Bank Jago Kini Miliki 10 Juta Pengguna, Kontribusi Gopay dan Bibit Capai 66 Persen

PT Bank Jago Tbk (ARTO) mencatatkan pertumbuhan bisnis  pada semester pertama tahun 2024. Mengedepankan inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital, perseroan berhasil mencapai hasil yang positif dari sisi jumlah nasabah, dana pihak ketiga (DPK), dan penyaluran kredit.

Hingga Juli 2024, pengguna aplikasi Jago telah mencapai lebih dari 10 juta nasabah funding. Jika ditambahkan dengan nasabah lending, total nasabah Bank Jago mencapai 12,5 juta. Keberhasilan ini tidak lepas dari kontribusi signifikan mitra ekosistem strategis, seperti ekosistem GoTo (khususnya Gopay) dan platform reksa dana online Bibit. Sekitar 66% nasabah funding berasal dari mitra ekosistem ini.

Pertumbuhan pengguna aplikasi Jago juga sejalan dengan peningkatan DPK  yang mencapai Rp14,8 triliun pada akhir kuartal II-2024, tumbuh 47% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp10,1 triliun. Dari total DPK tersebut, 61% atau sekitar Rp9,1 triliun merupakan current account and savings account (CASA), sementara sisanya 39% atau Rp5,7 triliun merupakan term deposit.

Dalam hal penyaluran kredit, Bank Jago berhasil menyalurkan sebesar Rp15,7 triliun hingga akhir kuartal II-2024, meningkat 40% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp11,2 triliun. Penyaluran kredit ini dilakukan dengan prinsip kehati-hatian, terbukti dari rendahnya rasio non-performing loan gross yang hanya sebesar 0,4%.

“Sebagai bank yang menggabungkan cara-cara digital dengan strategi bisnis yang kuat, Bank Jago menjaga pertumbuhan bisnis yang positif dan kualitas yang baik. Inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital adalah model bisnis yang tepat untuk kami,” ujar Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung.

Pertumbuhan kredit yang berkualitas ini turut mendorong total aset Bank Jago menjadi Rp24,2 triliun per semester I-2024, meningkat 29% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp18,9 triliun. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 50%, menunjukkan kuatnya permodalan Bank Jago untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan. Hingga akhir Juni 2024, Bank Jago membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp50 miliar, tumbuh 23% dari Rp41 miliar pada Juni 2023.

Arief menambahkan, “Sebagai bank berbasis teknologi, kami tidak akan berhenti melakukan inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital. Kombinasi inovasi dan manajemen risiko yang baik merupakan landasan kuat bagi Bank Jago untuk bertumbuh lebih tinggi lagi.”

Selain itu, Bank Jago juga mendapatkan pengakuan internasional. Pada April 2024, Forbes menempatkan Bank Jago dalam daftar 403 bank terbaik di dunia, dan nomor empat teratas di Indonesia. Pengakuan ini diberikan berdasarkan survei terhadap 49 ribu nasabah dari 33 negara, yang mengevaluasi tingkat kepercayaan, layanan nasabah, layanan digital, serta syarat dan ketentuan.

“Dengan inovasi dan kolaborasi yang kami lakukan, Aplikasi Jago sekarang sudah digunakan jutaan nasabah dan membantu mereka mencapai mimpinya,” kata Head of Consumer Business Bank Jago, Trio Lumbantoruan.

Dengan pencapaian ini, Bank Jago menunjukkan bahwa pendekatan digital dan kolaboratifnya mampu menjawab tantangan dan kebutuhan perbankan modern, serta terus mengukuhkan posisinya sebagai salah satu bank terdepan di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Pendapatan Amar Bank Naik 15% di Semester Pertama 2024 Berkat Digitalisasi

Amar Bank melaporkan lonjakan laba sebesar 15% pada semester pertama tahun 2024, terutama didorong oleh penerapan inovasi digital dalam operasional mereka. Dalam rilis pers  resminya, induk platform fintech Tunaiku ini menyoroti keberhasilan strategi digitalisasi yang telah mereka jalankan.

CEO Amar Bank, Vishal Tulsian, mengungkapkan bahwa transformasi digital adalah kunci utama di balik peningkatan kinerja keuangan ini.

“Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi terkini guna memberikan layanan terbaik kepada nasabah kami,” ujarnya.

Platform digital Tunaiku menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ini. Dengan memanfaatkan teknologi big data dan AI, Tunaiku berhasil memberikan akses kredit yang lebih mudah dan cepat kepada nasabah. Inovasi ini tidak hanya mempercepat proses persetujuan kredit, tetapi juga meningkatkan tingkat kepuasan nasabah.

Peningkatan penggunaan aplikasi mobile

Salah satu faktor signifikan lainnya yang berkontribusi pada peningkatan laba Amar Bank adalah peningkatan penggunaan aplikasi mobile oleh nasabah. Aplikasi ini memudahkan nasabah dalam mengelola akun mereka, melakukan transaksi, dan mengajukan pinjaman secara real-time. Dengan antarmuka yang user-friendly dan fitur-fitur canggih, aplikasi mobile Amar Bank berhasil menarik lebih banyak pengguna dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut data internal, penggunaan aplikasi mobile meningkat hingga 25% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan kepercayaan nasabah terhadap keamanan dan kenyamanan yang ditawarkan oleh platform digital Amar Bank.

Selain inovasi teknologi, Amar Bank juga fokus pada strategi kolaborasi dan pengembangan produk. Bank ini menjalin kemitraan dengan berbagai fintech dan perusahaan teknologi untuk memperluas jangkauan layanan mereka. Salah satu kolaborasi terbaru adalah dengan perusahaan teknologi finansial terkemuka, yang memungkinkan Amar Bank untuk memperkenalkan produk-produk baru yang lebih relevan dengan kebutuhan pasar saat ini.

Inovasi produk juga menjadi salah satu fokus utama. Amar Bank meluncurkan beberapa produk baru yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan finansial berbagai segmen masyarakat. Produk-produk ini mencakup solusi pinjaman untuk usaha kecil dan menengah (UKM) serta layanan keuangan yang lebih inklusif bagi masyarakat yang belum terlayani oleh bank konvensional.

Tantangan dan prospek masa depan

Meski mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, Amar Bank tetap waspada terhadap tantangan yang mungkin dihadapi di masa depan. Kondisi ekonomi global yang tidak menentu dan persaingan yang semakin ketat di industri perbankan menjadi beberapa tantangan utama yang harus dihadapi.

Namun, dengan strategi yang solid dan fokus pada inovasi, Amar Bank optimis dapat terus tumbuh dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.

“Kami percaya bahwa dengan terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi, kami dapat menghadapi tantangan dan meraih peluang yang ada,” tutup Vishal Tulsian.

Dengan pencapaian ini, Amar Bank telah membuktikan bahwa inovasi digital bukan hanya tren sementara, melainkan masa depan industri perbankan yang mampu memberikan manfaat nyata bagi nasabah dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Application Information Will Show Up Here

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Superbank Dapat Tambahan Investasi Rp1,2 Triliun dari Grab, Singtel, dan KakaoBank

Perusahaan pengembang layanan bank digital Superbank hari ini (03/7) mengumumkan tambahan investasi Rp1,2 triliun dari para pemegang saham sebelumnya, yakni Grab, Singtel, dan KakaoBank. Dana segar akan dimanfaatkan untuk mendukung upaya peningkatan layanan dan inovasi produk para nasabahnya.

Investasi ini sekaligus dinilai menegaskan keyakinan dan dukungan pemegang saham terhadap visi dan potensi Superbank.

Sebelum putaran investasi baru ini, EMTEK masih menjadi pemegang saham dengan persentase tertinggi, diikuti oleh Grab, Singtel, dan KakaoBank. Grab sendiri menggunakan PT Kudo Teknologi Indonesia (Kudo) sebagai kendaraan investasinya – seperti diketahui Kudo diakuisisi Grab sejak 2017 lalu.

Jajaran pemegang saham Superbank sebelum investasi baru ini / Superbank
Jajaran pemegang saham Superbank sebelum investasi baru ini / Superbank

“Kami sangat mengapresiasi kepercayaan para pemegang saham dalam mendukung upaya kami untuk terus membuat produk dan layanan perbankan digital yang inovatif dan relevan,” ujar Presiden Direktur Superbank Tigor M. Siahaan.

