Canon Umumkan Tiga Printer PIXMA Seri G, Tangki Tinta Bisa Diisi Ulang dan Hemat

Printer masa kini itu praktis dan multifungsi. Ukuran body-nya makin ringkas, dilengkapi teknologi nirkabel, dan juga sangat hemat tinta.

Melalui pt. Datascrip sebagai authorized distributor-nya di Indonesia, Canon telah merilis tiga printer dengan sistem tangki tinta yang bisa diisi ulang yakni PIXMA Ink Efficient G-series.

Meliputi PIXMA Ink Efficient G6070, G5070, dan GM2070. Mereka mampu mencetak hingga 8.300 halaman hitam putih dan 7.700 halaman berwarna dengan satu set tinta bawaannya.

canon-umumkan-tiga-printer-pixma-seri-g-1

Printer PIXMA Ink Efficient G-series ini memang dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan cetak banyak, murah, dan tetap berkualitas. Sangat ideal untuk pelaku bisnis kecil dan menengah, serta kantor yang memiliki kebutuhan cetak dalam volume besar.

Canon PIXMA Ink Efficient G6070

Merupakan tipe tertinggi, G6070 dilengkapi lebih banyak fitur. Tak hanya bisa nge-print, tapi juga dibekali kemampuan scan dan copy.

Harganya dipatok Rp5.500.000, serta dilengkapi koneksi nirkabel dan port ethernet. Printer ini juga memiliki panel 2-line LCD yang memudahkan pengaturan dan pengoperasian printer.

Canon PIXMA Ink Efficient G5070

Lanjut ke tipe G5070, printer ini juga dirancang untuk produktivitas cetak tinggi. Harganya sedikit lebih terjangkau yakni Rp3.520.000, tapi tidak dilengkapi dengan fitur scan dan copy. Meski begitu, G5070 juga dilengkapi panel 2-line LCD sehingga mudah saat digunakan.

Canon PIXMA Ink Efficient G2070

PIXMA-G2070

Menurut Canon, kebutuhan cetak dokumen sebagian besar adalah hitam putih, termasuk dokumen bisnis. Walupun terkadang juga membutuhkan cetak warna meski frekuensi dan volumenya sedikit.

Beranjak dari kebutuhan tersebut, G2070 pun lahir sebagai printer monokrom pertama yang bisa difungsikan untuk cetak warna. Printer ini dibekali dengan tangki tinta hitam yang dapat diisi ulang dan juga didesain khusus agar dapat dipasang kartrid tinta warna.

Bila kartrid dilepas, G2070 kembali akan berfungsi sebagai printer monokrom yang dapat mencetak hingga 8.300 halaman dari satu botol tinta isi ulang. Harga printer G2070 ini dijual Rp2.937.000.

Dirancang untuk kebutuhan cetak tinggi, ketiga printer PIXMA seri G terbaru ini juga memiliki kapasitas baki penyimpanan yang besar dan teknologi cetak dua sisi secara otomatis.

Adapun untuk harga tinta isi ulangnya, Ink bottle G1-70 black pigment 170 ml dibanderol Rp173.800 dan Rp159.500 untuk Ink bottle G1-71 cyan, magenta, dan yellow.

Canon PIXMA TS707

Selain merilis tiga printer PIXMA seri G, Canon juga menghadirkan PIXMA TS707. Printer ini memiliki kecepatan mencetak 15 ipm untuk dokumen hitam putih dan 10 ipm untuk dokumen warna, sementara untuk cetak foto borderless ukuran 4R hanya membutuhkan waktu 21 detik.

PIXMA TS707 dibekali 5 kartrid tinta individu termasuk kartrid pigmen hitam untuk menghasilkan cetak teks yang tajam. Bila ingin mencetak banyak dengan biaya murah, bisa menggunakan kartrid ukuran XL yang bisa mencetak hingga 800 halaman dokumen warna.

Soal harga, PIXMA TS707 ini dibanderol Rp2.145.000 dengan garansi satu tahun. Sementara, tinta PGI-780 black dijual Rp251.900, PGI-780 black XL Rp393.800, dan Rp339.900 untuk tinta warna CLI-781 black, cyan, magenta, yellow, dan grey XL.

Canon Siap Luncurkan Action Cam Mungil ‘Clippable’ Ivy Rec

Produk-produk fotografi dari Fujifilm dan Sony saat ini memang tengah naik daun di kalangan pengguna, namun data terbaru menunjukkan bahwa Canon-lah yang menempati urutan pertama daftar penjualan kamera DSLR dan mirrorless pada tahun 2018 di kawasan Jepang, dibuntuti Nikon dan Olympus. Tapi meski jadi pemimpin pasar, perusahaan imaging asal Tokyo itu tidak berhenti bereksperimen.

Setelah sempat memperkenalkan printer kamera instan Ivy Mini di bulan April 2018, Canon meluncurkan lagi sepasang kamera instan dengan printer build-in bernama Ivy Cliq dan Ivy Cliq Plus. Namun Ivy sendiri sepertinya bukanlah sub-brand yang dikhususkan pada produk instant camera semata. Buktinya, Canon baru-baru ini diketahui tengah menggodok kamera action mini spesialis kegiatan outdoor di bawah nama Ivy.

Melalui situs Indie Gogo, Canon memperkenalkan Ivy Rec, kamera portable yang siap jadi rekan ketika Anda pergi bertualang. Buat sekarang, hanya ada sedikit informasi terkait Ivy Rec yang telah produsen ungkap. Dari pengamatan saya, kamera ini memiliki wujud mirip thumb drive, dilengkapi dengan clip di bagian atas – sehingga kita dapat mudah menggantungnya. Modul lensa diposisikan di tengah, dilindungi bezel dari benturan.

Canon Ivy Rec 2

Ivy Rec tidak mempunyai layar, tetapi di sinilah aspek teruniknya. Bagian clip/gantungan kamera ini juga berfungsi sebagai viewfinder analog. Menurut Canon, absennya display LCD akan mengurangi kecemasan kita soal peluang layar tersebut rusak. Alternatifnya, Anda bisa mengakses live preview dari aplikasi mobile di smartphone. Ketika Ivy Rec tersambung ke ponsel pintar via Bluetooth, Anda dapat dengan mudah menyimpan, memindahkan serta men-share foto dan video.

Dari beberapa gambar di situs Indie Gogo, saya melihat adanya dial di sisi belakang untuk mengubah mode pemakaian (foto, video, multi dan buat mengakses fungsi wireless). Canon Ivy Rec kabarnya mempunyai struktur tubuh yang tahan benturan, kedap air (tercemplung maksimal sedalam 1-meter selama setengah jam), serta berbobot ringan (produsen belum menginformasikan berat perangkat ini secara spesifik).

Dalam mengabadikan momen, Ivy Rec mengandalkan sensor CMOS 13-megapixel 1/3-inci. Kamera action ini mampu merekam video di resolusi full-HD hingga 60-frame per detik. Canon juga sempat menekankan bagaimana Ivy Rec sangat ideal untuk pengambilan gambar di luar ruangan.

