Apa itu Zoom, Fitur dan Cara Menggunakannya

Aplikasi meeting online yang paling dapat perhatian di masa pandemi seperti sekarang ini adalah Zoom. Tidak hanya digunakan oleh para pekerja kantoran yang diwajibkan bekerja dari rumah tetapi juga oleh para dosen dan mahasiswa untuk melakukan pembelajaran secara online.

Continue reading Apa itu Zoom, Fitur dan Cara Menggunakannya

IDEAFEST 2020 akan Digelar Virtual, Tampilkan 110 Tokoh Inspiratif

Festival kreatif IDEAFEST kembali akan digelar tahun ini. Menyesuaikan kondisi di tengah pandemi, untuk pertama kalinya acara yang rutin diselenggarakan sejak tahun 2011 ini akan dilaksanakan secara virtual. Kali ini mengusung tema “Restart”, untuk mengajak masyarakat memulai dan kembali membangun ekonomi.

Covid-19 telah berdampak pada ekosistem ekonomi, sosial, lingkungan, dan juga kreatif di Indonesia. Walaupun berbagai langkah kebijakan dan penyesuaian untuk kondisi normal baru telah dilakukan, namun tentu tidak dapat berlaku universal. IDEAFEST 2020 diselenggarakan dalam format virtual, menghadirkan aspek-aspek pengalaman offline di platform online.

“Peran ekonomi kreatif sangat penting dalam proses pembangunan. Produktivitas di tengah pandemi ini melahirkan banyak wirausaha ekonomi baru. Melalui kerja sama dengan Kemenparekraf, sebagai dukungan dari pemerintah, untuk mendukung pengembangan 17 subsektor ekonomi kreatif, IDEAFEST menyediakan akses informasi dengan beragam konten dan program yang dapat menginspirasi masyarakat. Sehingga kegiatan ini dapat mendorong dan memberikan dampak ekonomi, termasuk keterlibatan generasi muda dalam komunitas kreatif di Indonesia,” ujar CEO Samara Media & Entertainment Ben Soebiakto selaku pemrakarsa pagelaran ini.

IDEAFEST 2020 hadir dengan berbagai program meliputi Talks & Conference, IdeaSpark Forum, Virtual Experience Expo, Music, dan F&B. Acara akan digelar pada 13-15 November 2020. IDEAFEST 2020 juga berfokus terhadap pengembangan generasi muda dan youth entrepreneurship.

“Industri kreatif Indonesia di berbagai sektor saat ini banyak diciptakan oleh generasi muda. Karena itu, IDEAFEST memberikan mereka wadah untuk mendapatkan informasi, mengembangkan keterampilan, dan menciptakan kolaborasi,” ungkap Ben.

Tahun ini akan menampilkan lebih dari 110  tokoh dan 6 program yang relevan dengan tren industri kreatif saat ini. Sehingga IDEAFEST 2020 dapat menjadi referensi terkini bagi insan kreatif dan kolaborasi lintas industri.

Berikut beberapa deretan figur inspiratif yang akan mengisi acara Baim Wong, Raisa Andriana, Najla Bisyir, Tantri Namirah, Jonathan Sudharta, Elora Hardy, Keenan Pearce, Marissa Anita, Valencia Nathania, Benson Putra, Sendy Ariani, Dhika Himawan, dan masih banyak lagi.

“2020 merupakan tahun penuh tantangan bagi semua orang. Namun, ini juga memberikan kita kesempatan untuk restart dan menghidupkan kembali semangat menuju hari esok yang lebih baik. Semoga IDEAFEST 2020 dapat membantu masyarakat dan komunitas dalam menanggapi lanskap pembangunan yang berubah dengan cepat, menghadirkan solusi baru, dan menciptakan kemitraan sehingga industri ekonomi kreatif Indonesia dapat terus bangkit di tengah masa sulit sekalipun,” tutup Ben.

Informasi lebih lanjut dan tiket bisa didapat melalui situs resmi IDEAFEST 2020: https://ideafest.id.