Ia melanjutkan, “Dukungan berkelanjutan dari Grab, Singtel, dan KakaoBank tidak hanya berupa investasi, tetapi juga teknologi terdepan, wawasan, dan aset jaringan untuk mempercepat pertumbuhan kami. Tambahan investasi ini akan memperkuat kami dalam memperluas layanan finansial inklusif dan pembiayaan yang mudah diakses oleh lebih banyak nasabah ritel dan UMKM underbanked di Indonesia.”

Superbank sebelumnya dikenal sebagai PT Bank Fama International. Berdiri di Bandung pada tahun 1993, Superbank memasuki era baru ketika menjadi bagian dari Emtek Group pada akhir 2021, diikuti oleh Grab dan Singtel pada awal 2022, dan KakaoBank pada tahun 2023 sebagai bagian dari konsorsium. Superbank memiliki misi untuk memperluas akses kredit bagi nasabah ritel dan UMKM, memberdayakan mereka dengan solusi inovatif, serta mengembangkan kolaborasi melalui salah satu ekosistem terluas di industri.

Pada Juni 2024 lalu, Superbank baru resmikan kerja sama strategis bersama Grab lewat layanan Banking as a Services. Pengguna dan mitra kini dapat membuka rekening, menabung, dan bertransaksi langsung dari aplikasi Grab. Selain fitur perbankan dasar, Superbank juga menawarkan Pinjaman Atur Sendiri (PAS) kepada pengguna Grab terpilih. PAS adalah pinjaman digital tanpa agunan yang mudah diajukan dengan limit kredit dan tenor fleksibel serta informasi bunga dan biaya yang transparan.

Superbank terus memperkenalkan produk tabungan inovatif seperti Celengan by Superbank yang menawarkan bunga tinggi 10% per tahun untuk menabung harian secara otomatis. Langkah ini mempertegas komitmen Superbank untuk inovasi dan inklusi keuangan di Indonesia.

“Grab memahami pentingnya menghadirkan teknologi bank digital dengan beragam fitur inovatif serta mudah diakses, dan dapat membantu pengelolaan keuangan yang lebih baik bagi konsumen. Dukungan Grab untuk Superbank menegaskan komitmen bersama kami untuk meningkatkan inklusi keuangan di seluruh Indonesia,” sambut Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi.

Application Information Will Show Up Here

Superbank Resmikan Kerja Sama dengan Grab

Superbank hari ini (19/6) mengumumkan kemitraan strategis dengan Grab untuk menyediakan layanan perbankan langsung melalui aplikasi Grab. Jutaan pengguna dan mitra Grab kini dapat dengan mudah membuka rekening, menabung, dan menggunakan rekening tersebut sebagai metode pembayaran tanpa perlu mengunduh aplikasi Superbank.

Fitur utama dan penawaran

  1. Pembukaan Rekening Tanpa Aplikasi Tambahan: Pengguna Grab dapat membuka rekening Superbank langsung melalui aplikasi Grab. Rekening ini bisa digunakan untuk berbagai layanan seperti GrabFood, GrabBike, GrabCar, GrabExpress, dan GrabMart. Proses registrasi yang cepat dan efisien ini juga mengurangi penggunaan penyimpanan ponsel pengguna.
  2. Bunga 6% per Tahun: Pengguna yang membuka rekening Superbank melalui aplikasi Grab mendapatkan bunga tabungan sebesar 6% per tahun yang dapat dicairkan kapanpun. Ini memberikan kesempatan menabung dengan lebih efisien dan menguntungkan.
  3. Super Diskon dan Diskon Dine-Out: Pengguna Superbank di Grab mendapatkan Super Diskon 75% untuk layanan GrabFood dan GrabBike, serta Diskon Dine-Out di lebih dari 1.000 restoran. Penawaran ini dapat digabungkan dengan promo lainnya, memberikan nilai lebih bagi pengguna.

Turut didukung pemegang saham Superbank

Kemitraan ini didukung oleh Grab, Grup EMTEK, Singtel, dan KakaoBank. Superbank terus berinovasi dalam layanan finansial untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang berkembang.

