Blibli Perluas Bisnis Omnichannel di Medan, Optimalkan Layanan E-grocery

Menurut laporan e-Conomy SEA 2022, tingkat adopsi e-commerce di Indonesia telah mencapai 89% — menjadi yang tertinggi di jajaran platform digital. Capaian ini menjadikan e-commerce menjadi lini bisnis yang mendominasi perolehan dalam ekonomi digital dengan kisaran GMV $59 miliar. Persaingan bisnis di lanskap ini pun sangat ketat, membuat masing-masing pemain harus memiliki proposisi nilai kuat agar dapat diterima oleh pangsa pasar.

Blibli adalah salah satu pionir di industri e-commerce Indonesia. Telah hadir sejak 12 tahun yang lalu, perusahaan yang sudah go-public dengan kode emiten BELI ini mengklaim pertumbuhan bisnis dari tahun ke tahun. Di Q1 tahun ini, Total Processing Value (TPV) tumbuh sebesar 78% menjadi Rp17.915 miliar. Pertumbuhan TPV dan pendapatan neto perseroan juga didukung pertumbuhan organik 1,9 juta transacting users.

Untuk dapat bersaing dengan raksasa e-commerce lainnya, salah satu strategi bisnis utama Blibli saat ini adalah menghadirkan konsep omnichannel kepada pelanggan. Konsep ini menggabungkan pengalaman belanja online dan offline terpadu, memanfaatkan kehadiran ritel (dan warehouse) fisik yang tersebar di berbagai kota. Adanya strategi ini turut memperkuat salah satu lini usaha Blibli, yakni layanan e-grocery melalui Bliblimart.

Blibli bawa konsep e-grocery ke Medan

Platform e-grocery ditujukan untuk membantu masyarakat membeli kebutuhan pokok sehari-hari secara online. Layanan ini juga khas dengan sistem  fulfillment dan logistik yang cepat. Titik puncak penetrasi e-grocery adalah saat diberlakukannya pembatasan sosial akibat pandemi beberapa tahun lalu. Kendati pandemi hilang, sejumlah segmen masyarakat masih terus memanfaatkan e-grocery untuk membantu mereka dalam belanja harian.

Blibli juga cukup serius dalam mengembangkan bisnis ini. Di area Jabodetabek, mereka memanfaatkan sebaran Ranch Market — perusahaan ritel yang diakuisisi Blibli tahun 2021— sebagai kanal pemenuhan produk dan dibantu sejumlah dark store di beberapa titik distribusi. Menurut laporan internal, belanja bahan pokok naik di Bliblimart naik sebesar 23% yoy di kuartal I 2023. Produk yang paling banyak dibeli konsumer adalah sembako, kebutuhan rumah tangga, kebutuhan ibu & anak, dan minuman ringan & camilan.

Pertumbuhan positif di area Jabodetabek membuat Blibli mengekspansikan Bliblimart ke sejumlah kota lain, salah satunya Medan, Sumatra Utara. Di area ini, Blibli secara khusus menggandeng Pasar Swalayan Maju Bersama (memiliki sekitar 14 supermarket) sebagai mitra strategis dalam pemenuhan dan distribusi barang. Kerja sama dengan ritel offline ini juga memungkinkan sejumlah fitur untuk dapat diadopsi, misalnya Click&Collect (pilih dan bayar produk secara online, lalu diambil sendiri di toko).

“Kami mencatat sebanyak 4 dari 10 pelanggan Blibli (di Medan) berbelanja kebutuhan harian lewat kategori Bliblimart, di mana fitur Click & Collect menjadi salah satu fitur yang paling banyak digunakan. Adapun produk unggulan yang banyak dibeli oleh pelanggan di Kota Medan adalah sirup, minyak goreng, dan susu sebagai penyumbang transaksi terbesar di Bliblimart,” ujar Head of Branch Blibli North Sumatra Stephany Luchiana.

Dengan memanfaatkan unit logistik internal BES (Blibli Express Service) dan mitra, Blibli juga memberikan opsi pengiriman 2 jam sampai untuk aneka produk segar. Di Medan, fitur langganan untuk pengguna Bliblimart juga sudah bisa dimanfaatkan untuk mengautomasi pemenuhan kebutuhan pokok harian masyarakat. Dan untuk memastikan operasional berjalan dengan baik, Blibli pun sudah memiliki kantor unit dan tim yang didedikasikan untuk wilayah Medan.

