YouTube Disebut Sedang Menguji Fitur Rekomendasi Unduhan

Rumor terbaru yang dilaporkan oleh AndroidPolice mengatakan bahwa YouTube sedang menguji fitur rekomendasi unduhan video. Fitur ini pertama kali ditemukan oleh seorang pengguna Twitter @JazliAziz, di mana terlihat sebuah panel baru bernama “Recommended Download” muncul ketika ia membuka menu unduhan di aplikasi YouTube-nya.

Fitur serupa sudah dijumpai di Netflix yang tampaknya menjadi referensi bagi YouTube guna mendorong lebih banyak orang untuk mulai secara aktif menggunakan fitur download. Kendati dari sisi lain, fitur download bisa saja memangkas jumlah orang yang menonton video secara online yang notabene justru menurunkan jumlah aktivitas di layanannya.

Berkaca pada kasus serupa, tampaknya fitur ini masih sedang diuji karena pengguna di AS dan banyak negara lain masih belum dapat mengakses fitur tersebut. Kebiasan ini bukan yang pertama, dan pada akhirnya kepastian apakah fitur ini akan digulirkan secara global masih belum bisa dipastikan.

youtube-downloads

YouTube sendiri belum buka suara terkait kabar ini. Sementara di kabar lainnya mereka disebut sedang mempersiapkan fitur rekomendasi baru untuk pengguna seluler dan desktop. Berbeda dengan rumor soal fitur rekomendasi unduhan, rekomendasi yang ini memberikan saran berdasarkan beberapa indikator, antara lain kata kunci, creator, dan topik terkait untuk membantu pengguna menelusuri video demi video.

Fitur download di YouTube sendiri hadir lima tahun yang lalu. Terus diperluas, kini 154 dari 195 negara yang bisa mengakses YouTube sudah merasakan manfaatnya. Beberapa negara harus berlangganan YouTube Premium untuk bisa menggunakannya, sementara beberapa bagian lainnya tidak termasuk Indonesia.

Sumber berita AndroidPolice dan gambar header Pixabay.

YouTube Versi iOS Kedatangan Gesture Baru untuk Menavigasikan Video

Sekitar 70 persen dari sesi menonton YouTube berlangsung di perangkat mobile. Singkat cerita, ada lebih banyak pengunjung YouTube yang menggunakan smartphone ketimbang komputer, sehingga wajar apabila YouTube terus berupaya untuk menyempurnakan aplikasi mobile-nya.

Minggu ini, aplikasi YouTube versi iOS bakal kedatangan fitur baru yang sepele namun menarik, yaitu gesture swipe untuk menavigasikan video yang ditonton: usap layar ke kiri untuk lompat ke video selanjutnya yang terdapat pada daftar rekomendasi, usap ke kanan untuk kembali ke video yang terakhir ditonton.

Videonya pun akan dilanjutkan dari posisi terakhir yang ditonton. Selain dalam orientasi landscape, gesture ini juga dapat digunakan ketika perangkat dalam orientasi portrait. Kalau Anda ingat, YouTube sebenarnya juga sudah lama punya gesture double tap untuk memajukan atau memundurkan video 10 detik, dan itu sangat ideal dikawinkan dengan gesture baru ini.

Navigasi yang lebih mudah berkat gesture baru ini tentu diharapkan bisa semakin mendongkrak penggunaan YouTube di kalangan pengguna smartphone. YouTube sendiri belum lama ini juga sempat meluncurkan fitur Stories, dan itu juga salah satu upaya mereka dalam meminang hati para pengguna smartphone.

Mengapa harus sekeras itu usaha mereka? Sebab ini berpotensi memaksimalkan upaya monetisasi mereka lewat fitur-fitur seperti Super Chat misalnya. Sayangnya, YouTube sejauh ini masih belum bilang kapan gesture baru ini bakal tersedia di versi Android-nya.

Sumber: TechCrunch.

