WhatsApp Rilis Fitur Transfer Riwayat Percakapan dari Android ke iOS

WhatsApp memang merupakan aplikasi lintas platform, dan pengguna perangkat Android maupun iOS memang bisa saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya tanpa ada batasan tertentu. Yang kerap jadi masalah adalah ketika pengguna hendak berpindah dari platform Android ke iOS, ataupun sebaliknya, sebab data riwayat percakapannya tidak bisa dipindah.

Kabar baiknya, WhatsApp diam-diam rupanya telah menggodok fitur transfer riwayat percakapan lintas platform. Fitur ini mereka umumkan bersamaan dengan peluncuran Samsung Galaxy Z Fold3 dan Z Flip3, sekaligus menjadikan kedua ponsel foldable terbaru Samsung tersebut sebagai yang pertama kebagian jatahnya.

Berkat fitur baru ini, para pengguna iPhone jadi bisa memindahkan seluruh chat history WhatsApp mereka, termasuk halnya foto dan voice memo, menuju ke Z Fold3 atau Z Flip3. Namun ketimbang mengandalkan koneksi internet, prosesnya mengharuskan pengguna menghubungkan kedua perangkat via kabel Lightning ke USB-C. Sepertinya ini memang merupakan taktik Samsung untuk menarik minat pembeli, termasuk halnya para pengguna iPhone.

Satu hal yang perlu dicatat adalah, data chat history yang ditransfer dari iPhone ke perangkat Android ini akan menimpa (overwrite) seluruh data cloud backup yang pengguna miliki. Jadi jangan harap riwayat percakapan di kedua platform dapat digabung menjadi satu. Sepertinya ini memang terkendala sistem enkripsi end-to-end yang WhatsApp terapkan.

Dalam beberapa minggu ke depan, fitur ini juga akan tersedia untuk deretan ponsel Samsung yang menjalankan minimal sistem operasi Android 10. Sayangnya WhatsApp sejauh ini masih bungkam terkait ketersediaan fitur ini di perangkat Android lain. WhatsApp juga tidak menjelaskan apakah ke depannya pengguna juga dapat melakukan hal sebaliknya, yakni memindah data chat history dari perangkat Android ke iPhone.

Sumber: The Verge.

WhatsApp Bakal Hadirkan Fitur Multi-Device, Satu Akun Bisa Digunakan di Empat Perangkat Lain Sekaligus

Setelah sekian lama, WhatsApp akhirnya mulai mengabulkan salah satu permintaan terbanyak dari para penggunanya, yakni fitur multi-device yang memungkinkan satu akun WhatsApp untuk digunakan di lebih dari satu perangkat secara bersamaan, tanpa perlu bergantung terhadap smartphone.

Anda mungkin heran kenapa WhatsApp butuh waktu begitu lama untuk menghadirkan fitur semacam ini, yang di banyak aplikasi chatting lain sudah tersedia sejak lama. Alasan WhatsApp rupanya berkaitan dengan faktor privasi dan enkripsi end-to-end. Mereka pada dasarnya harus mendesain ulang arsitektur teknologi WhatsApp demi mewujudkan fitur multi-device selagi mempertahankan sederet fitur keamanan yang ditawarkannya selama ini.

Seperti yang kita tahu, WhatsApp saat ini memang sudah bisa kita gunakan di komputer ataupun laptop, akan tetapi pengalaman yang kita dapat bukanlah pengalaman multi-device yang sesungguhnya. Pasalnya, WhatsApp yang kita buka di perangkat desktop itu hanya sebatas menjadi cermin dari aplikasi WhatsApp di smartphone.

Itu berarti semua koneksi, sinkronisasi data, enkripsi, dan lain sebagainya berjalan di aplikasi WhatsApp pada smartphone, bukan di komputer atau laptop secara langsung. Menurut WhatsApp, ini adalah cara termudah untuk menghadirkan pengalaman ‘multi-device‘ tanpa berkompromi soal keamanan, meski memang pengalamannya jadi sangat terbatas.

