Mozilla Luncurkan Password Manager untuk iOS dan Aplikasi Pembuat Catatan untuk Android

Mozilla memulai program Firefox Test Pilot di tahun 2016 untuk bereksperimen dengan beragam fitur demi menyempurnakan browser besutannya. Berhubung Mozilla kini juga semakin serius mengerjakan Firefox versi mobile, cakupan program ini pun akhirnya juga diperluas, dan sekarang konsumen sudah bisa menikmati dua buah eksperimen perdananya untuk perangkat mobile.

Yang pertama adalah aplikasi iOS bernama Firefox Lockbox. Seperti bisa diduga dari namanya, ia merupakan sebuah aplikasi password manager macam LastPass maupun 1Password. Bedanya, Lockbox yang terkesan simpel ini dikhususkan bagi pengguna setia Firefox versi desktop yang menyimpan deretan kata sandi berbagai akunnya pada browser tersebut.

Memanfaatkan akun Firefox, deretan kata sandi yang tersimpan di Firefox desktop dapat dibawa dan diteruskan secara otomatis ke Lockbox. Enkripsi 256-bit diterapkan demi menjaga keamanan, dan aplikasi Lockbox sendiri dapat diproteksi menggunakan Touch ID maupun Face ID.

Notes by Firefox / Mozilla
Notes by Firefox / Mozilla

Eksperimen yang kedua adalah aplikasi bernama Notes untuk perangkat Android. Ya, ini tak lebih dari sebatas aplikasi untuk membuat dan menyimpan catatan-catatan kecil, tapi sekali lagi, faedahnya bisa terasa berlipat ganda jika Anda menggunakan browser Firefox di laptop atau komputer.

Pasalnya, semua konten dalam Notes akan tersinkronisasi antar perangkat, selamanya semuanya terhubung dengan satu akun Firefox yang sama. Catat di ponsel, lalu buka kembali di laptop, demikian pula sebaliknya. Sekali lagi, ini semua bukanlah ide baru yang orisinil, tapi setidaknya bisa menarik perhatian mereka yang betul-betul setia terhadap ekosistem Firefox.

Sumber: Mozilla.

Google Keep Kini Terintegrasi ke Dalam Google Docs

Kabar gembira bagi Anda pengguna Google Keep. Aplikasi pembuat catatan dengan interface yang amat simpel tersebut kini merupakan bagian dari G Suite, kumpulan aplikasi dan layanan penunjang produktivitas dari Google.

Masuknya Keep dalam G Suite ini memungkinkan Google untuk mengintegrasikannya ke dalam layanan Google Docs. Premis yang ditawarkan sederhana saja: Anda dapat mengambil ide dan catatan-catatan yang Anda buat di Keep, lalu menambahkannya ke Docs untuk mempermudah sesi brainstorming.

Jadi ketika mengakses Docs dari web, Anda bisa membuka menu Tools dan menampilkan Keep beserta semua catatan yang tersimpan di samping kanan. Dari situ Anda bisa menarik catatan dan menempatkannya langsung di dokumen yang sedang Anda kerjakan, tidak perlu lagi copy-paste.

Pencarian catatan juga bisa dilakukan dari sini, sehingga Anda tidak perlu keluar dari Docs guna mencari informasi yang dibutuhkan. Anda pun juga dapat membuat catatan baru tanpa meninggalkan Docs, atau Anda juga bisa menyalin teks dari dokumen untuk dijadikan catatan baru. Lalu saat Anda membuka catatan baru itu di Keep, Anda bisa mengklik tautan untuk kembali ke dokumen aslinya.

Integrasi semacam ini pastinya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengguna Google Docs yang selama ini masih mengandalkan aplikasi pembuat catatan lain.

Sumber: Google.

