ZEN Rooms Berkolaborasi dengan Livaza dan Amar Bank

Selain berinovasi dengan menerapkan fitur dan layanan-layanan baru,  team up atau kerja sama juga bisa jadi opsi lain. Berkolaborasi sesama startup bisa menjadi jalan lain untuk bersama-sama melangkah dan mewujudkan sesuatu yang baru. Langkah team up atau kerja sama inilah yang baru dijalin oleh tiga startup yang bergerak di Indonesia, yakni ZEN Rooms sebagai layanan budget hotel, Livaza sebagai startup e-commerce furnitur dan Amar Bank yang memiliki layanan fintech. Ketiganya bekerja sama menyuguhkan konsep baru untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, efisiensi operasional, dan ide-ide baru dalam desain interior kamar hotel.

ZEN Rooms yang sejak kehadirannya membawa misi untuk meningkatkan industri travel di seluruh Asia dengan menjaga harga agar tetap terjangkau mencoba tetap memperhatikan layanan mereka mulai dari fasilitas hotel, baik wifi, AC, hingga desain interior kamar hotel. Untuk menuju ke tahap selanjutnya ZEN Rooms menggandeng Livaza untuk meningkatkan kenyamanan dan mempercantik desain interior kamar-kamar hotel.

Livaza akan berperan menjadi konsultan dan memberikan pelatihan desain interior gratis dan informasi mengenai tren terbaru yang unik bagi setiap hotel. Kelas interaktif juga akan tersedia sebagai sebuah simulasi dalam memberikan pengalaman bermalam yang lebih baik. Berkenaan dengan kerja sama ini Livaza juga menawarkan paket khusus untuk setiap mitra hotel ZEN Rooms, disesuaikan dengan karakter masing-masing hotel.

“Dengan kerja sama ini, kami berharap hasil yang efektif seperti membesarkan bisnis kamu di segmen hotel. Ke depannya, kami berharap mitra hotel ZEN Rooms dapat melihat ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan kualitas hotel”, ujar Presiden Direktur Livaza Ng Eddy Christian.

Selain Livaza, ZEN Rooms juga bekerja sama Amar Bank dengan layanan finansial teknologinya, Tunaiku. Amar Bank dengan Tunaiku-nya akan berperan dalam memberikan dukungan finansial dalam mewujudkan kemajuan hotel-hotel mitra Zen Rooms.

“Saat ini Indonesia memiliki 57.9 juta bisnis kecil dan menengah dan hanya 5.9% yang memiliki rekening bank. Kerja sama dengan ZEN Rooms ini Tunaiku berharap dapat menyediakan pinjaman yang terjangkau dan membantu bisnis bisnis untuk berkembang,” ujar Direktur Amar Bank dan Tunaiku Vishal Tulsian.

Application Information Will Show Up Here

Tunaiku Buka Kantor Operasional Pertamanya

Tunaiku salah satu pemain di sektor fintech (financial technology), tepatnya untuk layanan KTA (Kredit Tanpa Agunan) diberitakan telah membuka kantor fungsional pertamanya di Jakarta belum lama ini. Layanan yang diprakarsai oleh PT Bank Amar Indonesia (Amar Bank) membuka kantor operasional untuk mengakselerasi pertumbuhan penggunanya, seiring dengan makin diminatinya solusi keuangan dengan pemrosesan digital, begitupun dengan persaingan di bidangnya.

Direktur Amar Bank Vishal Tulsian menerangkan bahwa pertumbuhan pengguna Tunaiku telah melebihi ekspektasi perusahaan. Pertumbuhan ini bahkan terus diprediksi akan terus meningkat secara signifikan.

“Saya percaya bahwa angka (peningkatan) akan terus bertambah mengingat sektor fintech di Indonesia terus tumbuh,” ujarnya.

Seperti diberitakan Detik, saat ini melalui Tunaiku Amar Bank telah mengucurkan kredit dengan besaran Rp 2-10 juta dengan jangka waktu pinjaman mulai dari 6 bulan hingga 12 bulan dan suku bunga tetap mencapai 3 persen per bulan.

Layanan Tunaiku bekerja dengan menerima pengajuan pinjaman secara online. Setelah itu setiap pengajuan akan melalui tahap verifikasi. Setiap pengajuan yang lolos nantinya akan mendapatkan jawaban dan akan dikunjungi kantor atau rumahnya oleh pihak Tunaiku untuk memberikan kontrak peminjaman.

“Ini cukup mudah jadi peminjam nggak perlu ke kantor untuk ajukan aplikasi nanti kita bisa yang datangi,” kata Vishal.