IDEAFEST 2020

Disclosure: DailySocial merupakan media partner IDEAFEST 2020

Tech in Asia akan Selenggarakan Konferensi “Product Development” secara Virtual

Setelah berhasil menggelar konferensi pengembangan produk secara offline selama tiga tahun berturut-turut, kali ini Tech in Asia akan menggelar Product Development Conference secara online (PDC’20 Virtual). Konferensi ini akan diselenggarakan dengan tema “Pivoting Product in Pandemic”.

Conference Content Lead PDC’20 Virtual Meirissa Farah Fhonna mengatakan, tujuan digelarnya konferensi ini untuk membantu para penggiat produk dalam membangun produk yang scalable, serta mampu melakukan pivot agar dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19.

“Pada PDC’20 Virtual kali ini, Tech in Asia akan menghadirkan sejumlah praktisi pengembang produk dari Asia Tenggara, Tiongkok, hingga Silicon Valley untuk berbagi insight dan best practice tentang cara mengembangkan produk teknologi di masa-masa sulit seperti saat ini,” ucap Meirissa.

Konferensi virtual pengembangan produk pertama di Asia ini akan diselenggarakan selama empat hari dengan dua fokus utama yakni tanggal 1-2 Juli 2020 untuk seri Indonesia, dan  8-9 Juli 2020 seri regional.

Melalui PDC’20 Virtual, Tech in Asia akan menghadirkan lebih dari tiga puluh sesi menarik dari para praktisi pengembangan produk. Seluruh sesi penuh insight tersebut akan dikemas ke dalam enam track berikut:

  • Product Development,
  • Research & Analytics,
  • Product Management,
  • Product Leadership,
  • Product Design, dan
  • Product Marketing.

Sejumlah pembicara telah mengonfirmasi kehadiran mereka dengan membawakan berbagai topik menarik seperti:

  • James Mayes (CEO Mind The Product) – Improving Communications to Build More Lovable Products,
  • Pablo Sanz Salcedo (Head of Product AirAsia) – AirAsia Tech Pivot,
  • Kunwar Asheesh Saxena (Co-Founder & CTO RedDoorz) – Managing a Travel Product in Uncertain Times,
  • Alfonsius P. Timboel (Chief Product Officer Halodoc) – Executing Product in The Middle of Uncertainty, dan
  • Pria Purnama (CTO Kata.ai) – How to Accelerate Engineering Productivity During Pandemic.

Melalui PDC’20 Virtual, peserta akan mengikuti sesi dari pembicara secara live. Namun, seluruh sesi ini dapat diakses kembali selepas acara, kapan dan di mana pun. Konferensi ini juga memberikan peserta kesempatan untuk membangun relasi. Melalui fitur yang tersedia, para peserta tetap dapat berinteraksi dengan peserta lain yang berasal dari berbagai kalangan di Asia Tenggara.

Dengan adanya konferensi ini, para penggiat produk digital diharapkan dapat membuat produk yang bisa melayani kebutuhan pasar yang masif dengan dukungan teknologi. Selain itu, produk digital juga didorong untuk beradaptasi agar mampu menjadi solusi yang tepat bagi para penggunanya. Informasi lebih lanjut dan pendaftaran, kunjungi pdc.techinasia.com.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner untuk Product Development Conference 2020 Virtual

Tutorial Meeting Online dengan Aplikasi Zoom Selama WFH

Sejak beberapa hari yang lalu, pemerintah yang didukung oleh sektor swasta memberlakukan WFH atau Work from Home alias bekerja dari rumah. Dengan pemberlakukan kebijakan ini, maka banyak hal yang berubah, salah satunya kebutuhan akan aplikasi meeting online atau conference call.

Continue reading Tutorial Meeting Online dengan Aplikasi Zoom Selama WFH

Ketika Tokopedia Proklamirkan Budaya Berbagi Ilmu

Seperti ilmu padi, kian berisi kian merunduk. Filosofi tersebut mungkin yang menginspirasi Tokopedia memasuki usia satu dekadenya untuk memperkenalkan Tokopedia Academy, sebuah wadah untuk menelurkan talenta digital baru khusus teknologi, manajemen produk, desain produk dan data.

Ada empat pilar yang ingin ditekankan di Tokopedia Academy, yakni konferensi, workshop, kemitraan bersama universitas dan pemerintah. Inisiasi dalam masing-masing pilar secara bertahap sudah diperkenalkan sejak tahun lalu.