Memutar Lagu di Pandora Kini Bisa dengan Perintah Suara

Teknologi diciptakan tak lain adalah untuk mempermudah tugas dan aktivitas manusia. Sehingga ketika teknologi asisten virtual muncul, ia disambut dengan sangat baik dan pengembangannya telah sampai di level yang menggembirakan. Pilihannya juga beragam, ada Google Assistant, Siri, Amazon Alexa dan beberapa nama yang belum terlacak radar.

Hanya masalah waktu untuk melihat integrasi teknologi asisten suara itu merambah sektor streaming. Dan Pandora menjadi yang pertama melakukannya.

Menggandeng teknologi pengenal musik dari SoundHound, Pandora secara resmi meluncurkan inisiasi baru berupa asisten virtual yang dapat menerima input perintah suara layaknya Siri atau Amazon Alexa.

Diluncurkan untuk Android dan iOS, saat aplikasi dibuka dan pengguna mengaktifkan mode suara, kemudian mengucapkan Hey Pandora, maka aplikasi dapat merespon perintah-perintah yang diberikan, misalnya perintah memutar musik, podcast atau stasiun radio, menambah atau mengurangi volume, mengganti lagu, jeda atau melakukan perintah navigasi dasar lainnya.

T1-Search_Galantis

Mirip dengan Siri, Pandora juga dapat merespons perintah yang lebih samar, misalnya perintah “memainkan sesuatu yang baru,” “bermain lebih seperti ini,” “mainkan musik yang saya sukai,” dan banyak lagi. Menurut chief product officer Pandora, Chris Phillips, pencarian suara akan disesuaikan dengan preferensi dan kebiasaan setiap pengguna selama menggunakan layanan.

Menurut Pandora, pemahaman prediktif tentang preferensi pendengar individu didukung oleh Music Genome Project-nya yang baru. Dan mode ini dikonfirmasi akan tersedia untuk semua pengguna, baik yang gratis maupun yang membayar untuk Pandora Premium. Fitur ini sudah diluncurkan untuk beberapa pengguna di iOS dan Android, dan akan terus diluncurkan untuk lebih banyak pengguna selama beberapa bulan ke depan.

Sumber berita Techcrunch.

[Review App] Menjajal Canva di Smartphone, Wow Simple Banget!

Membuat poster, spanduk, undangan atau kartu ucapan kini jauh lebih mudah dibandingkan satu dekade lalu. Sekarang ini ada banyak sekali tool baik yang berbasis web, mobile ataupun aplikasi desktop tersedia untuk dipakai. Beberapa dapat dipergunakan secara cuma-cuma, sebagian lainnya berstatus premium dengan biaya tertentu.

Salah satu tool yang cukup menarik adalah Canva yang kehadirannya di Indonesia terbilang baru. Startup asal Australia ini mendeklarasikan kedatangannya ke tanah air pada 2017 meskipun basis penggunanya sudah lebih dulu besar.

Sebelum kita lanjut ke fitur-fitur di aplikasinya, mari kita gali dulu profil Canva ini.

Apa itu Canva?

Canva adalah aplikasi desain grafis menjembatani penggunanya untuk dengan mudah merancang berbagai jenis material kreatif secara online. Mulai dari mendesain kartu ucapan, poster, brosur, infografik, hingga presentasi. Canva saat tersedia dalam beberapa versi, web, iPhone, dan Android.

Sejarah Canva dimulai pada tahun 2012, tepatnya pada tanggal 1 Januari yang menjadi hari lahirnya. Canva didirikan oleh Melanie Perkins yang sebelumnya juga mendirikan Fusion Books, penerbit buku ternama di Australia. Di tahun pertama debutnya, Canva melejit dengan membukukan rekor pengguna sebanyak 750.000.

Lima tahun berjalan, di tahun 2017 Canva mencapai fase di mana perusahaan mulai membukukan laba. Saat itu mereka sudah mempekerjakan 200 orang pegawai yang tersebar di kantor Australia dan San Fransisco. Salah satu pemasukan terbesarnya datang dari pengguna premium yang berjumlah sebanyak 294.000 pengguna. Per 2017, Canva mempunyai 10 juta pengguna dengan cakupan layanan hingga 169 negara.