Canon berencana untuk memulai kampanye crowdfunding Ivy Rec di Indie Gogo dalam waktu dekat, tetapi waktu spesifiknya belum diketahui. Itu berarti, belum dapat dipastikan pula harga serta kapan produk ini akan tersedia.

[Review] Canon EOS RP, Mirrorless Full Frame Generasi Anyar Paling Terjangkau

Saat Canon merilis kamera mirrorless full frame perdana mereka pada bulan September 2018 lalu, Canon menegaskan bahwa EOS R baru yang pertama. Kini mirrorless full frame kedua dari Canon; yaitu EOS RP telah tersedia di Indonesia dan masuk dalam kategori entry-level dengan harga hampir setengah lebih murah dibanding EOS R.

Harga EOS R saat dirilis di Indonesia adalah Rp39.999.000 untuk body only. Sementara, body only EOS RP dibanderol sekitar Rp19.999.000. Pendekatan ini membuat Canon EOS RP menjadi mirrorless full-frame paling murah di generasinya. Sebagai pembanding, Panasonic Lumix S1 body only (BO) dibanderol Rp37.990.000, Nikon Z 6 BO (plus adaptor) Rp35 juta, dan Sony A7 III BO Rp27 juta.

Bagaimana kemampuan foto dan videonya? Serta, apa perbedaan antara EOS RP dan EOS R? Selengkapnya simak review Canon EOS R berikut ini.

Canon EOS RP Vs. EOS R

Pertama dari resolusi kameranya, EOS RP mengusung sensor CMOS full frame beresolusi 26,2 MP, sedikit lebih rendah dari EOS R dengan 30,3 MP. Keduanya didukung oleh prosesor gambar Digic 8 yang sama, meski begitu kemampuan memotret berturut-turut EOS RP hanya 5 fps – sedangkan EOS R 8 fps.

Sistem fokusnya sama-sama menggunakan teknologi Dual Pixel AF. Total ada 4.779 titik fokus yang dapat dipilih pada EOS RP, sedangkan EOS R memiliki 5.655 titik fokus. Autofocus-nya mencakup 88 persen bentang vertikal dan 100 persen bentang horizontal dari frame.

Penempatan kedua kamera ini juga berbeda. EOS R ditujukan untuk para fotografer kelas kakap, sementara EOS RP diposisikan sebagai mirrorless full frame entry-level. Target pasarnya ialah para fotografer pemula hingga advance yang masih menggunakan kamera dengan sensor APS-C agar beralih ke dunia full frame.

EOS RP untuk Still Photography

Tak perlu diragukan lagi, Canon merancang sistem EOS R dengan sangat baik. Utamanya untuk kebutuhan still photography, resolusi 26,2 MP pada EOS RP sudah mencakup banyak kebutuhan.

Unit EOS RP yang saya review ini berpasangan dengan lensa RF 24-105mm f/4 IS USM. Meski hanya mengandalkan aperture maksimum f/4, saya merasakan sendiri bahwa performa di kondisi low light sangat mengesankan.

Ukuran sensor memang berkaitan dengan kualitas. Ukuran sensor yang lebih besar dibanding format APS-C dan MFT, membuat Anda bisa menekan ISO lebih kecil. Ditambah dengan menggunakan shutter speed rendah, memotret di dalam ruangan dengan kondisi cahaya temaran pun tetap dapat menghasilkan foto yang layak.

Tentu saja, hasilnya pasti bakal lebih mengagumkan bila menggunakan lensa dengan aperture maksimum besar dan mahal seperti Canon RF 28-70mm f/2L USM atau Canon RF 50mm f/1.2L USM.

EOS RP untuk Videography

Saat berhembus rumor yang mengisyaratkan Canon akan merilis mirrorless full frame keduanya, banyak yang berharap akan ada peningkatan di sisi video. Harapannya kasusnya bakal mirip-mirip seperti Sony A7 III, Nikon Z 6, dan Panasonic Lumix S1 – di mana meski punya resolusi lebih rendah tapi memiliki kemampuan video lebih baik.

Sayangnya, ekspektasi tersebut tidak sesuai kenyataan. Kemampuan video EOS RP masih identik dengan EOS R bahkan setingkat di bawahnya, tanpa dukungan profil picture Canon Log dan mode video slow-mo HD 120p. Fitur in-body image stabilization juga tidak didukung, sehingga akan bergantung IS pada lensa.

Bila EOS R dapat merekam video 4K 30p/24p pada bitrate 480 Mbps dengan kedalaman warna hingga 10 bit untuk perekam eksternal. EOS RP hanya mampu merekam video 4K 24p pada bitrate 120 Mbps dengan crop 1.7x dan kedalaman warna 8-bit untuk perekaman internal dan eksternal.

Seberapa parah akibat crop itu sendiri? Wide-angle view sangat penting dalam video, gara-gara crop bidang pandang yang didapat menjadi lebih sempit. Selain itu, crop artinya kamera hanya menggunakan sebagian area sensor yang akibatnya dapat menimbulkan noise.

Satu lagi yang paling banyak diprotes adalah pada perekaman video 4K, EOS RP kehilangan fitur Dual Pixel AF. Intinya, opsi untuk mendapatkan rekaman terbaik berada di resolusi 1080p. Anda dapat merekam video 1080p hingga 60p dan autofocus yang bisa diandalkan.

Desain Canon EOS R

Dibanding EOS R dan kamera DSLR Canon, body EOS RP memang jauh lebih ringkas dengan dimensi 127x97x61 mm. Tetapi memiliki grip yang nyaman, kontrol intuitif, serta EVF dan layar cukup besar.

Masalahnya adalah ukuran lensa-lensa RF cukup bongsor, misalnya lensa RF 24-105mm F4L. Saat lensa dipasang ke kamera, kesan compact pun seketika lenyap.

Secara garis besar, desain EOS RP dan EOS R terlihat identik. Tampil modern dengan layar fully articulated yang bisa ditarik ke samping dan diputar hingga 180 derajat. Bedanya, EOS RP tidak memiliki panel OLED kecil di pelat atas dan M-Fn bar.

Bagi para content creator, utamanya yang bekerja solo – mekanisme layar tersebut sangat membantu dalam mengatur framing. Bagi fotografer mungkin agak merepotkan dan harus berhati-hati saat mengeluarkan layar ke samping.

Panel LCD tersebut sudah mendukung touchscreen dan berukuran 3 inci dengan resolusi 1,04 juta dot yang cukup responsif digunakan. Di atas layar, bercokol electronic viewfinder (EVF) beresolusi 2,36 juta dot dengan eye cup cukup besar sehingga cukup nyaman digunakan untuk membidik.

Sasis EOS RP terbuat dari paduan material polikarbonat, body kamera ini cukup solid tidak terasa versi murah dari EOS R. Grip besarnya bisa dibilang sangat comfortable, tapi mungkin akan kepayahan menangani lensa-lensa RF yang besar.

