PasarPolis Perdalam Kerja Sama Strategis dengan Gojek

PasarPolis mengumumkan perluasan kemitraan strategis dengan Gojek. Kolaborasi ini bertujuan untuk mendemokratisasi asuransi dengan membuat produk yang lebih mudah diakses oleh jutaan orang di Indonesia melalui ekosistem digital GoTo.

GoTo sendiri, melalui Argor (Go-Ventures) dan Tokopedia, punya kepemilikan saham PasarPolis. Mereka masuk dalam putaran investasi seri A sejak tahun 2018.

Dalam kerja sama ini, PasarPolis akan menyediakan berbagai solusi asuransi yang terintegrasi langsung dengan layanan sehari-hari seperti transportasi, pengiriman, dan logistik. Produk asuransi yang ditawarkan termasuk SafeTrip untuk pengguna layanan transportasi Gojek, asuransi pengiriman paket untuk GoSend, asuransi pengiriman barang skala besar untuk GoBox, dan asuransi pengiriman B2B2C untuk GoKilat.

“Kami senang dapat bermitra dengan PasarPolis untuk memberikan pengalaman yang aman dan tanpa hambatan bagi konsumen serta mitra driver kami. Ini merupakan bukti komitmen kami untuk memastikan keselamatan dan kepuasan konsumen,” kata Head of Transport and Logistics Gojek Steven Halim.

PasarPolis Insurance Broker, yang berperan sebagai perantara dalam kerja sama ini, memanfaatkan platform teknologi canggih untuk mengelola proses penerbitan polis dan klaim secara otomatis. Dengan kapasitas penerbitan hingga 100 polis per detik, sistem ini menjamin kecepatan dan kemudahan bagi pengguna dalam mendapatkan perlindungan asuransi.

Presiden PasarPolis Peter Van Zyl mengungkapkan, “Kami sangat bangga atas kepercayaan yang diberikan oleh GoTo. Melalui kolaborasi ini, kami berkomitmen untuk menyediakan solusi asuransi inovatif, terjangkau, dan mudah diakses bagi semua segmen pasar di Indonesia.”

Application Information Will Show Up Here

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

GOTO Memilih Hengkang dari Vietnam, Sementara Sejumlah Startup Lokal Terus Perkuat Kehadiran di Sana

Tepat sepekan yang lalu, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (“GoTo”) resmi mengumumkan penutupan operasional di Vietnam, efektif 16 September 2024. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk fokus pada pasar yang memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan jangka panjang.

Vietnam hanya menyumbang kurang dari 0,5% terhadap Gross Transaction Value (GTV) grup dan 2% dari GTV layanan on-demand. Karena itu, penutupan ini dinilai tidak akan berdampak material pada operasional atau kondisi keuangan perusahaan. GoTo memastikan proses penutupan akan mengikuti peraturan lokal, dan tetap berkomitmen pada target EBITDA impas di tahun 2024.

Kendati decacorn lokal ini menyerah di pasar Vietnam, saat ini masih ada sejumlah startup lokal yang memiliki basis di sana, berikut di antaranya:

Ruangguru

Ruangguru memulai ekspansi ke Vietnam dengan nama Kien Guru pada 2019. Vietnam menjadi negara pertama tujuan ekspansi Ruangguru karena dinilai memiliki masalah yang sama seperti yang dihadapi Indonesia dan beberapa negara berkembang lainnya di bidang pendidikan.

Kegiatan bisnis di Vietnam makin diperkuat setelah pada Mei 2023 mereka mengumumkan akuisisi atas Mclass, sebuah platform live teaching asal Vietnam. Hal ini disebut sebagai langkah strategis perusahaan untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kapabilitasnya di wilayah tersebut.

Green Rebel

Startup produsen pangan nabati Green Rebel Foods resmi meluncurkan produknya di Vietnam, yang juga sekaligus menandakan aksi ekspansi terbarunya di regional.

Disebutkan dalam debut awalnya Green Rebel telah berkolaborasi dengan tujuh mitra di Ho Chi Minh City dan Hanoi untuk memasarkan produknya, antara lain Annam Group, eMart, Genshai, Laang Saigo, L’s Place, MM Mega Market Vietnam, dan Organic Convenience Stores.