Evernote 8.0 untuk iOS Didesain Ulang untuk Berfokus pada Kecepatan dan Kelugasan

Dari kacamata pribadi, Evernote merupakan aplikasi pembuat catatan yang paling komplet. Akan tetapi kelengkapan tersebut membuat Evernote jadi lebih kompleks dibanding aplikasi lain yang sejenis. Navigasi yang rumit terkadang bisa menghambat jalannya pengumpulan ide, dimana dibutuhkan sejumlah tap ekstra hanya untuk membuat catatan baru.

Beruntung Evernote telah melakukan perombakan besar-besaran pada aplikasi iOS-nya. Evernote versi 8.0 ini telah didesain ulang guna mengedepankan kecepatan dan kelugasan. Harapannya, pengguna bisa lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membuat catatan dan mengumpulkan ide-ide baru ketimbang mengorganisasikannya.

Tampilan home screen kini diganti oleh deretan catatan terbaru pada Evernote versi 8.0 / Evernote
Tampilan home screen kini diganti oleh deretan catatan terbaru pada Evernote versi 8.0 / Evernote

Pada versi barunya, hilang sudah home screen yang selama ini muncul ketika kita pertama kali membuka aplikasi. Sebagai gantinya, Evernote 8.0 menampilkan deretan catatan yang terakhir Anda buat atau edit. Jadi dengan satu tap saja, Anda bisa langsung melanjutkan pekerjaan sebelumnya.

Untuk membuat catatan baru, Anda bisa langsung menyentuh tombol “+” berwarna hijau. Tahan sebentar tombol ini, maka akan muncul opsi untuk merekam audio, mengambil gambar dan menetapkan reminder untuk catatan-catatan tertentu. Cepat dan lugas.

Pengguna kini dapat mengganti warna teks dalam Evernote 8.0 / Evernote
Pengguna kini dapat mengganti warna teks dalam Evernote 8.0 / Evernote

Formatting teks kini jadi bertambah lengkap, dimana Anda bisa mengganti ukuran dan warna teks untuk membuat header atau subheader, atau sekadar untuk menyoroti poin-poin tertentu.

Mencari catatan juga lebih mudah dalam Evernote 8.0, dimana Anda bisa menampilkan hanya catatan yang disertai reminder dengan menyentuh icon bergambar alarm di bagian teratas daftar catatan. Anda juga bisa mem-filter catatan berdasarkan tag-nya jika perlu.

Untuk berganti notebook, tap label yang paling atas. Terakhir, Evernote 8.0 juga memberikan kemudahan bagi para pelanggan Evernote Business untuk berganti antara akun pribadi dan akun kerjanya sehingga tidak akan ada lagi resep masakan yang tersasar ke deretan hasil meeting bersama kolega.

Sumber: Evernote Blog.

Aplikasi Simplenote di Semua Platform Kini Resmi Menjadi Software Open-Source

Kabar baik bagi pengguna Simplenote. Aplikasi pembuat catatan dengan fitur sinkronisasi yang sangat bisa diandalkan tersebut resmi menjadi software open-source. Sebelumnya, aplikasi Simplenote untuk Windows dan Linux sudah lebih dulu digarap dengan konsep open-source.

Keputusan ini sebenarnya tidak terlalu mengejutkan mengingat Simplenote diakuisisi oleh Automattic di tahun 2013. Sekadar mengingatkan, Automattic merupakan perusahaan di balik blogging platform WordPress, dan WordPress sendiri juga merupakan proyek open-source.

Lewat blog resminya, diumumkan bahwa semua aplikasi Simplenote kini dijadikan open-source, baik di Mac, iOS maupun Android. Developer yang tertarik bisa mengakses source code Simplenote melalui laman GitHub milik Automattic.

Apa artinya ini bagi kita sebagai pengguna? Well, ke depannya mungkin bakal bermunculan versi-versi modifikasi dari Simplenote yang menghadirkan fitur maupun fungsionalitas baru. Kita hanya perlu menunggu inisiatif dari para developer saja.

