[Simply Business] Yang Diperlukan Ketika Meluncurkan Sebuah Startup

Launching sebuah startup baru adalah hal yang paling menarik dalam tahap kehidupan startup. Masa ini adalah masa ketika kita akhirnya bisa memperlihatkan ‘bayi’ kita ke pada dunia, ‘bayi’ yang telah Anda kembangkan dan pelihara selama berbulan-bulan bahkan mungkin bertahun-tahun. Tentu saja hal ini sangat menarik dan juga sangat sulit.

Keraguan pasti muncul tentang apakah produk Anda sudah siap untuk dipakai publik, apakah Anda telah membuat semuanya benar, dll. Sebagai seseorang yang juga sedang berada pada masa persiapan peluncuran startup baru, izinkan saya berbagi daftar hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum peluncuran startup. Ini adalah daftar yang saya gunakan jadi saya terbuka untuk pebedaan, dan juga berharap jika ada yang terlewat Anda bisa mengoreksinya. Berikut daftarnya:

Continue reading [Simply Business] Yang Diperlukan Ketika Meluncurkan Sebuah Startup

[Simply Business] Startup Launch Checklist

Launching a new startup is one of the most exciting time of the startup life cycle. It’s the time when you are finally ready to show your baby to the world, the one that you have developed and nurtured for months and maybe years. It is definitely exciting, but it is hard nonetheless.

Doubts will rise as whether or not your product is ready for public use, have you gotten everything right, etc. Well, as someone that is in the middle of launching a new startup as well, let me share you a startup launch checklist. This is my checklist so I would expect some differences, and also hope that if I miss anything then you guys can correct me as well. So here goes:

Continue reading [Simply Business] Startup Launch Checklist

[Simply Business] Saran Tentang Bagaimana Caranya Untuk Sukses di Acara Networking

Salah satu teman baik dan mentor saya pernah mengatakan bahwa relasi Anda (your network) adalah nilai bersih Anda (is your net worth), saya sangat setuju dengan pendapatnya dan Anda juga seharusnya memperluas relasi Anda terutama jika Anda baru mulai berusaha. Mengetahui orang (dan juga mereka yang melengkapi) di industri adalah keharusan jika Anda mau unggul dalam bisnis Anda. Tetapi beberapa orang yang saya temui di acara konferensi dan networking cenderung menghindar atau membuat kesan pertama yang buruk, yang tidak baik untuk jangka waktu panjang. Jadi berikut beberapa saran yang bisa membuat Anda menjadi rockstar di acara networking.

1. Pastikan Anda mudah untuk dicari!

Pertama-tama, bahkan sebelum pergi ke acara networking, pastikan Anda dapat mudah dicari secara online. Jangan membuat akun Twitter Anda privat, buka akun Facebook Anda untuk publik, dan memiliki akun di LinkedIn adalah keharusan. Usahakan untuk sebisa mungkin jujur, jangan tinggalkan hal yang buruk di internet. Ingat bahwa semua orang bisa melihat foto yang Anda ambil hari Jumat yang lalu ketika Anda sedang mabuk dan Anda akan tampak bodoh jika memutuskan untuk mempublikasikannya di Facebook.

Carilah nama Anda di internet dan lihat bagaimana apakah Anda mudah dicari atau tidak. Jika tidak, lakukan sesuatu untuk memperbaikinya.

Continue reading [Simply Business] Saran Tentang Bagaimana Caranya Untuk Sukses di Acara Networking

[Simply Business] Tips on How to be Successful at Networking Events

A good friend and mentor of mine once said that your network is your net worth, I agree completely with him and you definitely should expand your network especially when you’re just starting out. Knowing the people in (and also who complement) your industry is definitely a must if you want to excel in your business. But some people I met during during conferences and networking events tend to shy away or made a bad first impression, which is bad in the long run. So here are some tips to turn you into a rockstar at networking events.

Continue reading [Simply Business] Tips on How to be Successful at Networking Events

[Simply Business] Apakah Anda Akan Terus Bertahan atau Berhenti?

Media suka memamerkan keberhasilan dari berbagai startup, valuasi gila-gilaan, akuisisi bernilai miliaran dollar dan sukses ‘instan’. Tetapi cerita yang lebih menarik, sebenarnya adalah tentang sulitnya membangun startup, pengalaman hampir bangkrut dan bagaimana mereka bisa bangkit kembali.

OMGPOP, pengembang aplikasi Draw Something telah membuat 35 permainan yang biasa-biasa sebelum akhirnya membuat Draw Something dan mereka hampir bangkrut TEPAT sebelum Zynga mengakuisisi mereka. Angry Birds adalah game ke 52 yang dibuat oleh Rovio sebelum mereka mendapatkan sukses ‘instan’ mereka. Kaskus.com, forum online terbesar di Indonesia melalui enam tahun mereka tanpa keuntungan. Saya hanya bisa membayangkan bagaimana ketegangan yang penuh emosional bagi mereka untuk terus bekerja keras tanpa gaji bulanan yang pasti dan kepergian para karyawan yang tidak melihat masa depan cerah di perusahaannya.

Rasa frustasi, stres dan beban yang disematkan dipundak mereka sebagian besar tidak terbayangkan. Pikiran tentang melepaskan startup yang mereka kembangkan pastinya sering terlintas dipikiran mereka ketika mereka berhadapan secara langsung dengan para rekan kerja mereka setiap hari.

Continue reading [Simply Business] Apakah Anda Akan Terus Bertahan atau Berhenti?

[Simply Business] Would You Keep Going or Would You Quit?

