OPPO Reno4 F Resmi Diluncurkan, Berikut Spesifikasi dan Harganya

Desain dan kamera OPPO Reno4 F sudah kita bahas, sekarang giliran spesifikasinya yang perlu kita tinjau lebih jauh. Sebelumnya, perlu diingat bahwa Reno4 F memang diposisikan sebagai ponsel yang lebih terjangkau dari Reno4 Pro maupun Reno4, jadi cukup wajar apabila spesifikasinya memang kalah dari kedua smartphone tersebut.

Kalah bukan berarti lemah, sebab di atas kertas spesifikasi Reno4 F masih sangat mumpuni. Yang paling utama, Reno4 F mengandalkan chipset MediaTek Helio P95, chipset yang sama persis seperti yang digunakan oleh Reno3 Pro, yang sendirinya sudah terbukti andal untuk urusan performanya.

Dipadukan dengan RAM 8 GB, bisa dipastikan hampir semua game populer sanggup Reno4 F jalankan dengan mulus. Kapasitas penyimpanan internalnya tercatat sebesar 128 GB, dan tentu saja dapat diekspansi dengan bantuan kartu microSD. Sistem operasi yang dijalankan adalah ColorOS 7.2 yang menggunakan Android 10 sebagai basisnya.

Juga menarik adalah, meskipun tebal bodi Reno4 F hanya 7,48 mm, OPPO rupanya masih bisa menjejalkan baterai berkapasitas 4.000 mAh, lengkap dengan dukungan fast charging 18 W. Teknologi pengisian daya cepat ini rupanya menjadi faktor pembeda utama di antara keluarga Reno4. Duduk di kasta paling atas adalah Reno4 Pro dengan dukungan fast charging 65 W, disusul oleh Reno4 dengan 30 W, lalu Reno4 F dengan 18 W.

Untuk layarnya, Reno4 F menggunakan panel Super AMOLED 6,43 inci dengan resolusi 2400 x 1080 pixel, lengkap beserta sensor sidik jari terintegrasi dan lapisan kaca Gorilla Glass 3+. Berkat diameter lubang kamera yang hanya selebar 3,7 mm, Reno4 F bisa mencatatkan rasio screen-to-body sebesar 90,7%.

Lubang kameranya sendiri dihuni oleh kamera 16 megapixel dan depth sensor 2 megapixel. Untuk kamera belakang, Reno4 F mengunggulkan kamera utama 48 megapixel f/1.8 dengan ukuran sensor sebesar 1/2 inci, kamera ultra-wide 8 megapixel f/2.2, dan sepasang kamera monokrom 2 megapixel. Fitur-fitur kameranya sendiri sudah kita bahas sebelumnya pada saat unboxing.

Kabar terbaiknya adalah, semua itu bisa didapatkan dengan harga resmi Rp4.299.000 saja, selisih cukup signifikan jika dibandingkan dengan banderol harga Reno4. Pilihan warna yang tersedia untuk Reno4 F ada dua, yakni Matte Black dan Metallic White.

Penjualan perdananya akan dimulai pada 17 Oktober, namun OPPO juga akan menggelar flash sale di Shopee pada tanggal 12 Oktober mulai pukul 21.00 hingga 23.59. Konsumen yang memesan selama flash sale berlangsung bakal mendapatkan packaging dengan sleeve khusus, voucher Indomaret senilai Rp100.000, giftbox OASE LP01 senilai Rp800.000, dan Telkomsel TAU Entertainment Special Bundling Package hingga 70 GB.

Selanjutnya sampai tanggal 16 Oktober, konsumen bisa melakukan pre-order Reno4 F melalui online store OPPO Indonesia maupun counter fisiknya guna mendapatkan hadiah langsung berupa giftbox OASE LP01 senilai Rp800.000 dan Telkomsel TAU Entertainment Special Bundling Package sampai 70 GB.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO.

Unboxing OPPO Reno4 F: F untuk Fashionable

Menjelang peluncuran OPPO Reno4 F pada tanggal 12 Oktober mendatang, tim DailySocial berkesempatan untuk mengamati perangkatnya secara langsung. Namun supaya pembahasannya tidak terlalu melebar ke mana-mana, sesi unboxing kali ini akan berfokus pada desain dan kamera Reno4 F.

Sebelumnya perlu dicatat dulu bahwa packaging yang kelihatan lebih menarik dari biasanya ini hanya bisa didapat jika konsumen membeli saat program flash sale dimulai nantinya. Yang berbeda hanyalah sleeve luarnya saja, sedangkan isinya benar-benar sama persis tanpa terkecuali.

Selain handset-nya itu sendiri, konsumen bakal menjumpai sejumlah aksesori pada boks Reno4 F, mulai dari earphone, kabel USB-C, sampai charger dengan output maksimum 18 W. Seperti biasa, OPPO juga tidak pernah lupa menyertakan soft case berwarna transparan.

Lanjut ke perangkatnya, Reno4 F memang kelihatan cukup istimewa berkat bodinya yang sangat ramping. Tercatat tebal bodi Reno4 F hanya 7,4 mm, alias 0,22 mm lebih tipis daripada Reno4, yang sendirinya sudah begitu langsing. Dipadukan dengan bobot 164 gram, Reno4 F diyakini merupakan ponsel yang paling tipis dan ringan di kelasnya.