Presiden Direktur Superbank Tigor M. Siahaan menyatakan, “Kami sangat antusias melihat bagaimana masyarakat dapat dengan mudah membuka rekening, menabung, dan melakukan pembayaran langsung melalui aplikasi Grab. Kehadiran Superbank di Grab tidak hanya memberikan kemudahan akses layanan perbankan dan penawaran yang menarik, tapi juga mendukung mereka dalam menabung dan mengelola keuangan dengan lebih baik.”

Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menambahkan, “Kini jutaan pengguna serta mitra kami dapat dengan mudah, cepat, dan aman mengakses layanan perbankan serta layanan Grab dalam satu aplikasi. Penawaran bunga tabungan yang tinggi dari Superbank diharapkan dapat membantu masyarakat. Hal ini sejalan dengan misi kami untuk memberikan dampak positif yang lebih luas secara berkelanjutan melalui inovasi teknologi dan pemberdayaan ekonomi.”

Fitur lainnya

Selain fitur utama tersebut, Superbank juga menawarkan Pinjaman Atur Sendiri (PAS) kepada pengguna Grab terpilih. PAS adalah pinjaman digital tanpa agunan yang mudah diajukan dengan limit kredit dan tenor fleksibel serta informasi bunga dan biaya yang transparan.

Superbank terus memperkenalkan produk tabungan inovatif seperti Celengan by Superbank yang menawarkan bunga tinggi 10% per tahun untuk menabung harian secara otomatis. Langkah ini mempertegas komitmen Superbank untuk inovasi dan inklusi keuangan di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Catat Kinerja Positif, KoinWorks Terus Optimalkan Pengembangan Lini Bank Digital Miliknya

KoinWorks Bank, yang baru-baru ini diakuisisi oleh pendiri KoinWorks Group, mengumumkan pencapaian mencetak laba selama tiga bulan berturut-turut. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada nasabah, KoinWorks Bank juga akan segera memindahkan kantor pusatnya ke Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan.

Sebagai langkah penting dalam transformasi perbankan digital di Indonesia, KoinWorks Bank yang awalnya beroperasi sebagai Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Asri Cikupa kini bertransformasi menjadi bank digital.

KoinWorks Bank menyediakan berbagai produk keuangan, termasuk deposito dengan suku bunga kompetitif yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan pinjaman dengan agunan aset tetap melalui proses persetujuan yang cepat dan mudah.

Co-Owner KoinWorks Bank Benedicto Haryono sekaligus CEO KoinWorks Group menyatakan, “Melalui KoinWorks Bank, kami percaya bahwa kemampuan untuk menyediakan layanan keuangan yang cepat dan aman akan memberikan dampak positif yang besar dalam meningkatkan kesejahteraan finansial masyarakat Indonesia. Layanan kami di sini juga akan memfasilitasi UMKM agar dapat terlayani dengan maksimal untuk mendorong pertumbuhan bisnis mereka.”

Dalam laporan kualitas aset produktif yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk kuartal pertama 2024, KoinWorks Bank mencatat laba sebesar Rp1,2 miliar dengan return on asset (ROA) sebesar 2,73%, meningkat drastis dari ROA minus (-10,4%) pada masa transisi menjadi KoinWorks Bank pada Oktober 2023.

Rasio beban operasional dan pendapatan operasional (BOPO) berhasil ditekan menjadi 77,3% sepanjang awal tahun ini, dengan pertumbuhan kredit mencapai 134%.

Direktur Utama KoinWorks Bank Joko Purwanto menambahkan, “KoinWorks Bank terus bergerak dan berproses menjadi bank yang besar dengan pertumbuhan yang berkualitas, dan terus memperkuat fondasi melalui pengembangan SDM, peningkatan infrastruktur bisnis, risiko dan operasional, serta hubungan dengan pemangku kepentingan. Dalam waktu dekat ini kami akan memindahkan kantor pusat ke BSD dan akan segera beroperasi untuk melayani pelanggan kami.”

KoinWorks Bank juga berencana mengintegrasikan portofolio nasabahnya ke dalam aplikasi KoinWorks, bekerja sama dengan PT Sejahtera Lunaria Annua sebagai pengelola aplikasi KoinWorks. Langkah ini akan memungkinkan pengguna untuk mengelola aset mereka dalam satu ekosistem KoinWorks yang terintegrasi.

