Tag: Banking Apps

TMRW App Officially Launched, UOB to Stir Up Digital Bank Business in Indonesia

TMRW App Officially Launched, UOB to Stir Up Digital Bank Business in Indonesia

UOB officially announced TMRW digital savings products in Indonesia, after first launched in Thailand in March 2019. TMRW will compete with other digital banks, such as Jenius and Digibank because they both targeting digital-savvy millennials.

Director of UOB Indonesia, Kevin Lam explained, the Indonesian population is dominated by young consumers, who are active and digitally competent. As many as 96% of Indonesians have smartphones and consumers’ connectivity rate continues to grow from year to year.

The generation wants digital services that can be accessed anytime and anywhere to help achieve their aspirations. “Through TMRW, we hope to help them meet financial goals,” he said in an online press conference on Monday (3/8).

According to the SEA e-Conomy 2019 report compiled by Google, Temasek, and Bain & Company, out of the 400 million people in Southeast Asia, nearly half of them are unbanked and the remaining 24% are underbanked. In Indonesia, 51% of the population belongs to the unbanked group; 26% the underbanked; and 23% banked. The unbanked population in Indonesia is the highest among other countries.

“We launched TMRW in Thailand last year and today in Indonesia. We will focus on the underbanked segment of the total population of 181 million residents, of which more than half are unbanked and underbanked.”

He further explained the target of TMRW users is the segment of young executives and professional families age 25-39 years.

TMRW consists of two forms of banking products, savings and credit cards. For the registration process, customers can choose savings only, or bundling. The account opening process can take up to 9 minutes to complete. Identity verification is done through a video call directly to the agent. Customer inquiries will be handled by a 24-hour chatbot named TIA (TMRW Intelligence Assistant) in Indonesian.

In addition, customers can specify transaction limits or cash withdrawals depending on their risk profile. Also, they provided a game feature called City of TMRW, allowing customers to build virtual cities when they start saving. When leveling up, they can improve the look of their virtual city.

TMRW comes with a QR feature supported by QRIS standardization. Customers can make payments by scanning the QR code provided by the outlets that have been registered at QRIS.

Kevin ensures that other financial service features outside of banking will be increasingly equipped in the future. For example, some features listed in the plan is the purchase of investment and insurance products.

Reflecting on the positive feedback in Thailand, it will be duplicated in accordance with the current conditions in Indonesia. In Thailand, TMRW won various awards and claimed to have 100 thousand active customers.

“It is expected that TMRW can capture 3 to 5 million new customers in the ASEAN market over the next few years.”

Aims to be an engagement digital bank

By positioning itself as a digital bank, TMRW integrates complex data analytic technology solutions with the established technology infrastructure of UOB and an in-depth understanding of Southeast Asian market trends and customers built over the past eight decades.

The unique combination of customer-focused innovation enables TMRW to present a personal banking experience with a dialogue to serve the customer’s demand. Therefore, TMRW will not use the banking terms as to be easily understood.

“Therefore, the suitable form of the digital bank should understand the millennial segment, concise, and simple; being a friend, not being a bank, and being proactive.”

In his presentation, Kevin explained that retail banking will have two sides in the future, digital banking (omnichannel) and digital banks. Both will complement each other because digital banking can access financial services to branches, but digital banks only utilize digital applications.

To that extend, UOB set a standard by creating a new business model, namely ATGIE which stands for Acquisition, Transactions, Generate Data, Insight, and Engage. Its implementation is cross-cutting which utilizes bank digital data to create digital interactions.

“We want to become a digital engagement bank. Engage is important because it makes it easier for customers to transact financial services, processes are more transparent, displays are easy to understand. We can also anticipate the customer’s demand by providing faster input to increase engagement,” he concluded.

–
Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Posted on August 3, 2020August 4, 2020Author Marsya NabilaCategories EnglishTags Bank Digital, Banking Apps, digital bank, Digital Banking, fintech, kevin lam, saving account, tmrw, UOB
Resmikan Aplikasi TMRW, UOB Ramaikan Persaingan Bank Digital di Indonesia

Resmikan Aplikasi TMRW, UOB Ramaikan Persaingan Bank Digital di Indonesia

UOB meresmikan produk tabungan digital TMRW di Indonesia, setelah pertama kali hadir di Thailand pada Maret 2019. TMRW akan bersaing dengan perbankan digital lainnya, seperti Jenius dan Digibank karena sama-sama menyasar target milenial yang melek digital (digital savvy).

Direktur Utama UOB Indonesia Kevin Lam menjelaskan, populasi di Indonesia didominasi oleh konsumen muda, yang aktif dan cakap secara digital. Sebanyak 96% orang Indonesia memiliki smartphone dan jumlah konsumen yang terhubung dengan internet terus meningkat dari tahun ke tahun.