Saat digenggam, Reno4 F terasa nyaman berkat bagian tepi yang melengkung dengan sudut 220°. Tekstur permukaan belakangnya juga unik karena meski kelihatan mengilap, bekas sidik jari kita tidak akan terlalu kelihatan. Menurut OPPO, rahasianya terletak pada lapisan optik baru yang meningkatkan kedalaman lapisan dari 250 nanometer menjadi 400 nanometer.

Ketika terkena pantulan cahaya, lapisan ini juga dapat menghasilkan warna yang bervariasi. Pada varian dengan warna Metallic White misalnya, terkadang kita bisa melihat warna biru muda atau merah muda yang sangat soft. Varian warna lainnya, yakni Matte Black, kelihatan elegan berkat warna hitam yang terinspirasi milik kebanyakan mobil sport.

Reno4 F dibekali dual punch-hole Super AMOLED display dengan bentang diagonal 6,43 inci dan resolusi 2400 x 1080 pixel. Layar ini sudah dilindungi oleh lapisan kaca Gorilla Glass 3+, serta sudah memenuhi sertifikasi TÜV Rheinland. Diameter lubang kameranya tergolong kecil di angka 3,7 mm, dan di baliknya tertanam kamera selfie 16 megapixel beserta depth sensor 2 megapixel.

Reno4 F

Pada bagian belakang, Reno4 F mengemas empat kamera dalam format persegi, dengan tonjolan yang lebih tipis daripada milik Reno4. Keempat kameranya mencakup kamera utama 48 megapixel f/1.8 dengan sensor berukuran 1/2 inci, kamera ultra-wide 8 megapixel f/2.2, dan sepasang kamera monokrom 2 megapixel.

Fitur-fitur kameranya sendiri meliputi beberapa yang sudah ada pada Reno4 maupun seri-seri sebelumnya, seperti AI Color Portrait, AI Night Flare Portrait, AI Beautification 2.0, Dual Lens Bokeh, serta Ultra Steady Video 3.0. Yang baru adalah AI Super Night Portrait dan AI Super Clear Portrait.

Untuk AI Super Night Portrait, fitur ini dirancang untuk membuat wajah subjek foto kelihatan lebih terang di kondisi cahaya yang redup, tapi di saat yang sama tanpa mencerahkan latar belakangnya secara berlebihan (overexposure). Lalu untuk AI Super Clear Portrait, fitur ini dirancang supaya detail-detail kecil pada wajah macam alis maupun bulu mata bisa kelihatan lebih jelas dari biasanya.

Reno4 F

Fitur-fitur berbasis gesture rupanya juga menjadi unggulan Reno4 F, macam fitur Selfie Gesture yang memungkinkan pengguna untuk mengarahkan telapak tangannya ke kamera untuk memulai hitungan mundur sebelum akhirnya kamera menjepret dengan sendirinya. Lebih lanjut, ada pula fitur Air Gesture yang memungkinkan pengguna untuk menerima panggilan telepon tanpa menyentuh ponsel; cukup dengan melambaikan tangannya dari jarak 20 – 50 cm dari ponsel.

Untuk pembahasan yang lebih lengkap mengenai OPPO Reno4 F, kita nantikan saja peluncuran resminya di tanggal 12 Oktober nanti.

Berikut beberapa hasil kamera dari OPPO Reno4 F yang kami ambil sendiri.

 

Ini hasil foto dari OPPO dengan menggunakan Reno4 F.

Jelang Peluncuran, OPPO Beberkan Keunggulan Reno4 F dari Segi Desain dan Kamera

12 Oktober nanti, OPPO Indonesia bakal meluncurkan Reno4 F secara resmi. Namun sebelumnya, OPPO ingin lebih dulu menyoroti sejumlah keunggulan Reno4 F dari segi desain maupun kamera.

Perangkat ini diposisikan sebagai model yang paling terjangkau dari seri Reno4 secara keseluruhan, yang berarti urutannya dari yang paling mahal adalah Reno4 Pro, Reno4 dan Reno4 F. Label “F” sendiri mengacu pada kata “Fashionable”, dan ini bisa langsung kita nilai setelah melihat wujudnya.

Pertama-tama, dari segi dimensi, Reno4 F adalah yang paling tipis. Tebal bodinya cuma 7,48 mm, lebih tipis 0,22 mm jika dibandingkan dengan Reno4 yang sudah termasuk sangat tipis. Bobotnya pun juga tergolong ringan di angka 164 gram. Kalau dibandingkan dengan ponsel lain di rentang harga yang sama, OPPO percaya diri Reno4 F adalah yang paling tipis dan ringan.

Meskipun tipis, Reno4 F dipastikan tetap nyaman digenggam berkat bagian tepi yang melengkung. Juga unik adalah tekstur punggung yang OPPO juluki dengan istilah “Shiny Matte”, yang pada dasarnya merupakan lapisan anti sidik jari dengan warna yang dapat berubah-ubah ketika terkena pantulan cahaya.

Contohnya adalah pada varian dengan warna Metallic White, yang terkadang bisa kelihatan menghasilkan warna biru muda atau merah muda yang sangat soft. Alternatifnya, ada warna Matte Black yang disebut terinspirasi warna hitam milik mobil sport secara umum.

Bagian depan Reno4 F dihuni oleh layar Super AMOLED 6,43 inci dengan resolusi 2400 x 1080 pixel. Seperti yang sudah bisa kita tebak dari OPPO, layarnya ini telah memenuhi sertifikasi dari TÜV Rheinland, serta telah diproteksi oleh kaca Gorilla Glass 3+.

