Shinji Mikami: Xbox One dan PlayStation 4 Tidak Terlalu Berbeda

Saat ini sang ‘kakek’ game horor Shinji Mikami – pencipta seri Resident Evil – sedang sibuk memimpin tim Tango Gameworks menggarap permainan terbaru di bawah payung Bethesda: The Evil Within. Berbicara secara eksklusif pada majalah Edge, Shinji Mikami menyatakan opininya terhadap dua console next-gen yang akan segera dirilis kurang dari sebulan lagi.

Continue reading Shinji Mikami: Xbox One dan PlayStation 4 Tidak Terlalu Berbeda

Sony: Ada Lebih Dari 20 Prototipe DualShock 4, Banyak ‘Terinspirasi’ Dari Controller Kompetitor

Kita semua tahu mendesain controller bukanlah hal yang mudah. Produsen-produsen seperti Razer dan Logitech bahkan membutuhkan umpan balik konsumen sebelum memutuskan memilih satu dari banyak desain yang mereka rancang. Namun bagaimana jika seperti Sony, mereka harus menjaga rancangan controller tetap rahasia sebelum hari pengumuman? Continue reading Sony: Ada Lebih Dari 20 Prototipe DualShock 4, Banyak ‘Terinspirasi’ Dari Controller Kompetitor

Komposer Minecraft dan Plants Vs. Zombies Mengembangkan Game Baru

Siapa yang belum pernah mendengar Plants Vs. Zombies, Penny Arcade, To The Moon, Minecraft hingga World of Warcraft? Apakah Anda tahu mereka memiliki sebuah persamaan? Theme-song dan soundtrack game-game yang disebutkan ini ternyata dibuat oleh orang yang sama, Laura Shigihara. Wanita berdarah Prancis-Jepang ini dikabarkan sedang membuat game buatannya sendiri, ia menamainya Rakuen. Continue reading Komposer Minecraft dan Plants Vs. Zombies Mengembangkan Game Baru

Tetsu Sumii, Sang Jenius Di Belakang Desain Cantik PlayStation 4

Seperti sebuah koin logam, selalu ada dua sisi dalam penciptaan karya digital yang legendaris. Apple memiliki Sir Jonathan ‘Jony’ Ive dan Steve Jobs, Edison Lamp Company (kini General Electric) yang memiliki dualitas Thomas Alva Edison dan Nicola Tesla; hal yang sama terjadi pada Sony PlayStation 4. Setelah sekian banyak membahas performa console baru ini, ada baiknya kita berkenalan pada sang desainer penampilan fisiknya, Tetsu Sumii. Continue reading Tetsu Sumii, Sang Jenius Di Belakang Desain Cantik PlayStation 4

Tom Clancy Menghembuskan Nafas Terakhirnya di Umur 66 Tahun

Sang penulis techno-thriller modern legendaris yang terkenal berkat belasan novel international best-seller seperti Patriot Games, The Sum of All Fear, The Hunt for Red October dan Clear And Present Danger – Tom Clancy – tutup usia di umur 66 tahun, tepatnya di rumah sakit John Hopkins tanggal 1 Oktober 2013 waktu setempat. Continue reading Tom Clancy Menghembuskan Nafas Terakhirnya di Umur 66 Tahun

Miss World 2013 Ternyata Penggemar Assassin’s Creed dan RPG

Game adalah hobi yang paling sering disalah artikan. Banyak orang menganggapnya sebagai hobi tidak produktif, ada lagi yang bilang ia adalah sumber dari segala kekerasan. Namun jika ada satu orang lagi yang berani mengkomplain bahwa videogame adalah sumber masalah hidup, saya akan menjejalkannya artikel ini. Miss World 2013 terpilih, Megan Young, bisa dibilang adalah salah satu gamer-girl paling sukses di dunia. Continue reading Miss World 2013 Ternyata Penggemar Assassin’s Creed dan RPG

Keiji Inafune: Mighty No. 9 Bukan Sekedar ‘Clone’ Mega Man

Betul sekali para pembaca Trenologi yang terhormat, hal ini lah yang ditekankan oleh sang pencipta Mega Man mengenai proyek independen teranyarnya yang meluncur di Kickstarter beberapa saat lalu. Hal ini tampak kontradiktif dengan penampilan Beck – sang robot jagoan utama game ini – yang mengenakan atribut ‘khas’ Mega Man. Continue reading Keiji Inafune: Mighty No. 9 Bukan Sekedar ‘Clone’ Mega Man

Inilah Para Pemenang Kompetisi BlackBerry Innovation Center

BlackBerry Innovation Center di penghujung pekan lalu akhirnya mengumumkan para pemenang dari dua kompetisi yang diadakannya sejak akhir Maret lalu. Kedua kompetisi ini adalah ICT Business Plan Technopreneurship Competition dan Natitonal Innovation Competition on Smart Mobile System. Penjelasan lebih lengkap mengenai kedua kompetisi ini bisa Anda lihat di ulasan kami sebelumnya pada tautan ini.