Sama seperti layanan KTA lain, Tunaiku juga diminta untuk memperhatikan tingkat bunga yang diterapkannya. Peneliti Eksekutif Senior dai Departemen Pengembangan Kebijakan Strategis OJK Hendrikus meminta layanan pembiayaan atau pinjaman dengan teknologi untuk memperhatikan perlindungan konsumen dengan dengan memperhatikan tingkat bunga yang diterapkan. Tunaiku saat ini disebut masuk dalam jenis FinTech 2.0 atau fintech yang dimiliki oleh industri keuangan dan diawasi oleh OJK.

Tak Cuma Startup, Amar Bank Coba Masuki Layanan KTA Online dengan Tunaiku

Awal tahun ini, DailySocial mengeluarkan laporan mengenai lanskap startup Indonesia. Dalam laporan itu disebutkan sektor finansial teknologi menjadi salah satu yang diprediksikan menguat di tahun ini. Salah satu yang ramai diperbincangkan beberapa waktu lalu adalah layanan pinjaman kredit tanpa agunan (KTA). Tak hanya startup, sektor ini juga turut diramaikan oleh pihak bank. Amar Bank, yang berasal dari Surabaya, melalui layanan Tunaiku mencoba merangkul teknologi untuk proses pengajuan KTA.

KTA sendiri sejatinya merupakan produk perbankan. Hanya saja sejak teknologi semakin canggih beberapa pihak mulai meramu layanan KTA dengan pendekatan teknologi. Proses-proses yang selama ini berlangsung secara luring dipermudah dan diubah menjadi daring. Mulai dari proses pengajuan aplikasi, verifikasi, dan pencairan dana pun bisa berlangsung secara daring.

Apa yang ditawarkan Tunaiku serupa dengan UangTeman dan Taralite. Hanya saja ada perbedaan di beberapa aspek, seperti pilihan jangka waktu peminjaman dan besaran suku bunga yang harus dibayarkan. Seperti disajikan di halaman resminya, Tunaiku menyediakan pilihan 6 bulan sebagai pinjaman paling cepat. Sedangkan UangTeman yang sejak dari awal memposisikan diri sebagai KTA jangka pendek yang memungkinkan melakukan pinjaman dengan jangka pelunasan selama 10 hari.

[Baca juga: Melihat Lebih Dekat Proses Bisnis UangTeman]

Jika UangTeman memberikan keringanan bunga untuk peminjam terpercaya atau mereka yang sudah pernah meminjam dan melunasi tepat waktu, bahkan sebelum jatuh tempo, Tunaiku hadir dengan penawaran bunga 3% untuk setiap bulannya.

Satu hal menarik yang bisa dibahas dari layanan KTA daring seperti Tunaiku dan UangTeman ini adalah penggunaan teknologinya. Teknologi di sektor finansial teknologi harusnya lebih kompleks, termasuk keamanan sistemnya.

UangTeman, seperti diceritakan kepada DailySocial, mengungkapkan pihaknya telah menerapkan teknologi big data didukung dengan algoritma risiko kredit dengan sistem real-time. Teknologi tersebut yang digunakan untuk mengelola data peminjam dan juga menentukan pengajuan pinjaman. Teknologi yang seharusnya menjadi inti dari layanan finansial teknologi untuk layanan KTA daring.

[Baca juga: Di Balik Polemik UangTeman dan Regulasi Praktik Peminjaman Uang]

Saya pribadi belum banyak informasi mengenai teknologi-teknologi di balik Tunaiku. Yang jelas Tunaiku belum menyediakan sistem khusus untuk pengajuan aplikasi pinjaman. Mereka masih menggunakan fasilitas surel untuk pengajuan aplikasi pinjaman, seperti yang mereka tuliskan di halaman mereka.

Menyimak paparan Tunaiku adalah seperti melihat bagaimana bank meng-online-kan layanan mereka. Meskipun terlihat lebih canggih, tapi cara mereka membawakan layanan ini tanpa spirit startup. Teknologi yang diusung cenderung tidak up-to-date, sedangkan skema peminjamannya tidak menarik UangTeman yang memungkinkan adanya fleksibilitas masa pinjaman dan nilai bunga pinjaman. Hal ini yang menjadi kelebihan startup ketimbang cara berpikir bank yang masih konservatif.

Jika bank lain membuat layanan serupa dan tidak belajar dari bagaimana Tunaiku dijalankan, mereka pantas khawatir bahwa dalam lima tahun mendatang bisnis KTA akan semakin dikuasai startup fintech yang lebih mengerti bagaimana kebutuhan konsumen di masa sekarang.