Rugi Bersih Susut, Blibli Kejar Profitabilitas di 2024

PT Global Digital Niaga Tbk (IDX: BELI) mencatat penyusutan rugi bersih menjadi Rp3,6 triliun pada 2023 dari posisi rugi bersih tahun sebelumnya yang sempat bengkak sebesar Rp5,5 triliun. EBITDA perseroan juga tercatat menyusut 30% menjadi minus Rp3,3 triliun.

Pendapatan bersih Blibli turun 4% (YoY) menjadi Rp14,7 triliun yang disebabkan oleh strategi perseroan mengoptimalkan bauran Total Processing Value (TPV) di sepanjang 2023. Optimalisasi ini lewat fokus pada pemilihan produk yang lebih menguntungkan di seluruh kategori pada segmen Ritel 1P. Sementara, segmen Ritel 3P didorong utamanya oleh kinerja OTA.

Namun, rata-rata nilai pesanan (average order value) meningkat 39% menjadi Rp1,5 juta pada 2023. Nilai belanja per pengguna pada segmen Institusi juga naik menjadi Rp11,7 juta, dan belanja per klien institusi naik menjadi Rp64,4 juta pada 2023.

“Sepanjang 2023, kami fokus pada peningkatan kinerja profitabilitas. Hal ini dilakukan dengan merasionalisasikan baruan kategori produk kami pada segmen Ritel 1P dan menyesuaikan biaya pada marketplace. Ini mendorong perolehan laba bruto dan margin bruto yang lebih sehat,” ujar CFO Blibli Ronald Winardi dalam keterangan resminya.

  • Segmen Ritel 1P (marketplace B2C) mencatat penurunan TPV sebesar 26% (YoY) menjadi Rp7,3 triliun dan pendapatan sekitar 28% (YoY) menjadi Rp6,3 triliun; laba bruto naik 42% (YoY) menjadi Rp517 miliar.
  • Segmen Ritel 3P (pihak ketiga lewat marketplace dan OTA) mencatat kenaikan TPV sebesar 35% (YoY) menjadi Rp49 triliun dan pendapatan bersih 466% (YoY) menjadi Rp1,1 triliun. Laba bruto juga naik 51% (YoY) menjadi Rp1,9 triliun.
  • Segmen Institusi (B2B dan B2G) membukukan TPV Rp10 triliun atau turun 4% (YoY), pendapatan bersih naik 15% (YoY) menjadi Rp3 triliun, dan laba bruto melesat 114% menjadi Rp279 miliar.
  • Toko Fisik mengantongi TPV Rp4,7 triliun atau tumbuh 20%, diikuti pendapatan bersih naik 18% (YoY) menjadi Rp4,1 triliun, dan laba bruto naik 18% menjadi Rp914 miliar.

Per 31 Desember 2023, Blibli memiliki posisi kas dan setara kas sebesar Rp1,8 triliun, turun dari posisi tahun sebelumnya yang sebesar Rp3 triliun.

Strategi profitabilitas

Strategi efisiensi jadi fokus utama Blibli tahun lalu dengan memanfaatkan otomatisasi dan teknologi dalam menyederhanakan proses operasional. Perseroan menyebut terus mendorong strategi tersebut, terutama pemangkasan biaya periklanan dan pemasaran untuk menekan kerugian lebih lanjut. Blibli mengestimasi tren kinerja positif akan berlanjut pada 2024.

“Berkaca pada tahun 2023, agenda strategis kami bersifat komprehensif, menyasar perluasan ragam produk, layanan bernilai tambah, kemajuan teknologi, dan sinergi ekosistem,” tutur Co-Founder dan CEO Kusumo Martanto.

Blibli juga akan memperluas toko fisik lewat kemitraan dengan pemilik merek global dan memperkuat program loyalitas omnichannel yang terintegrasi di ekosistem layanannya. Perseroan juga tengah membangun gudang baru di Marunda, Jawa Barat, dalam rangka memperluas jaringan fulfillment dan infrastruktur logistik tahun ini.

Gudang ini ditargetkan beroperasi secara bertahap pada tahun ini, dan akan melengkapi total 15 gudang yang dimiliki Bliblib saat ini dengan total akumulasi luas 130 ribu meter persegi.

Di sepanjang 2023, Blibli telah menambah sebanyak 40 toko elektronik untuk mendorong strategi omnichannel perseroan. Per akhir 2023, perseroan telah mengoperasikan 166 toko elektronik konsumen; terdiri dari 87 toko merek-tunggal, 79 toko multi-merek, dan 65 gerai supermarket premium yang dijalankan oleh Ranch Market.

Sebagai informasi, sejumlah perusahaan teknologi masih mencatatkan kinerja merah tahun lalu. di tengah upaya mereka efisiensi habis-habisan demi mengejar profitabilitas. Kompetitornya, Bukalapak mengalami rugi bersih sebesar Rp1,36 triliun, sedangkan rugi bersih Grup GoTo bengkak hingga Rp90 triliun pada kinerjanya di sepanjang 2023.

Application Information Will Show Up Here

Published by

Corry Anestia

An ordinary person who aspires to create extraordinary writings.