Batasan yang paling utama tentu saja adalah ketergantungan terhadap smartphone. Kalau aplikasinya di smartphone tiba-tiba force closed, maka WhatsApp di laptop jadi tidak bisa digunakan. Demikian pula ketika smartphone kehilangan koneksi data, atau malah kehabisan daya, WhatsApp di perangkat desktop pun jadi tidak bisa diakses sama sekali.

WhatsApp punya penjelasan yang sangat merinci di blog Facebook Engineering terkait teknologi baru yang mereka terapkan untuk mewujudkan pengalaman multi-device yang sesungguhnya. Sederhananya, setiap device kini dapat terhubung langsung ke server, dan semua pesan yang pengguna kirim akan selalu terenkripsi, tidak peduli dari perangkat mana pun mereka mengirimnya.

Perlu dicatat, fitur multi-device ini memungkinkan satu akun WhatsApp untuk digunakan di empat perangkat lain secara bersamaan, asalkan perangkat lainnya itu bukan smartphone. Bisa jadi ini merupakan indikasi kalau WhatsApp juga tengah menggodok aplikasi versi terpisah untuk iPad dan tablet Android.

Fitur multi-device ini masih akan meminta pengguna untuk menghubungkan perangkat lain dengan memindai kode QR menggunakan ponselnya sebagai langkah awal, tapi sekarang juga ditambah dengan autentikasi biometrik. Usai dihubungkan, perangkat bisa langsung dipakai untuk mengakses WhatsApp kapan saja, bahkan ketika ponsel pengguna sedang mati.

Sebelum fitur ini bisa dinikmati oleh semua pengguna, WhatsApp bakal lebih dulu menguji versi beta-nya bersama pengguna dalam jumlah terbatas. Tujuannya tentu untuk mengoptimalkan pengalamannya lebih jauh lagi, sekaligus menambahkan sejumlah fitur ekstra.

Sumber: Facebook.

WhatsApp Godok Fitur untuk Berbagi Foto dan Video dalam Kualitas Terbaik

Di titik ini saya yakin sebagian besar dari kita sudah paham bahwa WhatsApp bukanlah tempat yang ideal untuk saling berbagi foto atau video. Pasalnya, secara default semua foto dan video yang kita kirim melalui WhatsApp bakal menjalani proses kompresi demi meminimalkan jumlah kuota data yang terpakai. Alhasil, foto dan videonya bakal kelihatan lebih jelek ketimbang file asli dari sumbernya.

Saya bilang secara default karena sebenarnya ada semacam trik yang bisa dimanfaatkan untuk mengirim foto dan video dalam kualitas aslinya, yakni dengan mengirim foto dan video sebagai dokumen ketimbang sebagai konten galeri. Kalau cuma untuk membagikan satu atau dua foto/video saja, trik ini mudah sekali kita lakukan.

Namun kalau jumlah foto/video yang hendak dibagikan cukup banyak, trik ini bakal terasa merepotkan, sebab prosesnya harus kita ulangi untuk setiap foto/video. Kabar baiknya, ke depannya kita tidak akan lagi membutuhkan trik lama ini untuk saling berbagi foto dan video melalui WhatsApp dalam kualitas yang lebih baik.

Tampilan pengaturan kualitas foto dan video di versi beta WhatsApp untuk Android / WABetaInfo

Berdasarkan temuan situs WABetaInfo, WhatsApp sedang menyiapkan fitur agar pengguna bisa memilih kualitas foto/video yang hendak dikirimkan. Fitur ini bisa ditemukan di menu pengaturan, dan pengguna bisa memilih satu dari tiga opsi yang tersedia: “Auto”, “Best quality”, “Data saver”.

Tidak dijelaskan apakah “Best quality” berarti foto/video akan dikirim dalam kualitas aslinya tanpa menjalani kompresi sedikitpun, atau dengan tingkat kompresi yang minimal seperti yang dilakukan oleh Google Photos (demi tetap menjaga agar ukuran file-nya tidak terlampau besar). Terkait opsi “Auto”, disebutkan bahwa WhatsApp bakal memilih sendiri algoritma kompresi yang terbaik untuk tiap-tiap foto atau video.

