Dark Mode Kini Tersedia di WhatsApp

Setelah sekian lama ditunggu, WhatsApp akhirnya kedatangan fitur Dark Mode. Oke, artikel ini sebenarnya sudah bisa saya akhiri di sini, tapi izinkan saya membahas sedikit soal betapa pentingnya fitur ini.

Tampilan serba gelap mungkin terdengar sepele, namun saya kira kita semua pernah merasakan betapa menyebalkannya tampilan serba putih yang amat menyilaukan di ruangan yang gelap. Tidak melulu di kamar dan sesaat sebelum tidur, tapi juga menyangkut skenario lain seperti ketika sedang menonton di bioskop.

Dark Mode pada dasarnya dirancang supaya kita tidak dicap menyebalkan oleh pengunjung bioskop lain yang merasa terganggu dengan pancaran cahaya dari ponsel kita. Ya, kita memang tidak semestinya menggunakan smartphone selagi menonton di bioskop, tapi tentunya ada saat di mana suatu notifikasi begitu penting dan harus dibuka seketika itu juga, semisal pesan dari HRD bahwa pengajuan reimbursement akhirnya telah disetujui.

Tentunya masih banyak skenario lain yang bisa dicontohkan, dan video kocak di atas berhasil menggambarkannya dengan baik. Namun yang lebih penting adalah, Dark Mode sekarang sudah bisa kita aktifkan di WhatsApp versi Android maupun iOS.

Di Android 10 dan iOS 13, aktivasinya mengikuti pengaturan sistem secara menyeluruh, sedangkan di Android 9 atau versi bawahnya, aktivasinya bisa melalui WhatsApp Settings > Chats > Theme > lalu pilih opsi “Dark”. Tentu saja kita perlu mengunduh update terbaru WhatsApp terlebih dulu, yang dijadwalkan meluncur dalam beberapa hari ke depan.

Sumber: WhatsApp.

Aplikasi Pesan Instan Lokal Kiwari Chat Unggulkan Faktor Keamanan

Meski sudah banyak aplikasi chat yang populer di IndonesiaKiwari tetap optimis menghadirkan Kiwari Chat. Sebuah aplikasi pesan instan atau chat yang menyasar masyarakat Indonesia dengan mengedepankan faktor keamanan.

Kiwari Chat beroperasi mulai Maret 2018 dengan dukungan Telkom Indonesia. CEO Kiwari Reza Akhmad Gandara kepada DailySocial menjelaskan bahwa mereka mendesain Kiwari Chat berdasarkan kebutuhan masyarakat, lengkap dengan konten-konten yang dapat diterima.

“Salah satu strategi kami membuat Official Account resmi Kiwari agar dapat lebih dekat dengan masyarakat Indonesia. Pastinya fungsi dan fitur dari Kiwari Chat harus tidak kalah dengan apa yang sudah ada di WhatsApp, Line, Telegram, dan Aplikasi chat lainnya yang biasa digunakan oleh masyarakat Indonesia,” terang Reza.

Beberapa faktor yang coba diunggulkan Kiwari adalah kemampuan diakses dari banyak platform dan faktor keamanan yang terjamin karena seluruh percakapan yang disimpan di server Indonesia. Mereka berharap agar para pengguna bisa lebih merasa aman dan nyaman ketika melakukan komunikasi. Kiwari juga menjanjikan akan menghadirkan fitur end-to-end enkripsi untuk membuat pengguna lebih yakin dengan keamanan mereka.

“Karena server kita disimpan di Indonesia, otomatis untuk masalah kecepatan kita akan lebih cepat dibanding aplikasi yang tersimpan di server luar Indonesia. Simple, Secure, and Fast merupakan salah satu misi kami dalam membangun Kiwari Chat,” imbuh Reza.

Memanfaatkan SDK Qiscus

Sejauh ini sebagai sebuah aplikasi chat Kiwari didukung oleh teknologi Qiscus, sebuah perusahaan teknologi yang selama ini terkenal sebagai penyedia Real-Time Communication (RTC). Untuk mempercepat pengembangan produknya Kiwari memanfaatkan Chat Software Development Kit milik Qiscus.