KoinWorks Bank optimis dapat terus memberikan layanan terbaik kepada pelanggannya dan menjadi bank besar yang tumbuh sehat dan berkualitas. Dengan tim yang solid dan berpengalaman, KoinWorks Bank siap untuk terus berinovasi dan memperluas jangkauan layanannya di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Honest Dikabarkan Mendapat Pendanaan dari Rakuten Ventures dan Jetha Global

Honest Bank dikabarkan kembali menerima pendanaan tambahan dari Rakuten Ventures dan Jetha Global. Menurut data yang diinput ke regulator, seperti yang dikutip dari Alternative.pe, investasi yang diberikan keduanya $2,5 juta atau setara Rp40 miliar.

Perolehan ini melanjutkan putaran pendanaan yang telah digalang sebelumnya. Sepanjang tahun 2023 lalu,  Orico menggelontorkan dana ke Honest mencapai $20 juta dalam dua babak. Investasi ini disebut menandai debut Orico ke Indonesia dengan target peluncuran kartu kredit virtual Orico bersama Honest. Orico adalah perusahaan pembiayaan asal Jepang yang berdiri pada 1954.

Didirikan oleh Peter Panas dan Will Ongkowidjaja sejak 2019, Honest Bank diketahui telah mendapat kucuran investasi dari sejumlah investor, termasuk Insignia Ventures Partner, Global Founder Capital, dan Alpha JWC Ventures. Selain itu, Village Global dan PermataBank juga merupakan shareholder Honest Bank.

Honest resmi meluncur ke publik pada April 2023 setelah dua bulan sebelumnya mendapatkan persetujuan regulator. Produk utamanya menawarkan layanan kartu kredit Honest Card yang bisa digunakan lewat aplikasi maupun dengan kartu fisik. Adapun secara perusahaan Honest Bank beroperasi di Indonesia lewat anak usahanya PT Honest Financial Technologies.

Saat ini, Honest memiliki lisensi penyelenggara jasa pembayaran dari Bank Indonesia dan juga terdaftar sebagai perusahaan pembiayaan yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Sekadar informasi, PT Honest Financial Technologies merupakan hasil rebranding dari PT Sahabat Finansial Keluarga (SFK), perusahaan pembiayaan milik PermataBank. Perubahan nama tersebut menyusul akuisisi mayoritas sahamnya oleh perusahaan asal Singapura, yakni Honest Financial Technologies International Pte. Ltd. (Honest Bank).

Mengutip data di Google Playstore, saat ini aplikasi Honest sudah diunduh lebih dari 1 juta pengguna. Adapun dari data LinkedIn, saat ini perusahaan memperkerjakan hampir 200 pegawai. Honest Bank dipimpin Dharu Estiningrum (CEO), yang sebelumnya merupakan bankir senior di Bank Mandiri.

Application Information Will Show Up Here

BRI, Tencent, dan Hi Cloud Jalin Kerja Sama untuk Inovasi Layanan Perbankan

Tencent Cloud baru-baru ini mengumumkan kerja sama dengan BRI dan Hi Cloud Indonesia melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). Kolaborasi ini bertujuan untuk membawa inovasi pada layanan perbankan BRI, terutama dalam peningkatan pengalaman layanan pelanggan dan transaksi.

Tencent Cloud berkomitmen untuk menciptakan solusi inovatif yang menyelesaikan masalah nyata dan memungkinkan transformasi digital untuk industri cerdas. Hal ini dilakukan dengan menyediakan produk dan layanan cloud yang aman dan berkualitas tinggi, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi seperti cloud computing, big data analytic, hingga cyber security.

SVP Tencent Cloud International Poshu Yeung menyatakan, “Kami senang dapat bermitra dengan BRI, karena kami memiliki visi bersama dalam memimpin inovasi perbankan di Indonesia. Kolaborasi ini akan memanfaatkan keahlian kami yang luas dalam bekerja dengan bank dan lembaga keuangan di seluruh dunia, memberdayakan BRI dengan akses ke solusi berkualitas tinggi dan andal.”