Selain Medan, hal serupa juga telah dilakukan Blibli di sejumlah kota lainnya, seperti Semarang, Surabaya, dan Bandung. Di kota-kota tersebut, mereka memanfaatkan jaringan Farmers Market (bagian dari Ranch Market) untuk operasional Bliblimart.

Application Information Will Show Up Here

Kemelut Startup E-grocery, Blibli Akui Tantangan Berat di Bisnis Ini

Sempat menjadi primadona di era pandemi, kini sejumlah startup e-grocery kesulitan untuk kembali di masa kejayaannya tersebut. Dari berbagai pemberitaan, para startup tersebut mengambil langkah efisiensi dengan pengurangan karyawan dan aset fisik yang tadinya tersebar di berbagai titik, bahkan harus gulung tikar.

Salah satu pemain di segmen ini, Blibli melalui Bliblimart, mengakui menjalani bisnis e-grocery ini terbilang berat karena marginnya tipis. Sementara itu, konsumen ingin terus untung, dalam artian selalu dijamu dengan berbagai subsidi gratis ongkir, diskon, dan promo rutin.

“Sementara konsumen maunya untung terus. Agar kita [startup] tetap bisa beroperasi, ini jadi tantangan juga karena e-grocery harus cover ongkos, belum lagi maintain warehouse sendiri. Ini jadi another cost,” kata EVP of Consumer Goods and Lifestyle Blibli Fransisca Krisantia Nugraha dalam acara Blibli Media Perspective Discussion tentang e-groceries di Jakarta, kemarin (22/6).

Bagi startup dengan dana terbatas harus putar otak untuk terus bertumbuh, sembari terus memenuhi konsumen yang sensitif dengan harga dan promosi. Kondisi tersebut bisa dipastikan tidak bakal berlangsung lama dan makin sulit untuk menjadi perusahaan jangka panjang. Maka langkah efisiensi paling rasional bagi bisnis-bisnis yang menyasar konsumen akhir (B2C).

Kris, sapaan akrab dari Fransisca, melanjutkan jadi suatu keuntungan terbesar bagi Bliblimart karena targabung dalam sebuah grup besar, sehingga memungkinkan Bliblimart dapat terus berjalan. Gudang dapat terutilisasi dengan baik, tidak hanya untuk menyimpan kebutuhan sehari-hari, juga untuk kategori fesyen, elektronik, handphone, dengan margin yang lebih tebal, sehingga rasio pengeluaran dengan barang yang masuk dapat lebih optimal dan dapat berkelanjutan.

“Kalau sedang ada promosi gratis ongkir, aplikasi diunduh dan berbelanja terus. Saat gratis ongkir dicabut, aplikasi dihapus dan pindah ke platform lain. Itu kebiasaan yang sangat-sangat biasa di pasar Indonesia.”

“Bayangkan kalau hanya bermain di satu verikal saja dengan satu produk saja, untuk maintain cost ratio-nya bisa sehat itu akan sangat sulit. Bagaimana bisa tetap dapat loyalitas konsumen, bukan dari kejar subsidi saja, ini yang membuat perusahaan-perusahaan tersebut bertahan. Ini yang sedang terjadi,” tambahnya.

Maka dari itu, Bliblimart mulai mengambil pendekatan baru demi mendapat loyalitas konsumen, yakni mengedepankan unsur kenyamanan. Kata “nyaman” ini mungkin terdengar biasa bagi konsumen, tapi dari survei yang perusahaan lakukan, konsumen ternyata butuh solusi agar mereka bisa lebih nyaman berbelanja kebutuhan sehari-hari.

“Gratis ongkir tetap masih ada, tapi sekarang mulai disesuaikan dengan tiering membership-nya di Blibli Tiket. Semakin sering belanja, makin besar benefit-nya, jadi sekarang sudah tidak semasif dulu. Promo-promo lainnya juga masih ada untuk tanggal cantik dan payday.”

