Tumblr Ubah Dashboard, Buang Tumblarity

tumblrTumblr baru saja memperkenalkan perubahan kecil ke dashboard mereka. Perubahannya bisa dibilang cuma kosmetik aja, yang ditambah cuma link ke daftar postingan kita sendiri, dan messages yang ngasih tau kalo ada yang submit postingan atau pertanyaan ke kita.

Selain itu radar atau rekomendasi postingan baru kini dipindah ke sisi kanan dashboard dari halaman popular, untuk mendongkrak unsur discovery blog-blog lain di Tumblr.

Yang mengejutkan adalah mereka memutuskan untuk mendrop fitur Tumblarity mereka yang kontroversial itu. Setidaknya untuk sementara.

Continue reading Tumblr Ubah Dashboard, Buang Tumblarity

Posterous Dukung Embed Google Maps

Platform blogging yang revolusioner, Posterous membuat pengalaman blogging anda menjadi semakin mudah. Tidak heran kalau layanan gratis ini sekarang menjadi sangat populer. Setelah dukungan post by email, embed gambar, video, audio, kini posterous kembali mengumumkan fitur terbarunya, fitur yang belum ada di tempat lain. Fitur ini mengijinkan pengguna Posterous untuk mengembed url Google Maps dan Posterous akan menkonversikannya menjadi peta interaktif Google Maps.

Keren sekali bukan? Salah satu fitur inovatif yang belum ada di platform blogging lainnya. Tentunya hal ini makin memantapkan langkah Posterous untuk maju menjadi platform blogging masa depan mengalahkan WordPress dan Blogspot. Masih ada beberapa kekurangan dari Posterous antara lain belum mendukung kustomisasi, atau jangan-jangan fitur ini akan dijadikan fitur premium? Saya pribadi sih bersedia membayar (asal harganya cocok) untuk fitur kustomisasi ini. Post teroouusss…!!!

Bagaimana menurut anda? Apakah posterous mampu mengalahkan WordPress/Blogspot?

GigaOm Rilis Konten Premium

Memang ada banyak cara untuk meraup keuntungan dari bisnis online. Namun ketika kita menjual konten berupa berita atau artikel, belum banyak model bisnis yang berlaku selain hanya mengandalkan banner iklan saja. Hal ini lalu mendorong Wall Street Journal untuk mencoba menerapkan model bisnis konten premium dengan sistem langganan berbayar. Pada awal banyak yang meragukan langkah WSJ ini, namun sekarang suara ejekan tersebut meredup sembari WSJ meraup keuntungan besar dari konten premium yang disajikan kepada pelanggannya.

Langkah ini pun diikuti oleh Techcrunch dengan merilis laporan tahunan yang dapat anda download dengan membayar US$ 450, dan ReadWriteWeb juga melakukan hal serupa dengan laporan khusus seharga US$ 249. Kini giliran GigaOm yang melakukan hal serupa dengan memberikan konten premium kepada pelanggan berbayar di GigaOm Pro. Untuk mengakses konten di GigaOm Pro pelanggan diharuskan membayar US$ 79 untuk biaya berlangganan selama satu tahun.

Metode ini memang terlihat mudah dan tidak terlalu menganggu para pelanggan secara keseluruhan seperti yang dilakukan Wall Street Journal, namun menjangkau pembaca-pembaca dengan kebutuhan-kebutuhan khusus yang bersedia membayar untuk konten premium yang bermutu.

Dan yang pasti, dengan konten premium seperti ini sangat cocok untuk diterapkan di blog-blog yang niche dengan pembaca yang niche pula. Namun hati-hati, strategi ini bisa menjadi boomerang dan membuat blog anda ditinggalkan pembaca jika anda salah menerapkan strategi ini. Pastikan konten yang anda berikan layak untuk dibaca (dan dibayar) oleh pelanggan, dan konten yang bersifat khusus (niche) akan sangat mendukung ketertarikan pembaca untuk berlangganan.

Apakah DS cocok dibuat versi berbayar? Kalau NavinoT? Bagaimana dengan video podcast dari BitesMedia? :p

ps:baca tulisan saya di Spasi mengenai konten premium 😉

Six Apart Saingi WordPress??

Six Apart, sebuah penyedia layanan platform blogging yang telah lama menjadi kompetitor WordPress hari Minggu kemarin mengumumkan peluncuran sebuah plugin yang memampukan para pengguna WordPress untuk menggunakan beberapa fitur kunci di platform blogging TypePad milik Six Apart.

Anil Dash, Chief Evangelist Six Apart mengumumkan hal ini di konvensi blogger WordPress di Wordcamp Mid-Atlantic. Anil mengatakan beberapa fitur yang dapat dinikmati pengguna WordPress antara lain TypePad anti-spam, TypePad Connect, integrasi dengan Six Apart Media, direktori blog di Blogs.com dan jaringan pengiklanan Six Apart. Anil menyatakan bahwa langkah ini adalah awal dari usaha Six Apart untuk mengintegrasikan fitur-fitur TypePad ke WordPress yang merupakan langkah yang sangat signifikan untuk Six Apart mengingat kompetisi antara keduanya sudah berjalan cukup lama.

Dengan langkah ini, maka kompetisi diantara dua platform blogging ini disinyalir akan mereda dan keuntungan untuk pengguna WordPress yang bisa menikmati fitur-fitur TypePad tanpa harus meninggalkan akun WordPressnya, tentunya juga cukup menguntungkan untuk WordPress. Lalu bagaimana dengan Six Apart? Langkah ini tentu saja menguntungkan karena Six Apart mendapatkan akses langsung ke para blogger WordPress (terbesar di dunia) dan memperkenalkan fitur-fitur TypePad dan tentu saja sedikit banyak mampu mengalihkan beberapa pengguna WordPress untuk berpindah menggunakan layanan TypePad.

sumber:techcrunch

Ide Aneh : Kenakan Pajak untuk Situs dan Blog Komersil *UPDATE VIDEO*

Melihat sebuah berita di website Bisnis Indonesia (thx Hanny for the link) membuat saya berpikir keras, berpikir keras untuk berusaha memikirkan apa yang dipikirkan para pejabat di Depkominfo. Rumit? Pasti! Sayangnya dengan pemikiran yang rumit itu sama sekali tidak menghasilkan solusi yang efektif selain mencoba menguras uang dari rakyat dengan istilah keren … PAJAK!

Kusmayanto Kardiman, Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menrsitek) kemarin menyatakan bahwa pertumbuhan blog pribadi sebagai sarana jual-beli cukup tinggi dan merupakan potensi positif.

Pemerintah melihat itu sebagai suatu potensi pemasukan baru dari pajak – Kusmayanto Kardiman

Saya melihat data yang sama dengan yang dilihat menristek, data pertumbuhan blog pribadi sebagai sarana jual beli memang meningkat cukup banyak tahun 2008 kemarin. Sebuah sentimen positif yang merupakan indikasi kemajuan bangsa kita di bidang internet. Meskipun dengan data yang sama ini, saya justru lebih memilih untuk melihatnya sebagai sebuah potensi untuk memanfaatkan para pengangguran – pengangguran yang berjubel itu dengan media internet yang memang dikenal sebagai media yang murah dan efektif. Atau minimal, maksimalkan pengetahuan tentang blog dan internet (yang juga sudah dilakukan beberapa pihak) demi kemajuan bangsa, dan menarik pajak dari hal tersebut adalah ide yang tolol dan justru mematikan niat para calon-calon nentreprenuer untuk memulai usaha via internet.

Memang sih, ide ini hanya baru rencana dan belum ada planning untuk realisasi dalam waktu dekat, namun rasanya pemikiran-pemikiran seperti ini harus dihilangkan. Terlepas dari bagaimana cara implementasinya (ini juga menarik) ide sepertinya sudah cukup absurd untuk saya.

Intinya yang ingin saya sampaikan : Kalau memang ada potensi positif, ya seharusnya didukung supaya berkembang, bukannya malah dikenakan pajak yang justru membuat calon netpreneur mengurungkan niatnya. Apakah masih kurang pajak yang kami setor ke pemerintah secara ikhlas dan tanpa mengharapkan adanya timbal balik?? Kalau ada yang memiliki argumen dan alasan yang kuat bagi pemerintah untuk mengenakan pajak, saya ingin sekali mendengarnya, silahkan tinggalkan komentar.

Simak diskusinya disini (thread saya) dan disini (thread hanny).

Dagdigdug Luncurkan SPASI

Dagdigdug.com sebuah penyedia layanan blog-hosting yang populer di Indonesia mulai hari ini meluncurkan salah satu section baru atau ‘anak blog’ baru. Dagdigdug yang beberapa waktu lalu meluncurkan Politikana ini kembali merilis anak blog yang dikhususkan untuk pembicaraan di bidang teknologi informasi dan digital ini dinamakan ‘Spasi‘.

Kebetulan memang saya dan beberapa kawan tech-blogger diajak untuk berkontribusi di blog tersebut dan tentunya akan membahas hal-hal yang berdekatan dengan teknologi informasi digital namun lebih untuk ke konsumsi orang awam jadi sepertinya tidak akan bersifat terlalu teknis.

Mengapa bernama Spasi? Antara lain karena spasi bisa berarti ruang di antara kata, juga ruang dalam hal lain, menjadi jeda bagi kita semua untuk mengambil napas, menoleh ke kanan-kiri (juga depan-belakang, bahkan mungkin atas-bawah), dan bertukar pendapat.

Para penulis Spasi adalah bloggers yang selama ini memang menaruh minat di bidang itu. Misalnya Andy “Orangemood” Santoso, Pitra Satvika, Kuncoro Wastuwibowo, Rama Mamuaya, dan Ahmad “NavinoT” Fathonih.

Dengan jajaran penulis yang memang expert di bidang TI (kecuali saya) pastinya anda tidak akan lupa untuk berlangganan postingan-postingannya bukan?

Public Blog Kompasiana

Sejak dirilis dalam versi beta, Kompasiana memang sudah mengundang banyak reaksi positif dan negatif dari kalangan blogger. Banyak yang menilai Kompasiana tak lebih dari tulisan digital biasa, dan tidak bisa disebut blog hanya karena menggunakan WordPress. Hal ini disebabkan tidak semua orang bisa menulis di Kompasiana, hanya jurnalis-jurnalis yang terpilih yang diundang oleh Kompas untuk menulis di Kompasiana. Dan yang paling parah adalah beredarnya rumor bahwa Kompasiana meng-edit sebagian komentar dari pembacanya.

Continue reading Public Blog Kompasiana