CEO Qiscus Delta Purna Widyangga menyebutkan, dukungannya dilatarbelakangi ketertarikan terhadap visi dan misi yang dimiliki tim Kiwari. Ia berharap ke depannya Kiwari dan juga perusahaan lokal penyedia aplikasi chat di Indonesia bisa terus berkembang dan memenuhi pasar di Indonesia dengan dukungan dari semua pihak, salah satunya dengan aktif menjadi pengguna aplikasi lokal.

“Tentunya masih menjadi tugas bagi setiap bisnis untuk melakukan improvisasi, khususnya pada aspek keamanan, skalabilitas, maupun reliabilitas dari aplikasi chat itu sendiri,” imbuh Delta.

Bertahan dulu, bersaing kemudian

Sebagai aplikasi baru diluncurkan, fokus Kiwari Chat tak hanya soal bersaing dengan WhatsApp, Line, Telegram. Mereka harus mampu membuktikan diri bisa bertahan dengan segala dinamika yang ada di pasar Indonesia. Pasalnya meski mulai banyak bermunculan aplikasi chat lokal Indonesia juga baru saja ditinggal aplikasi BBM, pemain lama yang akhirnya memutuskan untuk menyudahi kiprahnya di Indonesia.

Reza menceritakan, tahun ini Kiwari akan fokus pada pengembangan aplikasi sambil mengenalkan layanan-layanan apa saja yang terdapat pada ekosistem Kiwari Chat. Karena selain percakapan pribadi dan group mereka juga memiliki official account yang menawarkan sejumlah keuntungan.

“Sebagai contoh bagi yang mau curhat atau bercerita tentang asmara, persahabatan, akademik dan lainnya bisa menghubungi Official Account Mba Kiki. Contoh lainnya dalam mendukung aktivitas traveling kami bekerja sama dengan startup Koperansel untuk masyarakat Indonesia yang ingin mendapatkan potongan harga secara personal dari setiap situs perjalanan,” tutup Reza.

Application Information Will Show Up Here

 

Facebook Luncurkan Versi Baru Messenger dengan Tampilan yang Jauh Lebih Simpel

Dengan jumlah pengguna aktif bulanan setara populasi India (± 1,3 miliar), Facebook Messenger merupakan aplikasi pesan instan terbesar kedua setelah WhatsApp. Saya pribadi sangat jarang menggunakannya, utamanya karena tampilannya yang kelewat kompleks dan terkesan terlalu banyak fitur.

Facebook sadar akan hal ini, dan mereka memutuskan untuk merombak tampilan Messenger secara signifikan pada versi terbarunya. Seperti yang bisa Anda lihat pada gambar, tampilan Messenger 4 tampak jauh lebih menarik sekaligus lebih mudah dipahami ketimbang sebelumnya.

Facebook Messenger 4

Jumlah tab yang ada berkurang drastis dari sembilan menjadi tiga. Semua percakapan, baik individual maupun grup, sekarang dijadikan satu di tab Chats. Tombol untuk membagikan foto atau video kini diposisikan di kanan atas pada tab Chats, bukan lagi sebagai tab terpisah di tengah seperti sebelumnya.

Untuk melihat siapa saja rekan yang sedang aktif di Messenger, kita bisa langsung lompat ke tab People. Di sini kita juga bisa menyimak deretan Stories yang diunggah oleh semua teman kita.

Terakhir, ada tab Discover yang menyimpan semua fitur ekstra yang ditawarkan Messenger, mulai dari chat dengan Facebook Page sampai akses ke Instant Games. Meski secara keseluruhan tampilannya telah disederhanakan, Facebook memastikan tidak ada satu pun fitur yang dihilangkan dari Messenger.

Facebook Messenger 4

Sebaliknya, Facebook malah menambahkan sejumlah fitur untuk semakin mempermanis tampilan anyar Messenger 4. Yang pertama adalah fitur untuk mengatur warna chat bubble dalam percakapan. Yang kedua adalah Dark Mode, yang baru akan menyusul bersama update selanjutnya.