Profil konsumer Bliblimart

Pada saat yang sama, Blibli mengungkapkan sejumlah temuan mengenai tren konsumer e-grocery di Bliblimart. Dari data internal ditemukan bahwa belanja bahan pokok naik di Bliblimart naik sebesar 23% yoy di kuartal I 2023. Produk yang paling banyak dibeli konsumer adalah sembako, kebutuhan rumah tangga, kebutuhan ibu & anak, dan minuman ringan & camilan.

Selanjutnya dari profil konsumer berdasarkan jenis kelamin, hampir imbang. Sebanyak 55% adalah kaum perempuan, sisanya 45% laki-laki. Biasanya produk yang paling banyak dibeli perempuan adalah minyak goreng, susu anak, tisu, dan makanan segar. Sementara, laki-laki banyak belanja kopi dan pasta gigi.

Average consumer spending-nya Rp385 ribu dan mayoritas konsumer Bliblimart berada di rentang usia 25-34 tahun,” terang Kris.

Waktu belanja yang paling banyak dipilih konsumer adalah jam 6 pagi-12 siang berlaku untuk hari biasa dan akhir pekan. Disebutkan juga, fitur Click & Collect sudah pernah digunakan oleh 4% konsumer Bliblimart, serta fitur 2 Jam Sampai sudah digunakan oleh lebih dari 42 ribu konsumer dengan 3 ribu transaksi per hari. Biasanya produk yang dibeli dengan fitur tersebut adalah makanan beku, sayur & buah, ayam potong, dan telur.

Menurut data Badan Pusat Statistik, konsumsi rumah tangga masih menjadi kontributor utama dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada periode kuartal pertama 2023. Mengutip Shopper Trend 2022, kehadiran platform digital untuk berbelanja kebutuhan harian atau e-groceries masih diminati oleh konsumen Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

Blibli Rilis Fitur Langganan untuk Pemenuhan Kebutuhan Harian

Blibli merilis fitur “Langganan” agar konsumen dapat berhemat setiap belanja kebutuhan harian di kategori BlibliMart. Fitur ini dirilis karena terjadi pergeseran pola belanja konsumen akibat pandemi, sehingga konsumen jadi lebih selektif dalam mengatur pengeluaran.

Survei Kantar “Understanding Life and Trends in Indonesia” pada Agustus 2020 menyatakan bahwa 80% responden menjadi kian hemat dalam mengatur keuangan akibat Covid-19. Lebih dalam survei tersebut juga menyatakan, dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, lebih dari 60% responden bersedia mencoba metode belanja baru demi mendapatkan harga yang paling terjangkau.

Tren pasar ini melatarbelakangi perusahaan untuk merilis Langganan agar konsumen dapat berhemat ketika berbelanja kebutuhan primer.

VP Trade Partnership Blibli Stephanie Santoso menjelaskan, fitur ini memudahkan pelanggan mengatur pengeluaran kebutuhan sehari-hari dengan tersedianya potongan harga yang menarik, sistem pembayaran lengkap & terintegrasi, dan gratis ongkos kirim.

Diterangkan lebih jauh, fitur ini memberikan dua tipe keuntungan berbeda yang dapat dipilih sesuai kebutuhan konsumen. Pertama adalah harga tetap, pelanggan akan dikenakan harga yang sama walaupun terjadi perubahan harga selama periode berlangganan. Kedua, diskon tetap, pelanggan akan dikenakan persen atau nominal diskon yang sama walaupun terjadi perubahan harga selama periode berlangganan.

Keduanya dapat dipilih dengan periode langganan hingga 54 minggu untuk langganan frekuensi mingguan dan 12 bulan apabila memilih frekuensi bulanan.

“Dengan demikian, penghematan yang diterima konsumen akan setakar dengan jumlah langganan. Semakin banyak produk yang dijadikan langganan untuk periode yang lama, maka semakin besar pula penghematan yang dirasakan untuk jangka panjang,” tambah VP Public Relations Blibli Yolanda Nainggolan kepada DailySocial.

Dia juga menekankan, perusahaan tidak membebankan biaya di luar total order apabila menggunakan fitur ini. Namun apabila terdapat penambahan produk di luar paket berlangganan, konsumen akan diarahkan untuk membeli secara terpisah dengan cara reguler atau membuat paket langganan baru.