PasarPolis

Setelah bukukan pendanaan seri A pada tahun 2018, satu tahun setelahnya startup insurtech PasarPolis menggalakkan ekspansi regional dengan memasuki pasar Vietnam. Salah satu strateginya dengan menggalang kerja sama strategis dengan mitra lokal, di antaranya Atadi, Sendo dan Go-Viet (Gojek adalah salah satu investor PasarPolis). Mereka juga menunjuk Country Manager untuk memimpin bisnis di sana.

“Dengan menghubungkan PasarPolis dengan platform yang dimiliki mitra, kami dapat menawarkan berbagai produk asuransi dari banyak perusahaan kepada konsumen mereka. Verifikasi dokumen yang dilakukan secara digital menawarkan proses klaim yang cepat untuk konsumen, prosesnya dapat diselesaikan dalam tiga menit,” ujar Founder & CEO PasarPolis Cleosent Randing dalam keterangan resminya kala itu.

Modalku (Funding Societies)

Setelah hadir di 4 negara di Asia Tenggara, Modalku mulai masuk pasar Vietnam sejak tahun 2022. Dengan ekspansi ini,  Modalku melayani UMKM di berbagai sektor, seperti pendidikan, ritel, teknologi, dan FMCG, dengan menawarkan produk pembiayaan perdagangan, pembiayaan inventaris, pembiayaan piutang dan utang di Ho Chi Minh, Hanoi, dan sekitarnya.

Sejak pandemi Covid-19, akses terhadap permodalan menghambat pertumbuhan UMKM di Vietnam. Berdasarkan data Kementerian Perencanaan dan Investasi Vietnam, UMKM mengambil porsi sebanyak 98% dari total bisnis di 2020. Namun, hanya 54% UMKM terdaftar yang aktif beroperasi di 2019. Padahal, UMKM telah memberikan lapangan pekerjaan terhadap 5,6 juta orang dan menyumbang lebih dari $241 miliar atau 40% dari PDB di Vietnam.

NusaTrip

Platform OTA NusaTrip mengumumkan pembukaan kantor regional di Ho Chi Minh City, Vietnam pada Maret 2023 lalu. Kantor regional ini akan berfokus untuk menciptakan berbagai inisiatif strategi penjualan dan bekerja sama dengan ekosistem pariwisata di negara tersebut.

Setelah pandemi Covid-19 menunjukkan pemulihan, Vietnam kembali membuka pintu untuk para wisatawan internasional pada Maret 2022. Semenjak itu, industri pariwisata domestik Vietnam mengalami pertumbuhan yang kuat dan berhasil mendatangkan lebih dari empat juta wisatawan mancanegara.

Ekspansi ini lalu dikuatkan dengan akuisisi NusaTrip terhadap startup akomodasi perjalanan B2B bernama VLeisure. Diharapkan solusi VLeisure yang melayani hotel ukuran kecil hingga menengah dapat memperluas cakupan layanan dan jangkauan NusaTrip di sana.

Fuse

Startup insurtech Fuse mulai hadir di Vietnam pada tahun 2021 dengan fokus awal menjual produk asuransi mikro. Terkait dengan pertumbuhan bisnisnya di negara lain seperti Vietnam, tercatat bahwa saat ini Fuse telah menerbitkan lebih dari 5 juta polis di negeri naga biru tersebut per akhir 2022.

Di sana Fuse menawarkan produk asuransi mikro melalui kanal e-commerce dengan harga yang terjangkau bagi semua kalangan. Lantas baru- baru ini, Fuse mereplikasi model Business to Agent/Broker to Customer–yang terbukti sukses dikembangkan di pasar Indonesia–ke negara Vietnam.

Menurut data laporan e-Conomy SEA 2022 yang dipublikasikan oleh Google, Temasek dan Bain & Company. Pertumbuhan ekonomi digital Vietnam diproyeksikan akan cemerlang pada tahun 2025. Vietnam diprediksi mencapai GMV sebesar $ 23 miliar di akhir tahun 2022 dan  US$ 49 miliar di tahun 2025.

Industri asuransi umum di Vietnam juga diprediksi akan tumbuh 2 karena didukung oleh pemulihan ekonomi yang kuat, peningkatan frekuensi bencana alam, dan pertumbuhan asuransi wajib.