Review Canva

Interface Canva

Saya sudah cukup lama mendengar nama Canva, kebetulan salah satu teman saya mengelola bisnis di bidang percetakan dan memilih Canva sebagai salah satu tool desainnya. Dah oh ya, saya juga pernah membuat tutorial Canva versi web yang barangkali bisa jadi bacaan tambahan.

Di Play Store, Canva bisa diunduh secara gratis dan berukuran cukup ringan hanya 24MB. Jadi, seharusnya perangkat entry level dengan RAM 1GB dan memori 8GB pun bisa menggunakannya.

Saat pertama dijalankan, Canva menyambut saya dengan empat poster yang secara singkat memperlihatkan fitur-fitur di dalamnya. Anda boleh memilih melihat semuanya atau melewatkan dengan men-tap opsi skip di bagian kiri bawah. Selanjutnya, Anda diminta untuk membuat akun – prosedur standar di hampir semua layanan internet. Bukan hal baru. Setelah login, Anda akan langsung disambut deretan template yang dikelompokkan berdasarkan platform, seperti Instagram Post, Instagram Story, Facebook Post, Invitations, dan lain sebagainya.

canva interface_1

 

Jika Anda sudah berada di bagian utama, seperti itulah layout utama Canva, tidak ada yang lain. Tapi saya justru suka, karena lebih sederhana dan saya bisa lebih fokus pada desain yang jadi fungsi utamanya.

Di laman utama ini, Canva mengelompokkan template ka dalam kategori yang berbeda, seperti yang sudah saya sebutkan di atas. Tampilan untuk masing-masing kategori juga tak jauh berbeda, hanya ada imbuhan satu template blank jika Anda ingin merancang materi baru dari nol. Layout serupa juga akan Anda jumpai misalnya Anda melakukan pencarian dengan kata kunci tertentu. Saya mencoba “birthday”, hasilnya terlihat di screenshot ketiga ini.

canva interface_2

 

Masih soal interface, di laman utama hanya ada ada dua menu yang diletakkan di bagian bawah, yaitu Create a design dan Your designs. Menu Create a design sendiri jika ditap tidak akan memberi respon, karena sejatinya Anda sudah berada dalam proses pembuatan design, tinggal memilih salah satu dari template-template yang tampil. Sedangkan menu Your designs memuat daftar desain poster atau spanduk yang sudah pernah Anda buat sebelumnya. Berarti, jika Anda belum pernah membuat sama sekali, isinya akan kosong.

Sedangkan di bagian teratas ada kolom pencarian yang fungsinya untuk membantu pengguna menemukan template spesifik sesuai kebutuhan. Seperti yang tadi dicontohkan, pakai kata kunci birthday, atau misalnya workshop, motivasi, dan lain-lain.

Fitur-fitur Canva

Template Siap Pakai

Screenshot_2018-08-07-07-50-44-658_com.canva.editor

 

Fitur utama dan yang membuat jutaan orang menyukainya adalah ketersediaan template yang sangat beragam, walaupun beberapa di antaranya berbayar. Tapi, opsi gratisnya saja sudah lebih dari cukup untuk dipakai di berbagai acara atau kepentingan. Gampangnya, pilihan gratis Canva tidak akan habis meskipun dipakai untuk desain poster acara berbeda setiap minggunya. Jadi, sudah lebih dari cukup. Tinggal bagaimana kreativitas Anda merancang poster yang menarik.

Font

Screenshot_2018-08-07-10-06-54-844_com.canva.editor

 

Setelah template dipilih, selanjutnya pengguna bisa mengubah teks termasuk jenis hurufnya. Ada ratusan jenis huruf (font) yang bisa dipilih, tergantung selera Anda. Saya cukup puas dengan opsi yang mereka suguhkan, terlebih prosedur penggunaannya tidak berbelit-belit.

Warna

Screenshot_2018-08-07-09-37-36-610_com.canva.editor

 

Jika huruf sudah diganti, pengguna juga boleh mengubah warna teksnya. Pilihan warnanya juga beragam dan sepertinya Canva cenderung menyarankan opsi warna yang populer.