Kendati demikian, paling tidak sejauh ini source code yang berkaitan dengan server masih merupakan tanggung jawab Automattic secara penuh. Hal ini berarti kita masih tidak perlu meragukan kehandalan fitur sinkronisasi Simplenote.

Bagi yang belum pernah mencoba, Simplenote cukup recommended. Saya pribadi sudah menggunakannya sebagai tempat menampung ide selama beberapa tahun, dan fitur syncing-nya hampir tidak pernah mengalami kendala.

Sumber: TechCrunch dan Simplenote.

Google Keep Kini Dilengkapi Fitur Kategorisasi Otomatis

Masih ingat dengan Google Keep, aplikasi pembuat catatan yang tersedia untuk Android, iOS dan web? Kalau Anda sudah lupa, mungkin fitur terbarunya berikut ini akan membuat Anda kembali tertarik menjadikannya sebagai wadah untuk menumpahkan berbagai macam ide.

Lewat update baru, Google Keep kini dilengkapi fitur yang mampu mengelompokkan catatan-catatan yang Anda buat berdasarkan topik atau kategori seperti “Food”, “Places”, “Travel”, “Quotes” dan lain sebagainya secara otomatis.

Fitur kategorisasi otomatis ini secara langsung dapat mempermudah proses pencarian catatan di dalam Keep. Jadi ketika Anda mengklik icon Search, Keep akan menampilkan sejumlah shortcut ke berbagai topik yang dibuat. Usai memilih suatu topik, Anda bisa melakukan pencarian lebih lanjut terhadap catatan-catatan yang hanya termasuk dalam topik atau kategori tersebut.

Update baru ini memang masih belum bisa menjadikan Keep se-powerful Evernote. Pun demikian, perlu diingat bahwa Keep bisa digunakan secara cuma-cuma tanpa ada batasan apapun. Berbeda dengan Evernote yang baru-baru ini membatasi pemakaian paket gratisannya pada dua perangkat saja.

Untuk menikmati fitur baru ini, silakan update aplikasi Google Keep ke versi yang terbaru, atau buka langsung melalui browser di https://keep.google.com.

Sumber: 9to5Google.

Application Information Will Show Up Here

Evernote Umumkan Kenaikan Harga dan Batasi Pemakaian Paket Gratisan pada Dua Perangkat

Evernote baru saja mengumumkan perubahan tarif berlangganan sekaligus ketentuan baru untuk paket gratisannya. Perubahan ini berlaku mulai hari ini juga, sekaligus menjadi bagian dari langkah Evernote untuk lebih berfokus pada layanan intinya.

Pertama-tama, paket gratisan alias Evernote Basic kini dibatasi penggunaannya pada dua perangkat saja. Hal ini berarti pengguna hanya bisa melakukan sinkronisasi data pada smartphone dan laptop saja, atau smartphone dan tablet saja.

Pengguna Evernote Basic akan diberi sejumlah waktu untuk mempersiapkan dua perangkat yang bakal mereka jadikan ‘rumah permanen’ untuk Evernote. Untuk sedikit menutupi ketentuan baru yang pastinya bakal membuat banyak pengguna kecewa ini, fitur passcode lock di aplikasi mobile kini bisa dinikmati oleh pengguna Evernote Basic.

Selanjutnya, kedua paket berbayar Evernote, Plus dan Premium, akan mengalami kenaikan harga. Tarif berlangganan Evernote Plus kini naik dari $3 menjadi $4 per bulan (atau $35 per tahun), sedangkan Premium naik dari $6 menjadi $8 per bulan (atau $70 per tahun).

Fitur-fiturnya tidak berubah, dengan pengecualian kapasitas upload bulanan paket Premium kini turun menjadi 10 GB saja. Sebelum ini, tepatnya ketika Evernote memperkenalkan paket Plus, pengguna Premium sempat diberi kapasitas upload tanpa batas.