Meskipun EOS RP ditawarkan sebagai mirrorless full-frame entry-level, opsi konektivitasnya cukup lengkap. Ada HDMI out yang mendukung output video khusus, jack mikrofon, jack headphone, dan port USB-C.

Saat mencoba mengisi baterai melalui port USB-C, bekerja menggunakan charger MacBook tapi tidak jalan menggunakan charger smartphone. Slot SD card-nya sendiri hanya disediakan satu dan mendukung standar UHS-II, letaknya di sisi bawah berdampingan dengan baterai.

Tombol kontrol fisik pada EOS RP secara keseluruhan diimplementasikan dengan cukup baik. Ada dua dial atau roda untuk mengendalikan shutter speed serta aperture, dan fitur favorit saya adalah control ring.

Cincin ekstra pada lensa RF ini dapat di-customize untuk ISO, meskipun saya sampai mabuk mengubek-ubek untuk mencari fitur ini. Tombol navigasi pada ESO RP juga dapat disesuaikan untuk akses cepat fitur yang Anda butuhkan.

EOS RP menggunakan baterai tipe LP-E17 seperti yang ada pada kamera APS-C EOS M series. Tentu saja, karena RP yang mengendarai sensor lebih besar membuatnya lebih haus daya. Alhasil, EOS RP hanya menawarkan 250 shot saja sekali charge. Jelas sekali perlu baterai kedua atau harus terus-menerus memikirkan pengisian ulang.

Sample Gallery dari Canon EOS RP

EOS RP merupakan mirrorless full-frame kedua dari Canon. Seperti saudaranya, ia juga mengadopsi dudukan baru; mount RF berdiameter 54 mm dan kompatibel dengan banyak lensa EF dan EF-S Canon lewat penggunaan adaptor.

Bagian intinya ialah sensor CMOS 26 MP, prosesor Digic 8, dan sistem Dual Pixel AF yang cukup mengesankan, cepat dan akurat. Fitur favorit saya adalah Eye Detection AF yang tersedia pada continuous AF mode (juga pada Servo mode), kamera akan melacak mata subjek meski mereka bergerak.

Performa Eye Detection AF ini bekerja cukup baik, utamanya pada jarak yang relatif dekat – ketika wajah subjek mengambil proporsi pada frame cukup besar. Hasil foto EOS R bisa disimpan di format CRaw untuk fleksibel dalam editing tapi tetap hemat memori.

Bila budget Anda mepet, penggunaan adaptor memang diperkenankan untuk memasang lensa EF. Bila ingin lensa native, lensa zoom RF 24-105mm f/4 IS USM adalah pilihan basic yang sangat ideal untuk berbagai keperluan – meskipun membuat ukuran kamera menjadi besar dan biaya tambahan.

Antarmuka kamera dengan layar sentuhnya cukup baik. Tapi banyak fitur sekali fitur yang terpendam di dalam menu. Solusinya Anda bisa menggunakan tab my menu untuk mengeluarkan fitur atau fungsi penting yang kerap Anda gunakan.

EOS RP memiliki konektivitas WiFi dan Bluetooth LE. Lewat aplikasi Camera Connect Canon, Anda dapat dengan mudah mentransfer foto ke smartphone atau mengontrol kamera dari jarak jauh.

Secara keseluruhan, performa EOS RP sangat baik. Kontrol layar sentuhnya sangat responsif, sangat memanjakan penggunanya. Meskipun interface menu utamanya memang sangat padat, kemungkinan Anda akan butuh banyak waktu untuk menguliknya. Berikut sejumlah foto yang diambil menggunakan Canon EOS RP:

Verdict

Canon merancang sistem EOS R dan mount lensa RF baru dengan sangat baik untuk still photography. Namun masih ‘setengah hati’ di sisi video, terutama dibandingkan dengan para kompetitornya.

Bila porsi kebutuhan foto Anda lebih besar dibanding video, EOS RP adalah kamera dengan fitur foto sentris generasi baru dengan sensor full frame dan lensa RF yang canggih. Bagi fotografer profesional yang memiliki ekosistem Canon, EOS RP bisa menjadi pilihan yang sempurna sebagai kamera kedua.

Bagi videografer, terus terang EOS RP bukan pilihan yang tepat. Untuk kebutuhan hybrid foto dan video, benchmark saya masih pada Sony A7 III. Sementara, untuk kamera video benchmark saya pada Lumix GH5. Saat ini, kamera mirrorless APS-C terbaru seperti Fujifilm X-T30 dan Sony A6400 juga menawarkan kemampuan video cukup baik.

Harga sekitar Rp20 juta ini hanya body only Canon EOS RP. Solusi yang lebih terjangkau Anda bisa menggunakan adaptor untuk menggunakan lensa EF atau menggunakan lensa dari pabrikan lensa pihak ketiga.

Bila ingin lensa native, paling terjangkau ialah lensa fix RF 35mm f/1.8 IS Macro STM yang dijual sekitar Rp8 jutaan. Kalau untuk lensa RF 24-105 f/4L IS USM, harganya sekitar Rp17 jutaan. Masih tergolong sangat mahal, mengingat EOS RP ditujukan sebagai mirrorless full frame entry-level.

Sparks

  • Dilengkapi port headphone dan mikrofon
  • Video 1080p hingga 60p dengan Dual Pixel AF 
  • Foto bisa disimpan di format CRaw yang lebih irit memori
  • Eye Detection AF bekerja di mode Servo
  • Body kamera cukup compact dan memiliki kontrol yang intuitif

Slacks

  • Kemampuan video sedikit tertinggal untuk kamera generasi baru
  • Crop pada video 4K
  • Dual Pixel AF tidak bekerja di rekaman video 4K

[Review] Printer Canon Pixma TR4570S: Nirkabel untuk Perkantoran dan Rumah

Pada awal tahun 2019, Canon membawa dua printer all-in-one mereka ke Indonesia. Kedua printer tersebut adalah Canon PIXMA TS8270 dan TR4570s. Kedua perangkat ini memang utamanya ditujukan untuk konsumen kantoran. Akan tetapi, pengguna rumahan pun juga kerap membutuhkan fungsi dari pencetakan, pemindaian, faksimili, serta penyalinan dokumen.

Canon PIXMA TR4570s

Salah satu perangkat dari Canon, yaitu PIXMA TR4570s, datang ke laboratorium pengujian DailySocial. PIXMA TR4570s dilengkapi fitur Auto Duplex Printing yang membantu pengguna untuk menghemat pemakaian kertas dengan memanfaatkan kepraktisan cetak dokumen dua sisi (depan belakang), tanpa perlu membalik kertas secara manual. Hal ini tentu sangat diperlukan untuk mereka yang memiliki bisnis UMKM.