Messenger 4 akan diluncurkan secara global dalam beberapa minggu ke depan, tapi secara bertahap, bukan serentak. Jadi bersabarlah seandainya Anda belum menerima update-nya.

Sumber: Facebook.

Application Information Will Show Up Here

Berkanan Adalah Aplikasi Pesan Instan Berbasis Bluetooth

Saya masih ingat zaman BlackBerry masih merajai pasar smartphone tanah air beberapa tahun lalu. Kala itu, saking spesial dan populernya BlackBerry beserta aplikasi pesan instannya (BBM), hampir semua operator telekomunikasi menyediakan paket khusus chatting saja yang harganya lebih ekonomis. Sekarang, hampir semua dari kita sudah melupakannya dan tidak lagi keberatan membayar tarif yang lebih mahal demi mengonsumsi konten internet sebagaimana mestinya.

Dari sudut pandang lain, kita sejatinya sudah sangat bergantung dengan koneksi internet. Ketika macet, bahkan mengirim pesan di WhatsApp pun tidak mungkin dilakukan. SMS? Bisa, asalkan ada pulsa, yang nyatanya sering kali habis dibelikan kuota data. Alternatifnya, gunakan Bluetooth.

Bluetooth pada dasarnya hanya memiliki satu batasan, yaitu jarak. Asalkan masih dalam jangkauan koneksi, Bluetooth tidak akan terpengaruh sama sekali oleh jaringan seluler yang buruk. Alhasil, ketika internet macet seperti tadi, kita bisa memanfaatkan aplikasi pesan instan berbasis Bluetooth bernama Berkanan berikut ini.

Berkanan app

Berkanan benar-benar cuma membutuhkan Bluetooth untuk bisa bekerja. Pengguna sama sekali tidak perlu mendaftarkan akun; begitu dibuka aplikasinya, mereka bisa langsung mulai chatting dengan pengguna lain di dekatnya. Chatting bisa dilakukan satu lawan satu (terenkripsi), atau bisa juga secara publik (pesan dikirim ke siapapun pengguna Berkanan yang berada dalam jangkauan, lalu otomatis hilang setelah 24 jam).

Selain pesan teks, pengguna Berkanan juga bisa saling menelepon (audio only) via Bluetooth. Jaraknya tidak boleh lebih dari 50 meter. Andai lebih, Berkanan rupanya masih bisa mengakalinya asalkan ada pengguna lain di antara Anda dan lawan bicara; pengguna lain itu dijadikan semacam ‘jembatan’ untuk menghubungkan Anda dan lawan bicara Anda.

Pengguna Berkanan bisa melihat siapa saja pengguna lain yang berada di dekatnya, tapi masing-masing tidak ada yang bisa tahu lokasi persisnya. Kembali ke premis awal, Berkanan bakal terasa sangat berguna di tempat-tempat yang kondisi jaringan selulernya jelek, semisal di festival musik, di kaki gunung selagi berkemah, maupun di dalam kabin pesawat.

Pengguna perangkat iOS saat ini sudah bisa mengunduh Berkanan secara cuma-cuma dari App Store (belum tahu apakah bakal ada versi Android-nya atau tidak). Aplikasi bisa digunakan sepenuhnya tanpa mengeluarkan biaya, kecuali Anda hendak memasang foto profil (dapat ditebus via in-app purchase senilai Rp 45 ribu).

Sumber: TechCrunch.

Signal Kini Tersedia dalam Aplikasi Desktop Versi Standalone

Kabar gembira bagi para pengguna aplikasi pesan instan super-aman Signal. Open Whisper Systems (OWS), organisasi nirlaba yang mengembangkannya, baru saja merilis aplikasi Signal versi desktop. Kali ini wujudnya benar-benar standalone, tidak lagi berupa web app untuk browser Chrome seperti dulu.

Pada kenyataannya, aplikasi ini akan menggantikan Signal Chrome App sepenuhnya. Tentu saja ini merupakan kabar baik bagi pengguna browser Firefox ataupun Safari, sebab mereka tak lagi perlu meng-install Chrome hanya untuk mengirim dan menerima pesan via Signal.