Tampak juga bahwa Reno4 F mengusung punch hole berbentuk kapsul yang mewadahi sepasang modul kamera: 16 megapixel dan depth sensor 2 megapixel. Diameter lubang kameranya ini cukup kecil di angka 3,7 mm, sehingga tidak akan terlalu mengganggu pengalaman menonton atau bermain game.

Beralih ke belakang, tampak Reno4 F membawa empat kamera dalam format persegi ketimbang berjajar ke bawah, dan tonjolannya pun juga kelihatan lebih tipis daripada milik Reno4. Kamera belakangnya sendiri terdiri dari kamera utama 48 megapixel f/1.8 dengan sensor berukuran 1/2 inci, kamera ultra-wide 8 megapixel f/2.2, dan sepasang kamera monokrom 2 megapixel.

Lebih lanjut soal fitur kameranya, Reno4 F datang membawa sederet fitur yang sebelumnya sudah lebih dulu dipopulerkan oleh Reno4, di antaranya AI Color Portrait, AI Night Flare Portrait, serta Ultra Steady Video yang berlaku untuk kamera belakang maupun depan. Di saat yang sama, OPPO rupanya juga memperkenalkan dua fitur berbasis AI baru pada Reno4 F, yaitu AI Super Night Portrait dan AI Super Clear Portrait.

Untuk AI Super Night Portrait, idenya cukup simpel: fitur ini dirancang untuk membuat wajah subjek foto kelihatan lebih terang di kondisi cahaya yang redup, tapi di saat yang sama tanpa mencerahkan latar belakangnya secara berlebihan (overexposure). Anggap saja HDR, tapi khusus untuk foto portrait dan di kondisi minim cahaya.

Lalu untuk AI Super Clear Portrait, fitur ini diciptakan supaya detail-detail kecil pada wajah macam alis maupun bulu mata bisa kelihatan lebih jelas lagi. Dalam kondisi tertentu, fitur ini bahkan bisa merekonstruksi detail-detail tersebut agar hasil akhirnya tampak jauh lebih optimal.

Lebih lengkapnya soal OPPO Reno4 F, terutama perihal spesifikasi dan harga jualnya, baru akan diungkap lebih lanjut di acara peluncuran resminya pada tanggal 12 Oktober mendatang.

Xiaomi Mi 10T dan Mi 10T Pro Unggulkan Layar 144 Hz, Mi 10T Lite dengan Layar 120 Hz dan Harga Bersahabat

Di titik ini, tidak berlebihan seandainya kita menganggap layar 120 Hz sebagai fitur wajib bagi smartphone flagship. Barulah kalau kita membutuhkan lebih dari 120 Hz, giliran kategori smartphone gaming yang bisa kita lirik.

Betulkah demikian? Xiaomi rupanya tidak setuju. Mereka baru saja meluncurkan tiga smartphone anyar, dan dua di antaranya datang mengusung layar 144 Hz meski tidak ada yang diklasifikasikan sebagai smartphone gaming.

Xiaomi Mi 10T / Xiaomi
Xiaomi Mi 10T / Xiaomi

Kedua ponsel tersebut adalah Xiaomi Mi 10T dan Mi 10T Pro, dan keduanya sama-sama mengunggulkan layar LCD 6,67 inci beresolusi 1080p dengan refresh rate 144 Hz. LCD, bukan OLED, dan itulah mengapa sensor sidik jarinya menyatu dengan tombol power ketimbang layarnya.

Poin lain yang patut disoroti adalah, layar kedua ponsel ini benar-benar datar, tidak melengkung di bagian samping seperti milik Mi 10 maupun Mi 10 Ultra. Secara estetika, layar yang datar memang kelihatan kurang menawan, akan tetapi fungsionalitasnya jelas lebih unggul karena tidak ada risiko bagian sampingnya tersentuh secara tidak sengaja.

Masih seputar fungsionalitas, Xiaomi tidak lupa menyematkan teknologi variable refresh rate sehingga layarnya tidak terus-terusan berjalan di 144 Hz dan menguras baterai dengan cepat. Sebagai gantinya, perangkat bakal menyesuaikan refresh rate layar dengan jenis konten yang diputar: 144 Hz untuk gaming dan scrolling di media sosial, 60 atau 30 Hz untuk streaming video.

Xiaomi Mi 10T Pro / Xiaomi
Xiaomi Mi 10T Pro / Xiaomi

Lalu seperti yang bisa kita lihat, ujung kiri atas layarnya dihuni oleh sebuah lubang kecil yang menjadi rumah atas kamera selfie 20 megapixel. Beralih ke belakang, ada tiga kamera yang menyambut: kamera utama 64 megapixel (Mi 10T) atau 108 megapixel (Mi 10T Pro), kamera ultra-wide 13 megapixel, dan kamera macro 5 megapixel.

Penempatan modul kameranya sepintas mirip seperti Vivo X50 Pro yang ditenagai teknologi gimbal, tapi ternyata Xiaomi cuma menggunakan OIS biasa, dan ini hanya tersedia pada Mi 10T Pro saja.

Pemakaian chipset Qualcomm Snapdragon 865 semakin memantapkan posisi Mi 10T dan Mi 10T Pro sebagai smartphone flagship, dan Xiaomi juga tidak lupa menyematkan RAM LPDDR5 beserta storage internal UFS 3.1. Melengkapi spesifikasi kedua ponsel adalah baterai berkapasitas 5.000 mAh, dan keduanya sama-sama mendukung pengisian daya cepat 33 W.