Kepala Divisi Pengembangan & Operasional Perbankan Digital BRI Kaspar Situmorang, juga menyampaikan, “BRI berkomitmen untuk mendorong inovasi sesuai dengan visi kami untuk menjadi grup perbankan paling bernilai di Asia Tenggara dan juara inklusi keuangan pada tahun 2025. Sebagai bagian dari pendekatan strategis BRI, kami bertujuan untuk meningkatkan kemampuan perbankan ritel kami dengan menjelajahi berbagai teknologi.”

Proyek ini diharapkan dapat memperkuat posisi BRI sebagai pemimpin inovasi teknologi dalam industri perbankan Indonesia, dengan menyediakan solusi yang lebih nyaman, inklusif, efisien, dan aman bagi para pelanggan.

Kerja sama ini menandai komitmen BRI untuk tetap menjadi pelopor inovasi dalam layanan perbankan di Indonesia, menggabungkan keahlian teknologi Tencent Cloud dengan keahlian lokal dan kemampuan adopsi pasar BRI.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Bank Digital Afrika Selatan “TymeBank” akan Masuk Indonesia Akhir 2024

Bank digital asal Afrika Selatan, TymeBank, dilaporkan akan ekspansi ke Indonesia pada akhir 2024. Melansir DealStreetAsia, TymeBank tengah memperkuat basis pasarnya di kawasan Asia Tenggara setelah perusahaan mencapai keuntungan pada akhir tahun lalu.

TymeBank akan lebih dulu meresmikan kehadirannya di Vietnam dengan meluncurkan Merchant Cash Advance sebagai produk pertama. Adapun, layanan untuk nasabah ritel baru akan tersedia dalam 12-15 bulan ke depan. Demikian juga dengan pasar Indonesia, perusahaan akan masuk tahap awal lewat Merchant Cash Advance.

Merchant Cash Advance dapat dikatakan sebagai jenis pinjaman berdasarkan dari pendapatan pemilik usaha di masa depan. Pemilik usaha dapat menggunakannya untuk kebutuhan operasional atau menambah arus kas.

Co-Founder dan CEO Tyme Coenraad Jonker mengungkap bahwa model bisnisnya cocok untuk diadopsi di pasar Indonesia. Pihaknya juga menyebut telah berdiskusi dengan regulator dan menerima respons positif untuk mendemokratisasi akses keuangan.

“Kendati begitu, kami tetap akan memperhatikan aspek persaingan, dan fokus untuk menawarkan nilai unik kepada pelanggan,” ujar Jonker dikutip dari dari DealStreetAsia.

TymeBank kini telah memiliki basis operasional di Afrika Selatan dan Filipina. Nantinya di Indonesia dan Vietnam, pihaknya akan menerapkan pendekatan offline-to-online (O2O), serupa di Filipina karena dinilai punya karakteristik pasar yang sama.

“Kami memadukan model phsyical-digital. Kios digital ditempatkan di toko ritel offline, seperti warung, toko pakaian, atau lobi kantor,” tambahnya. Di kios digital ini, pelanggan dapat membuka akun rekening dalam 3-5 menit. Saat ini, TymeBank memiliki sekitar 500 kios di Filipina dengan merek GoTyme.

Menurut Jonker, pendekatan O2O memungkinkan perusahaan untuk menekan biaya akuisisi pelanggan (CAC) yang mana selama ini menjadi hambatan besar bagi industri perbankan digital di Asia.

Menurut laporan APAC Digital Banking Landscape oleh Quinlan & Associates, CAC nasabah ritel di Filipina berkisar $4 per pelanggan, sedangkan CAC nasabah ritel di negara-negara berkembang Asia rerata $15-$50. Sebagai perbandingan, CAC nasabag ritel di negara maju seperti Hong Kong berkisar antara $65-$90.

Dalam lima terakhir, industri perbankan Indonesia agresif bertransformasi menjadi bank digital. Ekosistem pemainnya terus bertumbuh, dan didukung oleh oleh grup besar, seperti Bank Jago oleh Grup GoTo dan Bank Saqu oleh Astra. Tak hanya membidik segmen ritel, bank digital lainnya khusus membidik segmen UMKM yang dinilai masih terhambat akses permodalan, misalnya Superbank dan Hibank.