Kredivo

Kredivo Group secara resmi mengumumkan perluasan ke Vietnam pada Agustus 2021. Produk diluncurkan secara bertahap, dimulai dengan pembayaran tagihan dan pinjaman pribadi, dilanjutkan dengan paylater pada Q4 2021.

Perluasan layanan ini dilakukan melalui joint venture dengan Phoenix Holding, perusahaan investasi (family office) setempat. “Kredivo Vietnam Joint Stock Company”, nama entitas barunya, juga bermitra dengan VietCredit Joint Stock Company, perusahaan pembiayaan di Vietnam untuk mengoperasikan bisnis paylater.

GoTo Umumkan Kinerja Q2 2024: Pendapatan Naik 39 Persen, Kerugian Turun 95 Persen

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) mengumumkan kinerja keuangan kuartal kedua tahun 2024 dengan sejumlah pencapaian. Grup mencatat peningkatan Gross Transaction Value (GTV) inti sebesar 54% YoY, mencapai Rp63,2 triliun, sementara pendapatan bruto tumbuh 39% YoY menjadi Rp4,3 triliun.

Rugi EBITDA yang disesuaikan dilaporkan menurun drastis sebesar 95% YoY menjadi Rp48 miliar, dinilai menunjukkan langkah yang tepat untuk mencapai target impas EBITDA untuk tahun buku 2024.

Group CEO GoTo Patrick Walujo menyatakan, “Pertumbuhan yang cepat di kuartal kedua menunjukkan strategi kami untuk fokus pada pasar massal telah tepat. Kami terus berkomitmen untuk mencapai EBITDA impas untuk tahun buku 2024.”

Kinerja segmen bisnis

  • On-Demand Services: Segmen ini mencatat rekor tertinggi sejak awal 2023 dengan peningkatan pesanan yang diselesaikan sebesar 20% YoY dan GTV tumbuh 14% YoY menjadi Rp15,5 triliun. Pendapatan bruto meningkat 17% YoY menjadi Rp3,4 triliun. Segmen ini berhasil mencatat EBITDA yang disesuaikan positif selama tiga kuartal berturut-turut.
  • Financial Technology: GTV inti segmen ini tumbuh 65% YoY mencapai Rp56,2 triliun. Pendapatan bruto meningkat 97% YoY menjadi Rp788 miliar. Nilai pinjaman yang disalurkan meningkat sekitar 3,5 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan aplikasi GoPay telah diunduh lebih dari 30 juta kali.

Group CFO GoTo Jacky Lo menambahkan, “Dengan pertumbuhan pengguna Gojek Plus yang dua kali lipat dan adopsi aplikasi GoPay yang semakin meluas, kami yakin berada di jalur yang tepat untuk mencapai target profitabilitas.”

Efisiensi dan pengelolaan biaya

Beban kas rutin tetap GoTo menurun 5% YoY menjadi Rp1,3 triliun. Pengurangan biaya ini didorong oleh efisiensi operasional dan pengelolaan beban usaha yang disiplin. GoTo juga mencatat posisi kas yang kuat dengan Rp22,0 triliun pada akhir Juni 2024.

GoTo juga menyatakan terus berkomitmen pada praktik terbaik terkait lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Perusahaan meningkatkan jumlah armada kendaraan listrik roda dua sebesar 172% dan meluncurkan berbagai kemitraan serta produk baru untuk mitra.

Ke depan, GoTo berencana untuk terus fokus pada pengembangan bisnis Financial Technology dan On-Demand Services, dengan target mencapai EBITDA impas pada akhir tahun 2024.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Bank Jago Kini Miliki 10 Juta Pengguna, Kontribusi Gopay dan Bibit Capai 66 Persen

PT Bank Jago Tbk (ARTO) mencatatkan pertumbuhan bisnis  pada semester pertama tahun 2024. Mengedepankan inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital, perseroan berhasil mencapai hasil yang positif dari sisi jumlah nasabah, dana pihak ketiga (DPK), dan penyaluran kredit.

Hingga Juli 2024, pengguna aplikasi Jago telah mencapai lebih dari 10 juta nasabah funding. Jika ditambahkan dengan nasabah lending, total nasabah Bank Jago mencapai 12,5 juta. Keberhasilan ini tidak lepas dari kontribusi signifikan mitra ekosistem strategis, seperti ekosistem GoTo (khususnya Gopay) dan platform reksa dana online Bibit. Sekitar 66% nasabah funding berasal dari mitra ekosistem ini.