Di Eropa, Mi 10T bakal segera dipasarkan dengan harga mulai 499 euro (± Rp8,7 juta), sedangkan Mi 10T Pro mulai 599 euro (± Rp10,5 juta). Mi 10T ditawarkan dalam varian 6 GB/128 GB atau 8 GB/128 GB, sedangkan Mi 10T Pro dalam varian 8 GB/128 GB atau 8 GB/256 GB.

Xiaomi Mi 10T Lite

Xiaomi Mi 10T Lite / Xiaomi
Xiaomi Mi 10T Lite / Xiaomi

Di samping Mi 10T dan Mi 10T Pro, Xiaomi turut menyingkap Mi 10T Lite. Dari namanya langsung kelihatan kalau ponsel ini mengusung spesifikasi yang lebih inferior, tapi ternyata layarnya tetap istimewa berkat refresh rate 120 Hz.

Sama seperti milik kedua kakaknya, layar Mi 10T Lite juga memiliki bentang diagonal 6,67 inci dan resolusi 1080p. Jenis panel yang digunakan pun juga LCD, demikian pula lapisan kaca Gorilla Glass 5 yang memproteksi sisi depan dan belakangnya, lagi-lagi sama seperti Mi 10T dan Mi 10T Pro. Dari segi fisik, yang membedakan Mi 10T Lite hanyalah rangkanya terbuat dari plastik, bukan aluminium seperti kedua kakaknya.

Lubang kameranya yang berada di tengah dihuni oleh modul 16 megapixel. Lalu di belakang, Mi 10T Lite punya empat kamera: kamera utama 64 megapixel, kamera ultra-wide 8 megapixel, kamera macro 2 megapixel, dan depth sensor 2 megapixel.

Masuk ke pembahasan spesifikasi, ada satu fakta cukup menarik: Mi 10T Lite adalah ponsel pertama yang menggunakan Snapdragon 750G, chipset baru yang umurnya belum ada dua minggu. Variasi RAM/storage-nya sendiri ada dua, yakni 6 GB/64 GB dan 6 GB/128 GB. Di sektor baterai, ada unit 4.820 mAh yang juga mendukung fast charging 33 W.

Tanpa perlu terkejut, harga jual Mi 10T Lite jauh lebih bersahabat ketimbang Mi 10T maupun Mi 10T Pro. Di pasar Eropa, Xiaomi mematok harga mulai 249 euro (± Rp4,4 juta) untuk Mi 10T Lite.

Sumber: Xiaomi.

Fitbit OS 5.0 Dirilis, Hanya Tersedia untuk Fitbit Sense dan Versa 3

Agustus lalu, Fitbit memperkenalkan dua smartwach baru sekaligus, yaitu Fitbit Sense dan Versa 3. Tanpa harus terkejut, kedua perangkat tersebut datang membawa software baru di samping hardware baru.

Software yang saya maksud adalah Fitbit OS 5.0, sistem operasi versi terbaru yang Fitbit sebut sebagai update paling signifikan semenjak mereka merilis smartwatch pertamanya yang dilengkapi app store sendiri, Ionic, di tahun 2017.

Lewat sebuah blog post, Fitbit menjelaskan segala yang baru dari Fitbit OS 5 kepada kalangan developer pihak ketiga. Pembaruan yang paling utama adalah terkait tampilan visual dan pengoperasiannya, yang menurut Fitbit telah dioptimalkan dengan bentuk layar Sense dan Versa 3 yang sedikit lebih membulat ketimbang sebelumnya.

Penggunaan font baru, lalu optimasi elemen-elemen tampilan antarmuka lainnya telah diterapkan agar perangkat bisa lebih mudah digunakan selagi penggunanya bergerak. Soal pengoperasian, swipe dari kiri ke kanan kini berfungsi untuk kembali ke halaman sebelumnya. Lalu untuk kembali ke tampilan jam secara langsung, pengguna tinggal mengklik tombol di samping kiri kapan saja diperlukan.

Fitbit Sense

Yang agak mengkhawatirkan adalah, developer pihak ketiga dituntut untuk segera meng-update aplikasi buatannya agar dapat memaksimalkan pembaruan yang dibawa oleh Fitbit OS 5. Lebih menyusahkan lagi, developer harus menyiapkan dua versi aplikasi yang berbeda; satu untuk Fitbit OS 5, satu lagi untuk Fitbit OS 4.

Kenapa masih harus mendukung Fitbit OS 4? Kenapa tidak sepenuhnya move on ke Fitbit OS 5 sekalian? Well, keputusannya ada di tangan masing-masing developer, akan tetapi mereka harus mempertimbangkan fakta bahwa Fitbit OS 5 hanya tersedia untuk Sense dan Versa 3.

Fitbit sama sekali tidak punya rencana untuk merilis update Fitbit OS 5 pada smartwatchsmartwatch lamanya seperti Versa 2, Versa, Versa Lite, ataupun Ionic. Kalau Anda merupakan pengguna dari salah satu perangkat tersebut, Anda akan ‘terjebak’ di Fitbit OS 4.

Kesannya tidak adil memang, terutama untuk para konsumen Versa 2 yang baru sempat menggunakan perangkat tersebut selama satu tahun, dan sekarang sudah tidak lagi menerima software update versi terbaru. Bandingkan dengan watchOS 7, yang bahkan masih tersedia untuk Apple Watch 3 yang telah berusia tiga tahun.

Sumber: 9to5Google.

