Aplikasi DokterGratis Lakukan Update, Kini Tersedia Dalam Dua Bahasa

Salah satu aplikasi buatan developer lokal, DokterGratis, belum lama ini hadir dengan versi baru. Dalam update terbarunya, aplikasi yang dikembangkan oleh mobile app developer lokal Warung Kreasi Indonesia ini menghadirkan sejumlah fitur terbaru diantaranya hadir dengan pilihan tampilan dua bahasa serta layanan pencarian topik diskusi secara cepat dari Blabla Doctor (media sosial kesehatan).
Continue reading Aplikasi DokterGratis Lakukan Update, Kini Tersedia Dalam Dua Bahasa

Kantar: Android Kuasai 70% Pasar Eropa dan 52% Pasar Amerika Serikat

Menutup bulan Juni 2013, Kantar seperti biasa merilis laporan mengenai perkembangan pasar sistem operasi perangkat bergerak. Dalam laporan terbaru ini, Kantar mengeluarkan hasil analisis pasar sistem operasi untuk perangkat bergerak pada periode Maret hingga Mei 2013.

Secara umum, sistem operasi Android semakin dominan baik di pasar Eropa maupun Amerika Serikat. Di 5 pasar terbesar Eropa yang terdiri dari Inggris Raya, Jerman, Perancis, Italia, dan Spanyol, Android menguasai hingga 70% pangsa pasar sistem operasi bergerak, naik dari 61,3% pada periode yang sama tahun lalu. Sementara di Amerika Serikat, Android masih terus bergantian dengan iOS memuncaki pangsa pasar perangkat bergerak di sana. Pada periode ini, Android unggul dengan pangsa pasar sebesar 52%.

Di peringkat kedua, iOS bertahan cukup kuat di Amerika Serikat, Inggris Raya, Australia dan Cina. Di Amerika Serikat, iOS memiliki pangsa pasar sebesar 41,9%. Sementara di Inggris Raya, Australia dan Cina, iOS memiliki pangsa pasar masing-masing sebesar 29,9%, 28,5%, dan 23,6%. Di luar keempat negara tadi, pangsa pasar iOS tidak menembus angka 20%.

Sistem operasi keluaran Microsoft, Windows Phone, nampaknya semakin stabil mengukuhkan diri sebagai ekosistem ketiga. Di seluruh negara yang didata oleh Kantar pada laporan kali ini, Windows Phone konsisten memiliki pangsa pasar terbesar ketiga dan semakin memperbesar jarak dari BlackBerry. Kabar yang lebih menggembirakan bagi Microsoft, hanya di dua negara saja Windows Phone mengalami penurunan pangsa pasar. Selain di Jerman dan Australia, Windows Phone mencatatkan tren positif selama periode Maret hingga Mei tahun ini.

Terakhir, BlackBerry belum kunjung juga membalikkan keadaan. Dari seluruh negara yang didata oleh Kantar pada laporan ini, BlackBerry hanya mengalami tren positif di Australia. Di negara-negara lainnya BlackBerry masih tetap mengalami pertumbuhan negatif.

Dengan masuknya Firefox OS yang baru saja merilis ponsel pintar komersial pertamanya, dirilisnya sistem operasi iOS 7 dan kemungkinan iPhone versi murah, serta mulai masuknya perangkat murah Q5 yang berbasis BlackBerry 10, saya sendiri memprediksikan perubahan pangsa pasar yang cukup dinamis di akhir kuartal ketiga nanti. Statistik lengkap dari Kantar bisa dilihat pada gambar berikut ini.

 

[gambar via]

Skybee Segera Hadirkan Layanan Mobile Wallet Berbasis Internet

Skybee bakal menjadi perusahaan teknologi berikutnya yang meluncurkan layanan mobile wallet. Setelah mengakuisisi lembaga keuangan non-bank PT Sky Sab Indonesia, Skybee bakal menghadirkan mobile wallet yang berbasis Internet. Nantinya layanan ini dapat diakses melalui aplikasi yang dikembangkan untuk platform BlackBerry dan Android.