Pertumbuhan pengguna aplikasi Jago juga sejalan dengan peningkatan DPK  yang mencapai Rp14,8 triliun pada akhir kuartal II-2024, tumbuh 47% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp10,1 triliun. Dari total DPK tersebut, 61% atau sekitar Rp9,1 triliun merupakan current account and savings account (CASA), sementara sisanya 39% atau Rp5,7 triliun merupakan term deposit.

Dalam hal penyaluran kredit, Bank Jago berhasil menyalurkan sebesar Rp15,7 triliun hingga akhir kuartal II-2024, meningkat 40% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp11,2 triliun. Penyaluran kredit ini dilakukan dengan prinsip kehati-hatian, terbukti dari rendahnya rasio non-performing loan gross yang hanya sebesar 0,4%.

“Sebagai bank yang menggabungkan cara-cara digital dengan strategi bisnis yang kuat, Bank Jago menjaga pertumbuhan bisnis yang positif dan kualitas yang baik. Inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital adalah model bisnis yang tepat untuk kami,” ujar Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung.

Pertumbuhan kredit yang berkualitas ini turut mendorong total aset Bank Jago menjadi Rp24,2 triliun per semester I-2024, meningkat 29% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp18,9 triliun. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 50%, menunjukkan kuatnya permodalan Bank Jago untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan. Hingga akhir Juni 2024, Bank Jago membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp50 miliar, tumbuh 23% dari Rp41 miliar pada Juni 2023.

Arief menambahkan, “Sebagai bank berbasis teknologi, kami tidak akan berhenti melakukan inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital. Kombinasi inovasi dan manajemen risiko yang baik merupakan landasan kuat bagi Bank Jago untuk bertumbuh lebih tinggi lagi.”

Selain itu, Bank Jago juga mendapatkan pengakuan internasional. Pada April 2024, Forbes menempatkan Bank Jago dalam daftar 403 bank terbaik di dunia, dan nomor empat teratas di Indonesia. Pengakuan ini diberikan berdasarkan survei terhadap 49 ribu nasabah dari 33 negara, yang mengevaluasi tingkat kepercayaan, layanan nasabah, layanan digital, serta syarat dan ketentuan.

“Dengan inovasi dan kolaborasi yang kami lakukan, Aplikasi Jago sekarang sudah digunakan jutaan nasabah dan membantu mereka mencapai mimpinya,” kata Head of Consumer Business Bank Jago, Trio Lumbantoruan.

Dengan pencapaian ini, Bank Jago menunjukkan bahwa pendekatan digital dan kolaboratifnya mampu menjawab tantangan dan kebutuhan perbankan modern, serta terus mengukuhkan posisinya sebagai salah satu bank terdepan di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

GoTo Luncurkan Asisten Suara “Dira”, Debut Inisiatif AI Jangka Panjang Perseroan

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (BEI: GOTO) telah meluncurkan program jangka panjang pengembangan kecerdasan buatan (AI) yang dinamakan GoTo AI. Langkah pertama dalam implementasi GoTo AI ini ditandai dengan peluncuran “Dira by GoTo AI”, sebuah asisten suara berbasis AI dalam Bahasa Indonesia yang saat ini tersedia di aplikasi GoPay.

Dira by GoTo AI

Dira, singkatan dari “Dikte Suara”, dirancang untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna dengan membantu mereka dalam menggunakan fitur aplikasi GoPay dengan lebih mudah. Pengguna dapat melakukan berbagai transaksi dengan lebih cepat menggunakan asisten suara ini.

Chief Operating Officer GoTo Hans Patuwo menyatakan, “Lahirnya solusi dari produk dan layanan GoTo berasal dari pemahaman kami yang sangat mendalam tentang Indonesia. Dira merupakan asisten suara berbahasa Indonesia yang tidak hanya memberikan manfaat bagi pengguna, namun juga menjadi landasan untuk pengembangan inovasi AI GoTo lebih lanjut di masa mendatang.”