Canon TR4570s memiliki spesifikasi sebagai berikut:

Fungsi Print, Scan, Copy, Fax
Ukuran Cetak A4, A5, B5, Letter, Legal, 4R, 5R
Ukuran Pindai 208mm (A4), 214mm (LTR)
Resolusi Cetak 4800 x 1200 dpi
Resolusi Pindai 1200 x 600 dpi
Resolusi Fax 300 x 300 (Hitam), 200 x 200 (warna)
Dimensi 435 x 295 x 189 mm
Bobot 5,9 kg

Untuk paket penjualan dari printer ini adalah sebagai berikut:

Canon PIXMA TR4570s - Paket Penjualan

Desain

Canon PIXMA TR4570 merupakan sebuah perangkat nirkabel. Hal tersebut membuat PIXMA TR4570 memiliki konektivitas Wi-Fi untuk melakukan pencetakan. Walaupun begitu, Canon masih menyediakan slot USB printer pada perangkat yang satu ini.

Canon PIXMA TR4570s - Ports

Badan dari printer yang satu ini terbuat dari plastik polikarbonat, yang saat diketuk akan terasa kosong pada bagian dalamnya. Hal ini tidak buruk, mengingat hampir semua printer yang beredar juga memiliki bahan yang sama. Walaupun begitu, hendaknya printer ini dijauhkan dari anak-anak karena tray kertas kemungkinan bisa rusak jika terbentur.

Canon PIXMA TR4570s - Ekstra

Pada sisi atas, terdapat sebuah tray kertas untuk melakukan pemindaian dan penyalinan kertas. Dengan tray tersebut, penyalinan beberapa kertas tidak lagi harus membuka tutup pemindai. Tentunya hal ini menjadi lebih cepat. Pada bagian kirinya terdapat beberapa tombol numerik dan setting.

Pada sisi belakangnya terdapat tiga buah port. Port pertama adalah untuk menancapkan kabel USB Printer jika menginginkan koneksi melalui kabel. Dua port di bawahnya adalah untuk koneksi kabel telepon yang dibutuhkan untuk fungsi faks. Yang satu lagi untuk menyambungkan ke perangkat telepon lainnya.

Canon PIXMA TR4570s - Dial

Pada sisi depannya terdapat sebuah tray kertas untuk pencetakan yang dapat dibuka dan ditutup agar lebih ringkas. Perlu diingat bahwa kertas yang ditaruh akan ditarik dan dicetak pada bagian belakangnya, bukan bagian depannya. Jadi, taruhlah bagian kertas yang kosong dengan posisi menghadap ke bawah.

Pengujian

Dalam menguji sebuah printer memang membutuhkan banyak kertas. Apalagi, untuk menguji seberapa baik perangkat pencetak dalam menghasilkan gambar dengan kualitas foto terbaik, membutuhkan kertas foto dengan kualitas tinggi. Untungnya, Datascrip selaku distro yang meminjamkan barangnya kepada kami, memberikan beberapa lembar kertas foto.

Dengan memakai resolusi penuh 4800×1200, tentu saja sebuah gambar akan terlihat lebih mulus. Dalam mencetak sebuah foto, Canon TR4570s dapat mencetak dalam waktu lima menit. Berikut adalah hasil perhitungan waktu pengujiannya.

Canon PIXMA TR4570s - Benchmark

Satu hal yang kami temuka pada saat pengujian adalah borosnya tinta pada saat melakukan cleaning cartridge. Pada saat hasil pencetakan dengan menggunakan cartridge lama, ada warna yang tidak tercetak. Tentunya, hal pertama yang dilakukan adalah membersihkan print head-nya.

Canon PIXMA TR4570s - Cartridge

Saat ingin membersihkan, kami melihat tintanya masih ada sekitar 3/4. Dengan melakukan dua sampai tiga kali pembersihan, ternyata tintanya tinggal 1/4. Entah apakah ada kesalahan pada aplikasi bawaan Canon atau memang pembersihan tersebut memakan banyak tinta. Tentunya, hal ini menjadi sebuah peringatan untuk para pengguna TR4570s agar bijak saat membersihkan cartridge.

Kecepatan cetak dan pindai pun juga tidak terlalu terasa antara menggunakan kabel dan WiFi. Pencetakan dari smartphone juga dapat langsung dilakukan melalui print service yang sudah ada. Walaupun begitu, untuk memindai tentu membutuhkan aplikasi bawaan Canon.

Kesimpulan

Sebuah printer tentu saja sangat dibutuhkan dalam kebutuhan sehari-hari. Apalagi, saat ini sudah marak pertumbuhan UMKM di Indonesia. Pengguna di rumah juga membutuhkan alat pencetak, yang biasanya merupakan foto keluarga. Oleh karena itu, Canon menawarkan PIXMA TR4570s.

Printer yang satu ini masih menggunakan dua buah cartridge untuk mencetak. Hal tersebut tentu akan berpengaruh pada jumlah pencetakan berbanding dengan kualitas yang diberikan. Sayangnya, pembersihan cartridge juga bakal membuat tintanya tersedot habis. Oleh karena itu, bijaklah dalam membersihkan cartridge.

Hasil cetak dari printer ini juga sangat baik. Dalam mencetak sebuah foto, hasilnya sudah mirip dengan sumbernya. Kondisi ini memubgkinkan hasil cetak digunakan untuk menghiasi ruang di rumah, seperti untuk foto keluarga. Pengguna pun juga tidak perlu lagi datang ke tempat pencetakan untuk mendapatkan foto yang baik.

Harga resmi dari printer ini ada pada tingkat Rp. 1.324.000. Tentu saja, harga ini cukup terjangkau bagi pengguna UMKM dan kantor. Apalagi fungsinya yang tidak hanya untuk mencetak dari komputer saja, membuat harga tersebut tidak terlihat mahal.

Sparks:

  • Hasil cetak bagus
  • Kecepatan cetak tidak lambat
  • Banyak fungsi: cetak, pindai, salin, dan faks
  • Lubang kabel telepon extension
  • Tray bagian atas mempermudah scan/copy beberapa kertas.
  • Dapat dengan mudah dioperasikan dengan berbagai perangkat secara nirkabel

Slacks

  • Boros tinta saat dibersihkan
  • Tray depan terasa ringkih dan tebal

Canon EOS 250D Adalah DSLR Berwujud Ringkas nan Kaya Fitur

Canon baru saja meluncurkan DSLR anyar: EOS 250D, penerus langsung EOS 200D dari dua tahun silam. Melanjutkan jejak EOS 100D yang dirilis di tahun 2013, EOS 250D kini memegang posisi sebagai DSLR paling ringkas di jajaran kamera bikinan Canon.

Apa saja yang berubah dari EOS 200D? Sensor yang digunakan ternyata masih sama, APS-C 24 megapixel, akan tetapi prosesor yang menemaninya sudah di-upgrade menjadi DIGIC 8. Hasilnya, EOS 250D dapat merekam video 4K 24 fps, bukan 15 fps seperti kasusnya pada sebagian besar kamera kelas entry.

Kendati demikian, yang disayangkan adalah, dalam mode video ini frame akan ter-crop cukup banyak, tepatnya hingga 2,64x. Ini berarti seandainya Anda menggunakan lensa 18-55mm, focal length paling pendeknya jadi setara 47mm. Singkat cerita, EOS 250D tak bisa dipakai untuk merekam video 4K dengan perspektif yang sangat lebar.