Menurut data Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), per 2020 lebih dari 50% dari total UMKM di Indonesia belum mendapat akses permodalan dari perbankan atau lembaga keuangan lain. Adapun, pada tahun 2023 pelaku usaha UMKM tercatat mencapai sekitar 66 juta.

Kolaborasi GoPay Tabungan Dorong Pertumbuhan Pengguna Aplikasi Bank Jago di 2023

PT Bank Jago Tbk (IDX: ARTO) memperoleh tambahan 3 juta pengguna aplikasi di sepanjang 2023, menjadi total 8,1 juta dari posisi 5,1 juta pengguna di 2022. Adapun, total nasabah Bank Jago tembus 10,2 juta.

Disampaikan dalam rilisnya, pertumbuhan pengguna aplikasi Jago disebut turut disumbang dari produk tabungan sinergi GoPay dan Jago, yakni GoPay Tabungan by Jago pada Oktober 2023. Penambahan pengguna aplikasi Jago ikut mendorong perolehan jumlah dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh 46% (YoY) menjadi Rp12,1 triliun di sepanjang 2023.

“Kolaborasi dengan mitra strategis kami, termasuk ekosistem GoTo, menjadi pintu masuk nasabah untuk mengakses produk dan layanan perbankan Jago,” kata Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung.

Penyaluran kredit Bank Jago tumbuh 38% menjadi Rp13 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang sekitar Rp9,4 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh kemitraan Jago dengan ekosistem keuangan dan platform digital. Rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat 0,8%.

Alhasil, Bank Jago meraup pendapatan bunga bersih sebesar Rp1,6 triliun. Sementara, laba bersih setelah pajak melesat 355% menjadi Rp72 miliar di sepanjang 2023. “Sepanjang 2023 kami mampu menjaga pertumbuhan bisnis tetap positif dan sehat dengan memperhatikan potensi risiko. Ini akan menjadi momentum yang baik untuk tumbuh secara berkelanjutan di 2024.”

Per akhir 2023, Bank Jago memiliki total aset Rp21,3 triliun atau tumbuh 26% (YoY) dengan rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 62%.

Perlu diketahui, Jago adalah bagian dari ekosistem digital milik Grup GoTo. Saat ini, GoTo menggenggam saham Bank Jago sebesar 21,4% melalui anak usahanya PT Dompet Karya Anak Bangsa (induk GoPay). Pembukaan rekening adalah produk sinergi awal antara GoTo dan Jago. Diikuti sejumlah layanan lain, termasuk Kantong/Pocket Jago sebagai opsi pembayaran layanan Gojek.

Pada tahun lalu, GoTo resmi melepas aplikasi GoPay sebagai platform terpisah dari Gojek, memungkinkannya untuk menjangkau pasar lebih luas. Salah satu strategi lanjutan adalah meluncurkan GoPay Tabungan by Jago yang diklaim meraup 700 ribu pengguna dengan kenaikan transaksi hingga 5 kali lipat dari awal dirilis hingga Februari 2024.

Menyusul kemitraan strategis antara TikTok dan Tokopedia, Bank Jago sempat menyebut tengah mengeksplorasi sejumlah use case yang dapat dimanfaatkan untuk masuk dua ekosistem e-commerce terbesar di Indonesia tersebut. 

Application Information Will Show Up Here

Bank Digital Krom Resmi Meluncur, Bidik Nasabah Usia Muda untuk Menabung

PT Krom Bank Indonesia Tbk (Krom) resmi meluncurkan aplikasi pada hari ini, Selasa (27/2). Perseroan membidik generasi muda sebagai target pengguna yang ingin mencapai kemandirian finansial dengan mengembangkan uang mereka melalui produk perbankan yang memiliki nilai investasi tinggi dan aman.

Presiden Direktur Krom Bank Anton Hermawan menyampaikan, Krom dirancang dengan layanan perbankan superior yang memungkinkan generasi muda mengelola dan mengembangkan uang mereka. Tujuannya agar mereka lebih proaktif dalam menabung dan membangun kemandirian finansial jangka pendek maupun panjang.