Manfaat untuk Pengguna

Dira di aplikasi Gopay / GoTo
Dira di aplikasi Gopay / GoTo
  • Mempercepat Transaksi: Dira mempersingkat durasi transaksi. Contohnya, untuk membayar tagihan BPJS kesehatan, pengguna hanya perlu satu kali tap dan memberikan perintah suara, menghemat waktu dibandingkan metode konvensional.
  • Navigasi Mudah: Dira membantu pengguna menavigasi fitur aplikasi GoPay dengan lebih mudah, mengurangi pencarian manual di aplikasi dan memudahkan penemuan fitur baru.
  • Aksesibilitas: Dira dapat diakses di aplikasi GoPay yang berukuran ringan, memungkinkan penggunaan di perangkat dengan kapabilitas terbatas tanpa biaya tambahan. Untuk mengakses Dira, pengguna cukup menekan ikon mikrofon di pojok kanan atas halaman utama aplikasi GoPay, kemudian memberikan perintah suara untuk berbagai transaksi seperti membayar tagihan listrik, transfer uang, beli pulsa, dan lainnya.

Sesuai dengan standar keamanan aplikasi GoPay, pengguna diwajibkan untuk mengautentikasi transaksi dengan PIN dan verifikasi biometrik seperti sidik jari atau pengenalan wajah. Tanpa verifikasi ini, transaksi tidak dapat diselesaikan.

Strategi Jangka Panjang GoTo AI

Dira merupakan salah satu inovasi utama dari GoTo AI yang akan terus dikembangkan. Strategi GoTo AI memiliki tiga fokus utama:

  • Meningkatkan Pengalaman Pengguna: Membuat penggunaan layanan lebih mudah dan nyaman.
  • Memperkuat Keamanan: Meningkatkan keamanan di seluruh platform GoTo.
  • Pengembangan Teknologi AI: Memperkuat kapabilitas tim GoTo dalam pengembangan dan aplikasi teknologi AI.
Application Information Will Show Up Here

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Tokopedia Now Resmi Tutup, Bisnis Quick Commerce Tampak Lesu

Tokopedia Now resmi menghentikan layanannya hari ini, 15 Juli 2024. Pengumuman ini disampaikan oleh GoTo, induk perusahaan Tokopedia, sebagai bagian dari hasil kajian bisnis setelah dekonsolidasi Tokopedia. Per hari ini, laman Tokopedia Now juga sudah tidak lagi bisa digunakan untuk pemesanan.

“Tokopedia Now izin pamitan ya. Kamu masih bisa belanja sampai hari terakhir operasional 15 Juli 2024,” bunyi pengumuman dalam aplikasi dan website Tokopedia. Penutupan ini merupakan bagian dari upaya GoTo untuk memperkuat layanan belanja harian melalui GoMart di aplikasi Gojek.

Head of Corporate Communications GoTo Sinta Setyaningsih, mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil setelah evaluasi mendalam terhadap model bisnis pasca-dekonsolidasi.

“Sebagai bagian dari kajian bisnis secara menyeluruh pasca dekonsolidasi Tokopedia, kami memutuskan untuk tidak melanjutkan bisnis Tokopedia Now,” jelasnya.

Tokopedia Now diluncurkan pada November 2021, saat pandemi Covid-19 melanda, dengan tujuan menyediakan produk kebutuhan pokok yang bisa diantar dalam waktu cepat, yakni dalam waktu satu jam setelah pembayaran atau dengan jadwal pengiriman yang fleksibel. Namun, seiring berjalannya waktu, model bisnis quick commerce ini menghadapi berbagai tantangan signifikan.

Bukan yang pertama

Tutupnya Tokopedia Now bulan yang pertama, sebelumnya sejumlah layanan quick commerce memilih undur diri dari pasar. Misalnya Dropezy, mereka memilih pivot menjadi “Sekilo” beralih jadi platform hilirisasi unggas. Radius yang mendapatkan dukungan dari Y Combinator pun juga pivot menjadi platform social commerce.

Tidak hanya itu, Bananas yang sebelumnya didukung East Ventures, SMDV, Arise, Y Combinator juga memilih tutup. Traveloka yang sebelumnya berambisi menjadi superapps pun sempat bermain di area ini saat pandemi, akhirnya tutup juga setelah sekitar satu tahun beroperasi.

Terlepas dengan potensi pasarnya, quick commerce di Indonesia kenyataannya masih belum menemukan formula yang tepat untuk memenangkan pasar. Dalam analisis yang diungkap oleh firma konsultan Redseer, penyedia quick commerce di Indonesia dihadapkan pada tipisnya margin, komisi produk rendah, serta biaya pengelolaan dark store dan pengiriman barang mahal.