Untuk kategori ICT Business Plan Technopreneurship Competition, peserta diminta untuk membuat sebuah proposal bisnis yang berkaitan dengan bidang teknologi komunikasi dan informasi. Setelah menjalani berbagai fase penjurian, akhirnya dipilih 5 pemenang yang masing-masing mendapatkan hadiah sebesar 50 juta rupiah. Para pemenang tersebut adalah:

  1. EUIS, Electricity Usage Intelligent System
  2. Pasbaru.com, sebuah aplikasi e-commerce khusus untuk Pasar Baru Bandung
  3. buSpot, sebuah aplikasi mobile untuk Trans Jakarta
  4. Smart Ranch, sebuah game edukasi
  5. Electronsole, sebuah sistem otomasi perangkat listrik di rumah

Pada konferensi pers yang digelar pada hari Jumat (24 Mei), Maspiyono Handoyo, Managing Director BlackBerry Indonesia, menyatakan bahwa hadiah untuk para pemenang kategori ini akan diberikan secara bertahap. BlackBerry Innovation Center menargetkan seluruh ide bisnis para pemenang bisa menjadi produk yang siap rilis pada akhir tahun 2013. Saat ini, para pemenang sudah berhasil mengembangkan ide bisnisnya hingga mejadi prototipe produk.

Sementara untuk kategori National Innovation Competition on Smart Mobile Ecosystem, para peserta yang merupakan mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia, diminta untuk membuat proposal riset dan pengembangan aplikasi mobile yang bisa memberi perubahan signifikan terhadap masyarakat. Dari sekian banyak proposal riset yang masuk, akhirnya terpilih riset-riset berikut yang berhak memenangkan hadiah sebesar $10.000:

  1. Fluid RMX, framework simulasi fluida secara real time untuk aplikasi mobile interaktif karya Dody Dharma dan Sakina Fathiana dari Institut Teknologi Bandung
  2. Aplikasi Cerdas Identifikasi Kebutuhan Nitrogen Padi melalui Citra Daun karya Muhammad Baidowi, Hendrik, Irma Lasmiana, Wildam Novebiyatno, dan Tri Budiarto dari Institut Pertanian Bogor
  3. Integrasi Aliran Informasi dalam Implementasi Aplikasi Perangkat Bergerak “MEETME” karya Arcan Taurus Rendy Yudha, Demas Haryo Bismantoko, Tridoyo, dan Nabil Putra Adam dari Univeristas Negeri Diponegoro
  4. Desain dan Implementasi Sistem Penyediaan Konten Mobile untuk Proses Blended Learning karya Tri Apriyanto Sundara dan Lathifah Arief dari Universitas Putera Indonesia
  5. Smart Building pada Existing Buidling karya Mirza Adipradhana dari Institut Teknologi Bandung
  6. Optimal Path Finding based on Traffic Information from Twitter karya Muhammad Hasby dan Masayu Leylia Khodra dari Institut Teknologi Bandung
  7. Pengembangan Augmented Reality sebagai Visualisasi dalam Pembelajaran Candi-Candi di Buku Mata Pelajaran Sejarah karya Yahya Nursidik dari Institute Teknologi Bandung
  8. Smart Laboratory karya Hendra Jaya, M. Arafah dan Sapto Haryoko dari STMIK AKBA
  9. Mobile eCRM with Social Media Integration: Dashborad for Executives and Manager karya Ventje Jeremias Lewi Engel, Tezza Lantika Riyanto, dan Dhani Eka Saputra dari Institut Teknologi Bandung
  10. Sistem Reigstrasi, Reservasi dan Antrian pada Praktek Dokter di Rumah Sakit karya Indra Kharisma Raharjana dari Universitas Airlangga

Beberapa karya dari para pemenang kedua kategori kompetisi ini akan kami ulas secara khusus di artikel terpisah.