Untuk menikmati fitur tersebut, konsumen bisa membuka aplikasi Blibli lalu masuk ke halaman BlibliMart dan memilih tab Langganan. Setelah itu memilih produk yang akan dimasukkan ke dalam paket Langganan dan mengatur frekuensi paket. Pada saat check out, sistem pembayaran yang baru tersedia saat ini adalah auto debet melalui kartu debit dan kredit.

Ke depannya opsi akan diperluas, seperti menggunakan uang elektronik. Pendebetan ini dilakukan maksimal 4 hari sebelum pengiriman dan paket akan diterima maksimal 4 hari setelah pembayaran.

Yolanda melanjutkan, Langganan sudah bisa dinikmati ke semua area cakupan Blibli di seluruh Indonesia. Keunggulan ini terbantu berkat tersebarnya 20 gudang Blibli dan 32 titik Hub di 15 kota besar. Menurutnya kehadiran infrastruktur logistik ini memungkinkan perusahaan untuk melayani konsumen di tingkat nasional.

“Selain itu dukungan dari armada kurir sendiri Blibli Express Service (BES), Blibli dapat mempermudah produk-produk yang dipesan melalui fitur Langganan, di mana paket dapat dikirimkan dengan cepat dari hub ke alamat pelanggan.”

BlibliMart

Belanja groceries di BlibliMart termasuk salah satu kategori yang paling laku di Blibli. Dalam data Blibli pada paruh pertama tahun ini memperlihatkan produk sehari-hari tetap mengalami penjualan yang kuat, termasuk sembako seperti beras dan minyak goreng.

Meski tidak dirinci dalam angka, digambarkan jumlah order di BlibliMart meningkat hingga 3 kali lipat saat periode hari jadi perusahaan pada Juli kemarin. “Notabenenya ini berlangsung di tengah pandemi, dibanding bulan sebelumnya.”

Yolanda melihat pandemi telah memicu masyarakat untuk bergeser ke belanja online. Pada saat yang sama, mereka juga diharuskan untuk berdiam diri di rumah sehingga terdorong untuk mengeksplorasi penggunaan teknologi agar bisa menjalankan berbagai aktivitas, termasuk belanja dari rumah.

Behavior change di mana semakin banyak konsumen beralih ke online shopping, terlihat dari meningkatkan adoption rate terhadap e-commerce. Adoption rate pun terlihat jelas selama pandemi, termasuk di bulan Ramadan mengingat Ramadan adalah periode di mana pembelanjaan rumah tangga umumnya meningkat,” tutupnya.

Dalam mendongkrak kinerja dari kategori BlibliMart, perusahaan ekspansi bisnis ke Jawa Timur. Provinsi tersebut dipilih karena termasuk pasar terbesar di luar Jabodetabek. Jumlah seller meningkat sebanyak 2,5 kali di semester pertama 2020 jika dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya.

Jumlah order pada BlibliMart di provinsi ini juga ikut meningkat sebanyak dua kali untuk periode yang sama. Produk yang paling banyak dibeli adalah Keperluan Bayi & Anak, Makanan Instan, dan Sembako, yang menunjukkan bahwa pelanggan Jatim memfokuskan konsumsi mereka pada kebutuhan primer.

Application Information Will Show Up Here

Optimisme Blibli Masuk Ranah Offline Melalui BlibliMart

Pekan lalu (28/1) Blibli meresmikan toko offline BlibliMart, sebuah upaya untuk mengukuhkan posisinya sebagai online superstore dengan memperkuat strategi omnichannel. Alasan kuat perusahaan untuk terjun ke ranah ini, tak lain untuk memenangkan kompetisi pasar di industri ritel.

Kepada DailySocial, SVP of Trade Partnership Blibli Francisca Krisantia Nugraha menerangkan, konsumen di pasar ritel didominasi oleh kaum milenial yang sudah terbiasa berbelanja dan bertransaksi online secara cashless.

Studi Nielsen menunjukkan, jumlah konsumen yang berbelanja online meningkat 29% pada tahun 2018 dibandingkan dua tahun sebelumnya. Mayoritas konsumen ini didominasi oleh milenial. Menyisakan segmen minoritas yang memilih untuk tidak belanja online.