Sumber: Evernote Blog.

Aplikasi S Note Tak Lagi Eksklusif untuk Lini Samsung Galaxy Note

Judul di atas bukannya melebih-lebihkan, akan tetapi kita tahu bahwa selama ini aplikasi S Note hanya tersedia pada lini perangkat Samsung Galaxy Note – bahkan Galaxy S7 yang terbaru pun tidak memilikinya. Namun semua itu berubah mulai hari ini, dimana S Note tanpa disangka nongol di Google Play.

Hal ini berarti sejumlah pengguna perangkat Android non-Samsung atau non-Note yang kompatibel juga bisa mengunduh dan menggunakan aplikasi pembuat catatan tersebut. S Note bisa digunakan tanpa S Pen, akan tetapi tentu saja ada sejumlah fitur yang hanya bisa dinikmati menggunakan aksesori stylus tersebut.

Salah satu kelebihan S Note adalah kemampuannya mengedit file PDF. Di samping itu, semua catatan yang tersimpan di S Note dapat tersinkronisasi antar perangkat menggunakan akun Samsung atau Evernote.

Terlepas dari itu, Anda mungkin bertanya-tanya mengapa Samsung rela melepas label eksklusif S Note dan merilisnya ke Google Play? Well, alasannya sederhana, yaitu supaya Samsung bisa lebih mudah sekaligus lebih cepat dalam merilis update buat S Note, tanpa harus mengemasnya dalam update OS secara menyeluruh.

S Note saat ini sudah tersedia di Google Play secara cuma-cuma. Di situ Anda bisa melihat langsung apakah perangkat yang Anda miliki kompatibel atau tidak.

Sumber: Android Authority.

Evernote Hadirkan Integrasi Google Drive

Kabar gembira bagi pengguna Evernote, Google Drive kini terintegrasi secara penuh ke layanan pembuat catatan tersebut. Sebelumnya, Anda hanya bisa membubuhkan tautan menuju file yang tersimpan di Google Drive pada catatan di Evernote. Namun sekarang tidak lagi demikian.

Kini pengguna bisa melampirkan beragam dokumen dari Google Drive ke dalam catatan di Evernote, lengkap beserta preview gambarnya. Semisal file yang dilampirkan sempat direvisi, maka versi terbarunya akan otomatis ter-update di Evernote.

Integrasi Google Drive ini berarti pengguna bisa lebih fokus menjabarkan ide-idenya tanpa harus berpindah-pindah aplikasi. Fitur search di Evernote pun kini tak cuma mencakup catatan yang Anda buat, tetapi juga dokumen-dokumen yang tersimpan dalam akun Google Drive yang terhubung.

Untuk melampirkan file dari Google Drive, pengguna tinggal mengklik icon-nya yang tercantum pada toolbar. Dari situ akan muncul jendela baru yang menampilkan seluruh file yang tersimpan dalam akun Google Drive pengguna.

Untuk sekarang fitur ini sudah tersedia dalam wujud beta dan bisa dinikmati lewat aplikasi Evernote di Android dan di web melalui Chrome. Platform lain dikabarkan akan menyusul dalam waktu dekat.

Sumber: Google Drive Blog dan Evernote Blog via TheNextWeb.

Aplikasi Pembuat Catatan Simplenote Kini Tersedia di Windows dan Linux

Bicara soal aplikasi pembuat catatan yang cross-platform, nama yang muncul di benak Anda pertama kali mungkin adalah Evernote, atau bisa saja Microsoft OneNote. Namun bagi saya pribadi, pilihan jatuh pada Simplenote.

Alasannya sederhana: saya hanya butuh menyimpan catatan dalam wujud teks saja, dan fitur sinkronisasi file milik Simplenote hampir tidak pernah macet. Lebih penting lagi, Simplenote bisa diakses dari perangkat apa saja. Awalnya hanya merupakan aplikasi iOS, ia kini juga tersedia di Android serta Mac.