7 Alasan Huawei Nova 7 Patut Disoroti di Segmen Smartphone Kelas Menengah

Huawei Nova 7 resmi menyapa konsumen tanah air pada bulan Juli kemarin. Penerus Nova 5T itu datang membawa sejumlah pembaruan yang signifikan selagi masih mempertahankan harga yang cukup kompetitif.

Redaksi DailySocial cukup terkesan setelah menguji smartphone yang dijual seharga Rp6.899.000. Populasi perangkat di segmen ini memang bisa dibilang cukup tinggi, akan tetapi Nova 7 punya sejumlah daya tarik yang bisa memikat konsumen, terutama kalangan muda-mudi.

Buat yang belum sempat membaca ulasan lengkapnya, izinkan di artikel ini untuk menjabarkan keunggulan-keunggulan yang ditawarkan oleh Huawei Nova 7.

Desain premium

Dilihat sepintas, sulit menemukan perbedaan antara Nova 7 dan Nova 5T, dan ini sebenarnya merupakan hal yang positif mengingat desain Nova 5T memang sudah tergolong sangat premium di kelasnya. Meski mengandalkan rangka yang terbuat dari logam, bobotnya ternyata cukup ringan di angka 180 gram, dan tebal perangkat pun juga tidak lebih dari 7,96 mm.

Seperti yang bisa kita lihat, layarnya mengadopsi model hole-punch dengan lubang kamera yang kecil di ujung kiri atas. Bezel bawah yang tersisa sangatlah tipis, dan rasio screen-to-body Nova 7 mencapai angka 86,3%.

Layar OLED dengan sensor sidik jari terintegrasi

Huawei Nova 7

Bicara soal layar, di sinilah Huawei telah menerapkan upgrade besar. Panel yang digunakan bukan lagi LCD, melainkan OLED yang lebih kaya warna, dan yang memungkinkan Huawei untuk menyematkan sensor sidik jari di baliknya. Layar ini memiliki bentang diagonal 6,53 inci, dengan resolusi 2400 x 1080 pixel.

Kamera depan anti-mainstream

Saya bilang anti-mainstream karena di saat ponsel kelas menengah lain menawarkan kamera depan yang mampu merekam video dalam resolusi maksimum 1080p, Nova 7 malah sanggup merekam di resolusi 4K. Sesi narsis di malam hari pun juga bukan masalah buat kamera 32 megapixel f/2.0 ini, sebab ia turut dilengkapi fitur night mode berbasis AI.

Kamera belakang lengkap

Huawei Nova 7

Beralih ke kamera belakang, konsumen bakal menjumpai empat modul yang berbeda. Modul utamanya merupakan kamera 64 megapixel f/1.8 dengan sensor berukuran 1/1,7 inci. Selanjutnya, ada kamera ultra-wide dan kamera telephoto yang mendukung hybrid zoom 5x, masing-masing dengan sensor 8 megapixel dan lensa f/2.4. Melengkapi semua itu, ada kamera 2 megapixel untuk fotografi makro.

Fitur-fitur wajib seperti night mode tentu hadir sebagai standar, demikian pula image stabilization saat sedang merekam video beresolusi 4K. Kalau mau lebih kreatif lagi, ada mode khusus untuk merekam video menggunakan kamera depan dan belakang secara bersamaan.

Performa kencang dan 5G-ready

Chipset Kirin 985 yang tertanam pada Nova 7 tak hanya mewujudkan konektivitas 5G, tapi juga mampu menyuguhkan performa CPU maupun GPU yang lebih baik dibanding milik pendahulunya. Dipadukan dengan RAM berkapasitas 8 GB, nyaris semua game dapat ia jalankan dengan lancar di 60 fps.

Secara teknis, Nova 7 sudah siap tersambung ke jaringan 5G. Namun berhubung di Indonesia belum tersedia, untuk sementara dukungan 5G masih dikunci pada ponsel ini, dan baru akan dibuka saat jaringan 5G sudah beroperasi secara resmi di tanah air. Well, setidaknya konsumen Nova 7 bisa lebih lega mengetahui ponselnya siap move on ke 5G kapan saja jaringannya telah tersedia.

Baterai awet dan mendukung fast charging

Huawei Nova 7

Di atas kertas, Nova 7 mengemas baterai dengan kapasitas 4.000 mAh, dan hasil pengujian DailySocial sendiri menunjukkan bahwa perangkat ini mampu tahan sampai lebih dari 14 jam ketika dipakai untuk memutar video full-HD secara nonstop. Lebih lanjut, proses pengisiannya juga sangat cepat berkat dukungan fast charging 40 W.

EMUI 10.1 dengan Petal Search

Antarmuka EMUI 10.1 yang Nova 7 jalankan sudah memakai Android 10 sebagai basisnya. Bukan cuma itu, versi ini menghadirkan fitur cerdas bernama Petal Search, yang dapat digunakan untuk mencari dan mengunduh aplikasi yang belum tersedia pada Huawei AppGallery secara mudah. Proses update aplikasi pun juga tidak kalah simpel dan dapat dilakukan langsung dengan Petal Search.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Huawei.

Di Bawah 3 Jutaan, OPPO A33 dan A53 Sama-Sama Unggulkan Layar 90 Hz

Tren smartphone dengan layar yang memiliki refresh rate tinggi rupanya semakin tidak terbendung. Bahkan di segmen menengah ke bawah pun, jumlah smartphone dengan layar 90 Hz terus bertambah banyak.