The media loves to flaunt the success of the startups, the crazy valuations, the billion dollar acquisition and the so-called overnight success. But the most interesting stories are actually the hard part, the near-death experience and the comeback.

OMGPOP, the creator of Draw Something created 35 mediocre games before Draw Something and was in near bankrupt situation right before Zynga acquired them. Angry Birds was the 52nd game that Rovio made before their “overnight” success. Kaskus.com, Indonesia’s biggest online forum went through six years running without any profit. I can only imagine how emotionally straining it is for them to continue working hard despite the lack of monthly payroll and the departure of staffs that sees an unclear future of the company.

The emotional frustrations, the stress and the weight being put in their shoulders are mostly untold. The thought of letting go of their startups must have crossed their mind countless times as they go and face their co-workers every single day.

Continue reading [Simply Business] Would You Keep Going or Would You Quit?

[Simply Business] Fokus Pada Keahlian Anda, Sisanya Outsource-kan saja

Setelah membaca tentang pemenang Imagine Cup 2012, saya teringat masa-masa kuliah ketika mengikuti Imagine Cup 2005. saya saat itu bersama tim yang mewakili Universitas Indonesia dan membawa sebuah aplikasi yang dapat menyimpulkan jalur tercepat untuk mencapai suatu tujuan menggunakan transportasi publik. Saat itu belum ada Google Maps, sehingga kami harus membuat peta sendiri.

Aplikasinya cukup keren, setidaknya di kepala kami. Kami membuat prototipe pertama di PDA HP iPaq menggunaan Windows .Net mobile (atau apa lah, sudah lupa). Namun ada dua masalah yang timbul. Kami tidak tahu bagaimana menggambar peta yang benar dan kami tidak memiliki data yang tepat untuk transportasi publik karena datanya memang tidak tersedia dengan jelas di Internet.

Akhirnya kami menggunakan peta dari hasil screenshot Cybermap dan menghasilkan posisi-posisi halte transportasi publik karena kami tidak memiliki data yang sebenarnya. Seluruhnya diprogram secara utuh dan aplikasinya cukup berantakan dan bahkan dengan segala kompromi tersebut, kami tidak dapat menyelesaikannya dalam waktu yang diberikan. Walau begitu kami berhasil mendapat juara kedua.

Continue reading [Simply Business] Fokus Pada Keahlian Anda, Sisanya Outsource-kan saja

[Simply Business] Stick to What You’re Good At and Outsource the Rest

After reading about the winner of Imagine Cup 2012, I remembered my days as a finalist when I was in senior year for Imagine Cup 2005. I was with a team representing University of Indonesia and brought an app that can calculate the fastest way to get to one place to another using a public transportation. Back then we didn’t have Google Maps so we made our own version of it.

It was an awesome app, at least in our heads. We made our first prototype on an HP iPaq PDA using the Windows .Net mobile (or something.. can’t really remember). But two problems arose: We didnt’ know how to draw a correct map and we couldn’t get the right data from public transportation because there was just not enough information on the net.

We ended up getting the map from a screen-printed version of Cybermap, and generating random possible spots of public transports because we couldn’t get the right data. Everything was hard-coded, the app was a mess and even with those compromises we couldn’t finish the app in time. Even so, we won second place.

 

Continue reading [Simply Business] Stick to What You’re Good At and Outsource the Rest

[Simply Business] Kebangkitan Social Media Reseller

Industri e-commerce di Indonesia memang dalam masa pertumbuhan. Kita telah melihat banyaknya dukungan dari layanan payment gateway atas pertumbuhan ini serta perusahaan terkenal dengan kantong tebal. Namun sayang, sebagian orang masih menjual produk mereka di Facebook. Ya, Facebook!

Facebook tidak pernah diperuntukkan sebagai tempat menjual barang, namun pengguna Indonesia melakukannya. Ini juga terjadi di Multiply, Friendster dan bahkan BlackBerry Messenger Groups. Di mana orang berkumpul, maka disitulah para penjual melakukan aksinya.

Mari kita lihat Multiply. Perusahaan ini melakukan pivot dari situs jejaring sosial menjadi marketplace karena mereka melihat pertumbuhan yang pesat dari para penjual yang menggunakan Multiply sebagai sarana untuk menjual barang di negara Asia seperti Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Setelah pivot ini, Multiply kini diperhintungkan sebagai tempat tujuan belanja online sosial di Filipina dengan lebih dari 120.000 penjual yang menjual dagangannya ke lima juta pengguna. Melihat besarnya pasar di Asia, mereka bahkan memindahkan kantor pusat mereka ke Indonesia dan akan berkonsentrasi pada ekspansi e-commerce mereka di Asia Tenggara.

Continue reading [Simply Business] Kebangkitan Social Media Reseller

[Simply Business] The Rise of Social Media Reseller

E-commerce industry in Indonesia is definitely on the rise. We’ve been seeing a lot of payment gateway supporting the growth and also big name marketplace with big cash. But alas, the majority of people are still selling their products on Facebook. Yes, Facebook!

Facebook was never meant to be a place where people can sell their items but the Indonesian did it anyway. This also happens to Multiply, Friendster and even Blackberry Messenger Groups. Where there’s people gathering, there’s people trying to sell you something.

Let’s take a look at Multiply. The company pivoted from a social networking site to a marketplace because they’re seeing major growth of sellers using Multiply in many Asian countries like Phillipine, Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand and Vietnam.

After the pivot, Multiply is now considered as the largest online social shopping destination in Philippines with over 120,000 sellers targeting about 5 million users. Seeing the huge market in Asia, they actually moved their headquarters to Indonesia and will be concentrating their e-commerce expansion in South East Asia.

Continue reading [Simply Business] The Rise of Social Media Reseller