Sayangnya tidak ada yang tahu pasti kapan fitur ini bakal dirilis secara resmi. Untuk sekarang, fiturnya baru tersedia di versi beta terbaru WhatsApp untuk Android. Sejauh ini juga belum ada info mengenai ketersediaan fiturnya untuk WhatsApp versi iOS. Semoga saja bisa langsung tersedia di kedua platform ketika sudah diluncurkan secara resmi nanti.

Sumber: The Verge. Gambar header: Depositphotos.com.

Fitur Baru WhatsApp Dirancang untuk Mempermudah Mengecek Kebenaran Suatu Pesan Viral

Sebagai aplikasi chatting paling populer sejagat raya, WhatsApp merupakan salah satu medium digital yang paling efektif untuk menyebarkan informasi. Tentu saja ini bisa berarti baik sekaligus buruk; baik ketika yang disebarkan adalah fakta, buruk ketika yang diterima orang banyak adalah hoaks.

Problemnya adalah, pengguna WhatsApp tak punya cara untuk mengetahui benar-tidaknya suatu pesan viral yang mereka terima kecuali dengan berkonsultasi ke Google. Tidak semua orang terbiasa langsung melakukan pencarian di Google, dan buat mereka ini, WhatsApp punya satu fitur baru yang semestinya sangat berguna.

Jadi ketika menerima suatu pesan viral yang sudah diteruskan berkali-kali (yang ditandai dengan adanya sepasang panah plus label “Forwarded”), pengguna juga akan menjumpai sebuah ikon baru bergambar kaca pembesar di samping pesan tersebut. Klik ikon tersebut, maka akan muncul notifikasi pop-up yang menanyakan apakah pengguna ingin melakukan pencarian mengenai pesan tersebut di Google.

Setelahnya, pengguna akan langsung dibawa ke browser, dan Google akan langsung menampilkan sejumlah hasil pencarian terkait kebenaran dari pesan viral yang dimaksud (apabila ada). WhatsApp sejauh ini tidak bilang apakah ikon kaca pembesar ini ada di semua pesan viral, atau khusus di pesan viral yang sudah terkonfirmasi benar atau salahnya di jagat internet.

Menyangkut topik privasi, WhatsApp memastikan bahwa mereka tidak akan menerima informasi seputar pesan yang dicek kebenarannya di Google. Pesan yang bersangkutan akan langsung diunggah ke Google melalui browser dan tanpa mampir ke server WhatsApp terlebih dulu.

Sayangnya fitur yang WhatsApp namai dengan istilah “search the web” ini belum tersedia di seluruh negara. Untuk sementara, baru pengguna WhatsApp di Amerika Serikat, Brasil, Inggris, Italia, Irlandia, Meksiko, dan Spanyol saja yang bisa mengakses fitur ini di WhatsApp versi Android, iOS maupun web.

Semoga saja WhatsApp bisa segera menghadirkan fitur ini di lebih banyak negara, sebab saya sudah tidak sabar melihat banyaknya ikon kaca pembesar di grup keluarga atau grup alumni.

Sumber: WhatsApp.

Fitur Scan QR Code Akhirnya Tersedia di WhatsApp

WhatsApp sudah digunakan oleh lebih dari 2 miliar pengguna, tapi jujur saya masih selalu kesal setiap kali berjumpa dengan kenalan baru dan hendak menambahkannya ke kontak WhatsApp. Saya benci harus secara manual mencantumkan nomor ponsel satu demi satu selagi teman saya itu mendiktekannya.

Sebagai aplikasi chatting terlaris sejagat, WhatsApp semestinya bisa memikirkan cara lain yang lebih mudah untuk menambah kontak baru. Scan kode QR misalnya, yang sebenarnya sudah sejak lama tersedia pada aplikasi pesaing, dan yang sudah pengguna WhatsApp sendiri gunakan selama ini untuk mengaktifkan WhatsApp di browser komputer.