Salah satu opsi terbaru yang tersedia di pasaran adalah OPPO A53, yang diluncurkan pada tanggal 21 Agustus lalu. Menariknya, OPPO baru saja meluncurkan varian anyar A53 yang membawa peningkatan spesifikasi. Yang tadinya dibekali RAM 4 GB dan kapasitas penyimpanan internal 64 GB sekarang telah di-upgrade menjadi 6 GB dan 128 GB.

Pemicunya, kalau menurut OPPO sendiri, adalah respon positif konsumen tanah air terhadap OPPO A53, dan sebagian besar ternyata mendambakan perangkat dengan RAM dan kapasitas storage yang lebih besar lagi. Gerak cepat memenuhi demand rupanya selalu menjadi rujukan dalam kamus OPPO.

Dalam kesempatan yang sama, OPPO turut memperkenalkan model lain yang lebih terjangkau, yaitu OPPO A33. Tentu saja ini masih dalam konteks smartphone dengan layar 90 Hz, sebab itu merupakan salah satu keunggulan yang ditawarkan oleh A33.

Pada kenyataannya, A33 punya banyak kemiripan dengan A53. Selain sama-sama mengusung Neo-Display 90 Hz dengan ukuran 6,5 inci dan resolusi HD+, A33 juga ditenagai oleh chipset anyar Qualcomm Snapdragon 460 seperti A53. Supaya pengalaman gaming maupun multimedia bisa lebih mulus lagi, OPPO tidak lupa menyematkan touch sampling rate 120 Hz pada kedua perangkat.

Yang membedakan A33 adalah kapasitas RAM, storage internal, dan kamera depannya. A33 mengemas RAM LPDDR4X 3 GB dan storage internal UFS 2.1 berkapasitas 32 GB – ekspansi via kartu microSD tetap didukung. Lalu kamera depannya cuma 8 megapixel, sementara A53 dilengkapi kamera depan 16 megapixel.

Selebihnya, kedua perangkat ini identik. Kamera belakangnya sama-sama ada tiga: kamera utama 13 megapixel, kamera macro 2 megapixel, dan kamera portrait 2 megapixel. Bahkan kapasitas baterainya pun juga sama-sama 5.000 mAh, serta telah mendukung teknologi pengisian daya cepat 18 W.

Untuk harganya, OPPO A53 6 GB/128 GB dijual seharga Rp3.099.000. Pilihan warna yang tersedia ada dua, yakni Fancy Blue dan Power Black, dan konsumen sudah bisa melakukan pemesanan sejak tanggal 1 hingga 9 Oktober melalui JD.id, sebelum akhirnya perangkat juga dijual di gerai offline mulai 10 Oktober.

OPPO A33 di sisi lain dibanderol seharga Rp2.299.000 saja, dan sudah dapat dipesan mulai tanggal 29 September hingga 1 Oktober melalui situs store.oppo.com/id, dan selanjutnya secara online maupun offline mulai 2 Oktober. Untuk pilihan warnanya juga ada dua, yaitu Moonlight Black dan Mint Cream.

Koreksi: Ada perubahan informasi untuk harga OPPO A53 resmi dari OPPO. 

Bagaimana OPPO Reno4 dan OPPO Watch Bisa Tetap Mendukung Hobi Berolahraga di Masa Pandemi

Kedengarannya memang klise, akan tetapi saya yakin tidak ada yang bisa memungkiri fakta bahwa peran smartphone dalam keseharian kita terus meningkat seiring berjalannya waktu. Situasi pandemi seperti sekarang pun juga semakin memantapkan posisi smartphone sebagai kebutuhan primer bagi sebagian besar orang.

Dari kacamata sederhana, smartphone sekarang kita pakai untuk hampir semua kegiatan. Bekerja atau belajar mungkin adalah kegiatan yang paling umum, tapi tidak sedikit juga yang mengandalkan smartphone untuk hal lain seperti memantau kesehatannya. Dalam konteks ini, tentu saja pengalaman yang terbaik bisa didapat ketika smartphone ditandemkan dengan smartwatch.

Bicara soal tandem smartphone dan smartwatch, OPPO Reno4 dan OPPO Watch adalah salah satu pasangan yang cukup memikat. Reno4 merupakan smartphone kelas menengah dengan spesifikasi yang mumpuni, sedangkan OPPO Watch merupakan smartwatch Wear OS dengan desain yang premium nan tangguh.

OPPO Reno4

Berbagai keunggulan Reno4 sangatlah relevan buat para penggemar olahraga. Ambil contoh baterainya, yang sudah mendukung teknologi pengisian daya cepat 30W VOOC Flash Charge 4.0, sehingga kapasitas baterainya bisa terisi cukup lumayan meski hanya dicolokkan sebentar selagi pengguna bersiap untuk lari pagi.

Fitur lainnya, seperti Smart AirControl yang memungkinkan pengendalian berbasis gesture, bakal sangat bermanfaat ketika pengguna harus mengoperasikan ponsel dengan tangan yang berkeringat di tengah-tengah sesi olahraga.

Lalu buat yang ingin tetap eksis di media sosial selama sedang berlari atau bersepeda, video selfie yang mereka ambil untuk diunggah ke Instagram atau TikTok dipastikan tidak terguncang-guncang berkat kamera depan yang mendukung fitur Ultra Steady Video.

OPPO Watch

Lalu untuk memantau aktivitas olahraganya sendiri, OPPO Watch dengan lima buah sensornya menjamin data yang direkam bisa lebih akurat ketimbang menggunakan smartwatch lain yang mengemas sensor lebih sedikit.