Remaja 18 Tahun Ciptakan Supercapacitor, Baterai yang Bisa Terisi Penuh dalam 20 Detik

Jika Anda menggunakan ponsel pintar, tentu Anda sering mengalami repotnya menggunakan perangkat yang sangat haus energi listrik. Tidak jarang, dalam penggunaan sehari-hari pengguna ponsel pintar akan dihadapkan pada kondisi dimana ponsel pintar mereka kehabisan daya listrik, tapi mereka hanya punya sedikit waktu untuk mengisi kembali daya baterai perangkatnya.

Seperti kebanyakan orang, Eesha Khare, remaja berumur 18 tahun dari California, Amerika Serikat, juga mengalami masalah dengan daya baterai ponselnya. “Baterai ponsel saya selalu saja habis”, kata Khare dalam wawancara kepada NBC News. Bedanya dengan kebanyakan orang, permasalahan ini menjadi inspirasi bagi Khare untuk menciptakan alat yang ia sebut sebagai “Supercapacitor”.

Supercapacitor adalah sebuah baterai rechargeable. Kelebihan utama baterai buatan Khare adalah baterai ini bisa terisi penuh dengan proses charging hanya selama 20 hingga 30 detik, tentunya dengan daya tahan baterai yang sama dengan baterai rechargeable yang bisa kita temui di perangkat sehari-hari. Kelebihan lainnya, perangkat buatan Khare bahkan memiliki siklus charge-recharge (yang berimplikasi pada umur baterai) sebanyak 10.000 siklus, 10 kali lipat lebih banyak dari kebanyakan baterai konvensional.

Untuk inovasinya ini, Khare mendapatkan hadiah sebesar $50.000 dari Intel Foundation Young Scientist Award. Sebagai inovasi yang masih berumur muda, temuannya saat ini baru digunakan untuk menjadi sumber daya bagi sebuah lampu LED sederhana sebagai proof of concept. Khare sendiri berharap temuannya bisa dikembangkan lebih lanjut, diantaranya untuk menggantikan baterai-baterai yang digunakan oleh berbagai perangkat elektronik yang biasa digunakan sehari-hari.

Jika Anda tertarik untuk melihat lebih detil tentang inovasi Eesha Khare dan pemenang lainnya pada ajang Intel International Science and Engineering Fair, Anda bisa mengunjungi situs resmi ajang tersebut di tautan ini.

 

Sumber: NBC News. [gambar via]

Kampanye Musik Youth Food Movement Indonesia Galang Dana Melalui Situs Crowdfunding Indiegogo

Belum lama ini kami sempat mengulas mengenai penggunaan platform crowdfunding untuk pendanaan aplikasi game Seeds yang bertujuan untuk mendorong kredit mikro di Kenya. Kali ini, dari dalam negeri juga muncul sebuah penggalangan dana yang memiliki misi sosial yakni Youth Food Movement Indonesia: The Music Campaign.

Berdasarkan keterangan di halaman penggalangan dana Youth Food Movement Indonesia di situs Indiegogo, gerakan ini adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian generasi muda terhadap kedaulatan pangan Indonesia. Youth Food Movement Indonesia hendak memberikan wawasan pada generasi muda mengenai proses produksi berbagai alternatif pangan di Indonesia.

Secara spesifik, Youth Food Movement Indonesia hendak mengadakan sebuah kampanye musik untuk menyebarkan gagasan gerakannya. Kampanye musik ini berupa proses pembuatan sebuah album yang berisi sekitar enam hingga delapan lagu yang menyuarakan pesan-pesan Youth Food Movement Indonesia. Untuk penggalangan dana ini, Youth Food Movement Indonesia menargetkan pendanaan sebesar 2.200 dolar. Album yang dihasilkan nantinya akan didistribusikan secara online maupun melalui medium CD.

Kampanye musik Youth Food Movement Indonesia ini didukung juga oleh beberapa organisasi non profit seperti Walhi dan Serikat Petani Indonesia. Selain membuat album, Youth Food Movement Indonesia juga merencanakan akan menggelar konser untuk publik yang akan digelar pada bulan Juni 2013.

Model kampanye musik untuk menyuarakan isu sosial ini sebelumnya juga pernah dilakukan oleh band Navicula. Tengah tahun lalu, Navicula berhasil melakukan penggalangan dana sebesar lebih dari 3.000 dolar untuk melakukan tur musik yang ditujukan untuk meningkatkan kepedulian terhadap Orang Utan.

Tertarik untuk membantu kampanye musik Youth Food Movement Indonesia ini? Simak videonya berikut ini atau, lebih baik lagi, beri donasi Anda di halaman resmi penggalangan Youth Food Movement Indonesia di situs Indiegogo pada tautan ini.