Canon EOS 250D

Sistem autofocus Dual Pixel AF 9 titik masih menjadi andalan di sini. Yang berbeda, pengguna sekarang juga bisa mengaktifkan fitur Eye Detection AF di saat yang bersamaan, baik ketika membidik menggunakan viewfinder ataupun LCD-nya.

LCD-nya sendiri masih merupakan layar sentuh 3 inci beresolusi 1,04 juta dot yang fully articulated, alias bisa dilipat keluar dan menghadap ke subjek. Vlogging adalah salah satu skenario penggunaan yang sangat tepat untuk kamera ini, dengan catatan jangan memaksakan resolusi 4K supaya sudut pandangnya bisa lebar.

Canon EOS 250D

Semua ini dikemas dalam bodi dengan bobot tak lebih dari 450 gram, tidak terlampau jauh dari sejumlah kamera mirrorless kelas high-end. Istimewanya, EOS 250D sangat superior untuk urusan daya tahan baterai; mampu bertahan hingga 1.070 kali jepret per charge, jauh melebihi daya tahan pendahulunya yang berada di kisaran 650 kali jepret.

Rencananya, Canon EOS 250D akan mulai dipasarkan pada akhir bulan April ini seharga $600 (body only), atau $750 bersama lensa 18-55mm f/4-5.6 IS STM. Selain warna hitam, ia juga tersedia dalam warna putih.

Sumber: DPReview.

Canon Luncurkan Empat Camcorder Profesional Seri XA, dengan Perekam Video 4K dan 5-axis OIS

Canon telah meluncurkan empat camcorder profesional seri XA dengan kemampuan perekaman video 4K pada 25/30p, yaitu XA55, XA50, XA45, dan XA40. Keempatnya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para videografer profesional dan telah dibekali sistem 5-axis Intelligent Optical Image Stabilization.

Pada dasarnya camcorder Canon XA50 dan XA55 adalah kamera yang sama, bedanya terletak pada penambahan HD-SDI (3G-SDI di Eropa) di XA55. Keduanya menggunakan sensor CMOS tipe 1 inci dan dilengkapi sistem Dual Pixel AF andalan Canon.

Canon XA55
Canon XA55
Canon XA50
Canon XA50

Baik Canon XA50 maupun XA55 menawarkan fitur zoom sebanyak 15x dengan lensa kisaran focal length setara 25.5-382.5mm di sistem full frame. Mereka juga memiliki mode Wide Dynamic Range Gamma yang akan meningkatkan dynamic range hingga 800 persen untuk mendapat detail pada area yang di-highlight dan guna menghasilkan warna yang lebih akurat.

Canon XA45
Canon XA45
Canon XA40
Canon XA40

Beralih ke Canon XA45 dan XA40, mereka menggunakan sensor berukuran lebih kecil yakni 1/2.84 inci dan menawarkan kemampuan zoom 20x dengan lensa focal lenght 29.3-601mm. Selain mampu merekam video 4K pada 30p, mereka juga menyediakan mode footage HD yang over-sampled.

Satu lagi, Canon juga memperkenalkan camcorder VIXIA/LEGRIA HF G60 4K UHD yang budget-friendly dengan dimensi body lebih compact dan ringan. Kamera ini mengusung sejumlah fitur yang terdapat XA55 dan menggunakan sensor tipe 1 inci, memiliki sistem Dual Pixel AF, dan zoom 15x dengan aperture variable.

Canon VIXIA / LEGRIA HF G60 4K
Canon VIXIA / LEGRIA HF G60 4K

Menurut Canon, camcorder XA55 dan XA45 sangat cocok digunakan untuk news reporting dan shooting documentary. Sedangkan, XA50 dan XA40 lebih ditujukan untuk sekolah broadcasting, agen pemerintah, dan perusahaan corporate. Lalu, VIXIA HF G60 ditujukan untuk videografer amateur hingga advanced untuk dokumentasi wedding atau proyek film mahasiswa.

Untuk harga dan ketersediaannya di pasar global, XA55 dibanderol US$$2.699, sedangkan XA50 dijual US$2.199 dan akan dikirim pada bulan Juni 2019. Sementara, XA45 dibanderol US$2.199 dan XA40 US$1.699, mereka akan tersedia pada akhir bulan April. Satu lagi, VIXIA/LEGRIA HF G60 dibanderol US$1.699.

Sumber: DPreview

Canon Bidik Pasar Kamera Instan Lewat Zoemini S dan Zoemini C

Canon memulai debutnya di ranah printer portable berteknologi ZINK (Zero Ink) tahun lalu melalui perangkat bernama Zoemini. Untuk tahun ini, Canon bahkan semakin mengerahkan upayanya hingga menembus ranah kamera instan.

Adalah Zoemini S dan Zoemini C, dua kamera instan yang baru saja diluncurkan buat pasar Eropa, yang menjadi amunisi Canon untuk menghadang dominasi lini Fujifilm Instax. Masih seperti Zoemini orisinal, Zoemini S dan C dapat mencetak di atas kertas khusus, tapi yang berbeda, keduanya juga bisa menjepret gambar sendiri.

Canon Zoemini S

Zoemini S adalah model yang lebih superior, dengan sensor 8 megapixel dan konektivitas Bluetooth untuk menyambung ke aplikasi Canon Mini Print App di ponsel. Zoemini C di sisi lain hanya mengemas sensor 5 megapixel, dan ia juga tidak bisa mencetak gambar yang ditransfer dari ponsel.

Selebihnya, kedua kamera instan ini cukup mirip. Bagian depannya dilengkapi cermin kecil untuk memudahkan proses pengambilan selfie, sedangkan semua hasil jepretannya akan disimpan ke dalam kartu microSD.

Canon Zoemini C

Rencananya, kedua kamera ini akan mulai dijual pada akhir April mendatang. Zoemini S dibanderol seharga £150/$160, sedangkan Zoemini C seharga £110/$100. Di Amerika Serikat, Canon bakal memasarkannya dengan nama Ivy Cliq+ dan Cliq.

Sumber: DPReview.

Canon EOS RP, Mirrorless Full Frame Kedua Canon Harga Lebih Terjangkau

Saat Canon merilis kamera mirrorless full frame perdana mereka pada bulan September 2018 lalu, Canon menegaskan bahwa EOS R baru yang pertama. Sekarang Canon telah mengumumkan EOS RP, kamera mirrorless full frame kedua Canon ini masuk dalam kategori entry-level dan harganya lebih terjangkau.

Sebagai pembanding, EOS R dibanderol US$2.300 atau sekitar Rp32 juta untuk body only. Sementara, body only EOS RP dibanderol US$1.300 atau sekitar Rp18 juta. Semoga saja, saat masuk ke Indonesia harga EOS RP tidak tembus lebih dari Rp20 juta. Harga EOS R di Indonesia sendiri adalah Rp39.999.000 untuk body only.

canon-eos-rp-mirrorless-full-frame-kedua-canon

Bila EOS R ditujukan untuk para fotografer kelas kakap, EOS RP ini dirancang untuk para fotografer pengguna kamera dengan sensor APS-C Canon seperti EOS M, agar beralih ke dunia mirrorless full frame. Lalu, apa perbedaan antara EOS R dan EOS RP?