Kekosongan ini diterjemahkan oleh Blibli dengan merilis toko offline BlibliMart, agar dapat menjangkau semua tipe konsumen. Sekaligus melengkapi strategi omnichannel  Blibli agar lebih komprehensif secara end-to-end, memastikan diri sebagai online superstore bisa memenangkan kompetisi pasar di industri ritel.

“Penerapan strategi omnichannel yang menyinergikan kanal online dan offline menjadi semakin penting untuk diterapkan oleh perusahaan ritel di masa depan, penting untuk menjawab perubahan perilaku konsumen,” tutur Francisca.

“Memiliki kanal penjualan online dan offline penting untuk menyediakan segala keperluan mereka kapan pun dan di mana pun,” sambung dia.

Sebelum terjun ke toko offline, Blibli sejauh ini memperluas kehadiran omnichannel melalui konsep ritel baru, seperti fitur Click & Collect yang sudah dirilis resmi pada tahun lalu.

Toko perdana BlibliMart berlokasi di Jakarta, tepatnya di Gedung Sarana Jaya, Jakarta Pusat dengan jam operasional dari pukul 8 pagi sampai 6 sore. Di sini tidak menerima pembayaran tunai alias cashless dan cashierless.

Didukung sepenuhnya oleh GoPay sebagai metode pembayarannya. Cukup Scan & Go dengan menggunakan aplikasi Blibli untuk memindai barcode harga di kemasan produk. Lalu membayar seluruh keranjang belanjanya dengan GoPay.

BlibliMart sendiri adalah kategori groceries di Blibli yang hadir sejak tahun 2018. Kategori ini terkuat kedua, setelah produk elektronik, dari segi tingkat pesanan dan GMV.

Ada delapan sub kategori yang dijual di dalam aplikasi, mulai dari minuman, makanan ringan, perawatan rumah tangga, perawatan kulit tubuh, kebutuhan ibu dan anak, makanan beku dan makanan segar.

Namun pada toko offline-nya, ada penambahan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan seperti produk kesehatan dan kecantikan, Galeri Indonesia, mainan anak, otomotif, aksesoris elektronik, dan gadget. Artinya lebih dari separuh kategori di aplikasi Blibli, masuk ke toko offline.

Francisca menegaskan perusahaan tidak akan merilis aplikasi terpisah. Dikarenakan BlibliMart adalah layanan yang terintegrasi ke dalam ekosistem Blibli. Ia memanfaatkan seluruh infrastruktur fisik, sistem TI dan fitur-fitur yang ada di aplikasi, termasuk gudang, fleet Blibli Express Service untuk mendukung pengiriman cepat di hari yang sama.

“Keseluruhan ekosistem ini penting dalam mendukung pengoperasian dan perkembangan BlibliMart.”

Dia belum bersedia memberikan penjelasan lebih jauh lokasi berikutnya yang akan dipilih untuk toko offline-nya tersebut.

Diyakini tingkat pesanan di BlibliMart dapat tumbuh tiga kali lipat dan GMV naik 2,5 kali lipat pada tahun ini. Target ini juga didukung dengan perluasan jumlah produk senilai dua kali lipat. Tahun lalu, BlibliMart mencatat pertumbuhan order sebesar 313% dan GMV 227%. Pertumbuhan didukung oleh kenaikan volume produk senilai 300%.

Pengembangan berikutnya untuk BlibliMart

Toko offline BlibliMart adalah bagian dari strategi BlibliMart untuk tahun ini yang menyinergikan tiga pendekatan utama. Ketiganya yakni memperkuat manajemen rantai pasokan, menyediakan layanan inovatif sesuai kebutuhan pelanggan dan memperluas kehadiran omnichannel dengan konsep ritel baru.

Bila diterjemahkan lebih dalam, ketiganya dijawab dengan tiga langkah bisnis. Pertama, memperkuat manajemen rantai pasokan dengan mempererat hubungan dengan perusahaan FMCG dan mendekatkan produk kepada pelanggan. Francisca menyebut tahun ini Blibli akan menambah gudang menjadi 21 unit, serta hub dan mobile hub menjadi 43 unit untuk mempercepat pengiriman.