Berhubung OPPO Watch memakai sistem operasi Wear OS, integrasi dengan platform Google Fit merupakan salah satu keuntungan yang bisa dinikmati konsumen. Apapun jenis olahraganya, besar kemungkinan Google Fit bisa mengenalinya, sebab tercatat ada lebih dari 90 aktivitas fisik yang didukung.

OPPO Enco W51

Tentu saja kegiatan berolahraga akan lebih asyik jika ada musik yang menemani, terutama jika alunan musiknya benar-benar tidak terganggu oleh riuh di sekitar – yang pastinya sangat relevan sekarang di saat hampir semua anggota keluarga sebisa mungkin berdiam diri di rumah. Di sinilah TWS seperti OPPO Enco W51 yang dilengkapi fitur active noise cancellation (ANC) datang membantu.

Lebih lanjut, sertifikasi ketahanan air IP54 memastikan perangkat tetap dapat beroperasi dengan baik meski pengguna berkeringat bukan main, atau saat tidak sengaja terguyur hujan. Baterainya pun bisa tahan sampai 3,5 jam dalam sekali charge; kemungkinan besar Anda bakal kelelahan lebih dulu sebelum perangkatnya kehabisan daya.

OPPO Reno4 Virtual Run

Yang mungkin jadi pertanyaan adalah, bagaimana menyiasati hobi berolahraga di masa pandemi seperti sekarang? Mudah saja. Berolahragalah seperti biasa selagi menjaga jarak dengan orang lain. Di rumah atau di sekitaran rumah, ada banyak lokasi yang bisa dipakai tanpa perlu mengambil risiko berada di keramaian.

Bahkan OPPO sendiri juga mengamini ide seperti ini. Bulan Oktober nanti, mereka bakal menghelat ajang Reno4 Virtual Run, mengajak konsumen untuk ambil bagian dalam sebuah event olahraga lari sambil tetap mengikuti protokol kesehatan. Selagi menunggu, tidak ada salahnya Anda mendekatkan diri terlebih dulu dengan fitur-fitur OPPO Reno4 dan OPPO Watch yang sangat bermanfaat untuk kegiatan berolahraga.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO.

Nokia 2.4 dan Nokia 3.4 Diumumkan Bersama TWS Baru dan Sebuah Speaker Bluetooth

Sejak diambil alih lisensinya oleh HMD Global pada tahun 2016 lalu, Nokia telah menjadi brand yang sangat produktif di ranah smartphone Android, khususnya di kelas menengah ke bawah. Pandemi COVID-19 pun tidak menghalangi laju mereka. Baru-baru ini, mereka menyingkap dua smartphone anyar sekaligus: Nokia 2.4 dan Nokia 3.4.

Kita awali dari yang paling murah dulu, yakni Nokia 2.4 yang dijual dengan harga mulai 119 euro (± 2 jutaan rupiah). Ponsel ini mengemas layar 6,5 inci beresolusi HD+, dengan performa yang ditunjang oleh chipset MediaTek Helio P22, RAM 2 GB atau 3 GB, dan pilihan kapasitas penyimpanan internal 32 atau 64 GB.

Nokia 2.4

Nokia 2.4 mengemas sepasang kamera belakang, plus sebuah kamera selfie 5 megapixel. Namun yang lebih menarik adalah, Nokia turut menyematkan kapabilitas AI sehingga perangkat bisa mengaktifkan fitur-fitur seperti Night Mode atau Portrait Editor. Juga menarik adalah fakta bahwa ponsel ini sudah dibekali NFC.

Baterainya diklaim bisa tahan sampai dua hari pemakaian. Sepintas klaim ini terkesan terlalu ambisius, tapi cukup rasional jika melihat korelasi antara spesifikasi yang ditawarkan dengan modul baterai berkapasitas 4.500 mAh. Berhubung ini Nokia, pembaruan sistem operasi hingga dua tahun ke depan turut menjadi nilai jual utamanya, yang berarti ponsel ini siap di-update sampai Android 12.

Nokia 3.4

Beralih ke Nokia 3.4, semuanya sudah di-upgrade setidaknya satu level lebih tinggi. Cukup wajar mengingat banderol harganya memang sedikit lebih mahal di angka 159 euro (± 2,7 jutaan rupiah). Secara estetika, ia juga lebih memikat berkat lubang pada layar yang dihuni oleh kamera 8 megapixel.

Ukuran layarnya sendiri sedikit lebih kecil di angka 6,39 inci, tapi resolusinya sama-sama HD+. Urusan performa, Nokia 3.4 mengandalkan chipset Qualcomm Snapdragon 460, lengkap beserta RAM 3 GB atau 4 GB. Storage internalnya sendiri tersedia dalam dua ukuran, 32 GB atau 64 GB, dan seperti Nokia 2.4, ia juga mengemas slot microSD untuk keperluan ekspansi.

Di sektor kamera, Nokia 3.4 datang membawa tiga kamera belakang: kamera utama 13 megapixel, kamera ultra-wide 5 megapixel, dan depth sensor 2 megapixel. Baterainya punya kapasitas 4.000 mAh, dan perangkat juga hadir membawa NFC sebagai fitur standar. Satu kelebihan lain Nokia 3.4 dibanding Nokia 2.4 adalah, konektornya sudah USB-C.