Format

Screenshot_2018-08-07-07-53-00-932_com.canva.editor

 

Format juga didukung di Canva, sehingga pengguna bisa memilih untuk menampilkan teks dalam cetak miring, tebal atau kapital. Kemudian ada juga pilihan perataan, bisa rata kiri, tengah atau kanan. Lalu, Canva juga menyediakan opsi untuk mengatur jarak antar karakter dan baris, istilahnya spacing.

Background

canva background

 

Nah, ini bagian yang tak boleh ketinggalan. Canva memberikan banyak opsi untuk mengubah tampilan background, di antaranya mengambil foto dari galeri memori lokal, gambar dari Canva, warna solid dan juga pemanis berupa filter.

Duplikasi

Fitur ini membantu pengguna mempercepat duplikasi pengaturan teks, di mana pengguna nantinya hanya tinggal mengganti isi teks duplikasi dengan teks yang baru.

Ekstra Konten

Tool-tool tadi tersedia secara default, memudahkan modifikasi template yang sudah ada. Di luar itu, Canva juga menyediakan tool ekstra yang mencakup semua fitur-fitur di atas. Biasanya tool ini dipergunakan untuk desain yang dirancang dari nol.

Screenshot_2018-08-07-07-54-23-243_com.canva.editor

 

Di tool ini, Canva menyediakan berbagai input misalnya menambahkan teks, gambar, grafis dan juga template.

Share dan Download

Fitur share untuk membagikan poster yang baru saja dibuat, dan di saat bersamaan Canva juga akan mengunduh poster ke memori lokal. Seperti di banyak layanan, Anda dapat membagikan poster ke berbagai layanan pihak ketiga.

Screenshot_2018-08-07-07-54-59-172_android

 

Kesimpulan

Dari sisi interface, saya sangat menyukai konsep Canva, di mana pengembang sepertinya menginginkan agar pengguna fokus pada desain yang jadi kelebihannya. Layout yang dipakai juga menghindarkan pengguna dari langkah-langkah yang tidak perlu.

Sedangkan dari sisi fungsi utamanya, Canva hampir tanpa cela, mudah digunakan terutama untuk level pemula, cepat dan ringan. Hasil posternya juga sangat bagus. Jika harus memberikan nilai, saya beri 9 dari 10. Tapi, untuk pengguna yang sudah terbiasa dengan dunia desain grafis yang rumit, mungkin membutuhkan tool yang lebih powerfull.

Satu hal yang saya keluhkan adalah ukuran kanvas yang relatif kecil. Sementara ada ruang kosong di antara bar menu dan ikon plus (+) yang bisa ditekan guna memberi ruang lebih untuk kanvas.

Sparks

  • Ukuran file kecil, tak boros kuota dan memori.
  • Performa sangat baik di smartphone entry level.
  • Interface sederhana sekali, sehingga ramah untuk semua kalangan.
  • Pilihan template yang super banyak.

Slacks

  • Ukuran kanvas yang relatif kecil. Tapi akan dipengaruhi ukuran layar perangkat yang dipakai.
  • Fungsi share dan download jadi satu, sehingga pengguna tidak bisa memilih salah satunya saja.

Referensi tambahan: Wikipedia dan gambar header Digitaljen.

Application Information Will Show Up Here

Xiaomi Diam-diam Rilis Browser Ringan dan Cepat untuk Android

Tanpa perayaan atau pengumuman apapun, pabrikan asal Tiongkok Xiaomi resmi punya aplikasi peramban seluler untuk pengguna smartphone berbasis Android. Dinamai Mint Browser, platform baru buatan Xiaomi ini akan bersaing dengan sederet nama-nama besar seperti Opera Mini, Google Chrome, UC Web dan Firefox.

Memiliki ukuran hanya 11 MB dan bebas iklan, Mint memboyong sebagian besar fitur yang dapat dijumpai di peramban seluler modern namun dengan beban yang ditekan seminimal mungkin. Meski terkesan ringkas, Mint menawarkan pengalaman browsing web multi-tab yang handal di samping menyediakan modus incognito untuk yang tak ingin “diawasi”.