Namun perubahan terbesarnya kalau menurut saya adalah, Signal versi desktop tak lagi harus bergantung terhadap aplikasi ponselnya, macam yang kita dapati pada WhatsApp versi desktop. Cukup penuhi setup awalnya dan sambungkan ponsel Anda satu kali, maka selanjutnya Signal versi desktop bisa digunakan secara mandiri.

Pengguna yang sudah terlanjur meng-install Signal Chrome App masih bisa menggunakannya sampai sekitar awal tahun depan kalau memang mau, tapi mereka tidak akan bisa menemukannya lagi di Chrome Web Store. OWS juga menyediakan opsi untuk meng-export data dari Signal Chrome App, untuk kemudian di-import ke aplikasi desktop barunya sehingga semua percakapan lama dan daftar kontak tetap bisa diakses.

Signal Desktop App saat ini sudah bisa diunduh di platform Windows 7, 8, 8.1 maupun 10 versi 64-bit, macOS 10.9 ke atas, dan sejumlah distro Linux macam Ubuntu atau Debian.

Sumber: OWS dan Tom’s Hardware.

Keybase Chat Tawarkan Komunikasi Terenkripsi Tanpa Perlu Bertukar Nomor Ponsel atau Email

Dewasa ini, kita tidak kekurangan aplikasi pesan instan terenkripsi. Ambil contoh Signal, yang merupakan aplikasi pilihan Edward Snowden, sosok yang bertanggung jawab atas meningkatnya kesadaran konsumen akan pentingnya fitur enkripsi guna melindungi privasi mereka masing-masing. Bahkan aplikasi lain yang jauh lebih populer seperti WhatsApp atau Viber juga ikut mengamini tren ini.

Namun dalam aplikasi-aplikasi tersebut, pengguna diwajibkan untuk saling bertukar nomor ponsel, email atau username sebelum akhirnya bisa berkomunikasi. Kasusnya berbeda jika Anda menggunakan aplikasi baru bernama Keybase berikut.

Keybase sebenarnya sudah beroperasi sejak tahun lalu, namun pada saat itu fokusnya hanya pada aspek file sharing. Baru-baru ini, mereka memperluas platform-nya ke ranah instant messaging lewat Keybase Chat. Yang unik dari Keybase Chat adalah, username atau identitas Anda berasal dari akun publik yang sudah Anda punyai, seperti misalnya Facebook, Twitter, Github atau bahkan Reddit.

Ini berarti Anda sama sekali tidak perlu bertukar nomor ponsel atau email untuk bisa berkomunikasi. Cukup cantumkan username Twitter seseorang, maka Anda bisa langsung mengiriminya pesan yang terenkripsi lewat Keybase. Hebatnya lagi, sang penerima pesan tersebut tidak harus punya akun Keybase terlebih dulu.

Selebihnya, Keybase Chat bekerja seperti aplikasi pesan instan pada umumnya. Fitur blokir dan mute juga tersedia – penting mengingat Anda sekarang pada dasarnya bisa dikirimi pesan terenkripsi oleh siapapun yang mengenal Anda di media sosial.

Untuk sekarang, aplikasi Keybase baru tersedia di Windows, Mac dan Linux saja, akan tetapi tim pengembangnya berjanji untuk meluncurkan aplikasi mobile-nya dalam waktu dekat.

Sumber: Keybase Blog dan Engadget.

Facebook Hadirkan Seabrek Fitur Kamera Baru pada Aplikasi Messenger

Pengaruh besar Snapchat telah memberikan foto dan video peran yang lebih besar dalam komunikasi kita sehari-hari. Itulah mengapa pengembang aplikasi pesan instan terus berlomba menyematkan fitur-fitur kamera baru sehingga para penggunanya bisa saling berekspresi dengan lebih bebas.