Kedua, menghadirkan fitur inovatif yang sesuai kebutuhan pelanggan, misalnya merilis fitur pengiriman otomatis untuk pelanggan. Rencananya pada kuartal pertama ini, seluruh gudang Blibli di Jabodetabek akan menawarkan layanan tersebut. Kemudian, fitur berlangganan produk yang bakal di rilis pada periode yang bersamaan.

Terakhir, memperluas kehadiran omnichannel melalui konsep ritel baru yang sudah dijawab dengan merilis Click & Collect dan toko offline BlibliMart.

Application Information Will Show Up Here

Blibli Tambah Katalog Khusus Produk Harian “BlibliMart”

Situs e-commerce Blibli memanfaatkan momentum bulan Ramadan dan libur Lebaran dengan merilis katalog produk khusus kebutuhan sehari-hari “BlibliMart”. Katalog ini diklaim lebih lengkap karena sudah dikurasi dan memiliki SKU mulai dari kebutuhan anak, makanan dan minuman, produk grosir, perawatan tubuh hingga kuliner.

Tak hanya itu, Blibli juga melengkapi produk Blibli Travel dengan merilis rute penerbangan internasional sebagai hasil integrasi antara perusahaan dengan anak usahanya Tiket.com. Blibli kini memiliki total rute sebanyak 18 ribu, dengan 3.500 rute di antaranya adalah perjalanan domestik.

“Mudah-mudahan transaksi penjualan pada bulan Ramadan kali ini bisa meningkat hingga 4x lipat dari tahun sebelumnya naik 2x lipat saja,” terang SVP of Marketing Blibli I Gusti Ayu Fadjar tanpa menyebutkan detil jumlah transaksinya, Senin (9/4).

Dia menuturkan, BlibliMart diluncurkan sebagai produk permanen karena berdasarkan hasil riset yang dilakukan perusahaan saat ini terjadi perubahan gaya hidup. Online shopping sudah menjadi salah satu alternatif pilihan belanja. Sementara mayoritas shopper online adalah perempuan dengan groceries sebagai salah satu produk yang paling dicari.

“Hal ini menginspirasi kami untuk menjawab kebutuhan mereka melalui kehadiran BlibliMart. Selain itu, secara psikologis BlibliMart menawarkan solusi sekaligus kenyamanan pelanggan dalam berbelanja, mereka tidak perlu bermacet di jalan, susah cari parkir, dan antre panjang.”

Untuk dorong transaksi, selain mengandalkan promosi bebas ongkos kirim dan pengiriman dalam hari yang sama, Blibli memanfaatkan konten video hasil kerja sama dengan Endeus TV, konten kreator khusus resep masakan. Dari video tersebut, pengguna akan mendapat referensi resep makanan, bahan-bahan yang diperlukan, dan bisa langsung memasukkannya ke keranjang belanja.

“Video bisa dilihat dari BlibliMart dan bahan-bahan makannya sudah tersedia tinggal di masukkan ke keranjang. Setiap produk yang kami hadirkan juga bekerja sama dengan UKM.”

Integrasi inventory dengan Tiket

Ayu melanjutkan sejak Blibli meluncurkan fitur tiket pesawat domestik tahun lalu, diklaim penjualan tiket pesawat terus merangkak naik. Pada kuartal pertama tahun ini, lonjakan permintaan produk Travel naik sebesar 3x lipat dibandingkan kuartal sebelumnya.

“Kehadiran fitur ini sekaligus melengkapi layanan Travel di Blibli setelah sebelumnya ada fitur layanan pembelian tiket kereta api, tiket wahana kreasi, hotel, dan tiket pesawat domestik.”

Menurut Ayu, pengalaman membeli tiket, baik di Blibli maupun Tiket tidak jauh berbeda. Yang membedakan adalah segmentasi Blibli yang kini ingin menyasar konsumen dari berbagai kelas ekonomi. Sebelumnya Blibli memiliki profil konsumen yang berasal dari kalangan menengah hingga ke atas, sementara Tiket lebih ke arah menengah hingga ke bawah.

“Kami ingin menyasar semua kelas ekonomi masyarakat dengan menjadi one stop experience untuk para pelanggan saat mencari produk yang dibutuhkan.”

Application Information Will Show Up Here