Ketika Mint dijalankan, ia akan menyambut pengguna dengan daftar situs web yang dipilih sebelumnya. Daftar ini sudah barang tentu dapat dimodifikasi, ditambahkan atau juga dikurangi. Di bagian atas, ada juga bilah pencarian di mana Anda dapat memilih mesin pencari favorit, seperti Google dan Bing. Peruntukannya yang spesifik untuk perangkat minimalis terasa masuk akal dengan adanya fitur memangkas penggunaan data dan kemampuan me-render laman web dengan kecepatan yang sangat baik.

mint-browser

Bagi mereka yang gemar membaca di malam hari, Mint juga menawarkan mode gelap, fitur yang dimaksudkan untuk mengurangi kelelahan pada mata. Bahkan, dengan kemasannya yang terlihat minimalis, Mint Browser mampu menawarkan keleluasaan kepada pengguna untuk beralih dari satu agen ke agen pengguna lainnya dan memilih versi iPhone atau Desktop dari situs web favorit mereka.

Bagi yang ingin mencoba rasa Mint Browser buatan Xiaomi ini, Anda tidak harus berdomisili di India seperti yang dilaporkan oleh sejumlah media. Karena redaksi Dailysocial telah mencoba mengunduh aplikasi dan berhasil. Mint tersedia di Google Play Store dan kompatibel untuk ponsel yang berjalan di Android 4.4 atau lebih tinggi.

Application Information Will Show Up Here

Sumber berita GSMArena.

Pengguna Telegram Kini Bisa Membuat Jajak Pendapat

Ketika berada dalam sebuah grup Telegram dengan jumlah anggota yang sangat banyak, tentu sangat sulit untuk menyatukan suara tentang sebuah gagasan. Tapi Telegram sepertinya memahami problema itu dan menghadirkan solusi tepat dengan meluncurkan fitur polling yang memudahkan penghuni grup mengorganisir sebuah gagasan.

Untuk meningkatkan respon pengguna akan suatu poling, Telegram memberikan keleluasaan kepada pembuat jajak pendapat untuk meneruskan poling ke grup ataupun percakapan pribadi. Tetapi demi privasi, pemberi suara atau voter tidak akan ditampilkan di dalam poling.

telegram_poll-324x640

Telegram tidak menyebutkan secara spesifik untuk siapa pembaruan ini. Jadi, saya berasumsi bahwa semua versi, baik smartphone maupun desktop akan kebagian jatah fitur polling namun mungkin dengan jadwal distribusi yang berbeda. WindowsCentral sendiri merilis laporan bahwa fitur poling juga mendarat di versi desktop browser, versi Telegram paling minimalis yang pernah ada.

Selain melepaskan fitur poling, Telegram juga menggulirkan fitur pencarian gambar dan perbaikan bugs khusus untuk perangkat iOS. Fitur pencarian gambar Web Search dihadirkan untuk membantu pengguna menemukan foto atau video untuk dikirimkan ke teman atau sekadar menjadi gambar profil. Yang terakhir, Telegram juga melakukan perbaikan atas bugs di versi 5.1.1 yang dilaporkan oleh banyak pengguna.

4c597bab7ceaec4c98

Untuk mendapatkan pembaruan dan perbaikan di atas, Anda wajib mengunduh versi terbaru Telegram baik di platform Android ataupun iOS.

Sumber berita Telegram.

Melakukan Panggilan Grup WhatsApp di Perangkat iOS Kini Jauh Lebih Mudah

Setelah diam-diam memperkenalkan mode gambar-dalam-gambar untuk perangkat berbasis Android, pengembang aplikasi WhatsApp kali ini merilis pembaruan anyar yang gantian ditujukan untuk pengguna iOS. Jadi jika Anda memiliki iPhone, sekarang membuat panggilan grup lebih dipermudah, tidak lagi menggunakan cara lama yang dianggap menyulitkan.