Generasi tersebut menginginkan layanan digital yang dapat diakses kapan pun dan di mana pun untuk membantu mencapai aspirasi mereka. “Melalui TMRW, kami berharap dapat membantu memenuhi tujuan keuangan,” katanya dalam konferensi pers secara online, Senin (3/8).

Menurut laporan e-Conomy SEA 2019 yang disusun Google, Temasek dan Bain & Company, di Asia Tenggara dari 400 juta penduduk yang diakumulasi hampir separuhnya adalah unbanked dan 24% sisanya adalah underbanked. Di Indonesia sendiri, ada 51% penduduk yang masuk ke golongan unbanked; underbanked 26%; dan banked 23%. Populasi unbanked di Indonesia tertinggi di antara negara lainnya.

“Kita meluncurkan TMRW di Thailand tahun lalu dan hari ini di Indonesia. Kami akan fokus pada segmen underbanked dari total populasi 181 juta penduduk, yang lebih dari separuhnya adalah unbanked dan underbanked.”

Dia merinci lebih jauh, target pengguna TMRW adalah segmen profesional muda, keluarga profesional muda yang berada dalam rentang usia 25-39 tahun.

TMRW ini terdiri dari dua bentuk produk perbankan yakni tabungan dan kartu kredit. Untuk proses pendaftarannya, nasabah dapat memilih tabungan saja, atau bundling. Proses pembukaan akun rekening maksimal selesai dalam 9 menit. Verifikasi identitas dilakukan melalui panggilan video dengan agen secara langsung. Pertanyaan nasabah akan ditangani oleh chatbot 24 jam diberi nama TIA (TMRW Intelligence Assistant) dengan Bahasa Indonesia.

Di samping itu, nasabah dapat nentukan limit transaksi atau tarik tunai tergantung profil risiko masing-masing. Disediakan pula fitur permainan disebut City of TMRW, memungkinkan nasabah membangun kota virtual saat mereka mulai menabung. Saat naik level, mereka dapat meningkatkan tampilan kota virtualnya.

TMRW telah dilengkapi fitur QR yang telah didukung dengan standarisasi QRIS. Nasabah dapat melakukan pembayaran dengan memindai kode QR yang disediakan gerai yang sudah terdaftar di QRIS.

Kevin memastikan ke depannya fitur layanan keuangan lainnya di luar perbankan akan semakin dilengkapi. Misalnya yang sudah masuk dalam rencana adalah pembelian produk investasi dan asuransi.

Berkaca dari pencapaian di Thailand, pihaknya akan menduplikasinya sesuai dengan kondisi di Indonesia. Di sana, TMRW berhasil menyabet beragam penghargaan dan diklaim telah memiliki 100 ribu nasabah aktif.

“Diharapkan TMRW di market ASEAN dapat menjaring 3 sampai 5 juta nasabah baru hingga beberapa tahun mendatang.”

Berambisi jadi engagement digital bank

Dengan menempatkan diri sebagai bank digital, TMRW menyatukan solusi teknologi analitik data kompleks dengan infrastruktur teknologi dari UOB yang mapan dan pemahaman mendalam tentang tren pasar Asia Tenggara dan nasabah yang dibangun selama delapan dekade terakhir.

Kombinasi yang unik dari inovasi yang fokus untuk nasabah memungkinkan TMRW menghadirkan pengalaman perbankan secara personal dengan berdialog untuk melayani kebutuhan nasabah dengan cara yang mereka inginkan. Makanya TMRW tidak menggunakan bahasa perbankan agar mudah dimengerti.

“Oleh karenanya, bentuk digital bank yang cocok harus mengerti segmen milenial, ringkas, dan mudah dimengerti; jadi teman bukan jadi bank, dan proaktif.”

Dalam presentasinya Kevin menerangkan bahwa pada masa depan retail banking akan memiliki dua sisi, yakni digital banking (omnichannel) dan bank digital. Keduanya akan saling melengkapi satu sama lain karena digital banking bisa mengakses layanan keuangan ke cabang, tapi digital bank hanya memanfaatkan aplikasi digital.

Untuk itu, UOB mengambil sikap dengan menciptakan model bisnis baru, yakni ATGIE yang merupakan kepanjangan dari Akuisisi, Transaksi, Generate Data, Insight, dan Engage. Implementasi dari situ adalah cross-seling yang memanfaatkan data digital bank untuk menciptakan interaksi digital.

“Kami ingin menjadi engagement digital bank. Engage itu penting karena membuat nasabah jadi lebih mudah bertransaksi layanan keuangan, proses lebih transparan, tampilan mudah dipahami. Kami juga bisa mengantisipasi kebutuhan nasabah dengan memberikan masukan lebih cepat untuk meningkatkan engagement,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here
Posted on August 3, 2020Author Marsya NabilaCategories BeritaTags Bank Digital, Banking Apps, digital bank, Digital Banking, fintech, kevin lam, saving account, tmrw, UOB