Facebook adalah salah satu yang getol menyikapi tren ini. Mereka baru saja merilis update aplikasi Messenger yang dilengkapi sederet fitur kamera baru. Mereka menilai kamera kini tidak kalah perannya dibanding keyboard kalau merujuk pada banyaknya jumlah emoji, sticker, foto dan video yang dikirim melalui Messenger setiap harinya – lebih dari 2,5 miliar tepatnya.

Dalam versi baru Messenger, tombol shutter kini bisa diakses dari mana saja; dari ketika baru membuka aplikasi sampai saat sudah berada di dalam percakapan. Belajar dari Instagram Stories, menyentuh tombol shutter akan mengambil foto, sedangkan menyentuh dan menahannya akan mengambil video.

Facebook mengklaim ada ribuan topeng 3D, animasi, filter beserta sticker baru dalam update Messenger ini / Facebook
Facebook mengklaim ada ribuan topeng 3D, animasi, filter beserta sticker baru dalam update Messenger ini / Facebook

Facebook juga telah menambahkan segudang topeng 3D dan animasi beserta filter ala Prisma ke dalam fungsi kamera di Messenger. Saya kira sebentar lagi fitur-fitur semacam ini akan menjadi standar di mayoritas aplikasi pesan instan.

Selebihnya, Facebook juga telah menambahkan seabrek sticker dan frame baru yang bisa ditambatkan pada foto maupun video. Pengguna pun dapat menciptakan sticker-nya sendiri dengan mengakses icon bergambar palet di sebelah tombol shutter.

Sumber: Facebook.

Viber Luncurkan Public Accounts, Permudah Komunikasi Antara Brand dan Konsumen

10 tahun yang lalu, kita mungkin masih menghubungi layanan pelanggan via telpon atau email. Sekarang, pilihannya kemungkinan besar jatuh ke layanan pesan instan atau media sosial. Berkaca pada pergeseran tren ini, Viber meluncurkan fitur baru bernama Public Accounts.

Namanya mungkin terdengar familier, karena di tahun 2014 Viber sempat meluncurkan fitur bernama Public Chats. Bedanya, dalam Public Accounts, Anda sebagai pengguna sama sekali tidak perlu menambahkan brand atau pelaku bisnis ke daftar kontak untuk bisa berkomunikasi.

Jadi saat Anda membuka aplikasi Viber versi terbaru (6.5) untuk Android maupun iOS, Anda bisa memilih tab Public untuk menampilkan deretan Public Accounts yang tersedia. Setidaknya sekarang sudah ada sekitar 1.000 Public Accounts, termasuk dari brandbrand besar seperti The Weather Channel, The Huffington Post, dan masih banyak lagi yang dibagi berdasarkan kategori masing-masing.

Sejauh ini sudah ada setidaknya 1.000 Viber Public Accounts yang dikelompokkan berdasarkan kategori / Viber
Sejauh ini sudah ada setidaknya 1.000 Viber Public Accounts yang dikelompokkan berdasarkan kategori / Viber

Pilih salah satu, maka Anda bisa saling mengirim pesan seperti biasa, dan percakapannya akan muncul dalam daftar chat Viber. Public Accounts juga dipersiapkan sebagai platform chatbot, dimana brand dipersilakan untuk mengembangkan sendiri menggunakan tool yang disediakan Viber.

Apa yang dilakukan Viber ini sejatinya tidak jauh berbeda dari Line@ maupun Facebook Messenger. Bagi para pelaku bisnis, Public Accounts memberikan kesempatan yang lebih mudah untuk menjangkau konsumen, apalagi mengingat Viber punya sekitar 800 juta pengguna – 266 juta di antaranya merupakan pengguna aktif.’

Bagi kita sebagai pengguna, ini merupakan medium alternatif yang jauh lebih menarik sekaligus praktis untuk menghubungi layanan pelanggan ketimbang email – atau mungkin kita sekadar ingin tahu menu apa saja yang ditawarkan sebuah restoran yang sedang hype.

Sumber: TechCrunch dan Viber Blog.