Continue reading Skybee Segera Hadirkan Layanan Mobile Wallet Berbasis Internet

Sony Rilis Jam Tangan Pintar Berbasis Android, SmartWatch 2

Jam tangan pintar atau smartwatch belakangan ini cukup santer digadang-gadang akan menjadi tren berikutnya di pasar gadget. Meski sudah dimulai oleh Pebble, beberapa produsen perangkat elektronik seperti Apple, Samsung, dan Microsoft sudah beberapa kali dirumorkan sedang membuat perangkat jam tangan pintar.

Tanpa melalui terlalu banyak rumor, Sony justru baru-baru ini merilis perangkat jam tangan pintar berbasis sistem operasi Android. Mengambil nama SmartWatch 2, perangkat ini memang bukan perangkat jam tangan pintar pertama yang dirilis oleh Sony. Tahun lalu, Sony juga sempat merilis jam tangan pintar dengan nama SmartWatch meskipun nampaknya tidak terlalu sukses di pasar.

SmartWatch 2 memiliki spesifikasi berupa bodi berbahan alumunium seperti varian ponsel pintar Xperia Z, layar berukuran 1,6 inci, konektivitas Bluetooth 3.0 dan NFC. Selain itu Sony juga mengklaim bahwa SmartWatch 2 memiliki daya tahan baterai yang paling lama dibandingkan perangkat jam tangan pintar lainnya. Dikatakan, dengan pemakaian moderat, SmartWatch 2 bisa bertahan selama 4 hari, sedangkan dengan pemakaian yang minimal, SmartWatch 2 bisa bertahan selama 7 hari.

Jika masih memiliki konsep seperti varian awal SmartWatch maka SmartWatch 2 tidak dioperasikan sebagai perangkat yang berdiri sendiri. SmartWatch 2 terhubung dengan perangkat ponsel pintar milik pengguna dan digunakan untuk melakukan operasi sederhana seperti membaca SMS, membaca email, mengoperasikan aplikasi musik, atau menjawab panggilan telepon.

Belum ada informasi resmi mengenai harga dan tanggal ketersediaan SmartWatch 2. Sementara waktu, Anda bisa melihat-lihat fitur SmartWatch 2 pada video berikut ini.

[youtube id=”DoUzM7WYlP0″ width=”620″ height=”360″]

 

Sumber: Android and Me.

Ini Daftar Harga Samsung Galaxy Tab 3

Meski sudah diperkenalkan sejak awal bulan ini, jajran terbaru seri Galaxy Tab 3 belum diketahui harga dan tanggal rilis ke pasarnya. Baru-baru ini, Samsung akhirnya mengumumkan harga resmi dan tanggal ketersediaan Galaxy Tab 3 ke pasaran.

Galaxy Tab 3 varian 10,1 inci dibanderol dengan harga $399. Varian Galaxy Tab 3 yang berukuran 8 inci dibanderol dengan harga $299. Terakhir, varian Galaxy Tab 3 yang berukuran 7 inci dibanderol dengan harga $199 yang menempatkannya sebagai kompetitor langsung perangkat-perangkat semacam Google Nexus 7 keluaran Asus.

Meski sudah diumumkan secara resmi, ketiga varian tablet yang merupakan tablet pertama Samsung yang dilengkapi dengan prosesor Intel ini baru akan tersedia di pasaran pada tanggal 7 Juli. Walaupun demikian, mulai dari tanggal 25 Juni kemarin konsumen di Amerika Serikat sudah bisa melakukan pemesanan.

Untuk varian yang dijual di Amerika Serikat sendiri hanya varian-varian yang memiliki konektivitas Wi-Fi, tanpa konektivitas jaringan telekomunikasi lain seperti 3G atau HSDPA. Spesifikasi lengkap mengenai Galaxy Tab 3 bisa dilihat di ulasan kami sebelumnya di tautan ini.