Misalnya, kemitraan dengan Universitas Indonesia untuk AI Center of Excellence. Lalu, konferensi teknologi START 2020 yang diselenggarakan perdana pada Sabtu, (22/2) di Jakarta.

Sejumlah petinggi Tokopedia dalam acara temu media untuk konferensi START 2020

Senior VP of Engineering Tokopedia Herman Widjaja menjelaskan, Tokopedia Academy adalah wujud perusahaan untuk kembali berkontribusi ke komunitas. Selama ini komunitas punya peranan yang sangat penting dalam pengembangan perusahaan.

“Tokopedia Academy seperti umbrella dari seluruh inisiasi, di mana kami bisa give back untuk talenta digital di Indonesia. Untuk konferensi START, kami ingin rutin setiap bulan dengan skala lebih kecil. Kami juga akan minta praktisi infrastruktur teknologi untuk berbagi,” ujarnya.

Di dalam workshop, secara rutin akan diisi dengan berbagai kelas pelatihan intensif yang diisi oleh orang-orang Tokopedia untuk kalangan umum secara gratis. Durasi pelatihan akan fleksibel tergantung kebutuhan masing-masing topik.

“Setelah selesai dari pelatihan kami harapkan peserta enggak hanya dapat knowledge dari tim kita, juga saat on job training,” imbuh VP of Engineering Tokopedia Aswin Tanu Utomo.

Minim konferensi khusus teknologi

Co-Founder & CEO Tokopedia William Tanuwijaya menjelaskan, selama satu dekade ini startup digital yang tumbuh di Indonesia semakin banyak. Akan tetapi, acara konferensi yang ada saat ini lebih menitikberatkan pada potensi bisnis.

Padahal, bagi perusahaan teknologi yang paling dibutuhkan adalah kekuatan inovasi oleh manusianya itu sendiri. Tulang punggung tersebut ada di tim teknologi yang perlu dieskalasi kemampuannya.

“Tokopedia bisa berkembang karena ada guru. Kesalahan-kesalahan yang kita lakukan menjadi pengalaman terbaik. Pengetahuan ini bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang sedang buat startup atau korporasi yang sedang menuju transformasi, dengan mengambil intisari dari pengalaman kami sehingga tidak perlu melakukan kesalahan sama,” terang William.

Dia mencontohkan, saat situs Tokopedia down sebelum investor global masuk dan memberikan transfer ilmu, solusi yang diambil sangat konvensional dan sering mengandalkan informasi yang didapat dari Google. Ketika solusi tersebut dicoba, sering kali gagal sampai mencari solusi-solusi berikutnya.

Beberapa investor di balik Tokopedia ada Sequoia yang merupakan investor awal dari Google; dan Softbank adalah investor awal dari Alibaba. Begitu investor global masuk, bala bantuan datang dengan membawa best practices dari portofolio mereka. Transfer ilmu tersebut begitu terasa, hingga mampu membuat Tokopedia ada di posisi sekarang.

Co-Founder & Vice Chairman Tokopedia Leontinus Alpha Edison menambahkan, konferensi teknologi masih menjadi barang langka di Indonesia. Di luar negeri, kegiatan seperti ini sering digelar oleh perusahaan teknologi ternama, seperti Google dengan Google I/O dan Facebook dengan F8-nya.

Di dalamnya berisi sesi berbagi yang sangat bermanfaat untuk eskalasi kemampuan dan bisa diterapkan langsung dalam pekerjaan. Para pembicaranya kebanyakan punya banyak pengalaman dan bersedia membagikan kesalahan-kesalahannya kepada semua orang di seluruh dunia.

Budaya tersebut perlu digalakkan di Indonesia agar makin banyak perusahaan teknologi yang bermunculan ke depannya. Menurutnya, dalam mengembangkan ekonomi digital tidak bisa sepenuhnya dilakukan oleh perusahaan sendirian, butuh talenta-talenta berbakat.

“Sekarang sudah zamannya kolaborasi. Akademi ini buat sesi kita berbagi buat Tokopedia, dampak dari melakukan ini pasti jangka panjang dan tidak berdampak langsung. Itu tidak masalah. Menurut saya, masalah teknologi di tiap perusahaan itu beda-beda, jadi enggak bisa main copy,” ujar Leon.