Untuk menaikkan margin, produk-produk habis pakai (FMCG) juga sulit itu dijual dengan biaya premium. Produk yang tersedia kurang variatif, belum lagi pengguna umumnya hanya mengincar diskon.

Kebanyakan pemain quick commerce bermain di mass market saja alih-alih fokus di segmen kelas atas, pekerja profesional, atau segmen GenZ dan milenial yang cenderung mengincar kenyamanan dan kecepatan transaksi. Namun, Redseer juga menggarisbawahi bahwa pandemi justru menjadi reality check bagi pemain mengingat orang-orang mulai kembali belanja di toko fisik.

Sebagai gambaran, saat ini ekosistem quick commerce dan e-grocery di Indonesia hanya menyisakan sedikit pemain yang masih bertahan antara lain Astro, AlloFresh, Titipku, Segari, dan Sayurbox. Sejauh ini Astro menjadi pemain dengan modal terbesar dari penggalangan dana yang telah dicapai. Info terakhir yang kami terima, mereka telah berhasil mengumpulkan investasi sampai $90 juta dalam putaran seri B.

Fokus ke GoMart

Setelah penutupan Tokopedi Now, GoTo memfokuskan sumber dayanya pada GoMart, layanan belanja harian yang tersedia di aplikasi Gojek. “GoTo terus berkomitmen untuk menyediakan dan memperkuat layanan on-demand grocery untuk konsumen kami melalui GoMart yang tersedia di aplikasi Gojek,” tegas Sinta.

Dengan penutupan Tokopedia Now, para pengguna diharapkan bisa beralih menggunakan GoMart untuk memenuhi kebutuhan belanja harian mereka. Langkah ini diharapkan dapat memberikan pengalaman belanja yang lebih efisien dan tetap memenuhi kebutuhan konsumen dengan layanan pengiriman yang andal.

Penutupan Tokopedia Now menandai akhir dari perjalanan singkat layanan quick commerce ini di Indonesia, namun juga menjadi langkah penting bagi GoTo dalam mengonsolidasikan layanan dan sumber dayanya untuk memberikan layanan yang lebih terintegrasi dan efisien bagi para penggunanya.

Gojek Luncurkan GoDineIn untuk Pembelian Voucher Makan di Resto

Gojek hari ini (11/07) resmi meluncurkan GoDineIn, menawarkan pengalaman pemesanan voucher makan di restoran pilihan (dene-in). Fitur ini kini tersedia di aplikasi Gojek untuk pengguna di area Jakarta.

Untuk menggunakan layanan ini, pengguna cukup buka menu GoDineIn di Gojek, lalu pilih voucher restoran yang dipilih. Reedem dan tunjukkan kode voucher tersebut ke kasir untuk memesan makanan langsung di restoran tersebut. Voucher berlaku selama 30 hari. Hampir semua voucher makan yang ada memiliki diskon, paling besar mencapai 25% dari harga normal.

Beberapa restoran ternama yang sudah bekerja sama dengan layanan ini antara lain Cut & Grill, Common Grounds, Braud, Seroeni, Kintaro Sushi, dan Warung Tekko. Dengan hadirnya GoDineIn, Gojek menargetkan para penggemar kuliner yang gemar bersosialisasi sambil menikmati hidangan di luar rumah.

Head of Marketing Food & Ads Gojek Ignatius Satrio, peluncuran GoDineIn didorong oleh gaya hidup urban di kota-kota besar.

“Kami melihat banyak pengguna yang memiliki ketertarikan tinggi terhadap aktivitas sosial dan suka untuk makan di luar. Fenomena ini mendorong kami untuk menghadirkan GoDineIn yang menawarkan pengalaman kuliner yang menarik,” ujar Satrio.

Satrio menambahkan, dari riset internal Gojek mengidentifikasi beberapa tipe penikmat makanan, termasuk social eater, mindful eater, dan food enthusiast. Ketiga tipe ini memiliki kecenderungan untuk menikmati momen kebersamaan di restoran. Dengan demikian, GoDineIn hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut, melengkapi layanan GoFood yang sudah populer di kalangan masyarakat Indonesia.