Spesifikasi Canon EOS R

canon-eos-rp-mirrorless-full-frame-kedua-canon

Canon EOS RP mengusung sensor CMOS full frame 26,2-megapixel, resolusinya sedikit turun dari 30,3-megapixel yang ada pada EOS R. Didukung oleh prosesor gambar Digic 8 yang sama, dengan kecepatan berturut-turut 5 fps (EOS R 8 fps), dan rentang ISO dari 100-40.000 (bisa diperluas menjadi 50-102.400).

Sistem autofocus-nya menggunakan teknologi Dual Pixel AF. Total ada 4.779 titik fokus yang dapat dipilih, yang mencakup 88% bentang vertikal dan 100% bentang horizontal dari frame (EOS R memiliki 5.655 titik fokus).

Soal perekaman video, EOS RP mampu merekam video 4K 24 fps pada bitrate 120 Mbps, dengan kedalaman warna 8-bit untuk perekaman internal dan eksternal. Sebagai pembanding, EOS R dapat merekam video 4K pada 30fps pada 480 Mbps dengan kedalaman warna hingga 10-bit untuk perekam eksternal. Satu lagi, tidak seperti EOS R, EOS RP tidak menawarkan Canon Log.

Desain dan Kontrol

canon-eos-rp-mirrorless-full-frame-kedua-canon

Seperti Canon EOS R, EOS RP menggunakan mount RF baru dan kompatibel dengan banyak pilihan lensa EF dan EF-S Canon lewat adaptor. Namun dimensi EOS RP lebih ringkas yakni 127x97x61 mm, sedangkan EOS R 136x98x84 mm.

Desain keduanya memang terlihat identik dan EOS RP juga masih mengadopsi mekanisme layar fully articulated yang bisa ditarik ke samping dan diputar hingga 180 derajat. Layar pada EOS RP berukuran 3 inci beresolusi 1,04 juta dot, (EOS R 3,2 inci 2,1 juta dot).

Di atas layar, ada electronic viewfinder (EVF) berpanel OLED 0,39 inci dengan resolusi 2,36 juta dot (EOS R 3,69 juta dot). Selain itu, Anda tak akan menemukan panel OLED kecil yang menampilkan sejumlah parameter kamera di pelat atas. Touchbar M-Fn bar andalan EOS R juga absen pada EOS RP.

canon-eos-rp-mirrorless-full-frame-kedua-canon

Seperti EOS R, EOS RP memiliki satu slot SD card UHS-II dan tidak memiliki in-body stabilization. Jadi, akan bergantung pada IS di lensa.

Canon EOS RP mulai beredar di bulan Maret dengan harga US$1.300 atau sekitar Rp18 juta untuk body only, US$1.999 atau sekitar Rp28 juta dengan adaptor lensa EF dan lensa EF 24-105mm IS STM, atau US$2.400 atau sekitar Rp33 juta dengan lensa RF 24-105mm F4 L IS USM.

Sumber: DPreview

[Review] Canon EOS R, Mirrorless Full Frame Pertama Canon

Bagi yang mengikuti perkembangan teknologi kamera, tentunya Anda sudah mengetahui bahwa Nikon, Canon, dan Panasonic telah mengumumkan kamera mirrorless dengan sensor berukuran full frame – ranah yang saat ini dikuasai oleh Sony.

Pada tahun 2018 lalu barulah percikannya, persaingan mirrorless di segmen full frame akan berkobar lebih besar di tahun 2019 sekarang ini.

Setelah me-review Sony Alpha A7 III yang menjadi benchmark bagi saya untuk mirrorless full frame, Dailysocial kedatangan mirrorless full frame pertama dari Canon, yakni EOS R yang hadir dengan mount lensa baru bernama Canon RF.

Sebelum lanjut, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada PT. Datascrip selaku distributor tunggal produk pencitraan digital Canon di Indonesia yang telah meminjamkan unit review Canon EOS R.

Bila Nikon Z 6 dan Nikon Z 7 mengambil pendekatan yang kurang lebih mirip seperti Sony Alpha A7 dan A7R series, Canon menempuh jalan berbeda. Mengusung resolusi 30,3-megapixel, di atas kertas spesifikasi EOS R berada di tengah-tengah mereka.

Ya, meski hanya mengandalkan satu kamera saja, tapi Canon menegaskan bahwa ini baru yang pertama. Berikut review Canon EOS R selengkapnya.

Bedanya RF-mount dan EF-mount

Apa yang baru pada mount lensa Canon RF? Untuk ukuran diameternya masih sama dengan Canon EF, yakni 54mm. Namun punya jarak ke sensor lebih dekat karena tak ada lagi cermin (mirrorless), hanya 20mm. Sementara, Canon EF jarak ke sensornya ialah 44mm.

Artinya, hal ini memungkinkan Canon membuat lensa-lensa RF dengan dimensi yang lebih ringkas. RF mount ini sendiri dilengkapi dengan koneksi 12-pin yang mampu mentransmisikan data besar pada kecepatan tinggi, sehingga komunikasi antara kamera dan lensa terjadi lebih cepat.

Lebih dari itu, sistem stabilisasi gambar Dual Sensing IS juga turut ditingkatkan. Sistem baru ini juga menawarkan ring kontrol tambahan pada lensa RF yang bisa dikustomisasi.

Desain Cukup Ramping dengan Mekanisme Layar Fully Articulated

Kesan awal mencicipinya pada acara peluncuran Canon EOS R di Indonesia adalah ukurannya yang cukup bongsor. Wajar saja, karena saat itu saya membawa Sony Alpha A7 III dengan lensa FE 28-70mm f3.5-5.6 OSS dan membandingkannya langsung dengan EOS R yang dipasangkan lensa RF 24–105mm f/4 L IS USM.

Ceritanya bakal lain kalau dibandingkan dengan kamera-kamera DSLR Canon, EOS R tentu lebih ramping. Setelah akhirnya tiba di meja redaksi Dailysocial dan mencobanya lebih intens, dimensi body dan hand grip yang lebih besar justru membuatnya lebih ergonomis dan nyaman sekali digenggam.

Yoga Wisesa - Tech Writer Senior | Hasil foto Canon EOS R
Yoga Wisesa – Tech Writer Senior | Hasil foto Canon EOS R

EOS R ini juga sempat dibawa oleh rekan saya, Yoga Wisesa untuk reportase ke CES 2019 di Las Vegas, AS. Sebagian hasil foto di bawah juga dipotret olehnya. Tetapi sebelum berangkat, dia sempat ragu-ragu dan berpikir dua kali untuk membawanya karena ukurannya. Pada akhirnya, dia tidak menyesal membawa EOS R setelah mendapati kualitas jepretannya.