Facebook Kembali Hadirkan Aplikasi Penantang Snapchat, Tapi Khusus untuk Negara Berkembang

Facebook kembali mengarahkan bidikannya secara langsung ke Snapchat. Lebih dari dua tahun setelah merilis Slingshot, Facebook kembali memperkenalkan aplikasi baru yang banyak terinspirasi fitur-fitur Snapchat. Bedanya, kali ini Facebook secara spesifik menarget negara-negara berkembang.

Dinamai Flash, aplikasi ini bisa dibilang sebagai Snapchat versi ringan, tapi yang dibuat oleh Facebook. Ukurannya tidak lebih dari 25 MB, tapi fitur-fiturnya tergolong lengkap; mencakup opsi berbagi foto dan video – lengkap beserta sederet filter konyol untuk ditambatkan ke wajah – yang akan dihapus secara otomatis.

Tim pengembangnya juga mendesain Flash agar konsumsi datanya tidak berlebihan. Hal ini penting mengingat target pasarnya adalah negara-negara dimana akses internet masih belum merata, dan bisa digolongkan sebagai komoditas yang cukup mahal dengan terbatasnya jaringan Wi-Fi gratis.

Tampilannya sengaja dibuat sesederhana mungkin, dan berdasarkan screenshot yang didapat Re/code, sangat mirip dengan milik Snapchat. Tidak peduli bagaimanapun cara Facebook mengelak, jelas sekali aplikasi ini dibuat dengan berkaca pada kesuksesan Snapchat di kalangan pengguna remaja.

Negara pertama yang menjadi tujuan Flash adalah Brasil, tapi Facebook masih enggan mengungkap tujuan berikutnya – bisa India, bisa Indonesia, atau bisa juga negara lain. Harapan Facebook dengan Flash adalah, di saat mereka tidak mampu menyaingi kedigdayaan Snapchat di kampung halamannya sendiri, mungkin mereka bisa merebut pasar di negara-negara ini.

Sumber: Re/code.

Aplikasi Telegram Kini Bisa Dipakai untuk Bermain Game

Di saat Line baru memulai pengembangan chatbot secara resmi, Telegram siap membawa teknologi ini ke level yang lebih tinggi. Mereka baru-baru ini memperkenalkan Gaming Platform untuk Telegram, yang tentu saja ditenagai oleh chatbot.

Game dalam aplikasi Telegram ini bukan sekadar game sederhana yang hanya berbasis teks, tetapi lengkap dengan grafik, animasi dan suara. Setidaknya bakal ada ratusan game yang tersedia, tapi untuk sekarang sudah ada sekitar 30 game yang siap dimainkan oleh pengguna Telegram, mayoritas hasil terbitan @gamee.

Untuk mulai bermain, pengguna tinggal ‘memanggil’ bot ke dalam chat-nya. Misalnya, dengan mengetikkan “@gamee”, akan muncul daftar game terbitan mereka yang bisa dimainkan. Hal ini juga berlaku untuk percakapan grup, yang berarti pengguna bisa mengadu skor bersama teman-temannya.

Ya, kompetisi merupakan elemen penting dalam platform gaming Telegram. Skor tertinggi untuk setiap game akan disimpan di setiap chat, sehingga pengguna bisa memantau persaingannya dengan pengguna lain. Dalam percakapan grup, masing-masing member akan menerima notifikasi setiap kali ada yang berhasil menorehkan skor tertinggi dalam sebuah game.

Game dalam Telegram memanfaatkan teknologi HTML5, yang pada dasarnya sama seperti mayoritas situs yang ada sekarang. Telegram mengklaim proses development-nya sangatlah mudah, bahkan sebuah game demo berjudul Corsairs yang mengemas grafik, animasi dan suara menarik hanya memerlukan waktu 5 jam pembuatan.

Untuk bisa bermain game dalam Telegram, aplikasi harus berada di versi 3.13 atau lebih baru. Perangkat yang didukung paling minimal adalah iPhone 4, sedangkan Android setidaknya harus menjalankan versi 4.4 KitKat. Bagi para developer, silakan kunjungi situs ini untuk mulai mengembangkan game buat Telegram.

Sumber: Telegram Blog.