Kabar baiknya, fitur kode QR akhirnya sudah tersedia di versi terbaru WhatsApp, sehingga sekarang kita dapat memindai kode QR milik pengguna lain untuk menambahkannya ke kontak secara otomatis. Setelah sekian lama, akhirnya menambahkan kontak WhatsApp bisa semudah membayar menggunakan uang elektronik.

Di samping kode QR, WhatsApp tidak lupa menyertakan sejumlah pembaruan lain, seperti misalnya animated sticker dan fitur Dark Mode untuk WhatsApp versi web dan desktop. Animated sticker selama ini juga merupakan satu area di mana WhatsApp tergolong agak tertinggal, padahal hampir semua pengguna menyematkan stiker pada percakapannya setiap hari (bahkan yang termasuk awam seperti orang tua saya pun juga demikian).

Terkait fitur group video call (yang sekarang bisa menampung sampai 8 orang), kita sekarang bisa memfokuskan tampilan layar pada satu pembicara saja dengan mengklik dan menahan tampilan orangnya. Untuk grup yang isi anggotanya tidak lebih dari 8 orang, sekarang ada ikon baru untuk mengaktifkan group video call secara langsung (satu klik saja).

Terakhir, WhatsApp turut menyediakan fitur Status atau Story pada aplikasi versi KaiOS-nya. Semua fitur ini sudah tersedia pada versi terbaru aplikasinya, namun kalau misalnya Anda belum kebagian, harap bersabar sebab WhatsApp bilang peluncurannya bakal berlangsung sampai beberapa minggu ke depan. Di iPhone 6S saya, fitur kode QR sampai artikel ini terbit juga belum ada walaupun sudah tidak ada lagi update yang lebih baru untuk aplikasinya.

Sumber: WhatsApp.

WhatsApp Kini Batasi Fitur Forwarding ke Satu Orang Saja

WhatsApp punya kebijakan baru terkait fitur untuk meneruskan pesan (forwarding). Pesan yang ditandai dengan simbol panah ganda – yang sudah sempat diteruskan dari satu pengguna ke yang lain lebih dari lima kali – kini hanya bisa diteruskan lagi ke satu orang saja. Sebelumnya, pesan yang sama dapat kita teruskan ke lima orang atau grup yang berbeda dalam satu kesempatan.

Perubahan ini cukup drastis, apalagi mengingat pada mulanya WhatsApp mempersilakan kita meneruskan pesan ke 256 orang yang berbeda. WhatsApp mulai membatasi fitur forwarding sejak dua tahun lalu, persisnya setelah kasus pembunuhan di India yang dipicu oleh hoaks yang tersebar via WhatsApp.

Batasan seperti ini memang belum bisa membebaskan WhatsApp sepenuhnya dari misinformasi, tapi setidaknya bisa menghambat penyebarannya. Saat membatasi fitur forwarding ke lima orang dua tahun lalu, WhatsApp melihat adanya 25% penurunan jumlah pesan yang diteruskan secara global.

Sekarang, WhatsApp berharap angkanya bisa turun lebih signifikan lagi dengan membatasi fitur forwarding ke satu orang saja. Ini penting mengingat belakangan cukup banyak berita viral seputar pandemi COVID-19 yang terbukti salah dan tidak lebih dari sebatas berita bohong.

Sayangnya perubahan kebijakan ini tampaknya belum diberlakukan secara menyeluruh. Saat saya coba dengan versi WhatsApp terbaru di iPhone, pesan dengan tanda panah ganda (Forwarded) masih bisa saya teruskan ke lima kontak yang berbeda seperti sebelumnya. Kemungkinan WhatsApp akan menerapkannya secara bertahap.

Sumber: WhatsApp.

Dark Mode Kini Tersedia di WhatsApp

Setelah sekian lama ditunggu, WhatsApp akhirnya kedatangan fitur Dark Mode. Oke, artikel ini sebenarnya sudah bisa saya akhiri di sini, tapi izinkan saya membahas sedikit soal betapa pentingnya fitur ini.

Tampilan serba gelap mungkin terdengar sepele, namun saya kira kita semua pernah merasakan betapa menyebalkannya tampilan serba putih yang amat menyilaukan di ruangan yang gelap. Tidak melulu di kamar dan sesaat sebelum tidur, tapi juga menyangkut skenario lain seperti ketika sedang menonton di bioskop.