Untuk desain EOS R sendiri, menurut saya sudah tampil modern dan keren. Kerangka EOS R terbuat dari material magnesium alloy yang tahan terhadap cuaca ekstrem, dengan dimensi 136x98x84 mm, dan bobot 660 gram termasuk baterai.

EOS R dilengkapi layar sentuh 3,2 inci beresolusi 2,1 juta dot dengan mekanisme fully-articulated, bisa ditarik ke samping dan diputar hingga 180 derajat yang tentunya dicintai oleh videografer atau para content creator.

Review-Canon-EOS-R

Di atasnya, ada electronic viewfinder (EVF) berpanel OLED dengan resolusi 3,69 juta dot dan tingkat perbesaran 0,76x. Lalu, pada pelat atas ada panel OLED kecil yang menampilkan sejumlah parameter kamera.

Kontrol Kamera Intuitif

EOS R memiliki pegangan (grip) yang cukup besar, saya tidak menemukan masalah saat dipasang dengan lensa RF 24–105mm f/4 L IS USM. Semua yang kita butuhkan untuk mengatur setting exposure kamera telah tersedia di tombol dan dial atau kenop fisik.

Kenop fisik utama (main dial) didekat tombol shutter secara default untuk mengatur shutter speed. Kemudian, kenop fisik kedua (quick control dial) untuk mengatur nilai aperture. Lalu lewat tombol M-Fn, kita bisa akses white balance.

Pada lensa RF 24–105mm f/4 L IS USM terdapat tiga ring, pertama untuk mengatur focal lenght, kedua untuk manual focus, dan ketiga bisa diatur sesuai keinginan – kalau saya menggunakannya untuk ISO atau exposure compensation. Tombol navigasi di samping layar yakni atas, bawah, kanan, dan kiri juga bisa diatur sebagai shortcut untuk fitur atau setting yang sering kita gunakan.

Menu set yang berisi berbagai shortcut penting seperti AF method, AF operation, drive mode, metering mode, image quality, white balance, picture style, dan aspect ratio bisa diakses melalui tombol set atau ikon Q di layar pojok atas sebelah kanan. Kita bisa menggunakan tombol navigasi maupun layar sentuh untuk menyesuaikannya.

Satu lagi, Canon juga menawarkan cara baru untuk kontrol EOS R yakni M-Fn bar yang berada tepat di samping kanan viewfinder. Bagian kecil ini merupakan semacam touchbar multi-fungsi yang bisa diprogram sesuai kebutuhan, misalnya memberikan akses cepat ke autofocus, ISO, white balance, dan lainnya. Ada dua cara kerjanya yakni dengan mengusap (swipe) dan ketuk (tap) bagian kanan atau kiri.

Slot SD card berada di sebelah kanan, hanya ada satu slot kartu memori di EOS R dan mendukung kartu UHS-II. Akses ke baterai berada di sisi bawah, daya tahan baterainya diklaim menawarkan 370 jepretan sekali charge dan 450 jepretan bila menggunakan power saving mode.

EOS R memakai baterai yang sama dengan DSLR Canon pada umumnya, tipe LP-E6N berkapasitas 1.865 mAh. Uniknya, EOS R bisa diisi daya melalui USB type C – meski dalam paket penjualannya juga disediakan dock charging.

Port USB type C tersebut berada di sebelah kiri, bersama port mini HDMI, microphone eksternal, headphone, dan remote control terminal. Aksesori grip baterai BG-E22 juga tersedia yang memberikan kapasitas pemotretan lebih lama dan kenyamanan saat memotret secara vertikal.

Sample Gallery dari Canon EOS R

Kamera mirrorless full frame 35mm pertama dari Canon ini mengusung sensor CMOS 30,3-megapixel dengan low-pass filter untuk mengurangi efek moiré dan dilengkapi Digital Lens Optimizer untuk mengoreksi difraksi dan aberasi lensa.

Otaknya ialah prosesor gambar DIGIC 8 dengan kecepatan fokus 0,05 detik, dengan sistem autofocus Dual Pixel yang sangat mengesankan. Total ada 5.655 titik fokus yang dapat dipilih, yang mencakup 88% bentang vertikal dan 100% bentang horizontal pada lensa yang kompatibel.

Sistem autofocus-nya dapat bekerja dalam kondisi cahaya rendah EV-6. Fitur eye detection juga turut tersedia, untuk mendeteksi dan memfokuskan pada mata subjek – sangat berguna untuk foto portrait.

EOS R mampu menembak berturut-turut 8 fps dengan AF-S, 5 fps dengan AF-C, dan 3 fps dengan ‘Tracking Priority mode‘. Dengan rentang ISO 100-40.000 untuk foto (dapat diperluas menjadi 50 – 102.400).

Selain itu, EOS R dapat menangkap gambar mentah dalam format 14-bit (CRW) dan terkompresi C-RAW. C-RAW ini dapat mengurangi ukuran file hingga 40% tanpa kehilangan kualitas gambar yang nyata, tentunya dapat menghemat hardisk dan kartu memori.

Berikut hasil foto dari Canon EOS R dengan lensa RF 24–105mm f/4 L IS USM. Lensa ini memiliki nilai aperture konstan f/4 di seluruh rentang zoom. Favorit saya ialah saat memotret dengan EOS R pada panjang fokus 105 mm dan aperture f/4, bokeh yang dihasilkan sangat lembut dan gambar tetap stabil karena lensa ini sudah mendukung Dual Sensing IS untuk meredam getaran saat memotret.

Kemampuan Perekam Video

Video 4K UHD dapat direkam oleh EOS R hingga 25/30 fps menggunakan kompresi ALL-I atau standar IBP dengan bitrate maksimal 480 MBps dan crop 1,7x. Lengkap dengan fitur capture frame 4K, di mana bisa mengambil frame dari rekaman 4K dan menyimpannya sebagai foto.

Jika ingin merekam video 50/60 fps, kita harus turun ke resolusi Full HD. Lalu, untuk video high frame rate hingga 100 fps harus turun lagi ke resolusi HD.

Ya, masalah crop 1,7x pada 4K dan video high frame rate pada HD memang bisa menjadi deal breaker bagi videografer ataupun fotografer profesional yang punya kebutuhan video tinggi.

Lebih lanjut mengenai perekaman videonya, EOS R telah mendukung log gamma yang disebut Canon Log. Fitur ini menyuguhkan fleksibilitas dalam pemrosesan pasca produksi seperti color grading. Dengan perangkat eksternal melalui melalui port HDMI, dengan Canon Log EOS R dapat merekam 4K 10-bit dengan color gamut yang luas.

Verdict

Kontrol intuitif pada EOS R dan respons kamera yang cepat membuat pengoperasian lebih fleksibel. Tentu saja, Anda mungkin perlu waktu untuk beradaptasi. Pada awalnya, saya juga kerap menggunakan fungsi layar sentuh untuk mendapatkan setting exposure yang diinginkan.

Setelah masuk ke menu, menyelam memahami fitur-fitur yang ditawarkan, dan mengkustomisasi tombol, kenop atau dial fisik, ring ekstra pada lensa, dan memaksakan diri menggunakan touchbar. Akhirnya, saya memperoleh kendali penuh dan tenggelam saat memotret menggunakan EOS R.