 

Sumber: PC Mag.

Konsol Game Android Ouya Mulai Dipasarkan di 3 Negara

Setelah penantian yang cukup panjang, konsol game berbasis sistem operasi Android Ouya akhirnya mulai dipasarkan di tiga negara. Ketiga negara yang menjadi pasar pertama Ouya tersebut adalah Amerika Serikat, Inggris, dan Kanda.

Ouya sendiri sudah mengalami perjalanan yang cukup panjang untuk sampai ke tahap pemasaran secara luas ini. Bermula dari penggalangan dana di situs Kickstarter, Ouya berhasil meraih animo yang cukup tinggi dengan mendapatkan pendanaan sebesar lebih dari 8 juta dolar AS dari target awal yang hanya sebesar 950.00 dolar AS.

Berhasil mendapatkan pendanaan tidak lantas berarti langkah mulus dihadapi oleh Ouya. Memiliki target awal untuk dirilis ke pasar pada bulan Maret tahun ini, Ouya mengalami keterlambatan yang menyebabkan rilis tertunda hingga bulan Juni ini. Meskipun demikian, Ouya berhasil menepis skeptisme dengan membuka pre-order sejak bulan Februari dengan target pengiriman mulai bulan Juni ini.

Kini, dengan harga resmi sebesar $99,99, Ouya sudah bisa dibeli di berbagai toko retail seperti BestBuy, GameStop, Target, GAME, dan Amazon di Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada. Saat ini Ouya sudah memiliki 170 judul game yang dikembangkan khusus untuk platform miliknya. Meski masih terbilang sangat sedikit, setidaknya dengan 17.000 ribu pengembang aplikasi yang terdaftar sebagai jejarin pengembangnya, ada harapan bahwa judul-judul game untuk perangkat ini akan terus bertambah.

Di saat yang hampir bersamaan, beberapa waktu lalu dua raksasa game konsol, Microsoft dan Sony baru saja merilis produknya masing-masing. Dengan nama besar dan pangsa pasar yang dikuasai oleh seri Xbox dan PlayStation, mampukah perangkat konsol berbasis Android seperti Ouya mendapatkan pangsa pasar yang berarti?

 

Sumber: The Next Web.

Google Kini Terima Aplikasi Mobile untuk Google Play for Education

Pada ajang Google I/O beberapa waktu lalu, Google untuk pertama kalinya memperkenalkan Google Play for Education. Sebagai bagian khusus dari Google Play Store, Google Play for Education ditujukan untuk menjual produk-produk tablet, buku, video, dan aplikasi-aplikasi yang berkaitan dengan pendidikan.

Baru-baru ini Google akhirnya secara resmi mulai membuka kesempatan bagi para pengembang aplikasi mobile untuk mulai mengirimkan aplikasi-aplikasi pendidikan yang hendak dipasarkan di Google Play Store. Aplikasi-aplikasi yang dikirimkan oleh pengembang ini nantinya akan diperiksa oleh sekumpulan praktisi pendidikan yang bekerjasama dengan Google. Dalam proses ini, aplikasi-aplikasi akan dipastikan sudah sesuai dengan mata pelajaran dan kelas tertentu. Aplikasi-aplikasi di Google Play for Education diwajibkan memenuhi standar dari Google untuk memastikan bahwa aplikasi-aplikasi tersebut bisa digunakan untuk proses belajar mengajar di ruang kelas.

Sayangnya, hingga saat ini aplikasi-aplikasi Google Play for Education baru kompatibel dengan sistem pengajaran dan kurikulum pendidikan untuk usia sekolah dasar dan menengah di Amerika Serikat. Meskipun jika mengingat ini adalah tahun pertama Google Play for Education, wajar jika Google mentargetkan pasar untuk negara asalnya terlebih dulu. Apalagi menyesuaikan aplikasi dengan standar sistem pendidikan memang bukan perkara yang mudah.