Di PC, selama ini saya mengakses Simplenote dalam wujud web app lewat browser. Namun baru-baru ini pihak pengembangnya rupanya telah merilis aplikasi Simplenote untuk Windows dan Linux, dengan fitur ekstra yang belum bisa didapati di versi lainnya: dukungan format penulisan Markdown.

Sekadar informasi, Markdown pada dasarnya merupakan versi sederhana dari HTML. Sehari-harinya, saya membuat draft artikel untuk DailySocial menggunakan Markdown yang disimpan dalam format .txt, sebelum akhirnya disalin dan dikonversi menjadi HTML dengan mudah di WordPress.

Simplenote untuk Windows mendukung fitur Markdown

Simplenote untuk Windows dan Linux turut mengemas fitur lain seperti tagging, fitur kolaborasi dan publishing. Tidak ketinggalan pula fitur history, dimana pengguna bisa mencari dan mengembalikan versi sebelumnya dari sebuah catatan. Tampilannya yang bersih dan minimalis merupakan nilai plus tersendiri.

Sinkronisasi file pada Simplenote akan berjalan secara otomatis setiap kali pengguna membuat catatan baru atau sekadar merevisi yang sudah ada. Dengan demikian, semua catatan yang Anda buat dapat diakses dari seluruh perangkat yang Anda miliki.

Lebih penting lagi, semua fitur Simplenote ini bisa dinikmati secara cuma-cuma, termasuk halnya sinkronisasi file tanpa batas. Versi Windows dan Linux-nya sekarang sudah bisa diunduh langsung melalui situs resmi Simplenote.

Sumber: Simplenote Blog.

Microsoft Luncurkan OneNote Importer untuk Bantu Anda Berpaling dari Evernote

Sejak merambah platform Mac, iOS dan Android, aplikasi pembuat catatan OneNote perlahan telah menggaet popularitas di kalangan pengguna. Microsoft bahkan mengungkapkan bahwa tidak sedikit pengguna setia Evernote yang tertarik dengan fitur-fitur yang ditawarkan OneNote. Hanya saja, mereka memutuskan untuk tetap setia karena semua idenya sudah terkumpul dengan rapi di Evernote.

Untuk mengatasi masalah semacam itu, Microsoft pun meluncurkan sebuah tool yang akan membantu pengguna Evernote bermigrasi ke OneNote. Tool bernama OneNote Importer ini akan memindahkan semua konten yang tersimpan dalam Evernote menuju ke OneNote dengan mudah, tanpa mengandalkan proses yang rumit.

OneNote Importer kompatibel dengan PC yang menjalankan Windows 7 ke atas – versi Mac-nya dikabarkan akan segera menyusul. Usai semua konten Evernote berhasil dipindahkan, proses sinkronisasi akan langsung berjalan secara otomatis, yang berarti Anda bisa mengakses konten-konten dari Evernote tersebut di OneNote versi Windows, Mac, iOS maupun ANdroid.

Bagi yang tertarik, disarankan untuk lebih dulu meng-install aplikasi Evernote di Windows untuk mempercepat proses migrasinya. Pastikan semua kontennya telah tersinkronisasi, barulah mulai proses migrasi menggunakan OneNote Importer.

Microsoft turut menjelaskan secara singkat terkait apa yang membuat OneNote lebih superior ketimbang Evernote. Utamanya adalah fitur akses offline dan unggahan tanpa batas yang bisa dinikmati secara cuma-cuma – di Evernote, kedua fitur ini hanya bisa dinikmati dengan berlangganan Evernote Premium.

Pada akhirnya, kalau selama ini Anda enggan beralih ke OneNote karena malas menyalin dan mengetik ulang catatan-catatan yang tersimpan di Evernote, OneNote Importer bisa jadi solusi yang efektif. Silakan unduh langsung dari situs resminya.

Sumber: Office Blog.