Jelas bahwa Canon EOS R ditujukan untuk para fotografer kelas kakap, tidak heran bila harga body EOS R dan lensa-lensa RF mahal-mahal. Sebagai yang pertama, saya paham betul bila EOS R masih memiliki sejumlah kekurangan dan sedikit tertinggal dibanding kompetitor penguasa full frame saat ini.

Masa depan Canon bertumpu pada sistem EOS R dan mount RF ini, menggantikan sistem EOS DSLR mereka yang diciptakan hampir 30 tahun yang lalu.

Sparks

  • Dual Pixel Autofocus yang mengesankan
  • Grip besar & kontrol intuitif
  • Prosesor Digic 8 dan mendukung format C-RAW
  • Mount RF yang responsif

Slacks

  • Video 4K dengan crop 1,7x
  • Video high frame rate tersedia di resolusi HD
  • Belum ada in-body stabilization

Canon Umumkan Printer PIXMA TS8270 dan TR4570s, Tawarkan Fun Printing Experience

Bicara soal printer, perangkat yang satu ini adalah peralatan penting yang wajib dimiliki setiap kantor. Baik itu untuk print, scan, copy, hingga faks. Printer juga erat hubungannya dalam dunia pendidikan.

Pertanyaannya, apakah pada zaman yang serba digital ini printer masih relevan dengan kehidupan sehari-hari kita – terutama bagi generasi muda milenial?

Jawaban dari saya, masih sangat relevan – apalagi yang berkecimpung di dunia kreatif. Potensi besar dari printer, memungkinkan kita berkreasi dan selangkah lebih kreatif dari orang lain.

Ya, printer tak melulu berkaitan dengan hal-hal yang serius. Lewat produk printer terbarunya yakni PIXMA TS8270, Canon mencoba menawarkan “fun printing experience“.

Printer terbaru Canon dirancang untuk digunakan di rumah, ukuran yang ringkas memudahkan ditempatkan di mana saja. PIXMA TS8270 ini memiliki 45 jenis template pola cetak yang berbeda-beda untuk beragam keperluan dan yang terbaru kita bisa mencetak stiker kuku.

Ya, nail art bisa dilakukan cukup dari rumah. Template gambarnya bisa dipilih di aplikasi Nail Sticker Creator (tersedia di Android dan iOS) atau menggunakan foto dari kamera smartphone.

canon-umumkan-printer-pixma-ts8270-dan-tr4570s-9

Bagi yang hobi fotografi, sayang sekali bila hasil foto Anda cuma di-posting ke Instagram atau tersimpan saja di memori. Dengan PIXMA TS8270, Anda bisa mencetak koleksi foto langsung dari smartphone lewat konektivitas WiFi.

Bagi enthusiast photography, printer ini juga memiliki slot kartu SD. Anda bisa memilah foto langsung dari LCD layar sentuh 4,3 inci pada printer ini.

canon-umumkan-printer-pixma-ts8270-dan-tr4570s-7

Canon telah menyediakan kertas foto dalam bentuk persegi dengan ukuran 5×5 inci dan 3,5×3,5 inci untuk cetak foto menarik ala Instagram. Sebelum mencetak, Anda bisa melakukan editing dengan aplikasi Message in Print atau Easy-PhotoPrint Editor.

Didukung inovasi sistem Hybrid Ink yang memadukan 6 tinta yaitu blue, cyan, yellow, magenta, black, dan pigment black sehingga hasil cetakannya lebih tajam.

canon-umumkan-printer-pixma-ts8270-dan-tr4570s-8

PT Datascrip selaku authorized distributor Canon di Indonesia memasarkan PIXMA TS8270 dengan harga Rp4.075.500 dalam pilihan warna merah, putih, dan hitam. Anda bisa mendapatkannya melalui official store Canon di Lazada, Blibli, Tokopedia, Shopee, dan Ralali.

Berikut harga tinta dan photo paper/stiker:

  • PGI-780 Black (Pigment ink) dengan harga Rp251.900
  • CLI-781 Black, Cyan, Magenta, Yellow, Photo Blue (Dye ink) dengan harga @Rp226.600
  • PGI-780 Black XL (Pigment ink) dengan harga Rp393.800
  • CLI-781 Black, Cyan, Magenta, Yellow, Photo Blue XL (Dye ink) dengan harga @Rp339.900
  • Photo Paper Square 3.5”x3.5” dengan harga Rp93.500
  • Nail Sticker NL-101 dengan harga Rp220.000

Canon PIXMA TR4570s 

canon-umumkan-printer-pixma-ts8270-dan-tr4570s-6

Seperti yang disebutkan di atas, setiap kantor harus memiliki sebuah printer – apalagi kantor startup, serta pemilik usaha skala kecil dan menengah.

Untuk aktivitas bisnis, Canon menghadirkan PIXMA TR4570s – sebuah printer all-in-one yang andal dan efisien untuk memenuhi kebutuhan bisnis dengan harga terjangkau.

PIXMA TR4570s dilengkapi fitur Auto Duplex Printing yang membantu kita untuk menghemat pemakaian kertas dengan memanfaatkan kepraktisan cetak dokumen dua sisi (depan belakang), tanpa perlu membalik kertas secara manual.

canon-umumkan-printer-pixma-ts8270-dan-tr4570s-4

Begitu juga dengan proses scan dan copy juga lebih cepat dan mudah karena printer ini telah dilengkapi Automatic Document Feeder (ADF) yang dapat menampung hingga 20 lembar kertas, bahkan untuk ukuran kertas folio dapat di-scan pula.

canon-umumkan-printer-pixma-ts8270-dan-tr4570s-5

Proses cetak-mencetak atau mengirim hasil scan ke smartphone lebih mudah berkat konektivitas WiFi. Anda cukup menggunakan aplikasi Canon PRINT Inkjet/SELPHY tanpa perlu mendaftarkan printer dan bisa langsung cetak.

PIXMA TR4570s juga dilengkapi dengan fitur ID Card Copy yang memungkinkan kita menyalin dua sisi kartu identitas pada pencetakan satu sisi kertas A4, sambil tetap menjaga ukuran asli kartu.

Selain itu ada juga fitur Document Removal Reminder yang akan memberikan nada peringatan ketika dokumen tertinggal setelah copy atau scan di PIXMA TR8570.

unnamed

PT Datascrip selaku authorized distributor Canon di Indonesia memasarkan PIXMA TR4570s dengan harga Rp1.438.800. Berikut harga tintanya:

Tinta standar:

  • PG-745s Black (Pigment ink) dengan harga Rp113.300
  • CL-746s Colour (Dye ink) dengan harga Rp177.100

Tinta opsional:

  • PG-745 Black (Pigment ink) dengan harga Rp251.900
  • CL-746 Colour (Dye ink) dengan harga Rp371.800
  • PG-745 XL Black (Pigment ink) dengan harga Rp280.500
  • CL-746 XL Colour (Dye ink) dengan harga Rp438.900