Untuk memulai panggilan grup – baik suara maupun video – pengguna WhatsApp Android dan juga iOS harus terlebih dahulu memulai panggilan ke satu orang kemudian baru mengundang kontak yang lain untuk bergabung ke obrolan. Ini adalah satu-satunya cara untuk melakukan panggilan suara atau video grup. Pengguna tidak bisa langsung mengundang empat orang teman untuk mengobrol lewat dua opsi media tersebut.

Tapi cara lawas itu sudah tidak lagi dijumpai di iPhone. WhatsApp telah meluncurkan tombol shortcut baru untuk panggilan grup yang memungkinkan pengguna untuk memulai panggilan suara atau video langsung dari grup. Pengguna nantinya harus memilih empat orang kontak atau kurang dari kontak-kontak yang tergabung di dalam grup lalu membuat panggilan seperti biasa.

WhatsApp-Group-Video

Lalu bagaimana jika saya ingin melakukan panggilan grup tetapi teman yang ingin saya ajak mengobrol tidak tergabung di dalam grup apapun? Tenang, WhatsApp juga sudah menyiapkan alat bantunya untuk Anda.

WhatsApp juga melakukan polesan ke menu tab ‘Panggilan’. Sekarang pengguna iPhone dapat men-tap ikon panggilan baru di sudut kanan atas aplikasi dan memilih kontak-kontak yang ingin diajak ngobrol baik via suara ataupun video. Semudah itu. Tapi memang benar batasan panggilan grup di WhatsApp masih belum berubah, masih maksimal empat orang.

Fitur baru ini sementara hanya tersedia untuk pengguna iPhone dan diperkirakan bakal menyapa pengguna Android tak lama setelahnya. Tapi WhatsApp belum bicara kapan waktu tepatnya.

Sumber berita Techcrunch dan gambar header Pixabay.

Pengguna Perangkat iOS Bakal Bisa Membelikan Konten In-App Purchase untuk Orang Lain

Kalau kita perhatikan, belakangan ini semakin banyak developer aplikasi maupun game mobile yang menerapkan model bisnis freemium. Jadi aplikasi atau game-nya bisa diunduh secara cuma-cuma, akan tetapi ada opsi subscription atau konten yang harus dibeli di dalamnya (in-app purchase) guna membuka fitur lengkapnya.

Model seperti ini jelas lebih sustainable, sehingga wajar apabila Apple kemudian memutuskan untuk mengubah kebijakan di App Store-nya. Berkat perubahan ini, developer dapat menerapkan fitur supaya konsumen bisa membayar subscription atau membeli konten, tapi bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk teman atau keluarganya.

Sebelum ini, fitur gifting semacam ini hanya berlaku untuk aplikasi atau game berbayar saja, bukan konten di dalamnya. Caranya dengan mengklik icon tiga titik di sebelah tombol beli pada halaman aplikasi di App Store, lalu memilih opsi “Gift App…” dan mencatumkan email kontak yang hendak dihadiahi.

Ke depannya, pengguna perangkat iOS juga dapat membelikan in-app purchase maupun subscription untuk orang lain, meski seperti apa mekanismenya masih belum diketahui. Sekali lagi ini merupakan langkah yang wajar mengingat semakin banyak developer yang beralih dari model premium ke freemium.

Sumber: MacRumors.

Microsoft Rilis Aplikasi Berita Terkurasi yang Murni Mengandalkan AI

Pergeseran distribusi konten ke konten terkurasi terlihat cukup jelas belakangan ini. Sejumlah platform memilih untuk ikut ambil bagian. Bahkan nama-nama besar seperti Google, Facebook, dan Apple secara khusus merancang aplikasi sendiri untuk mengakomodasi fokus ini. Semuanya mencoba menghadirkan konten yang sesuai dengan minat pengguna.

Sebagian besar konten yang dihadirkan melalui proses penyaringan yang dikontrol menggunakan algoritma. Dan kini dengan motif yang sama, Microsoft resmi mengumumkan aplikasi berita baru untuk perangkat Android bernama Hummingbird.