“Berdasarkan tren dan demografi, anak muda zaman sekarang lebih melek teknologi. 30 tahun saya berkarier di bank, transformasinya luar biasa. Kalau bank enggak ikutan [transformasi digital], akan ketinggalan,” ucapnya saat konferensi pers.

Untuk menyesuaikan dengan visi tersebut, Krom mendiferensiasikan dirinya dengan sejumlah keunggulan. Pertama, rate menarik berupa suku bunga tabungan 6% p.a. dan suku bunga deposito hingga 8,75% p.a. Angka ini diklaim jauh lebih tinggi dari pasar perbankan. Krom juga menghilangkan biaya tradisional, seperti biaya admin pulsa dan admin pembayaran tagihan asuransi dan kartu kredit.

Kedua, fleksibel. Krom memberikan nasabah kebebasan untuk mengelola keuangan sesuai kebutuhan dengan membuat alokasi 20 tabungan dan 20 deposito. Lalu, memilih nomor rekening sendiri, penempatan deposito mulai dari Rp100 ribu dengan tenor harian 14-180 hari dan bunga progresif. Terakhir, fleksibel untuk menarik deposito sebelum jatuh tempo tanpa dikenai penalti dan tetap dapat bunga 6% p.a.

“Tenor harian ini belum ada pilihannya di bank lain. Kami buat ini karena biasanya anak muda itu kebutuhannya sangat dinamis. Jadi mereka tetap bisa menabung sesuai tenor yang diinginkan dan tetap dapat bunga yang lebih tinggi,” tambah Head Marketing Krom Bank Felicia Thenardy.

Sementara itu, dari sisi keamanannya, seluruh data pribadi nasabah dienkripsi dengan standar keamanan tertinggi dan komprehensif. Setiap transaksi dilengkapi dengan PIN, password, dan one-time password (OTP) untuk lapisan keamanan tambahan.

Pengembangan berikutnya

Felicia menyampaikan suku bunga simpanan yang ditawarkan Krom kepada nasabah tidak dijamin LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). Perlu diketahui, LPS telah menetapkan tingkat bunga penjaminan rupiah di bank umum sebesar 4,25% yang berlaku sejak 1 Februari 2024 hingga 31 Mei 2024.

Kendati demikian, pihaknya akan tetap transparan kepada nasabah dan memberitahukan informasi tidak dijaminnya bunga simpanan itu melalui berbagai kanal digital, termasuk situs dan media sosial.

“Kalau ada pertanyaan akan kami jawab dengan transparan, kami tetap edukasi seperti apa profil risikonya agar nasabah mengerti ketika investasi atau nabung di Krom,” kata dia.

Anton menambahkan, walau menerapkan suku bunga simpanan tinggi, Krom tetap berkomitmen untuk menjaga profitabilitasnya. Dalam menawarkan suku bunga, pihaknya selalu mengembangkan bisnis dan mencari model bisnis yang tepat.

“Indikasinya dari kesehatan profit bank, kami bisa jaga tetap positif. Jumlah biaya yang besar dari bank [kurang tepat] apabila tidak diimbangi dengan perjalanan strategi bisnis yang kurang tepat. Untuk interest rate yang tinggi maka harus cari bisnis yang tepat untuk kami,” tuturnya.

Dipastikan ke depannya Krom akan melakukan pengembangan produk keuangan yang lebih kompetitif. Tidak hanya memanfaatkan ekosistem dari Kredivo Group untuk produk pinjaman, seperti channeling dan join financing, Krom akan berkolaborasi dengan mitra-mitra lainnya.

Anton juga memastikan bahwa Krom akan menggarap produk pinjaman untuk segmen UMKM. Dinilai segmen tersebut belum digarap oleh Kredivo dan KrediFazz, sehingga tidak bersaing langsung. “Dari sisi produk dan bisnis semua akan ada waktunya. Kami mau lari secepat-cepatnya karena persiapan bisnis dan IT-nya sudah lengkap,” pungkasnya.

Tidak disebutkan target spesifik nasabah yang akan dibidik Krom. Hanya disampaikan akan melayani jutaan nasabah dalam beberapa tahun mendatang. Diklaim Kredivo sebagai pelopor paylater di Indonesia kini memiliki hampir 10 juta pengguna sejak pertama kali beroperasi di 2016.

Application Information Will Show Up Here