Cetak generasi “PayPal Mafia”

Pernyataan William dan Leon cukup dimaklumi. Konferensi yang digelar khusus untuk engineer di Indonesia belum pernah diadakan secara mandiri oleh satu perusahaan teknologi lokal dalam skala besar. Kegiatan sejenis, selama ini digelar oleh komunitas dan asosiasi yang berkaitan dalam scoop lebih kecil.

Di luar negeri, kegiatan ini sekaligus menjadi ajang showcase teknologi teranyar yang berhasil dikembangkan oleh tim teknologi. Sementara itu, kegiatan pelatihan engineer sebetulnya juga sudah dilakukan oleh berbagai perusahaan global, seperti Google dan Apple.

Startup edtech seperti Dicoding bahkan mendedikasikan dirinya untuk menciptakan ekosistem IT dengan pilar-pilar pendukungnya. Perusahaan lainnya ada Gojek lewat Go-Academy. Konsepnya kurang lebih mirip dengan Tokopedia, hanya saja belum mengadakan konferensi skala besar.

Leon melanjutkan, turut sertanya Tokopedia untuk berkontribusi ke komunitas teknologi, adalah bentuk keinginannya menciptakan generasi “PayPal Mafia” berikutnya yang bisa memberikan signifikan buat negara.

PayPal Mafia adalah julukan untuk mantan para karyawan dan founder PayPal yang mendirikan dan mendanai sejumlah perusahaan teknologi seperti Tesla Motors, LinkedIn, YouTube, Facebook, Airbnb, Uber, Pinterest dan SpaceX. Mereka memiliki dampak yang besar terhadap perkembangan digital secara global.

Salah satu acara berbagi ilmu yang diadakan di kantor Tokopedia

William juga menambahkan, dirinya menginginkan seluruh karyawan Tokopedia yang berhasil di internal diberi kesempatan untuk naik jabatan atau bangun startup lain yang sedang kesulitan mencari talenta digital. Menurutnya, Indonesia butuh lebih banyak perusahaan teknologi dan mengadaptasikan lebih banyak teknologi baru. Sejalan dengan fokus berikutnya Tokopedia setelah melewati dekade pertama.

Saat ini Tokopedia memiliki lebih dari 7,2 juta merchant sekitar 86% di antaranya adalah pengusaha baru. Lalu 250 juta produk yang dijual, lebih dari 90 juta pengguna aktif bulanan (MAU) atau setara sepertiga dari penduduk Indonesia setidaknya mengunjungi Tokopedia satu kali dalam sebulan.

Aplikasi Tokopedia telah didukung oleh lebih dari 12 ribu jenis perangkat. Dilengkapi dengan fitur dinamis agar semua perangkat bisa mengunduhnya. Fitur ini berisi fungsi dasar dari Tokopedia, besaran kapasitas akan bertambah menyesuaikan dengan tambahan fungsi yang mereka pakai. Tidak hanya marketplace, Tokopedia punya vertikal lainnya yakni produk digital, fintech, travel dan hiburan.

Disebutkan juga, perusahaan menampung lebih dari 1 petabyte data, setara 1 juta gigabyte. Ada lebih dari seribu engineer yang bergabung di Tokopedia, jumlahnya berlipat-lipat ganda dari 1,5 tahun sebelumnya hanya ratusan saja. Pada tiga tahun lalu, jumlahnya baru puluhan orang saja.

Seluruh tim teknologi di Tokopedia kini bekerja dengan konsep microservice. Ada lebih dari 300 microservices di sini. Microservice adalah jenis arsitektur dalam membangun aplikasi oleh tim developer yang membagi layanan-layanan yang ada menjadi bagian lebih kecil dan saling terhubung satu sama lain.

Application Information Will Show Up Here

START 2020, Konferensi Teknologi Pertama dari Tokopedia

Selama 10 tahun terakhir, Tokopedia telah berkembang menjadi perusahaan teknologi dengan misi mendorong pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia. Dengan lebih dari 7,2 juta penjual yang memasarkan 250 juta produk kepada 90 juta pengguna aktif setiap bulannya di 97% kecamatan di Indonesia, Tokopedia bergerak lewat visi “Super Ecosystem” untuk menciptakan sebuah platform di mana semua orang bisa memulai dan menemukan apa pun.