Bersamaan dengan peluncuran dua smartphone baru ini, Nokia juga mengumumkan bahwa mereka akhirnya sudah mulai memasarkan Nokia 8.3, ponsel 5G yang mereka perkenalkan pertama kali pada bulan Maret lalu. Poin menarik dari presentasinya adalah, Nokia mengklaim ponsel ini mampu mencatatkan kecepatan koneksi internet yang lebih kencang ketimbang ponsel 5G lain meski sama-sama ditenagai chipset Snapdragon 765G.

TWS baru dan speaker Bluetooth berukuran mini

Nokia Power Earbuds Lite

Dalam kesempatan yang sama, Nokia turut memperkenalkan dua aksesori anyar yang cukup menarik. Yang pertama adalah Nokia Power Earbuds Lite, TWS anyar yang berukuran lebih ringkas dan lebih terjangkau daripada Nokia Power Earbuds.

Meski berukuran lebih kecil, TWS seharga 60 euro (± 1 jutaan rupiah) ini tetap punya daya tahan baterai yang cukup awet: sampai 5 jam dalam sekali pengisian, sedangkan charging case-nya siap menyuplai hingga 30 jam daya ekstra (total 35 jam). Kontrol sentuh pada sisi luar earpiece turut didukung, dan fisiknya secara keseluruhan tahan air dengan sertifikasi IPX7.

Nokia Portable Wireless Speaker

Untuk produk keduanya, Nokia Portable Wireless Speaker merupakan speaker Bluetooth 5.0 dengan wujud menyerupai Google Home Mini. Ukurannya benar-benar sangat ringkas, dengan diameter 86 mm dan tebal 50 mm, serta bobot hanya 160 gram. Harganya pun termasuk murah di angka 35 euro (± 600 ribuan rupiah).

Di dalamnya tersimpan driver berdiameter 43 mm, mikrofon, serta baterai yang bisa beroperasi hingga 4 jam penggunaan. Jika diperlukan, pengguna bisa menghubungkan dua unit yang sama untuk mendapatkan output stereo. Satu hal yang absen di sini adalah integrasi asisten virtual.

Sumber: HMD Global.

Trio Realme Narzo 20 Diluncurkan di India

Lini Realme Narzo pertama kali diperkenalkan pada bulan Mei lalu di India, sebelum akhirnya mendarat di tanah air sebulan setelahnya. Belum lama berselang, Realme sudah tancap gas dengan trio Narzo baru: Narzo 20A, Narzo 20, dan Narzo 20 Pro.

Duduk di posisi paling bawah adalah Narzo 20A. Desainnya kelihatan sangat mirip seperti Narzo 10A, akan tetapi spesifikasinya sudah mendapat pembaruan. Layarnya masih memiliki poni dan beresolusi HD+, akan tetapi ukurannya sedikit membesar menjadi 6,5 inci.

Narzo 20A mengemas chipset Qualcomm Snapdragon 665, lengkap beserta pilihan RAM 3 atau 4 GB, serta storage 32 atau 64 GB. Bagian belakangnya dihuni oleh tiga buah kamera: kamera utama 12 megapixel f/1.8, kamera monokrom 2 megapixel dan kamera retro 2 megapixel. Baterainya masih sama besarnya di angka 5.000 mAh seperti milik pendahulunya.

Realme Narzo 20

Di atasnya ada Narzo 20 yang mengusung chipset MediaTek Helio G85, RAM 4 GB, dan pilihan storage 64 atau 128 GB. Layar yang dipakai sama persis, baik ukuran maupun resolusinya. Namun yang sudah ditingkatkan lebih jauh adalah kamera belakangnya: kamera utama 48 megapixel, kamera ultra-wide 8 megapixel, dan kamera macro 2 megapixel.

Narzo 20 juga memiliki baterai berkapasitas paling besar – 6.000 mAh – dan yang lebih penting, ia sudah mendukung fast charging 18 W via sambungan USB-C. Narzo 20A di sisi lain masih berkutat dengan micro USB.

Realme Narzo 20 Pro

Di posisi teratas, ada Narzo 20 Pro yang kelihatan begitu mirip seperti Realme 7, baik dari segi desain maupun spesifikasi. Layar 6,5 incinya punya resolusi FHD+ dan refresh rate 90 Hz. Narzo 20 Pro juga merupakan satu-satunya yang tidak memakai poni di sini, digantikan oleh lubang kecil yang dihuni oleh kamera selfie 16 megapixel.

Seperti halnya Realme 7, Narzo 20 Pro turut mengandalkan chipset Helio G95. Realme menawarkan pilihan RAM 6 atau 8 GB, lengkap beserta kapasitas penyimpanan 64 atau 128 GB. Baterainya punya kapasitas 4.500 mAh, tapi yang istimewa, sudah mendukung teknologi pengisian cepat SuperDart Charge 65 W.

Beralih ke belakang, tampak ada empat modul kamera: kamera utama 48 megapixel, kamera ultra-wide 8 megapixel, kamera monokrom 2 megapixel dan kamera macro 2 megapixel. Sensor sidik jarinya sendiri sudah ditanamkan ke tombol power-nya.

Di India, Realme saat ini telah memasarkan ketiganya dengan harga sebagai berikut:

  • Realme Narzo 20A mulai 8.499 rupee (± 1,7 juta rupiah)
  • Realme Narzo 20 mulai 10.499 rupee (± 2,1 juta rupiah)
  • Realme Narzo 20 Pro mulai 14.999 rupee (± 3 juta rupiah)