Dark Mode pada dasarnya dirancang supaya kita tidak dicap menyebalkan oleh pengunjung bioskop lain yang merasa terganggu dengan pancaran cahaya dari ponsel kita. Ya, kita memang tidak semestinya menggunakan smartphone selagi menonton di bioskop, tapi tentunya ada saat di mana suatu notifikasi begitu penting dan harus dibuka seketika itu juga, semisal pesan dari HRD bahwa pengajuan reimbursement akhirnya telah disetujui.

Tentunya masih banyak skenario lain yang bisa dicontohkan, dan video kocak di atas berhasil menggambarkannya dengan baik. Namun yang lebih penting adalah, Dark Mode sekarang sudah bisa kita aktifkan di WhatsApp versi Android maupun iOS.

Di Android 10 dan iOS 13, aktivasinya mengikuti pengaturan sistem secara menyeluruh, sedangkan di Android 9 atau versi bawahnya, aktivasinya bisa melalui WhatsApp Settings > Chats > Theme > lalu pilih opsi “Dark”. Tentu saja kita perlu mengunduh update terbaru WhatsApp terlebih dulu, yang dijadwalkan meluncur dalam beberapa hari ke depan.

Sumber: WhatsApp.

Berkat Fitur Catalog, Berjualan Online via WhatsApp Jadi Lebih Mudah dan Ideal

WhatsApp yang kita kenal sekarang bukan sebatas medium untuk bertukar pesan, melainkan juga medium untuk berdagang bagi sebagian orang. Di Indonesia, kita pasti sudah tidak asing dengan toko-toko online yang menawarkan sejumlah produknya melalui aplikasi chatting milik Facebook tersebut.

Tren semacam ini rupanya bukan cuma terjadi di tanah air, tapi juga di negara-negara lain seperti Brasil dan Meksiko. Dari situ WhatsApp tergerak untuk menyediakan solusi yang lebih ideal, dan fitur Catalog pun akhirnya lahir.

Catalog pada dasarnya memungkinkan kita untuk meninjau deretan produk yang ditawarkan oleh sebuah toko online tanpa harus meninggalkan WhatsApp maupun saling bertukar pesan. Cukup buka profil tokonya, lalu mampir ke menu Catalog, dan kita akan disambut oleh daftar produk yang ada di lapaknya, lengkap beserta deskripsi pendek sekaligus harganya masing-masing.

Sebaliknya, pihak penjual juga diuntungkan dari segi interaksi dengan konsumen. Ketimbang harus memilih foto produk dari galeri ponsel dan mengirimkannya satu per satu, mereka hanya perlu membuka Catalog dan memilihkan produk yang sesuai dengan permintaan konsumen. Selain lebih memudahkan, Catalog sejatinya juga bisa menumbuhkan kesan profesional bagi para pelapak.

Untuk para pemilik toko online, Catalog bisa diakses melalui versi terbaru aplikasi WhatsApp Business. Berdasarkan video panduan di atas, proses pembuatan Catalog cukup mudah, semudah mencantumkan foto produk dan menginput detail-detail pendukung macam deskripsi, harga, dan kode produk.

Catalog sekarang sudah tersedia di WhatsApp Business versi Android maupun iPhone. Indonesia cukup beruntung menjadi salah satu negara yang kebagian jatah pertama di samping Brasil, Meksiko, India, Jerman, Inggris dan Amerika Serikat.

Sumber: WhatsApp.

Kini di WhatsApp Versi Beta, Tak Sembarang Orang Bisa “Menculik” Anda ke Grup

Privasi dan hoax sejak lama jadi perdebatan dalam interaksi di berbagai platform digital, salah satunya di Facebook yang merupakan jejaring sosial terbesar saat ini. Sadar betul kesalahan dalam mengelola kedua hal ini dapat berdampak buruk, WhatsApp yang merupakan aplikasi kepunyaan Facebook baru saja melakukan lompatan kecil yang berfokus pada privasi pengguna.