Peluncuran GoDineIn juga sejalan dengan temuan riset Ipsos Global (2024) bertajuk Global Happiness 2024 Report. Riset tersebut menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan tingkat kebahagiaan tertinggi di Asia Tenggara dan ketiga di dunia. Kepuasan dalam hubungan dengan keluarga dan teman menjadi salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap kebahagiaan masyarakat Indonesia, dengan tingkat kepuasan masing-masing 89% dan 85%.

Melihat pentingnya momen kebersamaan, Satrio menekankan bahwa tidak perlu menunggu momen spesial untuk menikmati waktu bersama orang terdekat.

“Justru kita harus menciptakan momen-momen berharga tersebut dalam keseharian kita. Oleh karena itu, peluncuran GoDineIn mengusung tema ‘Creating Moment that Matters’,” tambahnya.

Satrio juga menambahkan bahwa Gojek akan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pengguna.

“Ke depannya, kami akan melengkapi GoDineIn dengan fitur tambahan seperti fitur jelajah resto (discovery), menu resto dan ulasan (review), hingga kategorisasi pilihan resto sesuai selera pengguna (personalisation).”

Dengan GoDineIn, Gojek berkomitmen untuk terus memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan, menjadikan setiap momen makan bersama menjadi lebih istimewa.

Di Indonesia sebelumnya sudah ada sejumlah layanan digital yang menawarkan fitur serupa, di antaranya Qraved, Eatigo, Pergikuliner, dan beberapa lainnya. Sementara Zomato yang sebelumnya memiliki pangsa pasar terbesar untuk bisnis ini memilih untuk menutup operasionalnya di Indonesia pada awal 2023 lalu.

Tokopedia Dikabarkan Bakal PHK Massal, GOTO Beri Penjelasan

Di tengah perlambatan ekonomi global, Tokopedia dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Menurut pemberitaan yang beredar di media, perusahaan berencana memberhentikan sekitar 450 karyawan atau setara dengan 9% dari total stafnya.

GOTO, dalam kapasitasnya sebagai pemegang saham minoritas yang tidak mengendalikan Tokopedia, memberikan tanggapan resmi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam surat tersebut, Sekretaris Perusahaan R.A. Koesoemohadiani menjelaskan bahwa keputusan ini sepenuhnya berada di bawah manajemen PT Tokopedia. Ia menekankan bahwa keputusan tersebut dilakukan dengan prinsip kehati-hatian yang mempertimbangkan kepentingan seluruh pemangku kepentingan.

“Sebagai pemegang saham bukan pengendali minoritas, GOTO meyakini bahwa PT Tokopedia terus melakukan tinjauan atas efektivitas dari organisasi mereka. Keputusan apapun pasti telah melewati pertimbangan atau memerhatikan prinsip kehati-hatian dalam mengelola sebuah bisnis,” tulisnya dalam keterangannya.

Penggabungan antara Tokopedia dengan TikTok Shop melalui kemitraan dengan TikTok Nusantara (SG) Pte Ltd, milik ByteDance, merupakan bagian dari strategi besar untuk merampingkan operasi e-commerce di Indonesia. Kesepakatan ini bernilai $15 miliar dan mengakibatkan ByteDance memegang 75,01% saham Tokopedia, sementara GOTO mempertahankan 24,99% saham lainnya.

Langkah PHK ini merupakan bagian dari upaya ByteDance untuk mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi setelah penggabungan tersebut. ByteDance mengikuti jejak perusahaan teknologi besar lainnya seperti Alibaba dan Tencent Holdings Ltd yang telah melakukan PHK besar-besaran dalam dua tahun terakhir akibat perlambatan ekonomi.

Meskipun ada kabar yang menyebutkan bahwa PHK ini bisa mencapai 70% dari total karyawan, GOTO menegaskan bahwa hingga saat ini, tidak ada rencana untuk penghentian hampir 80% layanan Tokopedia. Mereka menegaskan bahwa semua keputusan strategis sepenuhnya berada di tangan manajemen PT Tokopedia.

“Tidak ada informasi/kejadian penting lainnya yang belum atau tidak diungkapkan oleh Perseroan. Perseroan akan senantiasa mematuhi seluruh peraturan terkait yang berlaku dan akan menyampaikan keterbukaan informasi kepada publik selambat-lambatnya dua hari kerja setelah terjadinya peristiwa material tersebut,” tutup Koesoemohadiani dalam surat resminya.