Sebagai bagian dari perjalanan inovasinya dalam satu dekade terakhir, Tokopedia mengundang para penggiat teknologi Indonesia untuk menghadiri konferensi teknologi pertama dan terbesar dari Tokopedia, START 2020. Acara ini mengambil tema besar “Transforming Indonesia Through technology”.

START akan menyuguhkan para tech-enthusiast dengan serangkaian sesi penuh wawasan akan inovasi dan tren teknologi. Peserta akan berkesempatan untuk belajar langsung dari pakar teknologi Tokopedia tentang bagaimana perusahaan menghadapi perubahan teknologi yang pesat dan berinovasi dalam satu dekade terakhir.

Beberapa topik yang akan dihadirkan seperti Tokopedia Technology Evolution, Future Technology Forecast, Core Engineering, Infrastructure and Productivity, Data, dan sebagainya. Akan turut hadir sebagai pembicara William Tanuwijaya, Co-Founder & CEO Tokopedia, Leontinus A. Edison, Co-Founder & Vice Chairman Tokopedia, Herman Widjaja, Senior Vice President Engineering Tokopedia, dan Manoj Awasthi, Vice President of Engineering Tokopedia.

Selain itu, peserta START 2020 juga bisa belajar langsung dari tim engineering Tokopedia dalam Tech Clinic secara gratis di area exhibition. Tokopedia START 2020 ini juga menjadi ajang berkumpul para profesional teknologi di Indonesia. Mereka juga bisa membentuk ekosistem yang kolaboratif untuk membangun sektor teknologi Indonesia yang lebih baik.

START 2020 akan dilaksanakan pada Sabtu, 22 Februari 2020 pukul 08.00 sampai 18.00 WIB di The Kasablanka Hall. Pembelian tiket START Summit Tokopedia dan kunjungi website resmi START Summit untuk informasi selengkapnya.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Tokopedia START 2020

MilenialFest 2019 Ajak Pemimpin dan Inovator Muda Diskusikan Masa Depan Indonesia

MilenialFest kembali hadir sebagai festival yang menghubungkan para pemimpin, inovator, influencer, aktivis, dan intelektual muda di Indonesia. Mengusung tema utama  “Lompatan Kemajuan”, beberapa pemateri dari kalangan pejabat pemerintah dan staf khusus Presiden akan meramaikan acara.

Festival ini akan berlangsung pada Sabtu, 14 Desember 2019 di Balai Sarbini, Jakarta. Beberapa pembicara yang akan hadir di antaranya Erick Thohir (Menteri BUMN), Bahlil Lahadalia (Kepala BKPM), Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya), tiga staf muda yang meliputi Presiden Angkie Yudistia, Aminuddin Ma’ruf, Andi Taufan, dan beberapa pemateri lainnya.

“Kami berupaya mengelaborasi dan mempromosikan cara baru dalam menghadapi perubahan di Indonesia. Pada MilenialFest tahun ini, kami mempertajam tema dan menambahkan kegiatan baru, antara lain forum regulasi, pameran komunitas, dan simulasi pekerjaan di masa depan. Kami juga mengundang lebih dari 30 narasumber dari kalangan C+ level,” ungkap Arief Rosyid, co-founder Aktivis Milenial selaku penyelenggara MilenialFest.

Mengenai tema yang diangkat sendiri didasarkan pada proyeksi Indonesia pada tahun 2045 akan menjadi negara berpendapatan tinggi dan menjadi kekuatan ekonomi nomor 4 dunia. Presiden Jokowi menyadari hal tersebut dan mengatakan “kita butuh cara baru”.

Secara makro, untuk mewujudkan “Lompatan Kemajuan”, Indonesia butuh SDM yang kompetitif, kolaboratif, solutif, dan punya semangat entreprenurship. Sementara itu, dari sisi yang dekat dengan anak muda, ternyata SDM Indonesia juga perlu relevan sehingga mampu berperan di emerging jobs serta inovatif jika ingin membangun emerging business.

Untuk informasi lebih lengkap dan pendaftaran ke acara, kunjungi situs resminya melalui http://milenialfest.id.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner MilenialFest 2019

Pagelaran “MarkPlus Conference” Hadir Kembali, Ajak Pemasar Optimis Sambut 2020

Acara “MarkPlus Conference 2020” akan diselenggarakan pada 4-5 Desember 2019 mendatang di The Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta. Membawakan berbagai sesi untuk mendiskusikan tren dan isu seputar bisnis dan pemasaran. Pagelaran ini telah rutin digelar tahunan sejak 2006 lalu.

Membawakan tema utama “Rediscovering Growth: Finding the Momentum”, konferensi ini akan diisi oleh narasumber dari berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia. Sebut saja Head of Marketing Google Veronica Sari Utami, CEO Ideoworks Andy S. Boediman, Creative Director Rollover Reaction Dinar Amanda, dan masih banyak lagi.

“Kalau di 2019 banyak bisnis lebih memilih wait and see. Menahan amunisi mereka karena ada pemilihan presiden yang menyebabkan ketidakpastian sehingga pertumbuhan tidak maksimal. Dengan sudah kondusifnya politik, pemerintahan baru sudah terbentuk, maka 2020 harus menjadi tahun untuk tumbuh kembali. Menemukan kembali pertumbuhan dengan memanfaatkan momentum yang tepat,” ujar Founder & Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya.

Namun walau momennya tepat untuk tumbuh, Hermawan berharap pebisnis bisa tetap cermat. Karena pertumbuhan ada bermacam-macam bentuknya, mulai dari profit, skala bisnis, pemasukan, dan lainnya sehingga harus ada momentum tepat untuk mengeksekusinya.

Konferensi ini juga akan dimeriahkan ajang penghargaan bagi para petinggi brand, perusahaan, atau institusi yang sepanjang 2019 berhasil membawa namanya melambung, baik itu profit, menjadi market leader, bertahan di tengah persaingan ketat industri, sampai membawa perusahaannya minus menjadi profit.

Selain itu masih banyak lagi rangkaian acara selama dua hari MarkPlus Conference 2020, mulai dari forum Innovation Network of Asia (INA) yang akan menghadirkan para pembicara dari luar negeri, penghargaan bagi para kepala daerah berprestasi Regional Leader Entrepreneur Award 2019, yang semuanya ditutup oleh Marketeers WOW Concert 2019 dengan menghadirkan Kahitna.

Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan tiket dapat melalui situs resmi MarkPlus Conference 2020 http://markplusconference.com.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner MarkPlus Conference 2020

BaseConf2020 akan Digelar Awal Tahun Depan di Malaysia

START Malaysia bekerja sama dengan Techsauce Media Thailand menyelenggarakan Base Conference 2020 (BaseConf2020), acara konferensi teknologi dan bisnis terbesar di Malaysia, dengan cakupan peserta regional. Pagelaran ini akan berlangsung selama dua hari, 15-16 Januari 2020 bertempat di Iskandar Malaysia Studios.

Salah satu tujuan acara ini adalah untuk memperkenalkan ekosistem startup di Negeri Jiran tersebut, serta berbagai pengetahuan antar pemain startup di wilayah Asia Tenggara. Ditargetkan ribuan peserta yang terdiri dari pendiri startup, pemimpin bisnis, dan investor akan memadati acara ini.

Berbagai pemateri dari pemimpin bisnis di kawasan Asia akan dihadirkan. Termasuk perwakilan dari Alibaba, Traveloka, Ant Financial, hingga Techstars. Beberapa tema utama yang akan disampaikan dalam sesi konferensi meliputi inovasi korporasi, investasi ventura, teknologi masa depan, transformasi digital, cerita kompetisi startup, dan perkembangan e-commerce.

Acara berbasis berjejaring juga akan dihadirkan di sela-sela konferensi. Memungkinkan setiap peserta yang hadir untuk terhubung dengan rekanan, klien, atau investor potensial untuk meningkatkan bisnis di wilayah Asia Tenggara.

Saat ini pendaftaran Base Conference 2020 masih dibuka. Untuk informasi lebih lanjut seputar agenda, daftar pemateri, dan tiket dapat ditemukan melalui situs resminya, https://baseconf.com.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Base Conference 2020