Ditujukan untuk melindungi pengguna dari berbagai paparan tak diinginkan, WhatsApp menggulirkan fitur baru yang memberi keleluasaan kepada pengguna untuk menentukan siapa yang boleh menambahkan mereka ke sebuah grup. Pembatas baru ini tentu mengubah total cara kerja terdahulu yang berjalan sebaliknya, di mana siapapun bebas “menculik” seseorang untuk masuk ke dalam grup selama mengetahui nomornya, bahkan yang bukan kontak.

whatsapp_group_privacy_setting_1554276196677

Jadi, untuk WhatsApp versi beta baik Android maupun iOS akan muncul satu opsi baru di Akun – Privasi – Grup. Ketika menu ini diakses, Anda akan mendapati tiga pilihan, antara lain Everyone, My Contact dan No Body.

Apabila Anda memilih Everyone, maka siapapun bisa menambahkan Anda ke dalam grup tanpa persetujuan. Tetapi jika Anda memilih My Contact, maka hanya orang-orang yang terdaftar di dalam kontak yang dapat menambahkan Anda ke grup. Sedangkan yang tidak dalam kontak atau bukan siapa-siapa, mereka harus mengundang Anda melalui chat terpisah dan Anda punya hak untuk menerima atau menolak undangan bergabung tersebut.

Fitur ini memang masih dalam tahap pengujian, namun, WhatsApp telah membeberkan bahwa pengembangan baru akan mulai diluncurkan untuk beberapa pengguna mulai hari ini dan akan tersedia secara global dalam beberapa pekan mendatang. Update WhatsApp Anda sekarang agar menjadi yang pertama mencicipi fitur baru ini.

Sumber berita WhatsApp via Venturebeat dan gambar header Pixabay.

Melakukan Panggilan Grup WhatsApp di Perangkat iOS Kini Jauh Lebih Mudah

Setelah diam-diam memperkenalkan mode gambar-dalam-gambar untuk perangkat berbasis Android, pengembang aplikasi WhatsApp kali ini merilis pembaruan anyar yang gantian ditujukan untuk pengguna iOS. Jadi jika Anda memiliki iPhone, sekarang membuat panggilan grup lebih dipermudah, tidak lagi menggunakan cara lama yang dianggap menyulitkan.

Untuk memulai panggilan grup – baik suara maupun video – pengguna WhatsApp Android dan juga iOS harus terlebih dahulu memulai panggilan ke satu orang kemudian baru mengundang kontak yang lain untuk bergabung ke obrolan. Ini adalah satu-satunya cara untuk melakukan panggilan suara atau video grup. Pengguna tidak bisa langsung mengundang empat orang teman untuk mengobrol lewat dua opsi media tersebut.

Tapi cara lawas itu sudah tidak lagi dijumpai di iPhone. WhatsApp telah meluncurkan tombol shortcut baru untuk panggilan grup yang memungkinkan pengguna untuk memulai panggilan suara atau video langsung dari grup. Pengguna nantinya harus memilih empat orang kontak atau kurang dari kontak-kontak yang tergabung di dalam grup lalu membuat panggilan seperti biasa.

WhatsApp-Group-Video

Lalu bagaimana jika saya ingin melakukan panggilan grup tetapi teman yang ingin saya ajak mengobrol tidak tergabung di dalam grup apapun? Tenang, WhatsApp juga sudah menyiapkan alat bantunya untuk Anda.

WhatsApp juga melakukan polesan ke menu tab ‘Panggilan’. Sekarang pengguna iPhone dapat men-tap ikon panggilan baru di sudut kanan atas aplikasi dan memilih kontak-kontak yang ingin diajak ngobrol baik via suara ataupun video. Semudah itu. Tapi memang benar batasan panggilan grup di WhatsApp masih belum berubah, masih maksimal empat orang.

Fitur baru ini sementara hanya tersedia untuk pengguna iPhone dan diperkirakan bakal menyapa pengguna Android tak lama setelahnya. Tapi WhatsApp belum bicara kapan waktu tepatnya.

Sumber berita Techcrunch dan gambar header Pixabay.