PHK massal ini menunjukkan tantangan besar yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan teknologi besar di Indonesia dalam mengelola biaya dan tetap kompetitif di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Keputusan ini juga mencerminkan tren global di mana perusahaan teknologi besar berusaha merampingkan operasi mereka untuk menjaga keberlanjutan bisnis di masa depan.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Andre Soelistyo Mundur; GoTo Buyback Saham Senilai Rp3,2 Triliun

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan dua langkah penting dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diadakan pada 11 Juni 2024.

Pertama, perusahaan akan melakukan pembelian kembali saham (buyback) senilai Rp3,2 triliun atau setara dengan US$200 juta. Buyback ini akan dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu 12 bulan setelah RUPSLB.

Selain itu, GoTo juga akan merombak jajaran komisaris dan direksi. Co-Founder GoTo Andre Soelistyo mengajukan pengunduran diri dari jabatannya sebagai komisaris. Surat pengunduran diri Andre diterima perusahaan pada 17 Mei 2024. Andre, yang memiliki 0,78 persen saham GoTo, sebelumnya menjabat sebagai CEO GoTo Group hingga Juni 2023.

Dalam perubahan manajemen ini, John A. Prasetio diusulkan sebagai komisaris independen baru menggantikan Robert Holmes Swan. Perusahaan juga akan mengajukan pengangkatan kembali Dirk Van den Berghe sebagai komisaris independen, serta Garibaldi Thohir dan Wishnutama Kusubandio sebagai komisaris.

Menurut Sekretaris Perusahaan RA Koesoemohadiani, pengunduran diri Andre tidak akan berdampak negatif terhadap kegiatan operasional, kondisi hukum, keuangan, dan kelangsungan usaha perusahaan. Perubahan dalam jajaran manajemen ini diharapkan dapat memperkuat struktur perusahaan dan mendukung pertumbuhan jangka panjang.

Andre Soelistyo, bersama Kevin Aluwi, menjadi Co-CEO Gojek pada Oktober 2019 setelah Nadiem Makarim mundur untuk menjadi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Di bawah kepemimpinannya, Gojek bergabung dengan Tokopedia pada 17 Mei 2021, membentuk entitas usaha PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, menjadikan perusahaan sebagai salah satu entitas bisnis terkemuka di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

GOTO Umumkan Rencana Private Placement dan Buyback Saham

Dalam upaya memperkuat struktur permodalan dan mendukung ekspansi bisnis, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan rencana untuk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 11 Juni 2024 mendatang.

Agenda utama adalah pembahasan mengenai Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) yang melibatkan penerbitan hingga 120,14 miliar saham Seri A, atau setara dengan 10% dari modal yang disetor penuh perusahaan.

Selain itu, GOTO juga berencana melakukan pembelian kembali saham sebagai bagian dari strategi keuangan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan optimasi kinerja perusahaan.

Dana yang berhasil dihimpun dari private placement akan digunakan untuk mendukung kebutuhan modal kerja, serta potensi konversi utang menjadi saham di masa depan. Strategi ini diharapkan dapat memperkuat posisi keuangan GOTO dalam menghadapi dinamika pasar yang kompetitif.

Rencana penggunaan dana dari hasil penambahan modal juga meliputi pengembangan kapasitas operasional untuk beberapa anak perusahaan, seperti PT Dompet Anak Bangsa dan PT Multifinance Anak Bangsa, yang akan mendapat alokasi masing-masing sebesar 25% dari total dana yang diperoleh.

Pembahasan lebih lanjut mengenai harga saham baru akan ditetapkan paling tidak 90% dari harga penutupan rata-rata di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 25 hari perdagangan sebelum tanggal efektif pendaftaran saham. Keseluruhan proses penambahan modal dan pembelian kembali saham ini telah disusun sesuai dengan regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menegaskan komitmen GOTO terhadap praktik tata kelola perusahaan yang baik dan transparansi korporat.

GOTO berharap dengan langkah strategis ini, perusahaan dapat lebih agresif dalam ekspansi pasar dan inovasi layanan, sekaligus meningkatkan kepercayaan investor dan pemegang saham terhadap prospek jangka panjang perusahaan.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten