Brambang Tutup, Tandai Sulitnya Bisnis “Online Grocery”

Startup online grocery Brambang resmi menutup operasional sejak 27 Mei 2022 jam 9 malam WIB. Dalam akun Instagram perusahaan, tertanda 28 Mei 2022, Brambang pivot menjadi marketplace smartphone dan elektronik dinamai Brambang Elektronik.

“Kami informasikan bahwa layanan groceries Brambang akan berhenti pada Jumat (27/5) pukul 19.00. Perusahaan akan memproses pesanan dan keluhan hingga Sabtu (28/5). Pada 28 Mei, layanan Brambang beralih menjadi marketplace smartphone dan elektronik,” jelas Brambang melalui akun media sosialnya.

Pivot tersebut tentunya jauh dengan model bisnis yang selama ini dijalankan Brambang sejak pertama kali beroperasi di 2017. Saat ini Brambang Elektronik belum memiliki platform sendiri, masih mengandalkan akun atas nama Brambang yang di platform secondhand marketplace, yakni Carousell dan OLX, yang sudah dibuat sejak Maret 2022.

Baik aplikasi dan situs Brambang.com sendiri saat ini tidak bisa diakses. Belum ada kemungkinan bahwa nantinya bisnis barunya akan dipindahkan ke platform yang lebih layak dan profesional. Hingga berita ini diturunkan, manajemen Brambang menolak untuk memberikan komentarnya terkait langkah strategis perusahaan ke depannya akan seperti apa.

Sulit bersaing di ranah B2C

Tutupnya Brambang menjadi indikator jelas bahwa ranah online grocery B2C bukanlah perkara mudah. Sudah harus bersaing dengan quick commerce yang didukung oleh kapital yang besar, seperti yang tengah digarap oleh Astro, AlloFresh, Tokopedia Now, Blibli, dan lainnya. Alhasil, Brambang diharuskan punya dukungan kapital yang kuat untuk membangun infrastrukturnya.

Brambang memperoleh suntikan dana sebesar $2 juta pada Januari 2017 (sekitar 27 miliar Rupiah), kurs Rp13.500 rata-rata di 2017) dari investor yang dirahasiakan. Dengan besaran kapital ini, sudah bisa dipastikan keleluasaan mereka tentunya tidak selebar dibandingkan startup dengan dukungan kapital jumbo.

Terlebih lagi, Brambang dihantam dengan ketidakmampuannya memberikan diferensiasi yang mencolok sebagai nilai jualnya. Dengan kata lain, solusi mereka sebenarnya juga bisa didapatkan oleh konsumen saat berbelanja di platform serupa, termasuk berbagai gimmick pemasaran yang ditawarkan. Belanja di Sayurbox atau HappyFresh, bisa jadi sourcing produknya sama saja, toh yang terpenting barang cepat sampai di hadapan konsumen.

Persaingan perang harga ini tidak akan berakhir dan mirisnya akan terus berlanjut selama yang dikejar oleh industri adalah pertumbuhan revenue, bukan menghasilkan profit. Prinsip ini tidak hanya berlaku di online grocery saja, tapi industri startup digital pada umumnya.

Cerita serupa juga sudah dialami oleh Tanihub yang menutup lini B2C-nya pada Februari 2022, ditandai dengan penghentian operasional dua gudang di Bandung dan Bali, serta Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan.

Managing Partner Upturn Ivan A. Sustiawan berkomentar, berdasarkan pengalamannya selama lima tahun, ia memercayai bahwa dua model bisnis berikut ini sulit untuk mencetak keuntungan jika para founder selalu berusaha untuk menjadi yang termurah dan tercepat di pasar secara bersamaan. Mereka ialah, 1) farm to the table atau online grocery dengan segmen B2C, kecuali bergabung sebagai merchant atau penjual di platform marketplace terkemuka.

Berikutnya, 2) pengiriman last mile dengan pengiriman hari yang sama atau berikutnya untuk pelanggan retail. “Jika Anda bisa membuatnya menguntungkan dengan kondisi di atas, maka saya harus belajar dari Anda,” tulis Ivan seperti dikutip dalam unggahannya di LinkedIn.

Awal mula berdirinya Brambang

Brambang didirikan pada Mei 2017 oleh Dustin Haliman. Awalnya Brambang memosisikan diri sebagai marketplace untuk jual-beli bawang merah secara online yang bersifat B2B. Bawang merah yang dijual oleh Brambang diambil langsung dari Brebes. Kota ini dipilih lantaran terkenal dengan bawang merahnya yang garing dan aroma yang khas.

Brebes juga menjadi salah salah pemasok bawang merah terbesar di Indonesia. Dalam wawancara, Dustin bilang bawang merah dipilih sebagai produk andalan karena merupakan salah satu rempah yang penting dalam kehidupan sehari-hari.

Pada 2016, produksi bawang merah mencapai 1,4 juta ton dengan asumsi harga Rp20 ribu per kilogram, maka nilainya mencapai Rp28 triliun per tahun.

Meskipun menjadi komoditas utama, perdagangan bawang merah tidak efisien. Sama seperti isu di agrikultur lainnya, yang mana harga komoditi yang terus bergejolak, rantai distribusi yang tidak efisien, hingga minimnya informasi harga bawa merah bagi petani ataupun pembeli.

Hal inilah yang menginspirasi Dustin untuk merintis Brambang. Dalam perjalanannya, Brambang tidak hanya menyediakan produk bawang merah saja, tapi juga kebutuhan sehari-hari lainnya, seperti bahan pokok, camilan, buah, sayur, dan daging segar.

Startup Agritech Brambang Kenalkan “ReadyToEat”, Layanan Pemesanan Bahan Makanan Siap Masak

Setelah hadir sejak 2017 lalu menawarkan produk bawang merah, cabai, kentang, dan kebutuhan dapur lainnya, platform agritech Brambang kini mulai menjajah lini produk lainnya. Yang baru diluncurkan adalah layanan pesan-antar makanan siap saji “ReadyToEat”.

Kepada DailySocial, Founder & CEO Brambang Dustin Haliman mengungkapkan, perusahaan melihat adanya peluang untuk menghadirkan ReadyToEat sebagai solusi makanan yang praktis di tengah kesibukan.

“Zaman sekarang banyak orang tidak ada waktu untuk masak di rumah. Pergi makan keluar atau delivery (pesan-antar) belum tentu praktis dan ideal. Produk ReadyToEat dapat disimpan di kulkas, siap setiap saat, dan memungkinkan konsumen untuk menikmati makanan enak tanpa repot masak.”

Saat ini layanan ReadyToEat Brambang hanya tersedia di Jakarta, Depok, Tangerang Selatan, Bekasi dan Kabupaten Bekasi (hanya kecamatan Cikarang Selatan dan Tambun Selatan). Untuk memastikan kualitas makanan terpantau dengan baik kondisinya, Brambang tidak memanfaatkan konsep cloud kitchen. Semua produksi dilakaukan secara langsung di central kitchen milik mereka.

“Kondisi saat ini membuat setiap orang berjaga-jaga tidak terkecuali dalam memilih makanan, hal itu yang mendorong Brambang’s Kitchen menghadirkan makanan ReadyToEat sehingga masyarakat tidak perlu khawatir saat hendak menyantapnya,” ujar Dustin.

Layanan pesan antar makanan siap masak dan siap saji yang sebelumnya sudah hadir di antaranya adalah CooklabHomeadeKulina, GorryGourmet dan Yummybox.

Pandemi mendorong akselerasi layanan baru

Salah satu faktor penunjang bagi Brambang untuk kemudian meluncurkan layanan ReadyToEat adalah, pandemi yang mendorong lebih banyak masyarakat untuk melakukan pembelian secara online. Meskipun tidak meninggalkan produk terdahulu, saat ini fokus dari Brambang adalah memperkenalkan lebih luas lagi layanan ReadyToEat.

“Seperti pada umumnya selama pandemi banyak orang mentransisi ke pembelanjaan secara online untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk pembelian produk makanan. Kami di Brambang senantiasa berinovasi untuk membuat makanan yang enak, bermutu, dan praktis menjadi aksesibel pada masyarakat,” kata Dustin.

Tidak disebutkan lebih lanjut seperti apa strategi monetisasi yang dilancarkan dan berapa jumlah pengguna aktif Brambang hingga tahun 2021 ini. Namun perusahaan menjamin semua produk yang dijual di Brambang telah melewati proses kontrol mutu internal dan dikirim dengan fasilitas pendingin untuk menjamin kesegaran produk saat diterima oleh konsumen. Untuk memudahkan proses pembelian, Brambang juga telah meluncurkan aplikasi versi Android yang kini bisa diunduh oleh pengguna.

“Target Brambang adalah untuk memperkenalkan produk ReadyToEat kepada masyarakat secara luas dan untuk terus mengembangkan pilihan-pilihan makanan ReadyToEat,” kata Dustin.

Application Information Will Show Up Here

Brambang.com Mudahkan Proses Pembelian dan Penjualan Bawang Merah Secara Online

Startup yang menyasar sektor pertanian saat ini sudah mulai banyak jumlahnya, sebagian besar startup tersebut memiliki alasan yang serupa yaitu ingin membantu para petani di Indonesia dengan memberikan edukasi yang baik, teknologi terkini hingga membantu proses pendistribusian dengan cara memotong mata rantai penjualan yang cukup rumit di sektor pertanian hingga saat ini.

Salah satu startup yang mencoba untuk menghadirkan produk bawang merah adalah Brambang.com. Brambang.com, yang berupa marketplace khusus untuk jual beli bawang merah secara online, telah meluncurkan layanannya dengan soft launching pada bulan Mei 2017 lalu.

Startup yang didirikan Dustin Haliman ini memiliki tujuan untuk menyediakan platform dagang online yang dididukung oleh logistik efisien agar perdagangan bawang merah yang saat ini berlangsung secara tradisional menjadi lebih cepat, mudah, dan murah. Brambang.com mengklaim menguntungkan pihak penjual maupun pembeli. Penjual atau pelaku bisnis bawang merah dapat memperluas pasar penjualan mereka dan pembeli dapat membeli bawang merah dengan mudah dan murah.

“Kami ingin mengambil peran penting meningkatkan efisiensi perdagangan hasil pertanian Indonesia. Kami mulai dengan bawang merah, mengingat harga bawang merah adalah salah satu komponen dalam perhitungan inflasi oleh Bank Indonesia,” kata Founder dan CEO Brambang.com Dustin Haliman.

Bawang merah langsung dari Brebes

Sejauh ini kami belum memperoleh informasi soal jumlah pengguna dan penjual yang sudah terlibat di Brambang.com. Dustin sendiri belum mengungkapkan bagaimana monetisasi layanan ini. Fokusnya saat ini untuk memastikan kualitas barang yang disuplai sesuai standar. Untuk mengontrol mutu bawang merah, Brambang.com disebutkan langsung menyuplai bawang merah segar dari Brebes.

“Menurut statistik Kementerian Pertanian, Kabupaten Brebes memproduksi bawang merah kira-kira 400.000 ton per tahun, dengan jumlah pelaku bisnis bawang merah yang diestimasikan sebanyak 200.000 orang. Brambang hadir dengan tujuan untuk membantu mereka memperluas pasar penjualan dan juga menyediakan jasa logistik yang jauh lebih efisien,” kata Dustin.

Saat ini Brambang.com baru melayani layanan di wilayah Jabodetabek. Untuk bisa mengakses Brambang.com, pengguna bisa melakukan transaksi melalui situs di desktop dan mobile browser, pembeli dapat memesan bawang merah di Brambang.com hanya dengan 4 langkah. Dimulai dengan menentukan jumlah berat, mendapatkan harga, melakukan pembayaran melalui transfer atau setoran tunai, dan kemudian bawang merah yang dipesan akan diantar pada hari berikutnya. Saat ini Brambang tidak melakukan pengiriman pada hari Minggu atau hari libur.

“Brambang.com menjamin mutu barang, ketersediaan barang serta harga yang transparan, terkini, dan kompetitif. Di samping itu, waktu pengiriman yang cepat serta kemudahan dan kenyamanan berbelanja online menjadi unggulan layanan kami,” tutup Dustin.