bertanding beda dengan susunan saat pendaftaran, maka DPC Point yang mereka dapat di turnamen juga akan dipotong 40%.

DPC Point akan menentukan peringkat setiap tim dalam catatan Valve. Pada kompetisi The International 2019 nanti, 12 tim dengan DPC point tertinggi berhak langsung bertanding di babak utama sebagai tim undangan.

Sistem baru yang lebih fleksibel ini tentunya membuat persaingan dunia esports Dota 2 semakin seru. Kira-kira tim manakah yang menjadi juara Kuala Lumpur Major? Apakah dominasi Team OG setelah The International 2018 masih akan terus berlanjut? Kita tunggu saja tanggal mainnya.

Sumber: GosuGamers, The Flying Courier, PGL Esports.

Ketua Komite Olimpiade Internasional Tolak ESports Berunsur Kekerasan

Kesuksesan Asian Games 2018 yang baru saja berakhir beberapa waktu lalu adalah kebanggaan bagi seluruh bangsa Indonesia. Di dunia esports, perhelatan tersebut juga merupakan langkah besar untuk membawa bidang ini ke panggung yang lebih tinggi. Beberapa game seperti Clash Royale dan Arena of Valor telah turut dilombakan, meski status kompetisinya masih uji coba.

Target berikutnya, menurut Presiden Asian Electronic Sports Federation (AESF) Kenneth Fok, adalah mempertandingkan esports di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Sebagaimana dilaporkan oleh Tempo, Fok cukup optimis usulan ini bisa diterima mesti tantangannya berat. AESF juga sedang mengusahakan agar esports bisa masuk ke dalam rangkaian kompetisi SEA Games 2019 di Manila, Filipina.

Sayangnya, optimisme Fok tidak sejalan dengan pandangan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach. Bukan berarti esports sama sekali tak mungkin muncul di Olimpiade. Hanya saja, kata Bach, ada beberapa kondisi penting yang harus diperhatikan. Terutama tentang jenis game yang ditandingkan nantinya.

Starcraft II
Starcraft II | Sumber: NVIDIA

“Kita tidak bisa menerima game yang mempromosikan kekerasan atau diskriminasi ke dalam program Olimpiade,” demikian ujar Bach dalam wawancara dengan The Associated Press. Game bertema bunuh-membunuh, menurut Bach, bertentangan dengan nilai-nilai Olimpiade dan tidak bisa diterima.

“Tentu saja setiap olahraga beladiri memiliki akar dari pertarungan sungguhan. Tapi olahraga adalah bentuk beradab dari pertarungan itu. Bila Anda memiliki permainan yang isinya tentang membunuh orang lain, itu tidak selaras dengan nilai-nilai Olimpiade.” Thomas Bach sendiri dulunya merupakan peraih medali emas Olimpiade di cabang olahraga anggar.

Isu tentang kekerasan memang sudah lama bersinggungan dengan dunia video game. Sementara kita tenggelam dalam ingar-bingar Asian Games, warga kota Jacksonville di Amerika Serikat sedang berduka akibat kasus penembakan masal. Penembakan tersebut terjadi di tengah turnamen Madden NFL 19, tepatnya pada 26 Agustus 2018.

World Health Organization (WHO) baru-baru ini juga telah mengkategorikan gaming disorder sebagai salah satu kondisi kelainan mental. Kondisi ini memiliki tiga unsur, yaitu bila seseorang:

  • Tidak bisa mengontrol perilaku bermain game
  • Memprioritaskan game daripada aktivitas atau minat hidup lainnya
  • Terus bermain meskipun dampak negatifnya terlihat jelas

Bila tiga perilaku di atas berlangsung terus selama setahun lebih, maka ia dapat didiagnosa sebagai pengidap gaming disorder.

League of Legends
League of Legends

Keberadaan esports di Olimpiade sendiri sebetulnya bukan suatu hal yang benar-benar baru. Meski belum di Olimpiade utama, video game sudah muncul dalam Special Olympics USA Games 2018 pada bulan Juli lalu. Game yang dipertandingkan saat itu adalah Forza Motorsports 7 besutan Microsoft.

Presiden Special Olympics USA Games 2018, Beth Knox, berkata, “Banyak dari atlet kita adalah penggemar berat game, dan berbagai riset menunjukkan bahwa bermain video game dapat meningkatkan kemampian kognitif serta motorik orang-orang dengan disabilitas intelektual.”

Hubungan antara video game dan hal-hal negatif seperti kekerasan tentu saja masih dapat diperdebatkan. Banyak faktor dan kondisi di luar game sendiri yang mempengarui suatu kejadian. Peristiwa di Jacksonville pun disinyalir terjadi lebih dikarenakan kondisi hukum pemilikan senjata bukan game. Namun perhelatan Olimpiade sendiri memang memiliki prinsip atas penyelenggaraan acara.  Dari enam game yang dipertandingkan dalam Asian Games 2018, tiga di antaranya memang mengandung unsur kekerasan (Starcraft II, Arena of Valor, dan League of Legends).

Forza Motorsport 7
Forza Motorsport 7 | Sumber: Gocdkeys

Bila AESF ingin mengusung esports ke Olimpiade, pemilihan game ini harus mendapat perhatian khusus. Game kompetitif tanpa kekerasan seperti Forza Motorsports 7 bisa menjadi solusi penengah yang baik, meski itu mungkin berarti audiens yang dijangkau akan lebih kecil dibanding game bertipe MOBA. Di Asian Games 2018 sendiri, ada satu cabang esports bertema sepakbola yang dipertandingkan dalam format eksebisi.

Kita tidak bisa memungkiri bahwa video game telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup banyak orang. Begitu juga dengan besarnya potensi positif yang ada di dalam dunia esports, baik dari segi industri maupun kehidupan masyarakat. Adalah tugas bagi para pegiat esports untuk menonjolkan sisi positif video game dan membangun ekosistem yang positif bila ingin olahraga elektronik ini bekembang pesat dan sejajar dengan olahraga konvensional.

Sumber: The Associated Press dan Variety.

Inilah 7 Tim yang akan Bertarung dalam AOV Star League Season 2

Sebagai salah satu MOBA terpopuler di Indonesia, sudah sepatutnya Arena of Valor memiliki ajang kompetisi berskala nasional. Kompetisi tertinggi Arena of Valor di Indonesia adalah AOV Star League (ASL), liga paling bergengsi yang hanya diikuti oleh tim-tim profesional paling tangguh. Mereka jugalah yang nantinya akan unjuk gigi mewakili Indonesia dalam kompetisi level internasional.

AOV Star League pertama kali diadakan pada bulan Januari 2018. Enam tim saling beradu, dengan tim EVOS keluar sebagai juara. Mereka pulang membawa uang hadiah senilai Rp500 juta, serta berhak maju mengikuti Arena of Valor World Cup 2018 di Los Angeles. Sayangnya di tingkat dunia ini EVOS belum bisa mengukir prestasi yang memuaskan.

EVOS ASL Season 1
EVOS saat menjuarai ASL Season 1 | Sumber: Kincir.com

Kini Garena tengah bersiap untuk menyelenggarakan AOV Star League Season 2. Berbeda dengan musim sebelumnya, ASL Season 2 akan diikuti oleh tujuh tim. Menariknya satu tim tambahan yang tergabung adalah tim yang masih relatif baru di dunia esport Arena of Valor. Ketujuh tim itu adalah:

  • EVOS.AOV
  • Bigetron eSports
  • RRQ Nova
  • GGWP.ID
  • DG Esports
  • Saudara e-Sports
  • The Headhunters (pendatang baru)

Pendatang baru di ASL Season 2 adalah The Headhunters, namun mereka bukan “anak kemarin sore”. Tim ini punya segudang prestasi di dunia League of Legends, termasuk menjuarai kompetisi League of Legends Garuda Series (LGS) Summer 2017 serta runner-up LGS Spring 2018. Para anggota The Headhunters juga masuk ke dalam timnas Indonesia dalam kompetisi League of Legends saat Asian Games 2018.

ASL Season 2 | 7 Teams
Tujuh tim yang akan bertanding dalam ASL Season 2

The Headhunters melebarkan sayap dengan membentuk tim Arena of Valor pada bulan Juli lalu. Tim ini diisi oleh tiga pemain profesional baru yaitu Hitler, Efai, dan Secret, serta satu pemain lama yaitu Hachiman yang merupakan pindahan dari RRQ Nova. ASL Season 2 ini memang penuh dengan wajah baru. Setidaknya ada delapan pemain baru yang diumumkan oleh Garena dalam liga tersebut.

ASL Season 2 akan berlangsung mulai tanggal 16 September 2018. Total hadiah yang diperebutkan kali ini mencapai Rp2,6 miliar. Tim manakah yang akan menyandang gelar terkuat berikutnya?

Soal BenQ dan Monitor Gaming Zowie di Industri Esports

Kualifikasi lokal dari turnamen CS:GO eXTREMESLAND telah usai, XcN Gaming keluar sebagai pemenang. Mereka pun mendapatkan satu slot untuk bertanding di Zowie eXTREMESLAND CS:GO Asia Open 2018.

Turnamen CS:GO terbesar di Asia ini akan diselenggarakan di Shanghai, Tiongkok – pada tanggal 18 hingga 21 Oktober 2018. Diikuti 16 tim dari 10 Negara, dengan total hadiah US$100.000.

Untuk memastikan semua pemain mampu mengerahkan performa terbaiknya, Zowie sebagai sponsor utama menyediakan satu set esports monitor gaming XL2546 kepada seluruh tim yang bertanding di babak final Zowie eXTREMESLAND CS:GO Asia Open 2018.

Monitor Gaming untuk Pemain Esports Profesional

soal-benq-dan-monitor-gaming-zowie-di-industri-esports-2

Zowie sendiri merupakan produsen gaming gear yang telah diakuisisi oleh BenQ Corp pada tahun 2015. Khusus untuk produk monitor, monitor gaming Zowie ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan para player esports profesional.

Untuk memperkuat penetrasi brand Zowie di kalangan hardcore gamer dan mengembangkan lini bisnis produk-produk esports bermerek Zowie di Tanah Air, PT. BenQ Teknologi Indonesia (BTI) menggandeng PT. Andal Global Solusindo (AGS) yang kuat di komunitas esports.

PT. BenQ Teknologi Indonesia sendiri secara resmi baru berdiri di Indonesia pada tahun 2018 dan menjadi salah satu anak perusahaan dari BenQ Asia Pacific Corporation yang berkantor pusat di Taipei, Taiwan. Karena BenQ sangat serius berbinis di Tanah Air dan Indonesia adalah market yang sangat berpotensi – baik dari sisi penduduknya maupun penyerapan IT-nya.

Menempatkan Zowie di Indutstri Esports 

soal-benq-dan-monitor-gaming-zowie-di-industri-esports-1

Menurut BenQ, esports di Indonesia masih berada di level introduction dengan hanya 2,5 persen penggunanya. Namun BenQ meyakini, dalam waktu dua atau empat tahun mendatang – market esports akan growth ke 34 persen.

Bagaimana BenQ menempatkan Zowie di industri esports? Penjelasannya sederhananya, esports di dalamnya terdapat unsur kompetitif. Artinya, para pemainnya dituntut untuk meng-upgrade dirinya – terutama skill dan juga gear-nya untuk menunjang performance dan memenangkan pertandingan.

Bagaimana pun, para pemain esports tidak bisa disebut gamer biasa lagi tetapi juga disebut atlet esports. Mereka membutuhkan gear yang memadai untuk berlatih.