Hummingbird adalah aplikasi berita yang berbasiskan kecerdasan buatan dalam menghantarkan konten-konten pilihannya. Tetapi tidak seperti aplikasi Microsoft News yang menggunakan editor manusia untuk mengkurasi konten, Hummingbird bergantung pada teknologi AI dalam memilih dan menghantarkan berita ke hadapan pengguna.

Microsofts-new-Hummingbird-app-uses-AI-to-deliver-personalized-news.jpg

Hummingbird bekerja dengan cara mempelajari riwayat pencarian Anda dari waktu ke waktu untuk meningkatkan relevansi dari berbagai sumber. Untuk mulai menggunakan Hummingbird, pengguna wajib mendaftar menggunakan akun Microsoft atau LinkedIn. Selanjutnya pengguna akn diminta untuk membuat umpan yang dipersonalisasi dengan memilih beberapa kategori seperti Hiburan, Politik, dan Sains dan Teknologi, dan subkategori seperti Selebriti, Film, dan Pemungutan suara. Artikel dalam kategori tersebut akan tampil di bagian atas layar beranda aplikasi, dan seiring waktu mulai menyelaraskan diri agar sesuai dengan preferensi bacaan pengguna.

Saat ini Hummingbird masih eksklusif terbatas di kawasan Amerika Serikat. Tetapi kemungkinan besar dalam waktu dekat Microsoft juga akan memboyongnya ke kawasaan Eropa dan benua lainnya.

Sumber berita AndroidPolice.

Application Information Will Show Up Here

Aplikasi Lensa Buatan Prisma Labs Punya Kemampuan Edit Foto Instan untuk Mempercantik Selfie

Aplikasi Prisma pernah menghebohkan jagat teknologi dengan inovasinya yang mampu mengubah foto biasa menjadi karya seni yang cantik. Kesuksesan itu membuat Prisma Lab – pengembang Prisma, terus menggali kemampuan teknologi kecerdasan buatan miliknya dan melahirkan aplikasi baru bernama Lensa yang sudah tersedia di iOS. Januari mendatang, Lensa disebut bakal dihadirkan juga ke platform Android.

Sebagaimana dikatakan kepada Techcrunch, Lensa adalah aplikasi edit foto instan yang mampu memperbaiki, mengubah, mempercantik dan meningkatkan detail foto selfie yang diambil dari perangkat smartphone.

Kemampuan Lensa antara lain memutihkan gigi, mewarnai alis, mengubah kecerahan kulit, menghapus noda, menghaluskan tekstur rambut dan wajah, ketajaman mata dan lain sebagainya. Saking lengkap dan prosesnya yang mudah, Prisma Labs menyebut aplikasi barunya ini sebagai aplikasi Photoshop sekali sentuh. Lebih jauh, Lensa juga mampu memperbaik distorsi lensa yang diakibatkan jarak bidik yang terlalu dekat.

Tak sebatas mengubah foto selfie menjadi lebih cantik, Lensa juga bisa menambahkan efek blur di latar belakang foto sehingga objek utama akan terlihat lebih menonjol seperti efek bokeh yang belakangan menjadi fitur di banyak smartphone.

300x0w2

Untuk menghadirkan kemampuan ini, Prisma Labs mengaku menggunakan teknologi kecerdasan buatan miliknya. Algoritma yang ditanamkan memberi kemampuan instan kepada aplikasi untuk melakukan perbaikan tanpa melibatkan penyesuaian dari pengguna. Namun juru bicara Prisma Labs menegaskan meski aplikasi bekerja secara otomatis, namun pengguna memegang kendali atas seberapa tinggi intensitas perbaikan yang diterapkan ke dalam foto.

Di App Store dijelaskan pula bahwa Lensa bukanlah aplikasi gratis, melainkan menerapkan sistem berlangganan sebesar $4.99 per bulannya. Namun kepada Techcrunch Prisma Labs mengatakan untuk versi gratis, tidak akan ada watermark dan iklan. Jadi pengguna boleh memutuskan untuk berlangganan atau tidak tanpa harus dibatasi oleh keduanya.