Saya sendiri melihat langkah Google masuk ke pasar pendidikan ini merupakan langkah yang sangat strategis. Dengan sejak dini memperkenalkan anak-anak pada ekosistem Google di sistem operasi Android, Google nampaknya berharap ke depannya generasi berikut akan lebih terbiasa dengan beragam aplikasi mobile ketimbang aplikasi-aplikasi desktop yang saat ini pasarnya masih dikuasai oleh Microsoft.

Lebih lengkap mengenai Google Play for Education bisa dilihat di tautan ini.

[gambar via]

This mobile channel is brought to you by Samsung Developer Competition 2013. SDC ’13 is an app competition for Android apps that leverage Samsung’s mobile technologies. For more information please visit http://techne.dailysocial.net/sdc.

StatCounter: Akhirnya Android Kalahkan Nokia Series 40 di Indonesia

Setelah sempat bertahan hingga bulan April yang lalu, menurut data yang dihimpun oleh StatCounter GlobalStats diperoleh informasi bahwa Android memiliki persentase yang lebih baik ketimbang Nokia Series 40 per bulan Mei 2013. Android unggul tipis, dengan selisih kurang dari 1%, meskipun demikian Series 40 mulai menunjukkan tanda perlambatan sementara Android masih melaju.

Continue reading StatCounter: Akhirnya Android Kalahkan Nokia Series 40 di Indonesia

Telkomsel’s MyTelkomsel Mobile App Aims to Make Mobile Account Management Easier

Telkomsel quietly released MyTelkomsel app on the App Store, BlackBerry World, and Google Play in late May which lets customers check and reload their credit balance, purchase data packages, be informed of their data usage, and manage billing details for post paid customers. While the app is available on BlackBerry World, currently it’s not meant for BlackBerry 10 customers.

Continue reading Telkomsel’s MyTelkomsel Mobile App Aims to Make Mobile Account Management Easier

Vertu Rilis Dua Varian Baru Smartphone Android Mewah Vertu Ti, Terbatas 1.000 Unit

Kurang dari enam bulan sejak pertama kali merilis ponsel pintar berbasis Android pertamanya, Vertu kembali merilis dua varian terbaru dari Vertu Ti. Kedua varian baru ini tak lain adalah Vertu Ti dengan warna “Sunset Red” dan “Midnight Blue”. Kedua varian warna baru ini, sebagaimana umumnya ponsel-ponsel lain keluaran Vertu, akan tersedia dalam jumlah terbatas 1.000 unit saja.

Dari segi teknis, Vertu Ti sendiri tidak mengedepankan spesifikasi komponen-komponen di dalamnya. Mengusung layar berukuran 3,7 inci, Vertu Ti “hanya” dibekali dengan prosesor berinti ganda dengan kecepatan 1,7 GHz, memori RAM 1 GB, kapasitas penyimpanan internal 64 GB, dan kamera beresolusi 8 megapiksel. Vertu Ti bahkan masih menggunakan sistem operasi Android versi Ice Cream Sandwich yang sudah berumur hampir tiga tahun. Secara umum, spesifikasi teknis Vertu Ti tidak lebih baik dari sebagian ponsel pintar flagship Android lain seperti HTC One, Samsung Galaxy S4, atau Xperia Z.

Nilai jual Vertu Ti adalah pada proses produksi yang dilakukan secara handmade, dengan desain serta komponen-komponen yang mewah. Menggunakan bahan dasar Titanium untuk rangka perangkat dan kristal safir untuk layar, Vertu Ti memang ditujukan sebagai barang mewah dengan harga yang sangat tinggi. Satu unit Vertu Ti dibanderol dengan harga $11,700 atau sekitar 116 juta rupiah.

Sayangnya tidak banyak informasi yang beredar mengenai seberapa berhasil Vertu Ti di pasaran. Melihat Vertu kembali merilis varian baru perangkat ini, saya pikir ada kemungkinan Vertu Ti varian pertama terjual paling tidak memenuhi ekspektasi Vertu.

 

Sumber: Engadget.